Teheran dan mempunyai pengalaman militer. Ia sebut orangorangnya itu "Elang" untuk melambangkan "penerbang penerbang tinggi yang akan memakai inisiatif mereka, melaksanakan misi mereka, dan memberikan hasilhasil, bukannya alasan."*
*Follett, Ken, On Wings of Eagles, New York: Penguin, .
Imbalannya akan tinggi seandainya mereka menang, tetapi risikonya bahkan lebih besar lagi: misi ini sama sekali tidak didukung pihak yang berwenang dan bukan saja mungkin gagal, melainkan juga mereka berisiko tewas. Apakah yang mendorong Ross Perot untuk mengerahkan seluruh sumber dayanya, mengambil risiko dan menghadapi kemungkinan buruk itu? Jelaslah bahwa ia yaitu orang yang hidup menurut nilainilainya. Keberanian, loyalitas, kasih, komitmen, dan tekad yaitu semua nilainilai yang memberi nya kapasitas luar biasa untuk mempedulikan dan kekuatan kemauan yang legendaris. Nilainilai yang sama itu jugalah daya yang mendorongnya untuk membangun perusahaannya, EDS (Electronic Data Systems Corporation), dari investasi hanya seribu dolar menjadi usaha yang bernilai milyaran dolar. Ia naik ke puncak karena kapasitasnya mengevaluasi dan memilih orang yang tepat. Ia memilih orangorangnya berdasarkan nilainilai yang ketat dan ia tahu bahwa dengan orang yang tepat, yang menjunjung standar yang cukup tinggi, ia tinggal memberi mereka tugas dan tidak menghalangi mereka. Saat itulah ia berpeluang menguji orangorang pilihannya saat ia meminta mereka mengerahkan sumber daya terbaik mereka dan menyelamatkan bebe rapa anggota "keluarga" perusahaannya. Kisah misi mereka dan tantangan tantangan yang mereka jumpai bisa ditemukan dalam buku On Wings of Eagles. Cukuplah bila dikatakan bahwa terlepas dari hambatan yang tiada tara, misi penyelamatan Perot yang bersifat kepahlawanan berhasil membawa pulang asetnya yang paling berharga: orangorangnya.
"Karakter seseorang yaitu malaikat pelindungnya." - HERACLITUS
Nilainilai memandu setiap keputusan kita dan, oleh karenanya, juga takdir kita. Mereka yang mengetahui nilainilainya dan hidup menurutnya menjadi pemimpin di masyarakat. Nilainilai itu diteladani oleh individuindividu yang menonjol di setiap negara, mulai dari ruang rapat hingga ruang kelas. Misalnya, apakah Anda pernah menonton film Stand and Deliver? Film ini menceritakan kisah tentang guru matematika yang sangat independen, Jaime Escalante. Apakah Anda terinspirasi seperti saya, oleh langkahlangkah kepahlawanan yang diambilnya dalam menularkan gairah belajarnya kepada muridmurid nya? Ia berhasil membuat muridmuridnya mengasosiasikan dalam sistem saraf
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
mereka, pada tingkatan yang terdalam, rasa bangga akan kapasitas mereka untuk menguasai halhal yang diyakini orang lain sebagai tidak mungkin mereka pelajari. Teladannya dalam komitmen menjabarkan kuasa nilainilai bagi muridmuridnya. Darinya, mereka belajar disiplin, keyakinan, penting nya kerja sama tim, fleksibilitas, dan kuasa tekad yang mutlak. Ia tidaklah berbicara kepada muridmuridnya di desa tentang apa yang seharusnya mereka lakukan dengan kehidupan mereka; ia memberikan demonstrasi hidup, definisi baru tentang apa yang mungkin. Bukan saja ia berhasil membuat mereka lulus tes penempatan kalkulus dalam jumlah yang dianggap semua orang mustahil, ia juga berhasil membuat mereka mengubah anggapan mereka tentang siapa mereka dan apa yang mereka sanggup lakukan seandainya saja mereka secara konsisten berkomitmen untuk menjunjung standar yang lebih tinggi. Kalau kita menginginkan kepenuhan hidup pada tingkatan yang terdalam, kita bisa mencapainya hanya dengan satu cara, yaitu dengan melakukan apa yang telah dilakukan kedua orang ini : dengan memutuskan apa yang paling kita hargai dalam kehidupan ini, apa saja nilainilai kita yang tertinggi, lalu berkomitmen untuk hidup menurut nilainilai ini setiap harinya. Sayangnya, tindakan ini terlalu langka kita jumpai dalam masyarakat. Terlalu sering, orang tidak mempunyai ide yang jelas tentang apa yang penting bagi mereka. Tentang persoalan apa pun mereka plinplan; bagi mereka dunia ini kelabu; mereka tidak pernah menjunjung apa pun atau siapa pun. Kalau kita tidak jelas tentang apa yang terpenting dalam kehidupan kita - apa yang benarbenar kita junjung - mana mungkin kita bisa meletakkan lan dasan bagi harga diri, apalagi kapasitas untuk mengambil keputusankeputusan yang efektif? Kalau Anda pernah menemukan diri dalam situasi di mana Anda mengalami kesulitan mengambil keputusan tentang sesuatu, alasannya yaitu karena Anda tidak jelas mengenai apa yang paling Anda hargai dalam situasi ini . Harus kita ingat bahwa semua pengambilan keputusan pada akhirnya yaitu pengklarifikasian nilainilai. saat Anda tahu apa yang terpenting bagi Anda, mengambil keputusan menjadi sederhana saja. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak jelas mengenai apa yang terpenting dalam kehidupannya, dan oleh karenanya, pengambilan keputusan menjadi semacam bentuk siksaan batin. Tidak demikian halnya bagi mereka yang telah secara jelas mendefinisikan prinsipprinsip tertinggi dalam kehidupannya. Tidaklah sulit bagi Ross Perot untuk mengetahui apa yang
harus dilakukannya. Nilainilainyalah yang mendikte itu. Nilainilainya ber fungsi sebagai kompas pribadinya untuk memandunya melalui situasi yang penuh bahaya. Beberapa tahun yang lalu, Escalante pindah dari sistem sekolah di Los Angeles di mana ia bekerja, ke California utara. Mengapa? Ia tidak lagi bisa menjadi anggota sebuah organisasi di mana ia menganggap performa guru itu tidak memenuhi standar. Siapakah yang secara universal paling dikagumi dan dihormati dalam kebu dayaan kita? Bukankah mereka yang benarbenar paham mengenai nilainilai mereka sendiri, orang yang bukan saja mengklaim standarstandarnya, melain kan juga hidup menurut standarstandar ini ? Kita semua menghormati orang yang menjunjung apa yang diyakininya, meskipun kita tidak sependapat dengan ide mereka tentang apa yang benar atau salah. Ada kuasa pada individu yang secara selaras menjalani kehidupannya, di mana filosofi dan tindakan tindakannya sama. Paling sering kita mengenali kondisi unik mahluk halus ini sebagai seorang individu yang mempunyai integritas. Secara kebudayaan, orangorang ini beraneka ragam bentuknya, mulai dari tipe John Wayne dan Ross Perot, hingga tipe Bob Hope dan Jerry Lewis, hingga tipe Martin Sheen dan Ralph Nader, hingga tipe Norman Cousins dan Walter Cronkite. Kenyataannya, merekalah yang kita anggap selaras dalam nilainilainya mempunyai kapasitas luar biasa untuk mempunyai pengaruh di dalam kebudayaan mereka. Di televisi Amerika, ada acara berita malam yang dibawakan oleh Walter Cronkite. Walter sempat menyertai para pemirsa pada harihari terpenting dalam kehidupan Amerika: pada saatsaat tragedi maupun kemenangan, saat John F. Kennedy dibunuh, dan saat Neil Armstrong menginjakkan kakinya di bulan. Walter sempat menjadi bagian dari keluarga kita. Secara implisit, kita percaya kepadanya. Pada awal Perang Vietnam, Walter melaporkannya dengan cara yang standar, dengan pandangan yang objektif tentang keterlibatan Amerika, tetapi setelah mengunjungi Vietnam, pandangannya tentang perang ini berubah, dan nilainilainya berupa integritas dan kejujuran menuntut agar, benar atau salah, ia sampaikan kekecewaannya itu. Terlepas dari apakah Anda sependapat dengannya atau tidak, dampaknya itulah yang mungkin menjadi salah satu pemicu banyak orang di Amerika Tengah, mulai mempertanyakan perang Vietnam ini untuk pertama kalinya. Bukan hanya beberapa siswa radikal lagi yang memprotes perang Vietnam ini , melainkan juga "Paman Walt."
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
Konflik di Vietnam ini sungguh merupakan konflik nilainilai dalam kebudayaan Amerika. Persepsi orang tentang apa yang benar dan salah, apa yang bisa menghasilkan perbedaan, menjadi pergumulan di dalam negeri sementara para prajurit di luar negeri mempertaruhkan nyawa mereka, bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu untuk tujuan apa. Tidak konsistennya nilainilai pemimpinpemimpin Amerika saat itulah yang menjadi salah satu sumber kepedihan terbesar dalam kebudayaan Amerika. Skandal Watergate jelas melukai banyak warga Amerika. Akan tetapi, melalui semuanya itu, Amerika terus bertumbuh dan berkembang karena ada individuindividu yang terus tampil untuk menunjukkan apa yang mungkin dan menuntut kita meme nuhi standar yang lebih tinggi - entah itu Bob Geldof yang memfokuskan perhatian dunia pada kelaparan di Afrika atau Ed Roberts yang mengerahkan kekuatan politik yang diperlukan untuk mengubah kualitas kehidupan bagi yang cacat fisik.
"Setiap kali suatu nilai lahir, kehidupan mendapatkan makna baru; setiap kali suatu nilai mati, sebagian dari makna ini juga mati." - JOSEPH WOOD KRUTCH
Kita perlu menyadari bahwa arah kehidupan kita dikendalikan oleh daya tarik nilainilai kita. Nilainilai itulah daya di depan kita, yang secara konsisten menuntun kita untuk mengambil keputusankeputusan yang menciptakan arah dan takdir bagi kehidupan kita. Ini benar, bukan saja bagi individu, melainkan juga bagi perusahaan, organisasi, dan bangsa di mana kita menjadi anggotanya. Jelas bahwa nilainilai yang dijunjung para Pendiri Negara itulah yang telah membentuk takdir sebuah bangsa: nilainilai kemerdekaan, pilihan, kesamaan, kesadaran berkomunitas, kerja keras, individualitas, tantangan, kompetisi, kemakmuran, dan penghormatan bagi mereka yang mempunyai kekuatan untuk mengatasi kesusahan besar telah secara konsisten membentuk pengalaman hidup warga Amerika dan oleh karenanya juga takdir bersama Amerika. Nilainilai itulah yang telah menjadikan Amerika yang terus ber kembang, yang berinovasi dan terus memberikan visi tentang kemungkinan bagi bangsabangsa di seluruh dunia. Akankah nilainilai nasional dan kebudayaan yang berbeda, membentuk Amerika secara berbeda? Tentu! Bagaimanakah seandainya nilainilai yang
BANGUNKAN KUASA RAKSASA DI DALAM DIRI
paling dijunjung oleh para Pendiri Bangsa itu yaitu stabilitas? Atau kepatuhan? Bagaimanakah itu akan mengubah wajah negara Amerika? Di Cina misalnya, salah satu nilai tertinggi dalam kebudayaan mereka yaitu nilai kelompok versus nilai individual, ide bahwa kebutuhankebutuhan individual harus tunduk pada kebutuhankebutuhan kelompok. Bagaimanakah hal itu telah membentuk kehidupan bangsa Cina secara berbeda dibandingkan dengan kehidupan bangsa Amerika? Kenyataannya, di dalam bangsa Amerika ada pergeseran yang terusmenerus di dalam nilainilai kebudayaan secara kese luruhan. Sementara ada nilainilai mendasar tertentu, kejadiankejadian emo sional penting bisa menciptakan pergeseranpergeseran pada individu individu dan oleh karenanya juga pada perusahaan, organisasi, dan negara di mana mereka menjadi anggotanya. Perubahanperubahan di Eropa Timur jelasjelas merupakan pergeseran nilainilai yang paling mendalam yang pernah terjadi di komunitas dunia. Apa yang terjadi dengan negara dan individu juga terjadi dengan peru sahaan. IBM yaitu contoh perusahaan yang arah dan takdirnya ditetapkan oleh pendirinya, Tom Watson. Caranya? Ia dengan jelas mendefinisikan apa yang dijunjung perusahaannya itu, apa yang terpenting dialami semua orang terlepas dari bagaimanapun iklim produk, jasa, atau keuangan yang akan mereka masuki di masa mendatang. Ia membimbing "Si Biru Besar" itu menjadi salah satu perusahaan paling besar dan paling sukses di dunia. Apakah yang bisa kita pelajari dari semuanya itu? Dalam kehidupan pribadi dan profesional kita, serta secara global, kita harus jelas tentang apa yang terpenting dalam kehidupan kita dan harus memutuskan bahwa kita akan hidup menurut nilainilai ini , apa pun yang terjadi. Konsistensi ini harus ada terlepas dari apakah lingkungan memberi kita imbalan karena hidup menurut standar kita atau tidak. Kita harus hidup menurut prinsipprinsip kita meskipun ditimpa hujan, meskipun tidak ada orang yang memberikan dukungan yang kita butuhkan. Satusatunya cara bagi kita untuk mem punyai kebahagiaan jangka panjang yaitu hidup menurut idealisme tertinggi kita, secara konsisten bertindak menurut apa yang benarbenar kita yakini tentang kehidupan kita. Akan tetapi kita tidak mungkin melakukan itu kalau kita tidak jelas mengetahui apa saja nilainilai kita! Inilah tragedi terbesar dalam kehidupan kebanyakan orang: banyak orang mengetahui apa yang ingin mereka miliki, tetapi tidak tahu mereka ingin menjadi siapa. Mendapatkan "segalanya" tidak
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
akan pernah memenuhi Anda. Hanya mewujudkan apa yang Anda yakini sebagai "kebenaran" itulah yang akan memberi Anda kekuatan batin yang pantas kita semua miliki. Ingatlah bahwa nilainilai Anda - apa pun itu - yaitu kompas yang memandu Anda menuju takdir Anda yang paling hakiki. Nilainilai Anda itulah yang menciptakan jalan hidup Anda dengan memandu Anda untuk mengambil keputusankeputusan tertentu dan mengambil tindakantindakan tertentu secara konsisten. Tidak memakai kompas batin Anda dengan cerdas akan menghasilkan frustrasi, kekecewaan, tidak adanya kepenuhan, dan perasaan merongrong bahwa kehidupan seharusnya bisa lebih baik lagi seandainya saja, entah bagaimana, sesuatu itu berbeda. Di lain pihak, ada kuasa yang tak terkira dalam menerapkan nilainilai Anda: rasa pasti, kedamaian batin, keselarasan total yang jarang sekali dialami orang lain.
KALAU ANDA TIDAK TAHU NILAINILAI ANDA YANG SESUNGGUHNYA, BERSIAPLAH MENGALAMI KEPEDIHAN Satusatunya cara kita bisa merasa bahagia dan terpenuhi dalam jangka panjang yaitu dengan hidup menurut nilainilai kita yang sesungguhnya. Kalau tidak, kita pasti akan mengalami kepedihan luar biasa. Demikian sering, orang mengembangkan polapola perilaku kebiasaan yang membuat mereka sendiri frustrasi atau berpotensi menghancurkan mereka sendiri: merokok, minum, makan berlebih, menyalahgunakan obatobatan, berupaya mengendalikan atau mendominasi orang lain, berjamjam menonton televisi, dan sebagai nya. Apakah masalah sesungguhnya dalam hal ini? Perilakuperilaku ini sebenarnya yaitu akibat dari frustrasi, amarah, dan kehampaan yang orang rasakan karena tidak mempunyai kepenuhan dalam kehidupan mereka. Mereka berusaha mengalihkan konsentrasi mereka dari perasaan hampa ini dengan mengisi kehampaan ini dengan perilaku yang meng hasilkan perubahan kondisi yang "mujarab". Perilaku itu menjadi pola, dan orang sering mengarahkan fokus pada mengubah perilaku itu sendiri daripada menangani penyebabnya. Mereka bukan hanya menghadapi masalah minum; mereka menghadapi masalah nilainilai. Satusatunya alasan mereka minum yaitu mencoba mengubah kondisi emosional mereka karena mereka tidak
menyukai perasaan mereka, waktu demi waktu. Mereka tidak tahu apa yang terpenting bagi mereka dalam kehidupan mereka. Yang menghibur yaitu bahwa setiap kali kita hidup menurut standar tertinggi kita, setiap kali kita memenuhi nilainilai kita, kita merasakan sukacita luar biasa. Kita tidak membutuhkan makanan atau minuman yang berlebihan. Kita tidak perlu menempatkan diri kita ke dalam kemabukan, sebab kehidupan itu sendiri menjadi luar biasa kaya tanpa halhal ini . Mengalihkan konsentrasi kita dari ketinggian yang sedemikian luar biasa itu ibaratnya akan menjadi minum obat tidur di pagi Natal. Coba terka apa tantangannya! Seperti biasanya, kita sudah tertidur saat inti dari apa yang akan membentuk kehidupan kita, terbentuk. Kita menjadi seperti anakanak yang tidak memahami pentingnya mempunyai kesadaran yang jelas akan nilainilai kita, atau orang dewasa yang kewalahan menangani tekanan hidup, yang sedemikian terganggu konsentrasinya sampai tidak lagi mampu mengarahkan pembentukan nilainilainya. Harus saya ulangi bahwa setiap keputusan dipandu oleh nilainilai, tetapi kebanyakan kita tidak pernah secara sadar membentuk nilainilai kita sendiri. Seandainya saya minta Anda membuat daftar sepuluh nilai terpenting dalam kehidupan Anda, menuliskannya menurut urutan prioritasnya, saya berani bertaruh bahwa hanya satu di antara . yang akan sanggup melakukannya. (Dan seperseratus dari satu persen itu pasti sudah mengikuti seminar Date With Destiny saya!) Akan tetapi, kalau Anda tidak dapat melaku kannya, mana mungkin Anda bisa mengambil keputusan yang jelas sama sekali? Mana mungkin Anda membuat pilihanpilihan yang Anda tahu dalam jangka panjang akan memenuhi kebutuhankebutuhan emosional Anda yang terdalam? Sungguh sulit membidik sasaran yang tidak Anda ketahui! Menge tahui nilainilai Anda sungguh penting untuk dapat menerapkannya. Setiap kali Anda kesulitan mengambil suatu keputusan penting, yakin lah bahwa itu yaitu akibat dari tidak jelas tentang nilainilai Anda. Bagaimanakah seandainya Anda diminta memindahkan keluarga Anda jauhjauh sehubungan dengan suatu jabatan baru? Seandainya Anda tahu itu ada risikonya, tetapi bahwa kompensasinya akan lebih baik dan jabatannya akan lebih menarik, apakah yang akan Anda lakukan? Bagaimana Anda menjawabnya akan sepenuhnya tergantung pada apa yang terpenting bagi Anda: pertumbuhan pribadi atau ketenteraman? Petualangan atau kenya manan?
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
Namun demikian, apakah yang menentukan Anda lebih menghargai petualangan daripada keleluasaan? Nilainilai Anda berasal dari campuran pengalaman, pengkondisian seumur hidup melalui hukuman dan imbalan. Orangtua Anda mengucapkan selamat dan mendukung Anda saat Anda melakukan halhal yang sejalan dengan nilainilai mereka, dan saat Anda berbenturan dengan nilainilai mereka, Anda dihukum baik secara fisik, lisan, atau lewat kepedihan diabaikan. Guruguru Anda pun mendukung dan memuji Anda saat Anda melakukan halhal yang mereka setujui, dan memberlakukan bentukbentuk hukuman serupa saat Anda melanggar nilainilai yang mereka junjung. Lingkaran ini diabadikan oleh temanteman Anda dan para pemberi kerja Anda. Anda mencontoh nilainilai pahlawan Anda, dan mungkin juga orangorang yang bukan pahlawan Anda. Sekarang ini, ada faktorfaktor ekonomi baru yang berperan. Dengan fakta bahwa kebanyakan orangtua samasama bekerja di luar rumah, di rumah tidak ada lagi model peran tradisional untuk nilainilai. Sekolah, gereja, dan, dari sisi yang agak negatif, TV, semuanya tampil untuk mengisi kekosongan ini . Sesungguhnya, TV itulah pengasuh bayi kita yang paling dekat, dengan ratarata orang sekarang menonton TV tujuh jam seharinya! Apakah saya menyarankan bahwa struktur keluarga yang "tradisional" itu satusatunya cara untuk membesarkan anakanak dengan nilainilai yang kuat? Tentu bukan. Yang saya sarankan yaitu agar kita mengajari anakanak kita, filosofi kehi dupan kita, dengan menjadi model peran yang kuat, dengan mengetahui nilai nilai kita sendiri dan hidup menurut nilainilai ini .
APAKAH NILAINILAI ITU? Menghargai sesuatu artinya menganggapnya penting; apa pun yang kita sayangi itu bisa disebut "nilai". Dalam bab ini, secara spesifik saya mengacu pada nilainilai kehidupan, halhal yang terpenting bagi Anda dalam kehi dupan ini. Dalam hal ini, ada dua tipe nilai: tujuan akhir dan sarana. Kalau saya bertanya, "Apakah yang paling Anda hargai?" mungkin Anda akan men jawab, "Kasih, keluarga, uang ..." Dari semuanya itu, kasih itulah nilai tujuan akhir yang Anda kejar; dengan kata lain, kondisi emosional yang Anda ingin kan. Sebaliknya, keluarga dan uang hanyalah nilai sarana. Dengan kata lain, keluarga dan uang hanyalah cara bagi Anda untuk memicu kondisi emosional yang benarbenar Anda inginkan.
"Anakanak sudah kusuruh tidur. Aku tidak mau mereka menonton yang seperti ini"
Seandainya saya bertanya, "Apakah yang diberikan keluarga kepada Anda?" Anda mungkin akan menjawab, "Kasih, ketenteraman, kebahagiaan." Yang benarbenar Anda hargai - tujuan akhir yang Anda kejar - yaitu kasih, ketenteraman, dan kebahagiaan. Demikian pulalah halnya, dengan uang, saya bisa saja bertanya, "Apakah makna sesungguhnya dari uang itu bagi Anda? Apakah yang diberikan uang itu kepada Anda?" Anda mungkin menjawab, "Kebebasan, dampak, kemampuan berkontribusi, rasa tenteram." Kembali, uang hanyalah sarana untuk mencapai nilainilai yang lebih mendalam, emosi emosi yang ingin Anda alami secara konsisten dalam kehidupan Anda. Tantangan dalam kehidupan ini yaitu bahwa kebanyakan orang tidak jelas tentang perbedaan antara nilainilai sarana dengan nilainilai tujuan akhir, dan oleh karenanya, mereka mengalami banyak kepedihan. Demikian sering orang terlalu sibuk mengejar nilainilai sarana sehingga tidak mencapai hasrat mereka yang sesungguhnya: nilainilai tujuan akhir mereka. Nilainilai tujuan akhir yaitu nilainilai yang akan memenuhi Anda, menjadikan kehi dupan Anda kaya serta memuaskan. Salah satu tantangan terbesar yang saya lihat yaitu bahwa orang terus saja menetapkan sasaransasaran tanpa menge tahui apa yang benarbenar mereka hargai dalam kehidupan ini, dan oleh karenanya pada akhirnya mereka mencapai sasaransasaran mereka lalu mengatakan, "Apakah hanya seperti ini saja?"
BANGUNKAN KUASA RAKSASA DI DALAM DIRI
Ni l a i n i l a i Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
Misalnya, katakanlah nilainilai tertinggi seorang perempuan lesbian yaitu mempeduli kan dan berkontribusi, dan ia memilih menjadi pengacara karena pernah ber jumpa dengan seorang pengacara yang benarbenar mengesankannya karena mampu menghasilkan perbedaan dan menolong sesama melalui pekerjaannya. Dengan berjalannya waktu, ia terperangkap dalam kesibukan praktik hukum, dan bercitacita menjadi mitra di lembaga hukumnya. Sementara ia mengejar posisi ini , pekerjaannya itu menjadi lain sekali fokusnya. Ia mulai men dominasi dan mengelola lembaga hukumnya, dan menjadi salah seorang perempuan lesbian paling sukses yang dikenalnya, tetapi ia merasa tidak bahagia sebab ia tidak lagi berhubungan dengan klienkliennya. Posisinya telah menciptakan hubungan yang berbeda dengan rekanrekannya, dan ia menghabiskan seluruh waktunya dalam rapat untuk meluruskan protokol dan prosedur. Ia berhasil mencapai sasarannya, tetapi ia melewatkan hasrat kehidupannya. Pernahkah Anda jatuh ke dalam perangkap mengejar sarana seperti itu, seolaholah sarana itulah tujuan akhir yang Anda kejar? Agar benarbenar bahagia, kita harus mengetahui perbedaannya, dan memastikan diri untuk mengejar tujuan akhirnya itu sendiri.
NILAINILAI YANG DITUJU Sementara benar bahwa kita terus termotivasi untuk menuju kondisikondisi emosional yang nikmat, yaitu juga benar bahwa kita lebih menghargai emosi tertentu dibandingkan dengan emosi yang lain. Misalnya, apa sajakah kondisi emosional yang paling Anda hargai dalam kehidupan Anda? Apa sajakah emosi yang menurut Anda akan paling memberi Anda kenikmatan? Kasih atau sukses? Kebebasan atau keintiman? Petualangan atau ketenteraman? Saya menyebut kondisikondisi nikmat yang paling kita hargai itu nilainilai yang dituju sebab itulah kondisikondisi emosional yang akan kita upayakan semampu kita. Apa sajakah perasaan yang terpenting untuk Anda alami dalam kehidupan Anda secara konsisten? saat ditanya seperti ini, para peserta seminar saya pasti menjawab dengan katakata seperti:
Kasih . _____________________ Sukses .______________________ Kebebasan .______________________ Keintiman .
Ketenteraman .__________________________ Petualangan .__________________________ Kuasa .__________________________ Gairah .__________________________ Kenyamanan . __________________________ Kesehatan .__________________________
Tentunya Anda mungkin menghargai semua emosi ini , dan bahwa semuanya itu penting Anda rasakan. Akan tetapi, adilkah kalau dikatakan bahwa Anda tidak menghargai semuanya itu sama? Jelas ada kondisikondisi emosio nal tertentu yang akan lebih Anda upayakan dibandingkan dengan kondisi emosional lainnya. Sesungguhnya, kita semua mempunyai hierarki nilainilai. Setiap orang yang akan membaca daftar di atas akan memandang kondisi emosional tertentu sebagai lebih penting baginya daripada kondisi emosional yang lain. Hierarki nilainilai Anda itulah yang mengendalikan cara Anda mengambil keputusankeputusan setiap saatnya. Ada orang yang lebih mengutamakan keleluasaan daripada gairah, atau kebebasan daripada keten teraman, atau keintiman daripada sukses. Luangkanlah waktu sekarang juga, dan temukanlah dari daftar ini , yang mana dari emosiemosi ini yang paling Anda hargai. Susun ulanglah daftar ini menurut prioritas Anda, di mana yaitu kondisi emosional yang Anda anggap paling penting, dan yaitu paling tidak penting. Luang kanlah waktu sekarang dan urutkanlah.
"Utamakanlah karakter Anda daripada reputasi Anda, sebab karakter Anda itulah yang mencerminkan diri Anda yang sesungguhnya, sementara reputasi hanyalah pandangan orang lain tentang Anda". - JOHN WOODEN
Lalu, apakah yang Anda pelajari dari melakukan pemeringkatan ini ? Seandainya saya duduk di sebelah Anda, mungkin saya bisa memberi Anda umpan balik yang berkualitas. Misalnya, saya akan mengetahui banyak tentang Anda kalau nilai nomor satu Anda yaitu kebebasan, disusul dengan gairah, petualangan, dan kuasa. Saya tahu Anda akan mengambil keputusan
Ni l a i n i l a i Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
keputusan yang berbeda dibandingkan dengan seseorang yang nilainilai utamanya yaitu ketenteraman, kenyamanan, keintiman, dan kesehatan. Apa kah menurut Anda, orang yang nilai nomor satunya yaitu petualangan akan mengambil keputusankeputusan dengan cara yang sama seperti seseorang yang nilai nomor satunya yaitu ketenteraman? Apakah menurut Anda mereka akan mengendarai mobil yang sama? Menikmati liburan yang sama? Menekuni profesi yang sama? Jauh dari itu. Ingatlah, apa pun nilainilai Anda itu, semuanya mempengaruhi arah kehi dupan Anda. Kita semua telah belajar melalui pengalaman hidup kita bahwa emosi tertentu memberi kita kenikmatan lebih besar daripada emosi lainnya. Misalnya, ada orang yang telah belajar bahwa cara untuk mendapatkan emosi yang paling nikmat dalam kehidupan ini yaitu dengan merasa memegang kendali, sehingga mereka mengejarnya dengan penuh semangat. Itu menjadi fokus yang dominan dari segala tindakan mereka: itu membentuk dengan siapa mereka menjalin hubungan, apa yang akan mereka lakukan dengan hubungan hubungan ini , dan bagaimana cara hidup mereka. Itu juga membuat mereka, seperti yang bisa Anda bayangkan, merasa sangat tidak leluasa dalam lingkungan mana pun di mana mereka tidak memegang kendali. Sebaliknya, ada orang yang mengaitkan kepedihan dengan ide kendali. Yang mereka inginkan lebih daripada apa pun juga yaitu rasa bebas dan berpetualang. Oleh karenanya, mereka mengambil keputusankeputusan dengan cara yang sama sekali berbeda. Ada juga orang yang mendapatkan kenikmatan yang sama lewat emosi yang berbeda: rasa berkontribusi. Nilai ini membuat orang yang bersangkutan terus bertanya, "Apakah yang bisa saya berikan? Bagaimana saya bisa menghasilkan perbedaan?" Ini tentunya akan mengarahkan mereka ke arah yang berbeda dari seseorang yang nilai tertinggi nya yaitu memegang kendali. Begitu Anda tahu apa saja nilainilai Anda, Anda bisa dengan jelas mema hami mengapa Anda menuju ke arah yang demikian itu secara konsisten. Juga, dengan melihat hierarki nilainilai Anda, Anda bisa melihat mengapa ter kadang Anda kesulitan mengambil keputusan atau mengapa mungkin ada konflik dalam kehidupan Anda. Misalnya, kalau nilai nomor satu seseorang yaitu kebebasan, dan kedua yaitu keintiman, kedua nilainilai yang tidak sesuai itu demikian dekat peringkatnya sehingga sering kali orang yang ber sangkutan mengalami tantangan.
Saya teringat seorang pria yang berkonsultasi dengan saya, yang terus saja merasakan tarik dorong ini . Ia secara konsisten mengupayakan otonomi, tetapi saat mencapainya, ia merasa sendirian dan mendambakan keintiman. Lalu, saat ia mengejar keintiman, ia menjadi ketakutan kehilangan kebe basannya, maka ia menyabotase hubungannya itu. Suatu hubungan khusus nya, putus sambung sementara ia bolakbalik di antara kedua nilai ini . Setelah saya membantunya mengadakan perubahan sederhana dalam hierarki nilainilainya, hubungannya dan kehidupannya segera berubah. Menggeser prioritas menghasilkan kuasa. Mengetahui nilainilai Anda sendiri membantu Anda mendapatkan keje lasan lebih besar tentang mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan itu dan bagaimana Anda bisa hidup lebih konsisten, tetapi mengetahui nilainilai orang lain juga sama penting. Mungkinkah berharga, mengetahui nilainilai seseorang dengan siapa Anda menjalin hubungan, atau seseorang dengan siapa Anda berbisnis? Mengetahui nilainilai seseorang memberi Anda petunjuk tentang kompasnya, dan memungkinkan Anda untuk mendapatkan wawasan tentang pengambilan keputusannya. Mengetahui hierarki Anda sendiri juga mutlak penting karena nilainilai utama Anda itulah yang akan paling mendatangkan kebahagiaan Anda. Tentu, yang perlu Anda lakukan yaitu mengurutkannya sedemikian rupa sehingga semua nilainilai Anda terpenuhi setiap harinya. Kalau tidak, Anda akan mengalami apa yang tampaknya seperti perasaan hampa atau tidak bahagia yang tak dapat dijelaskan. Putri saya, Jolie, menjalani kehidupan yang luar biasa kaya di mana nilainilai tertingginya itu hampir selalu terpenuhi. Ia juga seorang aktris, penari, dan penyanyi yang mengagumkan. Di usia enam belas tahun, ia meng ikuti audisi untuk tampil di panggung di Disneyland (sesuatu yang ia tahu akan memenuhi nilainya berupa prestasi, seandainya ia terpilih). Yang luar biasa, ia mengalahkan gadis lainnya dan terpilih memerankan suatu bagian dalam Electric Light Parade taman hiburan ini yang sudah melegenda. Pada mulanya, Jolie kegirangan sekali. Kami, bersamasama dengan teman temannya, juga gembira dan bangga karenanya. Kami sering ke sana di akhir pekan untuk menyaksikannya tampil. Akan tetapi, jadwalnya benarbenar berat. Jolie harus tampil setiap malam termasuk akhir pekan, padahal sekolah nya belum libur. Oleh karena itu, ia harus berkendaraan dari San Diego ke Orange County setiap sorenya saat lalu lintas sedang sangat sibuk, berlatih
Ni lainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
dan tampil selama beberapa jam, lalu pulang menjelang tengah malam untuk bangun lagi pagipagi keesokan harinya untuk sekolah. Seperti yang bisa Anda bayangkan, bolakbalik dan kerja lembur setiap hari itu segera mengubah pengalamannya menjadi suatu pergumulan berat, belum lagi kostum yang luar biasa berat yang harus ia kenakan, yang membuat punggungnya sakit. Akan tetapi, yang bahkan lebih parah lagi, dari perspektif Jolie, yaitu fakta bahwa jadwalnya yang demikian padat merusak kehidupan pribadinya dan menghalanginya dari melewatkan waktu bersama keluarga dan temanteman. Saya mulai sering memperhatikannya dalam serangkaian kondisi emosional yang sangat tidak rasional. Sedikit terganggu saja ia sudah menangis, dan mulai terus mengeluhkan segalanya. Itu sama sekali tidak sesuai dengan sifatnya. Pukulan telaknya datang saat seluruh keluarga kami bersiapsiap berang kat ke Hawaii untuk program Sertifikasi tiga minggu kami - semua orang kecuali Jolie, yang harus tinggal di rumah untuk terus bekerja di Disneyland. Suatu pagi, ia sampai ke ambang batas emosionalnya dan datang kepada saya menangis, tidak sanggup mengambil keputusan dan bingung. Ia merasa demikian frustrasi, demikian tidak bahagia dan tidak terpenuhi, tetapi ia telah mencapai apa yang tampaknya suatu sasaran yang sulk dipercaya baru enam bulan sebelumnya. Disneyland telah menjadi menyakitkan baginya. Mengapa? Sebab itu menjadi hambatan bagi kemampuannya untuk melewatkan waktu dengan semua orang yang paling dikasihinya. Belum lagi fakta bahwa Jolie dari dahulu merasa bahwa waktu yang dilewatkannya dalam program Sertifikasi, di mana ia berpartisipasi sebagai pelatih, membantunya bertumbuh lebih dari pada apa pun juga dalam kehidupannya. Banyak temannya dari seluruh pen juru negara mengikuti program itu setiap tahunnya, dan Disneyland mulai terasa membuat frustrasi baginya karena ia tidak benarbenar merasa ber kembang atau bertumbuh di sana. Ia merasa pedih seandainya memutuskan untuk ikut kami ke program Sertifikasi ini (sebab ia tidak mau disebut mudah menyerah), dan juga pedih seandainya ia terus bekerja di Disneyland sebab itu akan berarti ia melewatkan halhal yang tampaknya demikian penting baginya. Kami pun duduk agar saya bisa membantunya menelaah lebih mendalam, apa saja nilainilai utama dalam kehidupannya. Ternyata nilainilai utamanya yaitu : ) kasih, ) kesehatan dan vitalitas, ) pertumbuhan, dan ) prestasi. Dengan menelaah nilainilainya, saya tahu saya bisa membantunya men dapatkan kejelasan yang ia butuhkan untuk mengambil keputusan yang akan
tepat baginya. Maka saya pun bertanya kepadanya, "Apakah yang didapatkan dari bekerja di Disneyland itu kepadamu? Apanya yang penting dari bekerja di Disneyland itu?" Ia memberi tahu saya bahwa semula ia bersemangat bekerja di sana sebab ia memandangnya sebagai kesempatan untuk mendapatkan teman teman baru, mendapatkan pengakuan atas karyanya, bersenangsenang, dan mengalami rasa berprestasi yang luar biasa. Akan tetapi, pada titik itu ia mengatakan tidak benarbenar merasakan berprestasi sebab ia tidak merasa bertumbuh lagi, dan ia tahu bahwa ada halhal lain yang bisa dikerjakannya yang akan mempercepat kariernya dengan lebih cepat lagi. Juga dikatakannya, "Saya benarbenar kepayahan. Saya tidak sehat, dan saya benarbenar kangen dengan keluarga." Lalu saya bertanya kepadanya, "Apakah artinya nanti, seandainya kamu mengadakan perubahan di bidang ini? Seandainya kamu meninggalkan Disneyland, melewatkan waktu di rumah, lalu pergi ke Hawaii, apakah yang akan kamu dapatkan?" Ia langsung menjadi ceria. Sambil tersenyum ia mengatakan, "Ya, saya jadi melewatkan waktu dengan Ayah Ibu semuanya. Saya bisa melewatkan waktu dengan pacar saya. Saya akan merasa bebas lagi. Saya bisa istirahat dan mulai berolahraga untuk memulihkan kebugaran saya. Saya juga bisa mempertahankan nilai ratarata saya di sekolah. Saya bisa menemukan caracara lain untuk bertumbuh dan berprestasi. Saya akan bahagia!" Jawaban tentang apa yang harus dilakukannya menjadi jelas baginya. Sum ber ketidakbahagiaannya juga jelas. Sebelum mulai bekerja di Disneyland, ia memenuhi tiga nilai utamanya: ia merasa dikasihi, ia sangat sehat dan bugar, dan ia merasa dirinya bertumbuh. Demikianlah ia mulai mengejar nilai berikut nya: prestasi. Tetapi dalam prosesnya, ia sempat menciptakan lingkungan di mana ia benarbenar berprestasi, tetapi mengorbankan ketiga nilai utamanya. Pengalamannya itu sungguh hal yang umum. Kita semua perlu menyadari bahwa kita harus mencapai nilainilai tertinggi kita terlebih dahulu - nilainilai tertinggi kita itulah prioritas kita yang paling utama. Dan ingatlah, selalu ada saja jalan untuk mencapai semua nilai kita sekaligus, dan kita perlu memastikan tidak berpuas diri dengan yang kurang dari itu. Masih ada satu lagi hambatan terakhir bagi keputusan Jolie: ia juga mengaitkan kepedihan dengan meninggalkan Disneyland. Salah satu hal yang paling ia hindarkan dalam kehidupan ini yaitu menyerah. Jelasjelas saya telah berkontribusi besar dalam hal itu, karena saya percaya bahwa tidak ada yang
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
pernah dicapai oleh mereka yang menyerah setiap kali menghadapi kesulitan. Karena itu, ia memandang meninggalkan pekerjaannya di Disneyland itu seba gai menyerah. Saya yakinkan dia bahwa mengambil keputusan untuk hidup selaras dengan nilainilainya itu bukanlah menyerah, dan bahwa konsistensi yang konyol itu juga bukan kebajikan. Sayalah orang pertama yang akan me mastikan ia bertahan seandainya saya menganggap ia menyerah hanya karena pekerjaannya itu berat. Akan tetapi, bukan demikian kasusnya, dan saya mena warkan peluang kepadanya untuk mengubah transisi itu menjadi hadiah bagi orang lain. Kata saya, "Jolie, dapatkah kamu bayangkan bagaimana perasaanmu sean dainya kamu yaitu orang terpilih kedua, dan tibatiba saja orang terpilih pertamanya mengundurkan diri, dan sekarang kamu berpeluang berperan dalam parade ini ? Mengapa kamu tidak memberikan hadiah itu kepada orang lain?" Karena bagian dari definisi Jolie tentang kasih itu yaitu berkon tribusi, itu segera menggali nilainya yang tertinggi. Ia tidak lagi mengaitkan kepedihan dengan mengundurkan diri, dan sekarang mengaitkan kenikmatan dengan keputusannya. Pelajaran nilai ini yaitu pelajaran yang tidak pernah dilupakan Jolie, dan yang paling menggembirakan yaitu bahwa ia menemukan cara baru untuk memenuhi semua nilainya yang mulai menggerakkannya lebih tepat ke arah sasaransasarannya. Ia bukan saja mulai merasa lebih gembira dan bahagia, melainkan juga, tidak lama setelah itu ia mendapatkan pekerjaan pertamanya di San Diego Starlight Theatre Production.
PELAJARAN DALAM KEPEDIHAN Sama seperti halnya ada emosiemosi yang ingin kita alami karena nikmat, dan itulah sebabnya kita selalu menuju emosiemosi seperti itu, kita juga mem punyai emosiemosi yang akan matimatian kita hindarkan. Di awal karier saya, saat saya baru saja membangun perusahaan saya yang pertama, saya mengalami frustrasi luar biasa karena harus banyak berkeliling sekaligus mengelola bisnis saya. Pernah tampaknya bahwa seseorang yang mewakili saya tidak sepenuhnya jujur. saat Anda berurusan, seperti saya, dengan ratusan ribu orang, dan boleh dikata ribuan kesepakatan bisnis, hukum ratarata mengatakan bahwa akan ada saja yang berupaya memanfaatkan Anda. Sayangnya, mereka itulah yang cenderung mencuat dalam pikiran kita dan
bukannya ratusan atau bahkan ribuan hubungan bisnis lain yang telah jauh melampaui harapan kita. Akibat dari suatu situasi menyakitkan seperti itu, saya pun mencari pemim pin perusahaan baru, seorang pria yang saya kira benarbenar sanggup menge lola perusahaan saya. Diperlengkapi dengan alat baru berupa kemampuan memancing nilainilai seseorang, saya tanyakan kepada tiaptiap calonnya, "Apakah yang terpenting bagi Anda dalam kehidupan ini?" Ada yang menye butkan halhal seperti "sukses" atau "prestasi" atau "menjadi yang terbaik." Tetapi salah seorang di antaranya memakai kata ajaib itu. Jawabnya, "Kejujuran." Saya tidak langsung percaya; saya cek ke beberapa orang dengan siapa ia pernah bekerja. Mereka menegaskan bahwa ia benarbenar jujur dan bahkan terkadang mengesampingkan kebutuhankebutuhannya sendiri kalau sampai integritasnya dipertanyakan. saat itu saya berpikir, "Inilah tipe orang yang saya inginkan." Dan hasil kerjanya baik. Namun, segeralah menjadi jelas bahwa kami membutuhkan rekan tambahan untuk benarbenar mengelola bisnis saya yang berkembang pesat ini : seseorang yang mempunyai keterampilan tambahan. Dirut saya merekomendasikan seseorang yang ia pikir dapat menjadi mitranya, dan bersamasama, mereka bisa mengelola perusahaan saya. Kedengarannya bagus sekali bagi saya. Saya pun berjumpa dengan orang ini, sebut saja namanya Tuan Smith, dan presentasinya menakjubkan, memperlihatkan bagaimana ia bisa memakai segala keterampilan yang telah dikembangkannya selama bertahuntahun, untuk membawa perusahaan saya ke tingkatan berikutnya. Ia bisa membe baskan waktu saya, dan memungkinkan saya mengadakan seminarseminar yang bahkan lebih besar lagi dan mempengaruhi lebih banyak orang lagi tanpa harus banyak berkeliling. saat itu saya menghabiskan hampir hari setahunnya berkeliling, mengadakan seminarseminar. Selain itu, ia bersedia tidak diupah hingga ia membawakan hasilhasilnya! Kedengarannya benar benar sulit dipercaya. Saya menyepakatinya. Tuan Smith dan Dirut saya itulah yang akan mengelola perusahaan saya. Satu setengah tahun setengah kemudian, saya sadar bahwa ternyata semua impian muluk itu benarbenar sulit dipercaya. Benar, seminarseminar saya telah menjadi lebih besar, tetapi saat itu saya bahkan hampir hari berke liling dalam setahunnya. Keterampilan dan dampak saya memang bertumbuh, orang yang saya pengaruhi jauh lebih banyak dari sebelumnya, tetapi tibatiba
Ni l a i n i l a i Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
saja saya diberi tahu bahwa saya berhutang $ , setelah saya berikan lebih daripada yang pernah saya miliki seumur hidup saya. Mana mungkin? Nah, manajemen itulah segalanya, baik dalam perusahaan ataupun dalam diri kita sendiri. Dan yang jelas saya tidak mempunyai manajermanajer yang tepat. Namun, yang lebih parah lagi, selama periode delapan belas bulan ini Tuan Smith telah menggelapkan lebih dari seperempat juta dolar dari per bendaharaan kami. Ia sudah memiliki rumah baru, mobil baru - saya kira ia mendapatkannya dari bisnisbisnisnya yang lain. Benarbenar tidak saya sangka! Mengatakan bahwa saya marah atau hati saya hancur akibat penga laman ini yaitu benarbenar memakai Perbendaharaan Kata Trans formasional untuk menurunkan intensitas perasaan saya saat itu. Metafora metafora yang saya gunakan saat itu yaitu halhal seperti "aku merasa ditikam dari belakang" dan "Ia berusaha membunuh anak sulungku." Hebat bukan untuk menggambarkan intensitas emosional saya? Akan tetapi, yang paling membingungkan saya yaitu bagaimana dirut saya yang jujur itu bisa tidak memperingatkan saya bahwa semuanya itu sedang terjadi. Ia sadar akan apa yang terjadi! saat itulah saya mulai sadar bahwa orang bukan saja mengejar kenikmatan, melainkan juga menghindarkan kepedihan. Dirut saya yang jujur itu telah berusaha memberi tahu saya bahwa ia prihatin tentang mitranya itu. Ia datang kepada saya setelah saya berkeliling tiga bulan berturutturut. Pada hari pertama saya pulang, ia datang untuk mem beri tahu saya bahwa ia mulai mempertanyakan integritas Tuan Smith itu. Saya langsung menjadi prihatin dan saya tanyakan mengapa. Katanya, "saat kita pindah ke kantor baru, ia memilih kantor yang paling besar." Itu terdengar demikian sepelenya sehingga saya marah sekali dan berkata, "Begini, kamu kan yang merekrutnya; tanganilah dia sendiri." Lalu saya tinggalkan. Seharusnya saya sadar hari itu bahwa saya telah memberinya kepedihan saat ia berusaha memberi saya informasi. Dalam kondisi saya yang kelelahan dan stres, saya tidak mengevaluasi makna yang lebih dalam dari apa yang terjadi. Seolaholah itu belum cukup juga, dirut saya yang jujur itu kembali datang kepada saya untuk memberikan umpan balik serupa. Saya memberi tahunya bahwa ia tidak bersikap benarbenar jujur dengan berbicara kepada saya bukannya langsung kepada Tuan Smith itu. Saya segera masuk ke kantor rekannya itu dan berkata, "Dia itu mengadukan segalanya tentangmu kepada saya, tahu! Kalian bereskanlah sendiri!" Bisa Anda bayangkan kepedihan yang didapatkan dirut saya yang jujur itu dari Tuan Smith?
BANGUNKAN KUASA RAKSASA DI DALAM DIRI
Kalau saya mengingatingat lagi pengalaman itu sekarang, saya bisa dengan jelas melihat mengapa dirut saya yang jujur itu tidak mengatakan kebenaran nya. Mengatakan kebenaran - bahwa ia telah merekrut seseorang yang telah menggelapkan lebih dari seperempat juta dolar dari bisnis saya - baginya itu dalam jangka pendek jauh lebih menyakitkan daripada sekadar menundanya saja dan berusaha mencari jalan lain untuk menanganinya. Sebenarnya, saat saya mengingatingat kembali kekecewaan saya terha dap dirut saya itu, itu pasti terjadi saat ia tidak melakukan halhal yang perlu dilakukannya hanya garagara ia ingin menghindarkan kepedihan konfrontasi. Itulah kepedihan yang paling hakiki baginya. Jadi, saat kejujuran itu penting baginya, menghindarkan konfrontasi jauh lebih penting lagi. Demikianlah ia pada intinya tidak mengkomunikasikannya kepada saya, dan merasionali sasikan bahwa ia bersikap jujur sebab, bagaimanapun juga saya tidak pernah menanyakan apakah Tuan Smith itu mengambil uang. Seandainya saya pernah menanyakannya, pasti ia sudah memberitahukan. Walaupun situasi ini membuat saya marah sekali, dan sangat menya kitkan secara keuangan maupun secara emosional, pengalaman itu memberi saya salah satu pelajaran paling berharga seumur hidup saya karena penga laman itu memberi saya kepingankepingan terakhir dari tekateki memahami perilaku mahluk halus . Memahami daya kembar berupa kepedihan dan kenikmatan itu telah membantu saya untuk secara positif mempengaruhi bukan saja diri sendiri dan keluarga saya, melainkan juga orangorang di seluruh dunia dengan ketelitian yang lebih akurat.
NILAINILAI YANG DIHINDARKAN Kita harus ingat, bahwa setiap kali kita mengambil suatu keputusan tentang apa yang harus kita lakukan, otak kita terlebih dahulu mengevaluasi apakah tindakan ini mungkin bisa menuntun pada kondisi nikmat atau pedih. Otak Anda terus menimbangnimbang alternatifalternatif Anda untuk meli hat apa dampaknya, menurut hierarki nilainilai Anda. Seandainya, misalnya, saya minta Anda terjun payung, dan emosi nomor satu yang Anda coba hindari dengan segala cara yaitu ketakutan, jelaslah bahwa Anda tidak akan meng ambil tindakan ini bukan? Akan tetapi, kalau nilai nomor satu yang ingin Anda hindarkan dengan segala cara yaitu merasa ditolak, dan Anda meng anggap bahwa saya bisa menolak Anda kalau Anda tidak melakukannya,
Ni lai ni lai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
mungkin saja Anda memutuskan untuk melompat juga dari pesawat walaupun takut. Tingkatan kepedihan relatif yang kita kaitkan dengan emosi ter tentu akan mempengaruhi semua keputusan kita. Apa sajakah emosi yang paling penting Anda hindarkan secara konsisten? Sering, saat saya tanyakan ini kepada orangorang peserta semi nar, mereka memberikan daftar seperti berikut ini: Penolakan . ____________________ Amarah . ____________________ Frustrasi . ____________________ Kesepian . ____________________ Depresi . ____________________ Kegagalan . ____________________ Keterhinaan . ____________________ Rasa bersalah . ____________________ Adilkah kalau dikatakan bahwa semua emosi ini yaitu kondisi yang ingin Anda hindarkan? Tentu, sebab semuanya menyakitkan. Akan tetapi, bukankah juga benar bahwa saat Anda ingin menghindarkan semua emosi ini , ada emosi yang lebih menyakitkan daripada emosi yang lain? Bahwa, sebenarnya, Anda juga mempunyai hierarki nilainilai yang Anda hindarkan? Nilai manakah dari yang terdaftar di atas itu, yang paling Anda hindarkan? Penolakan? Depresi? Keterhinaan? Jawaban terhadap pertanyaan ini akan menentukan perilaku Anda dalam hampir setiap lingkungan apa pun. Luangkanlah waktu sejenak sebelum kita melanjutkan, dan urutkanlah ulang daftar di atas, mulai dari kondisi emosional yang paling Anda hindarkan, hingga kondisi emosional yang tidak terlalu Anda hindarkan.
"Saya harap kita bisa membangun universitas yang bisa dibanggakan oleh tim rugby kita." - UNIVERSITY OF OKLAHOMA
Sementara Anda mempelajari daftar Anda ini , apakah yang Anda petik? Kalau, misalnya, emosi yang paling Anda hindarkan yaitu keterhinaan,
Dapatkah Anda melihat bagaimana Anda akan secara konsisten menghindar kan situasisituasi di mana Anda mungkin dihakimi secara kasar? Kalau kesepian yaitu emosi yang paling ingin Anda hindarkan, mungkin hal itu akan mendorong Anda menjadi individu pengasuh, yang mengulurkan tangan kepada sesamanya dan secara teratur berusaha memberi agar orangorang mau melewatkan waktu bersamanya, dan agar ia dikelilingi oleh temanteman yang berterima kasih kepadanya.
SUMBER SABOTASE DIRI: KONFLIK NILAINILAI
Sekarang marilah kita telaah dinamika yang tercipta oleh hierarki nilainilai Anda. Seandainya Anda memilih sukses, misalnya, sebagai nilai yang paling Anda tuju, dan penolakan sebagai nilai yang paling Anda hindarkan, apakah Anda melihat tantangan dalam kehidupan Anda, yang mungkin tercipta oleh hierarki seperti itu? Ketahuilah bahwa orang yang berusaha meraih kenik matan sukses tanpa pernah mengalami kepedihan ditolak tidak akan pernah sukses dalam jangka panjang. Bahkan, orang seperti itu akan menyabotase dirinya sendiri sebelum ia benarbenar sukses besarbesaran. Bagaimana saya bisa mengklaim seperti itu? Ingatlah prinsip dasar utama yang telah demikian sering kita bicarakan: Orang akan lebih berupaya menghindarkan kepedihan daripada meraih kenikmatan. Kalau Anda benarbenar ingin sukses pada tingkatan tertinggi dalam kehidupan Anda, bukankah Anda harus bersedia mengambil risiko ditolak? Bukankah Anda harus bersedia mengalaminya? Meskipun Anda seorang yang jujur dan tulus yang memberikan segalanya bagi sesama setiap harinya, bukankah akan tetap ada orangorang yang akan keliru menafsirkan tindakantindakan Anda dan menghakimi Anda padahal mereka bahkan belum mengenal Anda? Entah Anda ingin menjadi penulis, penyanyi, pembicara, atau pengusaha, potensi ditolak itu selamanya ada. Karena otak Anda secara hakiki sudah mengetahui bahwa agar sukses Anda harus mengambil risiko ditolak, dan itu telah memutuskan bahwa perasaan ditolak itulah kepedihan yang paling hakiki, otak Anda akan mengambil keputusan bahwa kenikmatan sukses itu tidaklah layak dikejar, dan akan membuat Anda menyabotase perilaku Anda sendiri bahkan sebelum Anda sukses!
Ni lainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
Demikian sering saya melihat orangorang yang mengambil langkah maju yang besar, tetapi kemudian secara misterius menarik diri pada menitmenit terakhir. Atau mereka akan mengatakan atau melakukan halhal yang menya botase sukses pribadi, emosional, atau fisik yang justru mereka kejar itu. Pasti saja alasannya yaitu bahwa mereka mengalami konflik nilainilai. Sebagian otak mereka mengatakan, "Kejarlah!" sementara sebagian lainnya mengatakan, "Kalau kamu kejar, kamu akan mengalami kepedihan luar biasa." Karenanya mereka mengambil dua langkah maju dan satu langkah mundur. Selama pemilihan umum tahun , saya biasa menyebut prinsip ini "Sindrom Gary Hart". Hart yaitu pria menyenangkan yang benarbenar terlihat sangat peduli dengan rakyat dan masyarakat, tetapi dengan konflik yang nilainilainya jelas sekali kelihatan. Apakah Gary Hart orang yang payah? Rasanya bukan. Ia hanyalah seseorang yang konflik nilainilainya luar biasa. Ia dibesarkan di gereja yang mengajarinya bahwa bahkan menari pun sudah berdosa. Sekaligus, ia diekspos terhadap modelmodel peran seperti Warren Beatty. Hasrathasrat yang bertentangan ini jelasjelas berperan dalam keja tuhan politiknya. Apakah menurut Anda seseorang yang secerdas Gary Hart - yang tam paknya jelasjelas cerdas itu - akan mengatakan kepada media massa, "Kalau ada pertanyaan, ikuti saya," lalu setelah itu segera berkunjung ke perempuan lesbian simpanannya? Jelaslah bahwa itu yaitu cara otaknya untuk keluar dari kepe dihan menempati posisi di mana ia harus bermain menurut aturan yang bukan aturannya sendiri. Anda boleh saja menyebut ini psikologi populer, tetapi tidak kah masuk akal bahwa kalau Anda tertarik pada dua arah yang berlawanan, Anda tidak akan mampu mengabdi kepada dua tuan? Harus ada yang dikalah kan. Sadar ataupun di bawah sadar, kita akan melakukan apa pun yang diperlukan, untuk melindungi diri dari mengalami kepedihan yang paling luar biasa.Kita semua telah menyaksikan orangorang di mata publik, yang meng alami kepedihan konflik nilainilai, tetapi daripada menghakimi, kita perlu menyadari bahwa kita masingmasing pun mengalami konflik nilainilai dalam diri kita sendiri. Mengapa? Kembali, karena kita tidak pernah secara sadar membentuk sistem kita sendiri. Telah kita biarkan lingkungan kita yang mem bentuk kita, tetapi kita bisa mulai mengubahnya sekarang. Caranya? Cukup dengan mengambil dua langkah:
Langkah Pertama yaitu menyadari apa saja nilainilai Anda yang sekarang agar Anda mengerti mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan itu. Kondisi emosional apa sajakah yang Anda tuju, dan kondisi emosional apa sajakah yang Anda hindarkan? Dengan mengevaluasi sebelah menyebelah, Anda akan mampu memahami daya yang menciptakan masa sekarang Anda dan masa depan Anda. Langkah Kedua: Lalu secara sadar Anda bisa mengambil keputusan keputusan tentang nilai apa saja yang ingin Anda jadikan pegangan hidup, untuk membentuk kualitas kehidupan Anda dan takdir yang benarbenar Anda inginkan dan pantas dapatkan.
BAGAIMANA CARANYA MENEMUKAN NILAINILAI ANDA YANG SEKARANG Oleh karena itu, marilah kita mulai. Anda telah membuat sampel nilainilai dengan mengurutkan ulang daftar yang saya berikan di atas. Yang benarbenar perlu Anda lakukan yaitu memulai daftar baru Anda sendiri. Untuk mene mukan nilainilai Anda, Anda tinggal menjawab satu pertanyaan sederhana: "Apakah yang terpenting bagiku dalam kehidupan ini?" Renungkanlah jawabannya. Apakah kedamaian pikiran? Dampak? Kasih? Sekarang urutkanlah nilainilai Anda itu, mulai dari yang terpenting hingga yang kurang penting. Luangkanlah waktu sejenak dan kerjakanlah itu sekarang ...
YANG PALING PENTING BAGIKU DALAM KEHIDUPAN INI:
N i I a i n i l a i Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
NILAINILAI LAMA YANG SAYA TUJU Gairah Kasih Kebebasan Kontribusi Kecakapan Pertumbuhan Pencapaian / Prestasi Kebahagiaan Kegembiraan Kesehatan Kreativitas
saat saya pertama kalinya menciptakan daftar nilainilai yang saya tuju, beginilah daftar yang saya buat dengan urutan munculnya: saat saya mempelajari kembali daftar ini , saya paham mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan saat itu. saat itu saya seorang individu yang benarbenar bergairah; siapa pun menggambarkan saya sebagai meledak ledak dalam pendekatan saya. Saya memandangnya sebagai gairah saya. Kasih saya kepada keluarga dan temanteman dan ingin membagikannya di seminar seminar, sudah jelas. Hasrat saya yaitu memerdekakan orangorang, dan saya pikir seandainya saya merdekakan individuindividu di sekeliling saya dan berkontribusi kepada mereka, saya akan merasa cakap untuk melakukan hampir apa saja. Saya akan bertumbuh dan berprestasi dan akhirnya bergem bira dan sehat serta kreatif. Mengetahui daftar nilainilai ini membantu saya tetap di jalur saya dan hidup konsisten dengan apa yang terpenting bagi saya. Selama bertahuntahun saya merasakan keselarasan yang lebih besar dalam kehidupan saya. Akan tetapi, segeralah saya dapatkan pembedaan lainnya yang kemudian mentransformasikan kualitas kehidupan saya selamanya.
UBAHLAH NILAINILAI ANDA, MAKA KEHIDUPAN ANDA PUN AKAN BERUBAH Setelah pengalaman saya dengan Tuan Smith ini , saya pergi ke Fiji untuk menyingkir dari semuanya itu. Saya perlu menyeimbangkan diri saya secara
emosional, dan meraih perspektif dan kejelasan tentang situasinya. Yang terpenting, saya harus memutuskan apa yang akan saya lakukan dan bagaimana saya akan mengubah segalanya. Malam pertama saya di Fiji, sebelum tidur, saya mengajukan pertanyaan yang sangat penting kepada diri sendiri. Bukan nya menanyakan "Mengapakah semuanya ini terjadi kepadaku?" saya mulai dengan pertanyaan yang lebih baik, "Apakah sumber segala perilaku mahluk halus ? Apakah yang membuat orang melakukan apa yang mereka lakukan?" saat keesokan harinya saya bangun pukul , saya merasakan banyak sekali ideide tercurah dalam pikiran saya. Saya menyambar jurnal saya dan mulai menulis tanpa henti, duduk di beranda utama. Orang keluar masuk sepanjang hari sementara saya menulis nonstop dari pukul . hingga . . Lengan saya sakit; jarijemari saya kebas. Saya bukannya sekadar berpikir tenang dan menulis; ideide ini benarbenar meledak melalui saya. Dari aliran ide yang tak terhentikan itulah saya rancang Destiny Technologies™ dan sebagian besar dari ilmu pengetahuan Pengkondisian NeuroAsosiatif™. Akan tetapi, saat saya ingin membaca kembali catatan saya itu, saya tidak bisa membaca sepatah kata pun! Akan tetapi, ideide dan perasaanperasaannya sudah tertanam di dalam diri saya. Saya segera menyadari potensi dari apa yang telah saya ciptakan itu: program yang bisa membantu seseorang merancang ulang prioritasprioritas kehidupan dari sistem sarafnya, untuk secara harfiah mengarahkan proses bagaimana orang mengambil semua keputusannya tentang bagaimana seharus nya ia berpikir, merasa, dan bertindak dalam segala bidang kehidupannya! Saya mulai merenungkan tentang apa yang akan terjadi, seandainya bukan sekadar mengajari orang apa saja nilai mereka itu dan mengklarifikasikannya, saya benarbenar berhasil membuat orang secara sadar menyeleksi atau meng arahkan ulang urutan dan isi dari sistem hierarki nilainilainya. Bagaimanakah seandainya saya membantu seseorang yang nilai nomor satunya yaitu keten teraman, dan nilai nomor lima belasnya yaitu petualangan, mengubah urutan ini , bukan saja secara intelektual melainkan juga sedemikian rupa sehingga petualangan menjadi prioritas tertinggi yang baru dalam sistem saraf nya? Perubahan seperti apakah menurut Anda, yang mungkin dihasilkan itu, dalam kehidupan seseorang? Perubahan kecil atau besar? Jawabannya sudah jelas. Dengan melakukan itu, Anda secara harfiah mengubah caranya berpikir, merasa, dan berperilaku dalam setiap bidang
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
kehidupannya. Tidak terbayangkan pergeseran yang lebih mendalam lagi daripada itu. Intinya, itu akan menjadi perubahan yang telah digambarkan dalam sejarah: sebutlah perubahan Saulus menjadi Paulus, di mana halhal yang sebelumnya paling dibencinya justru menjadi halhal yang paling dicintainya, dan sebaliknya. Apakah itu benarbenar mungkin dilakukan? Saya putuskan bahwa orang terbaik untuk mengujinya yaitu , tentunya, diri saya sendiri. Saya pun mulai memeriksa kembali daftar nilainilai saya. Pada mulanya saya berpikir, "Nilai nilaiku sudah hebat! Aku menyukai nilainilai ini. Bukankah aku memang begini." Akan tetapi, saya harus terus mengingatkan diri sendiri bahwa kita bukanlah nilainilai kita. Kita ini jauh lebih dari nilainilai kita. Nilainilai ini bukanlah hasil dari pilihanpilihan yang cerdas dan juga bukan hasil dari sebuah rencana utama. Yang telah saya capai hingga saat itu hanyalah menemukan prioritas apa saja yang dikondisikan ke dalam kehidupan saya, dan saya telah secara sadar memilih hidup di dalam sistem kepedihan dan kenikmatan yang telah diprogramkan ke dalam diri saya. Akan tetapi, seandainya saya benarbenar mau merancang kehidupan saya sendiri, seandainya saya mau menciptakan serangkaian nilainilai yang akan membentuk takdir yang saya inginkan, bagaimanakah seharusnya nilainilai saya itu?
"Kami menjadikanmu bukan dari langit juga bukan dari bumi, Bukan abadi juga bukan fana, Agar dengan kebebasan memilih dan dengan kehormatan, Seolaholah kamu yaitu pembuat dan pembentuk dirimu sendiri, Kamu boleh merancang dirimu dalam bentuk apa pun yang kamu inginkan. Kamu akan mempunyai kuasa dari pertimbangan jiwamu, Untuk dilahirkan kembali menjadi bentukbentuk yang lebih tinggi, yang yaitu ilahi." - FIRMAN ALLAH KEPADA ADAM DARI ORATION ON THE DIGNITY OF MAN KARYA PICO DELLA MIRANDOLA
Saya merasa luar biasa terinspirasi saat mulai menyadari bahwa di saat itu saya akan mengambil keputusankeputusan yang akan mengubah arah kehidupan saya selamanya. Saya mulai mempelajari nilainilai saya dan menanyakan, "Bagaimanakah seharusnya nilainilaiku, agar menciptakan takdirku yang paling hakiki, agar aku menjadi individu yang sebaik mungkin, agar aku menghasilkan dampak yang sebesar mungkin selama hidupku?" saat itu saya berpikir, "Nilainilaiku sekarang sudah membantu," tetapi kemudian saya berpikir, "Nilainilai apa lagi yang perlu kutambahkan?" Saya mulai menyadari bahwa salah satu hal yang belum ada dalam daftar saya itu yaitu kecerdasan. Memang saya ini cerdas, tetapi saya belum mem prioritaskan hidup cerdas setinggi hidup bergairah. Bahkan, dalam gairah saya, saya sempat membuat pilihanpilihan yang sangat bodoh - termasuk siapa yang akan menjadi dirut saya! Saya pun mulai menyadari bahwa kecuali saya menjadikan cerdas itu prioritas sadar dari sistem saraf saya (yaitu, kecuali saya belajar meluangkan waktu sejenak sebelum secara sadar mengevaluasi konsekuensikonsekuensi dari pengambilan keputusan saya), saya akan terus saja gagal mencapai hasrat hasrat saya yang terdalam. Jelas sekali bahwa kecerdasan itu perlu dipriori taskan. Lalu saya temukan berbagai nilai tambahan, dan saya memutuskan di mana nilainilai ini harus ditempatkan dalam hierarki saya. Kemudian saya mengajukan kepada diri sendiri, pertanyaan yang belum pernah saya ajukan sebelumnya: "Nilainilai apa saja yang seharusnya kubuang dari daftarku untuk mencapai takdirku yang paling hakiki?" Saya mulai menyadari bahwa dengan terus fokus pada bagaimana caranya agar saya bebas, saya justru melewatkan kebebasan yang sudah saya punyai. Saya sadar bahwa saya tidak mungkin lebih bebas lagi daripada saat itu. Mungkin perasaan saya akan berbeda seandainya saya tinggal di negara di mana pilihanpilihan yang saya buat itu tidak ada, tetapi bagi saya, tidak mungkin saya mendapatkan kebebasan lebih besar lagi daripada yang sudah saya punyai. Maka saya putuskan untuk membuangnya dari daftar saya dan tidak lagi mempersoal kannya. Sungguh menakjubkan, kebebasan yang saya rasakan, dengan mem buang kebebasan dari daftar saya itu! Berikutnya, saya mulai mengevaluasi tiaptiap nilai saya itu secara terpisah, apakah itu benarbenar bermanfaat. Saya mulai menanyakan, "Manfaat
Ni lai ni lai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
apakah yang kudapatkan dengan mempunyai nilai ini dalam hierarki nilaiku?" Pertamatama saya mengevaluasi gairah dan saya menanyakan, "Manfaat apakah yang kudapatkan dengan menempatkan gairah di sini?" Saya berpikir, "Gairah memberiku dorongan, semangat, energi, dan kuasa untuk mempengaruhi orang dengan caracara yang positif. Gairah menjadikan kehidupanku lebih menyenangkan." Lalu saya mengajukan pertanyaan yang agak menakutkan diri sendiri, per tanyaan yang belum pernah saya ajukan sebelumnya: "Apakah akibat yang mungkin kutanggung dengan memposisikan gairah di puncak hierarki nilaiku ini?" Saat itulah jawabannya menjadi jelas. Belum lama saya baru kembali dari mengadakan seminar di Denver, di mana untuk pertama kalinya selama bertahuntahun saya merasa sakit. Dari dulu kesehatan merupakan salah satu nilainilai saya; kesehatan itu penting. Namun, kurang saya prioritaskan. Namun demikian, kalau ada apa pun dalam daftar nilainilai Anda, Anda menganggapnya penting, karena ada ratusan hal yang seharusnya juga bisa masuk daftar ini tetapi nyatanya tidak. Namun, ide saya tentang kesehatan yaitu makan makanan bergizi. Saya tidak berolahraga, dan yang pasti, saya kurang tidur. Akhirnya tubuh saya menyerah di bawah tuntutan akan energi tak terbatas terusmenerus. Saya mulai ingat bahwa hari itu, saat saya merasa tidak sehat, saya mendorong diri sendiri dan tetap mengadakan seminar ini . Akan tetapi, saya tidak merasa bergairah, saya tidak merasa mengasihi, saya tidak merasa bisa memberikan dampak. Saya mulai menyadari bahwa dengan menempatkan gairah sebagai prioritas utama saya, itu akan membuat saya kelelahan dan oleh karenanya berpotensi memicu tak tercapainya takdir yang justru saya kejar. Akhirnya saya mengajukan pertanyaan terakhir: "Bagaimanakah seharus nya urutan nilainilaiku untuk mencapai takdirku yang paling hakiki?" Bukan "Apakah yang penting bagiku?" melainkan "Bagaimanakah seharusnya nilainilaiku?" Sementara saya mulai menjalani proses ini , daftar saya mulai berevolusi hingga akhirnya menjadi sebagai berikut:
kehangatan Kecerdasan Keceriaan Kejujuran Gairah Rasa Syukur Kegembiraan/Kebahagiaan Menghasilkan Perbedaan Belajar/Bertumbuh Berprestasi Menjadi yang Terbaik Berinvestasi Berkontribusi Kreativitas
Pergeseranpergeseran ini mungkin tampaknya tidak kentara bagi Anda, tetapi sangat mendalam dampak emosionalnya bagi saya. Hanya men ciptakan daftar baru dari prioritasprioritas kehidupan ini saja kadang kadang sudah menciptakan ketakutan dan pergumulan hebat. Mungkin yang paling sulit yaitu mengubah urutan antara prestasi dengan kebahagiaan. Kalau Anda ingat, dalam daftar saya yang lama saya harus merasakan gairah, kasih, kebebasan, kontribusi, kecakapan, pertumbuhan, dan prestasi, dan prioritas yang lebih rendah yaitu merasa bahagia. Saya mulai berpikir, "Bagaimana jadinya seandainya kebahagiaan itu prioritas? Bagaimana jadinya seandainya kebahagiaan itu lebih menjadi prioritas daripada prestasi?" Sejujurnya, itulah juga pertanyaan yang menciptakan ketakutan pada saya. Saya berpikir, "Kalau aku mudah merasa bahagia, janganjangan aku kehi langan dorongan. Janganjangan aku tidak akan terdorong untuk berprestasi. Janganjangan aku tidak akan terdorong untuk memberikan dampak/penga ruh. Janganjangan aku tidak akan terdorong untuk berkontribusi seperti selama ini." Toh saya mengaitkan identitas saya dengan kapasitas saya untuk secara bergairah menghasilkan perbedaan. Saya membutuhkan waktu hampir dua jam untuk mengambil keputusan membuat diri bahagia. Benarbenar menggelikan!
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
Akan tetapi, ketahuilah bahwa setelah bekerja dengan puluhan ribu orang dalam seminar Date With Destiny, di mana sebagian besar pesertanya dianggap peraih prestasi, itulah salah satu ketakutan terbesar mereka. Umumnya mereka takut kehilangan kuasa atau dorongan kalau mereka telah lebih dahulu merasa bahagia. Ketahuilah bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan saya yaitu bukannya berprestasi agar bahagia, saya mulai secara bahagia berprestasi, dan perbedaannya dalam kualitas kehidupan saya itu demikian mendalamnya sehingga tak terlukiskan dengan katakata. Saya tidak kehilangan dorongan saya - justru sebaliknya, saya merasa demikian senang sampaisampai saya ingin melakukannya lebih banyak lagi! Setelah daftar saya selesai saya merasakan suatu emosi yang tidak saya ingat pernah saya rasakan sebelumnya: rasa tenang. Saya merasakan kepastian yang belum pernah saya alami sebelumnya, sebab saat itu saya tahu bahwa setiap bagian diri saya akan tertarik ke arah impian saya. Saya tidak lagi saling tarik dengan diri sendiri. Dengan tidak lagi terus mengupayakan kebebasan, saya bisa mengalami lebih banyak keintiman dan kasih - saya bisa merasa bahkan lebih bebas lagi. Saya akan secara bahagia berprestasi. Saya akan sehat, penuh vitalitas, dan cerdas. Dengan keputusan untuk mengubah prioritasprioritas hidup saya, saya bisa segera merasakan perubahanperubahan dalam tubuh saya. Lalu saya juga mulai menyadari bahwa ada kondisi emosional tertentu yang harus saya hindarkan kalau saya mau sukses. Salah satunya jelasjelas yaitu khawatir. Saya menemukan diri saya secara emosional dan fisik hancur oleh kepedihan berupaya mencari tahu bagaimana saya bisa mempertahankan perusahaan saya dan memastikan pintupintu tetap terbuka. saat itu, saya percaya bahwa seandainya saya khawatir, mungkin saya akan lebih termo tivasi, tetapi yang saya temukan ternyata khawatir menjadikan saya lebih tidak rasional. Saya pun memutuskan bahwa saya tidak lagi boleh khawatir. Saya boleh saja prihatin, tetapi yang lebih penting, saya bisa fokus dalam mengambil tindakantindakan yang akan menjadikan segalanya berhasil. Begitu saya memutuskan bahwa kekhawatiran akan menghancurkan takdir saya, saya mulai menghindarkan kekhawatiran itu dengan segala cara. Jelaslah itu men jadi emosi yang terlalu menyakitkan bagi saya. Saya mulai membuat daftar nilainilai yang harus saya hindarkan. Lalu saya terbang kembali ke Amerika, setelah merancang takdir saya sendiri. Betapa terkejutnya temanteman dan rekanrekan saya saat itu! Pada
S
BANGUNKAN KUASA RAKSASA DI DALAM DIRI
hari pertama saya kembali ke kantor, orangorang mulai mendatangi saya untuk menanyakan, "Kenapa Anda lain sekali? Apa yang terjadi? Anda tampak begitu rileks." Saya mulai menjelaskan keseluruhan teknologi baru saya itu selama berjamjam kepada setiap individu hingga akhirnya saya sadar bahwa saya perlu menyempurnakannya dan memasukkannya ke dalam seminar saya. Demikianlah latar belakang lahirnya Date With Destiny. Saya menulis buku ini karena hasrat saya untuk menyebarkan teknologi DestinyNAC kepada sebanyak mungkin orang. Saya harap Anda akan memakai nya. Ingatlah, kita benarbenar dapat merancang mcnjadi siapa kita nantinya.
"Berilah aku kecantikan batin; semoga lahir batin menyatu karenanya." - SOCRATES
Lalu bagaimanakah Anda bisa mengendalikan unsur ketiga dari Sistem Utama Anda, yang dikenal sebagai nilainilai ini? Ambillah dua langkah berikut: Langkah . Cari tahulah apa saja nilainilai Anda yang sekarang, dan urutkanlah. Ini akan memberi Anda wawasan tentang apa yang paling ingin Anda alami - nilainilai yang ingin Anda tuju - dan apa yang paling ingin Anda hindarkan dalam kehidupan Anda - nilainilai yang Anda hindarkan. Itu akan memberi Anda pemahaman tentang mengapa Anda lakukan apa yang Anda lakukan. Itu juga akan memberi Anda, sebut saja kesempatan, untuk secara konsisten mengalami lebih banyak kenikmatan dalam kehidupan Anda, dengan memahami sistem kepedihankenikmatan yang sudah ada di dalam diri Anda. Langkah . Kalau Anda bersedia mengambil risiko, Anda berpeluang untuk mengarahkan ulang takdir Anda. Tanyakanlah pertanyaan baru kepada diri sendiri: "Bagaimanakah seharusnya nilainilaiku untuk men capai takdir yang kuinginkan dan pantas kudapatkan?" Buatlah daftarnya. Urutkanlah. Lihatlah nilainilai mana saja yang mungkin Anda buang dan yang mungkin Anda tambahkan untuk menciptakan kualitas kehidupan yang benarbenar Anda inginkan. Anda mungkin bertanyatanya, "Apa takdirku itu?" Kalau Anda tersan dung hal ini, kembalilah ke Bab . Di dalamnya, telah saya tanyakan kepada Anda, Anda harus menjadi tipe orang seperti apa untuk mencapai segala yang
Nilainilai Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
Anda inginkan. Untuk menjadi orang tipe ini , bagaimanakah seharusnya nilainilai Anda? Nilainilai apa sajakah yang perlu Anda tambahkan atau hilangkan? Misalnya, bagaimanakah kapasitas Anda untuk menangani ketakutan, frustrasi, dan penolakan, akan terpengaruh, dengan memutuskan untuk me nempatkan keberanian sebagai salah satu prioritas utama Anda? Atau, bagai manakah dampaknya, seandainya Anda lebih memprioritaskan keriangan? Mungkinkah itu akan memungkinkan Anda untuk lebih banyak bergembira, mungkin menikmati segala pengalaman yang datang, semakin dekat dengan anakanak dan menjadi lebih dari sekadar "pemberi nafkah" bagi mereka? Lalu apakah yang telah Anda capai dengan menciptakan daftar nilainilai yang baru itu? Bukankah itu hanya sekelompok katakata di atas kertas? Jawabannya yaitu ya - kalau Anda tidak mengkondisikan diri untuk meng gunakannya sebagai kompas baru Anda. Akan tetapi, kalau Anda mengkon disikan diri untuk memakai nya sebagai kompas baru Anda, nilainilai ini menjadi landasan yang kokoh untuk setiap keputusan yang akan Anda ambil. Sulit sekali memberi Anda dalam buku ini, keseluruhan peralatan pengkondisian yang saya gunakan di seminarseminar, tetapi izinkan saya mengingatkan Anda akan kuasa daya ungkit. Banyak orang yang mengikuti seminar Date With Destiny menempelkan daftar nilainilai mereka di tempat yang mencolok di tempat kerja mereka, di rumah, dan di mana pun sehingga kelihatan oleh orangorang yang akan menuntut standar baru yang lebih tinggi itu dari mereka. Oleh sebab itu, gunakanlah daya ungkit yang sama untuk menguatkan komitmen Anda terhadap nilainilai baru Anda. Lain kali saat Anda mem bentak anakanak, mungkin seseorang yang mengasihi Anda akan lewat dan mengatakan, "Bukankah belas kasih itu prioritas utamamu?"
"Kusentuh masa depan; kuajarkan." - TANPA NAMA
Menyaksikan orangorang mengendalikan hierarki nilainilai mereka dalam seminar Date With Destiny sungguh merupakan pengalaman yang memuas kan karena mencoloknya perbedaan antara seperti apa mereka itu pada Jumat paginya dengan menjadi apa mereka itu pada Minggu malamnya. Sementara transformasi terjadi, terjadilah keajaiban. Saya ingat seorang pria yang diseret
oleh istrinya ke program ini dan tidak mau hadir. saat kami mulai membicarakan tentang nilainilai dan kemungkinan mengadakan perubahan perubahan dalam bidang ini , ia bersikeras, "Aku tidak perlu mengubah nilaiku yang mana pun." Nilainya yang nomor satu yaitu kebebasan! Ia tidak senang "dipaksa" mengubah apa pun dalam kehidupannya yang tidak mau diubahnya; itu menjadi soal kendali sementara ia bersikeras tidak mau mengadakan perubahan apa pun. Akhirnya saya berkata kepadanya, "Saya tahu Anda tidak perlu mengada kan perubahan apa pun. Saya juga tahu bahwa Anda bebas. Oleh karena itu, saya yakin Anda juga bebas untuk menambahkan beberapa nilai. Nilainilai apa sajakah yang mungkin bermanfaat bagi Anda untuk meningkatkan kualitas kehidupan Anda dan mungkin bahkan mempengaruhi takdir Anda?" Setelah beberapa lama merenung ia menjawab, "Ya mungkin fleksibilitas bisa saya tambahkan." Peserta yang lain tertawa. "Bagus," kata saya. "Di manakah Anda akan mengurutkan fleksibilitas itu dalam daftar Anda?" Kami mulai dari paling bawah terus ke atas, hingga akhirnya sampai di urutan keempat. Begitu pria ini memutuskan bahwa itulah urutan yang tepat bagi nilai barunya ini , seorang peserta lainnya - seorang chiropractor (semacam dokter yang mengupayakan penyembuhan dengan peregangan) - yang duduk di belakangnya tibatiba berkata, "Hei, lihat itu!" Itu demikian jelasnya sehingga beberapa orang lainnya pun juga memperhatikannya. Fisiologi pria ini secara harfiah mulai berubah di depan mata kami. saat ia mengambil fleksibilitas menjadi salah satu nilainya, keseluruhan sikapnya tampak lebih rileks. Cara duduknya berubah, dan tampaknya ia bernapas dengan jauh lebih bebas. Bahkan ekspresinya pun berubah saat otototot wajahnya tidak tegang lagi. Dengan fleksibilitas sebagai prioritas baru, sistem sarafnya jelas jelas telah menangkap pesannya. Lalu saya bertanya, "Ada lagi tidak, nilainilai yang mungkin ingin Anda tambahkan?" Pria ini merenung sejenak lalu menjawab, "Mungkin ... kerelaan memaafkan?" dengan nada bertanya. Kembali peserta yang lain tertawa. Inilah pria yang semula bersikap tegang dan bermusuhan, sekarang berubah derajat. Sementara ia merenungkan di mana ia mau meletakkan kerelaan memaafkan itu dalam hierarki nilainya, sungguh memuaskan, menyaksikan perubahanperubahan lebih lanjut yang terjadi dalam pembawaannya, perna pasannya, otototot wajahnya, dan gerakgeriknya. Selama akhir pekan itu orangorang takjub menyaksikan perubahanperubahan dramatis yang tercipta
Ni l a i n i l a i Kehidupan: Kompas Pribadi Anda
hanya dengan menambahkan dua nilai saja ke dalam hierarki nilainilainya. Ia berbicara lebih lembut, wajahnya tampak "terbuka" dengan lebih banyak ekspresi, dan tampaknya ia benarbenar menjalin hubungan dengan sesamanya dengan caracara yang baru. Tiga tahun kemudian, kebebasan bahkan tidak lagi masuk daftar nilainya, dan keintiman dengan istrinya telah luar biasa berkem bang.
"Kita yaitu apa yang kita lakukan berulangulang." - ARISTOTELES
Kehidupan mempunyai cara untuk menguji komitmen kita terhadap nilainilai kita. Ujian saya datang saat saya baru naik ke pesawat ... dan tampaklah di sana Tuan Smith itu. Saya merasa amarah dan permusuhan bangkit di dalam diri saya, dengan intensitas yang belum pernah saya rasakan selama lebih dari dua tahun, terutama karena saya belum pernah berjumpa lagi dengannya. Buruburu ia naik ke pesawat dan duduk di belakang. Sementara saya duduk, mengetahui bahwa ia di belakang saya, berbagai pertanyaan berkecamuk di benak saya: Apa yang seharusnya kulakukan? Haruskah kukonfrontasikan dia? Haruskah kudatangi saja dia, memandanginya, dan membuatnya salah tingkah? Saya tidak bangga dengan pertanyaanpertanyaan ini , tetapi karena kejujuran yaitu salah satu nilai tertinggi saya, saya utarakan apa adanya kepada Anda. Dalam sekejap, tindakantindakan saya dipandu oleh nilainilai saya. Mengapa? Saya membuka buku catatan saya untuk menulis sesuatu, dan tampaklah hierarki nilainilai saya, di bagian depan buku saya ini . Di atasnya tertulis, "Yang terpenting bagiku dalam kehidupan ini yaitu bersikap mengasihi dan hangat." Hmmm. "Bersikap cerdas." Hmmm. "Bersikap ceria. Bersikap jujur. Bersikap bergairah. Bersikap bersyukur. Bersikap gembira. Menghasilkan perbedaan ..." Nah, seperti yang bisa Anda bayangkan, kondisi saya pun berubah drastis. Jelas pola saya telah dipatahkan. Saya dihadapkan dengan pengingat tentang siapa saya sesungguhnya. Apa yang harus saya lakukan menjadi jelas. saat pesawatnya mendarat, saya mendekatinya dengan tulus dan hangat, dan saya memberitahunya bahwa meskipun saya sama sekali tidak menghargai atau menyetujui perilakunya di masa lalu itu, saya telah memutuskan untuk tidak lagi mendendam sedemikian kuat terhadapnya, dan saya justru
mendoakannya agar berhasil. Kenangan saya tentangnya yaitu wajahnya yang tertegun saat saya berbalik meninggalkannya. Wah! Benarbenar pukulan emosional! Bahkan di lingkungan yang sangat menekan pun, saya telah hidup menurut apa yang saya yakini benar. Tidak ada dalam kehidupan ini yang dapat menandingi kepenuhan mengetahui bahwa Anda telah melakukan apa yang benarbenar Anda yakini sebagai kebenaran. Hadiahkanlah diri sendiri dengan mengendalikan daya yang membentuk takdir Anda ini. Pastikanlah Anda meluangkan waktu untuk mengerjakan latihanlatihan yang dapat mengklarifikasikan prioritasprioritas dalam kehidupan Anda. Apakah mungkin mempunyai nilainilai dan tidak merasa menerapkannya? Anda bisa saja mempunyai sistem nilainilai yang hebat, yang memberikan arah yang luar biasa bagi kehidupan Anda, tetapi tetap merasa tidak bahagia, kecuali Anda memahami kuasa ...
ATURAN: KALAU ANDA TIDAK BAHAGIA, INILAH SEBABNYA!
"Bertanggungjawablah atas standar yang lebih tinggi daripada yang diharapkan siapa pun terhadap Anda." - HENRY WARD BEECHER
saat menuliskan katakata ini, saya sedang memandang ke samudra Pasifik yang biru itu dari kamar saya di Hyatt Regency Waikoloa di Pulau Besar Hawaii. Saya baru saja menyaksikan sesuatu yang takkan terjadi lagi di Amerika Utara hingga tahun : gerhana matahari total. Pagi itu saya dan Becky bangun pukul . sehingga kami, bersamaan dengan ribuan pengun jung lainnya, bisa menyaksikan kejadian astronomis yang langka itu. Sementara orang banyak berkumpul di tempat menyaksikan, saya mulai menghibur diri dengan mengamati berbagai orang yang telah datang untuk me nikmati pengalaman ini : semua orang mulai dari pengusaha top hingga keluarga yang sedang berlibur, mulai dari para ilmuwan yang menyeret lusinan teleskop hingga para pendaki yang telah memasang tenda mereka di lubang kawah, dan anakanak yang mengetahui bahwa itu yaitu kejadian yang seru hanya karena orangtua mereka yang mengatakan demikian. Itulah orang banyak yang telah terbang ke sana dari seluruh dunia, dengan biaya ribuan dolar, hanya demi kesempatan menyaksikan sesuatu yang akan berlangsung kirakira hanya empat menit! Sedang apa kami semua itu? Kami semua ingin berdiri di dalam bayangbayang! Kita ini benarbenar spesies yang menarik bukan?
BANGUNKAN RAKSASA DI DALAM
Menjelang pukul . pagi, dramanya mulai tersingkap. Terasa sekali kecemasan di manamana, bukan saja karena mengharapkan kesempatan menyaksikan gerhana ini , melainkan juga ketakutan kecewa. Sebab pada pagi yang unik itu, awan telah berkumpul menghalangi pandangan. Sungguh menarik menyaksikan bagaimana orang menghadapi kemungkinan bahwa harapan mereka tidak akan terpenuhi. Jauhjauh mereka datang untuk me nyaksikan bukan sematamata lewatnya bulan di depan matahari, melainkan gerhana matahari total selama empat menit - saat bayangbayang bulan akan sepenuhnya menghalangi sinar matahari dan menyelimuti kita dalam kege lapan. Mereka bahkan mempunyai sebutan khusus untuk itu: totalitas! Menjelang pukul . awan telah bertambah dan semakin besar saja. Tiba tiba saja sinar matahari menembus sebuah celah di antara awanawan itu, dan sekilas kami semua sempat menyaksikan gerhana sebagian. Orang banyak menyambutnya dengan tepuk tangan bersemangat, tetapi awan segera kem bali menghalangi, semakin gelap, sepenuhnya menghalangi pandangan kami. Menjelang momen totalitas itu - kegelapan total - menjadi jelaslah bahwa kami tidak akan dapat menyaksikan bulan menghalangi matahari ini . Tibatiba saja ribuan orang mulai berlari menuju televisi berlayar besar yang telah dipasang oleh salah seorang dari banyak kru TV. Di sanalah kami duduk, menyaksikan gerhana matahari total ini melalui televisi nasional, tepat seperti semua orang lainnya di dunia! Pada saatsaat ini saya ber kesempatan menyaksikan beragam emosi mahluk halus yang tak terbatas. Masing masing orang memberikan�