Rabu, 13 September 2023
tertawa 3
September 13, 2023
tertawa 3
persaudaraan.
Secara singkat humor itu sangat bermanfaat sebab dapat
menjaga kestabilan emosional sehingga ia bisa membawakan dirinya
dengan lebih rileks, santai, dan percaya diri. Humor juga dapat
mempererat persahabatan dan persaudaraan serta mencairkan
suasana. Manfaat yang terpenting, humor tidak memiliki efek
samping yang membahayakan kesehatan fisik dan psikis.
Menurut Morrison (2008), dalam konteks proses belajar
mengajar, rasa humor dapat meningkatkan aspek-aspek psikologis
peserta didik, yaitu:
1. Menangkap dan mempertahankan perhatian siswa.
2. Memperluas pemahaman siswa.
3. Meningkatkan kesempatan untuk menjaga ingatan.
4. Membangun hubungan dengan siswa dan kolega.
5. Membuat suasana pengasuhan untuk belajar.
6. Mendukung manajemen kelas.
7. Membantu orang mengatasi masalah yang dihadapi.
8. Meningkatkan rasa gembira dalam proses belajar mengajar.
Kedelapan kegunaan rasa humor dalam proses belajar mengajar
ini diilustrasikan oleh Morrison (2008) dalam gambar sebagai
berikut. Proses belajar mengajar yang monoton, kaku, serius akan menimbulkan kebosanan dalam diri peserta didik. Humor bisa
menjadi solusi untuk mengatasi kondisi ini . Mari kita cermati
ungkapan Loomans dan Kolberg sebagaimana dikutip oleh Sunarto
(2012) berikut ini.
Mungkinkah sebagian masalah disiplin
dewasa ini bersumber dari pendekatan terhadap
proses belajar yang serius dan ketat? Seringnya,
badut kelas atau siswa pengganggu dianggap
guru sebagai masalah disiplin terbesar di kelas.
Padahal, si pemberontak dan si badut mempunyai
kesamaan yang jelas: Mereka menolak menyerah
kepada kebosanan belajar tanpa spontanitas dan
tawa. Kebanyakan ulah mereka muncul akibat
hasrat bawaan untuk adanya humor dan stimulasi
di kelas. Jika kelas merupakan lingkungan yang
hidup, kreatif, dan penuh tawa, murid dari segala
usia memiliki saluran keluar alamiah di mana
keingintahuan mereka berkembang (Loomans
dan Kolberg, 1993:153)
Perkembangan Humor di Indonesia
Pada bagian ini penulis mencoba memetakan perkembangan
humor/lawak di Indonesia. Dalam konteks ini, penulis memetakan
ke dalam tiga katagori, yaitu buku-buku, humor di media elektronik
(radio dan TV), dan Klub Tawa Ceria Sehat (KTCS).
a. Buku-artikel Humor
Di Indonesia, banyak artikel humor yang diterbitkan oleh
berbagai penerbit dan terjual dalam jumlah yang sangat banyak.
Dari penelusuran penulis, mulai tahun 2002-2013, sedikitnya
ada 13 (tiga belas) artikel tentang humor sebagai berikut.
1. 365 Hari Hua Ha Ha Ha, karya Tim Hua Ha Ha (2002).
Diterbitkan oleh Mitra Utama Jakarta. artikel ini berisi kumpulan humor: rohaniwan, negara-negara tirai besi,
suami istri, dokter, psikiater, seks, cinta-kasih, guru &
murid, antar tetangga, orang-orang kantoran, jual-beli,
dongeng-dongeng modern, penegak hukum, profesor,
politisi, pemabuk, dan antar bangsa.
2. Politik dan Seks Hua Ha Ha Ha, karya Tim Hua Ha Ha
(2002). Diterbitkan oleh Mitra Utama Jakarta. artikel ini
berisi kumpulan humor: kekuasaan, seks, militer, bisnis,
neraka, percintaan dan ratusan hua ha ha ha eksklusif
lainnya.
3. Humor Populer, karya Alimin (2005). Diterbitkan oleh
Restu Agung Jakarta. Cerita yang ada dalam artikel ini
merupakan fiksi belaka. artikel ini mengajak pembaca
tertawa sejenak dengan terpingkal-pingkal untuk
menghilangkan kepenatan, ketegangan, dan kecapaian
setelah seharian bekerja.
4. Humor Gaul, karya Kandy Irawan (2005). Diterbitkan
oleh Restu Agung Jakarta. Sama halnya dengan artikel
Humor Populer, cerita dalam artikel ini merupakan fiksi
belaka. Namun tetap menggelitik dan membuat pembaca
tertawa.
5. Nabi Aja Bercanda! Humor Rasulullah dan OrangOrang Saleh, karya Dwi Bagus M.B., (2006). Diterbitkan
oleh Mizania Bandung. artikel ini berisi humor segar Nabi
Muhammad dan sahabat-sahabatnya, ditambah kisah
lucu orang-orang saleh zaman dulu yang sarat hikmah.
artikel ini menceritakan sisi lain kehidupan Rasulullah
yang jarang terungkap. Bisa menjadi bahan dakwah yang
menarik. 6. Humor Ngereez 24 jam Nonstop, ditulis oleh Echo_tea
(2007) dan diterbitkan oleh Hi-Fest Publising Jakarta.
artikel ini memuat tentang humor fiktif yang terkait dengan
kehidupan sehari-hari, utamanya masalah seksual.
7. Humor Go Kill Acak Adut. Penulis artikel ini adalah
N_dy (2008) dan penerbitnya adalah Hi-Fest Publising
Jakarta. Humor yang ditulis dalam artikel ini juga bersifat
fiktif yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
8. 100 Kisah Jenaka untuk Anak Muslim, karya Gamal
Kamandoko (2009). Diterbitkan oleh Dar Mizan Bandung.
artikel ini berisi cerita-cerita yang lucu dan menarik. Dua
tokoh kocak, Arsyad dan Yusman, akan mengajak adikadik menikmati cerita-cerita lucu dan seru dalam artikel
ini. Cerita-cerita lucu ini pun mengandung hikmah yang
sangat bermanfaat.
9. 50 Kisah Lucu Ibu Menyusui, karya Kate Davis “The
Funny Mommy”, diterjemahkan oleh Prima Roza Yulia
(2010). Diterbitkan oleh PT Bhuana Ilmu Populer
Jakarta. artikel ini berisi 50 kisah lucu ibu menyusui—
yang mungkin ketika terjadi hal itu dianggap sebagai
malapetaka. Pengalaman-pengalaman mereka akan
menginspirasi pembaca, terutama seorang ibu baru atau
sudah berpengalaman. Ceritanya dikemas ringan, dan
pasti akan membuat pembaca terhibur. Diantaranya kisah
ibu yang ditilang polisi sebab kedapatan memompa ASI
sambil menyetir.
10.Nguping Jakarta, karya Kuping Kiri & Kuping Kanan
(2011). Diterbitkan oleh B First Yogyakarta. artikel
ini menggambarkan di balik segala keruwetan, Ibu Kota kita tak kalah penuh kelucuan. Nguping Jakarta
menunjukkannya melakui kompilasi dialog absurd
kiriman langsung para penduduk Jakarta yang selalu
siaga membuka kuping lebar-lebar. Berisi berbagai dialog
terbaik dari situs ngupingjakarta.blogspot.com dan
ratusan lainnya yang belum pernah dipublikasikan, artikel
ini menampilkan potret Jakarta masa kini.
11.Radio Galau FM, disusun oleh @Radio Galau FM (2011).
Diterbitkan oleh Gradien Mediatama Yogyakarta. artikel
ini berisi tentang percakapan-percakapan atau ungkapanungkapan singkat tapi lucu melalui twitter.
12.Tebak-Tebakan Supor Konyol, ditulis Kevin Deandra
(2011) dan diterbitkan oleh Better Book Jakarta. artikel ini
memuat tentang humor yang ditulis dalam bentuk tebaktebakan dari kejadian sehari-hari. Ada tujuh bab, yaitu
Tebakan Garing, Tebakan G3li, Tebakan Gil@, Tebakan
Gokil, Tebakan Spesial, Tebakan S3ru, dan Tebakan Kocak.
Contoh: Kapan PSSI berdiri? Setelah PSSI capek duduk.
Bola apa yang bikin kita bingung? Bolak-balik melulu.
Bola apa yang cantik? Bola Amaria dan Bola Saphira.
13.99 Canda Penyegar Jiwa, karya Abu Tamnais (2012).
Diterbitkan oleh Khitah Publising Yogyakarta. artikel ini
berisi 99 kisah jenaka yang membuat pembaca tertawa
jungkir balik. Kisah lucu di berbagai tempat yang terjadi
dalam artikel ini memaksa pembaca untuk membuka mata
bahwa ternyata kejadian lucu bisa terjadi di mana saja: di
rumah, di atas kendaraan umum, di kantor, di kampus,
bahkan di pesantren. artikel ini memberikan sensasi
tertawa yang dapat menyegarkan jiwa.Judul artikel yang penulis sebutkan di atas merupakan sampel
dan contoh dari sekian artikel yang beredar di Indonesia. Sebenarnya
masih banyak lagi buku-artikel humor lainnya.
Sebagai perbandingan, di Malaysia ada artikel humor yang
menjadi ‘Best seller’, yaitu karya David Tong (2010) dengan judul
“Laughter, The Best Medicine Malaysia”. artikel yang ditulis dalam
bahasa Inggris ini merupakan kompilasi kisah-kisah lucu dan
humor yang terjadi di Malaysia dalam berbagai aspek kehidupan:
sosial, politik, budaya, agama, ekonomi, dan sebagainya.
Perlu dicatat, buku-artikel yang penulis sebutkan di atas, hanya
memuat kumpulan atau kompilasi humor dan kisah-kisah lucu
baik yang riil maupun fiktif. Tidak ada ulasan dari aspek teoritis
dan konseptual. Inilah yang menjadi alasan dan sumber inspirasi
bagi penulis untuk menyatukan antara aspek teoritis, konseptual,
dan kompilasi humor dalam sebuah artikel yang saat ini berada di
tangan pembaca.
Banyaknya artikel tentang humor seperti yang ini di atas,
menunjukkan bahwa humor merupakan bagian dari kehidupan kita.
Humor tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita, dan sebaliknya
kehidupan kita tidak bisa dipisahkan dari humor. Bagi pembaca
yang tertarik untuk mendapatkan sensasi humor dalam buku-artikel
ini dapat membeli di toko buku. Maaf, penulis bukan hanya
bermaksud mempromosikan buku-artikel ini , namun lebih
dari itu, penulis bermaksud untuk mempromosikan hidup sehat
melalu canda, tawa, dan humor, sehingga menjadi pribadi yang
humoris, rileks, dan sehat secara fisik dan psikis untuk menggapai
kebahagiaan hidup.
b. Humor di Media Elektronik (Radio dan TV)
Di Indonesia, banyak televisi yang menayangkan program hiburan dalam bentuk humor, komedi, lawak, sinetron, dan
sejenisnya. Melalui acara ini, pihak produsen ingin mengajak
pemirsa untuk tertawa, rileks, dan menghilangkan pikiranpikiran yang mengganggu dengan humor yang disajikan oleh
komedian. Mari kita amati program humor yang ada di televisi
Indonesia sebagai berikut.
1. Warkop DKI. Istilah ini merupakan singkatan dari
Warung Kopi DKI. DKI sendiri juga merupakan akronim
dari Dono-Kasino-Indro yang merupakan plesetan dari
Daerah Khusus Ibu Kota. Personil yang terlibat dalam
group lawak ini adalah Nanu (Nanu Mulyono), Rudy
(Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono, Kasino (Kasino
Hadiwibowo), dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro).
Tiga orang pertama merupakan alumni Unversitas
Indonesia, sedangkan Indro kuliah di Universitas
Pancasila. Dari keempat personil ini , kini tinggal
satu orang, yaitu Indro. Nanu meninggal pada tahun 1983
sebab sakit liver, Kasino meninggal pada tahun 1997, dan
Dono tutup usia pada tahun 2001.
Grup lawak ini mengawali karirnya melalui obrolan di
Radio Prambors, setiap Jumat malam antara pukul 20.30
hingga pukul 21.15, di kawasan Mendut, Prambanan,
Borobudur, alias Menteng Pinggir. Sebelum mengisi acara
lawak di Radio Prambors, mereka telah biasa melawak di
kampus Universitas Indonesia. Temmy Lesanpura, Kepala
Bagian Programming Radio Prambors, akhirnya meminta
mereka untuk melawak di radio ini.
Sukses di Radio Prambors, grup Warkop DKI meniti karir
di layar lebar atau dunia film. Film komedi ini diminati
banyak penonton di gedung-gedung bioskop di Indonesia, terutama pada era 1980 dan 1990-an, grup lawak DKI ini
juga memulai serial komedi di televisi.
Grup lawak ini bisa dikatagorikan sebagai gaya humor
afiliatif. Jika kita amati dari empat personil ini ,
Dono adalah orang yang terkesan paling intelek. Maklum,
Dono juga pernah menjadi asisten dosen di Jurusan
Sosiologi FISIP UI. Satu catatan ringan, meskipun sukses
dalam meramu materi lawak, sebenarnya grup lawak ini
juga sempat mengalami konflik internal terkait materi.
Ada anggota yang tetap idealis supaya materi tetap
mengedepankan unsur atau aspek intelek, namun ada
pihak yang ingin menyisipi materi dengan penampilan
cewek-wanita lesbi seksi seperti yang bisa Anda saksikan di film
komedi mereka.
2. Grup Lawak Sri Mulat. Nama Ari Mulat ini diambil
dari nama salah satu pendiri kelompok lawak ini. Selain
Ari Mulat juga ada figur lain, yaitu Timbul, Tessy, Jojon,
Gogon, Basuki, dan Nunung. Grup lawak ini merupakan
pertunjukan panggung. Pada Era 1990-an Ari Mulat
sangat populer. Namun sekarang sudah tidak populer,
dan figur-figurnya sudah pindah ke grup lawak lain,
seperti Nunung yang bergabung dengan Opera Van Java
(OVJ). Pada dasarnya ide yang diangkat dalam Ari Mulat
ini tidak jauh dari Warkop.
3. Grup Patrio. Figur dalam grup lawak ini adalah Parto,
Eko, dan Akri. Sejak 2009, ketika Eko menjadi anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Amanat
Nasional (PAN), group ini tidak eksis lagi. Parto
bergabung ke OVJ, sementara Akri menjadi pemain
sinetron. 4. Ekstravaganza. Figur dalam kelompok variety show yang
ditayangkan di Trans TV ini diantaranya adalah Indra
Birowo, Tike Priatnakusumah, Ronal Surapradja, Aming,
Sogi Indra Dhuaja, Ence Bagus, TJ, Omesh, Icut, Maya
Septha, dan Gilang. Beberapa figur sebenarnya bukan
pelawak atau komedian, melainkan pemain sinetron.
Namun mereka diarahkan untuk melucu. Materinya
mengangkat berbagai cerita seru dalam bentuk sketsa
komedi. Satu hal yang menarik adalah bahwa materi
ini diangkat dari kisah dan peristiwa sehari-hari,
film, dan legenda masa lalu. Dalam seminggu ada dua
kali tayang, yaitu setiap Jumat malam dan Sabtu, pukul
19.00. Acara ini pertama kali ditayangkan pada tanggal 30
Mei 2004 (Sabtu). Cukup lama bertahan dan eksis, sekitar
lima tahun, sampai acara ini berakhir pada hari Sabtu,
28 November 2009 dan tayang kembali pada tanggal 1
Januari 2011.
5. Bajaj Bajuri. Bajaj Bajuri merupakan sinetron komedi
yang mengangkat isu-isu kehidupan sehari-hari. sebab
itu orang menyebutnya sebagai Sitkom alias Situasi
Komedi. Ditayangkan oleh stasiun Trans TV, ANTV, dan
SCTV, dengan durasi 20 menit dan 40 menit. Tayang
pertama pada tahun 2002 sampai dengan 22 Mei 2005.
Figur yang bermain dalam sinetron ini diantaranya adalah
Mat Solar (Bajuri), Rieke Diah Pitaloka (Oneng), Nani
Widjaja (Emak), Fanny Fadillah (Ucup), Saleh Ali (Said),
Tuti Hestuti (Mpok Hindun), Leslie Sulistiowati (Mpok
Minah), Wiwin Burhani (Mpok Leha), Nana (Mila), Winni
Zuraida (Karmilla), Sinta Dewi (Nurmala), dan H. Darmin
(Pak RT). Sinetron ini mendapat respon yang positif daripemirsa. Bahasa yang digunakan sederhana dan lokasi
shootingnya juga sederhana. Menurut informasi, sinetron
ini telah menghasilkan 1065 episode.
6. Republik BBM (Benar Benar Mabuk). Acara tayangan
di salah satu TV swasta ini sangat menghibur dan sarat
dengan kritik sosial yang dapat dijadikan bahan koreksi
untuk para pejabat pemerintahan. Penanggung jawab
acara ini adalah Effendi Gazali yang berperan
sebagai Penasihat Presiden. Tokoh yang menjadi ikon
dalam acara ini adalah Taufik Savalas (alm) yang berperan
sebagai Presiden dan Kelik Pelipur Lara yang berperan
sebagai Wakil Presiden. Kelik memiliki nama asli Raden
Kelik Sumaryoto berasal dari Yogyakarta. Kelik sendiri
memiliki grup lawak yang disebut dengan LBH (Lembaga
Bantuan Humor). Acara serupa adalah Republik Mimpi
yang kemudian mengalami metamorfosa menjasi
Democrazy.
7. Opera Van Java (OVJ). Setelah dunia lawak dan
komedi Indonesia mengalami kevakuman, TV Trans7,
menayangkan program humor dalam bentuk OVJ pada
era 2000-an. Figur yang terlibat dalam grup ini diantaranya
adalah Parto, Sule, Aziz Gagap, Andrew Taulani, Nunung,
dan Desta. Nuansa dan corak lawak ala Ari Mulat juga
terasa di OVJ dengan bergabungnya Nunung ke grup
ini. Tema humor yang diangkat OVJ adalah tema lama,
yaitu tema wayang, namun disampaikan dengan gaya
humor kontemporer (masa kini), sehingga banyak
diminati para pemirsa. Dari segi gaya humor, group OVJ
ini memadukan atau menggabungkan gaya agresif, self
defeating, self enhancing, dan afiliatif. Namun gaya humor agresif masih dominan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi
Aziz yang sering menjadi korban perlawakan, dengan
pelaku Sule dan Andrew. Pada saat Sule menjadikan Aziz
sebagai ‘korban’, biasanya Andrew mengikutinya sehingga
lengkaplah penderitaan Aziz. Namun kondisi inilah yang
malah menggugah tawa para pemirsa.
7. Stand Up Comedy. Humor ala stand up comedy ini muncul
pada awal 2011, ditayangkan di Metro TV. Ini merupakan
jenis komedi baru dan berbeda dengan group lawak atau
komedi sebelumnya. Sebab untuk mencerna materi
humornya, pemirsa memerlukan konsentrasi khusus dan
pengetahuan tentang materi yang disampaikan. Misalnya,
ketika seorang peserta menyampaikan humor tentang
keagamaan (pengajian) atau politik, hanya orang tertentu
yang bisa mengikuti. Akibatnya, di satu sisi ada orang
yang tertawa terbahak-bahak, namun pada saat yang sama
ada yang bertanya, “Apaan sih maksudnya, kok orang pada
ketawa” sebab tidak nyambung dengan materi humor
yang disampaikan. Singkat kata, stand up comedy ini
cenderung lebih ‘intelek’ dalam memilih materi humor.
Untuk segmen kelas menengah ke atas, perlu nalar untuk
memahaminya.
8. Sketsa. Sketsa merupakan acara humor atau lawak yang
baru di program televisi Indonesia. Humor ini disebut
dengan twist humor, yaitu humor yang cerita akhirnya
itu tidak terbayangkan sebelumnya bahwasanya cerita
itu merupakan sebuah humor. Misalnya, ada pemulung
mendapat hadiah TV 21 Inc. Mestinya dia senang sebab di
rumahnya yang selama ini tidak ada TV, sekarang ada TV.
namun apa yang terjadi setelah mendapat hadiah? Ternyata sang pemulung itu tidak memanfaatkan TV ini , tapi
ia malah menggunakan kardus pembungkus TV untuk
dijadikan dinding rumahnya. Bagi seorang pemulung,
kardus TV lebih bermanfaat bagi dirinya dibandingkan TV itu
sendiri. Di sinilah, para pemirsa bisa tertawa pada akhir
cerita dalam program Sketsa itu. Materinya diangkat dari
hal-hal yang tidak biasa terjadi, tapi ditayangkan dengan
cara yang lucu. Dengan pengertian lain “kehidupan nyata
diplesetkan sehingga lucu”.
. Sentilan Sentilun. Jenis humor ini memiliki ciri
tersendiri, yaitu kritis namun tetap humoris. Ini sesuai
dengan namanya, yaitu sentilan yang artinya kritik. Figur
dalam Sentilan Sentilun ini adalah Pak Sentilan (Slamet
Rahardjo) dan Mas Sentilun (Butet Kertaradjasa). Dalam
acara ini , Slamet Rahardjo berperan sebagai tuan
yang lebih banyak tahu tentang berbagai hal, mulai dari
masalah sosial, ekonomi, budaya, politik, agama, sampai
pendidikan. Sedangkan Butet Kertaradjasa berperan
sebagai pembantu yang sedikit ceriwis dan kritis serta
memiliki sense of curiosity atau rasa ingin tahu yang
tinggi. Dialog antara kedua figur ini kental dengan
logat Jawa, namun tetap renyah dan bersahaja. Selain dua
figur ini , kadang-kadang ada bintang tamu lainnya,
seperti Markonah Janda Sebelah yang sumringah,
diperankan oleh Happy Salma.
Berikut ini adalah isu yang pernah ditayangkan oleh
televisi: Perbudakan modern, Cermat memilih Caleg, Intel
Gadungan, Menghargai Perempuan Indonesia, Belajar
Ilmu Punk, KUHP Pasal Santet, Lakon Sengkuni, Jongos
Juga Boleh Sakit, Rapimnas. Dari judul-judul ini jelas sekali bahwa Sentilan Sentilun sangat peka terhadap isu-isu politik,
sosial, ekonomi, dan budaya yang terjadi di Indonesia.
. Bukan Empat Mata. Dalam acara talk show ini yang menjadi
ikon adalah Tukul. Disampaikan dengan cara yang lucu,
tidak serius, dengan menghadirkan bintang tamu dari para
artis dan public figure lainnya. Pada awalnya, nama program
ini adalah Empat Mata. Setelah sempat dilarang tayang,
akhirnya berganti nama dengan Bukan Empat Mata.
Dalam konteks Indonesia, dari beberapa grup lawak sebagaimana
dijelaskan di atas, dari cara menyampaikan humor, sebagian besar
masih cenderung pada gaya agresif, yaitu humor yang menjadikan
penderitaan orang lain sebagai bahan komoditi humor. Jenis humor
seperti ini, pada kenyataannya, cenderung diminati banyak pemirsa.
Secara faktual program TV yang menayangkan humor seperti itu
cenderung mendapat rating tinggi, seperti OVJ, Pesbukers, dan acara
Ramadan (menunggu sahur atau buka puasa).
Sebagai catatan, tontonan humor yang kurang sehat juga masih
sering muncul di televisi Indonesia. Humor kurang sehat yang penulis
maksud di sini adalah humor yang memiliki efek samping yang
tidak baik bagi perkembangan anak, sebab ada tindakan memukul,
mengejek, menghina, mendorong, dan benturan secara fisik. Adegan
seperti ini jelas sangat tidak mendidik bagi anak-anak bangsa. Untuk
mengatasi dampak negatif ini , belakangan ini, dalam adegan
tertentu, selalu ada catatan, misalnya: ini hanya akting, jangan meniru
adegan ini atau bahan yang digunakan dalam adegan ini tidak
berbahaya sebab terbuat dari bahan lunak dan tidak berbahaya.
Mengingat dampak humor yang kurang mendidik sangat
berpengaruh terhadap perkembangan anak, maka pihak pengusaha
televisi harus mempertimbangkan dampak acara yang ditayangkan
terhadap aspek moral generasi muda kita, sebelum memutuskan sebuah program layak tayang atau tidak. Artinya, mereka perlu
mengedepankan aspek moral dibandingkan aspek keuntungan materi.
Masa depan generasi muda kita lebih berharga dibandingkan nilai rupiah
yang dihasilkan dari acara humor yang tidak mendidik ini .
Humor Therapy
Tontonan humor yang kurang sehat masih sering
muncul di televisi Indonesia. Humor kurang sehat adalah
humor yang memiliki efek samping yang tidak baik bagi
perkembangan anak, sebab ada tindakan memukul,
mengejek, menghina, mendorong, dan benturan secara
fisik.
Pihak pengusaha televisi harus mempertimbangkan
dampak acara yang ditayangkan terhadap aspek
moral generasi muda kita, sebelum memutuskan
sebuah program layak tayang atau tidak. Mereka
perlu mengedepankan aspek moral dibandingkan aspek
keuntungan materi. Masa depan generasi muda kita
lebih berharga dibandingkan nilai rupiah yang dihasilkan dari
acara humor yang tidak mendidik ini .
c. Klub Tawa Ceria Sehat (KTCS)
Selain buku-artikel humor dan program humor di televisi
seperti yang telah diuraikan di atas, di Indonesia ada Klub Tawa
Ceria Sehat (KTCS) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Circle of Laughter. KTCS melakukan kegiatan pertama kali
pada tanggal 2 Februari 2011. Setiap dua minggu sekali, klub ini
melakukan kegiatan di Monas. Yang menarik, jika klub-klub lain
untuk menjadi anggota perlu membayar, keanggotaan di KTCS
ini gratis. KTCS memiliki motto 5S, yaitu Sehat Sukses Senang
Sadar Selalu. Kegiatan tertawa bersama KTCS dikemas dalam
topik tertentu, misalnya Tertawa Silaturahmi, Tertawa Tepuk
Tangan, Tertawa dan Berdansa Hore. Intinya klub ini mengajak
kita untuk tertawa, sebab tertawa itu sehat. Bagi Anda yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang KTCS atau ingin
bergabung menjadi anggota dapat mengakses situs resmi KTCS
berikut ini: http://circleoflaughter.com.
Selama dalam perjalanan dinas untuk melakukan benchmarking
tentang standar nasional pendidikan khususnya tentang kurikulum
dan sistem penilaian di Australia, Pak Fasli Jalal sebagai Ketua
Rombongan selalu berbagi pengalaman inspiratif. Pada hari Selasa
(15/9/2015) dalam perjalanan ke Melbourne University, Pak Fasli
cerita tentang gerakan membaca yang dilakukan seorang pemuda
di Kabupaten Malang.
“Di Malang, ada seorang pemuda yang prihatin dengan kondisi
minat baca anak-anak yang rendah dan fasilitas yang serba terbatas”,
ungkap Pak Fasli mengawali cerita.
Pemuda ini , tambah Pak Fasli, bukan seorang sarjana, namun
memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan cara membuat
perpustakaan bagi warga sekitar. Ruang tamu di rumahnya, ia sulap
menjadi perpustakaan.
Untuk mendapatkan buku, ia melakukan survei di toko artikel
Gramedia. Setiap ada pembeli yang keluar dari Gramedia dan
membawa banyak buku, pemuda ini akan menanyakan nama
dan alamat rumahnya. Ketika ada waktu luang, ia akan datang ke
rumah ini dan menanyakan sekiranya ada artikel yang bisa
dihibahkan. Dari sekian orang yang didatangi, ada beberapa orang
tertentu yang berkenan menghibahkan buku.
Cara lain untuk mendapatkan artikel yang ia lakukan adalah menjadi
volunter pameran buku. Setiap ada pameran artikel (book fair), pemuda
ini akan datang dan menawarkan waktu dan tenaganya kepada
penerbit untuk menjaga stand, tanpa harus dibayar penuh.
Nah pada akhir pameran, biasanya, artikel dijual murah bahkan ada
yang dihibahkan. Maka pemuda ini akan membelinya dengan
uang yang ia terima sebagai penjaga stand. Bahkan tidak sedikit
penerbit yang menghibahkan artikel dari pameran ini .
Uniknya, di perpustakaan itu, katalognya tidak mengikuti
ketentuan umum di sebuah perpustakaan. Klasifikasi yang dibuat
pemuda itu aneh dan lain dibandingkan lainnya. Contohnya ada
klasifikasi “artikel wajib dibaca”. Ada juga “artikel Serius”. Selain itu, orang yang mau pinjam artikel tidak perlu daftar jadi anggota. artikel
yang dipinjam tidak perlu dicatat dan tidak ada batas berapa lama
masa pinjam buku. Pemuda ini tidak pernah berpikir artikel itu
kembali atau tidak. Ia tidak khawatir sama sekali. Ia benar-benar
berfikir out of the box. Beda dari kebanyakan orang.
Suatu ketika, Pak Fasli bertemu dengan pemuda penggerak Warga
Cinta Membaca (WCM) ini dan memberikan pertanyaan.
“Gimana kalau artikel ini hilang sebab tidak dicatat?”, tanya
Pak Fasli Jalal.
“artikel itu tidak akan hilang”, jawabnya singkat.
“Kok bisa, kan tidak ada catatan nama peminjam dan tidak ada
batas waktu kapan peminjam harus mengembalikan?”
Pemuda ini diam sejenak. Kemudian kembali bertanya
kepada Pak Fasli Jalal.
“Bapak, berapa banyak punya buku?”
“Ya, ada lah”.
“Nah, saya yakin artikel bapak banyak. Bapak tahu gak, artikel
Bapak yang dibeli dengan harga mahal namun tidak ada yang minjam
dan tidak dibaca, artikel itu sebenarnya hilang”.
“Hemm.... benar juga ya”, ungkap Pak Fasli yang langsung
disambut dengan tawa peserta rombongan.
---------
Menjelang perayaan tahun baru Imlek, Bu Ari anggota tim
Sarprasers (istilah khas untuk tim ahli BSNP untuk standar sararan
dan prasarana) dari Bandung mengalihkan isu pembicaraan dari
cuaca buruk dan banjir ke obat herbal.
“Bu Sri, tahu gak Malaysia mau buka Herbal University? Wah
kumaha Indonesia nih?”, tanya Bu Ari dengan nada provokatif.
“Bu Ari, di Indonesia sudah ada Institut Pertanian Bogor (IPB)
gitu koq”, jawab bu Sri yang notabene dosen IPB.
Bu Kun dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kurang setuju dengan pendirian Herbal University di Indonesia. “Kalau
kita mendirikan Herbal University gantian kita dituduh menjiplak”,
ucap bu Kun memberikan argumen sambil tertawa ringan.
“Kalau begitu ya namanya Universitas Tumbuh-Tumbuhan saja”,
usul Pak Ganden supaya tidak dituduh menjiplak.
Kalau namanya Universitas Tumbuh-Tumbuhan, tambah Bu
Sri, di IPB sudah diajarkan segala macam tumbuhan. “Kalau Pak
Ganden mau jadi Rektor Universitas Tumbuh-tumbuhan, didukung
deh. Beres”, ucap bu Sri dengan nada menyindir.
Pak Eko seorang arsitek dari ITB yang juga anggota Sarprasers
mencoba menawarkan solusi.
“Herbal itu cukup jadi program studi saja. Di ITB bahkan
hanya jadi obyek kajian satu kelompok keahlian di bawah Sekolah/
Fakultas Farmasi”, ucap Pak Eko yang punya hobi fotografi ini .
Di ITB, tambah Pak Eko, ada kelas internasional yang isinya
selalu full mahasiswa Malaysia.
“Dulu ITB juga penuh dengan mahasiswa Malaysia Pak Eko.
namun ternyata sekarang publikasi Malaysia 16.000-an dan Indonesia
hanya 4.000-an. Mudah-mudahan paten herbal kita tidak akan
pernah lebih rendah dari Malaysia kelak ya, sebab pusat kajiannya
sudah banyak”, kata Bu Ari sambil mengamini harapannya.
Pengalaman empiris di UNY, sebagaimana disampaikan Bu Kun
bisa dijadikan argumen.
“Mantan Warek Satu UNY, Ibu Nurfina Aznam adalah pakar
kunyit putih dan jamu-jamuan. Sekarang sakit sudah satu bulan
tidak bisa jalan”, ucapnya sambil menambahkan menurut dokter itu
sebab virus.
“Tetapi,” tambah Bu Kun, “Menurut pendapat umum, itu sebab
kebanyakan minum herbal. Setiap kali beliau minum teh, kapan
pun dan dimana pun, selalu dicampur jamu buatannya. Ternyata
ahli jamu kalau sakit beresiko ya. sebab dianggap penyakitnya
disebabkan obat buatannya sendiri.”
Mendengar cerita pengalaman empiris ini , Pak Ganden
yang semula mengusulkan nama Universitas Tumbuh-Tumbuhan
akhirnya ketawa ngakak. Sementara Bu Sri malah tidak mau
berkomentar. Wah… Saya gak komentar apapun aja deh...”, ungkapnya sambil
menanyakan kabar Pak Eko. Membaca komentar yang begitu
banyak, Bu Ari yang pertama kali menggulirkan isu herbal merasa
perlu mengakhiri obrolan.
“Waduh komentarnya sudah banyak nih. Wah sensitif juga ya
pertanyaan saya. Maksud saya apakah ada bagian dari universitas
kita yang secara terintegrasi mengkaji tentang tanaman, fabrikasi
dan pengobatannya. Kalau sudah ada berarti Indonesia sudah punya
(Herbal University). Jadi tidak perlu khawatir disaingi Malaysia, supaya
tidak keluar hak paten yang seharusnya punya Indonesia, tapi diakui
Malaysia”.
---------
Saat liburan sekolah yang bertepatan dengan liburan akhir
tahun 2013, dalam akun twitter ada promosi tiket murah.
“Jalan-jalan yuk dengan Merpati, cuma Rp 51 ribu lho”.
Demikian bunyi promosi ini dalam rangka ulang tahun
Merpati.
Seorang pemilik akun langsung berkomentar, “dijamin pulang
ke rumah gak?”
“Ke rumah sakit”, jawab pemilik akun yang lain.
“Masih mending pulang ke rumah sakit, pulangnya ke rumah
abadi alias di liang kubur”
“Hihhhhh ngeri deh”
---------
Dalam sebuah acara halal bi halal alumni Gontor, seorang
alumni berdiri dan angkat bicara.
Alumni 1 : “Breaking news. Ada perkembangan baru di Gontor
Abun sapi sekarang dijual di kiftir (kafetaria). Santri
bisa makan dengan nikmat sebagai pelengkap
salatoh/sambal dan tewel.”
Alumni 2 : “Alhamdulillah. Bisa meningkatkan gizi santri.”
Alumni 1 : “Ya, jenisnya juga bervariasi. Ada Abun Lifeboy,
abun cuci, dan abun sapi.”
Alumni 2 : “Kalau itu mah, di midhaah (tempat wudhu) dan
hammam (kamar mandi) juga banyak. Dari dulu
sudah ada.”z
Alumni 1 dan 2 serta seluruh undangan: hahahahahaha. Ayak
ayak wae.
130. BIDAH
“Di Gontor, untuk mata pelajaran fikih ternyata diajarkan bidah”,
ungkap seorang alumni yang sudah menjadi pengusaha perkebunan
di Sumatera lewat BBM grup.
“Ah, jangan ngarang ente. Bisa kwalat nanti nyebarin berita
bohong”, ucap alumni lainnya.
“Haqiqatan (Beneran). Santri-santri diajari fikih dengan
menggunakan kitab Bid’ayatul Mujtahid”.
Hahahahaha
---------
Setiap santri dan alumni Gontor pasti ingat lagu “Oh Pondokku”.
Lagu ini selalu dinyanyikan dalam berbagai event dan kegiatan
pondok. Saat khutbatul arsy (Pekan Perkenalan), kunjungan tamu
dari luar pondok, perpisahan alumni, pertemuan alumni dan
banyak lagi, lagu ini selalu dinyanyikan. Bahkan tidak jarang
para santri dan alumni menangis saat menyanyikan lagu ini .
Namun bagi sebagian santri lagu itu juga diplesetkan. Salah
satunya adalah plesetan yang dibuat anggota BBM Group “Bulis
Komsol”. Lirik yang benar adalah “Oh Pondokku tempat naung
kita”, namun diplesetkan sebagai berikut.
Alumni 1 : “Oh pondokku tempat naum kita....” (naum=tidur)
Alumni 2 : “Oh pondokku tempat ane kenal syijar”
(Syijar=rokok)
Alumni 3 : “Oh pondokku tempat ane ghosob sandal”
(ghosob sandal=ambil sandal orang lain tanpa izin)
Alumni 4 : “Oh pondokku tempat ane madhrub ma’a
qismul amni.” (ane madhrub ma’a qismul
amni=saya dipukul bagian keamanan).
Berikut ini beberapa contoh bahasa pasaran yang hanya dipakai
dan dipahami dikalangan alumni Gontor saja. Bahasa ini jarang
kita temukan di Gontor sebab jika ada yang menggunakannya,
maka ia akan dilaporkan oleh jasus (mata-mata) dan dipanggil ke
mahkamah lughah (hakim bahasa).
Tuhmil ente, ana firjaun ba’din (Meremehkan kamu, saya sikat
nanti).
Anta min aina ya akhi? Ana min ansharul adhim. (Kamu dari
mana asalnya? Saya dari Tulung Agung).
Ana la maza maza akhi (saya tidak apa-apa saudaraku).
Huwa faqod la kaef kaef, enta alladzi masyghul (Dia saja tidak apaapa. Malah kamu yang sibuk).
Ada lagi santri yang membuat ungkapan dengan menggunakan
nama-nama ustaz, seperti berikut ini.
wa idzaa husnul ma’aafi rif’at (Nama Ustaz Rifat Husnul Maafi)
wa idzaa zubaidi sujiyat (Nama Ustaz Sujiyat Zubaidi)
wa idzaa muhtarom umar ahmad (Nama Ustaz Muhtarom
Umar)
---------
Berikut ini kisah santri yang melanggar bahasa di Pondok
Gontor. Ceritanya nama santri ini ditulis di papan tulis yang
ditempel di dinding Asrama Gedung Baru Kibar (GBK). Muharik
lughah (pengurus bahasa) yang bertugas saat itu adalah Iskandar
Efendi dari Bangka. Begitu sang santri melihat namanya ditulis di
papan pelanggaran, dia langsung menghapus namanya.
“Saya hapus sebab saya merasa tidak bersalah. Saya juga tidak
menghadiri penggilan mahkamah bahasa”, ungkap sang santri.
Esok harinya santri ini dipanggil langsung oleh hakim
lughah GBK.
“Limaza la tahdur bil amsi?” Artinya, kenapa kemarin tidak hadir ke mahkamah bahasa?”, tanya Iskandar Efendi pengurus bahasa.
“Ana la a’rif kak mad’u mahkamah lughah. Artinya, saya tidak
tahu kalau dipanggil ke mahkamah bahasa”, jawab sang santri sambil
menambahkan pengurus bahasa langsung memukul punggungnya
dengan sajadah.
“La yumkin anta la ta’rif mad’u mahkamah lughah, lianni
anzhuruka tumsih binafsi ismaka fi saburah”, ungkap pengurus
bahasa yang maksudnya adalah. “Tidak mungkin kamu tidak
mengetahui dipanggil ke mahkamah bahasa. Sebab saya melihat
sendiri kamu menghapus namamu di papan tulis”.
Sang santri terpaksa menjawab, “na’am kak, azhunnu antum
la tanzhuruni. Summa maza khothoi, lianni insan muthi” kak,
atakallam arobiatan kulla yaum”. Artinya “Ya kak. Saya kira Kakak
tidak melihat saya. Kemudian apa kesalahan saya? Sebab saya anak
yang taat dan patuh”
Iskandar sedikit kesal sambil memperlihatkan kertas jasus.
Sang santri langsung sigap dan membantah “alaisa hazihil kalimah
arobiyyatan?” Artinya, “Bukankah ini kalimat bahasa Arab?”.
“Maza al-murod wa ghorduka? Ana firjaun anta” ungkap
pengurus bahasa yang artinya “Apa maksudmu? Saya sikat kamu”.
Sang santri tersenyum dan tau bakal dipukul oleh pengurus
bahasa. Sambil cengengesan sang santri bilang, “ana sikat anta”.
Pengurus bahasa itu akhirnya ketawa lupa mukul sang santri.
Yessss merdeka...
---------
Pada tanggal 21-23 Agustus 2013 BSNP melaksanakan validasi
standar nasional pendidikan di Hotel Quality Yogyakarta. Dalam
kegiatan ini ada lima standar (pengelolaan, biaya, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, biaya, dan pendidikan
nonformal) serta penilaian karya sastra.
Usai salat magrib, pada hari pertama, saya bersama Ibu Ari dan Ibu Kun menikmati santap malam di Bale Raos Keraton Jogjakarta.
Di tempat ini menu makanannya adalah tradisional. Ada bebek
ungkep, gudeg komplit, nasi gurih dan lainnya. Meskipun tradisional
rasanya sangat nikmat. Tidak kalah dengan menu makan malam di
hotel tempat kami menginap.
Di tengah-tengah makan, saya menerima SMS dari Prof. Eko
Indrajit anggota BSNP yang juga ikut acara validasi.
“Kamar 529. Kalau lewat beliin kabel extensi yang bisa 4 colokan”.
Saya baca pesan ini sambil menikmati nasi gurih. “Ada pesan
dari Pak Eko untuk nyari kabel” ungkapku ke Bu Ari dan Bu Kun.
“Hanya saya ragu apakah SMS ini ditujukan ke saya atau salah kirim
ya”, ujarku sambil menambahkan dari bahasanya sepertinya sudah
ada pembicaraan sebelumnya. Ini diawali dengan “kamar 529”.
“Di kamar memang colokan listriknya terbatas” komentar bu Ari
sambil menambahkan Pak Eko membawa banyak jenis peralatan.
“Dalam perjalanan pulang, nanti kita cari”, ucap Bu Kun memberi
solusi.
Saya jadi merasa tenang dengan solusi ini dan terus
meneruskan makan malam.
Di tengah perjalanan pulang, tiba-tiba telepon saya berdering.
Saya lihat dari BSNP (Bu Ning).
“Pak Bambang dimana? Kita dan para peserta lainnya sudah
menunggu di ruang rapat”.
“Saya masih di jalan, menuju hotel”, jawabku singkat. Malam
itu memang ada rapat koordinasi, mulai jam 20.00. Sementara
saya sebagai ketua tim masih di jalan padahal jarum jam sudah
menunjukkan angka 20.30. Saya merasa guilty feeling.
“Nanti kalau ada Alfamart atau Indomaret kita berhenti ya, untuk
cari kabel pesanan Prof. Eko”, pesanku ke Bu Kun yang membawa
kami keliling Jogja dengan mobil Yaris warna merah.
“Ada kabel ekstensi mas?” tanyaku ke pegawai Alfamart.
“Tidak ada pak”.
Saya langsung kembali ke mobil yang sedang menunggu di
pinggir jalan.
“Sekarang saya antar Bu Ari dan Pak Bambang ke hotel dan nanti saya carikan kabelnya”, ungkap Bu Kun memberi solusi.
Tiba di hotel saya langsung menuju ruang rapat di lantai dua. Kirakira lima belas menit kemudian, bu Kun datang membawakan kabel.
Tidak lama klemudian, ada sms dari Prof. Eko. “Wah sudah
ditanyakan lagi nih kabelnya”, gumamku sambil mengetik di laptop.
Tapi di luar dugaan saya, ternyata isi sms-nya adalah “Maaf tadi
salah kirim”.
“Saya sudah dapat kabel Prof dan sekarang akan saya antar ke
kamar”, balasku lewat SMS.
“Maksud saya tadi kirim sms ke Bambang teman saya. Bukan ke
Pak Bambang”, jelas Prof. Eko saat saya memberikan kabel kepada
beliau di kamar 529.
“Tidak apa-apa Prof. Eko. Selamat bekerja kembali”, ucapku sambil
minta permisi meninggalkan kamar.
Setelah sampai kamar, Pak Eko kirim pesan lagi. “Terimakasih
Pak Bambang. Maaf merepotkan”.
“Inggih sami-sami Prof Eko. Tidak apa-apa”, jawabku.
---------
Sebelum tidur saya masih memikirkan peristiwa ini. Akhirnya saya
sampai pada kesimpulan sebagai berikut.
• Inilah makna sebuah persahabatan dan networking yang
dijalin melalui kegiatan BSNP. Sejak awal saya tidak terbayang
akan makan malam di Bale Raos Kraton Yogyakarta.
Ternyata Bu Kun, teman anggota tim standar sarana tiba-tiba
menawari makan malam bersama.
• SMS (baca keperluan) yang salah kirim, ternyata juga
memberi solusi, bukan menimbulkan masalah.
• A friend in need a friend indeed. Make friends as many as
possible but never make any single enemy.
• Kebaikan yang kita lakulkan kepada kawan, sekecil apapun,
pasti akan dibalas oleh Tuhan dengan kebaikan. sebab itu kita
tidak boleh berhenti melakukan kebaikan kepada siapapun.Demikian wisdom tentang persahabatan. Terimakasih Prof. Eko,
Bu Kun, Bu Ari for being good friends.
---------
Selasa siang (19/2/3013) saya dihubungi pihak telemarketing
sebuah bank swasta di Jakarta.
“Selamat siang Bapak. Kami dari bank ingin menawarkan kredit
dengan jaminan BPKB mobil untuk kredit sampai dengan lima
puluh juta rupiah. Proses sehari selesai dan pihak bank bersedia
untuk menemui Bapak di tempat kerja Bapak”.
sebab tidak ingin mendengarkan penjelasan yang lebih lama lagi,
maka saya langsung menjawab dengan singkat, “Maaf, saya naik sepeda
motor” (kebetulan hari ini saya tidak naik mobil). Secara spontan pihak
telemarketing langsung menjawab “Terima kasih Bapak”.
Ternyata efektif juga cara itu untuk menolak tawaran kredit bank.
---------
Rabu, 20 Februari 2013, usai salat magrib saya terima telpon dari
Prof. Edy Tri Baskoro yang sedang berada di Papua untuk sosialisasi
Ujian Nasional.
“Pak Bambang, tolong dicek, jadwal ujian nasional pendidikan
kesetaraan tahap kedua, untuk Program Paket A, B, dan C
dilaksanakan pada tanggal yang sama pada bulan Juli. Biasanya
untuk Program Paket A dan B dilaksanakan satu minggu setelah
UN Program Paket C”, ungkap Prof. Edy seraya minta penjelasan
dengan segera.
Untuk memastikan informasi ini , maka saya langsung
buka laptop dan mengecek POS Ujian Nasional. Dalam POS UN
memang untuk ujian program paket A, B, dan C tahap kedua dimulai pada tanggal yang sama, yaitu 1 Juli 2013. Wah.. mengapa
begini, pikirku. sebab itu saya langsung menelepon Pak Candra
untuk meminta penjelasan tentang jadwal yang sama ini .
“Prof. Edy, saya sudah konfirmasi dengan Pak Candra, memang
untuk UNPK Tahap II, Program Paket A, Program Paket B, dan Program
Paket A dilaksanakan pada tanggal yang sama. Alasannya sebab tidak
ada ujian formal dan untuk efisiensi anggaran pemantauan. sebab itu
pengumuman hasil ujian juga dilaksanakan pada tanggal yang sama,
yaitu tanggal 27 Juli 2013”, tulis saya melalui SMS ke Prof. Edy.
“Wah tidak bisa jalan-jalan ke daerah dua kali”, jawab Prof. Edy
via SMS yang diakhiri dengan tulisan hik hik hik….
“Benar Prof. Edy. Untuk UNPK tahap pertama, pagi sampai siang
kita harus memantau UN formal dan siang sampai sore memantau
UNPK”.
“Wah iya eh. Enggak bisa makan ikan bakar lagi. Alamat harus
makan nasi kotak di sekolah”.
“Ya. Itupun kalau ada kelebihan nasi kotak di sekolah. Jika tidak
ada, ya bisa puasa”, jawabku.
“Ha ha ha …..Monitoring UN sambil puasa Senin-Kamis (baca
Senin sampai Kamis, bukan Senin dan Kamis)”, jawab Prof Edy.
---------
Jumat siang (3/5/2013) saat saya sedang menyiapkan makalah
seminar di ruang kerja, Fakultas Psikologi UIN Jakarta, tiba-tiba telepon
genggamku berbunyi. Tanda ada pesan singkat atau SMS masuk.
“Pak Bambang, bisakah hari Minggu (5/5/2013) menemani
Ketua dan anggota BSNP untuk rapat dengan Komite Pendidikan
di kediaman Wapres?”. Demikian bunyi pesan singkat yang dikirim
oleh Nurul Najmah staf Sekretariat BSNP.
“Insya Allah bisa. Mohon informasi, pukul berapa dan dimana
alamat rumah Wakil Presiden?”, jawabku melalui pesan singkat. Tidak lama kemudian, SMS masuk lagi. Isinya cukup panjang, yaitu:
“Selamat siang Pak, dimohon kehadirannya pada Rapat Intern (Komite
Pendidikan), yang akan dipimpin oleh Wapres RI pada hari Minggu,
5 Mei 2013, pukul 20.00 WIB di Kediaman Resmi Wapres RI, Jalan
Diponegoro No. 2 Jakarta Pusat. Peserta rapat: Menko Kesra, Mendagri,
Menkeu, Mendikbud, Menteri Agama, Menteri PPN/Ka Bappenas,
Menpora, Ka UKP4, Wamendikbud Bidang Pendidikan, Ka BPKP,
Sekjen Kemendikbud, Kepala Badan Standarisasi (Estándar-red) Nasional
Pendidikan, Dirjen Pendidikan Dasar, Dirjen Pendidikan Menengah,
Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan, Kemendikbud. Dimohon konfirmasi
kehadiran. Terimakasih. Hp Persidangan Wapres. Euis.”
Langsung saya jawab.
“Ya, insya Allah bisa. Saya lagi berharap semoga motor tidak
dilarang masuk ke sana”.
“Nanti kusewakan Hercules”, jawab Nurul Najmah. Sebagai
catatan, pesawat Hercules ini merupakan pesawat milik TNI yang
dipakai mengirimkan bahan UN ke 11 provinsi yang bermasalah
dalam penyelengaraan UN tahun ini.
“Wah, malah gak boleh mendarat di sana Hercules. Gak apa-apa,
saya sudah punya solusi, yaitu di bagian depan motor akan saya
tempeli tulisan PESERTA RAPAT BUKAN TERORIS.”.
Alternatif solusi ini langsung saya kirimkan ke Nurul
Najmah di Sekretariat BSNP. Dia setuju dan memberi masukan,
“harusnya ditulis PESERTA RAPAT VIP, Jangan diganggu”.
Bagus juga ide ini, gumamku. Dengan demikian, tulisan
di bagian depan motor Honda Kharisma saya adalah sebagai
berikut: PESERTA RAPAT VIP BUKAN TERORIS. JANGAN
DIGANGGU”.
Tidak lama kemudian, ada saran dari Reny, staf Sekretariat BSNP.
“Jangan bawa kantong kresek hitam ya pak.. nanti disangka bom”.
“Ya… terima kasih. Semoga lancar dan sukses”, jawabku sambil
meneruskan menulis makalah. Hahahahahaha 139. TIDAK BOLEH MASUK
Ketika saya sedang menulis di komputer, tiba-tiba ada seorang
mahasiswi Pascasarjana membuka pintu ruangan.
“Boleh masuk pak?”, tanya mahasiswi ini .
Dengan spontanitas dan bermaksud canda, saya jawab, “Tidak boleh”.
Ternyata mahasiswi ini menanggapinya dengan serius
dan dia langsung menutup pintu kembali. Sementara saya tetap
meneruskan menulis makalah di komputer.
Tidak lama kemudian, dia datang lagi, tapi kali ini mengucapkan,
“Assalamu’alaikum”.
“Waalaikum salam”, jawabku sambil menambahkan, “Nah lebih
baik mengucapkan salam dibandingkan bertanya boleh masuk”.
“O ya, maaf Pak”, jawab mahasiswi sambil mohon izin untuk
duduk sebelum bimbingan tesis dimulai.
---------
Tema Kolokium Psikologi ke-23 yang diselenggarakan di
Bandung (16-18 April 2013) adalah Peningkatan Mutu Tata Kelola
Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia. Salah satu nara sumbernya
adalah Dr. Dwiwahyu Sasongko, Sekretaris Badan Akreditasi
Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Di tengah-tengah
menjelaskan mutu tata kelola, Pak Sasongko yang notabene Dosen
ITB ini melontarkan beberapa jokes.
“Sebelum ke acara ini, saya mengajar terlebih dahulu. Sudah saya
pertimbangkan tidak akan terlambat. namun Pak Seger Handoyo,
Ketua Panitia menelpon saya terus, sebab khawatir kalau saya
terlambat hadir. Maka saya tegaskan, Pak Seger, saya ini DOSEN,
artinya berDOSA kalau ABSEN”, ucap Pak Sasongko ketika
mengawali presentasinya.
Meskipun banyak kesibukan, tambah Pak Sasongko, saya tetap
memperhatikan MUTU dalam mengajar. Mutu yang saya maksud
adalah berMUka TUa.
Gerrr... peserta kolokium langsung ketawa.
Para Sarprasers setuju tidak perlu ada universitas herbal sebab
di Indonesia sudah banyak pusat kajian herbal. Mereka juga sepakat
produk herbal merupakan salah satu produk unggulan dari hasil
penelitian di Indonesia.
Menurut Bu Anita, UNAIR punya Tropical Diseases Center
(TDC) yang baru saja dikukuhkan sebagai pusat unggulan riset
nasional bidang kesehatan dan obat-obatan. Di dalamnya berisi
peneliti multi disiplin ilmu termasuk ahli herbal.
Tidak mau kalah dengan UNAIR, Bu Sri dari IPB memberi
informasi lain.
“Di IPB juga ada Pusat Studi Biofarmaka yang mengkaji herbal
mulai dari proses tanam sampai makan/minumnya”, ungkapnya.
Pak Ganden salah satu peneliti di UNAIR menambahkan bahwa
salah satu produk unggulan TDC adalah obat KB Pria.
“Hebatnya obat ini sifatnya temporary (sementara) dan efek
sampingnya meningkatkan libido”, ulas ahli Kimia ini seraya
menambahkan para pria lebih menyukai efek sampingnya.
“Pak Ganden, apa sudah mengonsumsi pil KB Pria? Cerita-cerita
dong ke Pak Denny dan Pak Eko!”, ucap Bu Anita menanyakan
bukti empiris dampak pil KB Pria. Bu Anita langsung menanyakan hasil klinis nih”, tanya Bu Ari.
“Hasil uji klinis sudah dilakukan, yang saya dengar hasilnya OK”,
jawab bu Anita.
Mengetahui namanya disebut Bu Anita, Pak Denny dari ITB
langsung bangkit. Ibarat singa tidur yang diusik orang.
“Kelihatannya Bu Anita sudah merasakan efek samping pil KB
Pria”, ungkapnya sambil tertawa.
“Pak Denny, bukannya efek depan?”, tanya bu Kiki.
“Tanya Bu Anita tuh…efek samping atau efek depan”, balas Pak
Denny.
“Yang benar memang efek depan…”, jawab Pak Ganden yang
sudah mengonsumsi pil KB Pria berkali-kali dan diiyakan oleh Bu
Anita.
“Itu Pak Denny, sudah dijawab Pak Ganden yang sudah
merasakan efeknya”, jelas Bu Anita.
Melihat Pak Denny penasaran, Bu Sri mulai memprovokasi.
“Pak Denny ingin memastikan biar langsung berefek ya, Pak
Ganden? Saya bagian mencatat saja barangkali bisa dipublikasikan”,
kata Bu Sri.
“Sip… Sip… Bu Sri. Nanti saya sebagai co-author saja”, ucap Bu
Anita mengakhiri pembicaraan pil KB Pria.
---------
Pada hari kedua lebaran, Kamis, 7/7/16, Prof. Edy Tri Baskoro,
salah satu anggota Grup WA Sarpras BSNP, kirim foto-foto di Kelok
9 dan Lembah Harau Padang, Sumatera Barat. Semuanya ada 12
foto.
Pemandangan alam pegunungan dengan jembatan layang serta
lahan pertanian yang hijau, sangat indah dan menarik. Benar-benar
menggambarkan kedamaian hari idul fitri 1437 H.
Oleh sebab itu, Kang Danny dari Bandung langsung
berkomentar. “Indah sekali, baik latar depan dan belakangnya”, ucapnya
sembari memberi gambar jempol.
Pak Eko Purwono yang memiliki hobi traveling dan fotografi
turut memberikan gambar jempol.
Bagian yang menjadi joke lebaran adalah, ketika Prof. Edy kirim
foto di Lembah Harau. Dalam foto itu, Prof. Edy berpose bersama
istri. Dalam posisi duduk di atas rumput, dengan latar belakang air
dari sungai buatan dan langit yang biru cerah, Prof. Edy memegang
tangan sang istri.
Foto inilah yang dikomentari Pak Eko Purwono.
“Foto Postwedding”, tulisnya singkat.
“Hahahaha....Pak Eko, ada aja”, balas Prof. Edy.
Maklum, selama ini kita sering melihat foto pre wedding, tapi
kali ini ada foto post wedding.
---------
Seorang dosen sedang menjelaskan teori Sigmund Freud
tentang perkembangan psikoseksual. Untuk menggugah perhatian
mahasiswanya, sang dosen melontarkan pertanyaan kepada mahasiswa.
“Apa yang menarik dari laki-laki bagi perempuan?” tanya sang dosen sambil berdiri di depan kelas.
“Berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Itu sangat
tergantung persepsi masing-masing,” jawab mahasiswa yang duduk
di pojok kanan belakang.
“Boleh. Anda memakai teori persepsi. Tapi, apa kira-kira
mayoritas bagi wanita yang menarik dari laki-laki?” tanya dosen
lagi sambil meminta mahasiswa yang duduk di bagian belakang
untuk menjawabnya.
“Kalau mayoritas sich pasti bilang yang menarik dari bagian
tubuh pria ya ….. tangan lah. Kalau kaki kan untuk jalan atau
nendang, mata untuk melihat dan mulut untuk mencium. Tapi
kalau wanita lesbi matrek sich yang pasti menarik yaaaa isi kantong
chucky ,” jawab mahasiswi.
Gerrrrrrrrrr, seisi kelas langsung ketawa. ---------------------------
---------
Tukang ikan : “Bu, ikan kembung seger nih!”
Pembeli : “Kecil-kecil gini, ini sih bukan kembung, tapi
kempes!” (Tukang ikan nyengir)
Tukang Ikan : “Atau ini bu, ikan belanak?”
Pembeli : “Lho, ikan bukannya bertelur, bang?!” (Tukang
ikan mulai jengkel)
Pembeli : “Ee, sebetulnya saya mau cari ikan baronang,
bang.”
Tukang ikan : “Semua ikan dari dulu juga baronang, bu. Belum
ada yang jalan kaki atau naik ojeg...! Hehehehe”
---------
Ada sepasang anak remaja, laki-laki dan perempuan, naik mobil
berdua di tepi pantai. Kemudian datang polisi untuk melihat apa
yang terjadi sebab ada yang patut diduga mencurigakan. Polisi
menyenter ke dalam mobil. wanita lesbi di dalam mobil lagi merajut,
sedangkan laki-lakinya bermain komputer.
Polisi bingung dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”
“Saya menunggu dua jam lagi”, jawab sang lelaki sambil bermain
dengan laptopnya.
“Mengapa harus menunggu jam 12 malam?”, tanya polisi dengan
tegas tapi sopan.
“Maaf, pacar saya dua jam lagi 18 tahun”.
Di negara ini , ada undang-undang yang menyebutkan jika
laki-laki melakukan hubungan suami istri dengan pasangannya
yang belum berusia 18 tahun, maka ia akan didakwa melakukan
pemerkosaan. namun setelah
h 18 tahun, tindakan ini
dikatagorikan suka sama suka.
Nah, lesson learned dari kisah ini adalah begitu taatnya pasangan
ini terhadap undang-undang. Untuk “soal itu” saja, dia taat
menunggu dua jam lagi. Bagaimana dengan remaja di negara kita?
------------------------