Rabu, 13 September 2023
tertawa 4
September 13, 2023
tertawa 4
James adalah seorang pria tunawisma yang menjadi pengemis di
Austin, Texas. Ia suka mengubah-ubah caranya dalam mengemis.
Ia pernah melakukan “percobaan” dengan meletakkan sembilan
mangkuk uang yang diberi label berdasarkan agama dan keyakinan.
Untuk menarik pejalan kaki, ia juga memegang tulisan, “Agama
mana yang paling peduli terhadap tunawisma?”
Terlihat mangkuk yang paling banyak mengumpulkan uang
adalah mangkuk atheis, disusul oleh agnostik, kemudian Budha.
Yang hampir kosong adalah mangkuk Yahudi dan Hindu.
James berkata, “Para penganut atheis tampaknya sangat
kompetitif. Bagi mereka, ini semua tentang kompetisi”.
---------
Kamis, 19 April 2012, anggota BSNP mengadakan rapat pleno
yang salah satu agendanya adalah membahas hasil monitoring
pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK tanggal 16-19 April 2012.
Menjelang rapat dimulai, Prof. Edy Tri Baskoro menanyakan posisi
Prof. Mungin Eddy Wibowo.
“Prof. Mungin ada di mana?” tanya Prof. Edy mengawali
pembicaraan.
“Beliau berhalangan hadir,” jawab Prof. Aman Ketua BSNP.
“Mungkin di sini, mungkin di sana,” jawab Prof. Eddy yang
langsung disambut dengan derai tawa anggota BSNP lainnya. ---------------------------
---------
Pada hari Selasa, 3 April 2012, Kak Seto Mulyadi Ketua Asosiasi
Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (ASAH PENA) bersama
puluhan murid-murid sekolah rumah datang ke BSNP untuk
melakukan dialog. Kak Seto : “Bagaimana rasanya sekolah di sekolah rumah?”
Murid : “Senang …. !”
Kak Seto : “Senang sebab bisa bangun siang ya …?”
Gerrr... (hadirin tertawa)
Kak Seto : “Mengapa tertarik masuk sekolah rumah?”
Murid : “sebab bisa cepat naik kelas ...!”
Kak Seto : “Kenapa? sebab di sekolah rumah tidak ada
bullying ya...” ---------------------------
---------
Di tengah-tengah rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Ujian
Nasional tahun 2012, seorang pejabat eselon satu di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, “Kecemasan yang
moderat itu dapat meningkatkan prestasi belajar.”
“Jika tidak cemas, itu bloon namanya,” tambahnya yang langsung
disambut dengan tawa oleh para hadirin. “Mau melahirkan saja
cemas. Mau ujian SIM juga cemas. Bahkan antri tiket pada saat peak
season juga cemas,” kilahnya. ---------------------------
---------
Ini pengalaman lain dari seorang Pejabat di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan ketika mengikuti ikrar pelaksanaan
UN jujur dan berprestasi di Bali. Setelah ikrar, ada seorang peserta
bertanya.
“Bagaimana Pak, kalau jujur ternyata ajur?”
“Ikrar yang ada kan jujur dan berprestasi,” kilahnya. ---------------------------
Salah satu anggota BSNP ada yang Guru Besar di bidang farmasi,
berasal dari UNAIR Surabaya Jawa Timur. Dengan kesibukannya
di BSNP, maka waktu yang selama ini lebih banyak digunakan
di laboratorium, beralih ke lapangan. Diantaranya adalah untuk
memantau pelaksanaan Ujian Nasional.
“Memantau ke mana Prof. untuk UN SMA?” tanya saya kepada
Prof. Gunawan Indrayanto.
“Ke Lampung, maka selesai acara kegiatan standar ini saya tidak
pulang ke Surabaya namun langsung ke Lampung,” jawabnya sambil
menyebutkan jam penerbangannya.
“Jadi Pak Gunawan sudah beralih dari lab (laboratorium) ke lap
(lapangan),” komentar Prof. Edy Tribaskoro yang langsung diiyakan
oleh anggota BSNP lainnya. ---------------------------
---------
Orang di Nias sulit mengucapkan huruf ‘n’. Untuk kata ‘makan’
misalnya, mereka mengucapkannya tanpa hurup ‘n’, jadi ‘maka’.
Suatu sore ada seorang remaja membawa adiknya jalan-jalan ke
halaman sekolah. Kemudian sang adik pipis di celananya. Si remaja
membuka celana adiknya dan menjemurnya di pagar sekolah.
Hal itu kurang berkenan di pihak kepala sekolah. Kepala sekolah
pun bertanya kepada remaja, “Ini celana siapa?”
sebab saking takutnya remaja menjawab, “Ini buka … celana
saya, Pak”
Hahaha...! ---------------------------
---------
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan
Wiendu Nuryanti di Bandung pertengahan Desember 2011 mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan ketidaktahuan
beliau tentang kebudayaan. “Di Indonesia banyak perguruan tinggi
kebudayaan asing seperti Geothe-Institut yang memperkenalkan
budaya Jerman”
Wakil Menteri tampaknya belum bisa membedakan antara nama
perguruan tinggi dan pusat kebudayaan. Padahal Geothe-Institut
adalah nama Pusat Kebudayaan bukan nama Perguruan Tinggi.
Ataukah Geothe-Institut sudah berubah menjadi perguruan tinggi
sejak adanya jabatan Wakil Menteri Bidang Kebudayaan.
Managetehe... ---------------------------
---------
Kisah ini dialami istri saya saat mengikuti International
Coference on Management and Artificial Intelligence di Bangkok
pada awal April 2012. Istri saya berangkat bersama dua orang dosen
dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta.
Di Thailand, salah satu kendala adalah mencari makanan halal.
sebab khawatir makan makanan yang tidak halal, saat mau sarapan
pagi, mereka sepakat makan nasi putih. Sementara untuk lauknya
membawa abon sapi dari Jakarta.
“What do you want for your breakfast Sir?” tanya petugas restoran
First Hotel Bangkok.
“Ehm …. Do you have white rice?” tanya salah satu dari dosen
FST yang memang bahasa Inggrisnya pas-pasan banget.
“What?” tanya petugas restoran sebab tidak paham apa yang
dimaksud tamunya.
sebab merasa tidak dipahami, sang dosen malah jadi bingung.
Sambil bertanya kepada kawannya, apa bahasa Inggrisnya nasi
putih. Temannya tadi membisiki, “Steam rice.”
“I want steam rice,” ucap dosen kepada petugas restoran.
“O Yes, we have it. Plese go over there Sir,” jawab petugas hotel
sambil menunjukkan tempat nasi putih. ---------------------------
Ketika masuk kelas pertama kali, biasanya ada perkenalan.
Dosen menanyakan nama, asal daerah, dan asal sekolah.
Dosen : “Anda dari mana?”
Mahasiswa: “Saya dari Jombang BSD.”
Dosen : “Maksud Anda, dari Jombang Bumi Serpong
Damai (BSD)?”
Mahasiswa: “Bukan Pak. Maksudnya, Jombang itu di Bintaro
Sana Dikit.”
Gerrr... Seisi kelas langsung tertawa.
---------
Ketika perkuliahan pertama kali hendak dimulai.
“Saya termasuk yang sulit mengingat nama mahasiswa,” kata
dosen saat membaca daftar hadir sambil bertanya apa ada cara yangmudah untuk mengingat nama.
“Yang dipanggil diminta berdiri Pak,” usul seorang mahasiswa
yang duduk di bangku paling depan.
“Bagus. Bisa kita coba,” komentar dosen itu.
Maka saat memanggil nama mahasiswa yang memberikan usul
tadi, dosen meminta mahasiswa itu untuk berdiri. namun saat
mahasiswa mau duduk, dosen melarangnya. “Jangan, nanti dulu.”
“Kenapa tidak boleh duduk Pak?” tanya mahasiswa.
“Anda kan yang usul supaya yang disebut namanya berdiri. Kalau
duduk lagi, ya saya bisa lupa lagi,” jawab dosen.
sebab tidak tahan berdiri lama, sang mahasiswa bilang, “Maaf,
Pak, Usul saya cabut!”
Hahahaha. Derai tawa pun memecah keheningan kelas itu. ---------------------------
---------
Bu Guru : “Anak-anak, sebelum mulai pelajaran Ibu
pengen kenalan sama kalian dulu satu persatu
ya?”
Murid-murid : “Iya bu guru.”
Bu Guru : “Coba kamu, nama kamu siapa, dan hobimu
apa?”
Murid Cowo 1 : “Nama saya Aji, hobi saya liat pelangi Bu ...”
Bu Guru : “Bagus, hobi yang menarik, coba kamu yang
duduk di sebelah Aji?!”
Murid Cowo 2 : “Nama saya Emon, hobi saya liat pelangi Bu ...”
Bu Guru : “Looohh ... sama ... kalian emang bersahabat
yah? Selanjutnya!”
Murid Cowo 3 : “Nama saya Jojo, hobi saya liat pelangi Bu ...”
Bu Guru : “Wah... sama-sama laki-laki, hobinya jadi sama
ya?Coba deh, lanjutin ke murid perempuan.
Ya ... kamu yang cantik ... siapa nama dan apa
hobimu?” Murid Cewe 1 : “Nama saya Pelangi, hobi saya pake rok mini Bu”
Bu Guru : “Alamak jangan ...” ---------------------------
---------
Istri : “Papah! Mamah barusan liat harga pakaian murah-murah
banget Pah! Coba deh jas/blazer = Rp. 8.000,- kebaya = Rp.
8.000,- kimono = Rp. 7.000,- safari stelan = Rp. 14.000,- !
Masih banyak yang lainnya juga Pah! Asli murah abiiiiisssz!”
Suami : “Di mana itu Mah?”
Istri : “Toko baru di ujung gang itu loh Pah!”
Suami : (???) “Mamah!! Itu bukan toko baju …. ! Itu laundry!” ---------------------------
---------
Pusat Kajian Agama dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah
bekerjasama degan penerbit Rene Book mengadakan bedah artikel
karya Irshad Manji dengan judul Allah, Liberty, and Love: Suatu
Keberanian Mendamaikan Iman dan Kebebasan pada hari Jumat
(4/5/2012). Bertindak sebagai moderator adalah Suparto. Pembahas
artikel adalah Zuwairi Misrawi dan Irfan Abu Bakar.
“Selamat datang. Ini artikel Irshad Manji yang baru dengan
judul Allah Liberty and Love. Saya menikmati membaca artikel ini
meskipun dalam bentuk foto kopi (bukan asli),” ungkap moderator.
“Di Indonesia memang ada undang-undang tentang hak
cipta (copy right) dan setiap kekayaan intelektual seperti artikel ini
dilindungi oleh undang-undang. Jadi artikel ini memiliki copy right,
namun saya juga memiliki right to copy,” lanjutnya.
Secara spontan Irshad Mandji menirukan ungkapan moderator,
“Copy right and right to copy,” yang langsung disambut tawa oleh
para hadirin. ---------------------------
Sebelum memulai perkuliahan, seorang dosen membaca daftar
hadir mahasiswa.
Dosen : “Ahmad.”
Mahasiswa : “Hadir.”
Dosen : “Fuad” (bukan nama sebenarnya).
Mahasiswa : “Hadir.”
Dosen : “Nah ini, mahasiswa kapal selam. Kadang timbul,
kadang tenggelam. Kadang hadir, kadang tidak
hadir.”
Seisi Kelas : “Gerrr...” ---------------------------
Seorang dosen Universitas Sriwijaya Palembang mendapat
kesempatan mengikuti konferensi di Amsterdam Belanda. Peserta
konferensi datang dari berbagai negara, termasuk negara dari benua
Afrika. Yang dari Afrika ini baru pertama kali mengikuti koferensi
seperti ini.
“Ada yang tidak bisa saya lupakan,” ungkap dosen ini
mengawali ceritanya. “Pada saat petugas hotel membersihkan
kamar, orang Afrika ini terheran-heran.”
“Mengapa Anda terheran-heran sampai mengambil foto segala?”
tanya dosen.
“Saya heran, kok ada orang kulit putih membersihkan kamar
yang ditempati orang kulit hitam seperti saya,” jawab orang dari
Afrika yang baru pertama kali ke luar negeri. ---------------------------
---------
Sebagai koordinator kegiatan pengembangan standar sarana dan
prasarana sekolah, Edy Tri Baskoro Anggota BSNP, dalam beberapa
kesempatan ke luar negeri, memperlihatkan foto-foto anggota tim
ahli saat bekerja. Selain ada laptop dan artikel referensi, di atas meja
juga ada makanan.
“Orang Indonesia biasa bekerja sambil makan ya,” tanya orang
Bule ini .
“Ya supaya ada energi,” jawab Edy Tri Baskoro.
Tiba-tiba temannya, yang juga dari Indonesia menimpali,
“Makan sambil bekerja atau bekerja sambil makan?”
Ha ha ha … ---------------------------169. LARANGAN MEROKOK
Larangan merokok biasanya seperti ini: KAMPUS BEBAS ASAP
ROKOK. DILARANG MEROKOK. NO SMOKING, dan lain
sebagainya.
namun larangan merokok di ruang kuliah sebuah fakultas ini
cukup humoris dan efektif.
“MAAF KAMI TIDAK MELARANG ANDA MEROKOK DI
RUANGAN INI, TAPI KAMI MOHON ASAPNYA DITELAN.” ---------------------------
---------
Setelah Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah
menutup kegiatan penulisan soal UN SD di Pangkal Pinang, guruguru mulai bersiap-siap untuk pulang. Saat itu saya melakukan
pemantauan atas nama BSNP.
“Pulang malam ini ibu?” tanya saya kepada seorang peserta
pelatihan.
“Ya Pak, sebab kalau pulang besok pagi dimarahi suami,” jawab
ibu ini disambut derai tawa rekan-rekannya. ---------------------------
---------
Berikut ini obrolan mahasiswa program pascasarjana yang
sudah tergolong tua.
“Malam begini kok masih mengerjakan tugas kuliah,” komentar
seorang mahasiswa S3 kepada kawannya.
“Ya, besok deadline. Aku harus menyelesaikan malam ini,”
jawabnya.
“Tugas lagi. Tugas lagi. Tugas lagi. Memang gak ada aktivitas lain
apa di malam Jumat begini?” komentar mahasiswa kepada temannyayang lebih senior.
“Jangan cerita masalah itu ah. Jangan membangunkan singa
yang sedang tidur,” ucap sang senior.
“Hahahaz... memang masih bisa bangun ya? Kan sudah kelamaan
tidur?” ledek yuniornya.
“Jadi aku harus ngapain? Membangunkan yang lagi tidur? Atau
menidurkan yang gak bangun-bangun?” jawabnya berargumen. ---------------------------
---------
Saat kebutuhan suplai kedelai bermasalah pada tahun 2013 yang
akhirnya Pemerintah memutuskan impor kedelai, IPB menjadi
sorotan masyarakat.
“Indonesia kan punya IPB. Punya banyak fakultas pertanian/
teknologi pertanian di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) dan
perguruan tinggi swasta (PTS), tapi mengatasi masalah kedelai saja
tidak bisa”, ungkap seorang dosen dalam diskusi mingguan di sebuah
PTN.
Langsung peserta diskusi memberikan respon.
“IPB itu tergantung tempat kerja. Kalau di bank, menjadi Institut
Perbankan Bogor. Kalau di media massa, menjadi Institut Publistik
Bogor. Kalau tidak kerja (nganggur) menjadi Institut Pengangguran
Bogor”, komentar seorang dosen peserta diskusi.
“Masalahnya bukan tempat kerja. Di IPB itu ada semua jurusan
dan bidang keahlian, kecuali bidang pertanian”, sanggah peserta
diskusi lainnya.
Gerrrr... suasana diskusi jadi ramai.
---------
“Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?”, tanya pak guru
agama di sebuah madrasah swasta di daerah Tangerang Selatan. Saya pak”, jawab murid-murid dengan serentak kecuali Ahmad
yang diam saja sebab asyik bermain dengan handphone-nya.
“Yang mau masuk surga berdiri!”, kata pak guru.
Semua murid berdiri kecuali Ahmad yang masih sibuk dengan
HP-nya.
“Ahmad, kamu tidak mau masuk surga?”, tanya pak guru.
“Mau donk pak”, jawabnya.
“Lho, kalau mau kok gak ikut berdiri?”, tanya pak guru.
“Lha memang mau berangkat sekarang pak guru?”
Pak guru…..???
---------
“Papa lihat tuh sapinya besar sekali,” kata anak kelas 4 SD kepada
ayahnya saat terjebak macet di Pantura sambil menunjuk seekor
kerbau di sawah, pada saat mereka hendak mudik lebaran.
“Itu bukan sapi Nak, tapi kerbau,” sahut ayah keheranan sebab
anaknya belum bisa membedakan antara sapi dan kerbau.
“Si Dika, anak kita, belajar hewan kan lewat gambar doang Pa,
makanya belum bisa membedakan antara kebau dan sapi,” jelas
mamanya yang duduk di sampingnya.
“Bagaimana pun juga, ini adalah kegagalan guru kita mengajarkan
jenis binatang kepada anak-anak sekolah,” ujar papanya dengan nada
tinggi sambil meneruskan nyetir kendaraan. ---------------------------
---------
“Bu Guru, boleh gak saya bertanya?” tanya seorang siswa
Madrasah Pembangunan (MP) kepada guru Biologi.
“Ya, boleh silakan bertanya,” jawab Bu Guru singkat. “Tapi pertanyaannya saya ucapkan di depan, dekat Bu Guru ya,”
ucap siswa laki-laki ini .
“Lho kenapa memang?” tanya Bu Guru sambil mempersilakan
muridnya mendekatinya.
“Bu kenapa punya saya selalu tegang setiap bangun tidur di pagi
hari?”
Dengan entengnya Bu Guru menjawab, “Itu tandanya kamu lakilaki sejati. Jadi harus bersyukur. Kalau tidak seperti itu kamu tidak
normal.”
“Terimakasih Bu Guru,” ucap siswa tadi sambil menuju tempat
duduknya. ---------------------------
---------
Guru Biologi di MP sedang menjelaskan topik reproduksi. Untuk
menjelaskan topik ini , dia meminta anak-anak menggambar
alat reproduksi.
“Bu Guru, boleh gak saya ke kamar mandi sebentar?” tanya
seorang murid laki-laki sambil angkat tangan.
“Lho mengapa di suruh menggambar kok malah ke kamar mandi?
Ga’ usah melihat untuk menyamakan gambar ya,” ucap Bu Guru.
Spontan saja anak-anak tertawa. ---------------------------
---------
Waktu pelajaran akan berlangsung, Ruslan mengacungkan
tangannya ingin bertanya.
Guru : “Ya, apa yang ingin kau tanyakan, Ruslan?”
Ruslan : “Begini Pak, apakah orang bisa dihukum untuk
sesuatu yang belum diperbuatnya?”
Guru : “Oh, tentu saja tidak, Ruslan. Orang hanya boleh
dihukum untuk perbuatan salah yang telah diperbuatnya.”Ruslan : “Syukurlah kalau begitu, Pak. Saya belum membuat PR.”
Guru : “?????” ---------------------------
Prof. Moeloek anggota BSNP Periode Dua memiliki banyak joke
terkait dengan praktik kedokteran.
Dalam perbincangan santai dengan Ketua Tim Prof. Ali dan
Ketua BSNP, di sela-sela penyusunan standar pengembangan
kurikulum, Prof. Moeloek memberikan joke segar.
Menurut kode etik kedokteran, ucapnya mengawali cerita,
seorang dokter mesti menggunakan ujung jarinya untuk mendeteksi
pasian kanker payudara.
Namun dokter yang satu ini, tambahnya, melakukan hal yang
berbeda.
“Apa itu Prof ”, tanya Pak Ali yang dari awal sudah serius
menyimak cerita.
“Nah, dokter ini, setelah memeriksa dengan ujung jari, dia
akhirnya meremas-remas dengan tangannya”, jawab Prof. Moeloek.
sebab pasiennya itu tahu kode etik kedokteran, maka ia berkata,
“Dok, semula saya sudah siap membayar jasa dokter, tapi kalau cara
dokter memeriksa begini, sekarang dokter yang harus bayar saya”.
Nah, seketika itu sang dokter terdiam dan langsung berhenti
memeriksa.
Hahahaha....aya aya wae
---------
Kanker serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi
wanita. namun para wanita enggan dan malas untuk melakukan
pemeriksaan sejak dini. Mengapa demikian?
“Ya sebab harus HBCD,” ungkap dokter kepada peserta
penyuluhan kesehatan.
“Apa maksudnya Dok?” tanya seorang perserta penyuluhan.
“Harus Buka Celana Dalam. Memang proses pemeriksaan
kanker serviks, pasien harus ngangkang, kemudian diambil sempel lendir dari vaginanya dan selanjutnya diperiksa di laboratorium,”
jelas dokter.
“Oooooooo begitu ……,” kata ibu-ibu.
---------
Suatu sore datang seorang lelaki ke dokter ahli THT, sebab
telinganya tak sengaja kemasukan biji kacang hijau sewaktu dia
membeli sesuatu di pasar.
“Ada keluhan apa?” tanya dokter.
“Telinga saya kemasukan biji kacang hijau, Dok,” jelas lelaki itu.
“Mari tiduran. Saya periksa telinga Anda,” kata dokter lagi.
Dokter pun lalu memeriksa telinganya. Rupanya biji kacang itu
cukup susah diambil malah mungkin dioperasi.
“Wah ini mungkin harus dioperasi kecil,” jelas dokter.
“Biaya operasi kecilnya kira-kira berapa Dok?” tanya pasien.
“Yaa, sekitar Rp 2 juta,” kata dokter.
“Mahal amat, Dok. Apa nggak ada yang lebih murah atau gratis
kalau dapat ?” tanya pasien.
“Sebenarnya ada yang gratis, cuma modal sabar aja,” jawab si
dokter.
“Baik dok, saya akan sabar. Bagaimana caranya?” sang pasien
penasaran.
“Anda sirami telinga Anda dua kali sehari. Dan nanti jika sudah
jadi toge, Anda tinggal menarik keluar,” jelas dokter. ---------------------------
sumber: http://www.inspirasidaily.com/humor-tauge
---------
Menjelang hari raya, seorang rekan saya yang tidak mudik
menulis SMS ke kawannya di kampung halaman. sebab masih pakai HP jadoel, maka tidak bisa panjang-panjang pesan yang
ditulisnya.
Awalnya ia menulis “Ketika Mulut tak mampu berucap, ketika
tangan tak mampu berjabat erat dan ketika kaki tak mampu
melangkah. Di hari yang fitri ini....”
Maksud hati, ia akan meneruskan tulisannya, “Maafkan segala
kekhilafan dan kesalahan saya”. Tapi tiba-tiba telpon berdering.
Maka ia menerima telpon ini sebelum meneruskan SMS yang
belum lengkap tadi.
Sementara teman yang di kampung merasa cemas dengan
kondisi kawannya. Maka ia langsung membalas SMS, “Segeralah
menuju ke RS terdekat, kawan! Itu mungkin tanda-tanda Stroke
Ringan. Semoga lekas sembuh”.
Usai menerima telpon, orang ini mengecek SMS yang
masuk. Dengan nada tinggi ia membalas, “Sejak kapan enta mulai
berubah begini. Mendoakan hal-hal yang tidak baik untuk saya?”.
Teman yang di kampung semakin bingung.
---------
Saat masuk ke ruang sekretariat BSNP, sebelum mengikuti rapat
pleno, tiba-tiba Mas Reyman memberi pertanyaan kepada saya.
“Pak Apa bedanya Pil KB dan PILKADA”, tanya staf sekretariat
BSNP yang baru dikarunia seorang anak pada bulan April 2013
yang lalu.
“Pil KB untuk mengatur keturunan, kalau PILKADA untuk
memilih Gubernur/Bupati/Wali Kota”, jawabku.
“Bukan… itu Pak. Pil KB kalau lupa JADI, PILKADA kalau jadi
LUPA”, jawabnya yang langsung disambut dengan tawa oleh staf
sekretariat yang lain. 6. JK
Bagi masyarakat Indonesia, nama JK sudah sangat popular. JK
adalah singkatan dari Jusuf Kalla, mantan wakil presiden RI yang
sekarang menjadi ketua PMI.
Ternyata bangsa Arab juga akrab atau familiar dengan ungkapan
JK. Mereka selalu menyebut dan mengucapkan JK (Je-Ka) untuk
mengucapkan terimakasih, yaitu Jaza Kumullah.
Tapi orang bule kalo lagi bercanda juga suka bilang JK, “Just
Kidding”.
Memang banyak banget JK di dunia ini mulai dari negarawan
sampai artis, seperti John Kennedy, Jimmy Karter, Jaja Kiharja,
Jano Karno, Jay Kubiakto, Jenifer Kopez, Julia Keres, Jom Kruise,
Jim Karey dan masih ada JK-JK lainnya. ---------------------------
Di ruang kuliah fakultas Ilmu Sosial dan Politik, seorang dosen
muda sedang bertanya kepada para mahasiswanya, setelah mereka
mengupas partai-partai yang akan bertarung pada 9 April 2014 nanti.
”Kamu Didin, Partai apa yang kamu suka dalam pemilu nanti?”
Didin dikenal slengekan dan separuh urakan.
“Ah, masa bodoh..., Pak, apa Nasdem, Golkar ..., atau apa-lah, eh
kalau ada aku mau pilih yang Nasgor aja!”
“Partai apa?”
“Nasgor, Pak”
“Apa itu?”
“Nasi Goreng, Pak. Gabungan Partai Nasdem dan Golkar ...!
Pak dosen tersenyum, dan menggelengkan kepala. “Memang
benar, ada sebagian warga masyarakat yang anti partai atau emoh
partai,” katanya dalam hati. ---------------------------
---------
Santi dan Sinta sedang ngobrol di bawah pohon, tak jauh dari
kantin di kampus mereka. Beberapa saat kemudian, mereka main
tebak-tabakan.
“San, buah apa yang rasanya sepet manis-manis?” tanya Santi.
“Tentu itu salak,” sahut Sinta.
“Betul. Lalu nanas apa yang rasanya sepet, kecut, dan nyegrak?”
“Lho memangnya nanas itu ada berapa macam?”
“Banyak. Tau nggak?”
“Nanas apa ya. Nanas hampir busuk!”
“Bukan!”
“Nanas apa?”
“Itu, Nanas Kurbaningrum.” ---------------------------
Setelah mengikuti persidangan, Nazaruddin memberikan
keterangan kepada pers dengan mengatakan, “Semua data dan
fakta tentang keterlibatan Anas Urbaningrum sudah saya sampaikan
kepada KPK. Tinggal menunggu tindakan KPK berikutnya.”
Terpisah, Anas menepis penjelasan Nazaruddin dengan
mengatakan, “Apa Nazaruddin masih layak untuk dijadikan saksi.
Apa keterangannya masih perlu didengar? Itu Fiktif. Itu bohong,”
ujar Anas dengan tenang.
Nazaruddin membalas, teman-teman pers tahu tidak, apa arti
Anas? Anas itu dari bahasa Arab yang artinya Anta wa ana Sawa’
(Kamu dan saya sama). Artinya, kamu (Anas) dan saya sama-sama
terlibat dalam korupsi. ---------------------------
---------
Jaksa : “Anda sedang kuliah S3?”
Engie : “Ya.”
Jaksa : “Di Jurusan apa?”
Engie : “Komunikasi.”
Jaksa : “Dimana?”
Engie : “Di UI.”
Jaksa : “Anda belajar Filsafat Ilmu?”
Engie : “Ya.”
Jaksa : “Dalam mata kuliah Filsafat Ilmu diajari teori mencari
kebenaran?”
Engie : “Ya.”
Jaksa : “Tapi yang Anda sebutkan dalam persidangan ini semua
kebohongan belaka. Tidak menggambarkan apa yang Anda
pelajari.”
Engie : “????????” ---------------------------
Sebagai Bupati baru, jika akan pidato, staf ahlinya selalu
menyiapkan teks pidato. Dalam teks pidato oleh stafnya ditulis:
Yang terhormat Bapak2, Ibu2, dan Saudara2.
Namun Bupati yang baru dilantik ini membacanya seperti
apa yang tertulis.
“Yang terhormat Bapak Dua, Ibu Dua, dan Saudara Dua”
Langsung saja para hadirin tertawa
Bupati keheranan dan bertanya kepada ajudannya, “Mengapa
hadirin tertawa?”
“Maaf, semestinya Bapak membacanya tidak seperti itu tetapi,
‘Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara’.”
“Ohhh inggihhhh. Matur nuwun.” ---------------------------
---------
Jargon Partai Demokrat dalam memerangi korupsi adalah
‘Katakan Tidak Pada Korupsi’. Kita perlu memberikan apresiasi
yang tinggi jika itu bukan sekadar kata-kata.
Namun di kalangan dosen-dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta,
jargon ini diubah menjadi, ‘Katakan Tidak Pada(hal) Korupsi’. ---------------------------
---------
Menurut temuan KPK tahun 2011, Kementerian Agama RI
menduduki peringkat tertinggi dalam tindak korupsi. Menanggapi
hal seperti ini, seorang dosen bertanya kepada mahasiswa.
Dosen : “Mengapa Kementerian Agama termasuk
kementerian yang terkorup?”
Mahasiswa: “sebab mereka lebih tahu bagaimana cara bertaubat.”Langsung saja seisi kelas tertawa. ---------------------------
---------
“Saya tidak serupiah pun korupsi dari proyek Hambalang. Saya
siap digantung di Monas jika melakukan itu.” Demikian ungkap
Anas Urbaningrum sebagaimana dimuat di Kompas (Sabtu, 10
Maret 2012).
Sementara komentar masyarakat di Jogja, kalau Anas digantung
di Monas, maka bukan lagi Monumen Nasional, namun monumen
Anas Urbaningrum. ---------------------------
---------
Jumat, 30 Maret 2012, anggota MPR mengikuti sidang paripurna
tentang rencana kenaikan BBM. Namun malam itu, anggota dewan
tidak mematuhi peringatan yang diberikan ketua sidang Marzuki
Ali. Sehingga Marzuki Ali berulang-ulang memberikan peringatan.
“Silahkan duduk. Tolong dengarkan dulu. Saya ketua sidang.
Tolong kembali ke tempat duduk. Kalau tidak kembali ke tempat
duduk, silakan keluar. Dengarkan, masih ada yang bicara.”
“Abi … apa anggota dewan itu tidak paham bahasa Indonesia
ya?” tanya anak saya yang duduk di kelas satu SD Laboratorium
Universitas Negeri Malang saat melihat televisi pagi harinya.
“Mereka mengerti bahasa Indonesia, Nak,” jawab saya singkat.
“Tapi mengapa mereka tidak menaati peringatan ketua sidang.
Teman-temanku di kelas satu SD kalau Bu Guru memberi peringatan
untuk diam langsung diam,” tambah anak saya.
“Ya adik kan kelas satu SD. Para anggota dewan itu masih di
Taman Kanak-Kanak,” jawab saya mengutip ungkapan Gus Dur
(almarhum).
“Siswa TK kok besar-besar Abi?” tanya anak saya lagi dengan lugunya.
Ya … besar fisiknya, tapi kecil cara berpikirnya,” jawab saya
sudah tak ingin meladeninya.
“Oooo begitu ya anggota dewan itu,” ucap anak saya sambil
mematikan televisi.
Anak, ya anak kecil yang masih lugu pikirannya. ---------------------------
---------
Ibu Yasinta, dosen muda yang cantik di Fisipol itu berkata di
depan para mahasiswanya.
“Sebagai mahasiswa Fisipol jika kalian akan mengikuti
pemilukada atau pileg, kelak, haruslah punya visi dan misi yang
bagus. Paling tidak, dengan visi dan misi itu mayoritas warga
masyarakat akan tertarik kepada kalian. Nah, siapa di antara kalian
yang kelak ingin maju dalam pemilukada atau Pileg?”
“Saya tak ingin ikut, Bu!” jawab Dodi seketika.
“Kenapa, Dod?” Ibu Yasinta bukan tidak tahu siapa Dodi. Dia
aktivis demo.
“sebab saya tidak ingin jadi anggota DPR, Bu! sebab DPR itu
Dagelan Paling Ribut, Bu!”
“Saya juga tak mau jadi anggota DPR, Bu. sebab DPR itu
Dagelan Pembohongan Rakyat semata!” Arya ikut nimbrung.
“Oooo kalian ...,” suara Ibu Yasinta melemah. ---------------------------
---------
Fawzi Bowo : “Pilih yang Anda percaya tapi juga yang kenal
Jakarta. Jangan pilih yang tidak kenal Jakarta.” (Ini slogan pada
pemilukada DKI 2012 ).
Rakyat kecil : “Sok kenal Jakarta tapi gak becus membenahi
Jakarta. Hahahahaha.” ---------------------------21. POLITIKUS VS PENDIDIK
Puji yang sohib deket Edi sedang ngobrol ketika mereka pulang
dari kampus dengan jalan kaki, menuju ke kos.
“Apa bedanya politikus dan pendidik?” tanya Puji.
“Kalau politikus kerjanya dengan partai, sedangkan pendidik
kerjanya dengan lembaga. Kalau politikus dipilih rakyat,
sedangkan pendidik dipilih pemerintah. Kalau politikus pura-pura
memperjuangkan aspirasi rakyat, sedangkan pendidik mencerdaskan
rakyat. Kalau politikus menguras uang rakyat, sedangkan pendidik
ikut terkuras tenaganya,” terang Edi panjang lebar.
“Kalau rakyat curhatnya lewat demo, kalau murid curhat ke guru
lewat konseling.”
“Apa bedanya mahasiswa laki-laki dan perempuan saat curhat ke
dosen perempuan?”
“Kalau mahasiswa laki-laki curhat bermaksud PEDEKATE.”
“Kalau mahasiswi?”
“Perempuan curhat sebab ada masalah. Untuk meringankan masalah.”
“Kalau laki-laki?”
“Dia pura-pura bermasalah, sehingga melakukan aksi SKSD.”
“Apaan tuh?”
“Sok Kenal Sok Deket.”
“Sok Kenal Sok Deket …?”
“Ya. Seperti kamu …” ---------------------------
---------
“Tahukan Anda, di Indonesia sekarang ini ada sekolah korupsi?”
ujar dosen di depan kelas kepada para mahasiswanya, saat mereka
sudah selesai membahas mata kuliah.
“Ah… yang benar aja Pak, di mana?” respon seorang mahasiswa.
“Birokrasi pemerintah saat ini telah berubah menjadi sekolah korupsi.” “Bagaimana prosesnya?”
“Prosesnya berlangsung sistemis dan menghasilkan generasi
baru koruptor,” jawab dosen sambil mengutip pendapat Indonesian
Corruption Watch (ICW) sebagaimana dimuat Kompas, Sabtu
(7/4/2012).
---------
Biasanya, kalau kita telpon dengan orang lain yang belum akrab,
kita bilang, “Hallo, nama saya Anu, dari lembaga Anu dan ingin
bicara dengan Pak Anu, lalu … bla bla bla, gitu kan?”
Tapi orang Medan yang satu ini begitu telpon langsung bilang,
“Kau tahu siapa aku?” dengan logat khasnya.
Saya yang mendengarkan sahutan seperti itu, jadi bingung.
Tetapi, dalam hati saya bilang,”’Menegetehe’ siapa loe?”
---------
Kuntilanak sebenarnya berasal dari bahasa Arab, yaitu Kunti
(kamu perempuan, dari kana yakunu) dan alana, artinya sekarang.
Dibaca secara washal atau bersambung sehingga menjadi Kuntilana.
sebab itu kuntilana selalu divisualisasikan dengan makhluk
perempuan. Kalau ada yang berbentuk laki-laki, maka namanya
KUNTALANAK. (Iding Rasyidin, FB)
---------
Kalau binatang punya Facebook kira-kira statusnya kaya gini
kali yaaa.
Anjing pudel : Nunggu dijemput chayangku mo ke salon neeh.Kecoa : “Baru aja selamet dari injekan maut.”
Sapi : “Huh sebel susuku di raba-raba lagi oleh
majikanku, dikiranya gw jablay apa, damn.”
Kucing : “Anak gw yg ke-7 barusan nanya siapa bapaknya,
gw bingung mau jawab apa, gw sendiri lupa
bapaknya siapa.”
Nyamuk : “Gw positif HIV AIDS, gara-gara salah isep, hiks.”
Ayam : “Teman-teman kalau besok gw ga update berarti
gw digoreng, luv u all.”
Cumi-Cumi : “Abis isi ulang tinta neeh.”
Babi : “Gw difitnah nyebarin flu, sialan.”
Kambing : “Jangan keluar rumah friends bentar lagi idul
adha.”
Kutu : “Salah masuk rambut nih kok bau pesing.”
---------
Kamu itu temen macem apa sih?
- Emang kenapa?
Teganya mencuri hatiku jadi aku ingat kamu selalu.
(asseeek) :D
Nganggur gak? Temenin aku jalan yuk..
- Ke mana bang?
Temenin menjalani sisa hidupku.
(Haãjarrrrr blehh) :D
Eh, kamu tahu gak?
- Tahu apa?
Panas setahun dihapus hujan sehari,
- Jomblo setahun dihapus kamu sehari.
(priiikitiuwww):D
Senyum kamu kayak baking sodaKok bisa?
Bikin senyumku ikutan mengembang.
(tarrreeeek mang) :D
Kamu tau gak?
Orang-orang selalu berkata ada musim panas ada musim dingin.
- Kan emank iya.
Ya sech, tapi.... Sejak kenal kamu, yang aku tau cuma 1 musim...
Musim rindu.
(galauuu...)
Dan kamu tau gak? Sejak kenal kamu, bawaanya pengen belajar
terus deh.
- Masyak ceeeeih.
Belajar jadi yang terbaik buat kamu.
Temenin aku ke rumah sakit yuk?
- Ngapain?
Hati aku ilang nih.
- Kok bisa?
Diambil kamu.
(iihiirr...)
Mencintaimu itu kaya mancing ikan.
- Maksudnya?
Sekali dapet, gk akan aku lepas lagi.
(yipi ye yipi yow) :D
Kamu suka makan kerupuk yah?
- Kok tau?
Tawa kamu renyah banget, suka deh.
Tau motto yamaha?
- Tau bang ‘yamaha semakin di depan’
Biarin deh yamaha semakin di depan, aku maunya di samping
kamu aja
(jiah..)Cuma ada 3 manis alami di dunia ini, gula, madu dan KAMU
- Hadoohh
Jari kamu bagus ya?
- Masya sech?
Apalagi kalo ada jari aku di sela-selanya.
(Hahahha, ampunnnn) :D
Kita ke toko bunga yuk!
- Mau beli apa?
Beli bibit cinta buat ditanam di hatimu
(wkwkwk) :D
Motto Trans TV ap a?
- Trans TV milik kita bersama
Kalo aku milik kamu selamanya.
(yipi ye yipi yow) :D
Ntar tolong izinin aku, yah.
- Izinin apa?
Izinin aku mencintai kamu sekali ini saja
(Prikitiuw...) :D
Tau gak, mencintaimu kayak pipis di kolam renang.
- Hah, kok bisa?
Iya, gak keliatan, tapi hangatnya terasa.
---------
Seorang professor berdiri di depan kelas untuk mengajar mata
kuliah filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan
mengisi dengan bola-bola golf.
Kemudian bertanya kepada mahasiswanya, “Apakah toples
sudah penuh?”.
“Ya … penuh …,” jawab mahasiswa serentak. Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples,
mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral mengisi tempat yang
kosong di antara bola-bola golf.
Kemudian dia bertanya kepada mahasiswanya, “Apakah toples
sudah penuh?”
“Ya ... penuh ….” jawab mahasiswa serentak.
Selanjutnya sang Profesor menabur pasir ke dalam toples. Tentu
saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya kepada
mahasiswa, “Apakah toples sudah penuh?”
“Ya ... penuh,” jawab mahasiswa serentak.
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples,
dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para
mahasiswa tertawa.
“Sekarang ... saya ingin kalian memahami bahwa toples ini
mewakili kehidupanmu. “
“Bola-bola golf adalah hal yang penting; Tuhan, keluarga, anakanak, kesehatan dan sebagainya. Jika yang lain hilang dan hanya
tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh.”
“Batu-batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu,
rumah dan mobil,” lanjut dia. “Pasir adalah hal-hal yang sepele.”
“Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples,
maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun
untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu.”
“Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele,
kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting
buat kalian. Jadi Beri perhatian untuk hal-hal yang penting untuk
kebahagiaanmu.”
“Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk
check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan
malam. Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf.
Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang
terakhir, urus pasirnya.”
Salah satu mahasiswanya mengangkat tangan dan bertanya,
“Prof, kopi mewakili apa?”
Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah
sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi
bersama sahabat.” ---------------------------
---------
Sumini seorang gadis yang sangat miskin. Seumur hidup belum
pernah memakai BeHa (BH)
Tapi sebab dia cukup cantik, banyak pemuda yang suka.
Akhirnya Sumini dinikahi seorang pemuda kampung.
Ibunya menjahitkan BH untuk Sumini.
sebab tak punya cukup uang, BH Sumini dibuat dari kain bekas
kantong terigu.
Pada malam pertama, saat hendak bermesraan, tiba-tiba
suaminya jatuh pingsan. Kaget melihat BH istrinya bertuliskan
“BERAT BERSIH 50 KG !”
Tapi itu baru BH yang bagian kanan. Sementara yang bagian
sebelah kiri si Ibu jahit pake bekas spanduk “Sumbangan untuk
rakyat miskin 1 TON !”
Dan kisah penderitaan orang miskin yang tidak bisa menikmati
malam pertama berlanjut.
sebab …
Sumini juga pingsan melihat celana dalam suaminya yang terbuat
dari bekas spanduk jamu Nyonya Mener … bertuliskan ‘BERDIRI
SEJAK 1918”. ---------------------------
---------
wanita lesbi : “Mas kerja di mana?”
chucky : “Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di
Jakarta dan Bali ...”
wanita lesbi : (Wow ... kKonglomerat pasti!) “Mas tinggal di mana?”chucky : “Pondok Indah”
wanita lesbi : (Wow keren... Rumah Orang-Orang “The Haves”)
“Pasti gede rumahnya yah...?”
chucky : “Nggak ah ... Biasa aja koq ... cuma 5000 m2.”
wanita lesbi : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah...?
chucky : “Sedikit koq...Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW...”
wanita lesbi : (Wah chucky idaman gue nih!!) Mas udah punya istri...?
chucky : “Hmm...Sampai saat ini belum tuh ... hehe”
wanita lesbi : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya)
“Mas merokok??”
chucky : “Tidak...rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh...”
wanita lesbi : (Wah sehat nihh!) “Mas suka minum-minuman keras?”
chucky : “Tidak donk”
wanita lesbi : (Gilee...Cool abissss!!) “Mas suka main judi?”
chucky : “Nggak...ngapain juga judi? Ngabisin duit aja.”
wanita lesbi : (Ooh ... so sweet) Mas suka dugem gitu gak?
chucky : “Tidak, tidak ...”
wanita lesbi : (Iihh...sholeh banget nih chucky !) “Mas udah naik haji?”
chucky : “Yah...baru 3x dan umroh sekitar 6x”
wanita lesbi : (Subhanallah ... cocok jadi imam gue) “Hobinya apa sih mas?”
chucky : “Bohongin orang ...!”
wanita lesbi : “Dasaarrrr ...!”
---------
“Sore ini saya ada janji dengan seorang teman di Pamulang
Square,” ungkap Usman Syihab mengawali cerita kepada saya.
“Setelah saya tunggu lama, sekitar 45 menit, kok dia tidak datang ya.”
Maka Usman telpon kawannya.
“Di mana?” tanya Usman melalui telepon genggamnya.
“Saya sudah nunggu Ustaz dari tadi di sini. Ustaz di mana?”
teman itu kembali bertanya.
“Saya di lantai satu Pamulang Square, dekat pintu masuk,” jawab
Usman.
“Subhanallah, saya di Point Square Lebak Bulus,” jawab kawan itu.Lha kok tidak bilang dari tadi?”
“Maaf, Ustaz sebab sama-sama squarenya kali ya ?” ---------------------------
---------
Pengalaman menggelikan ini saya alami belum lama ini. Yaitu
ketika saya sedang di tempat pencucian mobil. Sambil menunggu mobil
dicuci, saya duduk di kursi dekat tempat kasir. Di tempat pencucian
mobil ini, dijual minuman panas seperti teh atau kopi dan roti.
“Mas yang jaga ya. Saya pesan kopi susu,” tanya seorang
pelanggan yang baru datang untuk mencucikan kendaraannya.
“Apa Pak?” tanya saya singkat sebab kurang kedengaran sebab
saat itu saya membaca koran.
“Kopi susu satu gelas,” jawabnya singkat.
“Ya, tunggu ibu sebentar sebab dia lagi menyemir ban,” jawab
saya sambil meneruskan membaca.
Tiba-tiba, tukang cuci memanggil saya untuk menurunkan
mobil dari tempat cuci dengan suara keras.
“Avanza hijau turun,” ucap tukang cuci.
Langsung saja saya berdiri dan menuju mobil untuk
menurunkannya. Usai parkir di tempat pengeringan, saya kembali
lagi ke tempat duduk semula.
“Maaf Mas, saya kira Mas sebagai kasir, ternyata sama-sama
pelanggan ya,” ucap bapak itu sambil menunggu kopi yang masih
disiapkan.
“Tidak apa-apa, Pak. Kebetulan tempat duduknya lagi penuh
tadi jadi saya duduk di dekat kasir,” ucap saya menjelaskan. ---------------------------
---------
Ini cerita dua teman saya, pegawai Bea Cukai Kementerian
Keuangan yang sedang tugas ke daerah. Setelah selesai menjalankantugasnya, ia bergegas keliling kota dengan naik becak. Harga
disepakati Rp. 20.000,- untuk dua orang penumpang dengan satu
becak. Kebetulan satunya berbadan besar dan satunya berbadan
kecil.
“Berhenti di masjid ya, Pak, kita mau salat Ashar dulu dan
kebetulan kaki saya semuten,” ungkap teman ini kepada
tukang becak.
“Bapak yang duduk saja semuten, apalagi saya yang mengayuh
becak,” ujar tukang becak.
Mendengar keluhan ini , yang semula transaksinya dua puluh
ribu rupiah, akhirnya ditambahi, menjadi tiga puluh ribu rupiah. ---------------------------
---------
Wisnu dan Dian sedang ngobrol di beranda.
“Wisnu, kenapa celana dalam laki-laki terbuat dari kain?”
“sebab kalau dari daun, bisa jadi lemper,” sahut Dian sekenanya. ---------------------------
---------
Seorang wanita yang menjadi pejabat tinggi negara diundang
untuk meresmikan pabrik tekstil di Semarang.
Namun ketika membaca teks sambutan kata ‘tekstil’ huruf s-nya
tidak jelas.
“Dengan ini saya resmikan pabrik tektil,” ucap ibu ini .
Mendengar itu, ajudannya langsung mengingatkan, “Kurang ‘S’ Bu.”
Ibu pejabat langsung mengulangi sambutannya,“Dengan ini
saya resmikan pabrik tektil dan pabrik es.”
Hadirin menjadi heran sebab tidak ada pabrik es yang
diresmikan. ---------------------------
---------
Sekarang SBY, Presiden RI, kesulitan menentukan Calon Ketua
KPK, sebab nama calon-calonnya unik bila disingkat.
Satriyo Panji Budi Utomo (SPBU),
Kartiko Darma Rahmat Triaji (KDRT),
Narto Komar Baharudin (Narkoba),
Budi Burhanudin Ahmad Yamin (Bubur Ayam),
Citro Lukman Bahar (Ci Luk Ba).
Hamzah Hamdani Hasibuan (Ha Ha Ha) ---------------------------
---------
Naim, Ainun, Andi dan Haris, yang semuanya adalah mahasiswa
Fisipol sedang bincang-bincang di bawah pohon dekat gedung
fakultas mereka. Mereka selama ini aktif di kegiatan majalah kampus, dan kadang ikut demo, bahkan menjadi pengendalinya.
“Nun, bagaimana sih menurut kamu kinerja KPK itu? Sudah
bagus belum?” tanya Naim kepada Ainun, yang sering membuat
ilustrasi untuk majalah kampusnya.
“Saya kira sudah bagus, buktinya tuh banyak kasus korupsi yang
terangkat dengan tuntas.”
“Kalau menurut aku sih, ya agak mendingan-lah, tapi apa benar
koruptor yang besar-besar sudah ditangani? Tuh kasus Century aja
gak pernah selesai.”
“Terus apa yang tepat langkah kita untuk mendorong KPK agar
lebih oke?” tanya Haris, yang selama ini dikenal sebagai pengatur
strategi dalam demo.
“Bagaimana kalau kita demo aja?”
“Oke-lah.”
Lantas mereka pun membuat beberapa poster dan tulisan, yang
rencananya akan digelar di depan gedung KPK dalam waktu yang
tidak lama lagi.
KPK, tingkatkan kinerjamu, sebab kamu bukan KESATUAN
PELINDUNG KORUPTOR, KOMISI PEMBANTU KORUPSI, dan
KAWAN PARA KORUPTOR. ---------------------------
---------
Bagi pegawai BUMN menggunakan kendaraan dinas untuk
keperluaan keluarga sudah hal yang umum. Namun ada tiga
pegawai BUMN yang dilarang keras membawa pulang kendaraan
dinas operasionalnya untuk keperluan mudik. Mereka adalah:
Pilot Garuda, Merpati, dan Pelita
Manisis KAI, dan
Nahkoda PELNI
Rapat pleno BSNP pada hari Selasa (28/6/2016) merupakan
rapat pleno terakhir di penghujung bulan Ramadhan. Meskipun
agenda rapat cukup padat, suasananya nampak gayeng, ditandai
dengan gelak tawa dari para anggota.
Tidak lama setelah rapat pleno dimulai, ada satu anggota yang
datang.
“Yang baru datang mesti menyanyi satu lagu”, komentar Pak
Ucok Ketua BSNP sambil mengarahkan pandangannya kepada Bu
Khom panggilan akrab Ibu Khomsiyah.
“Mending ngaji saja dibandingkan nyanyi”, jawab Bu Khom sembari
meletakkan laptopnya di atas meja.
Rapat diteruskan oleh Sekretaris dengan membaca rumusan
refleksi hasil penilaian buku.
“Bapak dan Ibu anggota BSNP, agenda refleksi hasil penilaian artikel
sudah selesai kita bahas. Agenda selanjutnya adalah pembahasan
nama kegiatan BSNP tahun 2017 untuk Kemenristekdikti. Namun,
sebelum kita bahas agenda ini, mumpung kita masih di bulan Ramadan, mari kita dengarkan bacaan ayat Suci Al-Qur’an dari Ibu
Khom”, ucap Sekretaris BSNP.
Gerrr… Semua anggota tertawa.
Bu Khom langsung mengucapkan, Bismillahirrahmanirrahim”.
Namun tidak dilanjutkan lagi.
Pleno terus berjalan. Agenda yang dibahas adalah standar yang
sudah direkomendasi ke Kemenristekdikti, namun belum ditetapkan
menjadi Peraturan Menteri, salah satunya adalah Standar Akom.
“Jika Kemenristekdikti bicara tentang pendidikan vokasi,
BSNP telah merekomendasikan draf standar AKOM (Akademi
Komunitas)”, ucap Pak Ucok.
Pak Ucok berhenti sejenak… terus menambahkan, “AKOM ini
hasil karya Bu Khom”.
Gerrrr…
Anggota BSNP tertawa untuk kedua kalinya.
---------
Kegiatan Pengembangan Standar Kompetensi Guru SMK sudah
sampai pada tahap penyusunan draf standar. Kegiatan berlangsung
selama dua hari, 30 April dan 1 Mei 2016. Sesuai dengan mekanisme
kerja di sekretariat BSNP, tempat ruang kerja tim selalu digilir. Jika
pada pertemuan sebelumnya di ruang sidang BSNP di lantai dua,
peda pertemuan kali ini, tim ahli bekerja di ruang sidang lantai tiga.
Pada hari pertama kegiatan, Sabtu, 30/4/2016, ada satu anggota
tim yang terlambat hadir. Yang bersangkutan hadir pada waktu
menjelang sore hari. Ya, kira-kita satu setengah jam sebelum
kegiatan berakhir.
“Mohon maaf, tadi ada kegiatan wisuda di kampus”, ucap yang
bersangkutan kepada salah satu anggota SBNP seraya menambahkan
untuk kegiatan pertama tidak bisa hadir.
“Ya, Bapak. Terimakasih”, ucap anggota BSNP singkat.
Pada hari kedua, yang bersangkutan juga terlambat hadir. Kegiatan
mulai pukul 08.00, namun yang bersangkutan baru hadir pukul 08.48. Di tengah-tengah kerja, Pak Ucok Ketua BSNP yang juga terlibat
dalam kegiatan pengembangan standar tata kelola dan layanan data
di ruang sidang BSNP lantai dua, menyempatkan diri menyapa tim
ahli di lantai tiga.
“Selamat Pagi Bapak. Terimakasih sudah bersedia meluangkan
waktu untuk BSNP”, ucapnya sambil berjabat tangan dengan yang
bersangkutan.
“Pagi juga. Tapi kemarin, sempat salah ruang”, jawabnya.
Saya yang duduk di dekatnya, pingin tertawa. Tapi saya tahan
di dalam hati. Akhirnya saya tuangkan dalam tulisan dengan judul
“Sudah terlambat, salah ruang lagi”.
Hehehehe... Mohon maaf. Jika ada yang kurang berkenan.
---------
Banyak pengalaman dari kegiatan pemantauan Ujian Nasional
jenjang SMA sederajat yang berlangsung dari tanggal 4-6 April 2016.
Selain mengetahui secara langsung pelaksanaan ujian di tingkat
satuan pendidikan, anggota BSNP juga dapat mengembangkan hobi
memotret.
Pada hari ketiga pelaksaan ujian misalnya, ada dua anggota
BSNP yang berhasil memotret panitia dan peserta UN.
Di Purwakarta, Pak Zaki Su’ud berhasil memotret pengawas
ujian di MAN 1 Purwakarta.
Pak Ucok yang mendampingi Pak Menteri sidak UNPK di
Depok, juga berhasil mengabdikan dua peserta UNPK.
“Salah seorang peserta UNPK di Depok sedang siap-siap menuju
ruang ujian”, tulisnya mengomentari foto yang diposting via WA.
Di foto kedua, nampak Ketua BSNP berpose bersama peserta
UNPK dengan komentar, “Rileks sejenak bersama peserta UNPK
(seorang perempuan cantik-Red)”.
Wah...Hobi memotret telah muncul. Bisa-bisa mengalahkan Pak
Djokluk yang sudah lama memiliki hobi memotret.
Begitu foto diposting, reaksi pertama muncul dari Bu Ning.“Waduh, Pak Ucok bisa saja memilih yang bening-bening. Berkat
batu akik nih”, tulisnya.
Dua menit kemudian, Ifan Firmansyah PPK BSNP yang
mendampingi Ketua BSNP melakukan pemantauan UN dan
sejak sudah dua hari ini tidak kirim informasi di grup, langsung
bangkit dan menulis, “Pak Ucok, saya ajak foto dong”. Tapi langsung
ditampik Bu Ning, “Mas Ifan, bayi di rumah NANGIS tuh”.
---------
“Mas, aku tanggal 9 April nanti ada RUPS. Aku izin telat datang
ya untuk kegiatan pengembangan standar SMK. Saya sudah
sampaikan juga ke Pak Nanang”, ucap Bu Khomsiah kepada penulis
di tempat parkir mobil, Sabtu, 2/4/2016.
“Sik, Sik, opo sih artine RUPS? Kok aku rak ngerti”, tanya penulis
dengan bahasa Jawa pingin tahu.
“Rapat Umum Pemegang Saham. Aku sebagai KOM di BPR
Syariah ini”, jawab bu Khom.
“Lho, emang Bu Khomsiyah selalu dipanggil Khom kan selama
ini?”, tanyaku lagi.
“Ora kuwi Mas, maksudku. Komisaris”, jawabnya sambil mesammesem ngguyu.
“Ooo Komisaris. Wah, luar biasa ini. Nanti saya sampaikan ke
teman-teman anggota BSNP tentang apa perbedaan antara Khom
dan Kom”, ucapku.
Ketika rapat pleno BSNP, penulis menyampaikan pesan dari Bu
Khomsiyah ini .
“Bapak dan Ibu anggota BSNP. Breaking news. Sebagaimana
kita ketahui, nama panggilan akrab Bu Khomsiyah adalah Khom.
Ternyata ada perbedaan antara Khom (dengan huruf H) dan Kom
(tanpa huruf H)”, ucap penulis.
“Maksudnya apa?”, tanya Ipung Yuwono anggota BSNP yang
turut hadir dalam rapat pleno.
“Hanya beda satu huruf H, tapi makna dan konteksnya beda. Jika kita sebut Bu Khom Kom, artiya Bu Khom Komisaris”, jelas penulis.
Gerrr… Peserta rapat pleno tertawa semua.
---------
Seorang guru sejarah sedang memberikan pelajaran tentang
pahlawan.
“Dari kisah perjuangan tadi, saya yakin, ada di antara kalian
yang tidak setuju dengan perang,” kata Pak Guru. “Nah, siapa yang
ingin memberikan alasan, kenapa perang harus ditentang?”
Seorang murid di belakang mengacungkan jari. “Saya benci
perang,” ujar murid ini seraya menambahkan,“Sebab perang
menciptakan sejarah, dan saya sangat tidak suka pelajaran sejarah.” ---------------------------
Sumber: Ardiansyah - Rina Ariyani,
http://wakakak.net/Cerita-Lucu-Sekolah
---------
“Apa bedanya jatuh cinta dan jatuh dari sepeda?” tanya Amir
kepada teman-teman sekelas suatu pagi sebelum Bu Guru datang
ke kelas.
“Jatuh cinta berjuta rasanya... kalau jatuh dari sepeda cuma satu
rasanya, saaaakiiit !” jawab teman Amir. ---------------------------
---------
Guru 1 : “Apa beda sayang murid dengan sayang istri?”
Guru 2 : “Kalau sayang murid, celananya dinaikin. Kalau sa
yang
istri, celananya diturunin.”
---------