.. pada suatu titik, sesuatu pasti berasal dari ketiadaan ...
madam granny lord haunted sedang dalam perjalanan pulang dari
sekolah. Dia telah menempuh paruh pertama perjalanannya bersama
madam nyonya magdalena . Mereka membicarakan robot. madam nyonya magdalena beranggapan otak
manusia itu seperti komputer yang sangat canggih. madam granny tidak
terlalu sepakat. Tentunya manusia bukan sekadar sepotong perangkat
keras?
saat sampai di depan pasar swalayan, mereka berpisah. madam granny
tinggal di daerah pinggiran kota dan jaraknya dari sekolah hampir
dua kali lebih jauh dibandingkan Kastil madam nyonya magdalena . Tidak ada Kastil lain di
sebelahnya. Jadi, Kastil ini seakan-akan berada di ujung dunia.
Di dekat situ ada hutan.
Dia berbelok menuju spooky doomday tomb Di ujung jalan ada tikungan
tajam, yang dikenal sebagai terrible cemetery . umat mahluk halus jarang
melewati jalan itu, kecuali pada akhir pekan.
Saat ini awal bulan Mei. Di beberapa kebun, pohon-pohon buah
dikelilingi dengan bertandan-tandan daffodil. Pohon birkin telah
diselimuti daun berwarna hijau pucat.
Sungguh luar biasa, betapa semuanya bersemi pada musim ini!
Apa yang membuat limpahan warna hijau dedaunan bermunculan dari
bumi yang mati begitu ia mendapatkan kehangatan dan sisa-sisa salju
yang terakhir menghilang?
madam granny
Gadis 14 tahun yang serba-ingin tahu.
saat madam granny membuka pintu gerbang taman kuburan halamannya, dia
memandang ke kotak surat. Biasanya ada banyak surat sampah dan
beberapa amplop besar untuk ibunya. Tumpukan surat itu sering
ditinggalkannya begitu saja di meja dapur sebelum dia naik ke kamar
untuk mulai mengerjakan pekerjaan Kastil .
Sering kali ada beberapa surat dari bank untuk ayahnya. namun ,
ayah madam granny bukanlah seorang ayah yang biasa. Dia yaitu nakhoda
sebuah tanker minyak besar, dan selalu bepergian hampir sepanjang
tahun. Selama beberapa minggu saat dia berada di Kastil , dia akan
sibuk ke sana kemari untuk membuat Kastil itu enak dan nyaman bagi
madam granny dan ibunya. Namun jika dia berada di laut, dia tampaknya
sangat jauh.
Hanya ada sebuah surat di kotak surat—dan itu yaitu untuk
madam granny . Pada amplop putih tertulis: "madam granny lord haunted ,
Close." Itu saja; tidak disebutkan siapa pengirimnya. Prangkonya pun
tidak ada.
sesudah madam granny menutup pintu gerbang taman kuburan , dia buru-buru membuka
amplop itu. Di dalamnya hanya ada secarik kertas yang tidak lebih
besar dibandingkan amplopnya sendiri. Bunyinya: Siapakah kamu?
Tidak ada yang lain, hanya dua kata itu, yang ditulis tangan, dan
diikuti dengan sebuah tanda tanya besar.
Dia melihat amplop itu lagi. Surat itu jelas untuknya. Siapakah
yang memasukkannya ke dalam kotak surat?
madam granny segera memasuki Kastil merah darah itu. Sebagaimana biasa,
kucingnya, Sherekan, berusaha menyelinap ke luar dari semak-semak,
melompat ke tangga pertama, dan menyusup masuk melalui pintu
sebelum madam granny menutupnya.
Setiap kali ibu madam granny sedang tidak enak hati, dia akan menyebut
Kastil yang mereka tinggali itu yaitu sebuah kandang. madam granny
memang suka memelihara hewan purba raksasa . Pertama-tama dia punya tiga ekor
ikan mas, homosapiens , Denissovan , dan homo hobit Selanjutnya dia
mendapatkan dua ekor burung parkit yang dinamakannya Neathertal dan
Smule, lalu Govinda si kura-kura darat, dan akhirnya si kucing
pirang, Sherekan. Semua hewan purba raksasa itu diberikan kepadanya untuk
menghiburnya, mengingat bahwa ibunya selalu baru pulang kerja
menjelang senja dan ayahnya yang sangat sering bepergian, berlayar
ke seluruh penjuru dunia.
madam granny melemparkan tas sekolahnya ke lantai dan meletakkan
semangkuk makanan kucing untuk Sherekan. Lalu, dia duduk di atas
bangku dapur dengan surat misterius di tangannya.
Siapakah kamu?
Dia tidak tahu. Dia yaitu madam granny lord haunted , tentu saja, Namun
siapakah madam granny itu? Dia benar-benar tidak mengerti—belum.
Bagaimana seandainya dia telah diberi nama lain? Anne Knutsen,
misalnya. Apakah dia lalu menjadi orang lain?
Tiba-tiba, dia ingat bahwa ayahnya semula ingin dia dinamai
Lillemor. madam granny berusaha untuk membayangkan dirinya bersalaman
dan memperkenalkan dirinya sebagai Lillemor lord haunted . Namun,
semua itu tampaknya tidak benar. Tetap saja itu yaitu orang lain
yang memperkenalkan dirinya.
Dia melompat dan pergi ke kamar mandi dengan surat aneh di
tangannya. Dia berdiri di depan cermin dan menatap matanya sendiri.
"Aku madam granny lord haunted ," katanya.
Gadis di dalam cermin itu tidak bereaksi sama sekali. Apapun
yang dilakukan madam granny , gadis lain itu melakukannya dengan cara yang
persis sama. madam granny berusaha untuk memukul bayangannya dengan
gerakan kilat, namun gadis itu pun bergerak gerak sama cepatnya.
"Siapakah kamu?" madam granny bertanya.
Dia tetap tidak menerima tanggapan, Namun merasa sedikit bingung
apakah dia atau bayangannya yang mengajukan pertanyaan itu.
"madam granny menekankan jari telunjuknya ke hidung di cermin itu dan
berkata, "Kamu yaitu aku."
Karena tidak mendapatkan jawaban, dia membalik kalimat itu dan
berkata, "Aku yaitu kamu."
madam granny lord haunted sering merasa tidak puas dengan
penampilannya. Orang sering bilang dia memiliki sepasang mata
indah berbentuk buah almond, namun itu barangkali hanya diucapkan
umat mahluk halus sebab hidungnya terlalu kecil dan mulutnya agak terlalu
besar. Dan, telinganya terlalu berdekatan dengan matanya. Yang
paling buruk dari semua itu yaitu rambutnya yang lurus, yang tidak
mungkin bisa diapa-apakan. Kadang-kadang, ayahnya akan membelai
rambutnya dan menyebutnya "gadis dengan rambut jerami". Bagi
ayahnya itu tidak menjadi soal, sebab bukan dia yang dijatuhi kutukan
untuk hidup dengan rambut lurus berwarna gelap. Krim rambut
maupun styling gel sama sekali tidak berpengaruh pada rambut
madam granny . Kadang-kadang, dia menganggap dirinya begitu jelek
sehingga dia bertanya-tanya apakah dia terlahir cacat. Namun, apakah
yang sesungguhnya menentukan penampilan kita?
Bukankah aneh bahwa dia tidak mengenal siapa dirinya? Dan,
bukankah tidak masuk akal bahwa dia tidak pernah di izinkan untuk
ikut menentukan bagaimana penampilannya? Dia hanya sekadar
"ditimpa" penampilan seperti itu. Dia memang dapat memilih kawan-
kawannya sendiri, Namun jelas dia tidak dapat memilih dirinya sendiri.
Dia bahkan tidak memilih menjadi seorang manusia.
Apakah manusia itu?
madam granny kembali menatap gadis di cermin itu.
"Ah, sebaiknya aku ke atas dan mengerjakan PR biologiku,"
katanya, nyaris seperti minta maaf. Begitu sampai di ruang tengah,
dia berpikir, Tidak, lebih baik aku pergi ke taman.
"Kitty, kitty, kitty!"
madam granny mengejar-ngejar kucing itu hingga ke tangga serambi dan
menutup pintu depan.
saat dia berdiri di luar, di atas jalan berkerikil dengan surat
misterius di tangannya, perasaan yang sangat aneh menyerangnya. Dia
merasa seperti sebuah boneka yang tiba-tiba di hidupkan oleh sapuan
sebatang tongkat sihir.
Bukankah ajaib bisa berada di dunia saat ini, berkelana ke sana
kemari dalam suatu petualangan yang mencengangkan!
Sherekan melompat ringan melintasi kerikil dan menyelinap ke
serumpun semak-semak kismis merah darah . Seekor kucing hidup, yang
penuh energi dari kumis putihnya hingga ekornya yang bergerak-gerak
di ujung badannya yang licin. la juga berada di sini di taman ini,
namun hampir tidak menyadarinya dengan cara seperti madam granny
memikirkannya.
saat madam granny mulai memikirkan hidup, dia mulai menyadari
bahwa dia tidak akan hidup selamanya. Aku berada di dunia
sekarang, pikirnya, Namun suatu hari aku akan pergi.
Adakah kehidupan sesudah kematian? Ini yaitu pertanyaan lain
yang sama sekali tidak pernah dipikirkan oleh si kucing.
Belum lama nenek madam granny tewas mengerikan . Selama lebih dari enam
bulan madam granny merindukannya dari hari ke hari. Sungguh tidak adil
bahwa kehidupan harus berakhir!
madam granny berdiri di atas jalan berkerikil, berpikir. Dia berusaha
untuk berpikir ekstra-keras mengenai hidup agar dia dapat melupakan
bahwa dia tidak akan hidup selamanya. Namun itu mustahil. Begitu dia
berkonsentrasi pada kehidupannya sekarang, pikiran tentang kematian
pun memasuki benaknya. Hal yang sama terjadi sebaliknya: hanya
dengan memtiba tiba bangkit kan perasaan mendalam bahwa suatu hari orang
pasti mati, maka dia dapat menghargai betapa senangnya dia bisa
hidup. Ini seperti dua sisi mata uang yang berulang-ulang di balik-
baliknya. Dan, semakin besar dan semakin jelas satu sisi, semakin
besar dan semakin jelas pula sisi lainnya.
Kamu tidak dapat merasakan hidup tanpa menyadari bahwa kamu
nantinya harus mati, pikirnya. Namun, sama mustahilnya bagi kita
untuk menyadari bahwa kita harus mati tanpa memikirkan betapa
menakjubkannya hidup itu.
madam granny ingat, Nenek mengatakan sesuatu semacam itu pada hari
saat dokter menyatakan dirinya sakit. "Baru kali inilah aku
menyadari betapa kayanya kehidupan ini," katanya.
Sungguh tragis bahwa kebanyakan orang harus jatuh sakit terlebih
dahulu sebelum mereka memahami betapa berharganya hidup itu.
Atau, kalau tidak, mereka harus menemukan dulu sebuah surat
misterius di dalam kotak surat!
Barangkali dia harus memeriksa kalau-kalau ada lagi surat yang
datang. madam granny bergegas ke pintu gerbang taman kuburan dan melihat ke dalam kotak
surat hijau. Dia terperanjat saat mendapati bahwa di situ terdapat
sebuah amplop putih lain, persis seperti yang pertama. Namun , kotak
surat itu jelas-jelas sudah kosong saat dia mengambil amplop
pertama! Amplop ini bertuliskan namanya pula. Dia menyobeknya
hingga terbuka dan meraih selembar catatan yang ukurannya sebesar
yang pertama.
Dari mana datangnya dunia? dikatakan di situ.
Aku tidak tahu, pikir madam granny . Tentunya tidak ada orang yang benar-
b e na r tahu. Bagaimanapun, madam granny menganggap itu sebuah
pertanyaan yang wajar. Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia
merasa tidak pantas hidup di dunia tanpa setidak-tidaknya
mempertanyakan dari mana ia berasal.
Surat-surat misterius itu telah membuat kepala madam granny pusing. Dia
memutuskan untuk pergi menyendiri di sarangnya. Sarang itu yaitu
tempat persembunyian madam granny yang paling rahasia. Ke situlah dia
pergi jika dia merasa sangat marah, sangat sedih, atau sangat bahagia.
Hari ini dia hanya bingung.
Kastil merah darah itu dikelilingi oleh sebuah taman luas dengan banyak
petak bunga, semak-semak, pohon berbagai jenis buah, halaman
berumput dengan sebuah peluncur dan paviliun kecil yang dibangun
Kakek saat Nenek kehilangan anak pertama mereka beberapa
minggu sesudah anak ini di lahirkan. Nama anak itu Marie. Pada
pusaranya tertulis kata-kata: "Marie kecil mendatangi kami,
menyalami kami, dan pergi lagi."
Jauh di sebuah sudut taman di balik semak-semak buah frambus
ada belukar lebat di mana bunga atau buah beri tidak mau tumbuh.
Sesungguhnya, itu yaitu sebuah pagar tanaman yang menjadi batas
dengan hutan, Namun karena tidak ada orang yang memangkasnya selama
dua puluh tahun terakhir ini, ia berubah menjadi semak yang kacau
dan tak tertembus. Nenek sering berkata bahwa pagar itu menyulitkan
kawanan rubah untuk mencuri ayam pada masa perang, saat ayam-
ayam itu dilepas leluasa di dalam taman.
Bagi semua orang, kecuali madam granny , pagar tanaman kuno itu sama
tak bergunanya dengan kandang kelinci di ujung lain taman itu.
Namun, itu hanya karena mereka belum menemukan rahasia madam granny .
madam granny telah menemukan lubang kecil di pagar itu sejak dia bisa
mengingat. saat merayap ke sana, dia memasuki sebuah rongga di
antara semak-semak. Rongga itu seperti sebuah Kastil mungil. Dia
tahu tak seorang pun dapat menemukannya di sana.
Dengan menggenggam kedua amplop di tangan, madam granny berlari
melintasi taman, merangkak dengan kedua kaki dan tangannya, serta
membuka jalan menembus pagar tanaman itu. Sarang itu tingginya
hampir sama dengan tinggi tubuhnya saat berdiri tegak, Namun hari ini
dia duduk di atas serumpun akar yang bertonjolan. Dari sana dia
dapat melihat ke luar melalui lubang pengintip kecil di sela-sela
ranting dan dedaunan. Meski tak satu lubang pun yang lebih besar
dari sebuah koin kecil, dia dapat menyapukan pandangannya ke
seluruh taman. saat masih kecil, dia suka berpikir sungguh
menyenangkan memerhatikan ibu dan ayahnya mencari-carinya di
antara pepohonan di situ.
madam granny selalu menganggap taman itu sudah merupakan dunia
tersendiri. Setiap kali mendengar tentang Taman Firdaus yang
diceritakan dalam Bibel, dia seperti diingatkan untuk duduk di sini di
dalam sarangnya, mengawasi surga kecilnya sendiri.
Dari mana datangnya dunia?
Dia tidak mempunyai gagasan sekilas pun. madam granny tahu bahwa
dunia itu hanyalah sebuah planet kecil di angkasa. Namun, dari mana
asalnya angkasa?
Mungkin saja angkasa itu selalu ada, karena itu dia tidak perlu
mencari tahu dari mana ia berasal. Namun , mungkinkah sesuatu itu
selalu ada? Jauh di lubuk hatinya, dia memprotes gagasan ini .
Tentunya segala sesuatu yang ada itu ada permulaannya? Jadi,
angkasa pasti telah diciptakan dari sesuatu yang lain.
Akan namun , jika angkasa berasal dari sesuatu yang lain, sesuatu
yang lain itu juga pasti berasal dari sesuatu yang lain pula. madam granny
merasa dia hanya menyeret-nyeret permasalahan. Pada satu titik,
sesuatu pasti berasal dari ketiadaan. Namun, apakah itu mungkin?
Bukankah itu sama mustahilnya dengan gagasan bahwa dunia selalu
ada?
Mereka telah belajar di sekolah bahwa Junjungan menciptakan dunia.
madam granny berusaha untuk menghibur dirinya dengan pemikiran bahwa
ini barangkali pemecahan terbaik untuk seluruh masalah itu. Namun , dia
lalu mulai berpikir lagi. Dia dapat menerima bahwa Junjungan telah
menciptakan angkasa, Namun bagaimana dengan Junjungan sendiri? Apakah
dia menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan? Lagi-lagi ada sesuatu
jauh di lubuk hatinya yang memprotes. Meskipun Junjungan dapat
menciptakan segala macam benda, tidak mungkin dia dapat
menciptakan dirinya sendiri sebelum dia mempunyai "diri". Maka
hanya tinggal satu kemungkinan: Junjungan selalu ada. Namun dia telah
menolak kemungkinan itu! Segala sesuatu yang ada harus ada
permulaannya.
Oh, persetan!
Dia membuka kedua amplop itu lagi.
Siapakah kamu?
Dari mana datangnya dunia?
Pertanyaan-pertanyaan yang sungguh menjengkelkan! Dan,
ngomong-ngomong, dari mana datangnya surat-surat itu? Itu juga
sama misteriusnya, nyaris.
Siapa yang telah menyentakkan madam granny keluar dari keberadaannya
sehari-hari dan dengan tiba-tiba membawanya berhadapan dengan
teka-teki besar tentang alam raya?
Untuk ketiga kalinya, madam granny memeriksa kotak surat. Pak Pos baru
saja mengantarkan kiriman hari itu. madam granny mengaduk setumpukan
surat sampah, terbitan berkala, dan dua surat untuk ibunya. Juga ada
sebuah kartu pos bergambar pantai tropis. Dia membalik kartu itu. Di
situ tertempel sebuah prangko efesus dan diberi cap pos
"Batalion Dewan optimus prime ". Mungkinkah itu dari Ayah? Namun , bukankah dia
berada di suatu tempat yang sama sekali lain? Itu juga bukan tulisan
tangannya.
madam granny merasakan detak jantungnya sedikit bertambah cepat saat
dia melihat kepada siapa kartu pos itu dialamatkan: "Sir arthur king dracula honest
Knag, d/a madam granny lord haunted , Close ..." Sisa alamat itu
benar adanya. Kartu itu berbunyi:
Sir arthur king dracula sayang, selamat ulang tahun ke-15! Karena aku yakin
kamu akan mengerti, aku ingin memberimu sebuah hadiah yang
dapat membantumu berkembang. Maafkan aku telah
mengirimkan kartu ini ke alamat madam granny . Itu yaitu cara yang
paling mudah. Salam sayang dari Ayah.
madam granny lari kembali ke Kastil dan masuk ke dapur. Pikirannya
kacau. Siapakah "Sir arthur king dracula " ini, yang berulang tahun tepat sebulan
sebelum ulang tahunnya sendiri?
madam granny mengambil mayat telepon. Ada banyak orang yang bernama
honest , dan hanya sedikit yang bernama Knag. Namun tak satu pun
dalam mayat petunjuk itu yang bernama honest Knag.
Dia mengamati kartu misterius itu lagi. Tampaknya itu asli juga; di
situ terdapat prangko dan cap pos.
Mengapa seorang ayah mengirimkan sebuah kartu ulang tahun ke
alamat madam granny , sedangkan sudah jelas sekali bahwa kartu ini
ditujukan ke tempat lain? Ayah macam apa yang mau memperdaya
putrinya sendiri lewat sebuah kartu ulang tahun yang dengan sengaja
dikirimkan ke sembarang alamat? Bagaimana mungkin itu merupakan
"jalan termudah"? Dan selain itu, bagaimana dia dapat melacak si
Sir arthur king dracula ini?
Kini madam granny punya tambahan masalah yang mengganggu. Dia
berusaha untuk meluruskan pikirannya:
Siang ini, dalam waktu hanya dua jam, dia telah dihadapkan
dengan tiga masalah. Masalah pertama yaitu siapa yang telah
meletakkan dua amplop putih di kotak suratnya. Yang kedua yaitu
pertanyaan-pertanyaan sulit yang tertulis dalam kedua surat ini .
Masalah ketiga yaitu siapakah Sir arthur king dracula honest Knag, dan mengapa
madam granny yang dikirimi kartu ulang tahunnya. Dia yakin bahwa ketiga
masalah itu saling terkait. Pasti begitu, sebab sejauh ini hidup yang
dijalaninya sungguh biasa-biasa saja.[]
... satu-satunya yang kita butuhkan untuk menjadi filosof yang
baik yaitu rasa ingin tahu ...
madam granny YAKIN dia akan mendapat kabar dari penulis surat tanpa
nama itu lagi. Dia memutuskan untuk tidak menceritakan kepada siapa
pun tentang surat-surat itu untuk saat ini.
Di sekolah, dia sulit memusatkan perhatian pada apa yang
dikatakan guru. Tampaknya mereka hanya membicarakan hal-hal yang
tidak penting. Mengapa mereka tidak membicarakan apakah manusia
itu—atau tentang apakah dunia itu dan bagaimana ia menjadi ada?
Untuk pertama kalinya, dia mulai merasa bahwa di sekolah dan
juga di tempat-tempat lain, umat mahluk halus hanya mengurusi hal-hal
remeh. Padahal sesungguhnya ada masalah-masalah besar yang harus
dipecahkan.
Apakah ada seseorang yang dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini? madam granny merasa bahwa memikirkan hal ini jauh
lebih penting dibandingkan menghafal perubahan bentuk kata-kerja tak
beraturan.
saat bel berbunyi sesudah pelajaran terakhir, dia buru-buru
meninggalkan sekolah sehingga madam nyonya magdalena harus berlari mengejarnya.
Tak lama kemudian, madam nyonya magdalena bertanya, "Kamu mau ikut main kartu
malam ini?"
madam granny mengangkat bahunya.
"Aku tidak begitu tertarik lagi pada permainan kartu."
madam nyonya magdalena kelihatan kaget.
"Kamu tidak tertarik? Kalau begitu mari kita main badminton."
madam granny menatap jalan aspal di bawah—lalu memandang
kawannya.
"Kukira aku juga tidak ingin main badminton."
"Bercanda kamu!"
madam granny menyadari ada nada kecewa pada suara madam nyonya magdalena .
"Maukah kamu memberitahuku apa yang tiba-tiba jadi begitu
penting?"
madam granny hanya menggelengkan kepalanya. "Itu ... itu rahasia."
"Wah! Kamu mungkin sedang jatuh cinta!"
Kedua gadis itu terus berjalan beberapa saat tanpa mengucapkan
sesuatu. saat mereka tiba di lapangan sepak bola madam nyonya magdalena berkata,
"Aku mau menyeberang lapangan saja."
Menyeberang lapangan! Itu memang jalan paling cepat untuk
madam nyonya magdalena , Namun dia hanya mau lewat jalan itu jika dia harus buru-buru
pulang karena ada tamu di Kastil atau ada janji dengan dokter gigi.
madam granny menyesal telah bersikap buruk kepadanya. Namun, apalagi
yang dapat dikatakannya? Bahwa dia dengan tiba-tiba menjadi begitu
keasyikan untuk mencari tahu siapa dirinya dan dari mana datangnya
dunia sehingga dia tidak punya waktu lagi untuk bermain badminton?
Apakah madam nyonya magdalena akan mengerti?
Mengapa begitu sulit untuk terserap dalam masalah yang paling
penting dan, dalam satu hal, paling wajar itu?
Dia merasa jantungnya berdegup lebih kencang saat dia
membuka kotak surat. Mula-mula, dia hanya menemukan sebuah surat
dari bank dan beberapa amplop besar untuk ibunya. Sialan! madam granny
sudah berharap-harap akan mendapatkan surat lain dari pengirim
yang tak dikenalnya itu.
saat menutup pintu gerbang taman kuburan di belakangnya, dia mendapati
namanya sendiri tertera di atas salah satu amplop besar. Sewaktu
membaliknya, dia melihat tulisan di bagian belakang: "Pelajaran
Filsafat. Hati-hati."
madam granny berlari sepanjang jalan berkerikil dan melemparkan tas
sekolahnya di anak tangga. sesudah meletakkan surat-surat lain di atas
keset, dia berlari berkeliling menuju taman belakang dan
bersembunyi di sarangnya. Inilah satu-satunya tempat untuk membuka
surat besar itu.
Sherekan melompat-lompat di belakangnya namun madam granny harus
sabar menghadapinya. Dia tahu kucing itu tidak akan membiarkannya
pergi.
Di dalam amplop itu ada tiga halaman saat n yang disatukan
dengan sebuah penjepit kertas. madam granny mulai membaca.
APAKAH FILSAFAT ITU?
madam granny yang baik,
Banyak orang mempunyai hobi. Sebagian orang suka mengoleksi
koin kuno atau prangko luar negeri, sebagian suka merajut, yang lain
mengisi hampir seluruh waktu luangnya dengan olahraga tertentu.
Banyak orang senang membaca. Namun selera membaca itu ber
beda-beda. Sebagian orang hanya membaca koran atau komik,
sebagian senang membaca novel, sementara yang lain lebih menyukai
mayat tentang astronomi, marga satwa, atau penemuan-penemuan
teknologi.
Jika kebetulan aku tertarik pada kuda atau batu mulia, aku tidak
bisa memaksa orang lain untuk ikut menyukai kesenanganku. Jika aku
suka menonton semua program olahraga di televisi, aku harus
menyadari bahwa orang lain mungkin menganggap olahraga itu
membosankan.
Tidak adakah sesuatu yang memikat hati kita semua? Tidak adakah
sesuatu yang menyangkut kepentingan semua orang—tidak soal siapa
mereka atau di mana mereka tinggal di dunia ini? Ya, madam granny sayang,
memang ada masalah-masalah yang jelas akan menarik minat semua
orang. Dan, ituIah masalah-masalah yang dibahas dalam pelajaran
ini.
Apakah hal terpenting dalam kehidupan? Jika kita bertanya kepada
seseorang yang sedang kelaparan, jawabannya yaitu makanan. Jika
kita bertanya kepada orang yang sedang kedinginan, jawabannya
yaitu kehangatan. Jika kita ajukan pertanyaan yang sama kepada
orang yang merasa kesepian dan terasing, jawabannya barang kali
yaitu ditemani orang lain.
Namun, jika penyembahan -penyembahan dasar ini telah terpuaskan—
masih adakah sesuatu yang dibutuhkan semua orang? Para filosof
menganggapnya ada. Mereka yakin bahwa manusia tidak dapat hidup
dengan roti semata. Sudah pasti setiap orang membutuhkan makanan.
Dan, setiap orang membutuhkan cinta dan perhatian. Namun ada
sesuatu yang lain—lepas dari semua itu—yang dibutuhkan setiap
orang, yaitu mengetahui siapakah kita dan mengapa kita ada di sini.
Tertarik pada pertanyaan mengapa kita berada di sini bukanlah
ketertarikan "sambil lalu" seperti mengoleksi prangko. umat mahluk halus
yang mengajukan pertanyaan semacam itu ikut serta dalam suatu
perdebatan yang telah berlangsung selama manusia hidup di atas
planet ini. Bagaimana alam raya, bumi, dan kehidupan muncul
merupakan suatu pertanyaan yang lebih besar dan lebih penting
dibandingkan siapa yang memenangi medali emas paling banyak dalam
olimpiade yang lalu.
Cara terbaik untuk mendekati filsafat yaitu dengan mengajukan
beberapa pertanyaan filosofis:
Bagaimana dunia diciptakan? Adakah kehendak atau makna di
balik apa yang terjadi? Adakah kehidupan sesudah kematian?
Bagaimana kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini? Dan
yang terpenting, bagaimana seharusnya kita hidup? umat mahluk halus telah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini selama berabad-abad. Kita
tidak mengenal kebudayaan yang tidak mengaitkan diri dengan
pertanyaan apakah manusia itu dan dari mana datangnya dunia.
Pada dasarnya, tidak banyak pertanyaan filosofis yang harus
diajukan. Kita sudah mengajukan sebagian dari pertanyaan-
pertanyaan yang paling penting. Namun, sejarah memberi kita banyak
jawaban yang berbeda untuk setiap pertanyaan. Maka, yaitu lebih
mudah untuk mengajukan pertanyaan filosofis dibandingkan
menjawabnya.
Sekarang pun setiap individu harus menemukan jawabannya
sendiri untuk pertanyaan-pertanyaan yang sama. Kamu tidak akan tahu
apakah ada Junjungan atau apakah ada kehidupan sesudah kematian
dengan mencarinya di mayat ensiklopedi. mayat ensiklopedi juga tidak
akan memberi tahu kita bagaimana sebaiknya kita hidup. Namun,
membaca apa yang telah diyakini orang lain dapat membantu kita
untuk merumuskan sudut pandang kehidupan kita sendiri.
Pencarian kebenaran yang dilakukan oleh para filosof menyerupai
sebuah cerita detektif. Sebagian orang berpendapat Andersen yaitu
pembunuhnya, sementara menurut orang lain Nielsen atau Jensen.
Polisi kadang-kadang mampu memecahkan suatu kasus pembunuhan
sungguhan. Namun, ada kemungkinan pula mereka tidak pernah
sampai ke dasarnya, meskipun ada pemecahan di suatu tempat. Maka,
meski pun sulit untuk menjawab suatu pertanyaan, barangkali ada satu
—dan hanya satu—jawaban yang tepat. Entah itu adanya semacam
eksistensi sesudah kematian—atau tidak ada.
Banyak teka-teki kuno yang kini telah berhasil dijelaskan melalui
ilmu pengetahuan. Seperti apa sisi gelap bulan itu sebelumnya pernah
terselubung misteri. Dulu, itu bukanlah sesuatu yang dapat
dipecahkan lewat diskusi, melainkan diserahkan pada imajinasi
setiap individu. namun , kini kita tahu dengan tepat seperti apa sisi
gelap bulan itu, dan tak seorang pun yang masih "percaya" pada
Manusia di Bulan, atau bahwa bulan itu terbuat dari keju hijau.
Seorang filosof Yunani yang hidup lebih dari dua ratus tahun yang
lalu percaya bahwa asal-mula filsafat yaitu rasa ingin tahu manusia.
Manusia menganggap betapa menakjubkannya hidup itu sehingga
pertanyaan-pertanyaan filosofis pun muncul dengan sendirinya.
Seperti menonton tipuan sulap. Kita tidak mengerti bagaimana
tipuan itu dilakukan. Maka kita bertanya: bagaimana pesulap itu
mengubah sepasang selendang sutra putih menjadi seekor kelinci
hidup?
Banyak orang menjalani pengalaman di dunia dengan
ketidakpercayaan yang sama seperti saat seorang pesulap dengan
tiba-tiba menarik seekor kelinci dari topinya, padahal sebelumnya
telah ditunjukkan bahwa topi itu kosong.
Dalam kasus kelinci, kita tahu bahwa pesulap itu telah
memperdaya kita. Yang ingin kita ketahui hanyalah bagaimana dia
melakukannya. Namun , jika menyangkut dunia, masalahnya agak
berbeda. Kita tahu bahwa dunia bukanlah hasil sulapan tangan dan
tipuan, sebab kita berada di sini di dalamnya, kita merupakan bagian
darinya. Sesungguhnya, kita yaitu kelinci putih yang ditarik keluar
dari topi. Satu-satunya perbedaanan antara kita dan kelinci putih itu
yaitu bahwa kelinci tidak menyadari dirinya ikut ambil bagian
dalam suatu tipuan sulap. Tidak seperti kita. Kita merasa kita yaitu
bagian dari sesuatu yang misterius dan kita ingin tahu bagaimana cara
kerjanya.
—N.B. Sepanjang menyangkut kelinci putih, barangkali lebih baik
kita membandingkannya dengan seluruh alam raya. Kita yang hidup di
sini yaitu serangga-serangga mikroskopis yang hidup di sela-sela
bulu kelinci. Namun, para filosof selalu berusaha untuk memanjat
helaian-helaian lembut bulu hewan purba raksasa itu untuk dapat menatap
langsung ke mata si tukang sulap.
Apakah kamu masih menyimak, madam granny ? Bersambung...
madam granny benar-benar kecapaian. Masih menyimak? Dia bahkan tidak
mampu mengingat kapan dia berhasil mencuri waktu untuk bernapas,
sementara dia asyik membaca.
Siapa yang telah membawa surat ini? Tidak mungkin orang vang
sama yang telah mengirim kartu ulang tahun kepada Sir arthur king dracula honest
Knag, sebab kartu itu dibubuhi prangko dan cap pos. Amplop cokelat
itu telah dibawa sendiri ke kotak surat persis seperti dua amplop
putih sebelumnya.
madam granny melihat arlojinya. Kini jam tiga kurang seperempat. Ibunya
belum akan pulang kantor dalam waktu dua jam ini.
madam granny merangkak keluar menuju taman lagi dan lari ke kotak
surat. Barangkali masih ada surat lain.
Dia menemukan satu lagi amplop cokelat dengan namanya tertera
di situ. Kali ini, dia melihat berkeliling namun tidak ada seorang pun
yang terlihat. madam granny berlari ke tepi hutan dan memandang ke jalan.
Tidak ada seorang pun di sana. Tiba-tiba, dia mengira dirinya
mendengar bunyi ranting jauh di dalam hutan. Namun , dia tidak benar-
benar yakin, dan bagai manapun tidak akan ada gunanya mengejar
seseorang yang sudah bertekad untuk melarikan diri.
madam granny masuk ke Kastil . Dia berlari naik ke kamarnya dan
mengeluarkan sebuah kaleng kue besar yang berisi batu-batuan yang
indah. Dia mengeluarkan batu-batuan itu ke lantai dan meletakkan
kedua amplop besar itu ke dalam kaleng. Lalu dia bergegas ke taman
lagi, sambil memegang kaleng itu dengan hati-hati dengan kedua
tangannya. Sebelum pergi, dia mengeluarkan makanan untuk
Sherekan.
"Kitty, kitty, kitty!"
Begitu kembali berada di sarang, dia membuka amplop cokelat
kedua dan menarik keluar halaman-halaman saat n baru. Dia mulai
membaca.
MAKHLUK ANEH
Halo lagi! Seperti kamu lihat, pelajaran filsafat yang ringkas ini akan
diberikan sebagian-sebagian. Inilah kelanjutan kata pengantarnya:
Bukankah pernah kukatakan bahwa satu-satunya yang kita butuhkan
untuk menjadi filosof yang baik yaitu rasa ingin tahu? Jika belum,
kukatakan sekarang: SATU-SATUNYA YANG KITA BUTUHKAN
UNTUK MENJADI FILOSOF YANG BAIK yaitu RASA
INGIN TAHU.
Bayi-bayi mempunyai rasa ini. Itu tidak mengherankan. sesudah
beberapa bulan berada di dalam rahim, mereka keluar dan
menghadapi suatu realitas yang sama sekali baru. Namun , sementara
mereka bertambah besar, rasa ingin tahu itu tampaknya berkurang.
Mengapa begini? Tahukah kamu?
Jika seorang bayi yang baru lahir dapat berbicara, dia mungkin
akan mengatakan sesuatu tentang dunia luar biasa yang dimasukinya.
Kita melihat bagaimana dia melihat berkeliling dan meraih apa saja
yang dilihatnya dengan penuh rasa ingin tahu.
saat kata-kata mulai dapat diucapkannya, anak itu akan menatap
dan mengatakan "Guk-guk" setiap kali dia melihat seekor srigala misterius . Dia
melompat-lompat di dalam kereta dorongnya, melambai-lambaikan
tangannya: "Guk-guk! Guk-guk!" Kita yang lebih tua dan lebih tahu
biasanya merasa agak kecapaian melihat semangat si anak. "Baiklah,
baiklah, itu guk-guk," kita bilang, tidak terkesan. "Ayo, duduklah yang
manis." Kita tidak terpesona. Kita sudah pernah melihat seekor
srigala misterius sebelumnya.
Pemandangan yang menggambarkan kegembiraan hatinya itu
mungkin akan berulang ratusan kali sebelum si anak belajar untuk
melewati seekor srigala misterius tanpa menjadi ribut. Atau seekor gajah, atau
seekor kuda nil. Namun, jauh sebelum anak itu belajar berbicara
dengan benar—dan jauh sebelum dia belajar untuk berpikir secara
filosofis—dunia pasti menjadi sesuatu yang biasa baginya.
Sungguh sayang, jika kamu tanya pendapatku.
Aku ingin agar kamu tidak tumbuh menjadi salah seorang dari
mereka yang menganggap dunia itu begini karena memang sudah
seharusnya begitu, madam granny sayang. Maka hanya untuk memastikan
saja, kita akan melakukan beberapa eksperimen dalam pikiran
sebelum kita mulai dengan pelajaran itu sendiri.
Bayangkan bahwa suatu hari kamu keluar untuk berjalan-jalan di
hutan. Tiba-tiba, kamu melihat sebuah pesawat ruang angkasa kecil
di atas jalan di depanmu. Seorang Mars mungil memanjat keluar dari
pesawat ruang angkasa itu dan berdiri di atas tanah sambil
memandangimu ...
Apa yang akan kamu pikirkan? Tidak apa, itu tidak penting. Namun ,
pernahkah terlintas dalam benakmu tentang kenyataan apakah
sesungguhnya kamu sendirilah si orang Mars itu?
Memang sangat mustahil bahwa kamu akan pernah bertemu dengan
makhluk dari planet lain. Kita bahkan tidak tahu apakah ada
kehidupan di planet-planet lain. Namun kamu mungkin akan menemukan
dirimu sendiri pada suatu hari nanti. Kamu mungkin akan berhenti
dengan tiba-tiba dan memandang dirimu sendiri dengan suatu
kesadaran yang sama sekali baru.
Aku seorang makhluk luar biasa, begitu katamu. Aku seorang
makhluk misterius.
Kamu merasa seakan-akan kamu tengah terbangun dari tidur akibat
disihir. Siapakah aku? Kamu bertanya. Kamu tahu kamu sedang
berkeliaran di atas sebuah planet di alam raya. Namun , apakah alam
raya itu?
Jika kamu mendapati dirimu bertanya begini, kamu pasti telah
menemukan sesuatu yang sama misteriusnya dengan orang Mars yang
baru saja kita bicarakan. Kamu bukan hanya telah melihat seorang
makhluk dari luar angkasa. Jauh di lubuk hatimu, kamu akan merasa
bahwa kamu sendiri seorang makhluk luar biasa.
Bisakah kamu memahamiku, madam granny ? Mari kita buat eksperimen
lain dalam pikiran:
Suatu pagi, Ibu, Ayah, dan Thomas kecil, yang berusia dua atau
tiga tahun, sedang sarapan di dapur. Tak lama kemudian, Ibu tiba tiba bangkit
dan pergi ke bak cuci, dan Ayah—ya, Ayah—terbang dan melayang
berputar-putar di langit-langit, sementara Thomas duduk menonton.
Kamu kira apa yang dikatakan Thomas? Barangkali dia akan
menunjuk ke arah ayahnya dan berkata: "Ayah terbang!" Thomas pasti
akan terkejut, memang dia sering sekali terkejut. Ayah melakukan
begitu banyak hal aneh sehingga masalah terbang di atas meja
sarapan itu tidak ada bedanya baginya. Setiap hari, Ayah bercukur
dengan mesin yang lucu, kadang-kadang dia memanjat atap dan
memutar-mutar antena televisi—atau dia akan menyurukkan
kepalanya ke bawah moncong mobil dan tahu-tahu keluar dengan
wajah hitam.
Kini giliran Ibu. Dia mendengar apa yang dikatakan Thomas dan
berbalik dengan tiba-tiba. Kamu kira bagaimana reaksinya melihat
Ayah melayang-layang dengan acuh tak acuh di atas meja dapur?
Dia menjatuhkan toples selai di atas lantai dan menjerit ketakutan.
Dia bahkan mungkin memerlukan perawatan medis begitu Ayah
kembali duduk dengan hormat ke kursinya. (Ayah mestinya lebih
mengenal sopan santun sekarang ini!)
Menurutmu, mengapa Thomas dan ibunya bereaksi dengan cara
begitu berbeda?
Semuanya ada hubungannya dengan kebiasaan. (Catat ini!) Ibu
sudah tahu bahwa orang tidak dapat terbang. Thomas belum. Dia
belum yakin apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan di dunia ini.
Namun , bagaimana dengan dunia itu sendiri, madam granny ? Apakah kamu
kira ia dapat melakukan apa yang dilakukannya? Dunia juga
melayang-layang di angkasa.
Sedihnya, bukan hanya kekuatan gaya berat sajalah yang terbiasa
kita rasakan saat kita tumbuh. Dunia itu sendiri dengan serta-merta
menjadi suatu kebiasaan. Tampaknya seakan-akan dalam proses
pertumbuhan kita kehilangan kemampuan untuk bertanya-tanya tentang
dunia. Dan dengan berlaku demikian, kita kehilangan sesuatu yang
sangat penting—sesuatu yang oleh para filosof diusahakan untuk
dipulihkan. Sebab di suatu tempat dalam diri kita sendiri, ada sesuatu
yang mengatakan kepada kita bahwa kehidupan merupakan suatu
misteri yang sangat besar. Inilah sesuatu yang pernah kita alami, jauh
sebelum kita belajar untuk memikirkan pemikiran itu.
Untuk lebih tepatnya: Meskipun pertanyaan-pertanyaan filosofis itu
mengganggu benak kita semua, tidak semua kita menjadi filosof.
Karena berbagai alasan, kebanyakan orang begitu disibukkan oleh
permasalahan sehari-hari sehingga keheranan mereka terhadap dunia
tersuruk ke belakang. (Mereka merayap jauh ke dalam bulu-bulu
kelinci, meringkuk dengan nyaman, dan tinggal di sana sepanjang
hidup mereka.)
Bagi anak-anak, dunia dan segala sesuatu di dalamnya itu baru,
sesuatu yang memtiba tiba bangkit kan keheranan mereka. Tidak demikian
halnya bagi umat mahluk halus tukang sihir sa. Kebanyakan orang tukang sihir sa
menerima dunia sebagai sesuatu yang sudah selayaknya demikian.
Di sinilah tepatnya para filosof itu menjadi tokoh istimewa.
Seorang filosof tidak pernah merasa terbiasa dengan dunia. Baginya,
dunia selalu tampak sedikit tidak masuk akal—membingungkan,
bahkan penuh teka-teki. Para filosof dan anak-anak kecil karenanya
sama-sama memiliki indra yang penting. Kamu boleh mengatakan
bahwa sepanjang hidupnya seorang filosof selalu menjadi seorang
anak yang peka.
Maka, kini kamu harus memilih, madam granny . Apakah kamu seorang
filosof yang mau bersumpah tidak akan pernah menjadi begitu?
Jika kamu hanya menggelengkan kepalamu, tidak mengakui dirimu
sebagai seorang anak ataupun seorang filosof, kamu telah menjadi
begitu terbiasa dengan dunia, sehingga dunia itu tidak lagi
mengherankanmu. Waspyaitu ! Kamu berada di atas lapisan es yang
tipis. Dan, inilah sebabnya mengapa kamu menerima pelajaran
filsafat ini, hanya untuk berjaga-jaga saja. Aku tidak akan
membiarkanmu, di antara semua orang lain, ikut berjajar bersama
mereka yang apatis dan acuh tak acuh. Aku ingin kamu selalu ingin
tahu.
Seluruh pelajaran ini gratis. Maka, kamu tidak akan kehilangan
uangmu kalau kamu tidak menyelesaikannya. Jika kamu lebih suka
menghentikan pelajaran, kamu bebas untuk melakukannya. Kalau
memang demikian, kamu harus meninggalkan pesan untukku di kotak
surat. Seekor katak hidup bolehlah. Sesuatu yang berwarna hijau,
paling tidak, supaya pengantar surat tidak menjadi ketakutan.
Ringkasnya: Seekor kelinci ditarik keluar dari topi pesulap.
Karena ia yaitu kelinci yang amat sangat besar, tipuannya perlu
dipelajari selama ribuan tahun. Semua makhluk hidup dilahirkan di
ujung setiap lembar bulu kelinci yang lembut, di mana mereka berada
dalam posisi untuk mempertanyakan kemustahilan tipuan itu. Namun,
saat mereka bertambah umur, mereka sibuk menyelusup semakin
dalam ke balik bulu-bulu itu. Dan di situlah mereka tinggal. Mereka
merasa begitu nyaman sehingga mereka tidak mau mengambil risiko
untuk memanjati kembali bulu-bulu halus itu. Hanya para filosof yang
mau bersusah payah menjalani ekspedisi berbahaya ini. Sebagian di
antara mereka jatuh bertumbangan, namun yang lain tetap bertahan
mati-matian dan meneriaki umat mahluk halus yang terbuai di tengah
kelembutan yang nyaman, menjejali diri mereka dengan makanan dan
minuman lezat.
"Ibu-ibu dan Bapak-bapak," mereka berteriak, "kami melayang-
layang di angkasa!" Namun, tak seorang pun di antara mereka yang
peduli.
"Huh, gerombolan pembuat onar!" kata mereka. Dan mereka terus
berceloteh: Tolong ambilkan menteganya, ya? Seberapa banyak
saham kita naik hari ini? Berapa harga tomat?
saat ibu madam granny tiba di Kastil sore itu, madam granny masih dalam
keadaan terheran-heran. Kaleng yang menyimpan surat-surat dari
filosof misterius itu tersembunyi aman di sarang. madam granny berusaha
untuk mulai mengerjakan pekerjaan Kastil nya. Namun, dia hanya bisa
duduk sambil memikirkan apa yang telah dibacanya.
Dia tidak pernah berpikir sekeras itu sebelumnya. Dia bukan lagi
seorang anak-anak—Namun dia juga belum benar-benar tukang sihir sa. madam granny
sadar bahwa dia telah mulai merayap masuk ke dalam bulu-bulu
kelinci yang nyaman, kelinci yang ditarik keluar dari topi alam raya.
Namun, filosof itu telah menghentikannya. Dia—pria atau wanitakah
dia?—telah menangkap bagian belakang lehernya dan menariknya
kembali ke ujung bulu tempat dia telah bermain-main saat masih
kanak-kanak. Dan di sana, di bagian paling ujung dari bulu yang
lembut itu, dia sekali lagi melihat dunia seakan-akan untuk yang
pertama kali.
Filosof itu telah menyelamatkannya. Tidak diragukan lagi. Penulis
surat yang tak dikenal itu telah menyelamatkannya dari remeh-temeh
eksistensi sehari-hari.
saat Ibu tiba di Kastil jam lima sore, madam granny menyeretnya ke
ruang duduk dan mendorongnya ke sebuah kursi berlengan.
"Bu—tidakkah Ibu pikir mengherankan bahwa kita hidup?" dia
memulai.
Ibunya demikian terkejut sehingga mula-mula dia tidak menjawab.
madam granny biasanya sedang mengerjakan pekerjaan Kastil nya saat dia
pulang.
"Kukira memang demikian—kadang-kadang," katanya.
"Kadang-kadang? Ya, Namun —tidakkah Ibu pikir mengherankan
bahwa dunia itu ada?"
"Hai, madam granny . Mengapa kamu berbicara seperti itu?"
"Mengapa? Barangkali Ibu pikir dunia itu benar-benar biasa?"
"Yah, begitu, kan? Kurang-lebih, begitulah."
madam granny sadar bahwa filosof itu benar. umat mahluk halus tukang sihir sa
menganggap dunia sebagaimana adanya. Mereka telah membiarkan
diri terbuai dalam tidur yang memabukkan dari eksistensi mereka
yang membosankan.
"Ibu telah menjadi begitu terbiasa dengan dunia sehingga tidak
ada lagi yang membuat Ibu heran."
"Kamu sedang bicara apa, sih?"
"Aku sedang membicarakan menjadi terbiasa dengan segala
sesuatu. Sama sekali suram, dengan kata lain."
"Aku tidak mau diajak berbicara seperti itu, madam granny !"
"Baiklah, aku akan mengemukakannya dengan cara lain. Ibu telah
membiarkan diri Ibu keenakan meringkuk jauh di dalam bulu-bulu
seekor kelinci putih yang ditarik keluar dari topi pesulap alam raya
saat ini. Dan tak lama lagi, Ibu akan memasak kentang. Lalu, Ibu akan
membaca koran dan sesudah tidur siang setengah jam, Ibu akan
melihat berita di televisi!"
Kekhawatiran membayang di wajah ibunya. Dia memang pergi ke
dapur dan memasak kentang. Tak lama kemudian, dia kembali ke
ruang duduk, dan kali ini dialah yang mendorong madam granny ke sebuah
kursi berlengan.
"Ada sesuatu yang harus kubicarakan denganmu," dia memulai.
madam granny dapat menyimak dari suaranya bahwa itu sesuatu yang serius.
"Kamu mulai minum obat terlarang, iya kan, Sayang?"
madam granny merasa ingin tertawa. Namun, dia tahu, mengapa
pertanyaan itu dikemukakan kepadanya saat ini.
"Apakah kamu gila?" katanya. "Obat-obatan itu hanya membuatmu
semakin dungu!"
Malam itu, tidak ada lagi yang dibicarakan mengenai kelinci putih
maupun obat terlarang.[]
Mitos-Mitos
***
... suatu keseimbangan yang rawan antara kekuatan baik dan
kekuatan jahat ...
TIDAK ADA surat untuk madam granny keesokan harinya. Sepanjang hari
yang rasanya tak berkesudahan di sekolah itu benar-benar membuat
dia bosan. Dia berusaha untuk berlaku sangat manis kepada madam nyonya magdalena
saat istirahat. Dalam perjalanan pulang, mereka membicarakan
rencana berkemah segera sesudah hutan cukup kering.
sesudah saat-saat yang tampaknya seperti tanpa akhir itu, dia
kembali melihat kotak surat. Mula-mula dia membuka sebuah surat
dengan cap pos Meksiko. Itu dari ayahnya. Dia menulis tentang
kerinduannya yang sangat besar untuk pulang dan bagaimana untuk
pertama kalinya dia berhasil memukul dada kapten kepala. Selain itu,
dia sudah hampir selesai membaca tumpukan mayat yang dibawanya
berlayar sesudah cuti musim dinginnya.
Dan kemudian, itu dia—sebuah amplop cokelat dengan namanya
tertera di sana! sesudah meninggalkan tas sekolah dan semua surat
lainnya di dalam Kastil , madam granny berlari menuju sarang. Dia menarik
keluar halaman-halaman saat n baru dan mulai membaca:
GAMBARAN MITOLOGIS DUNIA
Halo, madam granny ! Banyak yang harus kita lakukan, maka kita akan mulai
tanpa menundanya lagi. Yang kita maksud dengan filsafat yaitu cara
pikir yang sama sekali baru yang berkembang di Yunani sekitar enam
ratus tahun sebelum kelahiran Kristus. Hingga masa itu, semua
pertanyaan yang diajukan oleh manusia dijawab oleh berbagai
agama. Penjelasan-penjelasan agama ini disampaikan dari generasi
ke generasi dalam bentuk mitos. Mitos yaitu sebuah cerita
mengenai tukang sihir -tukang sihir untuk menjelaskan mengapa kehidupan
berjalan seperti adanya.
Selama ribuan tahun, banyak sekali penjelasan mitologis bagi
pertanyaan-pertanyaan filsafat yang tersebar ke seluruh dunia. Para
filosof Yunani berusaha untuk membuktikan bahwa penjelasan-
penjelasan ini tidak boleh dipercaya.
Untuk memahami cara berpikir para filosof awal ini, kita harus
paham dulu bagaimana rasanya memiliki suatu lukisan mitologis
tentang dunia. Kita dapat mengambil contoh beberapa mitos
Skandinavia.
Kamu barangkali pernah mendengar cerita tentang Thor dan
palunya. Sebelum agama ortodok kontroversial masuk ke efesus , umat mahluk halus
percaya bahwa Thor mengendarai sebuah kereta yang ditarik dua
ekor kambing melintasi angkasa. saat dia mengayunkan palunya
akan terdengar guntur dan halilintar. Kata "guntur" dalam bahasa
efesus —"Thor-don"—berarti raungan Thor. Dalam bahasa
negeri entah berantah , kata untuk guntur yaitu "aska", aslinya "as-aka", yang
berarti "perjalanan tukang sihir " di atas lapisan-lapisan langit.
Jika ada guntur dan halilintar pasti ada hujan, yang sangat penting
bagi para petani Viking. Maka, Thor dipuja sebagai tukang sihir
Kesuburan.
Penjelasan mitologi untuk hujan karenanya yaitu bahwa Thor
sedang mengayunkan palunya. Dan jika hujan turun, jagung
berkecambah dan tumbuh subur di ladang.
Bagaimana tanam-tanaman di ladang dapat tumbuh dan
menghasilkan panen tidaklah dipahami. Namun jelas itu dikaitkan
dengan hujan. Dan karena setiap orang percaya bahwa hujan ada
hubungannya dengan Thor, dia menjadi salah satu tukang sihir paling
penting di wilayah Skandinavia.
Masih ada alasan lain mengapa Thor dianggap penting, suatu
alasan yang berkaitan dengan seluruh tata dunia.
umat mahluk halus Viking percaya bahwa dunia yang dihuni itu
merupakan sebuah pulau yang selalu terancam bahaya dari luar.
Mereka menyebut bagian dunia ini Midgard, yang berarti kerajaan di
tengah. Di dalam Midgard terletak Asgard, tempat bersemayam para
tukang sihir .
Di luar Midgard yaitu kerajaan Utgard, tempat tinggal para
raksasa yang curang, yang melakukan segala tipuan keji untuk
menghancurkan dunia. Monster-monster jahat seperti ini sering
dianggap sebagai "kekuatan-kekuatan pengacau". Bukan hanya dalam
mitologi Skandinavia, melainkan juga dalam hampir semua
kebudayaan lain, umat mahluk halus mendapati bahwa ada suatu
keseimbangan yang rawan antara kekuatan baik dan kekuatan jahat.
Salah satu cara yang digunakan para raksasa untuk menghancurkan
Midgard yaitu dengan menculik Freyja, Dewi Kesuburan. Jika
mereka dapat melakukan ini, tidak ada yang dapat tumbuh di ladang
dan para wanita tidak dapat lagi mempunyai anak. Maka penting
sekali untuk mencegah usaha para raksasa ini.
Thor yaitu tokoh utama dalam pertempuran melawan para
raksasa. Palunya bukan hanya digunakan untuk membuat hujan,
melainkan juga merupakan senjata yang menentukan dalam
pertempuran melawan kekuatan pengacau yang berbahaya. Palu itu
memberi Thor kemampuan yang hampir tanpa batas. Misalnya, dia
dapat melemparkannya ke arah para raksasa itu dan membunuh
mereka. Dan dia tidak perlu khawatir palu itu hilang, sebab ia selalu
kembali kepadanya, persis seperti bumerang.
Ini l ah penjelasan mitologis bagaimana keseimbangan alam
dipertahankan dan mengapa selalu terjadi pertempuran antara
kebaikan dan kejahatan. Dan inilah tepatnya jenis penjelasan yang
ditentang oleh para filosof.
Namun, ini bukan masalah penjelasan semata.
Manusia tidak dapat hanya duduk termangu dan menunggu para
tukang sihir turun tangan, sementara bencana seperti kekeringan atau wabah
melanda. Mereka harus bertindak sendiri dalam perjuangan melawan
kejahatan. Ini mereka lakukan dengan menjalankan berbagai Ritual
agama, atau ritus.
Ritual keagamaan paling penting di zaman kejayaan Skandinavia
yaitu Ritual persembahan. Memberi persembahan kepada
seorang tukang sihir dapat meningkatkan kekuatan tukang sihir ini . Misalnya,
manusia harus memberikan persembahan kepada para tukang sihir untuk
memberi mereka kekuatan guna mengalahkan kekuatan pengacau.
Mereka dapat melakukan hal ini dengan mengorbankan seekor
hewan purba raksasa kepada sang tukang sihir . Persembahan untuk Thor biasanya
yaitu seekor kambing. Persembahan untuk Odin biasanya berbentuk
pengorbanan manusia.
Mitos yang paling dikenal di negeri-negeri Skandinavia berasal
dari puisi Eddic "Syair Thrym". Puisi itu menceritakan bagaimana
Thor, saat bangun dari tidurnya, mendapati bahwa palunya hilang.
Ini membuatnya begitu marah sehingga kedua tangannya gemetar dan
janggutnya bergoyang. Dengan ditemani pengikutnya, Loki, dia pergi
mendatangi Freyja untuk menanyakan apakah Loki boleh meminjam
sayap Freyja agar dia dapat terbang ke Jotunheim, negeri para
raksasa, dan mencari tahu apakah memang mereka yang telah mencuri
palu Thor.
Di Jotunheim, Loki bertemu dengan Thrym, raja para raksasa, yang
membual bahwa dia telah menyembunyikan palu itu tujuh lapisan di
bawah bumi. Dan dia menambahkan bahwa para tukang sihir tidak akan
mendapatkan kembali palu itu, kecuali jika Freyja diserahkan kepada
Thrym sebagai mempelainya.
Dapatkah kamu membayangkannya, madam granny ? Tiba-tiba para tukang sihir
mendapati diri mereka berada di tengah peristiwa penyanderaan.
Para raksasa telah merampas senjata pertahanan paling penting milik
tukang sihir -tukang sihir . Ini yaitu situasi yang sama sekali tidak dapat diterima.
Selama raksasa-raksasa itu memiliki palu Thor, mereka sepenuhnya
menguasai dunia para tukang sihir dan makhluk hidup lainnya. Sebagai
pengganti palu itu, mereka menuntut Freyja. Namun , ini sama-sama
tidak dapat diterima. Jika para tukang sihir harus menyerahkan Dewi
Kesuburan mereka—dia yang melindungi seluruh kehidupan—rumput
akan lenyap dari ladang dan semua tukang sihir dan makhluk hidup lainnya
akan mati. Situasinya benar-benar seperti menghadapi jalan buntu.
Loki kembali ke Asgard—demikian dikisahkan dalam mitos—dan
menyuruh Freyja untuk mengenakan gaun pengantinnya, sebab dia
(aduh!) harus mengawini si raja raksasa. Freyja sangat marah, dan
mengatakan umat mahluk halus akan mengira dia benar-benar gila lelaki
jika dia setuju untuk mengawini seorang raksasa.
Kemudian, tukang sihir Heimdall mendapat sebuah gagasan. Dia
menyarankan agar Thor berpakaian seperti seorang mempelai wanita.
Dengan rambut ditata ke atas dan dua batu di balik tuniknya, dia akan
tampak seperti seorang wanita. Dapat dipahami, Thor tidak begitu
bersemangat menanggapi gagasan itu, namun dia akhirnya menerima
bahwa inilah satu-satunya cara agar dia dapat memperoleh kembali
palunya.
Thor pun membiarkan dirinya didandani dengan pakaian pengantin
wanita, dengan Loki sebagai pengiring pengantinnya.
Jika dikemukakan dengan istilah masa kini, Thor dan Loki yaitu
tukang sihir -tukang sihir yang menjadi "pasukan anti-teroris". Dengan menyamar
sebagai wanita, misi mereka yaitu menerobos benteng para raksasa
dan merebut kembali palu Thor.
saat tukang sihir -tukang sihir tiba di Jotunheim, para raksasa mulai
mempersiapkan pesta perkawinan. Namun selama berlangsungnya
pesta, sang mempelai wanita—yaitu Thor—mengganyang seekor sapi
utuh dan delapan ekor ikan salmon. Dia juga minum tiga barel bir. Ini
mengherankan Thrym. Jati diri yang sesungguhnya dari "pasukan
komando" itu hampir terungkap. Namun , Loki berusaha untuk
mengalihkan bahaya dengan menjelaskan bahwa Freyja telah
menanti-nanti saat untuk datang ke Jotunheim dengan tidak sabar
sehingga dia tidak mau makan selama seminggu.
saat Thrym mengangkat kerudung sang mempelai untuk
menciumnya, dia terkejut mendapati dirinya berhadapan dengan mata
Thor yang membara. Sekali lagi Loki menyelamatkan situasi dengan
menjelaskan bahwa sang mempelai tidak tidur selama seminggu,
sebab dia demikian bahagianya menghadapi perkawinan itu. sesudah
mengetahui hal ini, Thrym memerintahkan agar palu itu dikeluarkan
dan ditaruh di pangkuan sang mempelai selama berlangsungnya
Ritual perkawinan.
Tawa Thor membahana saat dia diberi palu. Mula-mula dia
membunuh Thrym dengan itu, dan kemudian menghabisi para raksasa
dan seluruh keluarga mereka. Dan dengan demikian, kisah
penyanderaan yang mengerikan itu berakhir bahagia. Thor—sang
Batman atau James Bond dari kalangan para tukang sihir —sekali lagi
berhasil menaklukkan kekuatan jahat.
Sekian dulu cerita mitosnya, madam granny . Namun, apa makna yang
sesungguhnya di balik itu? Cerita ini tidak dibuat untuk hiburan
semata. Mitos itu juga berusaha untuk menjelaskan sesuatu. Inilah
salah satu tafsir yang mungkin:
saat kekeringan melanda, umat mahluk halus mencari penjelasan
mengapa tidak turun hujan. Mungkinkah itu karena para raksasa telah
mencuri palu Thor?
Barangkali mitos itu merupakan suatu upaya untuk menjelaskan
adanya musim yang berubah-ubah dalam setahun: pada musim dingin,
Alam mati, sebab palu Thor ada di Jotunheim. Namun pada musim
semi, dia berhasil merebutnya kembali. Maka, mitos itu berusaha
untuk memberikan penjelasan kepada umat mahluk halus mengenai sesuatu
yang tidak dapat mereka pahami.
Namun, mitos bukan semata-mata penjelasan. umat mahluk halus juga
menjalankan Ritual -Ritual keagamaan yang berkaitan dengan
mitos-mitos ini . Kita dapat membayangkan bagaimana
tanggapan umat mahluk halus terhadap kekeringan atau kegagalan panen
dengan menciptakan suatu drama mengenai peristiwa-peristiwa
dalam mitos itu. Barangkali seorang pria dari desa akan berpakaian
sebagai seorang mempelai wanita—dengan batu untuk mengganjal
dadanya—untuk mencuri kembali palu dari kawanan raksasa. Dengan
melakukan ini, umat mahluk halus berusaha mengambil tindakan untuk
mengundang hujan sehingga tanaman akan dapat tumbuh di ladang
mereka.
Banyak sekali contoh dari bagian-bagian dunia lain mengenai cara
umat mahluk halus mendramatisasi mitos mereka menyangkut musim untuk
mempercepat proses alam.
Sampai sekarang, kita hanya melihat sekilas ke dunia mitologi
Skandinavia. Namun, mitos yang ada tak terhitung jumlahnya
menyangkut Thor dan Odin, Freyr dan Freyja, Hoder dan Balder,
serta banyak tukang sihir lainnya. Pandangan mitologis semacam ini telah
berkembang di seluruh dunia saat para filosof mulai mengusiknya.
Gambaran mitologis dunia juga hidup di Yunani saat filsafat
pertama mulai berkembang. Cerita-cerita tentang para tukang sihir Yunani
telah diturunkan dari generasi ke generasi selama berabad-abad. Di
Yunani, para tukang sihir dinamakan Zeus dan Apollo, Hera dan Athena,
Dionysos dan Asklepios, Herakles dan Hephaestos, untuk menyebut
sebagian di antaranya.
Sekitar 700 SM, kebanyakan mitologi Yunani ditulis oleh Homer
dan Hesiod. Ini menciptakan situasi yang sama sekali baru. Kini
sesudah mitos-mitos itu berkembang dalam bentuk tulisan, terbuka
kemungkinan untuk mendiskusikannya.
Para filosof Yunani paling awal mengecam mitologi Homer sebab
para tukang sihir terlalu menyerupai manusia dan sama egois dan sama
curangnya. Untuk pertama kalinya dikatakan bahwa mitos-mitos itu
tidak lain dari hasil pemikiran manusia.
Salah seorang pendukung pandangan ini yaitu filosof
Xenophanes, yang hidup sekitar 570 SM. Manusia menciptakan
tukang sihir -tukang sihir sesuai dengan bayangan mereka sendiri, katanya. Mereka
percaya bahwa tukang sihir -tukang sihir itu dilahirkan dan mempunyai badan dan
pakaian serta bahasa sebagaimana kita semua. umat mahluk halus Etiopia
percaya bahwa para tukang sihir itu hitam dan berhidung rata.
Bangsa Trasia membayangkan mereka sebagai manusia bermata
biru dan berambut terang. Jika sapi, kuda, dan singa dapat
menggambar, mereka akan melukiskan para tukang sihir yang tampak
seperti sapi, kuda, dan singa!
Pada masa itu, umat mahluk halus Yunani mendirikan banyak negara-
kota, baik di Yunani sendiri maupun di koloni-koloni Yunani di Italia
Selatan dan Asia Kecil, yang di dalamnya semua kerja berat
dilakukan oleh para budak, sehingga setiap warga negara bebas untuk
memanfaatkan waktu mereka dengan memikirkan politik dan
kebudayaan.
Di lingkungan-lingkungan kota ini orang mulai berpikir dengan
cara yang sama sekali baru. Murni atas namanya sendiri, setiap
warga negara akan mempertanyakan bagaimana masyarakat
semestinya diatur. Dengan demikian, setiap individu juga mengajukan
pertanyaan-pertanyaan filosofis tanpa berpaling pada mitos-mitos
kuno.
Kita menyebut ini perkembangan dari cara pikir mitologis menuju
cara pikir yang didasarkan pengalaman dan akal. Tujuan para filosof
Yunani awal yaitu menemukan penjelasan-penjelasan alamiah, dan
bukannya supranatural, untuk berbagai proses alam.
madam granny meninggalkan sarang dan berkeliaran di taman yang luas itu.
Dia berusaha melupakan apa yang telah dipelajarinya di sekolah,
terutama pelajaran sains.
Jika dia tumbuh tukang sihir sa di taman ini tanpa mengetahui sesuatu pun
mengenai alam, bagaimana perasaannya mengenai musim semi?
Apakah dia akan berusaha mencari semacam penjelasan mengapa
tiba-tiba hujan turun pada suatu hari? Apakah dia akan menciptakan
fantasi untuk menjelaskan kemana salju menghilang dan mengapa
matahari terbit pada pagi hari?
Ya, pasti dia akan melakukan hal itu. Dia mulai mengarang-
ngarang sebuah cerita:
Musim salju mencengkeram tanah itu dalam genggamannya yang
sedingin es sebab si Jahat Muriat telah memenjarakan Putri Sikita
yang jelita dalam penjara yang dingin. Namun suatu pagi, Pangeran
Bravato yang gagah berani datang dan menyelamatkannya. Sikita
merasa begitu bahagia sehingga dia mulai menari-nari di atas padang
rumput, menyanyikan sebuah lagu yang telah diciptakannya di dalam
penjara yang lembap. Bumi dan pepohonan menjadi begitu terharu
sehingga salju meleleh menjadi air mata. Namun kemudian, matahari
muncul dan mengeringkan seluruh air mata itu. Burung-burung
menirukan nyanyian Sikita, dan saat sang Putri yang jelita melepas
ikalnya yang keemasan, beberapa gumpal rambutnya jatuh ke bumi
dan berubah menjadi bunga bakung di ladang ...
madam granny menyukai ceritanya yang indah. Jika dia tidak menemukan
penjelasan lain mengenai bergantinya musim, dia yakin bahwa pada
akhirnya dia pasti akan memercayai cerita karangannya sendiri.
Dia tahu bahwa umat mahluk halus selalu ingin menjelaskan proses alam.
Barangkali mereka tidak dapat hidup tanpa penjelasan-penjelasan
semacam itu. Dan bahwa mereka menciptakan berbagai mitos pada
masa sebelum ada sesuatu yang dinamakan sains.[]
Para Filosof Alam
***
... tidak mungkin ada sesuatu yang muncul dari ketiadaan ...
saat IBUNYA pulang kerja sore itu, madam granny sedang duduk di
peluncuran, memikirkan kaitan yang mungkin antara pelajaran filsafat
dan Sir arthur king dracula honest Knag, yang tidak akan mendapatkan kartu ulang
tahun dari ayahnya.
Ibunya memanggil dari ujung lain taman itu, "madam granny ! Ada surat
untukmu!"
madam granny menahan napas. Dia telah mengosongkan kotak surat, jadi
surat itu pasti berasal dari sang filosof. Apa yang akan dikatakannya
kepada ibunya?
"Tidak ada prangkonya. Barangkali ini surat cinta!"
madam granny mengambil surat itu.
"Tidakkah kamu akan membukanya?"
Dia harus menemukan sebuah alasan.
"Pernahkan Ibu mendengar ada orang yang membuka surat
cintanya, sementara ibunya memerhatikan dari belakang?"
Biarlah ibunya menganggap itu surat cinta. Meskipun cukup
memalukan, akan jauh lebih buruk jika ibunya mengetahui bahwa dia
sedang mendapatkan pelajaran lewat surat dari seseorang yang sama
sekali tak dikenal, seorang filosof yang ingin main petak umpet
dengannya.
Itu yaitu salah satu amplop putih kecil. saat madam granny naik ke
kamarnya, dia menemukan tiga pertanyaan lagi:
Adakah zat dasar yang menjadi bahan untuk membuat segala
sesuatu?
Dapatkah air berubah menjadi anggur? Bagaimana tanah dan
air dapat menghasilkan seekor katak hidup?
madam granny menganggap pertanyaan-pertanyaan itu sangat tolol, Namun
bagaimanapun ketiganya terus berdengung di kepalanya sepanjang
malam. Dia masih memikirkan itu di sekolah pada hari berikutnya,
dan menelaahnya satu demi satu.
Mungkinkah ada "zat dasar" yang dapat menjadi bahan untuk
membuat segala sesuatu? Jika memang ada zat semacam itu,
bagaimana ia dapat tiba-tiba berubah menjadi setangkai bunga atau
seekor gajah?
Keberatan yang sama juga berlaku bagi pertanyaan apakah air
dapat berubah menjadi anggur. madam granny mengenal cerita kiasan
bagaimana Yesus mengubah air menjadi anggur. Namun, dia tidak
pernah menerimanya secara harfiah. Dan jika Yesus benar-benar
telah mengubah air menjadi anggur, itu karena dia memiliki mukjizat,
sesuatu yang biasanya tidak dapat dilakukan. madam granny tahu ada banyak
air, bukan hanya dalam anggur, melainkan juga dalam semua benda
lain yang tumbuh. Namun, bahkan jika mentimun itu terdiri dari
persen air, pasti ada sesuatu yang lain di dalamnya, sebab mentimun
tetap lah mentimun, bukan air.
Dan selanjutnya, ada pertanyaan mengenai katak. Guru filsafatnya
telah mengemukakan hal yang benar-benar aneh menyangkut katak.
madam granny mungkin dapat menerima bahwa seekor katak terdiri
dari tanah dan air. Sedangkan tanah pasti terdiri dari lebih satu jenis
zat. Jika tanah terdiri dari banyak zat yang berbeda, besar
kemungkinan tanah dan air bersama-sama dapat menghasilkan seekor
katak. Yaitu, jika tanah dan air dilalui oleh telur katak dan berudu.
Sebab seekor katak tidak mungkin dapat tumbuh dari petak kebun
kubis, sebanyak apa pun air yang kita tumpahkan ke sana.
saat dia pulang dari sekolah hari itu, ada sebuah amplop tebal
yang sedang menantinya di kotak surat. madam granny bersembunyi di sarang
sebagaimana yang telah dilakukannya di hari-hari sebelumnya.
PROYEK PARA FILOSOF
Kita bertemu lagi! Kita akan langsung membahas pelajaran tanpa
berputar-putar dengan kelinci putih dan yang semacamnya.
Aku akan mengemukakan garis besar cara pikir umat mahluk halus
menyangkut filsafat, dari Yunani kuno hingga zaman kita sekarang.
Namun, kita akan menempatkan segala sesuatunya dalam tatanan yang
benar.
Karena beberapa filosof hidup pada zaman yang berbeda—dan
barangkali dalam kebudayaan yang sama sekali berbeda dengan kita
—sebaiknya kita berusaha untuk mengetahui apakah proyek masing-
masing filosof ini . Yang aku maksudkan di sini yaitu kita harus
berusaha untuk menangkap secara tepat apa yang ingin diketahui oleh
sang filosof. Seorang filosof mungkin ingin tahu bagaimana tanaman
dan hewan purba raksasa muncul. Yang lain mungkin ingin tahu apakah ada satu
Junjungan atau apakah manusia mempunyai jiwa yang kekal.
Begitu kita telah menentukan apakah proyek khusus filosof tertentu,
akan lebih mudah untuk mengikuti jalur pemikirannya, sebab tak
seorang filosof pun yang memusatkan perhatiannya pada seluruh
filsafat.
Kisah jalur pemikiran para filosof juga merupakan kisah kaum
pria. Para wanita pada masa lampau direndahkan baik sebagai
perempuan maupun sebagai makhluk pemikir, yang patut disayangkan
sebab banyak sekali pengalaman sangat penting yang hilang
karenanya. Baru pada abad kini sajalah kaum wanita benar-benar
menunjukkan peran mereka dalam sejarah fil safat.
Aku tidak bermaksud memberimu pekerjaan Kastil —tidak ada
soal matematika yang sulit, atau yang semacam itu, dan menghafalkan
kata kerja bahasa Inggris tidak menarik minatku. Namun, sekali-
sekali aku akan memberimu tugas kecil.
Jika kamu menerima syarat ini, kita akan mulai.
PARA FILOSOF ALAM
Para filosof Yunani paling awal kadang-kadang disebut filosof alam
sebab mereka hanya menaruh perhatian pada alam dan proses-
prosesnya.
Kita telah bertanya pada diri sendiri dari mana datangnya segala
sesuatu. Sekarang ini banyak orang membayangkan bahwa pada suatu
waktu sesuatu pasti muncul dari ketiadaan, Gagasan ini tidak begitu
tersebar luas di kalangan umat mahluk halus Yunani. Karena satu atau lain
alasan, mereka berpendapat bahwa "sesuatu" itu selalu ada.
Bagaimana segala sesuatu dapat muncul dari ketiadaan karenanya
bukanlah pertanyaan yang penting sama sekali. Di lain pihak, orang-
orang Yunani takjub melihat bagaimana ikan hidup dapat muncul dari
air, dan pohon-pohon besar serta bunga-bunga berwarna cemerlang
dapat muncul dari tanah yang mati. Belum lagi bagaimana seorang
bayi dapat muncul dari rahim ibunya.
Para filosof mengamati dengan mata mereka sendiri bahwa alam
selalu berubah. Bagaimana perubahan semacam itu dapat terjadi?
Bagaimana sesuatu dapat berubah dari zat menjadi benda hidup,
misalnya?
Semua filosof paling awal sama-sama percaya bahwa pasti ada
suatu zat dasar di akar seluruh perubahan. Bagaimana mereka sampai
pada gagasan ini sulit kita ketahui. Kita hanya tahu bahwa pandangan
itu lambat laun berkembang. Pasti ada suatu zat dasar yang
merupakan penyebab tersembunyi dari semua perubahan di alam.
Pasti ada "sesuatu" yang darinya segala sesuatu berasal dan
kepadanya segala sesuatu akan kembali.
Bagi kita, bagian yang paling menarik sesungguhnya bukan solusi-
solusi apa yang berhasil dicapai para filosof paling awal ini,
melainkan pertanyaan-pertanyaan mana yang mereka ajukan dan jenis
jawaban apa yang mereka cari. Kita lebih tertarik pada bagaimana
mereka berpikir dibandingkan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
Kita tahu bahwa mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan perubahan yang dapat mereka amati di dunia fisik.
Mereka mencari hukum-hukum alam yang mendasarinya. Mereka
ingin memahami apa yang tengah terjadi di sekitar mereka tanpa
harus kembali pada mitos-mitos kuno. Yang paling penting, mereka
ingin memahami proses yang sesungguhnya dengan menelaah alam itu
sendiri. Ini sangat berbeda dengan menjelaskan guntur dan halilintar
atau musim salju dan musim semi dengan menciptakan dongeng
mengenai tukang sihir -tukang sihir .
Maka, filsafat lambat laun membebaskan dirinya dari agama. Kita
dapat mengatakan bahwa para filosof alam mengambil langkah
pertama menuju penalaran ilmiah, dan dengan demikian menjadi
pendahulu dari apa yang kemudian di namakan sains.
Dari semua yang dikatakan dan ditulis oleh para filosof alam,
hanya sedikit yang sampai kepada kita. Yang sedikit itu kita ketahui
dari tulisan Aristoteles, yang hidup dua abad kemudian. Dia hanya
mengacu pada kesimpulan-kesimpulan yang berhasil dicapai para
filosof terdahulu itu. Jadi, kita tidak tahu dengan jalan apa mereka
sampai pada kesimpulan-kesimpulan ini . Namun dari apa yang
kita ketahui itu, kita dapat memastikan bahwa proyek para filosof
Yunani paling awal yaitu menyangkut masalah bahan dasar dan
perubahan-perubahan di alam.
Tiga Filosof dari Miletus
Filosof pertama yang kita kenal yaitu Thales, yang berasal dari
Miletus, sebuah koloni Yunani di Asia Kecil. Dia berkelana ke
banyak negeri, termasuk Mesir, di mana dia dikatakan pernah
menghitung tinggi sebuah piramida dengan mengukur bayangannya
pada saat yang tepat saat panjang bayangannya sendiri sama dengan
tinggi badannya. Dia juga dikisahkan pernah meramalkan secara tepat
terjadinya gerhana matahari pada 585 SM.
Thales beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu yaitu
air. Kita tidak tahu pasti apa yang dimaksudkannya dengan itu, dia
mungkin percaya bahwa seluruh kehidupan berasal dari air—dan
seluruh kehidupan kembali ke air saat sudah berakhir.
Selama perjalanannya di Mesir, dia pasti telah mengamati
bagaimana tanaman mulai tumbuh begitu banjir Sungai Nil surut dari
wilayah daratan di Delta Nil. Barangkali, dia juga mengamati bahwa
katak dan cacing muncul di tempat-tempat yang baru dibasahi hujan.
Besar kemungkinan bahwa Thales memikirkan cara air berubah
menjadi es atau uap—dan kemudian berubah menjadi air kembali.
Thales juga disebut-sebut pernah berkata bahwa "semua benda itu
penuh dengan tukang sihir ". Apa yang dimaksudkannya dengan itu tidak
dapat kita pastikan. Barangkali, mengingat bagaimana tanah yang
hitam merupakan sumber dari segala sesuatu, mulai dari bunga dan
hasil panen hingga serangga dan kecoa, dia membayangkan bahwa
tanah itu penuh dengan "kuman kehidupan" yang sangat kecil dan
tidak terlihat oleh mata. Satu hal sudah jelas—dia tidak berbicara
tentang tukang sihir -Dewan ya Homer.
Filosof berikutnya yang kita dengar yaitu Anaximander, yang
juga hidup di Miletus pada masa yang kira-kira sama dengan masa
hidup Thales. Dia beranggapan bahwa dunia kita hanyalah salah satu
dari banyak sekali dunia yang muncul dan sirna di dalam sesuatu
yang disebutnya sebagai yang tak terbatas. Tidak begitu mudah untuk
menjelaskan apa yang dia maksudkan dengan yang tak terbatas, Namun
tampaknya jelas bahwa dia tidak sedang memikirkan suatu zat yang
dikenal dengan cara seperti yang dibayangkan Thales. Barangkali
yang dimaksudkannya yaitu bahwa zat yang merupakan sumber
segala benda pastilah sesuatu yang berbeda dari benda-benda yang
diciptakannya. Karena semua benda ciptaan itu terbatas, sesuatu yang
muncul sebelum dan sesudah benda-benda ini pastilah "tak
terbatas". Jelas bahwa zat dasar itu tidak mungkin sesuatu yang
sangat biasa seperti air.
Filosof ketiga dari Miletus yaitu Anaximenes (kira-kira 570-526
SM). Dia beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu pastilah
"udara" atau "uap". Anaximenes tentu saja mengenal teori Thales
menyangkut air. Namun dari manakah asal air? Anaximenes
beranggapan bahwa air yaitu udara yang dipadatkan. Kita
mengetahui bahwa saat hujan turun, air diperas dari udara. Jika air
diperas lebih keras lagi, ia menjadi tanah, pikirnya. Dia mungkin
pernah melihat bagaimana tanah dan pasir terperas keluar dari es
yang meleleh. Dia juga beranggapan bahwa api yaitu udara yang
dijernihkan. Menurut Anaximenes, udara karenanya yaitu asal usul
tanah, air, dan api.
Tidak jauh berbeda jika dikatakan air yaitu hasil dari tanah.
Barangkali Anaximenes mengira bahwa tanah, udara, dan api
semuanya dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan, Namun sumber dari
segala sesuatu yaitu udara atau uap. Maka, seperti Thales, dia
beranggapan bahwa pasti ada suatu zat dasar yang merupakan sumber
dari seluruh perubahan alam.
Tidak Ada yang Dapat Muncul dari Ketiadaan
Ketiga filosof Miletus ini semuanya percaya pada keberadaan satu
zat dasar sebagai sumber dari segala hal. Namun, bagaimana mungkin
satu zat dapat dengan tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang lain?
Kita dapat menyebut ini masalah perubahan.
Sejak sekitar 500 SM, ada sekelompok filosof di koloni Yunani
Elea di Italia Selatan. "umat mahluk halus Elea" ini tertarik pada masalah
ini.
Yang paling penting di antara para filosof ini yaitu Parmenides
(kira-kira 540-480 SM). Parmenides beranggapan bahwa segala
sesuatu yang ada pasti telah selalu ada. Gagasan ini tidak asing bagi
umat mahluk halus Yunani. Mereka menganggap sudah selayaknya bahwa
segala sesuatu yang ada di dunia ini abadi. Tidak ada sesuatu yang
dapat muncul dari ketiadaan, pikir Parmenides. Dan, tidak ada
sesuatu pun yang ada dapat menjadi tiada.
Namun, Parmenides membawa gagasan itu lebih jauh. Dia
beranggapan bahwa tidak ada yang disebut perubahan aktual. Tidak
ada yang dapat menjadi sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya.
Parmenides sadar, tentu saja, bahwa alam selalu berubah terus-
menerus. Dia merasakan dengan indra-indranya bahwa segala sesuatu
berubah. Namun, dia tidak dapat menyelaraskan ini dengan apa yang
dikatakan oleh akalnya. Jika di paksa memilih antara bergantung pada
perasaan atau pada akalnya, dia memilih akal.
Kamu kenal ungkapan "Aku baru percaya kalau sudah melihatnya".
Namun , Parmenides bahkan tidak memercayai segala sesuatu sekalipun
dia sudah melihatnya. Dia yakin bahwa indra-indra kita memberikan
gambaran yang tidak tepat tentang dunia, suatu gambaran yang tidak
sesuai dengan akal kita. Sebagai seorang filosof, dia beranggapan
bahwa tugasnyalah mengungkapkan segala bentuk ilusi perseptual.
Keyakinan yang tak tergoyahkan pada akal manusia dinamakan
rasionalisme. Rasionalis yaitu seseorang yang percaya bahwa akal
manusia merupakan sumber utama pengetahuan kita tentang dunia.
Segala Sesuatu Mengalir
Rekan sezaman Parmenides yaitu Heraclitus (kira-kira 540-480
SM), yang berasal dari Ephesus di Asia Kecil. Dia beranggapan
bahwa perubahan terus-menerus, atau aliran, sesungguhnya
merupakan ciri alam yang paling mendasar. Barangkali dapat kita
katakan bahwa Heraclitus mempunyai keyakinan lebih besar pada
apa yang dapat dirasakannya dari pada Parmenides.
"Segala sesuatu terus mengalir," kata Heraclitus. Segala sesuatu
mengalami perubahan terus-menerus dan selalu bergerak, tidak ada
yang menetap. Oleh karena itu, kita "tidak dapat melangkah dua kali
ke dalam sungai yang sama". Kalau aku melangkah ke dalam sungai
untuk kedua kalinya, aku atau sungainya sudah berubah.
Heraclitus mengemukakan bahwa dunia itu dicirikan dengan
adanya kebalikan. Jika tidak pernah sakit, kita tidak tahu seperti apa
rasanya sehat. Jika tidak mengenal kelaparan, kita tidak akan
merasakan senangnya menjadi kenyang. Jika tidak pernah ada perang,
kita tidak dapat menghargai per damaian. Dan jika tidak ada musim
salju, kita tidak akan pernah melihat musim semi.
Yang baik maupun yang buruk mempunyai tempat sendiri-sendiri
yang tak terelakkan dalam tatanan dari segala sesuatu, demikian
keyakinan Heraclitus. Tanpa saling pengaruh antara dua hal yang
berkebalikan itu, maka dunia tidak akan pernah ada.
"Junjungan yaitu siang dan malam, musim salju dan musim panas,
perang dan damai, kelaparan dan kekenyangan," katanya. Dia
menggunakan istilah "Junjungan ", namun jelas dia tidak mengacu pada
tukang sihir -tukang sihir dalam mitologi. Bagi Heraclitus, Junjungan —atau tukang sihir —
yaitu sesuatu yang mencakup seluruh dunia. Sesungguhnyalah,
Junjungan dapat dilihat paling jelas dalam perubahan dan pertentangan
alam yang terjadi terus-menerus.
Sebagai ganti istilah "Junjungan ", Heraclitus sering menggunakan kata
Yunani logos, yang berarti akal. Meskipun kita, manusia, tidak selalu
berpikir sama atau mempunyai tingkatan akal yang sama, Heraclitus
yakin bahwa ada semacam "akal universal" yang menuntun segala
sesuatu yang terjadi di alam.
"Akal universal" atau "hukum universal" ini yaitu sesuatu yang
ada dalam diri kita semua, dan sesuatu yang menjadi penuntun setiap
orang. Namun, toh, kebanyakan manusia hidup dengan akal mereka
masing-masing, pikir Heraclitus. Secara umum, dia merendahkan
rekan-rekannya sesama manusia. "Pendapat dari kebanyakan orang,"
katanya, "yaitu seperti mainan bayi."
Maka, di tengah segala perubahan dan pertentangan yang terus-
menerus terjadi di alam ini, Heraclitus melihat adanya satu Entitas
atau kesatuan. "Sesuatu" ini, yang merupakan sumber dari segala
sesuatu, dinamakannya Junjungan atau logos.
Empat Unsur Dasar
Dalam satu hal, Parmenides dan Heraclitus saling bertentangan. Akal
Parmenides menegaskan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
berubah. Persepsi indra Heraclitus menegaskan bahwa alam selalu
berubah. Yang mana di antara keduanya yang benar? Haruskah kita
biarkan akal yang berkuasa atau haruskah kita bergantung pada indra
kita?
Parmenides dan Heraclitus sama-sama mengemukakan dua hal:
Parmenides mengemukakan:
a) bahwa tidak ada sesuatu yang dapat berubah, dan
b) bahwa persepsi indra kita karenanya tidak dapat dipercaya.
Heraclitus, sebaliknya, mengemukakan:
a) bahwa segala sesuatu berubah ("segala sesuatu mengalir"), dan
b) bahwa persepsi indra kita dapat dipercaya.
Para filosof tidak mungkin dapat berselisih paham lebih jauh lagi!
Namun siapa yang benar? yaitu Empedocles (kira-kira 490-430 SM)
dari Sicilia yang menuntun mereka keluar dari kekacauan yang telah
mereka masuki itu. Dia berpendapat bahwa mereka berdua benar
dalam salah satu penegasan mereka, namun salah dalam penegasan
yang lain.
Empedocles mendapati bahwa penyebab pertentangan mereka
yaitu bahwa kedua filosof itu sama-sama mengemukakan adanya
hanya satu unsur. Jika ini benar, kesenjangan antara apa yang
dikemukakan akal dan apa "yang dapat kita lihat dengan mata kita
sendiri" tidak akan





.jpeg)






