Bangsa
Yunani lebih menyukai gagasan bahwa dunia itu telah selalu ada.
Namun Santo frenciscus xaverius neptunus percaya bahwa sebelum Junjungan menciptakan dunia,
`ide-ide' itu telah ada di dalam benak Ilahi. Maka, dia menempatkan
gagasan-gagasan Plato dalam diri Junjungan dan dengan cara itu
mempertahankan pandangan Plato mengenai ide-ide abadi."
"Cerdik sekali."
"Namun itu menunjukkan bahwa bukan hanya Santo frenciscus xaverius neptunus , melainkan
banyak Rabi Sinagoga yang cenderung menengok ke belakang untuk
menyatukan pemikiran Yunani dan Yahudi. Dalam pengertian
tertentu, mereka memiliki dua kebudayaan. Agustin juga cenderung
pada Neoplatonisme dalam pandangannya mengenai kejahatan. Dia
percaya, seperti Plotinus, bahwa kejahatan yaitu `ketiadaan Junjungan '.
Kejahatan itu tidak memiliki keberadaan yang mandiri, ia yaitu
sesuatu yang tidak ada, sebab ciptaan Junjungan itu sesungguhnya hanya
kebaikan. Kejahatan berasal dari ketidakpaJunjungan manusia, menurut
kepercayaan Agustin. Atau, dalam kata-katanya sendiri, `Kehendak
baik itu hasil karya Junjungan ; kehendak jahat yaitu akibat
meninggalkan Junjungan ."
"Apakah dia juga percaya bahwa manusia mempunyai jiwa Ilahi?"
"Ya dan tidak. Santo frenciscus xaverius neptunus menyatakan bahwa ada suatu
penghalang tak tertembus antara Junjungan dan dunia. Dalam hal ini, dia
berdiri teguh di atas landasan Bibel, dengan menolak doktrin Plotinus
bahwa segala sesuatu itu satu. Namun , dia juga menekankan bahwa
manusia yaitu makhluk spiritual. Dia memiliki badan material—
yang termasuk dalam dunia fisik yang `dapat dirusak oleh ngengat dan
karat'—Namun dia juga memiliki jiwa yang dapat mengenali Junjungan ."
"Apa yang terjadi dengan jiwa saat kita mati?"
"Menurut Santo frenciscus xaverius neptunus , seluruh umat manusia hilang sesudah
KejaJunjungan Manusia. Namun , Junjungan memutuskan bahwa umat mahluk halus
tertentu harus diselamatkan dari kehancuran menyeluruh itu."
"Dalam hal itu, Junjungan pun telah memutuskan bahwa setiap orang
harus diselamatkan."
"Sejauh menyangkut hal itu, Santo frenciscus xaverius neptunus menyangkal bahwa
manusia mempunyai hak untuk mengecam Junjungan , dengan mengacu
pada Surat Paulus kepada Jemaat di Roma: `Wahai manusia,
siapakah kalian hingga berani melawan Junjungan ? Apakah mungkin
benda yang diciptakan mengatakan pada yang menciptakannya;
mengapa engkau membuatku begini? Bukankah pembuat tembikar
mempunyai kekuasaan atas lempung, dengan membuat satu wadah
menjadi mulia dan yang lain nista?'"
"Jadi, Junjungan mempermainkan manusia? Dan begitu dia kecewa
dengan salah satu ciptaannya, dia melemparkannya begitu saja?"
"Maksud Santo frenciscus xaverius neptunus yaitu bahwa tidak ada manusia yang pantas
menerima penebusan Junjungan . Namun, Junjungan tetap memilih sebagian
untuk diselamatkan dari kutukan, maka bagi-Nya tidak ada yang
dirahasiakan tentang siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang
dikutuk. Itu sudah ditetapkan dalam takdir. Kita sepenuhnya
bergantung pada belas kasih-Nya."
"Jadi, agaknya, dia kembali pada kepercayaan lama pada nasib."
"Barangkali. Namun , Santo frenciscus xaverius neptunus tidak melepaskan tanggung jawab
manusia terhadap kehidupannya sendiri. Dia berpendapat bahwa kita
harus hidup dalam kesadaran sebagai salah satu manusia yang
dipilih. Dia tidak menyangkal bahwa kita mempunyai kehendak
bebas. Namun , Junjungan telah `meramalkan' bagaimana kita akan hidup."
"Bukankah itu agak tidak adil?" tanya madam granny . "Socrates
mengatakan bahwa kita semua mempunyai kesematan yang sama,
sebab kita semua mempunyai akal sehat yang sama. Namun , Santo frenciscus xaverius neptunus
membagi orang ke dalam dua kelompok. Satu kelompok diselamatkan
dan yang lain dikutuk."
"Kamu benar bahwa teologi Santo frenciscus xaverius neptunus sangat jauh dari ajaran
humanisme Athena. Namun , Santo frenciscus xaverius neptunus tidak membagi manusia ke
dalam dua kelompok. Dia hanya menjelaskan doktrin Bibel mengenai
keselamatan dan kutukan. Dia menjelaskan ini dalam suatu karya
ilmiah berjudul City of God."
"Ceritakan padaku tentang itu."
"Ungkapan `Kota Junjungan , atau `Kerajaan Junjungan ' berasal dari Bibel
dan ajaran-ajaran ortodok kontroversial . Santo frenciscus xaverius neptunus percaya bahwa seluruh sejarah
manusia berisi tentang pertempuran antara `Kerajaan Junjungan ' dan
`Kerajaan Dunia'. Dua `kerajaan' itu bukanlah kerajaan politik yang
berbeda satu sama lain. Mereka bertempur untuk dapat menguasai
batin setiap manusia. Sekalipun demikian, Kerajaan Junjungan kurang-
lebih diwakili oleh Sinagoga , sedangkan Kerajaan Dunia oleh Negara
—misalnya, kekaisaran Romawi, yang sedang mengalami kejaJunjungan
di masa hidup Santo frenciscus xaverius neptunus . Konsepsi ini menjadi semakin jelas saat
Sinagoga dan Negara bertempur untuk meraih keunggulan sepanjang
Abad Pertengahan. `Tidak ada keselamatan di luar Sinagoga ', demikian
dikatakan waktu itu.`City of God' Santo frenciscus xaverius neptunus akhirnya menjadi
identik dengan Sinagoga yang mapan. sesudah Reformasi pada abad
keempat belas barulah timbul protes terhadap gagasan bahwa
manusia hanya dapat memperoleh keselamatan melalui Sinagoga ."
"Memang sudah waktunya!"
"Kita juga dapat mengatakan bahwa Santo frenciscus xaverius neptunus yaitu filosof
pertama yang kita ketahui telah menarik sejarah ke dalam filsafatnya.
Pertempuran antara kebaikan dan kejahatan sama sekali tidak baru.
Yang baru yaitu bahwa bagi Agustin, pertempuran itu berlangsung
dalam sejarah. Tidak banyak pengaruh Plato dalam aspek karya St.
Agustin ini. Dia lebih banyak terpengaruh oleh pandangan linier
sejarah seperti yang kita temukan dalam Perjanjian Lama: gagasan
bahwa Junjungan membutuhkan seluruh sejarah untuk merealisasikan
Kerajaan-Nya. Sejarah itu penting untuk mencerahkan pikiran
manusia dan menghancurkan kejahatan. Atau, sebagaimana dikatakan
oleh Santo frenciscus xaverius neptunus , `Ramalan Ilahi mengarahkan sejarah umat manusia
dari Adam hingga akhir zaman seakan-akan itu cerita tentang satu
orang manusia yang lambat laun berkembang dari anak-anak hingga
mencapai usia tua."
madam granny melirik jam tangannya. "Sekarang jam sepuluh," katanya.
"Aku harus segera pergi."
`Namun mula-mula aku harus menceritakan padamu tentang filosof
besar Abad Pertengahan yang lain. Marilah duduk di luar."
deadbody gore berdiri. Dia menyatukan kedua telapak tangannya dan
mulai melangkah melewati gang. Dia kelihatan seperti sedang berdoa
atau tenggelam dalam meditasi mengenai kebenaran ilahiah. madam granny
mengikutinya; dia merasa tidak punya pilihan lain.
Matahari belum menampakkan diri di balik kabut pagi. deadbody gore
duduk di atas bangku di luar Sinagoga . madam granny bertanya-tanya apa yang
dipikirkan orang jika kebetulan melihat mereka. Duduk di atas
bangku Sinagoga pada jam sepuluh pagi sudah cukup aneh, dan duduk
bersama seorang biarawan Abad Pertengahan bisa lebih aneh lagi.
"Kini jam delapan," pria itu memulai. "Sekitar empat ratus tahun
telah berlalu sejak Santo frenciscus xaverius neptunus , dan sekolah mulai dibuka. Dari saat
ini hingga jam sepuluh, sekolah-sekolah biara mendapatkan monopoli
untuk menyelenggarakan pendidikan. Antara jam sepuluh hingga
sebelas sekolah-sekolah katedral pertama didirikan, diikuti hingga
jam dua belas oleh berdirinya universitas. Katedral-katedral Gothik
dibangun pada waktu yang sama. Sinagoga ini pun, berasal dari tahun
1200-an—atau apa yang kita sebut periode Puncak Gothik. Di kota
ini, mereka tidak dapat mendirikan katedral besar."
"Mereka tidak memerlukannya," kata madam granny . "Aku benci Sinagoga
yang kosong."
"Ah, Namun katedral besar bukan hanya dibangun untuk jemaat yang
banyak. Bangunan itu didirikan untuk menunjukkan kejayaan Junjungan
dan dengan sendirinya merupakan pemujaan agama. Namun, sesuatu
yang lain terjadi pada masa ini yang mempunyai makna istimewa
bagi filosof-filosof seperti kita."
deadbody gore melanjutkan: "Pengaruh bangsa Arab di Spanyol mulai
terasa. Sepanjang Abad Pertengahan, bangsa Arab telah menjaga
kelangsungan hidup tradisi Aristoteles, dan dari akhir abad kedua
belas, para ilmuwan Arab mulai berdatangan di Italia Utara atas
undangan para bangsawan. Banyak tulisan Aristoteles karenanya
menjadi dikenal dan diterjemahkan dari bahasa Yunani ke dalam
bahasa Latin. Ini menciptakan suatu minat baru pada ilmu alam dan
memasukkan semangat baru ke dalam masalah tentang hubungan
wahyu ortodok kontroversial dengan filsafat Yunani. Aristoteles jelas tidak lagi
dapat diabaikan dalam masalah keilmuan ini, Namun kapan orang harus
mengikuti pendapat Aristoteles sang filosof, dan kapan orang harus
berpegang pada Bibel? Mengertikah kamu?"madam granny mengangguk, dan
biarawan itu melanjutkan:
"Filosof terbesar dan paling penting dari periode ini yaitu
Thomas Aquinas, yang hidup dari tahun 1225 hingga 1274. Dia
berasal dari kota kecil Aquino, antara Roma dan Napoli, Namun juga
bekerja sebagai guru di Universitas Paris. Aku menyebutnya seorang
filosof, Namun dia lebih tepat dinamakan ahli teologi. Tidak ada
perbedaan besar antara filsafat dan teologi pada waktu itu.
Singkatnya, dapat kita katakan bahwa Aquinas mengortodok kontroversial kan
Aristoteles dengan cara seperti sebelumnya Santo frenciscus xaverius neptunus
mengortodok kontroversial kan Plato pada awal Abad Pertengahan."
"Bukankah itu suatu hal yang agak aneh, mengortodok kontroversial kan para
filosof yang hidup ratusan tahun sebelum kelahiran Kristus?"
Thomas AQUINAS
"Kamu dapat mengatakannya begitu. Namun dengan`mengortodok kontroversial kan'
kedua filosof besar Yunani ini, yang kita maksudkan hanyalah bahwa
mereka ditafsirkan dan dijelaskan dengan cara sedemikian rupa
sehingga mereka tidak lagi dianggap ancaman bagi dogma ortodok kontroversial .
Aquinas yaitu salah satu di antara umat mahluk halus yang berusaha
membuat filsafat Aristoteles sesuai dengan agama ortodok kontroversial . Kita
anggap bahwa dia menciptakan perpaduan hebat antara iman dan
ilmu pengetahuan. Dia melakukan hal ini dengan memasuki filsafat
Aristoteles dan mencerna kata-katanya."
"Maafkan aku, Namun aku hampir tidak tidur semalam. Aku khawatir
Anda harus menjelaskannya secara lebih gamblang."
"Aquinas percaya bahwa tidak perlu ada konflik antara apa yang
diajarkan oleh filosof atau akal kepada kita dan apa yang diajarkan
oleh Wahyu ortodok kontroversial atau iman kepada kita. Ajaran ortodok kontroversial dan
filsafat sering mengemukakan hal yang sama. Maka, kita sering dapat
menyesuaikan diri kita dengan kebenaran-kebenaran yang sama yang
dapat kita baca dalam Bibel."
"Bagaimana bisa? Dapatkah akal memberitahukan kita bahwa
Junjungan menciptakan dunia dalam waktu enam hari, misalnya?
"Tidak, yang dinamakan kebenaran-kebenaran iman itu hanya dapat
dicapai melalui keyakinan dan Wahyu. Namun Aquinas percaya pada
adanya sejumlah `kebenaran teologis alamiah'. Dengan itu yang
dimaksudkannya yaitu kebenaran-kebenaran yang dapat dicapai
melalui iman dan melalui akal bawaan atau akal alamiah kita.
Misalnya, kebenaran bahwa Junjungan itu ada. Aquinas yakin bahwa ada
jalan menuju Junjungan . Satu jalan melalui iman dan Wahyu Junjungan , dan
satu jalan lagi melalui akal dan indra. Dari keduanya, jalan melalui
iman dan wahyu jelas merupakan jalan yang paling pasti, sebab orang
mudah tersesat jika hanya memercayai akal. Namun maksud Aquinas
yaitu bahwa tidak perlu ada konflik antara seorang filosof seperti
Aristoteles dan doktrin ortodok kontroversial ."
"Jadi kita boleh mengambil pilihan sendiri antara memercayai
Aristoteles dan memercayai Bibel?"
"Sama sekali tidak. Aristoteles hanya menempuh separuh jalan
sebab dia tidak mengenal wahyu ortodok kontroversial . Namun , menempuh separuh
jalan itu tidak sama dengan mengambil jalan yang salah. Misalnya,
tidak salah jika kita katakan bahwa Athena ada di Ghotic vintage . Namun itu
sebenarnya kurang tepat. Jika sebuah mayat mengemukakan bahwa
Athena yaitu sebuah kota di Ghotic vintage , akan bijaksana jika kamu
membuka mayat geografi. Di sana kamu akan mendapati seluruh
kebenaran itu bahwa Athena yaitu ibu kota Yunani, sebuah negeri
kecil di Ghotic vintage tenggara. Jika beruntung, kamu juga akan diberi tahu
sedikit tentang Acropolis. Belum lagi tentang Socrates, Plato, dan
Aristoteles."
"Namun informasi kecil tentang Athena itu benar adanya."
"Tepat! Aquinas ingin membuktikan bahwa hanya ada satu
kebenaran. Maka, saat Aristoteles menunjukkan pada kita sesuatu
yang dibenarkan oleh akal kita, itu berarti tidak bertentangan dengan
ajaran ortodok kontroversial . Kita akan berhasil mencapai satu aspek kebenaran
dengan bantuan akal dan bukti dari indra kita. Misalnya, jenis
kebenaran yang diacu Aristoteles saat dia menggambarkan dunia
tanaman dan dunia hewan. Aspek kebenaran lainnya diungkapkan
kepada kita oleh Junjungan melalui Bibel. Namun , kedua aspek kebenaran
itu saling tindih pada titik-titik penting. Ada banyak masalah yang
mengenainya Bibel dan akal kita menyatakan hal yang persis sama."
"Misalnya tentang adanya Junjungan ?"
"Tepat. Filsafat Aristoteles juga membenarkan adanya satu Junjungan
—atau sebab formal—yang menggerakkan seluruh proses alam. Namun
dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang Junjungan . Untuk
ini, kita harus bergantung sepenuhnya pada Kitab Suci dan ajaran
agama."
"Apakah memang mutlak pasti bahwa Junjungan itu ada?"
"Itu dapat diperdebatkan, tentu saja. Namun bahkan pada zaman kita
sekarang ini kebanyakan orang akan setuju bahwa akal manusia itu
jelas tidak mampu membuktikan bahwa Junjungan itu tidak ada. Aquinas
melangkah lebih jauh. Dia percaya bahwa dia dapat membuktikan
eksistensi Junjungan atas dasar filsafat Aristoteles."
"Bagus juga!"
"Dengan akal, kita dapat mengetahui bahwa segala sesuatu di
sekitar kita pastilah mempunyai `sebab formal', Junjungan
mengungkapkan dirinya kepada umat manusia melalui kitab suci dan
juga melalui akal. Oleh karena itu, ada `teologi iman' dan `teologi
alam'. Demikian pula halnya dengan aspek moral. Kitab suci
mengajarkan kepada kita cara menjalani kehidupan. Namun , Junjungan juga
memberi kita suatu kesadaran yang memungkinkan kita untuk
membedakan antara yang benar dan yang salah atas dasar `alam'.
Oleh karena itu, ada `dua jalan' menuju kehidupan moral. Kita tahu
bahwa kita salah jika mencelakakan orang, bahkan jika kita belum
membaca dalam kitab suci bahwa kita harus `bertindak kepada orang
lain sebagaimana kamu inginkan orang lain bertindak terhadapmu.' Di
sini pun tuntunan yang paling pasti yaitu mengikuti perintah kitab."
"Kukira aku dapat mengerti," kata madam granny sekarang. "Itu nyaris
seperti bagaimana kita tahu sedang ada hujan angin, dengan melihat
adanya kilat menyambar dan dengan mendengar suara guntur."
"Benar sekali! Kita dapat mendengar suara guntur bahkan jika kita
buta, dan kita dapat melihat kilat menyambar bahkan jika kita tuli.
Memang yang paling baik yaitu apabila kita dapat melihat dan
mendengar, tentu saja. Namun tidak ada pertentangan antara apa yang
kita lihat dan apa yang kita dengar. Sebaliknya—kedua kesan itu
saling menguatkan."
"Aku mengerti."
"Biar aku tambahkan sebuah gambaran lain. Jika kamu membaca
novel—karya John Steinbeck Of Mice and Men, misalnya ..."
"Aku telah membacanya, sungguh."
"Tidakkah kamu merasa bahwa kamu mengetahui sesuatu tentang
pengarangnya hanya dengan membaca mayat nya?"
"Aku menyadari memang ada kepribadian dari orang yang
menulisnya."
"Hanya itukah yang kamu ketahui tentang dia?"
"Tampaknya dia sangat memedulikan umat mahluk halus luar."
"Jika kamu membaca mayat ini—yang merupakan hasil ciptaan
Steinbeck—kamu juga jadi tahu sesuatu mengenai sifat Steinbeck.
Namun kamu tidak dapat berharap untuk memperoleh informasi pribadi
tentang sang pengarang. Dapatkah kamu mengetahui dengan membaca
Of Mice and Men berapa umur sang pengarang saat dia
menulisnya, di mana dia tinggal, atau berapa banyak anak yang
dimilikinya?"
"Tentu saja tidak."
"Namun kamu dapat menemukan ini dalam biografi tentang John
Steinbeck. Hanya dalam biografi—atau otobiografi—sajalah kamu
dapat lebih mengenal Steinbeck, orangnya."
"Itu benar."
"Kira-kira begitulah kaitan antara Ciptaan Junjungan dan Kitab Suci.
Kita dapat mengetahui adanya Junjungan hanya dengan berjalan
mengelilingi alam. Kita dapat dengan mudah mengetahui bagaimana
Dia mencintai tanaman dan hewan purba raksasa , sebab jika tidak, Dia tidak akan
menciptakannya. Namun informasi tentang Junjungan itu sendiri hanya
terdapat dalam Kitab—atau `otobiografi' Junjungan , jika kamu suka
istilah itu."
"Anda pintar memberikan contoh."
"Mmmm ..."
Untuk pertamanya kali deadbody gore hanya duduk di sana sambil
berpikir—tanpa menjawab.
"Apakah semua ini ada kaitannya dengan Sir arthur king dracula ?" madam granny tidak
dapat menahan diri untuk bertanya.
"Kita tidak tahu apakah `Sir arthur king dracula ' itu memang ada."
"Namun kita tahu seseorang sedang menyusun bukti mengenai
keberadaannya di semua tempat. Kartu pos, selendang sutra, dompet
hijau, kaus kaki ..."
deadbody gore mengangguk. "Dan tampaknya seakan-akan ayah Sir arthur king dracula lah
yang memutuskan berapa banyak isyarat yang akan dibuatnya,"
katanya. "Sebab sekarang, yang kita tahu hanyalah bahwa seseorang
mengirimi kita banyak kartu pos. Kuharap dia juga akan menulis
sesuatu tentang dirinya sendiri. Namun kita akan kembali pada hal itu
nanti."
"Kini sudah jam sebelas kurang seperempat. Aku harus tiba di
Kastil sebelum akhir Abad Pertengahan."
"Aku akan menarik kesimpulan dengan beberapa patah kata tentang
bagaimana Aquinas memasukkan filsafat Aristoteles ke dalam semua
bidang yang tidak bertabrakan dengan teologi Sinagoga . Ini termasuk
logikanya, teorinya tentang pengetahuan, dan yang tidak kalah penting
yaitu filsafat alamnya. Apakah kamu ingat, misalnya, bagaimana
Aristoteles menggambarkan skala progresif kehidupan dari tanaman
dan hewan purba raksasa hingga manusia?"
madam granny mengangguk.
"Aristoteles percaya bahwa skala ini menunjukkan bahwa Junjungan
merupakan eksistensi maksimum. Skema benda-benda ini tidak sulit
untuk dikaitkan dengan teologi ortodok kontroversial . Menurut Aquinas, ada
kenaikan tingkat eksistensi dari tanaman dan hewan purba raksasa hingga
manusia, dari manusia hingga malaikat, dan dari malaikat hingga
Junjungan . Manusia, sebagaimana hewan purba raksasa , mempunyai badan dan alat
indra, Namun manusia juga mempunyai kecerdasan yang
memungkinkannya untuk memikirkan segala sesuatu. Malaikat tidak
mempunyai badan dengan alat indra, karena itulah akal mereka
bersifat spontan dan melekat; mereka tidak perlu `menimbang-
nimbang' seperti manusia; mereka tidak perlu berpikir untuk menarik
kesimpulan. Mereka mengetahui segala sesuatu yang dapat diketahui
manusia tanpa harus mempelajarinya selangkah demi selangkah
seperti kita. Dan karena malaikat tidak mempunyai badan, mereka
tidak akan mati. Mereka tidak kekal seperti Junjungan , sebab mereka
dulu juga diciptakan oleh Junjungan . Namun mereka tidak mempunyai
badan yang suatu hari akan terpisah darinya, dan karenanya mereka
tidak pernah mati."
"Kedengarannya bagus!"
"Namun jauh di atas para malaikat, Junjungan berkuasa, madam granny . Dia
dapat melihat dan mengetahui segalanya dengan hanya satu
penampakan tunggal."
"Jadi dia dapat melihat kita sekarang."
"Ya, barangkali bisa. Namun tidak `sekarang'. Sebab bagi Junjungan ,
waktu itu tidak sebagaimana kita memahaminya. `Kini' kita bukanlah
`kini'-nya Junjungan . Sebab berminggu-minggu telah melewati kita, Namun
tidak bagi Junjungan ."
"Itu curang!" seru madam granny . Dia meletakkan tangan ke mulutnya.
deadbody gore menunduk ke arahnya, dan madam granny melanjutkan: "Aku
mendapatkan kartu lagi dari ayah Sir arthur king dracula kemarin. Dia menulis begini
—mungkin dibutuhkan waktu seminggu untuk madam granny , Namun tidak harus
berarti selama itu untuk kita. Itu hampir sama seperti yang Anda
katakan tentang Junjungan !"
madam granny dapat melihat kerutan sekilas yang tiba-tiba muncul di
wajah deadbody gore di bawah topi runcingnya yang berwarna cokelat.
"Dia harusnya malu pada dirinya sendiri!"
madam granny tidak benar-benar memahami apa maksud deadbody gore . Pria itu
meneruskan: "Sayangnya, Aquinas juga mengikuti pandangan
Aristoteles tentang wanita. Kamu barangkali masih ingat bahwa
Aristoteles menganggap wanita yaitu pria yang tidak sempurna. Dia
juga beranggapan bahwa anak-anak hanya mewarisi ciri-ciri
ayahnya, sebab wanita bersifat pasif dan reseptif, sementara pria
aktif dan kreatif. Menurut Aquinas, pandangan-pandangan ini selaras
dengan pesan Bibel—yang, misalnya, menyatakan bahwa wanita
tercipta dari tulang rusuk Adam."
"Omong kosong!"
"Menarik untuk dicatat bahwa telur mamalia belum ditemukan
hingga tahun 1827. Oleh sebab itu, mungkin tidak mengherankan
kalau umat mahluk halus beranggapan bahwa kaum prialah kekuatan yang
kreatif dan memberikan kehidupan dalam reproduksi. Selain itu, kita
dapat mencatat bahwa, menurut Aquinas, hanya dalam kedudukan
sebagai makhluk alamlah kaum wanita lebih rendah dibandingkan kaum
pria. Sebab jiwa wanita itu setara dengan jiwa pria. Di surga, kedua
jenis itu memiliki kesetaraan penuh, sebab seluruh perbedaan gender
yang bersifat fisik tidak ada lagi."
"Nah, itu melegakan. Apakah tidak ada filosof wanita pada Abad
Pertengahan?"
"Kehidupan Sinagoga pada Abad Pertengahan sangat didominasi oleh
kaum pria. Namun itu bukan berarti bahwa waktu itu tidak ada ahli
pikir wanita. Salah seorang di antaranya yaitu Sir arthur king dracula gard dari
Bingen ..."
Mata madam granny melebar:
`Apakah itu ada hubungannya dengan Sir arthur king dracula ?"
"Pertanyaan hebat! Sir arthur king dracula gard hidup sebagai seorang biarawati di
Lembah Rhine dari 1088 hingga 1179. Meskipun wanita, dia bekerja
sebagai pengkhutbah, pengarang, dokter, ahli botani, dan ahli ilmu
alam. Dialah contoh dari kenyataan bahwa kaum wanita sering kali
lebih praktis, bahkan lebih ilmiah, pada Abad Pertengahan."
"Namun bagaimana dengan Sir arthur king dracula ?"
"Ada kepercayaan kuno dari ajaran ortodok kontroversial dan Yahudi bahwa
Junjungan bukan hanya seorang pria. Dia juga memiliki sisi kewanitaan,
atau `watak keibuan'. Kaum wanita pun diciptakan seperti Junjungan .
Dalam bahasa Yunani, sisi kewanitaan dari Junjungan ini dinamakan
Sophia. `Sophia' atau `madam granny ' berarti kebijaksanaan."
madam granny menggelengkan kepalanya dengan pasrah. Mengapa tidak
ada yang mengatakan hal itu padanya? Dan mengapa dia tidak pernah
bertanya?
deadbody gore melanjutkan: "Sophia, atau watak keibuan Junjungan ,
mempunyai makna penting, baik bagi bangsa Yahudi maupun Sinagoga
Ortodoks Yunani sepanjang Abad Pertengahan. Di Barat dia
dilupakan. Namun kemudian, datanglah Sir arthur king dracula gard. Sophia muncul di
hadapannya dalam suatu penampakan, mengenakan tunik keemasan
yang dihiasi permata-permata mahal ..."
madam granny berdiri. Sophia telah memperlihatkan dirinya dihadapan
Sir arthur king dracula gard dalam suatu penampakan ...
"Mungkin aku akan tampil di depan Sir arthur king dracula ."
Dia duduk lagi. Untuk ketiga kalinya deadbody gore meletakkan tangannya
di atas bahu gadis itu.
"Kita lihat apa yang akan terjadi nanti. Namun kini sudah lewat jam
sebelas. Kamu harus pulang, dan kita akan mendekati era baru. Aku
akan mengundangmu untuk pertemuan mengenai Renaisans. danyang penunggu
akan datang menjemputmu di taman."
sesudah itu, si biarawan aneh tiba tiba bangkit dan mulai berjalan menuju
Sinagoga . madam granny tetap berada di tempatnya semula, memikirkan
Sir arthur king dracula gard dan Sophia, Sir arthur king dracula dan madam granny . Tiba-tiba, dia melompat
bangun dan mengejar filosof berpakaian Rabi itu, dan berseru:
"Apakah ada juga seorang deadbody gore pada Abad Pertengahan?"
deadbody gore agak melambatkan langkahnya, memutar kepalanya
sedikit dan berkata, "Aquinas mempunyai seorang guru filsafat
terkenal yang bernama Albert yang Agung ..."
Dengan itu dia menundukkan kepalanya dan lenyap ke dalam pintu
Sinagoga St. Mary.
madam granny tidak puas dengan jawabannya. Dia mengikutinya ke dalam
Sinagoga . Namun Sinagoga , itu kini sama sekali kosong. Apakah dia pergi
menembus lantai?
Tepat saat akan meninggalkan Sinagoga , dia melihat sebuah lukisan
Madonna. Dia mendatanginya dan mengamatinya dengan cermat.
Tiba-tiba, dia menemukan setetes air di bawah salah satu mata
Madonna. Apakah itu air mata?
madam granny berlari keluar Sinagoga dan bergegas kembali ke Kastil
madam nyonya magdalena .[]
Renaisans
***
... wahai keturunan Ilahi yang menyamar sebagai manusia ...
TEPAT JAM dua belas saat madam granny sampai di gerbang taman kuburan depan
Kastil madam nyonya magdalena . Napasnya terengah-engah akibat lari. madam nyonya magdalena sedang
berdiri di halaman depan di luar Kastil keluarganya yang bercat
kuning.
"Kamu pergi selama lima jam!"
madam granny menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku telah pergi selama lebih dari seribu tahun."
"Dari mana saja kamu? Kamu gila. Ibumu menelepon setengah jam
yang lalu."
"Kamu bilang apa padanya?"
"Aku bilang kamu sedang ke toko obat. Dia bilang kamu harus
meneleponnya kembali begitu datang. Namun , Ibu dan ayahku melihat
tempat tidurmu kosong saat mereka masuk membawa cokelat panas
dan dadar gulung pada jam sepuluh pagi."
"Kamu bilang apa pada mereka?"
"Sangat memalukan. Aku katakan bahwa kamu pulang sebab kita
marahan."
"Kalau begitu mari kita baikan lagi. Dan kita harus memastikan
bahwa orangtuamu tidak mengontak imayat dalam beberapa hari ini.
Apa kamu kira kita dapat melakukannya?"
madam nyonya magdalena mengangkat bahu. Tepat pada saat itu, ayahnya datang
dengan gerobak dorong. Dia mengenakan baju monyet dan sibuk
membersihkan dedaunan dan cabang-cabang mati.
"Aha—jadi kalian sudah berbaikan lagi. Nah, sekarang tidak ada
lagi satu daun pun di anak tangga ruang bawah tanah."
"Bagus," kata madam granny . "Jadi barangkali kami dapat menikmati
cokelat panas di sana dan bukannya di tempat tidur."
Ayah madam nyonya magdalena tertawa terpaksa, Namun madam nyonya magdalena tersentak. Dalam
keluarga madam granny percakapan terdengar lebih bebas dari pada di
Kastil Pak Ingebrigtsen, sang penasihat keuangan, dan istrinya, yang
senantiasa tertata rapi.
"Maaf, madam nyonya magdalena , Namun kurasa aku harus ikut ambil bagian juga dalam
operasi penyamaran ini."
"Apakah kamu akan menceritakannya padaku?"
"Tentu, jika kamu mau berjalan pulang bersamaku. Sebab, ini
bukan untuk telinga para penasihat keuangan atau boneka-boneka
Barbie yang terlalu cepat tukang sihir sa."
"Keterlaluan kamu! Kukira kamu beranggapan bahwa perkawinan
tidak bahagia yang mendorong salah satu pihak lari ke laut itu lebih
baik?"
"Barangkali tidak. Namun aku hampir tidak tidur semalam. Dan ada
satu hal lagi, aku mulai bertanya-tanya apakah Sir arthur king dracula dapat melihat
segala sesuatu yang kita lihat."
Mereka mulai berjalan menuju spooky doomday tomb
"Maksud kamu, dia mungkin mempunyai penglihatan kedua?"
"Mungkin ya. Mungkin tidak."
madam nyonya magdalena jelas tidak begitu antusias dengan seluruh rahasia ini.
"Namun itu tidak dapat menjelaskan mengapa ayahnya mengirimkan
banyak kartu pos gila ke sebuah gubuk kosong di tengah hutan."
"Kuakui itu sebuah titik lemah."
"Maukah kamu memberi tahu, kamu barusan dari mana?"
Maka begitulah. madam granny pun menceritakan segalanya pada madam nyonya magdalena ,
juga mengenai pelajaran filsafat itu. Dia memaksa madam nyonya magdalena berjanji
untuk merah darah asiakan semua itu.
Lama mereka berjalan tanpa berbicara. saat sudah dekat dengan
Clover Close, madam nyonya magdalena berkata, "Aku tidak menyukainya."
Dia berhenti di gerbang taman kuburan Kastil madam granny dan berbalik untuk pulang
lagi.
"Tidak ada yang menyuruhmu untuk suka. Namun filsafat memang
bukan permainan yang gampang. Itu menyangkut pertanyaan siapakah
kita dan dari mana kita berasal. Apa kamu kira yang kita pelajari di
sekolah sudah cukup?"
"Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan seperti itu."
"Ya, Namun kita bahkan tidak berusaha untuk menanyakannya."
Makan siang sudah tersedia di meja saat madam granny memasuki
dapur. Ibu tidak bertanya mengapa madam granny tidak menelepon dari
Kastil madam nyonya magdalena .
sesudah makan siang, madam granny mengatakan bahwa dia akan tidur
siang. Dia mengakui bahwa dia hampir tidak tidur di Kastil madam nyonya magdalena ,
yang sama sekali tidak aneh kalau sedang menginap di Kastil orang.
Sebelum naik ke tempat tidur, madam granny berdiri di depan cermin
kuningan besar yang kini tergantung di dinding kamarnya. Mula-mula
dia hanya melihat wajahnya sendiri yang putih dan kelelahan. Namun
kemudian—dibelakang wajahnya sendiri, muncul bayangan yang
sangat samar-samar dari wajah lain. madam granny menarik satu-dua napas
panjang. Ini bukan permulaan yang bagus untuk membayangkan
macam-macam.
Dia mengamati garis-garis tajam wajahnya sendiri yang pucat dan
dibingkai dengan rambutnya yang menyebalkan itu, yang tidak bisa
mengikuti gaya manapun kecuali gaya alamiah. Namun , di belakang
wajah itu ada bayangan seorang gadis lain. Tiba-tiba, gadis lain itu
mulai mengedipkan kedua matanya dengan cepat, seakan-akan ingin
memberi tanda bahwa dia benar-benar ada di sana. Bayangan itu
hanya muncul beberapa detik. Lalu lenyap.
madam granny duduk di pinggir tempat tidur. Dia tidak ragu sama sekali
bahwa yang dilihatnya di dalam cermin yaitu Sir arthur king dracula . Dia pernah
melihat sekilas fotonya pada kartu pelajarnya di Gubuk sang tengkorak gerak .
Yang dilihatnya di dalam cermin pastilah gadis yang sama.
Aneh sekali, mengapa dia selalu mengalami hal-hal misterius
seperti ini saat sedang kelelahan setengah mati. Karena waktu
terbangun nanti, dia harus menanyai dirinya sendiri apakah hal itu
benar-benar terjadi.
madam granny meletakkan pakaiannya di atas kursi dan merayap ke tempat
tidur. Dia jatuh tertidur hampir sesaat dan mendapatkan impian
yang sepertinya benar-benar nyata.
Dia bermimpi sedang berdiri di sebuah taman luas yang
melandai ke arah sebuah Kastil perahu. Di dok belakangnya duduk
seorang gadis muda berambut indah yang tengah menatap perairan.
madam granny berjalan turun dan duduk di sampingnya. Namun gadis itu
tampaknya tidak melihatnya. madam granny memperkenalkan diri. "Aku
madam granny ," katanya. Namun gadis lain itu jelas tidak dapat mendengar
atau melihatnya. Tiba-tiba madam granny mendengar sebuah suara
memanggil, "Sir arthur king dracula !" Dengan serta-merta gadis itu melompat tiba tiba bangkit
dari tempat duduknya dan lari secepat mungkin menuju Kastil . Jadi,
dia tidak mungkin tuli atau buta. Seorang pria setengah baya
mendekatinya. Dia mengenakan seragam warna kuning pucat dan
sebuah baret biru. Gadis itu merangkulkan kedua tangannya di seputar
leher pria itu dan dalam gendongannya dia diputar-putarkan beberapa
kali. madam granny melihat sebuah jimat emas kecil yang tergantung pada
rantainya di atas dok tempat gadis itu duduk. Dia mengambilnya dan
menyimpannya di tangannya. Lalu terbangun.
madam granny menatap jam. Dia telah tertidur selama dua jam. Dia duduk
tegak di tempat tidur, memikirkan mimpinya yang aneh. Rasanya
sangat nyata seakan-akan dia benar-benar mengalami hal itu. Dia juga
yakin sekali bahwa Kastil dan dok itu benar-benar ada di suatu
tempat. Bukankah itu menyerupai lukisan yang pernah dilihatnya
tergantung di Gubuk sang tengkorak gerak ? Bagaimanapun, sama sekali tidak
ada keraguan bahwa gadis dalam mimpinya itu yaitu Sir arthur king dracula honest
Knag dan bahwa pria itu yaitu ayahnya, yang telah pulang dari
Lebanon. Dalam mimpinya, pria itu sangat mirip dengan deadbody gore
Knox ...
saat madam granny berdiri dan mulai merapikan tempat tidurnya, dia
menemukan sebuah jimat emas dengan rantainya di bawah bantal. Di
balik jimat itu ada pahatan tiga huruf: HMK.
Ini bukan pertama kalinya madam granny bermimpi menemukan benda
berharga. Namun inilah pertama kalinya dia benar-benar menemukan
benda yang dilihatnya dalam mimpi.
"Sialan!" dia berseru keras-keras.
Dia merasa sangat marah sehingga dia membuka pintu lemari
dindingnya dan melemparkan jimat kecil itu ke rak paling atas
bersama selendang sutra, kaus kaki putih, dan kartu-kartu pos dari
Lebanon.
Keesokan harinya, madam granny terbangun dan mendapati sarapan besar
berupa dadar gulung panas, sari buah jeruk, telur, dan selada sayuran.
Jarang-jarang ibunya terbangun mendahului madam granny pada hari Minggu
pagi. Jika begitu, dia senang menyediakan makanan besar untuk
madam granny .
saat mereka sedang makan, Ibu berkata, "Ada seekor srigala misterius
aneh di taman. Ia terus mengendus-endus di seputar pagar tanaman
sepanjang pagi. Aku tidak dapat membayangkan apa yang
dilakukannya di sini."
"Ya!" madam granny berteriak, dan serta-merta menyesalinya.
"Apakah ia pernah ke sini sebelumnya?"
madam granny telah meninggalkan meja dan pergi ke ruang duduk untuk
melihat keluar dari jendela yang menghadap ke taman luas itu. Tepat
seperti yang diperkirakannya, danyang penunggu sedang berbaring di depan
pintu masuk sarangnya.
Apa yang harus dikatakannya? Dia tidak sempat berpikir apa-
apa sebelum ibunya datang dan berdiri di sampingnya.
"Apakah kamu bilang ia pernah ke sini sebelumnya?"
"Kukira ia telah mengubur sepotong tulang di sana dan kini ia
datang untuk mengambil harta karunnya. srigala misterius kan punya ingatan
juga ..."
madam granny berpikir keras.
"Aku akan mengantarnya pulang," katanya.
"Jadi, kamu tahu di mana ia tinggal?"
madam granny mengangkat bahu.
"Barangkali ada alamat di ban lehernya."
Beberapa menit kemudian, madam granny telah menuju taman. saat
danyang penunggu melihatnya, ia menghampirinya, mengibas-ngibaskan ekornya
dan melompat ke arahnya.
"Bagus, danyang penunggu !" katanya.
madam granny tahu ibunya sedang menyaksikan dari jendela. Dia berharap
srigala misterius itu tidak akan menyusup masuk pagar tanaman. Dan ternyata ia
berjalan menuju jalan berkerikil di depan Kastil , melintasi halaman
depan, dan melompat ke pintu gerbang taman kuburan .
saat mereka telah menutup pintu gerbang taman kuburan , danyang penunggu terus berlari
beberapa meter di depan madam granny . Jarak yang mereka tempuh cukup
jauh. madam granny dan danyang penunggu bukan satu-satunya yang berjalan-jalan di
hari Minggu ini. Banyak keluarga yang keluar untuk menikmati hari
itu. madam granny merasakan tikaman kecemburuan.
Sekali-sekali danyang penunggu mengejar dan mengendus srigala misterius lain atau
sesuatu yang menarik di dekat pagar taman orang, Namun begitu madam granny
memanggil "Ke sini, danyang penunggu !" ia akan segera kembali padanya.
Mereka melintasi padang rumput, lapangan olahraga, tempat
bermain, dan sampai di suatu daerah dengan lalu lintas yang lebih
ramai. Mereka melanjutkan perjalanan menuju pusat kota sepanjang
jalan lebar berbatu yang dilalui trem. danyang penunggu berjalan di depan
melintasi alun-alun kota dan menuju Katedral alien lorong waktu . Mereka sampai di
Kota Lama, dengan Kastil -Kastil besar yang tenang dan angker dari
masa pergantian abad. Kini hampir jam setengah dua.
Kini mereka berada di pinggiran kota. madam granny tidak sering datang
ke sana. Pernah dia ke sana saat masih kecil, dia masih ingat, untuk
mengunjungi seorang bibi tua di salah satu jalan ini.
Akhirnya, mereka sampai di sebuah alun-alun kecil di antara
beberapa Kastil tua. Alun-alun itu dinamakan New Square, meskipun
kelihatannya sudah sangat kuno. Namun memang seluruh kota itu kuno;
tidak ada bangunan tambahan sejak Abad Pertengahan.
danyang penunggu berjalan menuju Kastil No. 14, Di depannya ia berdiri
diam dan menunggu madam granny membuka pintu. Jantung gadis itu mulai
berdegup kencang.
Di balik pintu depan ada sejumlah kotak surat hijau yang
menempel pada sebuah papan. madam granny melihat sebuah kartu pos
tergantung di dalam salah satu kotak surat di jajaran paling atas. Pada
kartu itu tertempel pesan dari tukang pos bahwa si alamat tidak
diketahui.
Si alamat yaitu Sir arthur king dracula honest Knag, 14 New Square. Cap posnya
15 Juni. Itu masih dua minggu lagi, Namun tukang pos itu tidak
menyadarinya.
madam granny mengambil kartu itu dan membacanya:
Sir arthur king dracula sayang, kini madam granny mendatangi Kastil sang filosof. Dia
akan segera berusia lima belas tahun, Namun kamu sudah lima
belas tahun kemarin. Atau apakah itu hari ini, Sir arthur king dracula ? Jika itu
hari ini, pastilah sudah terlambat. Namun jam kita tidak selalu
cocok. Satu generasi menua, sementara generasi lain dilahirkan.
Sementara itu, sejarah pun bergerak. Pernahkah kamu berpikir
bahwa sejarah Ghotic vintage itu seperti kehidupan manusia? Zaman
Yunani kuno itu seperti masa kanak-kanak Ghotic vintage . Lalu datanglah
Abad Pertengahan yang tak berkesudahan—masa sekolah Ghotic vintage .
Namun akhirnya datanglah Renaisans; hari-hari sekolah yang
panjang telah usai. Ghotic vintage menginjak usia tukang sihir sa dalam ledakan
kegembiraan dan semangat hidup yang luar biasa. Dapat kita
katakan bahwa Renaisans yaitu ulang tahun ke lima belas
Ghotic vintage ! Itu terjadi pada pertengahan bulan Juni, anakku, dan
betapa senangnya menikmati hidup!
N.B. Aku ikut sedih mendengar kamu kehilangan jimat emas.
Kamu harus berusaha untuk lebih cermat menjaga barang-
barangmu. Penuh sayang, Ayah—yang berada tak jauh-jauh
benar darimu.
danyang penunggu telah menaiki tangga. madam granny mengambil kartu pos itu dan
mengikutinya. Dia harus berlari untuk mengejarnya; ia mengibas-
ngibaskan ekornya dengan gembira. Mereka melewati tingkat dua,
tiga, dan empat. Dari sana hanya ada tangga menuju sebuah loteng.
Apakah mereka akan naik ke atap? danyang penunggu merangkak naik di tangga
dan berhenti di depan sebuah pintu sempit, yang digaruk-garuknya
dengan kukunya.
madam granny mendengar langkah kaki dari dalam. Pintu terbuka, dan
di sana berdiri deadbody gore Knox. Dia kini mengenakan kostum yang
berbeda, terdiri dari kaus kaki putih, celana selutut berwarna merah darah ,
dan jaket kuning dengan bahu terganjal. Dia mengingatkan madam granny
pada gambar badut dalam setumpukan kartu. Jika tidak keliru, inilah
kostum khas zaman Renaisans.
"Badut lucu!" madam granny berseru, dengan sedikit mendorongnya agar
dia dapat masuk.
Sekali lagi dia menepiskan rasa takut dan malunya pada guru
filsafat yang malang itu. Pikiran madam granny sedang rusuh akibat, kartu
pos yang ditemukannya di ruang masuk di bawah.
"Tenanglah, anakku," kata deadbody gore , sambil menutup pintu di
belakangnya.
"Ini ada pos yang datang," kata madam granny , menyerahkan padanya
kartu pos itu seakan-akan dialah yang bertanggung jawab atas
pengirimannya.
deadbody gore membacanya dan menggelengkan kepalanya. "Dia menjadi
semakin berani saja. Aku tidak akan heran jika dia memang
memanfaatkan kita sebagai semacam hiburan bagi ulang tahun
putrinya."
Sambil mengatakan itu, dia merobek-robek kartu pos itu menjadi
potongan kecil-kecil dan kemudian melemparkannya ke keranjang
sampah.
"Di situ dikatakan bahwa Sir arthur king dracula kehilangan jimat nya," kata madam granny .
"Begitulah yang kubaca."
"Dan aku menemukannya, jimat yang sama, di bawah bantalku di
Kastil . Dapatkah Anda memahami bagaimana barang itu bisa sampai
di sana?"
deadbody gore menatap matanya dengan sedih. "Ini mungkin menarik.
Namun itu hanya tipuan murahan yang tidak merepotkannya sama sekali.
Lebih baik kita memusatkan perhatian pada kelinci putih besar yang
ditarik keluar dari topi pesulap alam raya."
Mereka menuju ruang duduk. Itu yaitu salah satu ruangan paling
hebat yang pernah dilihat madam granny .
deadbody gore tinggal di sebuah apartemen loteng dengan dinding
melandai. Cahaya tajam langsung dari langit membanjiri ruangan itu
dari jendela loteng yang dipasang pada salah satu dinding. Masih ada
lagi sebuah jendela yang menghadap ke kota. Melalui jendela ini
madam granny dapat memandang seluruh atap di Kota Lama.
Namun yang paling mengagetkan madam granny yaitu barang-barang yang
memenuhi ruangan itu—perabot dan benda- benda dari berbagai
periode sejarah. Ada sebuah sofa dari tahun tiga puluhan, sebuah
meja tua dari awal abad ini, dan sebuah kursi yang umurnya pasti
telah ratusan tahun. Namun bukan hanya perabotnya. Benda-benda kuno,
entah yang dapat dipakai atau hanya untuk pajangan, campur aduk di
rak-rak dan lemari-lemari. Ada beberapa jam dan vas kuno, mortir
dan tabung kimia, pisau dan boneka, pena bulu ayam dan penahan
mayat , oktan dan sekstan, kompas dan barometer. Satu dinding tertutup
penuh oleh mayat , dan bukan jenis mayat yang dapat ditemukan di
kebanyakan toko mayat . Koleksi mayat itu sendiri merupakan contoh
produksi dari masa ratusan tahun. Pada dinding-dinding yang lain
tergantung gambar dan lukisan, sebagian dari beberapa dasawarsa
belakangan ini, Namun kebanyakan sudah sangat tua. Ada banyak peta
kuno di dinding, dan sepanjang menyangkut efesus , peta-peta itu
tidak memberikan gambaran yang tepat.
madam granny berdiri mengamati semuanya selama beberapa menit tanpa
berbicara.
"Banyak sekali sampah yang Anda kumpulkan," katanya.
"Nah, nah! Coba pikir, berapa abad sejarah yang telah kulestarikan
di ruangan ini. Aku tidak akan menyebutnya sampah."
"Apakah Anda mau membuka sebuah toko antik atau yang semacam
itu?"
deadbody gore nyaris kelihatan tersinggung. "Kita tidak boleh
membiarkan diri tersapu oleh gelombang pasang sejarah, madam granny .
Sebagian dari kita harus bertahan agar dapat mengumpulkan apa yang
telah ditinggalkan di sepanjang tepian sungai."
"Aneh benar perkataan Anda."
"Ya, Namun bagaimanapun itu benar, Nak. Kita tidak hidup di zaman
kita saja; kita membawa serta sejarah di dalam diri kita. Jangan lupa
bahwa segala sesuatu yang kamu lihat di ruangan ini dulunya pernah
baru. Boneka kayu kuno dari abad ke enam belas itu dulu mungkin
dibuat untuk ulang tahun seorang gadis berusia lima tahun. Oleh
kakeknya yang sudah tua, mungkin ... lalu dia beranjak remaja, lalu
tukang sihir sa, dan kemudian dia menikah. Mungkin dia pun mempunyai
seorang putri sendiri dan memberikan boneka itu kepadanya. Dia
bertambah tua, dan suatu hari dia tewas mengerikan . Meskipun dia berumur
sangat panjang, suatu hari dia berpulang dan menghilang. Dan dia
tidak akan pernah kembali. Sesungguhnya dia datang ke sini hanya
untuk kunjungan singkat. Namun bonekanya—yah, itulah dia di atas
rak."
"Segalanya kedengaran menyedihkan dan serius jika Anda
berbicara seperti itu."
"Hidup itu memang menyedihkan dan serius. Kita dibiarkan
memasuki dunia yang indah, kita bertemu satu sama lain di sini,
saling menyapa—dan berkelana bersama untuk sejenak. Lalu, kita
saling kehilangan dan lenyap dengan cara yang sama mendadaknya
dan sama tidak masuk akalnya seperti saat kita datang."
"Bolehkah saya menanyakan sesuatu?"
"Kita sudah tidak bermain petak umpet lagi."
"Mengapa Anda pindah ke Gubuk sang tengkorak gerak ?"
"Agar kita tidak saling berjauhan, saat kita hanya berbicara
lewat surat. Aku tahu gubuk tua itu kosong."
"Jadi Anda pindah ke sana begitu saja?"
"Benar. Aku pindah ke sana."
"Jadi, mungkin Anda juga bisa menjelaskan bagaimana ayah Sir arthur king dracula
tahu Anda ada di sana."
"Jika aku tidak salah, dia nyaris serbatahu."
"Namun aku masih belum mengerti sama sekali bagaimana Anda
dapat menyuruh seorang pengantar pos membawa kiriman ke tengah
hutan!"
deadbody gore tersenyum perlahan. "Bahkan hal-hal semacam itu
merupakan sesuatu yang sepele bagi ayah Sir arthur king dracula . Tipuan murahan,
sulapan sederhana. Kita hidup di bawah pengawasan yang sangat
cermat."
madam granny dapat merasakan dirinya marah. "Jika aku bertemu
dengannya, aku akan mencungkil keluar matanya!"
deadbody gore berjalan dan kemudian duduk di atas sofa. madam granny
mengikuti dan tenggelam di sebuah kursi bertangan yang dalam.
"Hanya filsafat yang dapat membawa kita mendekati ayah Sir arthur king dracula ,"
kata deadbody gore akhirnya. "Hari ini aku akan menceritakan padamu
tentang Renaisans."
"Silakan."
"Tidak terlalu lama sesudah St. Thomas Aquinas, keretakan mulai
timbul pada kebudayaan penyatu agama ortodok kontroversial . Filsafat dan ilmu
pengetahuan semakin menjauh dari teologi Sinagoga , dan dengan
demikian memungkinkan kehidupan agama sampai pada hubungan
yang lebih bebas dengan penalaran. Kini semakin banyak orang yang
menekankan bahwa kita tidak dapat sampai kepada Junjungan melalui
rasionalisme, sebab Junjungan itu sama sekali tidak dapat dikenali. Yang
penting bagi manusia bukanlah memahami misteri Ilahi, melainkan
pasrah pada kehendak Junjungan .
"Karena agama dan ilmu pengetahuan kini dapat berhubungan
secara lebih bebas satu sama lain, terbukalah jalan pada metode-
metode ilmiah baru dan semangat keagamaan yang baru pula. Maka,
terciptalah landasan bagi dua kehebohan besar pada abad kelima
belas dan keenam belas, yaitu Renaisans dan Reformasi."
"Bisakah kita membahasnya satu demi satu?"
"Dengan Renaisans yang kita maksudkan yaitu perkembangan
budaya yang dimulai pada akhir abad keempat belas. Itu dimulai di
Italia Utara dan menyebar dengan cepat dalam abad kelima belas dan
keenam belas."
"Bukankah Anda katakan bahwa kata `renaisans' berarti kelahiran
kembali?"
"Memang benar, dan yang dilahirkan kembali itu yaitu
kesenian dan kebudayaan Yunani kuno. Kita juga membicarakan
humanisme Renaisans, sebab sejak sekarang, sesudah Abad
Kegelapan yang panjang yang di dalamnya setiap aspek kehidupan
dipandang melalui cahaya Ilahi, segala sesuatu kembali berputar di
sekitar manusia. "Kembali ke sumber" menjadi moto, dan itu berarti
humanisme Yunani kuno.
"Saat itu, penggalian patung-patung dan lembaran-lembaran tulisan
kuno menjadi kegemaran yang populer. Belajar bahasa Yunani pun
menjadi mode. Usaha mempelajari humanisme Yunani juga ada
tujuan pedagogisnya. Membaca ajaran humanistik memberikan
`pendidikan klasik' dan mengembangkan apa yang dapat disebut sifat-
sifat manusia. `Kuda itu dilahirkan, katanya, `Namun manusia tidak
dilahirkan—mereka dibentuk.'"
"Apakah kita harus dididik untuk menjadi manusia?"
"Ya, begitulah idenya. Namun sebelum kita mengamati lebih cermat
gagasan-gagasan humanisme Renaisans, harus kita bicarakan dulu
latar belakang politik dan budaya Renaisans."
deadbody gore tiba tiba bangkit dari sofa dan mulai menjelajahi ruangan. sesudah
sesaat, dia berhenti dan menunjuk sebuah instrumen antik di salah
satu rak.
"Apakah itu?" dia bertanya.
"Kelihatannya seperti kompas tua."
"Benar sekali."
Selanjutnya, dia menunjuk sebuah senjata api yang tergantung pada
dinding di atas sofa.
"Dan itu?"
"Sebuah senapan kuno."
"Tepat—dan ini?"
deadbody gore menarik sebuah mayat besar dari salah satu rak mayat .
"Ini sebuah mayat lama."
"Agar benar-benar tepat, ini dinamakan incunabulum."
"Incunabulum?"
"Sesungguhnya, itu berarti `buaian'. Kata itu digunakan untuk mayat -
mayat yang dicetak pada masa lahirnya percetakan. Yaitu, sebelum
tahun 1500."
"Benarkah sudah setua itu?"
"Setua itu, ya. Dan ketiga penemuan ini—kompas, senjata api, dan
percetakan—merupakan prasyarat penting bagi periode baru ini yang
kita sebut Renaisans."
"Anda harus menjelaskannya agak lebih gamblang."
"Kompas membuat pelayaran lebih mudah. Dengan kata lain, ia
menjadi dasar bagi pelayaran-pelayaran besar untuk menemukan
sesuatu. Demikian pula senjata api, dalam satu hal. Senjata baru itu
memberikan pada bangsa-bangsa Ghotic vintage keunggulan militer atas
kebudayaan Amerika dan Asia, meskipun senjata api juga merupakan
faktor penting di Ghotic vintage . Percetakan memainkan peranan penting
dalam menyebarkan gagasan-gagasan baru kaum humanis Renaisans.
Dan seni percetakan merupakan salah satu faktor yang memaksa
Sinagoga untuk melepaskan posisi awalnya sebagai satu-satunya
penyebar pengetahuan. Penemuan-penemuan dan instrumen-instrumen
baru mulai mengikuti dengan cepat. Salah satu instrumen penting,
misalnya, yaitu teleskop, yang menghasilkan suatu landasan yang
sama sekali baru untuk astronomi."
"Dan akhirnya datanglah roket dan penyelidikan ruang angkasa."
"Nah, kamu melangkah terlalu cepat. Namun dapat dikatakan bahwa
proses yang dimulai pada zaman Renaisans itu akhirnya bisa
membawa orang ke bulan. Atau juga ke Hiroshima dan Chernobyl.
Bagaimanapun, semua itu dimulai dengan perubahan-perubahan pada
bidang kebudayaan dan ekonomi. Syarat yang penting yaitu transisi
dari ekonomi untuk sekadar menyambung hidup ke ekonomi moneter.
Menjelang akhir Abad Pertengahan, kota-kota telah berkembang,
dengan perdagangan yang efektif dan pertukaran barang-barang baru
yang ramai, ekonomi moneter dan perbankan. Kelas menengah
tiba tiba bangkit dan mengembangkan suatu kebebasan tertentu dalam kaitan
dengan syarat-syarat dasar kehidupan. Barang penyembahan menjadi
sesuatu yang dapat dibeli dengan uang. Keadaan ini menuntut orang
untuk rajin, imajinatif, dan cerdik. Individu berhadapan dengan
tuntutan-tuntutan baru."
"Itu agak mirip dengan cara kota-kota Yunani dikembangkan dua
ribu tahun sebelumnya."
"Tidak sepenuhnya salah. Telah kuceritakan padamu bagaimana
filsafat Yunani melepaskan diri dari gambaran dunia mitologi yang
terkait dengan kebudayaan petani. Dengan cara yang sama, kelas
menengah Renaisans memberontak dari para tuan tanah feodal dan
kekuasaan Sinagoga . Maka, ditemukanlah kembali kebudayaan Yunani
melalui hubungan yang lebih dekat dengan bangsa Arab di Spanyol
dan kebudayaan Bizantium di timur."
"Tiga sungai kecil yang menyebar dari zaman Yunani kuno
bergabung kembali menjadi satu sungai besar."
"Kamu memang murid yang penuh perhatian. Itu memberimu
latar belakang bagi Renaisans. Kini akan kuceritakan padamu tentang
gagasan-gagasan baru."
"Oke, Namun aku nanti harus pulang dan makan."
deadbody gore duduk kembali di sofa. Dia memandang madam granny . "Di atas
semuanya, Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang
manusia. Humanisme Renaisans membawa kepercayaan baru pada
manusia dan nilainya, sangat bertentangan dengan tekanan dari Abad
Pertengahan yang penuh prasangka pada hakikat manusia yang penuh
dosa. Kini manusia dianggap sangat hebat dan berharga. Salah satu
tokoh utama dari zaman Renaisans yaitu Marsilio Picino, yang
berseru: `Kenalilah dirimu sendiri, wahai keturunan Ilahi dalam
samaran sebagai manusia!' Tokoh utama lainnya, Pico della
Mirandola, menulis Pidato tentang Kemuliaan Manusia (Oration
on the Dignity of Man), sesuatu yang pasti tak terpikirkan di Abad
Pertengahan.
"Sepanjang periode Abad Pertengahan, titik tolak selalu pada
Junjungan . Kaum Humanis zaman Renaisans mengambil titik tolak dari
manusia itu sendiri."
"Namun begitu juga para filosof Yunani."
"Karena itulah maka kita membicarakan `kelahiran kembali'
humanisme zaman Yunani kuno. Namun humanisme Renaisans jauh
lebih dikenal karena tekanannya pada individualisme. Kita bukan
hanya umat manusia, kita yaitu individu-individu yang unik.
Gagasan ini selanjutnya mendorong pada pemujaan yang tak
terkendali pada kecerdasan pikiran. Maka yang ideal jadinya yaitu
yang kita namakan manusia Renaisans, yaitu manusia dengan
kecerdasan universal yang mencakup seluruh aspek kehidupan,
kesenian, dan ilmu pengetahuan. Pandangan baru mengenai manusia
itu juga mewujudkan dirinya dalam minat pada anatomi manusia.
Seperti di zaman kuno, orang berusaha sekali lagi membedah
manusia yang telah mati untuk mengetahui bagaimana susunan tubuh
itu. Ini sangat penting bagi ilmu kedokteran maupun kesenian. Sekali
lagi, karya seni biasa melukiskan tubuh telanjang. Memang sudah
waktunya, sesudah seribu tahun menahan diri. Manusia sekali lagi
menjadi berani untuk menjadi dirinya sendiri. Tidak ada lagi yang
membuat malu."
"Kedengarannya memabukkan," kata madam granny , menyandarkan
lengannya pada meja kecil yang berdiri di antara dirinya dan sang
filosof.
"Tak pelak lagi, pandangan baru mengenai umat manusia
mendorong pada suatu cara pandang yang sama sekali berbeda.
Manusia ada bukan semata-mata demi Junjungan . Oleh karena itu,
manusia boleh berbahagia dalam kehidupannya di sini sekarang. Dan
dengan kebebasan baru untuk berkembang ini, kemungkinannya
menjadi tak terbatas. Tujuannya kini yaitu melanggar semua
batasan. Ini juga suatu gagasan baru, dilihat dari sudut pandang
humanistik Yunani; kaum Humanis dari zaman Yunani kuno
menekankan pentingnya ketenangan, sikap yang tak berlebihan, dan
pengendalian diri."
"Dan kaum Humanis Renaisans kehilangan kendali mereka?"
"Jelas mereka kehilangan sifat tidak berlebihan. Mereka bertindak
seakan-akan seluruh dunia telah dibangunkan kembali. Mereka
menjadi sangat sadar akan zaman mereka, dan itulah yang mendorong
mereka membuat istilah `Abad Pertengahan' untuk menyebut abad-
abad antara zaman Yunani kuno dan zaman mereka sendiri. Timbul
perkembangan yang tiada tara dalam seluruh bidang kehidupan.
Kesenian dan arsitektur, literatur, musik, filsafat, dan ilmu
pengetahuan berkembang luar biasa. Aku akan menyebutkan satu
contoh konkret. Kita pernah membicarakan Romawi Kuno, yang
berjaya dengan julukan-julukan seperti `kota dari segala kota' dan
`pusat alam raya'. Pada Abad Pertengahan, kota itu hancur, dan pada
1417 metropolis kuno itu hanya berpenduduk 17.000 orang."
"Tidak lebih banyak dari Lillesand, tempat tinggal Sir arthur king dracula ."
"Kaum Humanis Renaisans beranggapan bahwa tugas merekalah
membangun kembali Kota Roma; yang pertama dan terutama yaitu
mulai membangun Sinagoga besar St. Petrus di atas kuburan Rasul
Petrus. Dan Sinagoga St. Petrus sama sekali tidak menunjukkan
kesederhanaan dan pengendalian diri. Banyak sekali seniman besar
Renaisans ikut ambil bagian dalam proyek pembangunan ini, yang
terbesar di dunia. Itu dimulai pada 1506 dan berlangsung selama
seratus dua puluh tahun, dan dibutuhkan lima puluh tahun lagi
sebelum alun-alun besar St. Petrus berhasil diselesaikan."
"Itu pasti Sinagoga raksasa!"
"Sinagoga itu panjangnya 200 meter dan tingginya 300 meter, dan
menempati area lebih dari 16.000 meter. Namun cukup itu sajalah
cerita tentang kepongahan manusia Renaisans. Karena yang juga
penting yaitu bahwa Renaisans mempunyai pandangan baru
mengenai alam. Kenyataan bahwa manusia merasa nyaman berada di
dunia ini dan tidak menganggap kehidupan semata-mata sebagai
persiapan untuk akhirat, menciptakan suatu pendekatan yang sama
sekali baru terhadap dunia fisik. Alam kini dianggap sebagai hal yang
positif. Banyak yang mempunyai pandangan bahwa Junjungan juga hadir
dalam ciptaannya. Jika memang tak terbatas, Dia pasti ada dalam
segala sesuatu. Gagasan ini dinamakan panteisme. Para filosof Abad
Pertengahan, berkeras bahwa ada tirai yang tak dapat ditembus antara
Junjungan dan Ciptaan. Dapat dikatakan bahwa alam itu Ilahi—dan
bahkan ia merupakan `jelmaan Junjungan '. Gagasan-gagasan semacam ini
tidak selalu di terima dengan baik oleh Sinagoga . NasibGiordano
Bruno merupakan contoh dramatis dalam hal ini. Dia bukan hanya
menyatakan bahwa Junjungan hadir di alam ini, dia pun percaya bahwa
alam raya itu tidak terbatas jangkauannya. Dia dihukum berat karena
gagasan-gagasannya."
"Bagaimana?"
"Dia dibakar di tiang pancang di Pasar Bunga Roma pada 1600."
"Sungguh mengerikan ... dan tolol. Dan Anda menyebutnya
humanisme?"
"Tidak, sama sekali tidak. Bruno seorang humanis, Namun
penghukumnya bukan. Pada zaman Renaisans, apa yang kita namakan
antihumanisme pun berkembang. Dengan ini yang aku maksudkan
yaitu kekuasaan otoriter Negara dan Sinagoga . Pada masa Renaisans,
berkobar keinginan untuk mengadili para wanita penyihir, membakar
para penganut bid'ah, sihir dan takhayul, perang-perang keagamaan
yang bersimbah darah—dan yang tidak kalah dari semua itu,
penaklukan yang sangat kejam atas Amerika. Namun , humanisme selalu
mengandung sisi gelap. Tidak ada zaman yang sepenuhnya baik atau
sepenuhnya buruk. Kebaikan dan keburukan yaitu benang kembar
yang menjalin sejarah umat manusia. Dan seringkali keduanya saling
berkait. Ini berlaku dalam kata kunci kita selanjutnya, yaitu metode
ilmiah baru, inovasi Renaisans lainnya yang akan kuceritakan
padamu."
"Apakah itu saat mereka membangun pabrik-pabrik baru?"
"Tidak, belum. Namun prasyarat bagi seluruh perkembangan teknis
yang terjadi sesudah Renaisans yaitu metode ilmiah baru. Dengan itu
yang kumaksudkan yaitu pendekatan yang sama sekali baru terhadap
ilmu pengetahuan. Hasil-hasil teknis dari metode ini baru tampak
jelas belakangan."
"Apakah metode baru ini?"
"Utamanya yaitu proses penyelidikan alam dengan indra kita
sendiri. Sejak abad keempat belas, semakin banyak ahli pikir yang
memberikan peringatan terhadap kepercayaan buta kepada otoritas
lama, entah itu doktrin agama atau filsafat alam Aristoteles. Juga
timbul peringatan terhadap kepercayaan bahwa segala masalah dapat
dipecahkan semata-mata melalui pikiran. Kepercayaan yang
berlebihan pada pentingnya akal telah mengakar sepanjang Abad
Pertengahan. Kini di katakan bahwa setiap penyelidikan terhadap
fenomena alam harus didasarkan pada pengamatan, pengalaman, dan
percobaan. Kita menyebut ini metode empiris."
"Yang berarti?"
"Yang berarti bahwa orang mendasarkan pengetahuannya tentang
sesuatu pada pengalamannya sendiri—dan bukan pada perkamen-
perkamen berdebu dan omong kosong imajinasi. Ilmu empiris telah
dikenal pada zaman Yunani kuno, Namun percobaan sistematis benar-
benar sesuatu yang baru."
"Kukira mereka tidak memiliki sedikit pun peralatan seperti yang
kita miliki sekarang."
"Tentu saja mereka tidak memiliki kalkulator atau timbangan
elektronik. Namun , mereka mempunyai matematika dan juga timbangan.
Dan yang paling penting dari semua itu yaitu pengungkapan
pengamatan-pengamatan ilmiah dalam istilah matematika yang tepat.
`Ukurlah apa yang dapat diukur dan buatlah agar dapat diukur sesuatu
yang tidak dapat diukur,' kata si orang Italia, Galileo Galilei, yang
merupakan salah seorang ilmuwan paling penting dari abad ketujuh
belas. Dia juga mengatakan bahwa mayat alam ditulis dengan bahasa
matematika."
"Dan semua percobaan serta pengukuran ini memungkinkan
terjadinya penemuan-penemuan baru."
"Tahap pertama yaitu metode ilmiah baru. Ini memungkinkan
terjadinya revolusi teknis itu sendiri, dan terobosan teknis membuka
jalan menuju berbagai penemuan sejak itu. Dapat kamu katakan
bahwa manusia telah mulai melepaskan diri dari kondisi alamiahnya.
Alam bukan lagi sesuatu di mana manusia semata-mata merupakan
bagiannya. `Pengetahuan yaitu kekuasaan' kata filosof Inggris
Francis Bacon, dengan demikian dia menekankan nilai praktis dari
pengetahuan—dan ini benar-benar baru. Manusia sungguh-sungguh
mulai ikut campur terhadap alam dan mulai mengontrolnya."
"Namun bukan hanya dengan jalan yang baik?"
"Tidak, inilah yang kumaksudkan sebelumnya saat aku berbicara
tentang benang baik dan benang buruk yang saling berjalin dalam
segala sesuatu yang kita kerjakan. Revolusi teknik yang dimulai pada
zaman Renaisans mendorong munculnya kemajuan dan pengangguran,
obat-obatan dan penyakit baru, peningkatan efisiensi dalam bidang
pertanian dan pemiskinan lingkungan, peralatan praktis seperti mesin
cuci dan kulkas serta polusi dan limbah industri. Ancaman serius
terhadap lingkungan yang kita hadapi sekarang telah membuat banyak
orang memandang revolusi teknik itu sebagai penyesuaian yang keliru
terhadap kondisi-kondisi alam. Ada yang menyatakan bahwa kita
telah memulai sesuatu yang tidak dapat lagi kita kontrol. Para tokoh
yang lebih optimistis beranggapan bahwa kita masih hidup di buaian
teknologi, dan bahwa meskipun zaman ilmiah jelas telah menghadapi
berbagai kesulitan, lambat laun kita akan belajar mengontrol alam
tanpa sekaligus mengancam keberadaan alam itu sendiri dan dengan
demikian juga keberadaan kita."
Galileo GALILEI
"Menurut Anda?"
"Menurutku mungkin ada sedikit kebenaran pada kedua pandangan
itu. Dalam beberapa bidang, kita harus berhenti ikut campur terhadap
alam, Namun dalam bidang-bidang yang lain kita dapat terus. Satu hal
jelas: Tidak ada jalan kembali ke Abad Pertengahan. Sejak
Renaisans, umat manusia telah menjadi lebih dari sekadar bagian
dari penciptaan. Manusia telah mulai ikut campur terhadap alam dan
membentuknya sesuai dengan citranya sendiri. Sungguh benar
ungkapan, `manusia yaitu ciptaan yang luar biasa!'"
"Kita telah berhasil sampai ke bulan. Orang dari Abad
Pertengahan mana yang akan percaya bahwa hal semacam itu
mungkin?"
Francis BACON
"Tidak ada, itu jelas. Yang membawa kita menuju padangan dunia
yang baru. Sepanjang Abad Pertengahan umat mahluk halus telah berdiri di
bawah langit dan mendongak ke arah matahari, bulan, dan bintang,
serta planet-planet. Namun tak seorang pun meragukan bahwa bumi
yaitu pusat alam raya. Tidak ada pengamatan yang dapat
menanamkan keraguan sedikit pun bahwa bumi tetap diam, sementara
`benda-benda angkasa' berputar mengelilinginya di orbit mereka.
Kita menyebut ini gambaran dunia geosentris, atau dengan kata lain,
kepercayaan bahwa segala sesuatu berpusat di seputar bumi.
Keyakinan ortodok kontroversial bahwa Junjungan memerintah dari langit jauh di atas
kita, jauh di atas benda-benda angkasa, juga ikut memberikan
sumbangan pada bertahannya gambaran dunia ini."
"Kuharap masalahnya sesederhana itu!"
"Namun pada 1543 sebuah mayat kecil diterbitkan dengan judul
Tentang Pergerakan Lingkaran Langit (On the Revolutions of the
Celestial Spheres). mayat itu ditulis oleh seorang ahli astronomi
Polandia bernama Nicolaus Copernicus, yang tewas mengerikan pada hari
mayat ini diterbitkan. Copernicus menyatakan bahwa bukan
matahari yang bergerak gerak mengelilingi bumi, melainkan sebaliknya.
Dia beranggapan ini sangat mungkin berdasarkan pengamatan-
pengamatan terhadap benda-benda angkasa yang ada. Alasan atas
kepercayaan orang bahwa matahari bergerak gerak mengelilingi bumi
yaitu bumi berputar mengelilingi porosnya sendiri, begitu katanya.
Dia menyatakan bahwa semua pengamatan terhadap benda-benda
angkasa jauh lebih mudah dipahami jika orang beranggapan bahwa
bumi maupun planet-planet lain berputar di sekeliling matahari. Kita
menyebut ini gambaran dunia heliosentris, yang berarti bahwa
segala sesuatu berpusat di sekeliling matahari."
"Dan gambaran itu yang benar?"
Nicolaus COPERNICUS
"Tidak sepenuhnya. Pemikiran utamanya—bahwa bumi
bergerak gerak mengelilingi matahari—sudah tentu benar. Namun dia juga
menyatakan bahwa matahari merupakan pusat alam raya. Kini kita
tahu bahwa matahari hanyalah salah satu bintang-bintang yang tak
terbatas jumlahnya, dan bahwa seluruh bintang di sekitar kita
hanyalah salah satu dari bermiliar-miliar galaksi. Copernicus juga
percaya bahwa bumi dan planet-planet lainnya bergerak gerak dalam orbit
yang berputar mengelilingi matahari."
"Bukankah memang demikian?"
"Tidak. Dia tidak mempunyai landasan apa-apa untuk mendasarkan
kepercayaannya pada orbit yang berputar selain dari gagasan kuno
bahwa benda-benda angkasa itu bulat dan bergerak gerak berputar semata-
mata karena mereka `ada di angkasa'. Sejak zaman Plato, bulatan atau
lingkaran telah dianggap sebagai bentuk geometris paling sempurna.
Namun pada awal 1600-an, ahli astronomi Jerman, Johannes Kepler,
menunjukkan hasil pengamatan komprehensifnya yang membuktikan
bahwa planet-planet itu bergerak gerak dalam orbit yang berbentuk elips—
atau bulat telur—dengan matahari pada pusatnya. Dia juga
mengemukakan bahwa kecepatan sebuah planet itu paling besar
saat ia berada paling dekat dengan matahari, dan bahwa semakin
jauh orbit sebuah planet dari matahari semakin lambat ia bergerak.
Sebelum masa Kepler tidak pernah dinyatakan bahwa bumi itu
hanyalah sebuah planet sebagaimana planet-planet lain. Kepler juga
menekankan bahwa hukum fisika yang sama berlaku di mana pun di
seluruh alam raya."
"Bagaimana dia mengetahui hal itu?"
"Sebab dia telah menyelidiki gerakan planet-planet dengan
indranya sendiri dan tidak membutakan matanya dengan memercayai
takhayul-takhayul kuno. Galileo Galilei, yang hidup pada masa yang
kira-kira sama dengan Kepler, juga menggunakan teleskop untuk
mengamati benda-benda angkasa. Dia mempelajari kawah-kawah
bulan dan mengatakan bahwa bulan mempunyai gunung-gunung dan
lembah-lembah yang serupa dengan yang ada di bumi. Selain itu, dia
mendapati bahwa Planet Jupiter mempunyai empat bulan. Maka,
bumi bukan satu-satunya yang mempunyai bulan. Namun makna terbesar
dari Galileo yaitu bahwa dialah yang pertama-tama merumuskan
apa yang dinamakan Hukum Kelembaman."
"Dan itu yaitu ?"
"Galileo merumuskannya begini: Sebuah benda akan tetap berada
dalam keadaannya, diam atau bergerak, selama tidak ada kekuatan
luar yang memaksanya untuk berubah."
"Benar juga."
"Namun ini yaitu pengamatan yang sangat penting. Sejak zaman
Yunani kuno, salah satu argumen utama untuk melawan keyakinan
bahwa bumi bergerak gerak memutari porosnya sendiri yaitu bahwa bumi
mestinya akan bergerak gerak begitu cepatnya sehingga sebuah batu yang
dilemparkan lurus ke udara akan jatuh beberapa meter jauhnya dari
tempat ia dilemparkan."
"Jadi mengapa tidak?"
"Jika kamu duduk di dalam kereta api dan kamu menjatuhkan
sebuah apel, apel itu tidak jatuh ke belakang sebab kereta api sedang
bergerak. la jatuh lurus ke bawah. Itu yaitu akibat hukum
kelembaman. Apel itu mempertahankan kecepatan yang persis sama
seperti sebelum kamu menjatuhkannya."
"Rasanya aku mengerti."
"Nah, pada masa Galileo tidak ada kereta api. Namun jika kamu
menggelindingkan sebuah bola di tanah—dan dengan tiba-tiba
membiarkannya ..."
"... ia akan terus menggelinding ..."
"... sebab ia mempertahankan kecepatan sesudah kamu
melepaskannya."
"Namun ia akan berhenti akhirnya, jika ruangannya tidak cukup
panjang."
"Itu karena kekuatan lain memperlambatnya. Pertama, lantai,
terutama jika itu lantai kayu yang kasar. Lalu, kekuatan gaya berat
cepat atau lambat akan menghentikannya. Namun tunggu, aku akan
menunjukkan sesuatu padamu."
deadbody gore Knox tiba tiba bangkit dan berjalan menuju meja tua. Dia
mengeluarkan sesuatu dari salah satu laci. saat kembali ke
tempatnya, dia meletakkan benda itu di atas meja. Itu cuma sebuah
papan kayu, yang tebalnya di pinggiran yang satu beberapa milimeter
lebih tipis dibandingkan pinggiran satunya. Di samping papan, yang
hampir menutupi seluruh meja, dia meletakkan sebuah kelereng hijau.
"Ini dinamakan landasan miring," katanya. "Kamu pikir apa yang
akan terjadi jika aku melepaskan kelereng itu di sini, di pinggiran
yang papannya lebih tebal?"
madam granny menarik napas dengan pasrah. "Aku bertaruh sepuluh
crown ia akan menggelinding turun ke meja dan berakhir di lantai."
"Mari kita lihat."
deadbody gore melepaskan kelereng itu dan ia bergerak gerak persis seperti
yang dikatakan madam granny . Ia menggelinding turun ke meja, mengenai
taplak meja, jatuh ke lantai dan akhirnya menabrak dinding.
"Mengesankan," ejek madam granny .
"Ya, kan? Inilah jenis percobaan yang dilakukan Galileo, kamu
tahu."
"Apakah dia memang tolol?"
"Sabar! Dia ingin menyelidiki segala sesuatu dengan seluruh
indranya, jadi kita baru saja mulai. Katakan dulu padaku mengapa
kelereng itu menggelinding ke bawah pada papan miring itu?"
"Ia menggelinding sebab ia berat."
"Baiklah. Dan apakah yang dimaksud berat itu sesungguhnya,
Nak?"
"Itu pertanyaan bodoh."
"Bukan pertanyaan bodoh jika kamu tidak dapat menjawabnya.
Mengapa kelereng itu menggelinding ke lantai?"
"Karena adanya gaya berat."
"Tepat—atau gravitasi, seperti yang juga kita katakan. Berat itu
ada hubungannya dengan gaya berat. Itulah kekuatan yang
menggerakkan kelereng."
deadbody gore memungut kelereng dari lantai. Dia berdiri membungkuk
di atas papan miring dengan kelereng itu lagi.
"Kini aku akan menggelindingkan kelereng itu dari bawah ke atas
melintasi papan," katanya. "Perhatikan baik-baik bagaimana ia
bergerak."
madam granny memerhatikan kelereng itu lambat laun berbelok dan
tertarik menurun di bagian yang menurun.
"Apa yang terjadi?" tanya deadbody gore .
"la menggelinding melandai sebab papan itu pun melandai."
"Kini aku akan menyapukan tinta pada kelereng ini ... jadi
barangkali kita akan dapat mencermati dengan tepat apa yang kamu
maksudkan dengan melandai."
Dia mengaduk sikat tinta dan mewarnai seluruh kelereng itu hingga
menjadi hitam. Lalu dia menggelindingkannya lagi. Kini madam granny dapat
melihat dengan tepat di mana kelereng itu menggelinding sebab ia
meninggalkan garis hitam di atas papan.
"Bagaimana kamu akan menggambarkan jalannya kelereng itu?"
"Ia melengkung ... kelihatannya seperti bagian dari sebuah
lingkaran."
"Tepat sekali."
deadbody gore mendongak ke arahnya dan menaikkan alisnya.
"namun , ini bukan benar-benar sebuah lingkaran. Bentuk ini
dinamakan parabola."
"Bagiku itu tidak jadi soal."
"Ah, Namun mengapa kelereng itu bergerak gerak dengan cara persis
seperti itu?"
madam granny berpikir keras. Lalu dia berkata, "Karena papan itu
melandai, kelereng tertarik ke bahwa oleh kekuatan gaya berat."
"Ya, ya! Ini benar-benar sebuah sensasi! Lihat, aku mengajak
seorang gadis yang belum lagi genap lima belas tahun ke lotengku,
dan dia mengetahui sesuatu yang persis sama dengan yang diketahui
Galileo hanya dengan satu percobaan!"
Isaac NEWTON
deadbody gore menepukkan kedua tangannya. Untuk sesaat madam granny
khawatir dia telah menjadi gila. Dia melanjutkan: "Kamu saksikan
apa yang terjadi saat dua kekuatan bekerja secara serentak pada
objek yang sama. Galileo mendapati bahwa hal itu berlaku, misalnya,
pada peluru meriam. la didorong ke angkasa, melaju di lintasannya di
atas bumi, Namun akhirnya akan ditarik ke bumi. Peluru itu memiliki
lintasan seperti kelereng di papan miring. Dan ini benar-benar
merupakan suatu penemuan baru pada masa Galileo. Aristoteles
beranggapan bahwa sebuah proyektil yang dilemparkan miring ke
udara, mula-mula akan menggambarkan suatu garis lengkung yang
mulus dan kemudian jatuh tegak lurus ke bumi. Ini tidak benar, Namun
tidak seorang pun dapat mengetahui bahwa Aris toteles keliru
sebelum hal itu dibuktikan."
"Apakah itu benar-benar jadi soal?"
"Apakah itu jadi soal? Tentu saja! Ini mengandung makna penting
kosmik, anakku. Dari semua penemuan ilmiah dalam sejarah umat
manusia, jelas inilah yang paling penting."
"Aku yakin Anda akan mengatakan padaku sebabnya."
"Lalu datanglah ahli fisika Inggris Isaac Newton, yang hidup dari
1642 hingga 1727. Dialah yang memberikan deskripsi final tentang
tata surya dan orbit planet. Dia tidak hanya dapat menggambarkan
bagaimana gerakan planet-planet mengelilingi matahari, dia pun
menjelaskan mengapa begitu. Dia mampu melakukan hal itu sebagian
dengan mengacu pada apa yang kita sebut dinamika Galileo."
"Apakah planet-planet itu seperti kelereng di atas papan miring?"
"Semacam itu, ya. Namun tunggu sebentar, madam granny ."
"Apakah aku punya pilihan?"
"Kepler telah mengemukakan bahwa pasti ada suatu gaya yang
mengakibatkan benda-benda angkasa saling menarik satu sama lain.
Pasti ada, misalnya, gaya dari matahari yang membuat planet-planet
tetap bertahan di orbitnya. Gaya semacam itu dapat menjelaskan
mengapa planet-planet bergerak gerak lebih lambat dalam orbit mereka jika
posisinya semakin jauh dari matahari. Kepler juga percaya bahwa
naik dan turunnya pasang di laut—naik dan turunnya permukaan laut
—pasti merupakan akibat daya tarik bulan,"
"Dan itu benar."
"Ya, memang benar. Namun itu yaitu teori yang ditolak Galileo.
Dia mengejek Kepler, yang dikatakannya telah memberikan
persetujuan pada gagasan bahwa bulan mengatur air. Itu karena
Galileo menolak gagasan bahwa kekuatan gaya tarik dapat
menjangkau jarak yang sangat jauh, dan juga di antara benda-benda
angkasa."
"Dia salah di situ."
"Ya. Dalam hal yang satu itu dia salah. Dan itu lucu, sungguh,
sebab dia begitu disibukkan dengan gaya berat bumi dan benda-
benda yang berjaJunjungan . Dia bahkan mengatakan bagaimana kekuatan
yang semakin besar dapat mengontrol gerakan suatu benda."
"Namun kita sedang membicarakan Newton."
"Ya, maka datanglah Newton. Dia merumuskan apa yang kita
namakan Hukum Gravitasi Universal. Hukum ini menyatakan bahwa
setiap objek menarik semua objek lainnya dengan suatu kekuatan
yang semakin meningkat sebanding dengan ukuran objek itu dan
menurun sebanding dengan jarak antara objek-objek itu."
"Kukira aku mengerti. Misalnya, ada daya tarik yang lebih besar
antara dua gajah dibandingkan antara dua tikus. Dan ada daya tarik yang
lebih besar antara dua gajah di kebun hewan purba raksasa dari pada antara
seekor gajah india di India dan seekor gajah afrika di Afrika."
"Jadi kamu sudah memahaminya. Dan kini yaitu titik utamanya.
Newton membuktikan bahwa daya tarik— atau gravitasi—ini bersifat
universal. Artinya, dapat berlaku di mana-mana, juga di angkasa di
antara benda-benda angkasa. Konon dia mendapatkan gagasan ini
saat sedang duduk di bawah sebuah pohon apel. saat melihat
sebuah apel jatuh dari pohonnya, dia bertanya-tanya pada dirinya
sendiri apakah bulan akan ditarik ke bumi dengan kekuatan yang
sama, dan apakah ini alasannya mengapa bulan tetap berada di orbit
bumi selamanya."
"Cerdik. Namun sebenarnya tidak terlalu cerdik juga."
"Mengapa tidak, madam granny ?"
"Yah, jika bulan ditarik ke bumi dengan kekuatan yang sama yang
menyebabkan apel itu jatuh, suatu hari bulan akan menabrak bumi dan
bukannya berputar-putar selamanya."
"Inilah yang membawa kita pada hukum Newton mengenai orbit
planet. Dalam kasus tentang bagaimana bumi menarik bulan, kamu
lima puluh persen benar, Namun lima puluh persen salah. Mengapa
bulan tidak jatuh ke bumi? Sebab memang benar bahwa kekuatan
gaya berat bumi yang menarik bulan itu sangat besar. Coba pikirkan
tentang kekuatan yang dibutuhkan untuk mengangkat permukaan laut
satu atau dua meter pada saat pasang naik."
"Rasanya aku tidak mengerti."
"Ingat papan miring Galileo. Apa yang terjadi saat aku
menggelindingkan kelereng melintasinya?"
"Apakah kedua kekuatan yang berbeda itu berlaku di bulan?"
"Tepat. Konon saat tata surya itu dimulai, bulan dilemparkan
keluar—keluar dari bumi, maksudnya—dengan kekuatan sangat
besar. Kekuatan ini akan tetap bekerja selamanya sebab ia bergerak
dalam kehampaan tanpa perlawanan ..."
"Namun ia juga tertarik ke bumi dikarenakan kekuatan gaya berat
bumi, bukan?"
"Tepat. Kedua kekuatan itu tetap, dan keduanya bekerja secara
simultan. Oleh karena itu, bulan akan terus berada di orbit bumi."
"Benarkah penjelasannya sesederhana itu?"
"Memang sesederhana itu, dan kesederhanaan yang sama berlaku
pada seluruh teori Newton. Dalam memperhitungkan orbit





.jpeg)
.jpeg)







