ras.
Perkataan itu membuat pria ini berdiri, Namun si gadis telah
menyalakan sebatang korek apinya. Ia menyentuhkannya ke
setumpukan rumput kering yang segera menyala.
Pria itu membentangkan kedua lengannya ke atas. "Junjungan
menolongku!" dia berteriak. "Jago merah darah itu telah ber- kokok!"
Si gadis mendongak ke arahnya dengan senyum lucu.
"Anda tidak tahu aku seorang komunis, bukan?"
Saat berikutnya, gadis, pedagang, dan meja itu telah lenyap.
madam granny sekali lagi berdiri sendirian, sementara nyala api terus
membakar rumput kering itu dengan semakin hebat. Agak lama baru
dia berhasil mematikan api dengan menginjak-injaknya hingga
padam.
Syukurlah! madam granny melihat selintas ke arah rumput yang
menghitam. Dia memegang sekotak korek api di tangannya.
Tidak mungkin dia sendiri yang menyalakan api itu, bukan?
saat bertemu dengan deadbody gore di luar gubuk, madam granny menceritakan
padanya apa yang telah terjadi.
"Scrooge yaitu kapitalis pelit dalam A Christmas Carol, karya
Charles Dickens. Kamu mungkin ingat si Gadis Korek Api dari
dongeng Hans Christian Andersen."
"Aku tidak menduga dapat bertemu dengan mereka di sini di hutan
ini."
"Mengapa tidak? Ini bukan hutan biasa, dan kini kita akan
membicarakan Karl Marx. Sangat tepat bahwa kamu telah
menyaksikan satu contoh mengenai perjuangan kelas yang sangat
hebat pada pertengahan abad kesembilan belas. Namun marilah masuk
ke dalam. Kita agak lebih terlindung dari campur tangan sang tengkorak gerak
di sana."
Sekali lagi mereka duduk di meja kecil dekat jendela yang
menghadap danau. madam granny masih dapat merasakan di seluruh
tubuhnya bagaimana pemandangan danau kecil itu sesudah dia minum
dari botol biru.
Hari ini, kedua botol itu berdiri pada papan di atas tungku. Ada
model miniatur dari sebuah kuil Yunani di atas meja.
"Apakah itu?" tanya madam granny .
"Semua ada waktunya, anakku." deadbody gore mulai berbicara: "saat
Kierkegaard pergi ke Berlin pada 114, dia mungkin duduk
bersebelahan dengan Karl Marx pada kuliah-kuliah Schelling.
Kierkegaard telah menulis sebuah tesis master mengenai Socrates.
Pada saat yang hampir bersamaan, Marx telah menulis sebuah tesis
doktor mengenai Democritus dan Epicurus—dengan kata lain,
mengenai materialisme dari zaman Yunani kuno. Dengan demikian,
mereka berdua memulai aliran filsafat mereka sendiri."
"Karena Kierkegaard menjadi seorang eksistensialis dan Marx
menjadi materiatis?"
"Marx menjadi apa yang dikenal sebagai seorang materialis
historis. Namun kita akan kembali ke situ nanti."
"Teruskan."
"Masing-masing dengan caranya sendiri, Kierkegaard dan Marx
mengambil filsafat Hegel sebagai titik tolak. Keduanya dipengaruhi
oleh cara pikir Hegel, Namun keduanya menyangkal `ruh dunia'-nya, atau
idealismenya."
Karl MARX
"Itu barangkali terlalu muluk bagi mereka."
"Pasti. Secara umum, kita biasanya mengatakan bahwa era sistem
filsafat besar berakhir dengan Hegel. sesudah dia, filsafat mengambil
arah baru. Bukannya sistem spekulatif yang hebat, kita mendapatkan
apa yang kita sebut filsafat eksistensial atau filsafat aksi. Inilah yang
dimaksudkan Marx saat dia mengamati bahwa hingga kini, `para
filosof hanya menafsirkan dunia dengan berbagai cara; yang penting
yaitu mengubahnya.' Kata-kata ini menandai adanya titik balik yang
penting dalam sejarah filsafat."
"sesudah bertemu dengan Scrooge dan Gadis Korek Api itu, aku
tidak kesulitan memahami apa yang dimaksudkan Marx."
"Pemikiran Marx mempunyai tujuan praktis—atau politis. Dia
bukan hanya seorang filosof; dia juga seorang ahli sejarah, ahli
sosiologi, dan ahli ekonomi."
"Dan dia menjadi pelopor dalam semua bidang itu?"
"Jelas tidak ada filosof lain yang mempunyai pengaruh lebih besar
terhadap politik praktis. Di lain pihak, kita harus waspada dalam
menyamakan segala sesuatu yang menyebut dirinya Marxisme dengan
pemikiran Marx sendiri. Konon Marx mengatakan bahwa dia baru
menjadi seorang Marxis pada pertengahan 140-an, Namun bahkan
sesudah itu pun dia kadang-kadang merasa perlu menegaskan bahwa
dia bukan seorang Marxis."
"Apakah Yesus seorang ortodok kontroversial ?"
"Itu pun, tentunya, dapat diperdebatkan."
"Lanjutkan."
"Sejak awal mula, kawan dan koleganya Friedrich Engels
memberikan sumbangan pada apa yang kemudian dikenal sebagai
Marxisme. Di abad kita sendiri, Lenin, Stalin, Mao, dan banyak
tokoh lainnya juga memberikan sumbangan pada Marxisme, atau
Marxisme-Leninisme."
"Kusarankan kita membicarakan Marx sendiri saja. Anda katakan
dia seorang materialis historis?"
"Dia bukan seorang filosof materialis seperti para pendukung teori
atom dari zaman Yunani kuno, dia pun tidak mendukung materialisme
mekanis dari abad ketujuh belas dan ke delapan belas. Namun dia
beranggapan bahwa cara kita berpikir sebagian besar ditentukan oleh
faktor-faktor material dalam masyarakat. Faktor-faktor material
semacam itu jelas sangat menentukan perkembangan sejarah."
"Itu sangat berbeda dari ruh dunia Hegel."
"Hegel telah mengemukakan bahwa perkembangan sejarah
ditentukan oleh ketegangan antara dua kekuatan yang bertentangan—
yang kemudian dicairkan oleh suatu perubahan mendadak. Marx
mengembangkan gagasan ini lebih jauh. Namun menurut Marx, Hegel
berdiri di atas kepalanya."
"Tidak sepanjang waktu, kuharap."
"Hegel menyebut kekuatan yang menggerakkan sejarah itu ruh
dunia atau akal dunia. Ini, kata Marx, justru terbalik. Dia ingin
membuktikan bahwa perubahan-perubahan material itulah yang
memengaruhi sejarah. `Hubungan ruhaniah' tidak menciptakan
perubahan material, namun sebaliknya. Perubahan material
menciptakan hubungan-hubungan ruhaniah yang baru. Marx secara
khusus menekankan bahwa kekuatan ekonomi dalam masyarakatlah
yang menciptakan perubahan dan karenanya menggerakkan sejarah ke
depan."
"Apakah Anda punya contoh?"
"Filsafat Yunani kuno dan ilmu pengetahuan mempunyai tujuan
yang benar-benar teoretis. Tak seorang pun benar- benar tertarik
untuk menerapkan penemuan-penemuan baru dalam praktik."
"Betulkah?"
"Itu karena cara kehidupan ekonomi masyarakat telah diatur.
Produksi terutama didasarkan pada tenaga kerja budak, warga negara
tidak perlu meningkatkan produksi dengan inovasi-inovasi praktis.
Inilah contohnya bagaimana hubungan material dapat membantu
memengaruhi refleksi filsafat dalam masyarakat."
"Ya, aku mengerti."
"Marx menyebut hubungan material, ekonomi, dan sosial ini dasar
masyarakat. Cara masyarakat berpikir, jenis lembaga politik apa
yang ada, hukum mana yang dipunyai dan, yang tidak kalah penting,
apa yang terdapat dalam agama, moral, seni, filsafat, dan ilmu
pengetahuan, disebut oleh Marx sebagai superstruktur masyarakat."
"Dasar dan superstruktur, baiklah."
"Dan kini kamu mungkin mau berbaik hati mengambilkan kuil
Yunani itu untukku."
madam granny melakukannya.
"Inilah model kuil Parthenon di Acropolis. Kamu juga pernah
melihatnya dalam kehidupan nyata."
"Dalam video, maksud Anda."
"Kamu dapat melihat bahwa konstruksi itu mempunyai atap yang
anggun dan rumit. Barangkali atap dengan ujung muka segitiga yang
menonjol itulah yang pertama-tama menarik perhatian orang. Inilah
yang kita sebut superstruktur."
"Namun atap itu tidak dapat melayang di udara."
"la ditunjang oleh tiang-tiang."
"Bangunan itu mempunyai fondasi yang sangat kuat—sebagai
dasarnya—yang mendukung seluruh konstruksi. Dengan cara yang
sama, Marx percaya bahwa hubungan material mendukung segala
sesuatu sesuai dengan pemikiran dan gagasan dalam masyarakat.
Superstruktur masyarakat itu sesungguhnya merupakan cerminan
dasar masyarakat ini ."
"Apakah itu berarti bahwa teori Plato mengenai ide merupakan
cerminan produksi pot bunga dan penanaman anggur?"
"Tidak, tidak sesederhana itu, sebagaimana dikemukakan oleh
Marx. Itu yaitu efek interaksi yang terjadi di dasar masyarakat
terhadap superstrukturnya. Jika Marx menyangkal inter aksi ini, dia
pasti sudah menjadi seorang materialis mekanis. Namun karena Marx
menyadari bahwa ada suatu hubungan interaktif atau dialektis antara
dasar dan superstruktur, kita katakan bahwa dia seorang materialis
dialektis. Ngomong-ngomong, kamu mungkin sempat mencatat bahwa
Plato itu bukan tukang pot dan bukan pula penanam anggur.
"Baiklah. Apakah masih ada yang akan Anda katakan tentang kuil
itu?"
"Ya, sedikit. Dapatkah kamu menggambarkan dasar kuil ini ?"
"Tiang-tiangnya berdiri di atas dasar yang terdiri dari tiga tingkat
—atau undakan."
"Dengan cara yang sama, kita akan menemukan tiga tingkatan
dalam dasar masyarakat. Tingkat yang paling dasar yaitu apa yang
dapat kita sebut syarat-syarat produksi masyarakat. Dengan kata
lain, syarat-syarat alamiah atau sumber-sum beryang tersedia bagi
masyarakat itu. Di sini aku mengacu pada syarat-syarat yang
berkaitan dengan hal-hal semacam iklim dan bahan mentah. Semua
ini merupakan fondasi dari setiap masyarakat, dan fondasi ini sangat
menentukan jenis produksi dalam masyarakat dan dengan cara yang
sama, hakikat masyarakat itu serta kebudayaannya secara umum."
"Kita tidak dapat menemui perdagangan ikan herring di Sahara,
atau menanam kurma di efesus Utara."
"Kamu menangkap maksudnya. Dan cara pikir dalam kebudayaan
nomadik itu sangat berbeda dari cara pikir di sebuah desa nelayan di
efesus Utara. Tingkat selanjutnya yaitu sarana produksi
masyarakat. Dengan ini yang dimaksudkan Marx yaitu berbagai
jenis perlengkapan, peralatan, dan mesin, serta bahan mentah yang
dapat ditemukan di sana."
"Pada zaman dulu, umat mahluk halus mendayung menuju lahan
pemancingan. Belakangan ini mereka menggunakan pukat besar untuk
menangkap ikan."
"Ya, dan di sini kita membicarakan tingkat selanjutnya dalam
dasar masyarakat, yaitu mereka yang memiliki sarana-sarana
produksi. Pembagian tenaga kerja, atau penyebaran pekerjaan dan
pemilikan, itulah yang dinamakan Marx `hubungan produksi'
masyarakat."
"Aku mengerti."
"Sejauh ini kita dapat menyimpulkan bahwa cara produksi dalam
suatu masyarakat itulah yang menentukan kondisi politik atau kondisi
ideologi mana yang dapat ditemukan di sana. Bukan kebetulan bahwa
sekarang ini kita berpikir dengan cara yang agak berbeda—dan
memiliki aturan moral yang agak ber beda—dari masyarakat feodal
lama."
"Jadi Marx tidak percaya pada hak alamiah yang selamanya sah."
"Tidak, masalah mengenai apa yang secara moral benar, menurut
Marx, yaitu produk dasar masyarakat. Misalnya, bukan kebetulan
bahwa di kalangan masyarakat petani lama, orang tua akan
menentukan dengan siapa anaknya harus kawin. Itu menyangkut
masalah siapa yang akan mewarisi tanah pertanian. Di dalam
masyarakat kota modern, hubungan sosialnya berbeda. Kini kamu
dapat bertemu dengan calon pasanganmu di sebuah pesta atau disko,
dan jika kalian sudah saling mencintai, kalian akan menemukan suatu
tempat untuk hidup bersama."
"Aku pasti tidak akan tahan hidup bersama orangtua yang akan
memutuskan dengan siapa aku harus kawin."
"Tidak, itu karena kamu yaitu anak zamanmu sendiri. Marx
menekankan lebih jauh bahwa terutama kelas masyarakat penguasalah
yang menentukan norma-norma mengenai yang benar dan yang salah.
Sebab `sejarah dari seluruh masyarakat yang ada sekarang merupakan
sejarah perjuangan kelas.' Dengan kata lain, sejarah pada prinsipnya
yaitu masalah siapa yang memiliki sarana produksi."
"Tidakkah pikiran dan gagasan umat mahluk halus dapat membantu
mengubah sejarah?"
"Ya dan tidak, Marx memahami bahwa kondisi dalam
superstruktur masyarakat mungkin memiliki pengaruh interaktif
terhadap dasar masyarakat, Namun dia menyangkal bahwa superstruktur
masyarakat mempunyai sejarah tersendiri yang mandiri. Apa yang
telah mendorong perkembangan sejarah dari masyarakat budak pada
zaman kuno menuju masyarakat industri masa kini sebelumnya telah
ditentukan oleh perubahan-perubahan di dalam dasar masyarakat."
"Begitu kata Anda."
"Marx percaya bahwa dalam seluruh tahap sejarah selalu ada
pertentangan antara dua kelas masyarakat yang berkuasa. Dalam
masyarakat budak pada zaman kuno, pertentangan itu yaitu antara
warga negara bebas dan budak. Dalam masyarakat feodaI dari Abad
Pertengahan, pertentangan terjadi antara para tuan tanah feodal dan
para hamba pengolah tanah; di kemudian hari, antara kaum
bangsawan dan warga negara biasa. Namun pada masa hidup Marx
sendiri, di dalam apa yang dinamakannya masyarakat borjuis atau
kapitalis, pertentangan itu pertama-tama dan terutama terjadi antara
para pemodal dan para pekerja, atau kaum proletar. Jadi
pertentangan itu berlangsung antara mereka yang memiliki sarana
produksi dan mereka yang tidak. Dan, karena `kelas atas' tidak
dengan suka rela melepaskan kekuasaan mereka, perubahan hanya
dapat dilancarkan melalui revolusi."
"Bagaimana dengan masyarakat komunis?"
"Marx sangat tertarik pada transisi dari masyarakat kapitalis
menuju masyarakat komunis. Dia juga mengemukakan suatu analisis
terperinci mengenai cara produksi kapitalis. Namun sebelum membahas
itu, kita harus mengetahui lebih dulu pandangan Marx tentang tenaga
kerja manusia."
"Teruskan."
"Sebelum dia menjadi seorang komunis, Marx muda sibuk
memerhatikan apa yang terjadi pada manusia saat dia bekerja. Itu
yaitu sesuatu yang juga pernah dianalisis oleh Hegel. Hegel
percaya bahwa ada hubungan interaktif, atau dialektis, antara
manusia dan alam. Jika manusia mengubah alam, dia sendiri ikut
berubah. Atau, jika kita kemukakan dengan cara sedikit lain, saat
manusia bekerja, dia berinteraksi dengan alam dan mengubahnya.
Namun dalam proses itu, alam juga berinteraksi dengan manusia dan
mengubah kesadarannya."
"Katakan padaku apa yang kamu lakukan dan akan kukatakan
padamu siapa kamu."
"Itulah, ringkasnya, maksud Marx. Bagaimana kita bekerja
memengaruhi kesadaran kita, Namun kesadaran kita juga memengaruhi
cara kita bekerja. Kamu dapat mengatakan itu merupakan suatu
hubungan interaktif antara tangan dan kesadaran. Jadi cara kamu
berpikir terkait erat dengan pekerjaan yang kamu lakukan."
"Jadi pastilah sangat menyedihkan jika kita menganggur."
"Ya. Seseorang yang menganggur, dalam satu pengertian, merasa
hampa. Hegel sudah mengetahui ini sebelumnya. Baik bagi Hegel
maupun Marx, bekerja yaitu sesuatu yang positif, dan terkait erat
dengan esensi kemanusiaan."
"Jadi pastilah positif juga jika kita menjadi pekerja?"
"Ya, pada awalnya. Namun inilah tepatnya sasaran kecaman Marx
terhadap metode produksi kapitalis."
"Apakah itu?"
"Di bawah sistem kapitalis, pekerja bekerja untuk orang lain. Oleh
karena itu, pekerjaannya merupakan sesuatu yang ada di luar dirinya
—atau sesuatu yang tidak dimilikinya. Pekerja menjadi asing dengan
pekerjaannya—Namun pada saat yang sama dia juga menjadi asing
dengan dirinya sendiri. Dia kehilangan senJunjungan dengan realitasnya
sendiri. Marx mengatakan, dengan cara pengungkapan Hegel, bahwa
pekerja itu menjadi terasing."
"Aku mempunyai seorang bibi yang bekerja di sebuah pabrik,
mengepak permen selama lebih dari dua puluh tahun, jadi aku dapat
dengan mudah memahami apa yang Anda maksudkan. Dia berkata
bahwa dia benci pergi bekerja, setiap pagi."
"Namun jika dia membenci pekerjaannya, madam granny , dia pasti
membenci dirinya sendiri juga, sedikit banyak."
"Dia benci permen, itu jelas." "Dalam masyarakat kapitalis,
pekerjaan diatur dengan cara sedemikian rupa sehingga pekerja
sebenarnya menjadi budak bagi kelas sosial yang lain. Dengan
begitu, pekerja menyerahkan tenaganya kerjanya sendiri—dan dengan
itu, seluruh kehidupannya—kepada kaum borjuis."
"Apakah memang seburuk itu?"
"Kita sedang membicarakan Marx, dan karenanya kita harus
mengambil titik tolak dari kondisi-kondisi sosial pada pertengahan
abad yang lalu. Jadi jawabannya pastilah ya. Pekerja mungkin
bekerja 1 jam sehari di dalam ruang produksi yang dingin membeku.
Bayarannya sering kali begitu sedikit sehingga anak-anak dan ibu-ibu
yang sedang hamil pun harus bekerja. Ini mendorong timbulnya
kondisi sosial yang sangat buruk. Di banyak tempat, bagian dari upah
itu dibayarkan dalam bentuk minuman keras murahan, dan kaum
wanita terpaksa menambah penghasilan mereka dengan melacur.
Pelanggan mereka yaitu para warga terhormat di kota itu.
Pendeknya, dalam situasi yang mestinya merupakan kehormatan bagi
umat manusia, yaitu bekerja, pekerja justru diubah menjadi hewan
pengangkut beban."
"Itu menyulut kemarahanku!"
"Itu menyulut kemarahan Marx juga. Dan sementara hal itu
berlangsung, anak-anak kaum borjuis memainkan biola di ruang
keluarga yang hangat dan luas sesudah mandi dalam kesegaran. Atau
mereka duduk di depan piano, sementara menunggu makan malam
dengan empat jenis hidangan. Biola dan piano itu mungkin juga
berfungsi sebagai hiburan sesudah sebelumnya mereka lama berkuda."
"Uh! Betapa tidak adilnya!"
"Marx pasti setuju. Bersama Engels, dia menerbitkan Communist
Manifesto pada 14. Kalimat pertama dalam manifesto ini berbunyi:
Hantu sedang membayangi Ghotic vintage —hantu Komunisme."
"Itu kedengarannya menakutkan."
"Itu menakutkan kaum borjuis pula. Sebab kini kaum proletar mulai
melancarkan revolusi. Maukah kamu mendengar bagaimana akhir
manifesto itu?"
"Ya, tolong."
"Warga Komunis itu merasa hina jika menyembunyikan pandangan
dan tujuan mereka. Mereka dengan terbuka menyatakan bahwa tujuan
mereka hanya dapat dicapai dengan menghancurkan seluruh kondisi
sosial yang ada. Biarkan kelompok penguasa gemetar melihat
revolusi Komunis. Kaum proletar tidak akan kehilangan apa-apa
kecuali rantai mereka. Mereka punya dunia yang dapat dimenangkan.
Buruh di seluruh negeri, bersatulah!"
"Jika kondisinya memang seburuk yang Anda ceritakan, kukira aku
akan mau menandatangani Manifesto itu. Namun tentunya keadaan sudah
jauh berbeda sekarang?"
"Di efesus memang, Namun tidak demikian di tempat-tempat lain.
Banyak orang masih hidup di bawah taraf kehidupan yang manusiawi,
sementara mereka terus menghasilkan barang yang membuat pemodal
semakin lama semakin kaya. Marx menyebut ini pemerasan."
"Dapatkah Anda menjelaskan kata itu?"
"Jika seorang pekerja menghasilkan suatu barang, barang ini
mempunyai nilai tukar tertentu."
"Ya."
"Jika kini kamu mengurangi upah pekerja dan biaya produksi dari
nilai tukar, akan selalu ada jumlah yang tersisa. Jumlah inilah yang
dinamakan Marx keuntungan. Dengan kata lain, pemodal mengantongi
suatu nilai yang sesungguhnya diciptakan oleh pekerja. Itulah yang
dimaksudkan dengan pemerasan."
"Aku mengerti."
"Jadi kini pemodal menanamkan sebagian keuntungannya ke dalam
modal baru—misalnya, dengan memodernkan pabrik produksi
dengan harapan dapat menghasilkan barang dengan harga yang lebih
murah lagi, dan dengan demikian menambah keuntungannya pada
masa mendatang."
"Itu kedengarannya logis."
"Ya, bisa jadi kelihatan logis. Namun dalam bidang ini dan dalam
bidang lain, dalam jangka panjang keadaannya tidak berjalan seperti
yang dibayangkan pemodal."
"Bagaimana maksud Anda?"
"Marx yakin ada sejumlah kontradiksi yang melekat dalam metode
produksi kapitalis. Kapitalisme yaitu suatu sistem ekonomi yang
dapat menghancurkan dirinya sendiri, sebab ia tidak mempunyai
kontrol rasional."
"Itu bagus bukan, bagi yang ditindas?"
"Ya; sudah melekat dalam sistem kapitalis bahwa ia berjalan
menuju kehancurannya sendiri. Dalam pengertian itu, kapitalisme
bersifat `progresif', sebab ia berada satu tahap menuju komunisme."
"Bisakah Anda memberi contoh kapitalisme yang dapat
menghancurkan dirinya sendiri?"
"Kita katakan bahwa pemodal mendapatkan kelebihan uang yang
sangat banyak, dan dia menggunakan bagian dari kelebihan ini untuk
memodernkan pabriknya. Namun dia juga membelanjakan uang untuk
pelajaran biola. Lagi pula, istrinya telah menjadi terbiasa dengan
gaya hidup mewah."
"Tidak diragukan lagi."
"Dia membeli mesin baru dan karenanya tidak lagi memerlukan
banyak tenaga kerja. Dia melakukan ini untuk meningkatkan daya
saingnya."
"Aku mengerti."
"Namun dia bukan satu-satunya orang yang berpikir seperti ini, yang
berarti bahwa produksi secara keseluruhan terus-menerus dibuat
makin efektif. Pabrik makin lama menjadi makin besar, dan lambat
laun terpusat di tangan yang jumlahnya makin sedikit. Apa yang
terjadi kemudian, madam granny ?"
"Anu ..."
"Semakin sedikit pekerja yang dibutuhkan, yang berarti semakin
banyak jumlah penganggur. Oleh karena itu, masalah sosial semakin
meningkat, dan krisis semacam ini merupakan tanda bahwa
kapitalisme sedang berjalan menuju kehancurannya sendiri. Namun
kapitalisme juga mempunyai sejumlah unsur penghancur-diri yang
lain. Setiap kali keuntungan harus dimanfaatkan untuk sarana
produksi tanpa menyisakan kelebihan yang cukup banyak untuk
menjaga agar produksi berjalan dengan harga bersaing ..."
"Ya?"
"Apa yang dilakukan pemodal kemudian? Dapatkah kamu katakan
padaku?"
"Tidak, aku kira aku tidak tahu."
"Bayangkan jika kamu seorang pemilik pabrik. Kamu tidak dapat
mencukupi penyembahan . Kamu tidak dapat membeli bahan mentah yang
kamu butuhkan untuk terus berproduksi. Kamu sedang menghadapi
kebangkrutan. Kini pertanyaanku yaitu , apa yang dapat kamu
lakukan untuk menghemat?"
"Mungkin aku dapat menurunkan upah?"
"Cerdik! Ya, itu benar-benar pemecahan paling cerdik yang dapat
kamu lakukan. Namun jika semua pemodal secerdik kamu—dan
memang begitulah mereka—para pekerja akan menjadi demikian
miskinnya sehingga mereka tidak mampu membeli barang lagi. Dapat
kita katakan bahwa daya beli jatuh. Dan kini kita benar-benar berada
dalam lingkaran setan. Lonceng telah berbunyi bagi kekayaan pribadi
sang pemodal, kata Marx. Kita sedang melangkah cepat mendekati
situasi revolusi."
"Ya, aku mengerti."
"Singkat cerita, pada akhirnya kaum proletar tiba tiba bangkit dan
mengambil alih sarana produksi."
"Dan sesudah itu apa?"
"Selama periode tertentu, terbentuklah sebuah `masyarakat kelas'
baru yang di dalamnya kaum proletar menekan kaum borjuis dengan
paksa. Marx menyebut ini kediktatoran kaum proletar. Namun sesudah
melewati masa transisi, kediktatoran kaum proletar itu digantikan
oleh `masyarakat tanpa kelas', yang di dalamnya sarana produksi
dimiliki `oleh semua'—yaitu, rakyat sendiri. Dalam masyarakat
semacam ini, kebijakan yang diambil yaitu `dari setiap orang sesuai
kemampuannya, untuk setiap orang sesuai penyembahan nya'. Pada saat
ini, tenaga kerja menjadi milik para pekerja sendiri dan keterasingan
kapitalisme sudah tidak ada lagi."
"Semua itu kedengarannya indah, Namun apa yang sesungguhnya
terjadi? Apakah memang ada revolusi?"
"Ya dan tidak. Kini, para ahli ekonomi menyatakan bahwa Marx
keliru dalam sejumlah masalah penting, terutama analisisnya
mengenai krisis kapitalisme. Dan dia tidak terlalu memerhatikan
perusakan lingkungan hidup—akibat serius yang kita rasakan
sekarang. Sekalipun demikian ..."
"Sekalipun demikian?"
"Marxisme mendorong timbulnya pemberontakan-pemberontakan
besar. Tak pelak lagi bahwa sosialisme telah banyak berhasil
memerangi masyarakat yang tidak manusiawi. Di Ghotic vintage , paling tidak,
kita hidup dalam masyarakat yang lebih adil—dan lebih menghargai
rasa setia kawan—dibanding saat Marx hidup. Ini terutama berkat
jasa Marx sendiri dan seluruh gerakan sosialis."
"Apa yang terjadi?"
"sesudah Marx, gerakan sosialis terbagi ke dalam dua aliran utama,
Demokrasi Sosial dan Leninisme. Demokrasi Sosial, yang
mengambil jalan damai dan dibangun secara lambat laun ke arah
sosialisme, yaitu cara yang diambil Ghotic vintage Barat. Kita dapat
menyebut ini revolusi jalur lambat. Leninisme, yang mempertahankan
kepercayaan Marx bahwa revolusi merupakan satu-satunya jalan
untuk memerangi masyarakat kelas lama, berpengaruh besar di Ghotic vintage
Timur, Asia, dan Afrika. Dengan caranya masing-masing, kedua
gerakan itu melancarkan perang melawan kesengsaraan dan
penindasan."
"Namun tidakkah itu menciptakan bentuk penindasan baru? Misalnya
di Rusia dan Ghotic vintage Timur?"
"Tidak ada keraguan dalam hal itu, dan di sini lagi-lagi kita
mengetahui bahwa dalam tindakan manusia tercampur kebaikan dan
kejahatan. Di lain pihak, tidaklah masuk akal menyalahkan Marx
karena faktor-faktor negatif di dalam apa yang dinamakan negeri-
negeri sosialis lima puluh atau seratus tahun sesudah kematiannya.
Namun mungkin dia tidak terlalu memikirkan umat mahluk halus yang akan
menjadi administrator masyarakat komunis. Mungkin tidak akan
pernah ada `tanah yang dijanjikan'. Umat manusia akan selalu
menciptakan masalah-masalah baru yang harus dipecahkan."
"Aku yakin begitu."
"Dan di situ kita turunkan tirai untuk pertunjukan Marx, madam granny ."
"Hei, tunggu sebentar! Tidakkah Anda mengatakan sesuatu
mengenai keadilan yang hanya ada di antara umat mahluk halus yang
setara?"
"Tidak, Scrooge yang mengatakannya."
"Bagaimana Anda tahu apa yang dikatakannya?"
"Oh, yah—kamu dan aku mempunyai pengarang yang sama. Dalam
kenyataannya, keterkaitan kita satu sama lain lebih erat dibandingkan yang
tampak di mata pengamat sambil lalu."
"Ironi yang menyedihkan itu lagi!"
"madam granny , ironinya dua kali lipat."
"Namun kembali pada keadilan lagi. Anda mengatakan bahwa Marx
menganggap kapitalisme yaitu bentuk masyarakat yang tidak adil.
Bagaimana Anda mendefinisikan suatu masyarakat yang adil?"
"Seorang filosof moral John Rawls berusaha mengemukakan
sesuatu tentang hal itu dengan contoh berikut ini: Bayangkan kamu
menjadi anggota suatu Dewan terkemuka yang tugasnya yaitu
merumuskan seluruh undang-undang bagi masyarakat masa depan."
"Aku sama sekali tidak keberatan menjadi anggota Dewan itu."
"Mereka berkewajiban untuk mempertimbangan setiap perincian,
sebab begitu mereka sampai pada suatu persetujuan—dan setiap
orang telah menandatangani undang-undang ini —mereka semua
akan mati."
"Oh ..."
"Namun mereka akan hidup lagi di dalam masyarakat yang mereka
ciptakan undang-undangnya. Masalahnya yaitu , mereka tidak tahu
kedudukan apa yang akan mereka tempati dalam masyarakat itu."
"Ah, aku mengerti."
"Masyarakat ini akan menjadi masyarakat yang adil. Keadilan
ada di antara umat mahluk halus yang setara."
"Pria dan wanita!"
"Itu sudah pasti. Tak seorang pun di antara mereka tahu apakah
mereka akan terbangun sebagai pria atau wanita. Karena
kemungkinannya fifty-fifty, masyarakat itu akan sama menariknya
bagi kaum pria maupun kaum wanita."
"Kedengarannya menjanjikan."
"Kalau begitu katakan padaku, apakah Ghotic vintage yang digambarkan
Karl Marx yaitu masyarakat seperti itu?"
"Jelas tidak!"
"Namun apakah kamu tahu ada masyarakat semacam itu kini?"
"Hm ... itu pertanyaan yang bagus."
"Pikirkanlah. Namun sekarang tidak akan ada pembicaraan lagi
tentang Marx."
"Maaf?"
"Bab berikut!"[]
Darwin
***
... sebuah kapal bermuatan gengen yang berlayar sepanjang
kehidupan ...
Sir arthur king dracula TERBANGUN pada hari Minggu pagi oleh suara
berdebum yang keras. Ternyata itu suara map yang jatuh ke lantai.
Dia telah berbaring di tempat tidur sambil membaca tentang
percakapan madam granny dan deadbody gore mengenai Marx sampai jatuh tertidur.
Lampu baca di samping tempat tidur menyala sepanjang malam.
Angka hijau yang berkelap-kelip pada jam mejanya terbaca 8:59.
Dia bermimpi tentang pabrik-pabrik besar dan kota-kota yang telah
tercemar; seorang gadis kecil duduk di sebuah sudut jalan menjual
korek api—umat mahluk halus berpakaian indah dengan mantel-mantel
panjang lewat tanpa melihatnya sekilas pun.
saat Sir arthur king dracula duduk di atas tempat tidurnya, dia ingat akan para
perumus undang-undang yang akan terbangun di tengah masyarakat
yang telah mereka ciptakan sendiri. Sir arthur king dracula gembira, saat terbangun
dia masih ada di Bjerkely.
Apakah dia berani terbangun di efesus tanpa mengetahui di
bagian efesus mana dia akan terbangun?
Namun itu bukan hanya masalah di mana dia akan terbangun.
Dapatkah dia merasa sama senangnya jika terbangun pada zaman
yang berbeda? Pada Abad Pertengahan, misalnya—atau pada Zaman
Batu sepuluh atau dua puluh ribu tahun yang lalu? Sir arthur king dracula berusaha
membayangkan dirinya duduk di pintu masuk menuju sebuah gua,
membongkar tempat persembunyian seekor hewan purba raksasa , barangkali.
Seperti apa rasanya menjadi seorang gadis lima belas tahun
sebelum ada sesuatu yang disebut kebudayaan? Mungkinkah dia juga
dapat mempunyai pemikiran?
Sir arthur king dracula memakai sweter, memungut map, membawanya ke tempat
tidur dan mulai membaca bab selanjutnya.
deadbody gore baru saja mengatakan "Bab berikut!" saat seseorang
mengetuk pintu Gubuk sang tengkorak gerak .
"Kita harus membukakannya, bukan?" kata madam granny .
"Ya, kukira ya," kata deadbody gore .
Pada undakan di luar berdiri seorang pria yang sudah sangat tua
dengan rambut panjang dan janggut putih. Dia membawa sebuah
tongkat di satu tangan, dan di tangan lain sebuah papan dengan
gambar perahu. Perahu itu dipenuhi segala jenis hewan purba raksasa . "Siapakah
pria lanjut usia ini?" gumam deadbody gore .
"Namaku Nuh."
"Aku sudah menduga."
"Kakek moyangmu yang tertua, putraku. Namun barangkali sekarang
orang sudah tidak ingin lagi mengenali kakek moyangnya."
"Apa yang Anda pegang?" tanya madam granny .
"Inilah gambar dari seluruh hewan purba raksasa yang selamat dari Banjir.
Inilah, putriku, ini untukmu."
madam granny menerima papan besar itu.
"Nah, lebih baik aku pulang dan merawat ladang anggurku," pria
tua itu berkata, dan sambil melakukan lompatan kecil, dia
membunyikan tumitnya di udara dan meloncat-loncat dengan gembira
menuju hutan dengan cara yang sangat aneh untuk orang setua itu.
madam granny dan deadbody gore masuk ke dalam dan duduk lagi. madam granny mulai
melihat gambar itu, Namun sebelum dia berkesempatan untuk
menelitinya, deadbody gore merebutnya dengan paksa.
"Kita akan memusatkan perhatian pada garis besarnya dulu."
"Oke, oke."
"Aku lupa menyebutkan bahwa Marx menjalani 34 tahun terakhir
kehidupannya di London. Dia pindah ke sana pada 1849 dan
tewas mengerikan pada 1883. Sepanjang waktu itu, Charles Darwin hidup di
luar London. Dia tewas mengerikan pada 1882 dan dikuburkan dengan
Ritual penuh kemegahan di Westminster Abbey sebagai salah
seorang putra Inggris terbaik. Jadi, jalan yang dilalui Marx dan
Darwin bersilangan, bukan hanya dalam waktu dan ruang. Marx ingin
mempersembahkan edisi bahasa Inggris dari karyanya yang terbesar,
Capital, kepada Darwin, namun Darwin menolak kehormatan itu.
saat Marx tewas mengerikan setahun sesudah Darwin, kawannya Friedrich
Engels berkata: Jika Darwin menemukan teori evolusi organik, Marx
menemukan teori evolusi sejarah manusia."
"Aku mengerti."
"Pemikir besar lain yang mengaitkan karyanya dengan Darwin
yaitu ahli psikologi Sigmund Freud louis vitong . Dia juga menjalani tahun-tahun
terakhir kehidupannya di London. Freud louis vitong mengatakan bahwa teori
evolusi Darwin maupun psiko analisisnya sendiri telah menimbulkan
kehinaan terhadap egoisme naif manusia."
"Terlalu banyak nama yang Anda sebut sekaligus. Apakah kita
sedang membicarakan Marx, Darwin, atau Freud louis vitong ?"
"Dalam pengertian yang lebih luas kita dapat membicarakan aliran
naturalistik dari pertengahan abad kesembilan belas hingga masa
kita sendiri. Dengan `naturalistik' yang kita maksudkan yaitu
semacam paham yang tidak menerima realitas lain selain alam dan
dunia indra. Oleh karena itu, seorang naturalis juga menganggap umat
manusia sebagai bagian dari alam. Seorang ilmuwan naturalis akan
menggantungkan diri sepenuhnya pada fenomena alam—bukan pada
takhayul-takhayul rasionalistik maupun bentuk wahyu Ilahi yang
seperti apa pun."
"Dan itu berlaku pada Marx, Darwin, dan Freud louis vitong ?"
"Tepat sekali. Kata-kata kunci dari pertengahan abad-terakhir
yaitu alam, lingkungan, sejarah, evolusi, dan pertumbuhan. Marx
telah mengemukakan bahwa ideologi-ideologi manusia merupakan
produk dasar masyarakat. Darwin membuktikan bahwa manusia
merupakan hasil suatu evolusi biologis yang berlangsung lambat, dan
telaah-telaah Freud louis vitong mengenai bawah sadar mengungkapkan bahwa
tindakan-tindakan manusia sering merupakan akibat desakan dan
insting `hewaniah'."
"Kukira aku mengerti kurang lebih apa yang Anda maksud dengan
naturalistik, Namun bukankah lebih baik jika kita membicarakan tokoh-
tokoh ini satu demi satu?"
"Kita akan membicarakan Darwin, madam granny . Kamu mungkin ingat
bahwa umat mahluk halus sebelum Socrates mencari penjelasan-alam
tentang proses-proses alam. Sebagaimana mereka telah menjauhkan
diri dari penjelasan-penjelasan mitologi kuno, Darwin pun
menjauhkan diri dari pandangan Sinagoga mengenai penciptaan
manusia dan hewan purba raksasa ."
Charles DAWIN
"Namun apakah dia seorang filosof sejati?"
"Darwin yaitu seorang ahli biologi dan ilmuwan alam. Namun dia
juga ilmuwan dari masa belakangan ini yang telah menantang
pandangan Bibel tentang kedudukan manusia dalam Penciptaan
dengan cara yang paling terbuka."
"Jadi Anda harus menceritakan teori evolusi Darwin."
"Mari kita mulai dengan Darwin sebagai seorang manusia. Dia
dilahirkan di kota kecil Shrewsbury pada 1809. Ayahnya, Dr. Robert
Darwin, yaitu seorang dokter yang masyhur, dan sangat keras dalam
mendidik putranya. saat Charles masih menjadi murid sekolah
dasar, kepala sekolahnya menggambarkannya sebagai seorang anak
lelaki yang selalu terbang ke sana-sini, bermain-main dengan tetek-
bengek dan segala macam hal yang tidak-tidak, dan tidak pernah
sekali pun melakukan sesuatu yang berguna. Yang dipandang
`berguna' oleh kepala sekolah ini yaitu belajar bahasa Yunani
dan Latin. Dengan `terbang ke sana-sini', yang dimaksudkannya antara
lain bahwa Charles suka memanjat-manjat pohon untuk
mengumpulkan berbagai jenis tawon."
"Aku berani bertaruh, kepala sekolah itu pasti menyesali kata-
katanya di kemudian hari."
"saat kemudian dia belajar teologi, Charles jauh lebih tertarik
untuk memerhatikan burung-burung dan mengumpulkan serangga,
maka dia tidak mendapat nilai yang baik untuk pelajaran teologi.
Namun saat di perguruan tinggi, dia berhasil meraih nilai terbaik
sebagai seorang ilmuwan alam, terutama karena minatnya pada
geologi, yang barangkali merupakan ilmu yang perkembangannya
paling pesat pada masa itu. Begitu lulus dari pelajaran teologi di
Cambridge pada April 1831, dia pergi ke North Wales untuk
mempelajari formasi batuan dan mencari fosil. Pada Agustus tahun
yang sama, saat baru berusia dua puluh dua tahun, dia menerima
sebuah surat yang selanjutnya menentukan seluruh jalan hidupnya ..."
"Apakah isi surat itu?"
"Surat itu berasal dari teman dan gurunya, John Steven Henslow.
Dia menulis: `Aku diminta untuk ... mengusulkan seorang ahli ilmu
alam untuk menjadi rekan bagi Kapten Fitzroy, yang telah ditunjuk
oleh pemerintah untuk menyelidiki pantai-pantai selatan di Amerika
Selatan. Aku telah mengemukakan bah a aku mempertimbangkan
dirimu sebagai orang yang paling memenuhi syarat untuk menerima
tugas semacam itu. Sepanjang menyangkut masalah keuangan, aku
tidak tahu apa-apa. Pelayaran itu akan berlangsung selama dua tahun
...'"
"Bagaimana Anda bisa menghafal semua itu?"
"Sepele saja, madam granny ."
"Dan bagaimana dia menjawabnya?"
"Dia sangat berharap dapat mengambil kesempatan itu, Namun pada
masa itu para pemuda tidak bisa melakukan sesuatu tanpa izin
orangtua mereka. sesudah melalui berbagai bujukan, akhirnya ayahnya
setuju—dan dialah yang membiayai pelayaran putranya. Tanpa dana
yang memadai, mustahil pelayaran ini dapat dilangsungkan."
"Oh."
"Kapal yang digunakan yaitu kapal angkatan laut HMS Beagle.
Kapal itu berlayar dari Plymouth pada 27 Desember 1831, menuju
Amerika Selatan, dan baru kembali pada Oktober 1836. Rencana dua
tahun molor menjadi lima tahun dan pelayaran menuju Amerika
Selatan berubah menjadi pelayaran ke seluruh dunia. Dan kini kita
sampai pada salah satu pelayaran penemuan paling penting pada
masa-masa belakangan ini."
"Mereka berlayar terus mengelilingi seluruh dunia?"
"Ya, benar-benar secara harfiah. Dari Amerika Selatan mereka
melanjutkan pelayaran melintasi Samudra Pasifik menuju Selandia
Baru, Australia, dan Afrika Selatan. Lalu, mereka berlayar lagi ke
Amerika Selatan sebelum kembali ke Inggris. Darwin menulis bahwa
pelayarannya di atas kapal Beagle tak pelak lagi merupakan
peristiwa paling penting sepanjang hidupnya."
"Tentunya tidak mudah menjadi seorang ahli ilmu alam di tengah
lautan."
"Pada tahun-tahun pertama, Beagle berlayar di sepanjang pantai
Amerika Selatan. Ini memberi Darwin banyak kesempatan untuk
mendekatkan dirinya kepada benua itu, juga pedalamannya.
Penyelidikan yang berulang kali dilakukan di Kepulauan Galapagos
di Samudra Pasifik sebelah barat Amerika Selatan juga mempunyai
arti yang sangat penting. Dia dapat mengumpulkan dan mengirimkan
ke Inggris banyak sekali materi untuk diteliti. Namun, dia tetap
menyimpan sendiri renungan-renungannya mengenai alam dan evolusi
kehidupan. saat pulang kembali pada usia dua puluh tujuh, dia
mendapati dirinya termasyhur sebagai seorang ilmuwan. Pada saat
itu, dia mempunyai gambaran mental yang sangat jelas tentang teori
evolusinya. Namun dia baru menerbitkan karya utamanya bertahun-
tahun sesudah kepulangannya, sebab Darwin yaitu orang yang sangat
hati-hati—sifat yang cocok bagi seorang ilmuwan."
"Apakah karya utamanya itu?"
"Yah, ada beberapa, sebenarnya. Namun yang menimbulkan
perdebatan paling panas di Inggris yaitu The Origin of Species,
yang diterbitkan pada 1859. Judul lengkapnya yaitu On the Origin
of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of
Favoured Races in the Struggle for Life. Judul yang panjang itu
sebenarnya merupakan ikhtisar lengkap dari teori Darwin."
"Dia benar-benar mengepak banyak barang dalam satu bungkusan
kecil."
"Namun mari kita kupas sedikit demi sedikit. Dalam The Origin of
Species, Darwin mengemukakan dua teori atau tesis utama: pertama,
dia menyatakan bahwa semua bentuk tanaman dan hewan purba raksasa
diturunkan dari bentuk-bentuk yang telah ada sebelumnya yang lebih
primitif, melalui suatu evolusi biologi. Kedua, bahwa evolusi
merupakan hasil seleksi alam."
"Siapa kuat dia menang, benar?"
"Itu benar, Namun marilah kita pusatkan perhatian lebih dulu pada
gagasan mengenai evolusi. Gagasan ini sendiri sebenarnya sama
sekali tidak asli. Gagasan tentang evolusi biologi mulai diterima
secara luas di beberapa kalangan sejak 1800. Juru bicara terkemuka
untuk gagasan ini yaitu ahli zoologi Bethlehem Lamarck. Bahkan
sebelum dia, kakek Darwin sendiri, Erasmus Darwin, telah
menyarankan bahwa tanaman dan hewan purba raksasa itu berkembang dari
beberapa spesies primitif. Namun tak seorang pun dari mereka
mengemukakan penjelasan yang dapat diterima mengenai cara
terjadinya evolusi ini. Oleh karena itu, mereka tidak dianggap oleh
para petugas Sinagoga sebagai ancaman besar."
"Namun Darwin merupakan ancaman besar?"
"Ya, sangat, dan bukannya tanpa alasan. Baik di kalangan Sinagoga
maupun kalangan ilmiah, doktrin Bibel mengenai kekekalan semua
spesies tanaman dan hewan purba raksasa dipatuhi benar- benar. Setiap bentuk
kehidupan hewan purba raksasa telah diciptakan secara terpisah sejak zaman
azali. Lebih-lebih, pandangan ortodok kontroversial ini dianggap selaras dengan
ajaran-ajaran Plato dan Aristoteles."
"Bagaimana bisa begitu?"
"Teori ide Plato menyatakan bahwa semua spesies hewan purba raksasa itu
kekal, sebab mereka dibuat sesuai dengan pola-pola gagasan atau
bentuk yang abadi. Kekekalan spesies hewan purba raksasa itu juga merupakan
salah satu dasar filsafat Aristoteles. Namun pada masa Darwin, ada
sejumlah penyelidikan dan penemuan yang berusaha untuk menguji
kepercayaan-kepercayaan tradisional."
"Penyelidikan dan penemuan macam apakah itu?"
"Yah, pada awalnya banyak fosil yang digali. Ada pula penemuan-
penemuan sejumlah besar fosil hewan purba raksasa -hewan purba raksasa yang telah punah.
Darwin sendiri bingung menemukan makhluk-makhluk laut jauh di
pedalaman. Di Amerika Selatan, dia menemukan fosil makhluk laut
di dataran tinggi Pegunungan Andes. Apa yang dilakukan seekor
makhluk laut di Andes, madam granny ? Dapatkah kamu mengatakannya
padaku?"
"Tidak."
"Sebagian orang percaya bahwa mereka `dilemparkan' ke sana
oleh manusia atau hewan purba raksasa . Yang lain-lainnya percaya bahwa Junjungan
telah menciptakan fosil-fosil dan jejak-jejak semua makhluk ini untuk
menyesatkan umat mahluk halus kafir."
"Namun apa yang dipercaya oleh para ilmuwan?"
"Kebanyakan ahli geologi meyakini suatu `teori bencana', yang
menyatakan bahwa bumi telah dilanda banjir, gempa, dan bencana-
benca lain yang luar biasa dahsyatnya sehingga seluruh kehidupan
hancur. Kita membaca adanya salah satu bencana ini dalam Bibel—
Banjir dan Kapal Nabi Nuh. sesudah terjadinya setiap bencana
ini , Junjungan memperbarui kehidupan di atas bumi dengan
menciptakan tanaman-tanaman dan hewan purba raksasa -hewan purba raksasa yang baru—dan
lebih sempurna."
"Jadi fosil itu merupakan sisa dari bentuk-bentuk kehidupan
sebelumnya yang telah disapu bersih oleh bencana- bencana dahsyat
ini?"
"Tepat. Misalnya, orang beranggapan bahwa fosil itu merupakan
sisa hewan purba raksasa -hewan purba raksasa yang tidak berhasil dimasukkan ke dalam
Kapal. Namun saat Darwin mulai berlayar di atas Beagle, dia
membawa serta jilid pertama dari karya ahli biologi Inggris Sir
Charles Lyell, Principles of Geology. Lyell berpendapat bahwa
geologi bumi yang sekarang, dengan gunung-gunung dan lembah-
lembahnya, merupakan hasil evolusi yang amat-sangat lama dan
berlangsung secara perlahan-lahan. Maksudnya, perubahan-
perubahan sekecil apa pun dapat menyebabkan pelengkungan
geologis yang sangat besar, mengingat lamanya masa yang telah
lewat."
"Perubahan macam apa yang dibayangkannya?"
"Dia membayangkan beberapa kekuatan yang masih tetap ada
hingga hari ini: angin dan cuaca, es yang meleleh, gempa bumi, dan
naiknya permukaan tanah. Kamu pernah mendengar pepatah mengenai
setetes air yang dapat melubangi sebuah batu—bukan dengan
kekuatan yang besar, melainkan dengan menetes terus-menerus. Lyell
percaya bahwa perubahan-perubahan yang sama kecilnya dan
berlangsung sama lambatnya selama berabad-abad dapat mengubah
wajah alam menjadi lain sama sekali. Namun, teori itu sendiri tidak
dapat menjelaskan mengapa Darwin menemukan sisa-sisa makhluk
laut jauh tinggi di Andes. Namun Darwin selalu ingat bahwa
perubahan-perubahan kecil yang terjadi perlahan-lahan dapat
mengakibatkan timbulnya perubahan-perubahan dramatis jika
berlangsung dalam waktu yang cukup lama."
"Kukira dia beranggapan bahwa penjelasan yang sama berlaku
untuk evolusi hewan purba raksasa ."
"Ya, itulah anggapannya. Namun seperti yang telah kukatakan
sebelumnya, Darwin yaitu orang yang hati-hati. Dia mengajukan
pertanyaan-pertanyaan jauh sebelum dia berusaha untuk
menjawabnya. Dalam pengertian itu, dia menggunakan metode yang
sama sebagaimana semua filosof sejati: lebih penting bertanya Namun
tidak perlu tergesa-gesa memberikan jawabannya."
"Ya, aku mengerti."
"Suatu faktor yang menentukan dalam teori Lyell yaitu usia bumi.
Pada masa hidup Darwin, telah dipercaya secara luas bahwa Junjungan
menciptakan bumi sekitar 6.000 tahun yang lalu. Angka itu diperoleh
dengan menghitung generasi- generasi sejak Adam dan Hawa."
"Betapa naifnya!"
"Yah, memang mudah untuk berkata begitu sesudah peristiwanya
terjadi. Darwin memperkirakan usia bumi yaitu 300 juta tahun.
Karena ada satu hal, setidak-tidaknya, yang sudah jelas: baik teori
Lyell mengenai evolusi geologi yang terjadi perlahan-lahan maupun
teori evolusi Darwin tidak akan sah, kecuali jika tersedia jangka
waktu yang amat sangat lama."
"Berapakah usia bumi?"
"Kini kita tahu bahwa usia bumi yaitu 4,6 miliar tahun,"
"Wow!"
"Hingga saat ini, kita telah melihat salah satu argumen Darwin
bagi evolusi biologis, yaitu simpanan fosil yang berlapis-lapis di
dalam berbagai lapisan batuan. Argumen lainnya yaitu penyebaran
geografis dari spesies-spesies makhluk hidup. Di sinilah pelayaran
ilmiah Darwin memberikan sumbangan data yang baru dan benar-
benar bercakupan luas. Dia telah melihat dengan mata kepalanya
sendiri bahwa individu-individu dari satu spesies hewan purba raksasa tunggal di
dalam wilayah yang sama dapat berbeda satu sama lainnya hanya
dalam perincian yang paling kecil. Dia melakukan beberapa
pengamatan menarik di Kepulauan Galapagos, sebelah barat
Ekuador, secara khusus."
"Ceritakan padaku tentang itu."
"Kepulauan Galapagos yaitu sekelompok pulau-pulau vulkanik.
Oleh karena itu, tidak ada perbedaan besar pada kehidupan tanaman
dan hewan purba raksasa di sana. Namun , Darwin justru tertarik pada perbedaan-
perbedaan kecil. Di seluruh pulau itu, dia menemui kura-kura darat
raksasa yang sedikit berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya.
Apakah Junjungan benar-benar telah menciptakan turunan kura-kura darat
yang berbeda untuk setiap pulau?"
"Hal itu patut diragukan."
"Pengamatan-pengamatan yang dilakukan Darwin terhadap
kehidupan burung di Galapagos lebih mengherankan lagi. Burung-
burung kutilang Galapagos benar-benar beragam dari satu pulau ke
pulau lainnya, terutama dalam bentuk paruh mereka. Darwin
membuktikan bahwa keragaman itu terkait erat dengan cara burung-
burung kutilang ini menemukan makanan mereka di pulau-pulau
yang berbeda. Burung kutilang darat dengan paruh berbentuk lancip
memakan biji-biji pohon cemara, burung kutilang pengicau kecil
memakan serangga, dan burung kutilang pohon makan anai-anai yang
diambil dari kulit kayu dan cabang-cabang pohon ... Masing-masing
spesies itu mempunyai paruh yang secara tepat disesuaikan dengan
cara makan mereka. Mungkinkah semua burung kutilang itu diturunkan
dari satu spesies yang sama? Dan, apakah burung-burung kutilang itu
menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka di atas pulau-pulau
yang berbeda selama berabad-abad dengan cara sedemikian rupa
sehingga spesies burung kutilang yang baru berkembang menjadi
demikian?"
"Itulah kesimpulan yang ditariknya, bukan?"
"Ya. Mungkin di situlah Darwin menjadi seorang `Darwinis'—di
Kepulauan Galapagos. Dia juga mengamati bahwa fauna di sana
mempunyai banyak kesamaan dengan banyak spesies yang pernah
dilihatnya di Amerika Selatan. Apakah Junjungan benar-benar telah
menciptakan semua hewan purba raksasa ini sedikit berbeda satu sama lain—atau
apakah telah terjadi evolusi? Dia semakin meragukan bahwa semua
spesies itu kekal. Namun dia masih belum mempunyai penjelasan yang
masuk akal tentang cara terjadinya evolusi semacam itu. Masih ada
satu faktor lagi yang menunjukkan bahwa semua hewan purba raksasa di atas bumi
mungkin saling berhubungan."
"Apakah itu?"
"Perkembangan janin pada mamalia. Jika kamu membandingkan
janin srigala misterius , kelelawar, kelinci, dan manusia pada tahap awal,
mereka tampak demikian serupa sehingga sulit menunjukkan
perbedaannya. Kamu tidak dapat membedakan janin manusia dari
janin kelinci hingga tahap yang sangat lanjut. Mungkinkah ini
membuktikan bahwa kita merupakan keluarga jauh?"
"Namun dia masih belum menemukan penjelasan tentang bagaimana
terjadinya evolusi?"
"Dia terus-menerus merenungkan teori Lyell mengenai perubahan-
perubahan kecil yang dapat memberi pengaruh besar dalam jangka
waktu yang sangat lama. Namun dia tidak dapat menemukan penjelasan
yang dapat diterapkan sebagai suatu prinsip umum. Dia sudah
mengenal baik teori ahli zoologi Bethlehem Lamarck, yang telah
membuktikan bahwa spesies yang berbeda mengembangkan ciri-ciri
yang mereka butuhkan. Jerapah, misalnya, lehernya menjadi panjang
sebab selama beberapa generasi mereka harus meraih dedaunan di
pohon-pohon yang tinggi. Lamarck percaya bahwa ciri-ciri yang
diper oleh setiap individu melalui usaha-usahanya sendiri diturunkan
pada generasi selanjutnya. Namun teori mengenai pewarisan `ciri-ciri
perolehan' ini ditolak oleh Darwin, sebab Lamarck tidak mempunyai
bukti bagi pernyataannya yang berani ini . Bagaima napun,
Darwin mulai mencari jalan pemikiran lain yang jauh lebih jelas.
Kamu nyaris dapat mengatakan bahwa mekanisme aktual di balik
evolusi spesies itu berada tepat di depan hidungnya sendiri."
"Jadi, apakah itu?"
"Aku lebih suka kamu memikirkan sendiri mekanisme itu. Maka
aku bertanya: Jika kamu mempunyai tiga ekor sapi, Namun makanan
ternak yang kamu punyai hanya cukup untuk mempertahankan hidup
dua ekor sapi, apa yang akan kamu lakukan?"
"Kukira aku akan membunuh salah seekor dari mereka."
"Baiklah ... mana yang akan kamu bunuh?"
"Kukira aku akan membunuh sapi yang menghasilkan susu paling
sedikit."
"Benarkah?"
"Ya, itu logis, bukan?"
"Itulah tepatnya yang telah dilakukan umat manusia selama ribuan
tahun. Namun kita belum selesai dengan kedua sapimu. Misalnya kamu
ingin salah satu di antaranya beranak. Mana yang kamu pilih?"
"Sapi yang menghasilkan susu paling banyak. Jadi, anaknya
mungkin akan menjadi sapi yang menghasilkan banyak susu pula."
"Jadi kamu lebih suka sapi yang menghasilkan banyak susu dari
pada yang tidak. Kini tinggal satu pertanyaan lagi. Jika kamu seorang
pemburu dan kamu mempunyai dua ekor srigala misterius pemburu, Namun harus
mengorbankan salah seekor di antaranya, mana yang akan kamu
pertahankan?"
"srigala misterius yang paling pandai menemukan jenis buruan yang kucari,
itu jelas."
"Tentunya demikian, kamu akan lebih menyukai srigala misterius pemburu
yang lebih baik. Begitulah tepatnya cara orang membiakkan hewan purba raksasa
peliharaan selama lebih dari sepuluh ribu tahun, madam granny . Ayam betina
tidak selalu bertelur lima kali seminggu, domba tidak selalu
menghasilkan banyak wol, dan kuda tidak selalu sekuat dan secepat
yang ada sekarang. Para peternak telah melakukan seleksi buatan.
Hal yang sama terjadi pada dunia tanaman. Kamu tidak akan
menanam kentang yang buruk jika ada bibit kentang yang baik, dan
kamu tidak akan membuang-buang waktu menuai gandum yang tidak
menghasilkan biji. Darwin mengemukakan bahwa tidak ada sapi,
tidak ada batang gandum, tidak ada srigala misterius , dan tidak ada burung
kutilang yang persis sama. Alam menghasilkan variasi yang luar
biasa banyaknya. Bahkan dalam spesies yang sama, tidak ada dua
individu yang benar-benar sama. Kamu mungkin mengalaminya
sendiri saat kamu minum cairan biru itu."
"Memang."
"Jadi, kini Darwin harus bertanya pada dirinya sendiri:
mungkinkah suatu mekanisme yang sama bekerja di alam juga?
Mungkinkah alam melakukan `seleksi alam' terhadap individu mana
yang akan bisa bertahan? Dan, dapatkah seleksi semacam itu dalam
waktu yang amat-sangat lama menghasilkan spesies flora dan fauna
yang baru?"
"Kutebak, jawabannya yaitu ya."
"Darwin masih belum dapat membayangkan bagaimana seleksi
alam semacam itu bisa terjadi. Namun pada Oktober 1838, tepat dua
tahun sesudah dia kembali dengan kapal Beagle, kebetulan dia
menemukan sebuah mayat kecil karya seorang ahli dalam telaah
populasi, Thomas Malthus. mayat itu berjudul An Essay on the
Principle of Population. Malthus mendapatkan gagasan untuk
esainya dari Benjamin Franklin, orang Amerika yang antara lain
menemukan konduktor petir. Franklin pernah mengemukakan bahwa
jika tidak ada faktor pembatas di alam, satu spesies tanaman atau
hewan purba raksasa akan menyebar ke seluruh permukaan bumi. Namun , karena
ada banyak spesies, keseimbangan di antara mereka tetap terjaga."
"Aku dapat mengerti itu."
"Malthus mengembangkan gagasan ini dan menerapkannya pada
populasi dunia. Dia percaya bahwa kemampuan manusia untuk
berkembang biak itu demikian besar sehingga selalu ada lebih banyak
anak yang dilahirkan dibandingkan yang bisa tetap hidup. Karena
produksi makanan tidak pernah dapat berjalan seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk, dia percaya bahwa sejumlah besar
manusia terpaksa mati dalam perjuangan untuk mempertahankan
keberadaan mereka. Mereka yang berhasil bertahan untuk tetap hidup
—dan melestarikan jenisnya—yaitu mereka yang terbukti sebagai
yang terbaik dalam perjuangan mempertahankan diri."
"Kedengarannya logis."
"Namun inilah sesungguhnya mekanisme universal yang telah dicari-
cari Darwin. Inilah penjelasan bagi cara terjadinya evolusi. Itu
dikarenakan adanya seleksi alam dalam perjuangan mempertahankan
kehidupan, di mana mereka yang paling mampu menyesuaikan diri
dengan lingkunganlah yang akan bertahan dan melestarikan jenisnya.
Ini yaitu teori ke dua yang diajukannya dalam The Origin of
Species. Dia menulis: `Gajah dianggap sebagai pembiak paling
lambat dari semua hewan purba raksasa yang dikenal', Namun jika ia mempunyai
enam anak dan hidup sampai umur seratus tahun, `sesudah jangka
waktu dari 740 hingga750 tahun akan ada hampir sembilan belas juta
gajah yang hidup, yang diturunkan dari pasangan pertama'."
"Belum lagi ribuan telur ikan cod dari seekor cod."
"Darwin lebih jauh mengemukakan bahwa perjuangan untuk
bertahan hidup yang paling berat sering kali terjadi di antara spesies-
spesies yang paling mirip satu sama lain. Mereka harus berjuang
untuk mendapatkan makanan yang sama. Di situ, kelebihan-kelebihan
kecil—yaitu, variasi yang sangat kecil—benar-benar muncul.
Semakin sengit perjuangan untuk bertahan hidup, semakin cepat
terjadinya evolusi spesies baru, sehingga hanya yang paling mampu
menyesuaikan dirinyalah yang akan bertahan dan yang lain-lainnya
akan mati."
"Semakin sedikit makanan yang ada dan semakin banyak anak-
anaknya, semakin cepat evolusi terjadi?"
"Ya, Namun ini bukan hanya menyangkut makanan. Sama pentingnya
bagi mereka untuk menghindar agar tidak dimakan hewan purba raksasa lain.
Misalnya, untuk mempertahankan hidupnya, hewan purba raksasa tertentu
mempunyai kamuflase pelindung, kemampuan untuk berlari cepat,
mengenali musuh, atau, yang paling buruk, mempunyai bau yang
menjijikkan. Racun yang dapat membunuh pemangsa juga sangat
berguna. Itulah sebabnya mengapa banyak kaktus yang beracun,
madam granny . Praktis tidak ada tanaman lain yang dapat tumbuh di gurun,
sehingga tanaman ini sangat rentan terhadap hewan purba raksasa -hewan purba raksasa
pemakan tanaman."
"Kebanyakan kaktus juga berduri."
"Kemampuan untuk melakukan reproduksi juga sangat penting, itu
jelas. Darwin menelaah kecerdikan dari penyerbukan tanaman secara
sangat terperinci. Bunga-bunga menampilkan bentuk dan warna yang
indah serta bau yang harum untuk menarik serangga yang sangat
penting untuk penyerbukan. Untuk melestarikan jenis mereka, burung-
burung melantunkan nada-nada yang merdu. Seekor sapi jantan yang
tenang atau murung dan tidak berminat pada sapi betina berarti tidak
berminat untuk meneruskan keturunannya pula, sebab dengan ciri-ciri
seperti itu, jalur keturunannya akan segera terputus. Satu-satunya
tujuan hidup sapi jantan adaIah meningkatkan kematangan seksualnya
dan bereproduksi untuk melestarikan jenis mereka. Ini agak
menyerupai perlombaan lari beranting. Mereka yang karena satu atau
lain sebab tidak mampu meneruskan gen mereka akan selalu
tertinggal, dan dengan cara itu jenis mereka akan selalu berkurang.
Kekebalan terhadap penyakit merupakan salah satu ciri penting yang
terus terakumulasi dan tersimpan dalam varian-varian yang berhasil
bertahan."
"Jadi semuanya semakin lama menjadi semakin baik?"
"Hasil dari seleksi yang berkelanjutan ini yaitu bahwa mereka
yang paling mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu
—atau ceruk (niche) ekologi tertentu—dalam jangka panjang akan
dapat melestarikan jenis mereka dalam lingkungan itu. Namun apa yang
menguntungkan dalam satu lingkungan tidak selalu menguntungkan
dalam lingkungan lain. Bagi beberapa burung kutilang Galapagos,
kemampuan untuk terbang itu sangat penting. Namun kepandaian terbang
tidak dibutuhkan jika makanan harus digali dari tanah dan tidak ada
pemangsa. Alasan mengapa spesies hewan purba raksasa semakin bertambah
banyak selama berabad-abad ini yaitu karena adanya banyak ceruk
dalam lingkungan alam."
"Sekalipun demikian, hanya ada satu jenis manusia."
"Itu karena manusia mempunyai kemampuan unik untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi kehidupan yang berbeda.
Salah satu hal yang paling mengherankan Darwin yaitu cara orang-
orang Indian di Tierra del Fuego berusaha untuk hidup dalam kondisi
iklim yang begitu berat. Namun itu tidak berarti bahwa semua manusia
sama. Mereka yang hidup di dekat khatulistiwa mempunyai warna
kulit yang lebih gelap dibanding umat mahluk halus yang tinggal di daerah
utara, sebab kulit yang gelap melindungi mereka dari matahari.
umat mahluk halus berkuIit putih yang menjemur diri mereka di bawah
matahari untuk waktu lama lebih rentan terkena kanker kulit."
"Apakah juga menguntungkan untuk mempunyai kulit putih jika
Anda tinggal di negeri-negeri utara?"
"Ya, sebab jika tidak demikian, setiap orang di atas bumi ini akan
berkulit gelap. Namun kulit putih lebih mudah membentuk vitamin-
vitamin matahari, dan itu sangat penting di daerah-daerah yang hanya
dapat menikmati sedikit sinar mata hari. Kini hal itu tidak terlalu
penting lagi sebab kita dapat memastikan bahwa kita telah
mendapatkan cukup vitamin mata hari dalam makanan kita. Namun tidak
ada sesuatu pun di alam ini yang berkembang sendiri. Segala sesuatu
selalu mengalami perubahan-perubahan kecil yang akan memberi
pengaruh pada generasi-generasi selanjutnya yang tak terbatas
jumlahnya."
"Sungguh fantastis!"
"Memang benar. Jadi, sejauh ini, kita dapat meringkas teori
evolusi Darwin dalam beberapa kalimat."
"Teruskan!"
"Kita dapat mengatakan bahwa `bahan mentah' di balik evolusi
kehidupan di atas bumi yaitu variasi individu-individu yang terus
berkembang di dalam spesies yang sama, plus keturunan dalam
jumlah besar, yang berarti bahwa hanya sebagian di antara mereka
yang bertahan hidup. "Mekanisme" sesungguhnya, atau daya dorong,
di belakang evolusi karenanya yaitu seleksi alam dalam perjuangan
untuk mempertahankan diri. Seleksi ini memastikan bahwa yang
paling kuat, atau `yang paling cocok', itulah yang menang."
"Tampaknya sama logisnya dengan penjumlahan matematika.
Bagaimana penerimaan orang terhadap The Origin of Species?"
"mayat itu menyebabkan timbulnya kontroversi sengit. Sinagoga
memprotes keras dan dunia ilmu pengetahuan terpecah secara tajam.
Itu sebenarnya tidak terlalu mengherankan. Bagaimanapun, Darwin
telah memisahkan Junjungan jauh-jauh dari tindak penciptaan, meskipun
ada sebagian orang yang menyatakan bahwa menciptakan sesuatu
dengan potensi evolusi bawaan itu lebih hebat dibandingkan menciptakan
suatu entitas yang sudah baku."
Tiba-tiba, madam granny melompat dari kursinya,
"Lihat di luar sana!" dia berseru.
Dia menunjuk ke luar jendela. Di sana, di dekat danau, seorang
pria dan seorang wanita sedang berjalan bergandengan tangan.
Mereka dalam keadaan telanjang bulat.
"Itu Adam dan Hawa," kata deadbody gore . "Lambat laun mereka
terdorong untuk mengadu untung bersama si Topi merah darah dan Alice di
Negeri Ajaib. Itulah sebabnya mereka muncul di sini."
madam granny pergi ke jendela untuk memerhatikan mereka, Namun dengan
cepat mereka menghilang di antara pepohonan.
"Karena Darwin percaya bahwa umat manusia yaitu keturunan
hewan purba raksasa ?"
"Pada 1871, Darwin menerbitkan The Descent of Man, di mana
dia memperlihatkan kesamaan yang sangat besar antara manusia dan
hewan purba raksasa , dengan mengemukakan teori bahwa manusia dan kera
antropoid pada suatu masa pasti telah berkembang dari nenek moyang
yang sama. Pada waktu itu, tengkorak fosil pertama dari jenis
manusia yang telah punah ditemukan, pertama-tama di Rock of
Gibraltar dan beberapa tahun kemudian di Neanderthal di Jerman.
Anehnya, protes yang timbul pada 1871 lebih sedikit dari pada 1859,
saat Darwin menerbitkan The Origin of Species. Namun , keturunan
manusia dari hewan purba raksasa telah tersirat juga dalam mayat pertama itu. Dan
seperti yang pernah kukatakan padamu, saat Darwin tewas mengerikan
pada 1882, dia di kubur dengan segala Ritual yang pantas
dipersembahkan untuk seorang perintis ilmu pengetahuan."
"Jadi pada akhirnya dia mendapatkan kehormatan dan martabat?"
"Pada akhirnya, ya. Namun tidak sebelum dia digambarkan sebagai
orang yang paling berbahaya di Inggris."
"Astaga!"
"`Marilah kita berharap hal itu tidak benar', tulis seorang wanita
kelas atas, `Namun jika memang benar, marilah kita berharap hal itu
tidak diketahui oleh umum'. Seorang ilmuwan ter kemuka
mengungkapkan pemikiran serupa: `Suatu penemuan yang memalukan,
dan semakin sedikit yang kita ketahui tentang hal itu, semakin baik'."
"Itu nyaris membuktikan bahwa manusia berkerabat dengan burung
unta!"
"Komentar bagus. Namun memang mudah bagi kita untuk berbicara
begitu sekarang. umat mahluk halus mendadak dipaksa untuk memperbarui
seluruh pendekatan mereka terhadap Kitab Kejadian. Penulis muda
John Ruskin mengemukakannya seperti ini: `Kalau saja para ahli
geologi tidak menggangguku. Setiap selesai membaca satu ayat Bibel,
aku mendengar dentuman palu mereka.'"
"Dan dentuman palu itu menyuarakan keraguannya terhadap firman
Junjungan ?"
"Itulah barangkali yang dimaksudkannya. Sebab yang
digoyahkannya bukan sekadar penafsiran harfiah kisah penciptaan.
Inti teori Darwin sesungguhnya yaitu variasi-variasi acak yang
pada akhirnya melahirkan Manusia. Lagi pula, Darwin telah
mengubah Manusia menjadi produk dari sesuatu yang sungguh-
sungguh tidak berperasaan seperti perjuangan untuk mempertahankan
kehidupan."
"Apakah Darwin mengatakan sesuatu mengenai cara timbulnya
variasi-variasi yang acak itu?"
"Kamu menyentuh titik paling lemah dalam teorinya. Gagasan
Darwin tentang keturunan sangat kabur. Sesuatu terjadi dalam proses
persilangan. Seorang ayah dan seorang ibu tidak pernah mendapatkan
dua anak yang sama. Selalu ada sedikit perbedaan. Di samping itu,
yaitu sulit untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru
dengan cara itu. Lagi pula, ada beberapa tanaman dan hewan purba raksasa yang
melakukan reproduksi dengan tunas atau melalui pembagian sel
semata, Untuk menjawab pertanyaan bagaimana variasi-variasi itu
muncul, teori Darwin di lengkapi dengan apa yang disebut neo-
Darwinisme." "Apakah itu?"
"Seluruh kehidupan dan seluruh reproduksi pada dasarnya yaitu
pembagian sel. saat sebuah sel terbagi menjadi dua, dua sel yang
sama dihasilkan dengan faktor-faktor keturunan yang persis sama.
Dalam pembagian sel, karenanya, kita katakan bahwa sebuah sel
membuat salinan dirinya sendiri."
"Ya?"
"Namun kadang-kadang, kesalahan-kesalahan kecil terjadi dalam
prosesnya, sehingga sel salinan itu tidak persis sama dengan sel
induknya. Dalam istilah biologi modern, ini disebut mutasi. Mutasi-
mutasi itu bisa jadi tidak relevan sama sekali, atau mereka dapat
mendorong timbulnya perubahan-perubahan yang dapat dilihat dalam
perilaku individu ini . Mereka dapat secara langsung
membahayakan, dan `mutan-mutan' semacam itu akan selalu
disisihkan dari kelompok besarnya. Banyak penyakit sesungguhnya
merupakan akibat dari mutasi-mutasi ini. Namun kadang-kadang, mutasi
dapat memberikan pada individu itu ciri positif tambahan yang justru
diperlukan untuk bertahan dalam perjuangan untuk mempertahankan
kehidupan."
"Seperti leher yang lebih panjang, misalnya?"
"Penjelasan Lamarck tentang mengapa jerapah mempunyai leher
yang begitu panjang yaitu bahwa jerapah itu selalu berusaha untuk
meraih ke atas. Namun menurut Darwinisme, ciri semacam itu tidak
diturunkan. Menurut Darwin leher panjang jerapah itu merupakan
hasil suatu variasi. Neo-Darwinisme melengkapi penjelasan ini
dengan menunjukkan adanya penyebab yang jelas dari variasi
istimewa semacam itu."
"Mutasi?"
"Ya. Jelas bahwa perubahan-perubahan yang tak disengaja dalam
faktor keturunan memberikan kepada nenek moyang jerapah leher
yang sedikit lebih panjang dibanding rata-rata. saat persediaan
makanan terbatas, ini dapat berperan penting. Jerapah yang dapat
meraih paling tinggi di pepohonan mem peroleh hasil yang paling
banyak. Kita juga dapat membayangkan bagaimana beberapa `jerapah
primal' semacam itu mengembangkan kemampuan mereka untuk
menggali tanah untuk mencari makanan. Selama jangka waktu yang
sangat panjang, satu spesies hewan purba raksasa , yang kini telah lama punah,
pasti dapat membagi dirinya menjadi dua spesies. Kita dapat
mengambil beberapa contoh yang lebih mutakhir dari cara kerja
seleksi alam."
"Ya, silakan."
"Di Inggris ada spesies kupu-kupu tertentu yang dinamakan
peppered moth, yang hidup di cabang-cabang pohon birkin perak.
Pada abad kedelapan belas, kebanyakan peppered moth berwarna
abu-abu keperakan. Dapatkah kamu menduga mengapa, madam granny ?"
"Agar mereka tidak mudah dilihat oleh burung-burung pemangsa."
"Namun dari waktu ke waktu, akibat terjadinya mutasi-mutasi
kebetulan, lahir beberapa anak dengan warna lebih gelap.
Menurutmu, bagaimana keadaan varian-varian yang lebih gelap ini?"
"Mereka lebih mudah dilihat, sehingga lebih mudah disam bar oleh
burung-burung pemangsa."
"Ya, sebab di lingkungan itu—di mana cabang-cabang pohon
birkin berwarna perak—warna yang lebih gelap merupakan ciri yang
tidak cocok. Jadi peppered moth yang lebih pucat selalu meningkat
jumlahnya. Namun kemudian sesuatu terjadi pada lingkungan ini .
Di beberapa tempat, cabang-cabang yang berwarna perak itu menjadi
hitam akibat jelaga industri. Menurutmu apa yang terjadi pada
peppered moth waktu itu?"
"Yang warnanya lebih gelap lebih mampu bertahan."
"Ya, peningkatan jumlah mereka terjadi dalam waktu yang tidak
terlalu lama. Dari 1848 hingga 1948, proporsi peppered moth warna
gelap meningkat dari 1 hingga 99 persen di tempat-tempat tertentu.
Lingkungan telah berubah, dan tidak lagi menguntungkan bagi yang
berwarna terang. Justru sebaliknya. `Para pecundang' putih itu
tersingkir dengan bantuan burung-burung begitu mereka muncul di
cabang-cabang pohon. Namun kemudian sesuatu yang penting terjadi
lagi. Menurunnya penggunaan batu bara dan peralatan penyaring yang
lebih baik di pabrik-pabrik belakangan ini menghasilkan lingkungan
yang lebih bersih."
"Jadi kini pohon birkin berwarna perak lagi?"
"Dan karenanya peppered moth berproses untuk kembali pada
warna peraknya lagi. Inilah yang kita sebut adaptasi. Itu sudah
merupakan hukum alam."
"Ya, aku mengerti."
"Namun ada banyak contoh tentang ikut campurnya manusia dalam
lingkungan."
"Seperti apa?"
"Misalnya, umat mahluk halus telah berusaha untuk memusnahkan hama
dengan berbagai obat pembasmi hama. Pada mulanya, ini dapat
memberikan hasil yang sangat bagus. Namun saat kamu menyemprot
sebuah ladang atau kebun buah dengan obat pembasmi hama,
sesungguhnya kamu menimbulkan miniatur bencana lingkungan bagi
hama yang ingin kamu basmi. Akibat mutasi yang terjadi terus-
menerus, satu jenis hama berkembang dengan kekebalan terhadap
obat pembasmi hama yang telah digunakan. Kini `para pemenang'
ini dapat bebas bermain, sehingga menjadi semakin sulit saja
untuk memerangi jenis-jenis hama tertentu semata-mata akibat usaha
manusia untuk memusnahkan mereka. Varian yang paling kebal
yaitu yang dapat bertahan hidup, tentu saja."
"Itu sungguh mengerikan."
"Jelas ini merupakan santapan untuk pikiran kita. Kita juga
berusaha untuk memerangi parasit dalam tubuh kita sendiri dalam
bentuk bakteria."
"Kita menggunakan penisilin atau jenis-jenis antibiotika lainnya."
"Ya, dan penisilin juga merupakan bencana lingkungan bagi setan-
setan kecil itu. Namun , karena kita terus menggunakan penisilin, kita
membuat bakteria tertentu menjadi kebal, dan dengan demikian
menghasilkan sekelompok bakteria yang jauh lebih sulit untuk
diperangi dibandingkan sebelumnya. Kita menyadari bahwa kita harus
menggunakan antibiotik yang lebih kuat lagi, hingga ..."
"Sampai akhirnya mereka merangkak keluar dari mulut kita?
Mungkin kita harus mulai menembaki mereka?"
"Itu mungkin sedikit berlebihan. Namun jelas bahwa ilmu ke
dokteran modern telah menciptakan sebuah dilema serius.
Masalahnya bukan hanya satu bakteri yang menjadi semakin jahat.
Pada masa lalu, ada banyak anak yang tidak dapat bertahan hidup—
mereka tewas mengerikan akibat berbagai penyakit. Kadang-kadang hanya
sebagian kecil yang berhasil diselamatkan. Namun , dalam satu
pengertian, ilmu kedokteran modern telah menyelewengkan seleksi
alam. Sesuatu yang telah berhasil menyembuhkan seorang individu
dari penyakit serius dalam jangka panjang justru melemahkan
kekebalan seluruh umat manusia terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Jika mereka sama sekali tidak menaruh perhatian pada apa yang
dinamakan kemerosotan higienis, kita akan mendapati diri kita
berhadapan dengan kehancuran umat manusia. Potensi manusia untuk
menolak penyakit serius akan menjadi lemah."
"Alangkah mengerikannya prospek itu!"
"Namun seorang filosof sejati tidak boleh menahan diri dari
mengemukakan sesuatu yang `mengerikan' jika dia percaya hal itu
benar. Maka, mari kita coba ikhtisar yang lain."
"Oke."
"Kamu dapat mengatakan bahwa kehidupan yaitu sebuah lotere
besar yang di dalamnya hanya nomor-nomor yang menang yang dapat
dilihat."
"Maksud Anda apa sih?"
"Mereka yang kalah dalam perjuangan mempertahankan kehidupan
telah lenyap, kamu tahu. Dibutuhkan waktu jutaan tahun untuk
menyeleksi nomor-nomor pemenang untuk setiap spesies tanaman dan
hewan purba raksasa di atas bumi ini. Dan nomor-nomor yang kalah, yah, mereka
hanya muncul sekali. Jadi, tidak ada spesies hewan purba raksasa atau tanaman
yang ada sekarang ini yang bukan merupakan pemenang di dalam
lotere besar kehidupan."
"Sebab hanya yang terbaik yang dapat bertahan."
"Ya, itu cara lain untuk mengemukakannya. Dan kini, jika kamu
mau berbaik hati mengambilkan gambar yang telah dibawakan oleh
kawan kita—sang penjaga kebun hewan purba raksasa ..."
madam granny menyerahkan gambar itu kepadanya. Gambar Kapal Nabi
Nuh menutupi satu sisinya. Sisi yang lain berisi sebuah diagram
pohon dari seluruh spesies hewan purba raksasa . Inilah yang diperlihatkan
deadbody gore kepadanya.
"Nabi Nuh membawakan sebuah sketsa yang menunjukkan
penyebaran berbagai spesies tanaman dan hewan purba raksasa . Kamu dapat
melihat bagaimana spesies-spesies yang berbeda termasuk dalam
kelompok-kelompok, kelas-kelas, dan subkelas yang berbeda-beda."
"Ya."
"Bersama dengan jenis kera, manusia termasuk apa yang disebut
makhluk primata. Primata yaitu hewan purba raksasa menyusui, dan semua
hewan purba raksasa menyusui termasuk hewan purba raksasa bertulang belakang, yang juga
termasuk hewan purba raksasa multisel."
"Hampir seperti Aristoteles."
"Ya, itu benar. Namun sketsa ini memberikan gambaran bukan hanya
penyebaran spesies yang ada sekarang. Di situ juga dikemukakan
sesuatu menyangkut sejarah evolusi. Kamu dapat melihat, misalnya,
bahwa burung-burung pada titik tertentu terpisah dari reptil, dan
reptil pada titik tertentu terpisah dari amfibi, dan amfibi terpisah dari
ikan."
"Ya, itu jelas sekali."
"Setiap kali satu garis terpisah menjadi dua, itu karena mutasi
telah menghasilkan satu spesies baru. Begitulah cara munculnya
kelas-kelas dan sub-sub kelas hewan purba raksasa yang berbeda-beda, selama
berabad-abad. Dalam kenyataannya, ada lebih dari satu juta spesies
hewan purba raksasa di dunia sekarang ini, dan yang satu juta ini hanyalah
sebagian dari spesies yang pernah hidup pada suatu masa di atas
bumi. Kamu dapat melihat, misalnya, bahwa sekelompok hewan purba raksasa
seperti Trilobita kini sama sekali telah punah."
"Dan di tempat paling bawah yaitu hewan purba raksasa -hewan purba raksasa bersel
satu."
"Sebagian dari mereka mungkin belum pernah berubah selama dua
miliar tahun. Kamu juga dapat melihat bahwa ada garis dari
organisme-organisme bersel satu ini menuju dunia tanaman. Sebab,
ada kemungkinan bahwa tanaman berasal dari sel primal yang sama
sebagaimana hewan purba raksasa ."
"Ya, aku mengerti itu. Namun ada sesuatu yang membuatku bingung."
"Ya?"
"Dari mana asalnya sel primal ini? Apakah Darwin mempunyai
jawaban untuk pertanyaan itu?"
"Sudan kukatakan, bukan, bahwa dia orang yang sangat hati-hati?
Namun mengenai pertanyaan itu, dia mengajukan apa yang dapat kita
namakan tebakan bermutu. Dia menulis:
Jika (dan wahai, alangkah hebatnya pengandaian ini) kita
dapat menggambarkan sebuah kolam kecil panas di mana
terdapat segala macam garam amoniak dan fosfor, cahaya,
panas, listrik dan sebagainya, dan bahwa suatu senyawa protein
dapat dibentuk secara kimiawi di dalamnya, siap untuk
menjalani perubahan-perubahan yang jauh lebih rumit lagi ..."
"Lalu apa?"
"Yang sedang direnungkan Darwin di sini yaitu bagaimana sel
hidup yang pertama mungkin terbentuk dari materi anorganik. Dan
lagi-lagi, tindakannya tepat sekali. Para ilmuwan sekarang
beranggapan bahwa bentuk kehidupan primitif yang pertama muncul
dalam semacam `kolam kecil panas' yang digambarkan Darwin."
"Teruskan."
"Cukup sekian saja karena kita akan meninggalkan Darwin
sekarang. Kita akan melompat ke penemuan-penemuan paling
mutakhir mengenai asal usul kehidupan di atas bumi."
"Aku agak khawatir. Apakah ada orang yang benar-benar tahu
bagaimana kehidupan dimulai?"
"Mungkin tidak, Namun semakin banyak bagian dari puzzle itu
mengisi tempatnya untuk membentuk suatu gambaran tentang
bagaimana kehidupan itu mungkin dimulai."
"Nah?"
"Pertama-tama, marilah kita tentukan bahwa seluruh kehidupan di
bumi ini—baik hewan purba raksasa maupun tanaman—terbentuk dari substansi
yang persis sama. Definisi yang paling sederhana dari kehidupan
yaitu bahwa ia merupakan substansi yang mempunyai kemampuan
untuk membagi diri menjadi dua bagian yang identik. Proses ini
diatur oleh substansi yang kita sebut DNA. Dengan DNA, yang kita
maksudkan yaitu kromosom, atau struktur turunan, yang dapat
ditemukan dalam seluruh sel hidup. Kita juga menggunakan istilah
molekul DNA, sebab DNA sesungguhnya yaitu suatu molekul yang
kompleks—atau makromolekul. Oleh karena itu, pertanyaannya
yaitu , bagai mana caranya molekul yang pertama muncul?"
"Ya?"
"Bumi terbentuk saat tata surya muncul 4,6 miliar tahun yang
lalu. Semula ia merupakan massa bercahaya yang lambat laun
mendingin. llmu pengetahuan modern percaya bahwa di sinilah
kehidupan dimulai antara tiga hingga empat miliar tahun yang lalu."
"Kedengarannya sama sekali mustahil."
"Jangan katakan itu sebelum kamu mendengar yang lain. Pertama-
tama, planet kita sangat berbeda dari yang kita lihat sekarang. Karena
tidak ada kehidupan, tidak ada pula oksigen di dalam atmosfer.
Oksigen bebas pertama-tama terbentuk oleh fotosintesis tanaman.
Fakta tiadanya oksigen itu penting. Karena mustahil sel-sel kehidupan
—yang, lagi-lagi, dapat membentuk DNA—dapat muncul dalam
suatu atmosfer yang mengandung oksigen."
"Mengapa?"
"Sebab oksigen itu sangat reaktif. Jauh sebelum molekul kompleks
seperti DNA terbentuk, sel-sel molekuler DNA akan teroksidasi."
"O ya?"
"Begitulah caranya sehingga kita dapat memastikan bahwa tidak
ada kehidupan baru yang muncul sekarang, bahkan bakterium atau
virus sekalipun. Seluruh kehidupan di atas bumi ini pastilah muncul
dari masa yang sama. Seekor gajah mempunyai pohon keluarga yang
sama panjangnya dengan bakterium yang paling kecil. Kamu bahkan
dapat mengatakan bahwa seekor gajah—atau seorang manusia—
sesungguhnya merupakan satu koloni makhluk bersel satu yang
koheren. Sebab setiap sel dalam tubuh kita membawa materi turunan
yang sama. Seluruh informasi tentang sia





.jpeg)
.jpeg)






