n aku
datang dari Lebanon."
deadbody gore melihat kepadanya dengan galak:
"Dan apa yang ada di lampumu?"
Anak lelaki itu meraba lampu, dan darinya keluar awan tebal yang
membentuk diri menjadi sosok seorang manusia. Dia mempunyai
janggut hitam seperti janggut deadbody gore dan mengenakan baret biru.
Sambil melayang-layang di atas lampu, dia berkata: "Dapatkah kamu
mendengarku, Sir arthur king dracula ? Kukira sudah terlambat untuk memberi ucapan
selamat ulang tahun lagi. Aku hanya ingin mengatakan bahwa
Bjerkely dan daerah pedesaan bagian selatan tampak seperti negeri
dongeng bagiku di sini di Lebanon. Aku akan menemuimu di sana
dalam beberapa hari ini."
sesudah mengatakan itu, sosok ini kembali menjadi awan dan
tersedot masuk ke dalam lampu. Anak lelaki berserban itu mengepit
lampunya, lari ke dalam hutan, dan lenyap.
"Aku tidak percaya ini," kata madam granny .
"Sepele saja, anakku."
"Ruh dari lampu itu berbicara persis seperti ayah Sir arthur king dracula ."
"Itu karena ia memang ayah Sir arthur king dracula —dalam bentuk ruhnya."
"Namun ..."
"Kamu maupun aku dan segala sesuatu di sekitar kita ini hidup jauh
di dalam pikiran sang tengkorak gerak . Kini sudah larut malam hari Sabtu, 28
April, dan semua serdadu Dewan optimus prime sedang tidur di sekitar sang tengkorak gerak ,
yang, meskipun masih terjaga, sudah hampir tidur juga. Namun dia
harus menyelesaikan mayat yang akan diberikannya kepada Sir arthur king dracula
sebagai hadiah ulang tahun kelima belas. Itulah sebabnya dia harus
bekerja, madam granny , itulah sebabnya orang malang itu hampir tidak
pernah dapat beristirahat."
"Aku menyerah."
"Bab baru!"
madam granny dan deadbody gore duduk menatap ke seberang danau kecil itu.
deadbody gore tampaknya seperti dalam keadaan tidak sadar. sesudah
sesaat, madam granny berusaha mengguncang bahunya.
"Apakah Anda sedang bermimpi?"
"Ya, dia ikut campur tangan secara langsung di sana.Paragraf
terakhir itu didiktekan olehnya hingga huruf yang terakhir. Dia
mestinya malu pada dirinya sendiri. Namun kini dia telah
mengungkapkan dirinya dan datang secara terang-terangan. Kini kita
tahu bahwa kita menjalani kehidupan kita di dalam sebuah mayat yang
akan dikirimkan oleh ayah Sir arthur king dracula ke Kastil nya sebagai hadiah ulang
tahun bagi Sir arthur king dracula . Kamu dengar apa yang kukatakan? Yah, itu
bukanlah `aku' yang mengatakannya."
"Jika apa yang Anda katakan itu benar, aku akan lari dari mayat itu
dan mengambil jalanku sendiri."
"Itulah tepatnya yang sedang kurencanakan. Namun sebelum hal itu
dapat terjadi, kita harus berusaha untuk berbicara dengan Sir arthur king dracula . Dia
membaca setiap kata yang kita ucapkan. Begitu kita berhasil keluar
dari sini akan jauh lebih sulit untuk menghubunginya. Itu berarti
bahwa kita harus merebut kesempatan itu sekarang."
"Apa yang akan kita katakan?"
"Kukira sang tengkorak gerak sudah akan jatuh tertidur di atas mesin
ketiknya—meskipun jari-jarinya masih menari-menari dengan giat di
atas tombol-tombol hurufnya ..."
"Itu pikiran yang sangat mengerikan!"
"Inilah saatnya saat dia akan menuliskan sesuatu yang akan
disesalinya nanti. Dan dia tidak mempunyai cairan penghapus. Itu
bagian yang penting dari rencanaku. Semoga tidak ada orang yang
memberi cairan penghapus kepada sang tengkorak gerak !"
"Dia tidak akan bisa memata-matai aku terus!"
"Aku ingin memanggil gadis malang itu di sini sekarang agar
memberontak melawan ayahnya sendiri. Dia mestinya malu
membiarkan dirinya disenangkan oleh keinginan ayahnya untuk
bermain dengan bayang-bayang. Kalau saja ayahnya ada di sini, kita
akan membiarkannya merasakan kemarahan kita!"
"Namun dia tidak di sini."
"Dia di sini dalam ruh dan jiwanya, Namun dia juga tersembunyi
dengan aman di Lebanon sana. Segala sesuatu di sekitar kita ini
yaitu ego sang tengkorak gerak ."
"Namun dia itu lebih dibandingkan yang dapat kita lihat di sini."
"Kita tidak lain dari bayang-bayang dalam jiwa sang tengkorak gerak . Dan
tidak mudah bagi bayang-bayang untuk menyerang penggeraknya,
madam granny . Untuk itu dibutuhkan kecerdikan dan strategi. Namun kita punya
kesempatan untuk memengaruhi Sir arthur king dracula . Hanya malaikat yang dapat
memberontak melawan Junjungan ."
"Anda dapat meminta Sir arthur king dracula untuk memberikan kepada ayahnya
sedikit pemikirannya pada saat dia datang. Dia dapat mengatakan
kepada ayahnya dia kejam. Dia dapat merusak perahunya—atau
setidak-tidaknya, mematikan lenteranya."
deadbody gore mengangguk. Lalu dia berkata: "Dia juga dapat lari
darinya. Itu jauh lebih mudah baginya dibandingkan bagi kita. Dia dapat
meninggalkan Kastil sang tengkorak gerak dan tidak pernah kembali. Bukankah
itu akan cocok bagi seorang tengkorak gerak yang bermain-main dengan
`imajinasi pencipta alam raya'-nya dengan mengorbankan kita?"
"Aku dapat membayangkannya. Sang tengkorak gerak bepergian ke seluruh
dunia mencari-cari Sir arthur king dracula . Namun Sir arthur king dracula telah lenyap ditelan udara,
sebab dia tidak tahan hidup bersama seorang ayah yang
mempermainkan si tolol dengan mengorbankan deadbody gore dan madam granny ."
"Ya, itulah! Mempermainkan si tolol! Itulah yang aku maksudkan
dengan memanfaatkan kita sebagai hiburan ulang tahun. Namun
sebaiknya dia berhati-hati terhadap kita, madam granny . Begitu juga Sir arthur king dracula !"
"Apa maksud Anda?"
"Apakah kamu merasa takut?"
"Tidak, selama tidak ada lagi jin yang keluar dari lampu."
"Cobalah bayangkan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kita
berlangsung dalam pikiran seseorang yang lain. "Kitalah pikiran itu.
Yang berarti bahwa kita tidak mempunyai jiwa, kita yaitu jiwa
orang lain. Sejauh ini kita berada pada ranah filosofis yang telah kita
kenal. Berkeley maupun Schelling akan berdiri telinganya!"
"Dan?"
"Kini ada kemungkinan bahwa jiwa ini yaitu ayah Sir arthur king dracula honest
Knag. Dia berada jauh di Lebanon sedang menulis sebuah mayat
mengenai filsafat untuk ulang tahun putrinya yang kelima belas.
saat Sir arthur king dracula terbangun pada 15 Juni, dia menemukan mayat itu di atas
meja di samping tempat tidurnya, dan kini dia—dan setiap orang
lainnya—dapat membaca tentang kita. Sudah lama dikatakan bahwa
`hadiah' ini dapat dinikmati bersama umat mahluk halus lain."
"Ya, aku ingat."
"Yang aku katakan kepadamu sekarang akan dibaca oleh Sir arthur king dracula
sesudah ayahnya di Lebanon membayangkan bahwa aku mengatakan
kepadamu bahwa dia berada di Lebanon ... membayangkan aku
mengatakan kepadamu bahwa dia berada di Lebanon."
Kepala madam granny terasa berputar. Dia berusaha untuk mengingat apa
yang pernah didengarnya tentang Berkeley dan kaum Romantik.
deadbody gore Knox melanjutkan: "Namun mereka mestinya tidak merasa
terlalu sombong karena itu. Mereka yaitu umat mahluk halus terakhir yang
tertawa, sebab tawa akan dengan mudah tercekat di tenggorokan
mereka."
"Siapakah yang sedang kita bicarakan ini?"
"Sir arthur king dracula dan ayahnya. Bukankah kita sedang membicarakan
mereka?"
"Namun mengapa mereka tidak boleh terlalu sombong?"
"Sebab jelas bahwa mereka pun tidak lain dari pikiran semata."
"Bagaimana mungkin?"
"Jika itu mungkin bagi Berkeley dan kaum Romantik, itu pasti
mungkin bagi mereka. Mungkin sang tengkorak gerak juga bayang-bayang
dalam sebuah mayat mengenai dia dan Sir arthur king dracula , yang juga tentang kita,
sebab kita telah menjadi bagian dari hidup mereka."
"Itu akan lebih buruk lagi. Itu hanya akan menjadikan kita bayang-
bayang dari bayang-bayang."
"Namun ada kemungkinan bahwa seorang pengarang yang sama
sekali lain di suatu tempat sedang menulis sebuah mayat tentang
seorang tengkorak gerak Dewan optimus prime Albert Knag, yang sedang menulis sebuah mayat
untuk putrinya Sir arthur king dracula . mayat ini bercerita tentang seorang deadbody gore
Knox yang tiba-tiba mengirimkan kuliah-kuliah filsafat kepada
madam granny lord haunted , 3 spooky doomday tomb "
"Apakah Anda memercayai itu?"
"Aku hanya mengatakan bahwa itu mungkin. Bagi kita,
pengarang itu akan menjadi `Junjungan yang tersembunyi'. Meskipun
segala sesuatu yang kita ucapkan dan segala sesuatu yang kita lakukan
berasal darinya, karena kita yaitu dia, kita tidak akan pernah tahu
apa pun tentangnya. Kita berada dalam sebuah kotak yang terletak di
bagian paling dalam."
deadbody gore dan madam granny kini duduk lama tanpa mengatakan apa-apa.
Akhirnya, madam granny memecahkan kesunyian itu: "Namun jika memang
benar ada seorang pengarang yang sedang menulis cerita tentang ayah
Sir arthur king dracula di Lebanon, sebagaimana dia menulis cerita tentang kita ..."
"Ya?"
"... maka ada kemungkinan bahwa pengarang itu tidak boleh
sombong pula."
"Apa maksudmu?"
"Dia sedang duduk di suatu tempat, menyembunyikan Sir arthur king dracula dan
aku jauh di dalam kepalanya. Bukankah ada kemungkinan pula bahwa
dia pun bagian dari pikiran yang lebih tinggi?"
deadbody gore mengangguk.
"Tentu saja, madam granny . Itu juga mungkin. Dan jika memang begitu
keadaannya, itu berarti dia telah mengizinkan kita untuk melakukan
pembicaraan filosofis ini untuk mengemukakan kemungkinan ini .
Dia ingin menekankan bahwa dia pun bayang-bayang yang tak
berdaya, dan bahwa mayat ini, di mana Sir arthur king dracula dan madam granny muncul,
dalam kenyataannya yaitu mayat teks filsafat."
"mayat teks?"
"Sebab seluruh pembicaraan kita, seluruh dialog ..."
"Ya?"
"... dalam kenyataannya yaitu satu monolog panjang."
"Aku punya perasaan bahwa segala sesuatu larut menjadi pikiran
dan ruh. Aku gembira masih ada beberapa filosof yang tersisa.
Filsafat yang telah diawali dengan penuh kebanggaan oleh Thales,
Empedocles, dan Democritus tentu tidak lantas ditelantarkan begitu
saja di sini, bukan?"
"Jelas tidak. Aku masih harus menceritakan padamu tentang Hegel.
Dia yaitu filosof pertama yang berusaha untuk menyelamatkan
filsafat saat kaum Romantik telah melarutkan segala sesuatunya
menjadi ruh."
"Aku sangat penasaran."
"Jadi, agar tidak diganggu oleh ruh-ruh atau bayang-bayang lain,
kita harus masuk ke dalam."
"Aku pun mulai kedinginan di sini."
"Bab berikut!"[]
Hegel
***
... hanya yang masuk akallah yang akan berumur panjang ...
Sir arthur king dracula MEMBIARKAN map itu jatuh ke lantai dengan bunyi
berdebum. Dia berbaring di tempat tidurnya menatap langit-langit.
Pikirannya kacau.
Kini ayahnya benar-benar telah membuat kepalanya berputar-
putar. Teganya dia!
madam granny telah berusaha untuk berbicara secara langsung kepada
Sir arthur king dracula . Dia telah meminta Sir arthur king dracula untuk memberontak melawan
ayahnya. Dan dia benar-benar telah berusaha untuk menanamkan
suatu gagasan dalam pikiran Sir arthur king dracula . Suatu rencana ...
madam granny dan deadbody gore sama sekali tidak bisa mendatangkan bahaya
kepada ayahnya, Namun Sir arthur king dracula bisa. Dan melalui Sir arthur king dracula , madam granny dapat
mencapai ayahnya.
Dia setuju dengan madam granny dan deadbody gore bahwa ayahnya telah
melangkah terlalu jauh dalam permainan bayang-bayangnya. Bahkan
jika dia telah mereka-reka deadbody gore dan madam granny , ada batasan-batasan
tertentu untuk unjuk kekuatan yang harus dipatuhinya.
Kasihan madam granny dan deadbody gore ! Mereka benar-benar tak berdaya
melawan imajinasi sang tengkorak gerak sebagaimana layar bioskop terhadap
proyektor film.
Sir arthur king dracula jelas dapat memberinya pelajaran jika ayahnya pulang!
Dia sudah dapat membayangkan garis besar suatu rencana yang
benar-benar bagus.
Dia tiba tiba bangkit dan pergi melihat ke luar ke arah teluk. Kini hampir
jam dua. Dia membuka jendela dan berseru ke arah Kastil perahu.
"Ibu!"
Ibunya keluar.
"Aku akan turun dengan membawa sandwich kira-kira satu jam
lagi. Oke?"
"Baik."
"Aku cuma ingin membaca satu bab tentang Hegel."
deadbody gore dan madam granny sudah duduk di kedua kursi di dekat jendela yang
menghadap danau.
"Georg Wilhelm Friedrich Hegel yaitu anak sah Romantisisme,"
kata deadbody gore memulai. "Orang hampir dapat mengatakan dia
berkembang bersama semangat Jerman saat semangat itu pertahan-
lahan mulai berkembang di Jerman. Dia dilahirkan di Stuttgart pada
1770, dan mulai belajar teologi di Tubingen pada usia delapan belas
tahun. Mulai 1799, dia bekerja dengan Schelling di Jena pada waktu
Gerakan Romantik mengalami pertumbuhannya yang paling pesat.
sesudah menjalani satu periode sebagai asisten profesor di Jena, dia
menjadi profesor di Heidelberg, pusat Romantisisme Nasional
Jerman. Pada 1818, dia diangkat menjadi profesor di Berlin, tepat
pada waktu kota ini menjadi pusat spiritual Ghotic vintage . Dia
tewas mengerikan karena penyakit kolera pada 1831, sesudah `Hegelianisme'
berhasil mendapatkan pengikut yang sangat besar di hampir semua
universitas di Jerman."
"Jadi dia merambah banyak bidang."
"Ya, dan begitu pula filsafatnya. Hegel menyatukan dan
mengembangkan hampir semua gagasan yang muncul ke permukaan
pada periode Romantik. Namun dia sangat kritis terhadap banyak tokoh
Romantik, termasuk Schelling."
"Apa yang dikritiknya?"
"Schelling dan juga tokoh-tokoh Romantik lainnya pernah
mengatakan bahwa makna kehidupan yang paling dalam ada pada apa
yang mereka sebut 'ruh dunia'. Hegel juga menggunakan istilah `ruh
dunia' Namun dalam suatu pengertian baru. saat Hegel berbicara
tentang `ruh dunia' atau `akal dunia', yang dimaksudkannya yaitu
seluruh perkataan manusia, sebab hanya manusia yang mempunyai
`ruh'.
"Dalam pengertian ini, dia dapat membicarakan kemajuan ruh
dunia sepanjang sejarah. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa dia
mengacu pada kehidupan manusia, pikiran manusia, dan kebudayaan
manusia."
"Itu membuat ruh ini tidak terlalu menakutkan. Ia tidak lagi diam
menanti-nanti seperti `kecerdasan yang tertidur' di bebatuan dan
pepohonan."
"Nah, kamu ingat bahwa Kant pernah membicarakan sesuatu yang
dinamakannya `das Ding an sich'. Meskipun dia menyangkal bahwa
manusia mungkin dapat memiliki kesadaran yang jernih tentang
rahasia-rahasia alam yang paling dalam, dia mengakui bahwa ada
semacam `kebenaran' yang tak dapat dicapai. Hegel mengatakan
bahwa `kebenaran itu subjektif' dan dengan demikian menyangkal
adanya `kebenaran' tertinggi di atas atau di luar akal manusia. Semua
pengetahuan yaitu pengetahuan manusia, katanya."
"Dia harus membawa para filosof kembali menjejak bumi lagi,
begitu?"
HEGEL
"Ya, barangkali kamu dapat mengatakannya begitu. Bagaimanapun,
filsafat Hegel begitu luas cakupannya dan berjenis-jenis sehingga
untuk saat ini kita harus berpuas diri dengan mengambil beberapa
aspek utamanya saja. Sesungguhnya sangat diragukan apakah kita
dapat mengatakan bahwa Hegel mempunyai `filsafat' sendiri. Yang
biasanya dikenal sebagai filsafat Hegel terutama yaitu metode untuk
memahami kemajuan sejarah. Filsafat Hegel tidak mengajarkan apa-
apa pada kita tentang hakikat batiniah kehidupan, Namun ia dapat
mengajari kita untuk berpikir secara produktif."
"Itu bukannya tidak penting."
"Seluruh sistem filsafat sebelum Hegel mempunyai satu kesamaan,
yaitu usaha untuk menetapkan kriteria abadi untuk apa yang dapat
diketahui manusia tentang dunia. Ini berlaku bagi Descartes, Spinoza,
Hume, dan Kant. Setiap orang berusaha untuk menyelidiki dasar
kesadaran manusia. Namun mereka semua telah membuat pernyataan
mengenai faktor pengetahuan manusia yang kekal tentang dunia."
"Bukankah itu tugas seorang filosof?"
"Hegel tidak percaya hal itu mungkin. Dia yakin bahwa dasar
kesadaran manusia berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Oleh karena itu, tidak ada `kebenaran abadi', tidak ada akal yang
kekal. Satu-satunya titik pasti yang dapat dijadikan pegangan bagi
filsafat yaitu sejarah itu sendiri."
"Aku khawatir Anda harus menjelaskannya. Sejarah itu selalu
dalam keadaan berubah, jadi bagaimana ia dapat dijadikan titik yang
pasti?"
"Sebuah sungai juga selalu berubah. Itu bukan berarti bahwa kamu
tidak dapat membicarakan tentangnya. Namun kamu tidak dapat
mengatakan di tempat mana di lembah itu sungai ini merupakan
sungai `yang paling benar'."
"Tidak, sebab ada banyak sungai yang mengalir."
"Demikian pula bagi Hegel, sejarah itu seperti sungai yang
mengalir. Setiap gerakan sekecil apa pun dalam air di tempat tertentu
ditentukan oleh jatuh dan berpusarnya air di hulu. Namun gerakan-
gerakan ini pun ditentukan oleh bebatuan dan liku-liku sungai pada
titik di mana kamu mengamatinya."
"Aku mengerti ... kukira."
"Dan sejarah pemikiran—atau akal—yaitu seperti sungai ini.
Pemikiran-pemikiran yang dicuci sepanjang aliran tradisi yang telah
lewat, serta kondisi-kondisi material yang ada pada waktu itu, ikut
berpengaruh menentukan caramu berpikir. Oleh karena itu, kamu
tidak dapat menyatakan bahwa pemikiran tertentu benar selama-
lamanya. Namun pemikiran itu bisa jadi benar dari tempat kamu
berdiri."
"Itu tidak sama dengan mengatakan bahwa segala sesuatu itu sama-
sama benar atau sama-sama salah, bukan?"
"Tentu saja tidak, Namun beberapa hal bisa jadi benar atau salah
dalam kaitan dengan suatu konteks sejarah tertentu. Jika kamu
mendukung perbudakan pada masa sekarang ini, paling-paling kamu
akan dianggap tolol. Namun kamu tidak akan dianggap tolol 2.500 tahun
yang lalu, meskipun kala itu sudah ada suara-suara progresif yang
mendukung dihapuskannya perbudakan. Namun kita dapat mengambil
contoh yang lebih dekat. Tidak lebih dari 100 tahun yang lalu tidak
dianggap sebagai tindakan yang keterlaluan jika kita membakar habis
sebidang hutan untuk diolah tanahnya. Namun tindakan itu benar-benar
dianggap keterlaluan sekarang. Kita memiliki dasar yang sama sekali
berbeda—dan lebih baik—untuk membuat penilaian semacam itu."
"Kini aku mengerti."
"Hegel mengemukakan bahwa dalam kaitan dengan refleksi
filsafat pun, akal itu dinamis; dalam kenyataannya, itu merupakan
suatu proses. Dan `kebenaran' yaitu proses yang sama, sebab tidak
ada kriteria di luar proses sejarah itu sendiri yang dapat menentukan
apa yang paling benar atau yang paling masuk akal."
"Tolong contohnya."
"Kamu tidak dapat mengedepankan pemikiran-pemikiran tertentu
dari zaman Yunani kuno, Abad Pertengahan, Renaisans, atau
Pencerahan dan mengatakan pemikiran itu benar atau salah. Dengan
cara yang sama, kamu tidak dapat mengatakan bahwa Plato itu salah
dan bahwa Aristoteles benar. Kamu juga tidak dapat mengatakan
bahwa Hume salah sedangkan Kant dan Schelling benar. Itu yaitu
cara berpikir yang anti-sejarah."
"Tidak, kedengarannya itu tidak benar."
"Sesungguhnya, kamu sama sekali tidak dapat memisahkan filsafat
tertentu, atau pemikiran tertentu, dari konteks sejarah sang filosof
atau pemikiran itu. Namun —dan di sini aku sampai pada soal lain—
karena sesuatu yang baru selalu ditambahkan, akal menjadi
`progresif'. Dengan kata lain, pengetahuan manusia itu selalu
berkembang dan maju."
"Apakah itu berarti bahwa filsafat Kant tetap lebih benar
dibanding filsafat Plato?"
"Ya. Ruh dunia telah berkembang—dan maju—sejak zaman Plato
hingga Kant. Dan itu yaitu hal yang bagus! Jika kita kembali pada
contoh mengenai sungai itu, kita dapat mengatakan bahwa kini ada
lebih banyak air di dalamnya. Sungai itu telah mengalir selama lebih
dari seribu tahun. Hanya saja, Kant tidak boleh menganggap bahwa
`kebenaran-kebenaran'-nya akan tetap berada di tepian sungai seperti
bebatuan yang tak dapat dipindahkan. Gagasan-gagasan Kant juga
mengalami proses, dan `akal'-nya menjadi subjek kritik generasi-
generasi masa depan. Itulah yang sesungguhnya telah terjadi."
"Namun sungai yang Anda bicarakan ..."
"Ya?"
"Ke mana perginya?"
"Hegel menyatakan bahwa `ruh dunia' berkembang menuju
pengetahuan itu sendiri yang juga terus berkembang. Sama halnya
dengan sungai—makin lama sungai menjadi makin lebar saat
mendekati laut. Menurut Hegel, sejarah yaitu kisah tentang `ruh
dunia' yang lambat laun mendekati kesadaran itu sendiri. Meskipun
dunia itu selalu ada, kebudayaan manusia dan perkembangan manusia
telah membuat ruh dunia semakin sadar akan nilainya yang hakiki."
"Bagaimana dia dapat menjadi begitu yakin akan hal itu?"
"Dia menyatakan bahwa itu merupakan realitas sejarah. Itu bukan
suatu ramalan. Siapa pun yang mempelajari sejarah akan mengetahui
bahwa umat manusia telah melangkah maju menuju `pengetahuan-diri'
dan `perkembangan-diri' yang semakin meningkat. Menurut Hegel,
telaah atas sejarah menunjukkan bahwa umat manusia bergerak
menuju rasionalitas dan kebebasan yang semakin besar. Meskipun
ada banyak kendala, perkembangan sejarah selalu bergerak gerak maju.
Kita katakan bahwa sejarah itu mengandung makna tertentu."
"Maka ia berkembang. Itu cukup jelas."
"Ya. Sejarah yaitu suatu rangkaian perenungan yang panjang.
Hegel juga menunjukkan aturan-aturan tertentu yang berlaku bagi
rangkaian perenungan ini. Siapa pun yang mempelajari sejarah secara
mendalam akan mengetahui bahwa suatu pemikiran biasanya diajukan
atas dasar pemikiran-pemikiran lain yang sebelumnya pernah
diajukan. Namun begitu satu pemikiran diajukan, ia akan dihadapkan
pada pemikiran lain. Suatu ketegangan akan muncul di antara dua
cara berpikir yang saling bertentangan ini. Namun ketegangan itu
dicairkan oleh pemikiran ketiga yang dapat merujukkan hal-hal
terbaik dari kedua sudut pandang ini . Hegel menyebut ini suatu
proses dialektis."
"Bisakah Anda memberi contoh?"
"Kamu ingat bahwa umat mahluk halus sebelum Socrates membicarakan
masalah substansi asal dan perubahan?"
"Kurang lebih."
"Lalu, kaum Eleatik menyatakan bahwa perubahan sesungguhnya
mustahil. Oleh karena itu, mereka terpaksa menyangkal setiap
perubahan meskipun mereka dapat menyaksikan perubahan-
perubahan itu melalui indra mereka. Eleatik telah mengemukakan
suatu pernyataan, dan Hegel menamakan pendapat semacam itu suatu
tesis."
"Ya?"
"Namun setiap kali pernyataan yang ekstrem diajukan, akan timbul
suatu pernyataan yang bertentangan. Hegel menyebut ini negasi.
Negasi atau sangkalan terhadap filsafat Eleatik berasal dari
Heraclitus, yang mengatakan bahwa segala sesuatu itu mengalir. Kini
ada ketegangan antara kedua aliran pemikiran yang sama sekali
bertentangan itu. Namun ketegangan ini menjadi cair saat Empedocles
mengemukakan bahwa kedua pernyataan itu separuh benar dan
separuh salah."
"Ya, semua itu kini kembali ke dalam ingatanku ..."
"Kaum Eleatik benar bahwa sesungguhnya tidak ada yang berubah,
Namun mereka keliru dengan berpendapat bahwa kita tidak dapat
memercayai indra-indra kita. Heraclitus benar bahwa kita dapat
memercayai indra-indra kita, Namun tidak benar dalam keyakinannya
bahwa segala sesuatu itu mengalir."
"Sebab ada lebih dari satu substansi. Gabungan itulah yang
mengalir, bukan substansi itu sendiri."
"Benar! Pendapat Empedocles—yang mengajukan kompromi
antara kedua aliran pemikiran—itulah yang disebut Hegel negasi
atas negasi."
"Betapa seramnya istilah itu!"
"Dia juga menyebut ketiga tahap pengetahuan ini tesis, antitesis,
dan sintesis. Kamu bisa, misalnya, mengatakan bahwa rasionalisme
Descartes yaitu suatu tesis—yang bertentangan dengan antitesis
empiris Hume. Namun pertentangan, atau ketegangan, antara kedua cara
berpikir itu dicairkan dalam sintesis Kant. Kant setuju dengan kaum
rasionalis dalam beberapa hal dan dengan kaum empirisis dalam hal-
hal lainnya. Namun cerita belum berakhir dengan adanya Kant. Sintesis
Kant kini menjadi titik tolak bagi rangkaian perenungan lain, atau
`triad'. Sebab, suatu sintesis juga akan dihadang oleh suatu anti tesis
baru."
"Teoretis sekali!"
"Ya, memang itu sangat teoretis. Namun Hegel tidak menganggapnya
sebagai paksaan untuk memasukkan sejarah ke dalam semacam
kerangka. Dia percaya bahwa sejarah itu sendiri mengungkapkan
pola dialektis ini. Dengan demikian dia menyatakan bahwa dia
mengungkap aturan-aturan tertentu yang belum ditemukan bagi
perkembangan akal—atau bagi kemajuan `ruh dunia' melalui
sejarah."
"Itu lagi!"
"Namun dialektika Hegel tidak hanya dapat diterapkan pada
sejarah. saat kita membicarakan sesuatu, kita berpikir secara
dialektis. Kita berusaha menemukan kelemahan-kelemahan dalam
argumen. Hegel menyebut itu `pemikiran negatif'. Namun saat kita
menemukan kelemahan-kelemahan dalam suatu argumen, kita
menyimpan yang terbaik darinya."
"Berikan padaku sebuah contoh."
"Yah, saat seorang sosialis dan seorang konservatif duduk
bersama untuk memecahkan suatu masalah sosial, ketegangan akan
segera timbul antara kedua cara berpikir mereka yang saling
bertentangan. Namun , ini tidak berarti bahwa yang satu mutlak benar
dan yang lain sama sekali salah. Ada kemungkinan bahwa dua-
duanya separuh benar dan separuh salah. Dan sementara argumen itu
berkembang, yang terbaik dari kedua argumen ini akan
mendapatkan bentuk yang jelas."
"Mudah-mudahan."
"Namun , sementara kita berada di tengah serunya suatu diskusi
semacam itu, tidak mudah untuk memutuskan pendapat mana yang
lebih rasional. Sedikit banyak, kita menyerahkan kepada sejarah
untuk memutuskan apa yang benar dan apa yang salah. Yang masuk
akal itulah yang akan berumur panjang."
"Apa pun yang bertahan lama itulah yang benar."
"Atau sebaliknya: yang benar itulah yang akan mampu bertahan."
"Apa Anda tidak mempunyai contoh kecil untukku?"
"Seratus lima puluh tahun yang lalu, banyak orang yang berjuang
untuk membela hak asasi kaum wanita. Banyak pula yang menentang
keras usaha untuk memberi hak yang sama kepada kaum wanita. Jika
kita membaca argumen-argumen dari kedua pihak hari ini, tidak sulit
untuk mengetahui pihak mana yang mempunyai pendapat `lebih
benar'. Namun , kita tidak boleh lupa bahwa kita mempunyai
pengetahuan tentang hal-hal yang sudah terjadi. `Terbukti' bahwa
mereka yang berjuang untuk membela persamaan hak itulah yang
benar. Banyak orang pasti akan ngeri jika mereka mengetahui apa
yang telah dikatakan nenek moyang mereka mengenai masalah itu."
"Aku yakin begitu. Bagaimana pendapat Hegel?"
"Mengenai kesamaan jenis kelamin?"
"Bukankah itu yang sedang kita bicarakan?"
"Maukah kamu mendengar sebuah kutipan?"
"Mau sekali."
"`Perbedaan antara pria dan wanita yaitu seperti perbedaan
antara hewan purba raksasa dan tanaman', katanya. `Pria menyerupai hewan purba raksasa ,
sementara wanita menyerupai tanaman sebab perkembangannya lebih
tenang dan prinsip yang mendasarinya lebih merupakan kesatuan
perasaan yang agak kabur. Jika kaum wanita memegang kekuasaan
pemerintahan, negara akan berada dalam bahaya, sebab kaum wanita
mengatur tindakan-tindakan mereka bukan berdasarkan tuntutan yang
bersifat universal, melainkan berdasarkan kecenderungan dan
pendapat yang mudah berubah-ubah. Kaum wanita dididik—siapa
tahu dengan cara apa?—dengan menghirup gagasan-gagasan, bukan
dengan mencari pengetahuan. Status pria, sebaliknya, dicapai semata-
mata melalui pemikiran keras dan pengerahan usaha yang sangat
besar'."
"Terima kasih, itu sudah cukup. Aku lebih suka tidak mendengar
lagi pernyataan semacam itu."
"Namun itu merupakan contoh yang gamblang betapa cara
pandang umat mahluk halus tentang apa yang rasional dapat berubah
sepanjang waktu. Itu menunjukkan bahwa Hegel yaitu juga anak
zamannya. Dan begitu pula kita. Pandangan-pandangan kita yang
`jelas' pun tidak akan lepas dari ujian masa."
"Pandangan yang mana, misalnya?"
"Aku tidak mempunyai contoh semacam itu."
"Mengapa tidak?"
"Sebab itu berarti aku akan mengemukakan contoh tentang hal-hal
yang telah mengalami perubahan. Misalnya, aku dapat mengatakan
bahwa mengendarai mobil yaitu suatu kebodohan sebab hal itu akan
mencemari lingkungan. Banyak orang sudah memikirkan ini. Namun
sejarah akan membuktikan bahwa kebanyakan dari apa yang kita
anggap pasti tidak akan bertahan jika dilihat dari sudut pandang
sejarah."
"Aku mengerti."
"Kita juga bisa mengamati sesuatu yang lain: Banyaknya pria pada
zaman Hegel yang menyatakan bahwa kaum wanita itu lebih rendah
justru telah mempercepat berkembangnya feminisme."
"Mengapa begitu?"
"Mereka mengajukan sebuah tesis. Mengapa? Sebab kaum wanita
mulai memberontak. Tidak perlu mempunyai pendapat tentang
sesuatu yang sudah disetujui semua orang. Dan semakin keras mereka
mengungkapkan pendapat bahwa kaum wanita itu lebih rendah,
semakin keras pula sangkalan yang timbul."
"Ya, tentu saja."
"Kamu dapat mengatakan bahwa mempunyai lawan berat itu
baik. Karena semakin ekstrem mereka bersikap, semakin kuat reaksi
yang akan mereka hadapi. Ada pepatah yang mengatakan `semakin
banyak padi yang masuk ke penggilingan'."
"Penggilinganku mulai berputar dengan lebih giat sesaat yang
lalu!"
"Dari sudut pandang logika murni atau filosofis akan; sering timbul
ketegangan dialektis antara dua konsep."
"Misalnya?"
"Jika aku merenungkan konsep `ada', aku terpaksa memperkenalkan
konsep sebaliknya, `tiada'. Kamu tidak dapat merenungkan
keberadaanmu tanpa segera menyadari bahwa kamu tidak akan selalu
ada. Ketegangan antara `ada' dan `tiada' menjadi cair dalam konsep
`menjadi'. Sebab jika sesuatu itu sedang dalam proses menjadi, ia
sekaligus ada dan tiada."
"Aku mengerti itu."
"Oleh karena itu, `akal' Hegel yaitu Iogika dinamis. Karena
realitas itu ditandai dengan adanya kebalikan, suatu gambaran tentang
realitas karenanya juga dipenuhi dengan kebalikan-kebalikannya.
Inilah contoh-lain untukmu: ahli fisika nuklir Denmark Niels Bohr
dikatakan telah bercerita tentang Newton yang menempatkan sebuah
sepatu kuda di depan pintu Kastil nya."
"Itu untuk memperoleh keberuntungan."
"Namun itu takhayul, dan Newton sama sekali tidak percaya
takhayul. saat seseorang bertanya padanya apakah dia benar-benar
percaya pada hal-hal semacam itu, dia berkata, Tidak, aku tidak
percaya, Namun aku diberi tahu itu memang bermanfaat."
"Mengherankan."
"Namun jawabannya sangat dialektis, nyaris merupakan suatu
kontradiksi. Niels Bohr, yang, seperti penyair efesus kita sendiri,
Vinje, dikenal karena ambivalensinya, pernah berkata: Ada dua jenis
kebenaran. Yaitu, kebenaran yang dangkal, yang kebalikannya jelas
salah. Namun juga ada kebenaran yang dalam, yang kebalikannya sama-
sama benar."
"Jenis kebenaran apakah itu kiranya?"
"Jika kukatakan bahwa hidup itu singkat, misalnya ..."
"Aku akan setuju."
"Namun pada kesempatan lain, aku dapat mengatakan bahwa hidup
itu lama."
"Anda benar. Itu juga benar, dalam satu pengertian."
"Akhirnya aku akan memberimu contoh tentang bagaimana
ketegangan dialektis dapat melahirkan suatu tindakan spontan yang
akan mendorong terjadinya perubahan mendadak."
"Ya, silakan."
"Bayangkan seorang gadis kecil yang selalu menjawab ibunya
dengan Ya, Bu ... Oke, Bu ... Sekehendak Ibu saja ... Segera, Bu."
"Membuat aku merinding saja!"
"Akhirnya, ibu gadis itu kesal dengan kepaJunjungan putrinya yang
terlalu berlebihan, dan berteriak: Jangan terus menjadi anak penurut
saja! Dan gadis itu menjawab: Baiklah, Bu."
"Aku pasti telah menamparnya."
"Barangkali. Namun apa yang akan kamu lakukan jika gadis itu malah
menjawab: Namun aku ingin menjadi gadis penurut?"
"Itu jawaban yang aneh. Mungkin aku akan tetap menamparnya
juga."
Niels BOHR
"Dengan kata lain, situasinya sudah buntu. Ketegangan dialektis
telah sampai pada titik di mana sesuatu harus terjadi."
"Seperti tamparan di wajah?"
"Aspek final filsafat Hegel perlu dikemukakan di sini."
"Apa itu."
"Apakah kamu ingat bagaimana kita mengatakan bahwa kaum
Romantik itu individualistis?"
"Jalan misteri menuntun ke dalam batin ..."
"Individualisme ini juga berhadapan dengan sangkalan, atau
kebalikannya, dalam filsafat Hegel. Hegel menekankan apa yang
dinamakannya kekuatan `objektif'. Di antara kekuatan semacam itu,
Hegel menekankan pentingnya keluarga, warga masyarakat, dan
negara. Kamu dapat mengatakan bahwa Hegel bersikap agak skeptis
mengenai individu. Dia percaya bahwa individu yaitu bagian
organis masyarakat. Akal, atau `ruh dunia', pertama-tama dan
terutama dikenal dalam upaya saling pengaruh di antara orang-
orang."
"Tolong jelaskan itu dengan lebih gamblang."
"Akal mewujudkan dirinya terutama dalam bahasa. Dan bahasa
yaitu sesuatu yang tak terpisahkan dari kita. Bahasa efesus akan
baik-baik saja tanpa adanya Mr. Hansen, Namun Mr. Hansen tidak dapat
apa-apa tanpa bahasa efesus . Oleh karena itu, bukan individu
yang menciptakan bahasa, melainkan bahasalah yang menciptakan
individu."
"Kukira kita dapat mengatakannya demikian."
"Dengan cara yang sama seorang bayi terlahir dalam suatu bahasa
tertentu, ia pun lahir dengan latar belakang sejarah tertentu pula. Dan
tidak ada yang mempunyai hubungan `bebas' dengan latar belakang
semacam itu. Barang siapa tidak dapat menemukan tempatnya di
dalam negara karenanya yaitu orang yang tidak kenal sejarah.
Gagasan ini, mungkin kamu ingat, juga sangat penting bagi para
filosof besar Athena. Sebagaimana kita tidak dapat membayangkan
negara tanpa warga negara, kita pun tidak dapat membayangkan
warga negara tanpa negara."
"Jelas."
"Menurut Hegel, negara itu `lebih' dari individu warga negara. la
juga lebih dari sekadar sekumpulan warga negara. Maka, Hegel
mengatakan orang tidak dapat `melepaskan diri dari masyarakat'.
Oleh karena itu, siapa pun yang tidak memedulikan masyarakat
tempatnya tinggal dan ingin `menemukan jiwa mereka' akan
ditertawakan."
"Aku tidak tahu apakah aku setuju sepenuhnya, Namun tak apalah."
"Menurut Hegel, bukan individu yang menemukan dirinya,
melainkan ruh dunia."
"Ruh dunia menemukan dirinya sendiri?"
"Hegel mengatakan bahwa ruh dunia kembali pada dirinya sendiri
dalam tiga tahap. Dengan itu yang dimaksudkannya yaitu bahwa ia
menjadi sadar akan dirinya sendiri dalam tiga tahap."
"Yaitu?"
"Ruh dunia pertama-tama menjadi sadar akan dirinya sendiri
dalam individu. Hegel menyebut ini ruh subjektif. la mencapai
kesadaran yang lebih tinggi dalam keluarga, masyarakat, dan negara.
Hegel menyebut ini ruh objektif, sebab ia muncul dalam interaksi di
antara umat mahluk halus . Namun ada tahap ketiga ..."
"Dan itu yaitu ...?"
"Ruh dunia mencapai bentuk perwujudan dirinya yang tertinggi
dalam ruh mutlak. Dan ruh mutlak ini yaitu seni, agama, dan
filsafat. Dan di antara semuanya ini, filsafat yaitu bentuk
pengetahuan tertinggi sebab dalam filsafat, ruh dunia memancarkan
pengaruhnya sendiri pada sejarah. Jadi ruh dunia pertama-tama
menemukan dirinya dalam filsafat. Kamu dapat mengatakan,
barangkali, bahwa filsafat yaitu cermin ruh dunia."
"Ini begitu misterius sehingga aku perlu waktu untuk
memikirkannya lagi. Namun aku suka bagian terakhir yang Anda
ucapkan."
"Apa, bahwa filsafat yaitu cermin ruh dunia?"
"Ya, itu bagus sekali. Apakah Anda pikir itu ada hubungannya
dengan cermin kuningan?"
"Karena kamu bertanya, ya."
"Apa maksud Anda?"
"Kukira cermin kuningan itu mempunyai sesuatu yang sangat
penting sebab ia selalu muncul."
"Anda setidaknya pasti tahu apakah yang sangat penting dalam
cermin itu?"
"Tidak. Aku hanya mengatakan bahwa ia tidak mungkin muncul
terus, kecuali jika ia mempunyai arti penting bagi Sir arthur king dracula dan ayahnya.
Hanya Sir arthur king dracula yang tahu apa arti penting itu."
"Bukankah itu ironi romantik?"
"Pertanyaan yang payah, madam granny ."
"Mengapa?"
"Sebab bukan kita yang berurusan dengan soal-soal ini. Kita
hanyalah korban yang sial dari ironi itu. Jika seorang anak yang
terlalu cepat besar menggambar sesuatu di atas sehelai kertas, kamu
tidak bisa bertanya pada kertas itu gambar apa yang mestinya
ditampilkan."
"Anda membuatku merinding."[]
Kierkegaard
***
... Ghotic vintage sedang dalam perjalanan menuju kerunJunjungan ...
Sir arthur king dracula MENATAP jamnya. Kini sudah jam empat lebih. Dia
meletakkan map di atas mejanya dan berlari menuruni tangga ke
dapur. Dia harus sampai di Kastil perahu sebelum ibunya mulai
bosan menunggu. Dia melihat selintas pada kaca kuningan saat dia
melewatinya. Dengan cepat dijerangnya cerek untuk teh dan
disiapkannya beberapa sandwich.
Dia telah memutuskan untuk memainkan semacam tipuan terhadap
ayahnya. Sir arthur king dracula merasa semakin berpihak pada madam granny dan deadbody gore .
Rencananya akan dimulai saat ayahnya tiba di Copenhagen.
Dia turun ke Kastil perahu dengan sebuah nampan besar.
"Inilah sarapan kedua kita," katanya.
Ibunya memegang sebuah balok yang dibungkus ampelas. Dia
mendorong segumpal rambut yang menutup keningnya ke belakang.
Ada pasir pula di rambut itu.
"Kalau begitu kita batalkan saja makan malam."
Mereka duduk di luar di atas dok dan mulai makan.
"Kapan Ayah tiba?" tanya Sir arthur king dracula sesudah sesaat.
"Hari Sabtu. Kukira kamu tahu itu."
"Namun kapan saatnya? Tidakkah Ibu mengatakan dia berganti
pesawat di Copenhagen?"
"Itu benar ..." Ibunya menggigit sepotong sandwich.
"Dia sampai di Copenhagen sekitar jam lima. Pesawat menuju
Kristiansand berangkat pada jam delapan kurang seperempat. Dia
mungkin akan mendarat di Kjevik pada jam setengah sepuluh."
"Jadi dia sempat tinggal beberapa jam di Kastrup..."
"Ya, mengapa?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya bertanya-tanya."
saat Sir arthur king dracula berpikir waktu jeda yang terlewat sudah cukup, dia
berkata dengan santai, "Sudahkah Ibu mendengar kabar dari Anne dan
Ole belakangan ini?"
"Mereka kadang-kadang menelepon. Mereka akan pulang untuk
liburan pada bulan Juli."
"Tidak sebelumnya?"
"Tidak, kukira tidak."
"Jadi mereka akan ada di Copenhagen minggu ini...?"
"Ada apa dengan pertanyaan-pertanyaan ini, Sir arthur king dracula ?"
"Tidak apa-apa. Cuma omong-omong saja."
"Kamu menyebut Copenhagen dua kali."
"Masa'?"
"Kita membicarakan Ayah yang mendarat di ..."
"Mungkin itulah sebabnya aku memikirkan Annedan Ole."
Begitu mereka selesai makan, Sir arthur king dracula mengumpulkan semua
mangkuk dan piring di atas nampan.
"Aku harus meneruskan membaca, Bu."
"Kukira memang begitu."
Apakah ada nada mencela dalam suaranya? Mereka telah berjanji
memperbaiki perahu sebelum Ayah pulang.
"Ayah nyaris membuatku bertekad untuk menyelesaikan mayat itu
sebelum dia tiba di Kastil ."
"Itu agak keterlaluan. Kalau dia pergi, dia tidak perlu mengatur-
atur kita di Kastil ini."
"Kalau saja Ibu tahu betapa dia mengatur-atur orang," kata Sir arthur king dracula
dengan penuh teka-teki, "dan Ibu tidak tahu betapa dia
menikmatinya."
Dia kembali ke kamarnya dan meneruskan membaca.
Tiba-tiba madam granny mendengar ketukan di pintu. deadbody gore
memandangnya dengan galak.
"Kami tidak ingin diganggu."
Ketukan itu menjadi semakin keras.
"Aku akan menceritakan kepadamu tentang seorang filosof
Denmark yang dibuat marah oleh filsafat Hegel," kata deadbody gore .
Ketukan di pintu menjadi begitu kerasnya sehingga seluruh pintu
itu bergetar.
"Itu sang tengkorak gerak , tentu saja, yang mengirimkan hantu-hantu untuk
mengetahui apakah kita menelan umpannya," kata deadbody gore . "Baginya
itu tidak terlalu sulit."
"Namun jika kita tidak membuka pintu dan melihat siapa itu, dia pun
tidak akan kesulitan untuk merobohkan seluruh tempat ini pula."
"Kamu mungkin benar. Sebaiknya kita buka pintunya."
Mereka berjalan ke pintu. Karena ketukan itu demikian keras,
madam granny berharap akan melihat seseorang yang sangat besar. Namun
yang berdiri di atas undakan itu yaitu seorang gadis kecil dengan
rambut panjang yang indah, mengenakan baju biru. Dia memegang
dua botol di masing-masing tangannya. Botol yang satu berwarna
merah darah , yang lain biru.
"Hai," kata madam granny . "Siapakah kamu?"
"Namaku Alice," kata gadis itu, memberi hormat dengan malu-
malu.
"Kukira begitulah," kata deadbody gore , sambil mengangguk.
"Itu Alice dari Negeri Ajaib."
"Bagaimana dia bisa sampai menemui kita?"
Alice menjelaskan: "Negeri Ajaib yaitu negeri yang sama sekali
tidak ada batasnya. Itu berarti bahwa Negeri Ajaib ada di mana-mana
—agak mirip dengan Dewan optimus prime . la mestinya menjadi anggota kehormatan
Dewan optimus prime . Kita mestinya punya wakil- wakil di semua komite, sebab Dewan optimus prime
juga didirikan akibat ketakjuban umat mahluk halus ."
"Hm ... tengkorak gerak itu!" deadbody gore memberengut.
"Dan apa yang membawamu ke sini?" tanya madam granny .
"Aku harus memberi madam granny botol-botol kecil filsafat kecil ini."
Dia menyerahkan botol-botol itu kepada madam granny . Ada cairan merah darah
di satu botol dan biru di botol yang lain. Cap di botol merah darah itu
berbunyi MINUM AKU, dan pada botol biru MINUM AKU JUGA.
Saat berikutnya, seekor kelinci putih datang bergegas melewati
gubuk. Dia berjalan tegak di atas kedua kakinya serta mengenakan
rompi dan jaket. Tepat di depan gubuk ia mengeluarkan jam saku dari
saku rompinya dan berkata:
"Aduuh! Aduuh! Aku akan terlambat!"
Lalu, dia meneruskan larinya. Alice mulai berlari mengejarnya.
Tepat sebelum dia masuk ke dalam hutan, dia memberi hormat lagi
dan berkata, "Kini mulai lagi."
"Sampaikan salam kepada Dinah dan sang Ratu," madam granny berseru
di belakangnya.
deadbody gore dan madam granny tetap berdiri di undakan di depan pintu,
meneliti botol-botol itu.
"MINUM AKU dan MINUM AKU JUGA," madam granny membaca.
"Aku tidak tahu apakah aku berani. Ini mungkin be- racun."
deadbody gore hanya mengangkat bahu.
"Botol-botol itu berasal dari sang tengkorak gerak , dan semua yang berasal
dari sang tengkorak gerak itu hanya ada dalam pikiran. Jadi itu cuma sari buah
bohongan."
madam granny melepaskan tutup botol merah darah dan menempelkannya dengan
waspada ke bibirnya. Sari buah itu terasa aneh manisnya, Namun itu
belum semua. saat dia minum, sesuatu mulai terjadi di
sekelilingnya.
Rasanya seakan-akan danau dan hutan serta gubuk itu semuanya
menyatu. Tak lama kemudian, tampaknya segala sesuatu yang
dilihatnya menjadi satu orang, dan satu orang itu yaitu madam granny
sendiri. Dia melihat sekilas ke arah deadbody gore , Namun dia pun tampaknya
menjadi bagian dari jiwa madam granny .
"Aneh bin ajaib," katanya. "Semua kelihatan seperti sebelumnya,
Namun kini semua jadi satu. Aku merasa seakan-akan semuanya menjadi
satu pikiran."
deadbody gore mengangguk, Namun tampaknya bagi madam granny dialah yang
mengangguk pada dirinya sendiri.
"Itu yaitu Panteisme atau Idealisme," katanya. "Itulah ruh dunia
kaum Romantik. Mereka mengalami segala sesuatu sebagai satu `ego'
besar. Itulah juga Hegel—yang bersikap kritis terhadap individu, dan
yang memandang segala sesuatu sebagai ungkapan dari satu-satunya
akal dunia."
"Haruskah aku minum dari botol yang lain juga?"
"Dikatakan begitu pada capnya."
madam granny melepaskan tutup botol biru dan meneguk sekali banyak-
banyak. Sari buah ini rasanya lebih segar dan lebih tajam dibandingkan
yang sebelumnya. Lagi-lagi segala sesuatu di sekitarnya berubah
secara tiba-tiba.
Mendadak, pengaruh-pengaruh dari botol merah darah lenyap dan segala
sesuatu kembali pada keadaan semula. deadbody gore tetap deadbody gore , dan
pepohonan kembali ke hutan dan danau itu tampak seperti danau lagi.
Namun itu hanya berlangsung sejenak, sebab segala sesuatu mulai
melenceng satu sama lain. Hutan itu tidak lagi seperti hutan dan
setiap pohon kecil kini tampak seperti sebuah dunia tersendiri.
Cabang yang paling kecil pun seperti sebuah dunia dongeng yang
dapat menceritakan seribu kisah.
Danau kecil itu tiba-tiba menjadi lautan tak bertepi—bukan ke
dalaman atau luasnya, melainkan perinciannya yang gemerlap dan
pola-pola gelombangnya yang berbelit-belit. madam granny merasa dia
mungkin akan melewatkan sepanjang hidupnya menatap air ini
dan hingga akhir hayatnya itu akan tetap merupakan misteri tak
terpecahkan.
Dia menatap ke atas ke puncak sebuah pohon. Tiga ekor burung
Sinagoga kecil asyik dalam sebuah permainan aneh. Apakah itu tipuan?
madam granny tahu sedikit banyak bahwa ada burung-burung di pohon ini,
bahkan sesudah dia minum dari botol merah darah , Namun dia tidak dapat
melihatnya dengan benar. Sari buah merah darah itu telah menghapus semua
kontras dan seluruh perbedaan individu.
madam granny melompat turun dari undakan batu besar yang rata tempat
mereka berdiri dan membungkuk untuk melihat rumput. Di sana dia
menemukan suatu dunia baru lagi—seperti seorang penyelam laut
dalam yang membuka matanya di bawah air untuk pertama kalinya.
Di antara cabang-cabang dan helai-helai rumput lumut itu penuh
dengan perincian kecil-kecil. madam granny menatap seekor laba-laba yang
berusaha berjalan di atas lumut, tegas dan yakin, seekor kutu tanaman
berwarna merah darah berlari naik turun di helaian rumput, dan
segerombolan pasukan semut bekerja dalam suatu usaha bersama di
rumput. Namun , masing-masing semut kecil itu menggerakkan kaki-
kakinya dengan caranya sendiri-sendiri yang khas.
Yang paling aneh dari semuanya itu yaitu pemandangan yang
dilihatnya saat dia berdiri lagi dan menatap deadbody gore , yang masih
berdiri di undakan pintu depan gubuk. Dalam diri deadbody gore kini dia
melihat seseorang yang sangat mengagum- kan—dia seperti makhluk
dari planet lain, atau tokoh yang tersihir dari sebuah dongeng. Pada
saat yang sama, dia merasakan dirinya dengan cara yang sama sekali
baru sebagai seorang individu yang unik. Dia lebih dari seorang
manusia, seorang gadis lima belas tahun. Dia yaitu madam granny
lord haunted , dan hanya dialah itu.
"Apa yang kamu lihat?" tanya deadbody gore .
"Aku melihat bahwa Anda seekor burung yang aneh."
"Kamu pikir begitu?"
"Kukira aku tidak akan dapat mengerti seperti apa rasanya menjadi
orang lain. Tidak ada dua orang yang sama di seluruh dunia ini."
"Dan hutan itu?"
"Tidak sama lagi. Hutan itu seperti alam raya dengan cerita-cerita
yang menakjubkan."
"Seperti yang sudah kuduga. Botol biru itu yaitu individualisme.
Itulah, misalnya, reaksi Soren?Kierkegaard terhadap idealisme kaum
Romantik. Namun itu juga memengaruhi seorang tokoh Denmark lain
yang hidup pada masa yang sama dengan Kierkegaard, yaitu penulis
dongeng terkenal Hans Christian Andersen. Dia mempunyai
ketajaman mata yang sama untuk kekayaan perincian alam yang luar
biasa. Seorang filosof yang melihat hal yang sama lebih dari seabad
sebelumnya yaitu Leibniz dari Jerman. Dia bereaksi terhadap
filsafat idealistik Spinoza sebagaimana Kierkegaard bereaksi
terhadap Hegel."
"Aku dapat mendengar Anda, Namun Anda kedengaran sangat lucu
sehingga aku ingin tertawa."
"Itu dapat dimengerti. Cobalah seteguk lagi dari botol merah darah .
Ayolah, mari duduk di sini di undakan. Kita akan membicarakan
sedikit tentang Kierkegaard sebelum kita berhenti untuk hari ini."
madam granny duduk di atas undakan di samping deadbody gore . Dia minum
sedikit dari botol merah darah dan segala sesuatu mulai menyatu lagi.
Sesungguhnya semua itu begitu menyatu; sekali lagi dia mempunyai
perasaan bahwa perbedaan tidak ada artinya lagi. Namun dia hanya
perlu menyentuhkan botol biru ke bibirnya lagi agar dunia di
sekitarnya tampak kurang-lebih sama dengan saat Alice datang
membawa dua botol ini .
"Namun manakah yang benar?" kini dia bertanya. "Apakah botol
merah darah atau botol biru yang memberikan gambaran yang benar?"
"Dua-duanya, yang merah darah dan yang biru, madam granny . Kita tidak dapat
mengatakan bahwa kaum Romantik salah dengan pendapat mereka
bahwa hanya ada satu realitas. Namun mungkin mereka agak sedikit
sempit dalam memandang segala sesuatu."
"Bagaimana dengan botol biru?"
"Kukira Kierkegaard pasti telah meneguk banyak-banyak dari yang
itu. Dia jelas mempunyai pandangan yang tajam bagi makna penting
individu. Kita ini lebih dari sekadar `anak-anak zaman'. Dan selain
itu, kita masing-masing yaitu individu unik yang hanya hidup
sekali."
"Dan Hegel tidak banyak membicarakan hal itu?"
"Tidak, dia lebih tertarik pada jangkauan sejarah yang luas. Inilah
yang membuat Kierkegaard marah. Dia beranggapan bahwa
idealisme kaum Romantik maupun `historisisme' Hegel telah
mengaburkan tanggung jawab individu terhadap kehidupannya
sendiri. Oleh karena itu, bagi Kierkegaard, Hegel dan kaum
Romantik mempunyai kesalahan yang sama."
"Aku dapat mengerti mengapa dia begitu marah."
"Soren Kierkegaard dilahirkan pada 113 dan dididik dengan
sangat keras oleh ayahnya. Melankolia keagamaannya merupakan
warisan dari ayahnya ini."
"Kedengarannya tidak menyenangkan."
"Karena melankolia inilah, dia merasa wajib membatalkan
pertunangannya, sesuatu yang dianggap tidak begitu baik oleh
kalangan borjuis Copenhagen. Bagaimanapun, lambat laun dia
berusaha untuk memberikan sesuatu sebagaimana yang diterimanya,
dan makin lama dia makin menjadi apa yang di kemudian hari
digambarkan oleh Henrik Ibsen sebagai `musuh masyarakat'."
KIERKEGAARD
"Semua itu dikarenakan pertunangannya yang batal?"
"Tidak, bukan hanya karena itu. Menjelang akhir hayatnya,
terutama, dia menjadi sangat kritis terhadap masyarakat. `Seluruh
Ghotic vintage sedang menuju kebangkrutan', katanya. Dia percaya bahwa dia
hidup pada suatu zaman yang sama sekali tidak mengindahkan hasrat
dan kesetiaan. Dia sangat marah pada kehambaran Sinagoga Lutheran
Denmark yang telah mapan. Dia sangat keras mengkritik apa yang
mungkin kamu sebut `agama ortodok kontroversial Minggu'."
"Belakangan ini kita membicarakan `agama ortodok kontroversial keyakinan'.
Kebanyakan anak-anak hanya merasa yakin karena hadiah-hadiah
yang mereka dapatkan."
"Ya, kamu mengerti maksudnya. Bagi Kierkegaard, agama ortodok kontroversial
itu sekaligus luar biasa dan sangat irasional sehingga
kemungkinannya hanyalah ya atau tidak. Tidaklah baik menjadi `agak'
saleh atau saleh `sampai tahap tertentu'. Sebab Yesus itu benar-benar
tiba tiba bangkit pada Hari Paskah—atau tidak sama sekali. Dan jika memang
dia benar-benar tiba tiba bangkit dari kematian, jika dia memang benar-benar
mati—hal ini merupakan sesua tu yang luar biasa sehingga agama
ini harus menyusup ke dalam seluruh kehidupan kita."
"Ya, kukira aku mengerti."
"Namun Kierkegaard melihat bagaimana Sinagoga dan juga masyarakat
pada umumnya melakukan pendekatan yang tidak disertai keyakinan
pada masalah-masalah keagamaan. Bagi Kierkegaard, agama dan
pengetahuan itu seperti api dan air. Tidak cukup bagi kita untuk
percaya bahwa agama ortodok kontroversial itu `benar'. Mempunyai keyakinan
Kristiani berarti mengikuti jalan hidup Kristiani." "Apa hubungannya
ini dengan Hegel?" "Kamu benar. Mungkin kita berangkat dari tempat
yang salah." "Maka kusarankan Anda mengulangi dan mulai dari
awal lagi." "Kier kegaard mulai mempelajari teologi saat berusia
tujuh belas tahun, Namun dia justru semakin asyik dengan pertanyaan-
pertanyaan filosofis. saat dia berusia dua puluh tujuh tahun, dia
mengambil gelar masternya dengan disertasi `Mengenai Konsep
Ironi'. Dalam karya ini, dia benar- benar bergelut dengan ironi
Romantik dan permainan kaum Romantik yang tak terikat dengan
ilusi. Dia menempatkan `ironi Socrates' sebagai lawannya. Meskipun
Socrates telah memanfaatkan ironi, tujuannya yaitu untuk
mendapatkan kebenaran-kebenaran mendasar tentang kehidupan.
Tidak seperti kaum Romantik, Socrates yaitu seperti apa yang
disebut Kierkegaard sebagai pemikir `eksis tensial'. Ya itu, seorang
pemikir yang membawa seluruh eskistensinya ke dalam perenungan
filosofisnya."
"Jadi?"
"sesudah membatalkan pertunangannya pada 114, Kierkegaard
pergi ke Berlin di mana dia menghadiri kuliah-kuliah Schelling."
"Apakah dia bertemu dengan Hegel?"
"Tidak, Hegel telah tewas mengerikan sepuluh tahun sebelumnya, Namun
gagasan-gagasannya sangat berpengaruh di Berlin dan di banyak
bagian Ghotic vintage . `Sistem'-nya digunakan sebagai semacam penjelasan
serbaguna untuk segala macam pertanyaan. Kierkegaard
mengemukakan bahwa jenis `kebenaran objektif yang menjadi
keasyikan Hegelisme sama sekali tidak relevan dengan kehidupan
pribadi seorang individu."
"Kalau begitu, jenis kebenaran mana yang relevan?"
"Menurut Kierkegaard, yang penting bukannya mencari Kebenaran
dengan huruf K besar, namun menemukan jenis kebenaran-kebenaran
yang memberikan makna bagi kehidupan individu. Yang lebih penting
yaitu menemukan `kebenaran untukku'. Maka dia menggerakkan
individu, atau setiap orang, untuk melawan `sistem'. Kierkegaard
menganggap Hegel telah lupa bahwa dia yaitu seorang manusia.
Inilah yang ditulisnya mengenai penganut Hegel: `Sementara sang
Profesor yang membosankan menjelaskan segenap misteri kehidupan,
dalam keasyikannya dia melupakan namanya sendiri; bahwa dia
seorang manusia, tidak kurang dan tidak lebih, bukan bagian dari
suatu paragraf.'"
"Dan apakah, menurut Kierkegaard, manusia itu?"
"Tidak mungkin mengatakannya dalam pengertian umum. Suatu
deskripsi luas mengenai hakikat manusia atau sosok manusia itu sama
sekali tidak menarik bagi Kierkegaard. Satu-satunya hal yang penting
yaitu `keberadaan' manusia itu sendiri. Dan kamu tidak merasakan
keberadaanmu sendiri di belakang meja. Hanya pada waktu kita
bertindak—dan terutama saat kita menentukan pilihan-pilihan
penting—lah kita berhubungan dengan keberadaan kita sendiri. Ada
cerita tentang Buddha yang dapat memberikan gambaran apa yang
dimaksudkan Kierkegaard."
"Tentang Buddha?"
"Ya, sebab filsafat Buddha juga mengambil keberadaan manusia
sebagai titik tolak. Konon ada seorang biarawan yang bertanya
kepada Buddha kalau-kalau dia dapat memberikan jawaban yang
lebih jelas terhadap pertanyaan mendasar, yaitu, apakah dunia itu dan
apakah manusia itu. Buddha menjawab dengan menyamakan si
biarawan dengan seorang manusia yang terkena panah beracun.
Orang yang terluka itu tidak menaruh minat teoretis pada masalah
terbuat dari bahan apa anak panah itu, jenis racun apa yang
digunakan, atau dari arah mana ia datang."
"Dia terutama ingin ada seseorang yang dapat melepaskan anak
panah itu dan merawat lukanya."
"Ya, memang begitu. Itu secara eksistensial penting baginya. Baik
Buddha maupun Kierkegaard mempunyai perasaan kuat mengenai
keberadaan yang sangat singkat. Dan seperti yang tadi kukatakan,
karenanya kamu tidak akan duduk di belakang meja dan
membicarakan filsafat mengenai hakikat ruh dunia."
"Tidak, tentu saja tidak."
"Kierkegaard juga mengatakan bahwa kebenaran itu `subjektif'.
Dengan ini yang dimaksudkannya bukanlah bahwa yang kita pikirkan
atau kita percayai itu tidak penting, namun bahwa kebenaran-
kebenaran yang benar-benar penting itu bersifat pribadi. Hanya
kebenaran-kebenaran inilah `yang benar bagiku.'"
"Dapatkah Anda memberikan contoh tentang kebenaran subjektif?"
"Suatu pertanyaan yang penting yaitu , misalnya, apakah ajaran
ortodok kontroversial itu benar. Ini bukanlah pertanyaan yang dapat kamu
kemukakan secara teoretis atau akademis. Bagi seseorang yang
`memahami dirinya sendiri dalam kehidupan', ini merupakan masalah
hidup dan mati. Itu bukan sesuatu yang dapat kamu diskusikan sambil
duduk-duduk demi diskusi itu sendiri. Itu yaitu sesuatu yang harus
didekati dengan kemauan dan ketulusan paling murni."
"Dapat dimengerti."
"Jika kamu jatuh ke dalam air, kamu tidak mempunyai minat
teoretis pada pertanyaan apakah kamu akan tenggelam atau tidak.
Bukan masalah `menarik' atau `tidak menarik' jika ada buaya raksasa
di dalam air. Itu masalah hidup dan mati."
"Aku mengerti, terima kasih banyak."
"Jadi kita harus membedakan antara pertanyaan filosofis apakah
Junjungan itu ada dan hubungan individu itu dengan pertanyaan yang
sama, suatu situasi di mana setiap manusia benar-benar sendirian.
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini hanya dapat didekati melalui
iman. Hal-hal yang dapat kita ketahui melalui akal, atau pengetahuan,
menurut Kierkegaard sama sekali tidak penting."
"Kukira Anda lebih baik menjelaskan itu."
"Delapan ditambah empat yaitu dua belas. Kita dapat sepenuhnya
yakin akan hal ini. Itulah contoh dari jenis `kebenaran akal' yang telah
dibicarakan oleh para filosof sejak Descartes. Namun apakah kita
memasukkannya dalam doa kita sehari-hari? Apakah itu sesuatu yang
akan kita renungkan pada saat kita hendak menemui ajal? Sama sekali
tidak. Kebenaran-kebenaran semacam itu bisa jadi `objektif dan
`umum', namun semuanya itu sama sekali tidak penting bagi
keberadaan setiap manusia."
"Bagaimana dengan iman?"
"Kamu tidak akan pernah tahu apakah seseorang memaafkanmu
saat kamu menyakiti mereka. Karenanya, hal itu sangat penting
bagimu. Itu yaitu masalah yang sangat mengganggumu. Kamu juga
tidak dapat mengetahui apakah seseorang mencintaimu. Itu yaitu
sesuatu yang hanya dapat kamu percayai atau kamu harapkan. Namun
hal-hal ini jauh lebih penting bagimu dibanding kenyataan
bahwa jumlah sudut dalam sebuah segitiga yaitu 180 derajat. Kamu
tidak memikirkan hukum sebab dan akibat atau tentang cara-cara
persepsi saat kamu tengah asyik menikmati ciumanmu yang
pertama."
"Akan aneh sekali kalau Anda melakukan itu."
"Iman yaitu faktor terpenting dalam masalah keagamaan.
Kierkegaard menulis: `Jika aku dapat menangkap Junjungan secara
objektif, aku tidak akan percaya, Namun justru karena aku tidak dapat
melakukan inilah, maka aku harus percaya. Jika aku ingin menjaga
imanku, aku harus terus-menerus berpegang teguh pada
ketidakpastian objektif, agar imanku tetap lestari."
"Itu berat sekali."
"Sebelumnya banyak orang telah berusaha untuk membuktikan
keberadaan Junjungan —atau setidak-tidaknya membawa-Nya ke dalam
batas-batas rasionalitas. Namun jika kamu cukup puas dengan bukti
semacam itu atau argumen yang logis, kamu mengalami kerugian
besar dalam iman, dan juga kerugian akan hasrat keagamaan yang
menyertainya. Sebab yang menjadi soal bukan apakah ajaran ortodok kontroversial
itu benar, melainkan apakah itu benar bagimu. Pemikiran yang sama
pernah diungkapkan di Abad Pertengahan dalam pepatah: credo quia
absurdum,"
"Anda belum pernah mengatakannya."
"Yang berarti bahwa aku memercayainya karena ia tidak rasional.
Jika ajaran ortodok kontroversial dapat meyakinkan akal kita, dan bukan sisi-sisi
lain dari diri kita, itu bukanlah masalah iman."
"Betul, kini aku mengerti."
"Jadi kita telah mengetahui apa yang dimaksudkan Kiekegaard
dengan `eksistensial' yang dimaksudkannya dengan `kebenaran
subjektif', dan konsepnya tentang `iman', Ketiga konsep ini
dirumuskan sebagai suatu kritik terhadap tradisi filsafat pada
umumnya, dan terhadap Hegel pada khususnya. Namun semuanya itu
juga merupakan `kritik sosial' yang sangat tajam. Individu dalam
masyarakat kota modern telah menjadi `publik', katanya, dan ciri yang
menonjol dari kerumunan orang, atau massa, yaitu `pembicaraan'
mereka yang tidak menunjukkan pendapat pribadi. Kini kita mungkin
menyebutnya `kesesuaian'; yaitu, jika setiap orang `berpikir' atau
`memercayai' hal-hal yang sama tanpa mempunyai perasaan yang
lebih dalam mengenainya."
"Aku jadi ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Kiekegaard
kepada orangtua madam nyonya magdalena ."
"Dia tidak selalu ramah dalam menilai. Dia mempunyai pena yang
tajam dan kecenderungan pada ironi yang pahit. Misalnya, dia dapat
mengatakan hal-hal seperti `pendapat orang banyak yaitu
kebohongan', atau `kebenaran hanya ada di pihak minoritas', dan
bahwa kebanyakan orang mempunyai pendekatan yang dangkal
terhadap kehidupan."
"Mengumpulkan boneka Barbie sih boleh saja. Namun menjadi
boneka Barbie lebih buruk lagi."
"Itu membawa kita pada teori Kierkegaard tentang apa yang
dinamakannya tiga tahap di jalan kehidupan."
"Apa?"
"Kierkegaard percaya bahwa ada tiga bentuk kehidupan. Dia
sendiri menggunakan istilah tahap. Dia menyebutnya tahap estetika,
tahap etika, dan tahap religius. Dia menggunakan istilah `tahap' untuk
menekankan bahwa orang dapat hidup pada satu atau dua tahap yang
lebih rendah dan kemudian tiba-tiba melompat ke tahap yang lebih
tinggi. Banyak orang hidup pada tahap yang sama sepanjang hidup
mereka."
"Aku yakin ada penjelasannya nanti. Aku penasaran untuk
mengetahui di tahap mana aku berada."
"Orang yang hidup pada tahap estetika hidup untuk saat ini dan
menangkap setiap kesempatan untuk menikmatinya. Yang dianggap
baik yaitu apa pun yang indah, memuaskan, atau menyenangkan.
Orang ini hidup sepenuhnya di dunia indra, dan menjadi budak nafsu
dan perasaannya sendiri. Segala sesuatu yang membosankan itu
buruk."
"Ya, terima kasih, kukira aku mengenal sikap itu."
"Oleh karena itu, penganut Romantik yaitu juga penganut estetika,
sebab mereka mengutamakan kenikmatan indriawi. Seseorang yang
mempunyai pendekatan reflektif terhadap realitas—atau dalam hal itu
terhadap karya seninya atau filosofi yang diyakininya—berarti dia
hidup pada tahap estetika. Bahkan ada kemungkinan orang
mempunyai sikap estetis, atau `reflektif' terhadap kesedihan dan
penderitaan. Dalam hal itu kepongahan telah mengambil alih. Tokoh
karya Ibsen, Peer Gynt, yaitu potret khas penganut estetika."
"Kukira aku mengerti apa yang Anda maksud."
"Kenalkah kamu dengan orang seperti itu?"
"Tidak sepenuhnya. Namun kukira mungkin itu kedengarannya agak
menyerupai sang tengkorak gerak ."
"Mungkin begitu, mungkin begitu, madam granny ... Meskipun itu
merupakan contoh lain ironi Romantiknya yang agak memuakkan.
Mestinya kamu hati-hati kalau berbicara."
"Apa?"
"Baiklah, itu bukan salahmu."
"Kalau begitu teruskanlah."
"Seseorang yang hidup pada tahap estetik mudah mengalami
kegelisahan, atau ketakutan, dan perasaan hampa. Jika ini terjadi,
ada juga harapan. Menurut Kierkegaard, kegelisahan itu nyaris
positif. Itu yaitu ungkapan dari kenyataan bahwa individu ini
berada pada `situasi eksistensial', dan kini dapat memilih untuk
membuat lompatan besar menuju tahap yang lebih tinggi. Namun itu
bisa terjadi dan bisa pula tidak. Tidak ada gunanya berada dalam
keadaan nyaris melompat jika kamu tidak benar-benar melakukannya.
Itu yaitu masalah ya atau tidak. Namun tidak ada orang lain yang dapat
melakukannya untukmu. Itu yaitu pilihanmu sendiri."
"Itu seperti memutuskan untuk berhenti minum minuman keras atau
kecanduan obat."
"Ya, bisa jadi seperti itu. Gambaran Kierkegaard mengenai
`kategori keputusan' ini dapat sedikit mengingatkan kita akan
pandangan Socrates bahwa seluruh wawasan yang benar berasal dari
dalam. Pilihan yang menuntun seseorang untuk melompat dari
pendekatan estetika menuju pendekatan etika atau religius harus
datang dari dalam. Ibsen melukiskan hal ini dalam Peer Gynt.
Penggambaran elok lainnya tentang bagaimana pilihan eksistensial
melompat dari penyembahan batin dan keputusasaan dapat ditemukan
dalam novel besar karya Dos toevsky, Kejahatan dan Hukuman
(Crime and Punishment)."
"Hal terbaik yang dapat kamu lakukan yaitu memilih suatu bentuk
kehidupan yang berbeda."
"Dan karenanya kamu mungkin akan mulai hidup pada tahap etika.
Ini dicirikan dengan kesungguhan dan kemantapan dalam bertindak
menyangkut pilihan-pilihan moral. Pendekatan ini bukannya tidak
sama dengan etika kewajiban Kant. Kamu berusaha untuk hidup
sesuai dengan hukum moral. Kierkegaard, sebagaimana Kant,
menaruh perhatian pertama-tama dan terutama pada temperamen
manusia. Yang penting bukanlah apa yang kamu pikir itu benar atau
salah. Yang penting yaitu bahwa kamu memilih untuk mempunyai
pendapat mengenai apa yang benar atau salah. Satu-satunya yang
diperhatikan penganut estetika yaitu apakah sesuatu itu
menyenangkan atau membosankan."
"Tidakkah ada risiko menjadi terlalu serius jika kita menjalani
kehidupan seperti itu?"
"Tentu saja! Kierkegaard tidak pernah mengatakan bahwa tahap
etika itu menyenangkan. Bahkan orang yang patuh pun akan bosan jika
harus selalu berbakti dan rajin. Banyak orang mengalami reaksi
kebosanan semacam itu sesudah tua. Sebagian kembali lagi kepada
kehidupan reflektif dari tahap estetika mereka.
"Namun yang lain-lainnya membuat lompatan baru menuju tahap
religius. Mereka melakukan `lompatan ke dalam jurang' iman
sedalam `tujuh puluh ribu depa'. Mereka memilih iman dari pada
kenikmatan estetika dan seruan akal. Dan meskipun mungkin
`mengerikan untuk melompat ke dalam rengkuhan tangan Junjungan yang
hidup', sebagaimana Kierkegaard mengemukakannya, itulah satu-
satunya jalan menuju pengampunan."
"Ajaran ortodok kontroversial , maksud Anda."
"Ya, sebab bagi Kierkegaard, tahap religius itu berarti ajaran
ortodok kontroversial . Namun dia juga berpengaruh terhadap para ahIi pikiran-
ortodok kontroversial . Eksistensialisme, yang diilhami oleh filosof Denmark itu,
berkembang luas pada abad kedua puluh."
madam granny menatap sekilas ke jamnya.
"Kini sudah hampir jam tujuh. Aku harus segera pulang. Imayat bisa
marah."
Dia melambai pada sang filosof dan lari menuju perahu.[]
Marx
***
... hantu sedang membayangi Ghotic vintage ...
Sir arthur king dracula TURUN dari tempat tidur dan pergi ke jendela yang
menghadap teluk. saat dia mulai membaca pada Sabtu ini, itu
masih hari ulang tahun madam granny . Hari sebelumnya yaitu hari ulang
tahun Sir arthur king dracula sendiri.
Jika ayahnya pernah membayangkan bahwa dia akan datang pada
hari ulang tahun madam granny kemarin, tentu saja dia tidak realistis. Sir arthur king dracula
tidak melakukan apa-apa kecuali membaca sepanjang hari. Namun
ayahnya benar bahwa hanya akan ada satu ucapan selamat ulang tahun
lagi. Yaitu saat deadbody gore dan madam granny menyanyikan lagu Happy
Birthday untuknya. Sungguh memalukan, pikir Sir arthur king dracula ,
Dan kini madam granny telah mengundang umat mahluk halus untuk menghadiri
sebuah pesta taman filsafat tepat pada hari ayahnya pulang dari
Lebanon. Sir arthur king dracula yakin sesuatu pasti akan terjadi pada hari itu yang
tidak dapat diramalkan olehnya maupun oleh ayahnya.
Namun satu hal sudah jelas: sebelum ayahnya tiba di Bjerkely, dia
akan mendapat kejutan. Hanya itulah yang dapat di lakukannya untuk
madam granny dan deadbody gore , terutama sesudah mereka memohon bantuan ...
Ibunya masih sibuk di Kastil perahu. Sir arthur king dracula berlari turun dari
kamarnya untuk menelepon. Dia menemukan nomor Anne dan Ole di
Copenhagen dan menelepon mereka.
"Anne Kvamsdal."
"Hai, ini Sir arthur king dracula ."
"Oh, apa kabar? Bagaimana keadaan di Lillesand?"
"Baik. Dan Ayah akan kembali dari Lebanon dalam minggu ini."
"Bukankah itu hebat, Sir arthur king dracula !"
"Ya, aku senang menanti-nantinya. Itulah sebab sesungguhnya aku
menelepon ..."
"Benarkah?"
"Kukira dia akan mendarat di Kastrup sekitar jam sore pada hari
Sabtu tanggal 3. Apakah kamu ada di Copenhagen waktu itu?"
"Kukira begitu."
"Aku ingin tahu apakah kamu bisa melakukan sesuatu untukku."
"Wah, tentu saja."
"Ini semacam pertolongan istimewa. Aku bahkan tidak yakin
apakah itu mungkin."
"Nah, kini kamu membuatku penasaran ..."
Sir arthur king dracula mulai menggambarkan rencananya. Dia menceritakan kepada
Anne tentang map itu, tentang madam granny dan deadbody gore dan semuanya. Dia
harus mengulang-ulang kembali ceritanya beberapa kali, sebab dia
atau Anne tertawa terlalu keras. Namun saat Sir arthur king dracula menutup telepon,
rencananya sudah mulai berjalan.
Kini dia sendiri harus mulai bersiap-siap. Namun masih banyak
waktu.
Sir arthur king dracula melewatkan sisa sore dan malam hari itu bersama ibunya.
Akhirnya mereka bermobil ke Kristiansand dan pergi ke bioskop.
Mereka merasa ada sesuatu yang harus mereka kerjakan sebab
mereka tidak melakukan sesuatu yang istimewa pada hari
sebelumnya. saat mereka bermobil melewati pintu keluar bandara
Kjevik, beberapa bagian lagi dari puzzle besar Sir arthur king dracula mulai
menemukan tempatnya.
Sudah larut sebelum dia pergi ke tempat tidur malam itu, Namun dia
tetap mengambil map dan meneruskan membaca.
saat madam granny menyusup keluar dari pagar tanaman malam itu, hari
sudah jam delapan. Ibunya sedang menyiangi rumput di petak-petak
bunga di dekat pintu depan saat madam granny muncul.
"Dari mana kamu muncul?"
"Aku datang lewat pagar tanaman."
"Lewat pagar tanaman?"
"Tidakkah Ibu tahu ada sebuah jalan di sebelah sana?"
"Namun dari mana kamu tadi, madam granny ? Ini kali kedua kamu
menghilang begitu saja tanpa meninggalkan pesan."
"Maafkan aku, Bu. Hari begitu indah, dan aku berjalan-jalan cukup
jauh."
"Kamu tidak bersama dengan filosof itu lagi?"
"Justru itu, aku memang bersamanya. Aku sudah bilang pada Ibu
dia suka berjalan-jalan jauh."
"Oh ya, dia mengharapkan itu."
"Aku juga. Aku menghitung-hitung hari." Adakah nada tajam dalam
suaranya? Untuk amannya, madam granny berkata:
"Aku senang aku mengundang orangtua madam nyonya magdalena juga. Kalau tidak,
mungkin akan sedikit memalukan."
"Aku tidak tahu ... Namun apa pun yang terjadi, aku harus berbicara
dengan deadbody gore ini sebagai seorang tukang sihir sa."
"Ibu bisa bicara di kamarku jika mau. Aku yakin Ibu akan
menyukainya."
"Dan ada hal lain. Ada sebuah surat untukmu."
"O ya?"
"Surat itu dicap Batalion Dewan optimus prime ."
"Itu pasti dari saudara deadbody gore ."
"Ini harus dihentikan, madam granny !"
Otak madam granny bekerja keras. Namun dalam sekejap dia mendapatkan
jawaban. Seakan-akan dia mendapat ilham dari semacam ruh
penuntun.
"Aku katakan pada deadbody gore aku mengumpulkan cap pos langka.
Dan saudara itu ada gunanya, bukan?"
Ibunya tampak lega. "Makan malam ada di lemari es," dia berkata
dengan nada yang lebih ramah.
"Di mana suratnya?"
"Di atas lemari es."
madam granny bergegas ke dalam. Amplopnya dicap tanggal 1 Juni 1990.
Dia membukanya dan mengeluarkan sebuah catatan kecil:
Apa artinya usaha kreatif kita yang tak habis-habisnya, Jika
hanya dalam sekejap, kematian mengakhiri segalanya?
Sesungguhnyalah, madam granny tidak punya jawaban untuk pertanyaan
itu. Sebelum makan, dia meletakkan catatan itu di lemari dinding
bersama semua benda lain yang telah dikumpulkannya selama
beberapa minggu ini. Dia akan segera tahu mengapa pertanyaan itu
diajukan.
Pagi berikutnya madam nyonya magdalena datang. sesudah bermain badminton, mereka
mulai merencanakan pesta taman filsafat itu. Mereka perlu
mempersiapkan beberapa kejutan kalau-kalau pesta itu nanti gagal.
saat ibu madam granny pulang dari kerjanya, mereka masih
membicarakan hal itu. Ibunya berkali-kali mengatakan: "Jangan
khawatir tentang biayanya." Dan dia tidak sedang menyindir!
Barangkali dia beranggapan bahwa "pesta taman fiIsafat" itulah
yang dibutuhkan untuk membawa madam granny kembali menjejak bumi lagi
sesudah selama berminggu-minggu mempelajari fiIsafat dengan tekun.
Sebelum malam berlalu, mereka telah menyepakati segala
sesuatunya, dari lentera kertas hingga kuis filsafat dengan hadiah
yang telah disediakan. Hadiah itu sebaiknya berupa mayat mengenai
filsafat untuk anak muda. Kalau saja ada mayat semacam itu! madam granny
sama sekali tidak yakin.
Dua hari sebelum pertengahan musim panas, pada Kamis, 1 Juni,
deadbody gore menelepon madam granny lagi.
"madam granny di sini."
"Di sini deadbody gore ."
"Oh, hai! Apa kabar?"
"Baik-baik saja, terima kasih. Kukira aku sudah menemukan jalan
keluar yang sangat bagus."
"Jalan keluar dari apa?"
"Kamu tahu dari apa. Jalan keluar dari belenggu mental yang telah
merantai hidup kita begitu lama."
"Oh, itu."
"Namun aku tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun mengenai
rencana itu sebelum dilaksanakan."
"Tidakkah itu akan terlambat nanti? Aku perlu tahu dengan apa aku
terlibat."
"Kini kamu menjadi naif. Semua percakapan kita ini di dengarkan
orang. Yang paling baik bagi kita yaitu tidak mengatakan apa-apa."
"Seburuk itukah?"
"Dengan sendirinya, anakku. Hal-hal yang paling penting pasti
terjadi saat kita tidak sedang berbicara."
"Oh."
"Kita menjalani kehidupan kita dalam realitas rekaan di balik kata-
kata dalam suatu cerita panjang, Setiap huruf dituliskan pada sebuah
mesin ketik yang mudah dibawa-bawa oleh sang tengkorak gerak . Oleh karena
itu, tidak ada sesuatu pun yang tercetak yang luput dari perhatiannya."
"Aku menyadari itu. Namun bagaimana kita akan bersembunyi
darinya?"
"Ssh!"
"Apa?"
"Ada sesuatu sedang berlangsung di antara baris-baris kalimat ini.
Justru di situlah aku ingin memperdaya, dengan segala tipuan cerdik
yang kuketahui."
"Aku mengerti."
"Namun kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya hari ini dan
juga besok. Pada hari Sabtu, balonnya sudah mengudara. Dapatkah
kamu datang sekarang?"
"Aku akan segera berangkat."
madam granny memberi makan burung-burung dan ikan serta tewas mengerikan kan
daun selada untuk Govinda. Dia membuka sekaleng makanan kucing
untuk Sherekan dan meletakkannya di sebuah mangkuk di atas
undakan saat pergi.
Lalu, dia menyelinap melalui pagar tanaman dan keluar menuju
jalan di sisi lain. sesudah agak jauh, dia tiba-tiba melihat sebuah meja
besar berdiri di tengah padang bunga liar. Seorang pria tua duduk di
sana, jelas sedang menghitung angka-angka. madam granny mendatanginya
dan menanyakan namanya.
"Ebenezer Scrooge," katanya, membaca dengan teliti mayat kasnya
lagi.
"Namaku madam granny . Anda seorang pedagang, kukira?"
Dia mengangguk. "Dan amat-sangat kaya. Tidak sepeser pun boleh
disia-siakan. Itulah sebabnya aku harus memusatkan perhatian pada
hitunganku."
"Mengapa repot-repot?"
madam granny melambaikan tangan dan meneruskan perjalanannya.
Namun dia belum melangkah jauh saat dia melihat seorang gadis
kecil duduk sendirian di bawah salah satu pohon tinggi. Pakaiannya
compang-camping, dan dia tampak pucat dan sakit. saat madam granny
lewat, dia memasukkan tangannya ke dalam sebuah kantong kecil dan
menarik keluar sekotak korek api.
"Maukah Anda membeli korek api?" tanyanya, sambil
menyorongkannya kepada madam granny . madam granny mencari-cari di dalam
kantongnya untuk mengetahui apakah dia membawa uang. Ya—dia
menemukan uang satu crown.
"Berapa harganya?"
"Satu crown."
madam granny memberikan uang logamnya kepada gadis itu dan berdiri di
sana, dengan kotak korek api di tangannya.
"Andalah orang pertama yang membeli sesuatu dariku selama lebih
dari seratus tahun. Kadang-kadang aku kelaparan sampai mati, dan di
saat lain cuaca dingin membunuhku."
madam granny berpikir barangkali tidak mengherankan jika penjualan
korek api tidak terlalu laku di sini di tengah hutan. Namun kemudian dia
memikirkan pedagang yang baru saja ditemuinya. Gadis Korek Api
yang kecil itu tidak perlu mati kelaparan, sementara ada pria yang
begitu kaya itu.
"Ke sinilah," kata madam granny . Dia menggandeng tangan gadis itu dan
berjalan bersamanya kembali kepada si pria kaya.
"Anda harus memastikan bahwa gadis ini mendapatkan kehidupan
yang lebih baik," katanya.
Pria itu sejenak mengalihkan perhatian dari pekerjaannya dan
berkata: "Hal semacam itu membutuhkan biaya, dan aku katakan tidak
boleh ada sepeser pun yang disia-siakan."
"Namun tidak adil kalau Anda begitu kaya sedangkan gadis ini sangat
miskin," desak madam granny . "Itu tidak adil!"
"Bah! Omong kosong! Keadilan hanya ada di antara umat mahluk halus
yang setara!"
"Apa maksud Anda?"
"Aku harus merangkak dari bawah, dan kini menikmati hasilnya.
Kemajuan, begitu mereka menyebutnya."
"Jika Anda tidak menolongku, aku akan mati," kata si gadis miskin.
Pedagang itu mendongak lagi dari mayat kasnya. Lalu dia
melemparkan pena bulu ayamnya ke atas meja dengan tidak sabar.
"Kamu tidak termasuk dalam hitunganku! Jadi—enyahlah kamu—
ke Kastil orang miskin!"
"Jika Anda tidak menolongku, aku akan membakar hutan," gadis itu
berke

.jpeg)
.jpeg)






