Rabu, 13 September 2023

tertawa 7


Berikut ini lima wejangan dosen filsafat agama kepada mahasiswanya. 
wanita lesbi berpakaian seksi itu selalu membuat dilematis. Kalau 
kita melihatnya dibilang kurang ajar, tapi jika kita diam saja nanti 
disangka homo.
Kebencian itu seperti jangkrik. Bunyinya terdengar nyaring tapi 
kita tak tahu asalnya. Ketika kita mendekat, mereka pun senyap.
Mengapa kita cemburu melihat mantan pacar jalan dengan orang 
lain? Bukankah orang tua kita berkata: berikan mainan bekasmu 
kepada mereka yang kurang beruntung.
Wanita itu sulit dipahami. Dipanggil honey (madu) hatinya 
senang. Tapi jika dimadu marah dan tidak mau.
Orang sial adalah orang yang setiap ketemu masalah tetek 
bengek, hanya mendapatkan bengeknya saja, tanpa pernah 
menikmati teteknya. ---------------------------
--------- 


Seorang manager sales Coca-Cola baru kembali pulang ke 
negerinya setelah kegagalan besarnya di Arab. Maka ia pun harus 
menghadap bosnya untuk menjelaskan alasan kegagalannya.
“Kau punya prestasi hebat di negara-negara lain, mengapa justru 
bisa gagal di Arab, yang negerinya panas dan justru banyak orang 
butuh kesegaran minum produk kita?” tanya Bos. 
“Saya juga berpikirnya dulu begitu bos, negeri itu pasti 
prospeknya sangat bagus sebab  di sana panas. Saya begitu yakin 
pasti akan sukses besar di sana,” jawab sales. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?”
“Begini bos. Saya membuat sebuah iklan poster, yang saya pasang 
di seluruh penjuru negeri itu. Isi poster itu ada tiga gambar, yang 
pertama orang yang kehausan berbaring dipadang pasir. Gambar 
kedua orang ini  minum Coca-Cola, dan gambar ketiga, orang 
itu menjadi segar dan dapat berlari di padang pasir,” demikian sales 
menerangkan. 
“Wah, ini ide yang luar bisa, iklan yang bagus! Lalu kenapa gagal?”
“Ini Bos yang tidak saya duga, mereka embaca tulisan dari kanan, 
bukan dari kiri seperti kita.
Tidak ada yang bilang sama saya, kalau mereka baca dari kanan 
ke kiri.” ---------------------------
--------- 


Zaman sekarang identik dengan dua atau tiga anak. Sehingga kalau 
ada yang punya anak lebih dari itu menimbulkan tanda tanya. Pada 
hari Selasa, 31 Januari 2012, kami terima kabar dari mailinglist, bahwa 
istri seorang Ustaz Adian Husaini melahirkan anak ke-7. Kabar 
langsung dari Ustaz itu atas kelahiran anaknya yang ke-7 begini:
“Alhamdulillah tlh lahir anak kami ke7, lk2, 2,7 kg, 54 cm. Ibu n 
bayi sehat, jam 9 pg ini, lwt operasi. Trmksh atas doa Bpk/ibu semua. 
Jazakumullahu khair ...”
Respon kawan-kawan bermacam-macam. Secara umum begini, 
“Selamat Dr. Adhian, semoga ibu & anak sehat2, & semoga anaknya 
menjadi anak sholih nan sehat & cerdas, aamiin.” Atau ungkapan 
seperti ini,”Bersama keluarga, semoga tetap sehat, selamat, sakinah, 
mawadah, rahmah, penuh berkah, & kelak masuk jannah, aamiin ya 
Mujiibas-saailiin.” Dari M. Muhtar Arifin Sholeh Unissula Semarang 
Information School, Univ of Sheffield UK.
Tapi ada juga yang usil seperti ini: “Tujuh anak? Dari berapa istri 
ya?” tanya Sofia Anawinta.
“Alhamdulillaah dari 1 istri, saya sendiri anak sulung dari 9 
bersaudara dan dari satu ibu,” jawab Siva Facha. ---------------------------




Kejadian ini terjadi di restoran Alim Pangkal Pinang. Malam 
itu, kami berempat makan malam. Dua orang dari Puspendik (Pak 
Imam dan Pak Labuan Marpaung), seorang dari Dinas Pendidikan 
Provinsi Bangka, dan penulis sendiri. 
“Pesan minuman apa, Pak?” tanya seorang karyawan restoran. 
“Saya pesan minuman jeruk panas,” kata Pak Imam dari 
Puspendik. 
“Saya juga jeruk panas,” tambah saya. 
“Kalau Bapak mau pesan apa?” tanya karyawan kepada teman 
penulis.
“Saya pesan es teh panas,” jawab Pak Laburan Marpaun. 
Kami semua langsung tertawa. Kok ada es teh panas. ---------------------------
--------- 


Seorang dosen, sebelum memulai perkuliahan berkata di depan 
para mahasiswa, “Di Lombok Nusa Tenggara Barat, setiap hari 
banyak DR (baca doktor) berkeliaran di jalan raya. Dua puluh 
empat jam sehari dan tujuh hari seminggu. Mulai dari jalan raya 
di tengah kota sampai ke jalan di kampong-kampung. Namun 
nama mereka ditulis dengan angka, tidak dengan huruf. Contohnya 
adalah DR 5789 WE atau DR 1991 QR.” 
“Lho memang berapa masyarakat yang sudah doktor di sana?”
“Ya … masih lebih banyak di Jakarta.”
“Terus apa yang dilakukan doktor-doktor itu?”
“Hahahahaha … DR disini adalah huruf di plat nomor kendaraan 
wilayah Lombok. Bukan Doktor beneran.” 
“Ah …. Bapak … bisa aja!” ---------------------------



Ini kisah orang Jawa jualan tape di Palembang. Satu dibungkus 
daun dan satu terbuka. 
“Apa ini?” tanya pembeli yang asli Palembang. 
“Tape,” jawab penjual yang dari Jawa ini .
“Kalau yang ini, apa?” tanya pembeli lagi. 
“Sami mawon,” jawab penjual. 
“Ok saya beli ini (tape) dan ini (sami mawon),” jawab pembeli 
sambil menunjuk tape yang terbungkus daun dan tape yang terbuka. 
Sampai di rumah, pembeli itu langsung membuka hasil 
belanjanya. 
“Lho kok sama,” ungkapnya sambil marah-marah.
Suaminya mencoba menenangkan dengan memberi penjelasan 
bahwa sami mawon itu bahasa Jawa yang artinya ‘sama saja’. ---------------------------
--------- 


Widjahulk  Partowidagdo Wakil Menteri ESDM yang meninggal 
saat mendaki gunung Tambora, Sabtu (21/4/2012) dalam usia 61 
tahun, pada saat hidupnya memiliki kisah lucu. Setelah menjadi 
Mawen sejak 19 Oktober 2011, Pak Widjahulk  masih sering 
tidak pakai kaos kaki. Kebiasaan seperti inilah yang membuat 
Bambang Wuryanto anggota Komisi VI DPR tergelitik untuk 
mengingatkannya. “Pak, sekarang kan sudah menjadi Wamen tapi 
kok masih tidak pakai kaos kaki?” tanyanya sambil bergurau. 
Dengan enthengnya Pak Widjahulk  menjawab,“Yang dibutuhkan 
dari Wamen adalah pikirannya.” ---------------------------




Abi : “Mi, jangan terlalu lama duduk di kursi itu, pindah sini 
 dekat abi aja.” 
Umi : “Loh kenapa bi?”
Abi : “Takut dikerubung semut, soalnya umi manis.” (ajiib) 
Abi : “Mi, orang tua umi dulu pengrajin bantal ya?” 
Umi : “Hah ... ! Bukan, kan abi tahu pensiunan PNS, kenapa Bi?” 
Abi : “Kok kalo deket umi rasanya nyaman ....” 
 (Hajarrrrr blehh) 
--------- 


Abi : “Umi itu seperti sendok.” 
Umi : “Kenapa?”
Abi : “sebab  umi terus mengaduk-aduk perasaan abi. yiihaaa”
Umi : “Abi, kalo ibu kamu & aku tenggelam barengan, siapa 
 yang kamu tolong?” 
Abi : “Ya iartikel lah, emang kamu yang lahirin aku?”
Umi : “Ih kamu ....”
Abi : “Iya, tapi habis selamatin ibuku, aku akan tenggelam 
 bersama kamu.” ---------------------------
--------- 



Abi : “Hmm, maaf ya, belakangan ini tangan abi agak kasar.” 
Umi : “Ahh, gak papa kok, emangnya kenapa?” 
Abi : “Soalnya tiap hari abi jadi kuli.” 
Umi : “Yang bener bi, di mana?” 
Abi : “Di hati kamu sayang, abi sedang buatin istana cinta buat 
 kita berdua.” ---------------------------67. KETURUNAN ASTRONOT
 Abi : “Sayang, ayah kamu astronot ya?” 
 Umi : “Nggak kok.” 
 Abi : “Kalo gitu pasti kakek kamu.” 
 Umi : “Nggak jugaa ....” 
 Abi : “Terus yang astronot siapa?” 
 Umi : “Nggak ada.” 
 Abi : “Tapi koq ada berjuta-juta bintang di mata kamu ...?” 
--------- 



Abi : “Umii sayyaang ... kamu capek yaaa ...”
Umi : “Haah, kok abi tahu ...” 
Abi : “Soalnya umi berlari-lari terus di pikiran Abi ...” 
Abi : “Kenapa kita cuma bisa ngeliat pelangi setengah doang?” 
Umi : “Gak tau, emang kenapa Bi?”
Abi : “Soalnya setengahnya ada di mata Umi.” --------------------------- 
--------- 



Abi : “Boleh pinjem flashdisk-nya Mi?” 
Umi : “Boleh, mau buat apa Bi?”
Abi : “Buat transfer hatiku ke hatimu ...”
Umi : “Lho Bi .... mau ke mana?” 
Abi : “Cari umi lagi ...”
Umi : “Kok?” 
Abi : “Lha satu aja bahagianya begini, apalagi dua ...?”






Bisa jadi ini aneh bin mustahil, tapi ternyata bisa terjadi di 
Indonesia. Seorang gadis berusia 20 tahun, sudah tujuh kali 
menikah namun tetap perawan. 
Pertama, menikah dengan laki-laki yang ternyata importan. 
Kedua, menikah dengan laki-laki yang ternyata homoseksual. 
Ketiga, menikah dengan laki-laki seorang dosen yang hanya 
tahu teori tidak tahu praktik. Keempat, menikah dengan seorang 
politikus, yang hanya mengubar janji doang, tanpa memberikan 
bukti. Kelima, menikah dengan ahli ISO-9000 yang hanya bisa 
melakukan asesment. Keenam, menikah dengan anggota KPU. 
Dia tidak mau nyoblos, tapi maunya hanya menyontreng. Ketujuh 
menikah dengan anggota BSNP sebab  tugas utamanya membuat 
standar.
Maka meskipun sudah menikah tujuh kali, dia tetap perawan. ---------------------------


Tiba saatnya wakil dari alumni Gontor Putri Mantingan yang 
bicara. Sambil memegang microphone, dia berkata, “Melalui konvoi 
silatnas ini, kita bersatu dan rasa persaudaraan kita semakin 
bertambah. sebab  kita semua melepaskan baju.” 
Tentu saja rombongan konvoi heran. “Kok melepas baju. Porno 
amat sih,” demikian kira-kira yang ada di pikiran mereka. 
Tapi, lanjut alumni Mantingan ini ,”Baju yang kita lepas 
adalah baju tahun tamat Gontor, baju profesi, baju jabatan, baju 
asal daerah, dan baju lainnya lagi. Semuanya berganti memakai satu 
baju, yaitu baju ALUMNI GONTOR.” 
“Ooo I see,” ungkap alumni yang duduk di bagian belakang. -------------------------


Dalam perjalanan menuju Cirebon untuk menghadiri silatnas, 
rombongan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor 
Cabang Jakarta, singgah di Pondok Pesantren Al-Islah Bobos 
Cirebon. 
“Kita singgah di pondok ini untuk makan malam,” ungkap Najib 
anggota panitia konvoi memberi pengumuman.
“Alhamdulillah… akhirnya jadi juga makan malam,” ucap salah 
satu anggota rombongan yang kelaparan sebab setelah menempuh 
perjalanan tujuh jam dari Jakarta, rombongan belum makan malam. 
“Ini makan malam atau sahur?” komentar Amsal Bakhtiar 
sambil turun dari kendaraan. 
“Apa pun namanya, yang penting kenyang ustaz,” jawab seorang 
alumni 1994.
Usai makan, rombongan naik kembali ke dalam bus untuk 
meneruskan perjalanan ke Cirebon. 
“Alhamdulillah, kita sudah makan di Pondok Darul Ju’i (Rumah 
Lapar) dan sekarang kita meneruskan perjalanan ke tempat Silatnas,” 
papar Akbar setelah mengecek kelengkapan rombongan. --------------------------- 
--------- 


Seorang mahasiswi baru sedang mencari kos-kosan di sekitar 
kampus UIN Jakarta. 
Setelah lama keliling dan tanya sana sini, akhirnya ia menemukan 
rumah seorang nenek yang menerima kos wanita. 
“Assalamu’alaikum,” ucap mahasiswi sambil mengetuk pintu 
rumah. 
“Waalaikum salam,” jawab seorang nenek dari dalam rumah 
sambil mempersilahkan tamunya untuk masuk. 
“Saya mahasiswi Fakultas Psikologi semester satu. Asal saya dari 
Padang Sumatera Barat. Jika masih ada kamar kosong, saya akan 
kos di sini,” ungkap mahasiswi menjelaskan tujuannya.
Saking gembira dan syukurnya sebab  ada yang kos lagi setelah 
lama kosong, nenek itu mempersilahkan mahasiswi ini  untuk 
menikmati kacang mede yang ada di atas meja. Jumlahnya tidak 
banyak, namun sebab  ditempatkan di toples kecil yang indah, cukup 
menggugah selera.
“Wah enak Nek, kacang medenya,” komentar mahasiswi. 
“Alhamdulillah, kalau enak. Dihabiskan juga tidak masalah 
sebab nenek juga tidak bisa makan. Gigi nenek sudang ompong,” 
jawab nenek. 
Mendengar jawaban nenek seperti itu, mahasiswi terus makan 
kacang mede sampai habis. 
“Maaf Nek, kacang medenya habis,” ucap mahasiswi. 
“Alhamdulillah kalau habis. Nenek bersyukur. Tidak mubadzir
(sia-sia). Kacang mede itu nenek kumpulkan satu persatu dari 
coklat yang nenek makan. Gigi nenek sudah tidak kuat lagi makan 
kacang,” jelas nenek. 
“Haaa …,” ucap mahasiswi lemas sebab  tidak kuat menahan 
perasaannya. --------------------------- 
--------- 

Seorang dosen bahasa Jawa berdialog dengan mahasiswanya. 
“Apa arti kata ‘payu’?” tanya dosen.
Jawab mahasiswa,”Laku.”
“Apa arti kata ‘dara’?” tanya dosen lagi. 
“Gadis,” jawab mahasiswa.
“Jadi, apa arti ‘payu dara’?” tanya dosen lagi. 
“Benda yang membuat gadis jadi laku ...!” ---------------------------



Seorang Pujangga yang dikenal sebab  syair-syair puisinya 
pulang dari merantau. Di sebuah jembatan sungai yang deras, dia 
melihat seorang wanita lesbi sedang terisak menangis di pinggir jembatan.
 Sang pujangga mulai melancarkan jurus syair mautnya,”Duhai 
wanita idaman, sedang apakah gerangan dinda berdiri di sana?”
“Jangan cegah saya! Saya Mau bunuh diri,” jawab sang cewek. 
“Baiklah, kanda tidak akan mencegah, namun sudilah berikan 
kecupan dinda yang terakhir sebagai kenangan,” jawab Pujangga 
dengan rayuannya. 
Tanpa ragu sang wanita lesbi menghampiri Pujangga, dan 
memberikan kecupan yang sangat mesra dan bergairah di bibirnya. 
Pujanggapun membalas melumat bibir dan lidah si gadis yang mulai 
membangkitkan birahi. Setelah sekian lama mereka berciuman sang 
pujanggapun bertanya kembali. 
“Dinda, sungguh lembut nan nikmatnya kecupanmu. Satu hal 
yang kanda mau tanya, kenapa Dinda mau bunuh diri?” 
Sambil terisak-isak dalam tangis si wanita lesbi menjawab:
“Hidup saya sudah tidak berarti Bang. Kedua orang tua saya 
melarang saya berdandan seperti wanita.”
“Hahh ...,” sang Pujangga kaget, menyesali perbuatannya. ---------------------------


Ketika Presiden SBY mengunjungi Rumah Sakit Jiwa Grogol, 
dengan bangga dan penuh senyuman Presiden SBY menyalami para 
pasien di Rumah Sakit Jiwa ini .
“Kenalkan, saya SBY,” kata Presiden sambil menjabat erat dan 
senyum ramah.
Salah seorang pasien menjawab,” Biasa aja kaleeeeee ... Gue juga 
waktu pertama masuk sini ngakunya Barrack Obama.” ---------------------------


Seorang pria sedang berbincang-bincang dengan teman putrinya. 
chucky  : Saya kok kepikiran kamu ya. Pingin ketemu lagi. 
wanita lesbi : “Lho bukannya kemarin lusa sudah ketemu?”
chucky  : “Ya, sebab  ketemu itu jadi kangen. Kalau gak ketemu gak 
 kangen.” 
wanita lesbi : “Ya udah kalau begitu ga’ usah ketemu-ketemu lagi.” 
chucky  : “Bukan begitu maksudku. Ketemu itu tombo kangen. 
 Tombo kangen itu ketemu.” 
wanita lesbi : “Ketemu bikin kangen atau ga’ ketemu jadi kangen.” 
chucky  : “Ga’ ketemu bikin kangen. Ketemu bikin kangen 
 banget … sebab  pingin ketemu teruss.” 
wanita lesbi : “Ha ha ha … dasarrr …!” ---------------------------
--------- 



Seorang dosen sedang bernyanyi sendirian sambil menunggu 
mahasiswa pada jam pertama. 
Dosen : “Jakarta macet sekali. Macetnya setiap hari. Jakarta 
penuh polusi. Polusi dimana-mana. Oh Jakarta, sampai kapan 
nasibmu begini terus. Oh Fauzi Bowo apa yang bisa kau lakukan. 
Menangani kemacetan.” 
“Mengapa Pak, pagi-pagi begini sudah menyanyi sendiri?” 
seorang mahasiswa bertanya.
“Lagi belajar menggubah lagu. Meskipun tidak laku. sebab  
dianggap kurang bermutu. namun ini suara hati kecilku. Meskipun tidak 
digugu. Oleh penguasa sejak orde baru. Sampai penguasa dari Partai 
Biru. sebab  mereka tuna rungu,” jawab dosen dengan nada puitis. 
 “Oooo … Itu. Saya tahu …,” sahut mahasiswa. 
Usai mendengarkan dosennya menyanyikan ‘Jakarta Macet 
Sekali’, seorang mahasiswa berkomentar, “Krenn.”
“Apa maksudnya?” tanya dosen ingin tahu.Maunya bapak apa?”
“Krenn dalam bahasa Jawa artinya geli. Dalam bahasa gaul 
artinya hebat. Dalam konteks politik artinya sebab  Rendah 
Ekonomi Negara Nelongso (sengsara).” --------------------------- 
--------- 


Saat antri nunggu taksi di terminal dua Bandara Soekarno Hatta, 
saya milih taksi Express. Selain layanannya relatif baik, harganya 
juga masih menggunakan tarif bawah. Saya mendapat giliran ke 
sembilan. Setelah menunggu tiga puluh menit, orang pertama baru 
dapat. Wah, berarti giliran saya masih lama lagi. 
Ketika akan naik taksi, penumpang ini  berkomentar kepada 
petugas yang mengatur taksi,“Mas, mulai besok ganti aja namanya. 
Jangan pakai nama ‘Express’ lagi. Ganti dengan ‘Slowpress’ atau apa 
kek …” ---------------------------
--------- 

Usai menyiapkan instrument pemantauan standar nasional 
pendidikan, tim ahli memanfaatkan waktu luang untuk bernyanyi 
bersama (karoke). 
“Siapa yang akan menyumbang lagu?” tanya ketua tim ahli 
kepada anggota tim. 
Tiba-tiba seorang anggota, dengan percaya diri, maju, untuk 
nyanyi. Namun suasana jadi ribut sebab  suaranya sumbang. 
“Sudah…! Sudah, tidak usah diteruskan. Suaranya sumbang,” 
komentar seorang anggota tim.
“Lho kan saya memang menyumbangkan lagu (membuat suara 
sumbang),” jawab anggota tim sambil meneruskan nyanyi. ---------------------------


Pesawat Shukoi yang jatuh di Gunung Salak Bogor pada hari 
Rabu (9/5/12) menjadi pembicaraan di media cetak dan elektronik. 
Seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Ibu Kota pun 
tidak ketinggalan untuk membahasnya dengan mahasiswa sebelum 
memulai perkuliahan. 
“Anda tahu tragedi pesawat Shukoi menimbulkan permasalahan 
hukum bagi negara Indonesia. Rusia akan menuntut ke pemerintah 
Indonesia sebab  kelalaian tidak memberi informasi kepada pilot,” 
ujar dosen itu. 
“Lho kan investigasi belum selesai Pak, kok sudah ada tuntutan. 
Memang kelalaian apa?”
“Pemerintah Indonesia lalai memberitahu pilot bahwa di Bogor 
ada salak sebesar gunung. Jika kondisi ini diinformasikan sejak awal, 
kemungkinan besar tidak akan terjadi kecelakaan maut ini .” 
“Ha ha ha ...,” para mahasiswa tak kuasa menahan tawa mereka. ---------------------------
--------- 

“Kang, Iteung telat sebulan, kita bakal punya bayi,” kata si Iteung 
kepada si Kabayan. “Tapi jangan bilang-bilang ke orang lain ya. 
Takut tidak jadi, nanti memalukan keluarga kita,” tambah si Iteung.
Besoknya tukang tagih dari PLN datang ke rumah Si Iteung 
dengan mengetuk pintu. Begitu pintu dibuka, tukang tagih langsung 
bilang,”Maaf ibu, ibu telat sebulan.” 
“Dari mana Bapak tahu ?” tanya Si Iteung.
“Kan ini ada catatannya di  PLN.”
“Haaah, masa sampai dicatat PLN?”
Besoknya si Kabayan pergi ke kantor PLN. Sambil marah-marah, 
ia bertanya,”Bagaimana mungkin PLN sampai bisa tahu kalau istri 
saya telat sebulan?”
“Sabar pak. Kalau Bapak mau catatannya dihapus, Bapak tinggal bayar kepada kami.” 
“Kalau saya tidak mau bayar?” sahut Kabayan.
“Punya Bapak, akan kami putusin,” jawab petugas PLN.
“Gila ...., punya saya mau diputusin? Kalau istri saya di rumah 
mau, terus pakai apa?” 
Petugas PLN menjawab: “Ya, terpaksa pakai lilin .... !”
“Dasar PLN gila ... ! PLN gila ...!” 
Kabayan terus menggerutu. ---------------------------
--------- 

Untuk mencairkan suasana kelas, sebelum memulai perkuliahan 
tentang “traditional trade” seorang dosen fakultas ekonomi 
bercerita kepada mahasiswanya. Katanya, ada tujuh jenis pedagang 
tradisional yang luar biasa. 
Pedagang TAK BISA DITAWAR, yaitu tukang roti, promosinya 
roti tawar tapi ga’ bisa ditawar.
Pedagang yang PALING NEKAT, yakni tukang gas, udah tau 
jalanan menurun masih aja bilang “gas-gas”, bukan “rem-rem”.
Pedagang yang KURANG KERJAAN, itu tukang nasi goreng, 
nasi udah mateng masih aja digoreng.
Pedagang yang TAK KENAL KATA MENYESAL, yakni tukang 
bubur, nasi udah jadi bubur masih dijual juga.
Pedagang yang PALING ANEH, yaitu pedagang ikan, ikan mati 
dibilang segar.
Pedagang PALING BODOH, yaitu tukang cetak foto, ditanyain 
3X4 berapa, dia jawab 1000.
Pedagang PALING SETIA, tukang bakso biar pun dagangannya 
habis dia masih tetap sisain 2 biji untuk istrinya. ---------------------------



Di tempat wudhu mushalla di dalam ruang tunggu Keberangkatan 
Bandara Polonia Medan, jelas-jelas ada tulisan KHUSUS TEMPAT 
WUDHU. DILARANG BUANG AIR KECIL DI SINI. Eee... seorang 
lelaki datang dan langsung aja mak currr …! 
Saya yang sedang wudhu di sebelahnya jadi kaget seraya 
bergumam “Maklum kebelet pipis, pesan yang ada tidak terbaca.” --------------------------- 
--------- 

anna michele : Saya tidak pernah menolak hukum poligami.
Jamaah : “Wah, hebat anna michele !”
anna michele  : “Saya tidak pernah melarang para suami nikah lagi.”
Jamaah : “Wah, benar-benar top anna michele .”
anna michele  : “Yang penting ..... (Diam sejenak).” 
Jamaah : “Yang penting...adil ya anna michele ?”
anna michele  : “Bukan ... ! Yang penting ... bukan suami saya!”
Jamaah : “Ha ha ha ...”
--------- 

Ketika diskusi tentang Syiah di Indonesia yang diselenggarakan 
oleh PPIM, Rabu, 25 Januari 2012, salah satu pemakalah bilang:
“Yang menarik dari Syiah itu adalah MUT’AH,” ungkap Zulkifli. 
Namun dalam penjelasannya, ketika tanya jawab, Arif Subhan, 
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi menagih kata ini . 
“Katanya yang paling menarik MUT’AH tapi dalam presentasi 
tadi tidak dijelaskan sama sekali. Mohon ulasannya,” kata Arif yang 
disambut ketawa oleh para hadirin. ---------------------------



Andy F Noya : “Di mana Ikhmal Tobing tampil pertama kali di 
 depan umum?” 
Ikhmal : “Di Cilandak Town Square (Citos)”
Andy F Noya : “Bagaimana pertama kali tampil.” 
Ikhmal : “Senang banget.” 
Tiba-tiba ayahnya, Jelly Tobing komentar, “Itu pertama kali 
menerima duit.” 
Andy F Noya : “Ini duit melulu yang dipikirin.” 
Jelly Tobing : “Dia pertama kali setor ke saya. Tapi saya setor ke 
 istri saya.” ---------------------------

--------- 

Ini cara-cara mengetes keaslian madu. Pertama, masukkan madu ke 
dalam gelas, lalu masukkan ke dalam freezer. Kalau beku, berarti madu 
palsu. Cara kedua, tuangkan madu ke cangkir. Lalu letakkan di atas meja. 
Kalau dikerubuti semut berarti madu palsu. Cara ketiga, ajak madu Anda 
ke rumah. Lalu tunjukkan kepada istri. Jika istri marah besar, melempar 
piring, memecah gelas atau kaca serta minta cerai, berarti MADU ASLI. ---------------------------
--------- 

“Pah, siapa lelaki yang dianggap sukses dalam hidup ini?” tanya Mamah.
“Lelaki yang bisa mendidik istri dan anak-anaknya. Kalau 
menurut Mamah siapa?” jawab Papah balik bertanya. 
“Orang yang dapat menghasilkan uang lebih banyak dari uang 
yang dibelanjakan istrinya.” 
“Hah …?” ---------------------------



“Mbak, beli kopi yang ada bonusnya?”
“Yang ada bonusnya?”
“Ya.”
“Kopi yang mana, Mas?”
“Yang apa saja-lah, mbak pokoknya yang ada bonusnya, 
misalnya kalau beli dua, bonusnya satu.”
“Kalau yang itu, ini, Mas, ada,” jawab penjual, si Mbak yang 
masih muda itu.
Penjual itu segera menggunting tiga bungkus kopi dan 
disodorkan kepada pembeli yang juga sudah mengeluarkan uang 
dari dompetnya. 
Setelah membayar dan menerima tiga bungkus kopi, pembeli 
itu segera keluar dari toko, lalu berjalan menuju ke sepeda 
motornya yang diparkir di halaman. Tetapi, tak lama, belum 
sempat menstater motor, pembeli itu datang lagi, dan melihat 
beberapa botol bensin yang juga dijual oleh toko itu, di bagian 
depan. 
Katanya,”Mbak, kalau membeli bensin dua botol ada bonusnya 
satu nggak?”
“Ada satu ….,” sahut si mbak.
“Kalau begitu saya beli bensin dua botol, Mbak, dapat bonus 
satu kan?”
“Ya, namun yang satu ini bukan bensin, Mas.”
“Apa, Mbak?”
“Kampleng …” ---------------------------
--------- 


Usai salat Jumat, dua mahasiswa kos itu, timun  dan Lilik, duduk 
santai di serambi depan, sambil membaca koran. Ketika itu suasana 
sudah agak lengangLik, kamu ingat nggak, tadi khatib selalu bilang,’Jamaah yang 
berbahagia’ berkali-kali …?
“O ya?”
“Memang kenapa, Yud?”
“Tadi kuhitung kalau tidak salah, khatib bilang ‘Jamaah yang 
berbahagia’ sampai sekitar 33 kali.”
“Ooo …? Masa sih?”
“Iya, aku menghitung kok dalam hati.”
“Buat apaan, toh kamu juga nggak dapat apa pun?”
“Gini Lik, mestinya khatib tadi tidak bilang begitu terus, kan di 
antara jamaah tidak semuanya berbahagia, tentu sebagian mereka 
ada yang sedih sebab  punya utang banyak, hatinya galau, kurang 
berbahagia, dan mungkin juga ada yang selalu gelisah, was-was 
serta khawatir …”
“Terus …?”
“Mestinya khatib tidak memukul rata seperti itu dengan 
perkataan ‘Jamaah yang berbahagia’, harusnya, ‘Jamaah yang 
berbahagia, yang agak sedih, yang galau, jamaah yang putus 
harapan, dan lain-lain …. Realitanya kan begitu. Ya kan?”
“Betul juga sih. Tapi … hmm, masa khotbah jadi seperti itu, 
kan kurang etis …” ---------------------------
--------- 

Menjelang pergantian tahun 2013 ke 2014, penulis menerima 
pesan singkat dari teman. Isinya adalah: Telah disusun Panitia 
Perayaan Tahun Baru 2014 di Rumah Tahanan KPK sebagai berikut: 
Ketua Panitia: Andi Mallarangeng
Wakil Ketua: Ratu Atut Chasiah
Sekretaris: Angelina Sondakh
Bendahara: Nazaruddin
Kasir: Miranda GultomDana Usaha (menyangkut pajak): Gayus Tambunan
Seksi Rohani (menyangkut doa): Lutfi Hasan Ishak
Sesi Acara: Ahmad Fathanah 
Seksi Transportasi (menyangkut bensin): Rudi Rubiandini
Seksi Keamanan: Djoko Susilo
Seksi Perlengkapan: Tubagus Chaeri Wardana
Penasehat: Akil Mochtar
Catatan: Mohon maaf, penulis tidak bermaksud mencemarkan 
nama baik. Kepada pembaca, jangan ikuti jejak mereka. Namun, 
tetap saja ketawa untuk lebih sehat. 
--------- 

Saat perang teluk, sebelum Amerika menyerang Irak, jeruk  
segar  perintahkan tentaranya untuk pasang bom waktu di setiap 
pesawat penumpang negara-negara lain, terutama dari negara-negara 
barat yang masuk di seluruh bandara Irak. Maksudnya adalah supaya 
ketika pesawat-pesawat ini  kembali ke negaranya akan meledak.
Seluruh tentara melaksanakan perintah jeruk  segar . Tiba￾tiba, pada saat sedang melaksanakan tugas ini , jeruk  segar  
menelpon tentaranya. 
“Tolong pesawat dari Indonesia jangan dipasang bom!”, ucap 
jeruk . 
“Siap Bos. sebab  Indonesia sahabat kita ya?”, jawab sang tentara.
jeruk  hanya bilang, “Bukan itu masalahnya. Pesawat Indonesia 
sering delay. Nanti malah meledak di sini”. 
--------- 
Setelah KPK memasukkan Ratu Atut ke penjara pada hari 
Jumat kramat, kawan saya, Iding Rasyidin dosen FISIP UIN Jakarta menulis di status Facebook-nya sebagai berikut. 
Kata Jawara: Di Banten tidak ada legislatif yang ada legislatut. 
Berarti eksekutif juga eksekutut dan timun katif jadi timun katut. Ini 
namanya trias polititut. 
--------- 

Menanggapi fenomena banjir pada tahun 2014, teman dekat 
saya yang berprofesi sebagai wartawan majalah nasional, mengirim 
pesan moral lewat blackberry sebagai berikut.
 “Jangan marah jika hujan turun terus menerus sehingga 
mengakibatkan banjir”, tulisnya mengawali pesan singkat ini . 
“Mau tau penyebabnya?”
“Masih ingatkah, apa yang Anda lakukan pada tanggal 01-01-
2014, pukul 00-01?”
Manusia menyerang langit dengan berjuta-juta bahkan miliaran 
petasan. Jadi terimalah dengan ikhlas dan lapang dada serangan 
balik dari langit. 
Mestinya, kita bersyukur sebab  cuma air yang turun. Coba 
Anda bayangkan kalau yang turun dari langit petasan!
--------- 

Di tengah-tengah membaca pesan singkat lewat BBM tentang 
fenomena banjir, tiba-tiba teman saya kirim pesan tentang cinta. 
Ada enam jenis cinta, yaitu:
Cinta Monyet
Cinta Gila
Cinta Sedang
Cinta Baca
Cinta BroadcastCinta Gue
Sekarang, coba Anda baca ulang tanpa memakai kata CINTA. 
Selamat mencoba!
--------- 

Menjelang makan siang, pada pertengahan bulan Januari 2014, 
Ari Budiarti, rekan saya di tim standar sarana dan prasana BSNP, 
mengingatkan saya melalui WhatsApp sebagai berikut. 
Hallo….sudah pada maksi (makan siang) kan? Ini boleh dibaca 
deh: hulk  Blonjo Nang Warung
hulk  : “Ono Indomie Mak?”
Mak’e : “Ono.”
hulk  : “Roso Kare Pitik piroan?” 
Mak’e : “Rong Ewu” (Rp. 2000)
hulk  : “Roso Pitik Bawang piro?”
Mak’e : “Podo ae rong ewu” (Sama saja, dua ribu)
hulk  : “Sing rego limang atus (500) ono gak Ma?”
Mak’e : “Ono”
hulk  : “Roso opo Mak?”
Mak’e : “Roso TELEK PITIK” (rasa kotoran ayam).
--------- 

Sebelum perayaan tahun baru Imlek 2014, sahabat saya Andre 
El-Andalasie, menulis di status Facebook-nya sebagai berikut. 
Kursus kilat bahasa Mandarin jelang “Imlek”. 
Belajar mandarin fun n pasti bisa dalam 5menit ...
Tidak izin : Lu lan chang.
Tidak setia : Lu she rong.
Badan Gede : Lu king kong.Tidak sopan : Lu sin chan.
Tidak tau diri : Lu xia lan.
Yang norak : Wong kam fung.
Yang jago : Wong fei hung.
Yang suka bbm : Wong san thai.
Yang suka ngerjain : Wong ie sheng. Bahasa China Pria dewasa?
Wes Ma Teng
Bahasa China Presiden Indonesia?
Shu Xie Lo
Bahasa China gak kena tonjok?
Loe Foet Nie Yee
Bahasa China Redup?
Lee Ma Watt
Bahasa China meminta bantuan?
Toe Lung Dong
Bahasa China orang kaya?
Wong Tsu Gie
Bahasa China alat musik tradisional?
Koh Lin Tang
Bahasa China Pemda?
Toe Kang Gu Shur
Bahasa China belokan?
Tie Kung An
Bahasa China orang yang berlomba?
Tan Ding An
Bahasa China makanan ringan?
Che Mie Lan
Bahasa China playboy? 
Wei dok an
Yang ngirim WA: Wong khe Ren.
--------- 

Telah dibuka restoran Padang baru dengan 10 menu exotic, 
Kuliner Jelang Pemilu 2014:
1. Nasdem ( Nasi Dendeng Masiak)2. PKB (Pangek Kalio Bilih)
3. PKS (Pargede Kantang Sambalado)
4. PDIP (Patin Digoreng Patai)
5. Golkar (Goreng Lele KAriang)
6. Gerindra (Gulai Ebi Rinuak Ikan baDaRuAk)
7. Demokrat (Dendeng Masiak Orak Arik Ampas Tahu)
8. PAN (PArio Asam Naneh)
9. PPP (Palai Panggang Patin)
10. Hanura (Hati ayam Nasi Urap) 
Tambo ciek. Dibungkuih sajo. Nan indak suko, ado menu 
GOLPUT : Gulai Opor Lado Nasi Putiah.
Ambo mandee....ranca’ bana.

tertawa 6

2 mahasiswa yang memiliki kepribadian biasa dan 
berkepribadian narsis sedang bertanya jawab. 
Mahasiswa 1 : “Bis apa yang cute?”
Mahasiswa 2 : “Bisa gue.”
Mahasiswa 1 : “Orang apa yang keren?”
Mahasiswa 2 : “Orang cuma gue.”
Mahasiswa 1 : “Anak apa yang manis?” 
Mahasiswa 2 : “Anak-anak bilang sih gue.”
Mahasiswa 1 : “Mobil apa yang OK?”
Mahasiswa 2 : “Mobilang gue juga boleh.”
Mahasiswa 1 : “Lagu apa yang paling seksi?”
Mahasiswa 2 : “Lague banget.”
Mahasiswa 1 : “Bus apa yang cakep?”
Mahasiswa 2 : “Busyet deh gue lagi.”
Mahasiswa 1 : “Udang apa yang paling imut?”
Mahasiswa 2 : “Udang apa jangan gue lagi ah.”
Mahasiswa 1 : “Kalong apa yang paling jelek?”
Mahasiswa 2 : “Kalongga lo sapa lagi?”
--------- 


Pada waktu senggang, di kalangan mahasiswa atau dosen 
sering membuat plesetan tentang nama perguruan tinggi 
mereka. Plesetan itu kadang sekadar untuk mengekspresikan 
kejengkelan, dan pada kali lain sekadar iseng.
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan STIE?”
Mahasiswa 2 : “Sekolah Tidak Ijazah Entuk.”
Mahasiswa 1 : “Kalau singkatan UPI apa?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Padahal IKIP.”
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan UIN?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Indonesia Negeri.” 
Mahasiswa 1 : “Kalau singkatan ITS apa?”
Mahasiswa 2 : “Institut Tengah Sawah.”
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan UMJ?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Milik Jamaah.” 
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan UNY?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Ning Yogyokarto.” 
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan STIBA?”
Mahasiswa 2 : “Sekolah Tidak Berbau Asing.”



Ada empat orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian 
akhir semester (UAS) sebab  bangun kesiangan. Mereka lantas 
menyusun strategi untuk kompak memberi alasan yang sama agar 
dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A : “Pak, maaf kami telat ikut ujian semester.”
Mahasiswa B : “Iya Pak. Kami berempat naik angkot yang 
 sama dan ban angkotnya meletus.”
Mahasiswa C : “Iya, Pak, kami kasihan sama sopir. 
 Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.”
Mahasiswa D : “Oleh sebab  itu kami mohon kebaikan 
 hati bapak supaya kami boleh mengikuti 
 ujian susulan.”
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan 
mereka ikut ujian susulan. Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, 
tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di empat 
ruangan yang berbeda.
 “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. 
Ternyata ujiannya hanya ada dua soal. Dengan ketentuan mereka 
baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah 
selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Ke empat 
mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum. Giliran membaca 
soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai 
bercucuran. Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
Ujar mahasiswa A, B, C, dan D dalam hati,”Wah, cilakak nih.”



Sebelum menjelaskan mata kuliah baru, sang dosen memberi 
pertanyaan kepada mahasiswa. 
“Siapa Bapak Vocational Counselling di Amerika?” tanya dosen 
sambil menunjuk mahasiswa yang berdiri di belakang. 
“Maaf Pak, saya tidak tahu,” jawabnya singkat. 
“Apa kamu belum baca mata kuliah yang lalu? Kalau begitu, 
kapan dibentuk Vocational baru di Amerika?” tanya dosen lagi. 
“Maaf Pak, saya tidak tahu,” jawabnya lagi.
“Tidak tahu juga. Saya kan sudah beritahu supaya membaca 
mata kuliah yang lalu sebelum masuk ruang kuliah. Jangan datang 
ke ruang kuliah dengan empty mind (otak kosong). Tidak ada 
artinya masuk kuliah tanpa membaca terlebih dahulu,” ujar dosen 
dengan nada tinggi. 
“Maaf pak, saya bukan mahasiswa, saya OB (Office Boy) baru 
di fakultas ini. Saya ke ruangan ini untuk mengganti baterei jam 
dinding yang habis. 
Gerrr... Langsung saja seisi kelas tertawa. ---------------------------
--------- 


Pada hari raya Idul Fitri 1432 H, seorang mahasiswi mengucapkan 
selamat kepada dosennya. 
“Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin ya, Pak. Semoga 
pada hari yang fitri ini Allah memberikan kesehatan, kebagiaan, 
dan ampunan,” tulis mahasiswi sambil menuliskan di bagian akhir 
SMS-nya ‘Dari Atne dan Keluarga’. 
“Terimakasih. Semoga doa dan harapan ibu ini  juga 
terwujud bagi ibu dan keluarga,” jawab dosen seketika itu juga. 
Dengan cepat si mahasiswi membalas SMS untuk memprotes 
dosennya.
“Bapak maaf, saya belum ibu-ibu. Saya Aningeti mahasiswa 
Psikologi UIN, bimbingan seminar proposal dengan Bapak. Itu 
nama panggilan saya Pak,” jelasnya.

O… ya. Untuk informasi semua SMS yang masuk saya jawab 
dengan template itu untuk perempuan,” ucap dosen sambil meminta 
maaf sebab  membuatnya tidak nyaman. --------------------------- 
--------- 


Jahja Umar Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta membuat 
terobosan baru. Dia membuat kebijakan untuk skripsi mahasiswa 
S1 harus memiliki 8 variabel dan analisisnya minimal menggunakan 
statistik multiple regression. Sikap pro dan kontra pun muncul, 
terutama dari kalangan mahasiswa angkatan 2005. Namun setelah 
Dekan melakukan dialog dan memberi penjelasan di ruang teater, 
para mahasiswa dapat memahami dan menerima kebijakan ini . 
Nah, ketika penutupan acara Musyawarah Nasional Mahasiswa 
Psikologi se-Indonesia, di ruang teater Fakultas Psikologi UIN 
Jakarta, setelah sambutan Dekan, ada hiburan. Yaitu penampilan 
band mahasiswa. 
“Terima kasih Pak Dekan yang telah menyampaikan 
sambutannya. Dan sekarang mari kita saksikan penampilan band 8 
variabel dari fakultas psikologi,” ucap MC bercuap-cuap. 
Langsung saja para sivitas akademika yang hadir tertawa. 
Termasuk Pak Jahja Umar sebagai Dekan. ---------------------------
--------- 


Sabtu, 17 September 2011 ada acara musical gathering di ruang 
teater Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Acara ini diselenggarakan 
oleh BEM dan Psychomusical Society Fakultas Psikologi. 
Ada yang menarik dalam tayangan video “Satu Kata Tentang Musik”. 
Musik itu inspirasi.
Musik itu seni tanpa batas.
Musik itu menyenangkan.

Musik itu cinta. 
Musik itu spirit. 
Musik itu suara hati. 
“Musik itu LISREL!” ungkap seorang mahasiswa yang mengambil 
matakuliah psikometri. 
Gerrr... Seisi ruangan langsung tertawa. ---------------------------
--------- 


“Rektor UIN tidak mau dipanggil SBY,” ucap seorang dosen di 
ruang kelas ketika mengomentari rencana reshuffle kabinet pada 
bulan Oktober 2011. Pada hal, jika dipanggil SBY, berkemungkinan 
untuk diangkat menjadi menteri. 
“Kenapa Pak? Bukannya orang-orang lagi nunggu dipanggil 
SBY?” tanya seorang mahasiswa. 
“Lho nama Rektor UIN kan Komaruddin Hidayat bukan SBY, ya 
tidak mau dong kalau dipanggil SBY,” jawab dosen singkat.
Seisi kelas langsung tertawa sambil mengiyakan jawaban pak 
dosen. ---------------------------
--------- 


Hari Senin, dalam mata kuliah mikro konseling, ada tiga 
mahasiswa yang tidak masuk. Pada hari Senin berikutnya, dosen 
menanyakan alasan mereka kenapa tidak masuk. 
“Kenapa minggu lalu tidak masuk kuliah?”
“Wah, kehabisan air Pak, saya tidak bisa mandi.” 
“Kamu yang ke dua, kenapa?”
“Nungguin bapak saya mandi lama banget, Pak.”
“O, ya. Kamu yang ke tiga?”
“Sama, Pak. Tidak ada air.”Dan seisi kelas pun jadi gerr gerran.---------------------------
--------- 


Seorang bendahara sebuah organisasi mahasiswa 
mensosialisasikan kegiatan pengumpulan dana untuk santuan anak 
yatim kepada koleganya. 
“Kita sudah punya nomor rekening di BCA dan BNI,” ungkap 
bendahara ini . 
Teman saya, Mardalis, seorang dosen perbankan syariah Fakultas 
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) langsung 
memberikan komentar: 
“Selain membuka rekening di Bank Capek Antri (BCA) dan 
Bank Nominalnya Ilang dikit -dikit (BNI), saya sarankan buka juga 
rekening di BamBank Syariah Mandiri (BSM).”
“Kita perlu pindah dari bank konvensional ke bank syariah sebab  
layanannya juga OK kok,” kata dia. 
Bank Capek Antri? Bank Nominalnya Ilang dikit-dikit? Apa iya 
ya? Ah, ada-ada saja kamu Mardalis. ---------------------------
--------- 


Memasuki awal tahun baru 2019, seorang motivator ulung 
memberikan semangat kepada mahasiswa. 
“Kesuksesan bermula dari usaha. Usaha bermula dari cita-cita. 
Cita-cita bermula dari mimpi. Mimpi bermula dari tidur. Jadi mari 
kita tidur agar sukses!” ungkap motivator yang langsung disambut 
dengan tawa oleh mahasiswa. 
Sesaat kemudian, satu per satu mahasiswa tidur. Merasa tidak 
diperhatikan, sang motivator berucap lagi. 
“Tidur yang saya maksud adalah tidur malam hari, bukan tidur 
di ruang kuliah.”
Langsung saja mahasiswa terbangun lagi. 
Hahahahaha aya aya wae ---------------------------
--------- 


Dua mahasiswa yang selama ini aktif dalam demonstrasi, sedang 
ngobrol di kantin kampus sambil sesekali menyeruput teh manis.
 “Buat apa wanita lesbi berpakaian cantik dan berdandan?” tanya 
mahasiswa yang satu.
 “Ya untuk apa lagi kalau bukan untuk menarik chucky ,” jawab 
teman mahasiswa itu. “Supaya cepet dapat pacar.”
 “Salah.”
“Lho? Kok?”
“Iya, sebab  chucky  lebih suka wanita lesbi yang tidak pakai pakaian 
alias polos.” 
“Telanjang?”
“Iya-lah.”
“Hahaha .... Liar sekali pikiran kamu.” ---------------------------
--------- 


“Sekarang dengan kartu Simpati bisa telepon gratis ke semua 
operator,” ujar mahasiswa kepada teman-temannya sebelum 
perkuliahan dimulai. 
“Bagaimana caranya?” tanya seorang mahasiswa yang penasaran. 
“Caranya, ketik *888*9*NO TUJUAN# terus di belakangnya 
lampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan,” jelas 
mahasiswa tadi. 
Dan seisi kelas pun tak mampu menahan tawa.---------------------------



Di ruang kuliah yang tenang, sebab  dosen belum datang, tiba￾tiba Andi memecah kesunyian, dengan bertanya kepada temannya 
sebelah, Dion.
“Apa persamaan antara Anak Baru Gede (ABG) dan kuntilanak?” 
Suaranya sedikit nyaring sehingga didengar oleh semua mahasiswa 
di dalam kelas.
“Keduanya sama-sama berjenis kelamin perempuan,” jawab Dion. 
“Betul. Apa perbedaan antara keduanya?” 
“ABG tinggal di rumah orang tua, kuntilanak tinggal di kuburan 
atau di pohon-pohon yang keramat.” 
“Salah. Walau sama-sama berjenis kelamin perempuan, namun 
kuntilanak berpakaian LEBIH SOPAN dari pada ABG zaman 
sekarang,” jelas Andi dengan intonasi suara sedikit tinggi.
Dan para mahasiswa di kelas itu pun tak kuasa menahan senyum. ---------------------------
--------- 

Seorang dosen sedang mengajar di program pascasarjana Fakultas 
Psikologi. Dia pegang handphone terus di tengah-tengah mengajar sebab  
sedang SMS-an. Sementara seorang mahasiswa juga pegang handphone
dan bilang, “Yahhhh …. Bapak kan dekat begini kok pakai SMS-an segala 
sich. Ngomong aja langsung…!” 
Langsung sang dosen dan teman-teman sekelas juga ketawa.---------------------------
--------- 


“Kenapa timnas kita selalu kalah dengan timnas Malaysia?” 
tanya dosen kepada para mahasiswanya, sebelum memberikan 
kuliah. Kemarin malam, timnas Indonesia memang kalah dengan 
timnas Malaysia dalam Sea Games ke-16 tahun 2011 di Jakarta.
“sebab  majikan tidak pernah mau kalah sama pembantunya, 
Pak. Warga kita kan banyak yang jadi TKW di sana,” jawab seorang 
mahasiswa. 
Dan seisi kelas pun jadi ger geran.... ---------------------------
--------- 


1. “Jangan menuntut ilmu, sebab  pada dasarnya ilmu itu tidak 
bersalah...” 
2. “Jangan membalas budi, sebab  belum tentu Budi yang 
melakukannya ...” 
3. “Jangan menyumbangkan lagu, sebab  lagu yang sumbang 
tidak enak didengar ...”
4. “Jangan mengurusi teman sebab  belum tentu temanmu ingin 
kurus ...” 
5. “Jangan mengarungi lautan, sebab  karung lebih cocok untuk 
beras ...” 
6. “Jangan meresapi kata-kata bijak ini, sebab  meres handuk aja
susah, apalagi meres sapi ...” 
--------- 


Seorang dosen sedang memberikan kuliah tentang Manajemen 
Stres. Dia mengangkat segelas air dan bertanya kepada 
mahasiswanya, “Seberapa beratkah Anda kira segelas air ini?”
 Mahasiswa menjawab mulai dari 20 gr sampai 500 gr. Dosen itu 
berujar lagi:
“Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa 
lama Anda memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit, 
tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan 
kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari mungkin Anda harus memanggilkan ambulan untuk saya. Beratnya 
sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka 
bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus 
menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. 
Beban itu akan meningkat beratnya.”
“Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas ini , 
istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi,” terang dia.
“Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita 
dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi..... sebelum 
pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. 
Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apa pun 
beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika 
bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi. Hidup ini singkat, 
jadi cobalah menikmatinya yaa... Selamat beraktivitas ...” 
“Pak Dosen, kalau beban di pikiran bagaimana ninggalinnya ya?” ---------------------------
--------- 


Sambil menunggu waktu ujian tertutup disertasi T. Abdul 
Madjid di Universitas Ibn Khaldun Bogor, penulis sempat 
berbincang-bincang dengan penguji lain, yaitu Abuddin Nata, 
Didin Hafidhuddin, Adian Husaini, dan E. Mujahidin. 
“Di disertasi ini masih ada beberapa kesalahan tulis ejaan dan 
bahasa,” ungkap Didin Hafidhuddin mengawali pembicaraan. 
“Untuk itu perlu ada yang membaca ulang sebelum digandakan,” 
ujar Abuddin Nata seraya menambahkan tentang urgensi proof 
reader atau editor. 
“Ketika saya mengedit draf artikel karangan seseorang, saya menemukan 
tulisan sebagai berikut ‘... Belanda kehilangan kontol atas Indonesia’,” ungkap 
Abuddin yang langsung disambut tawa oleh para penguji.
“Bisa Anda bayangkan, hanya kekurangan satu huruf r saja 
maknanya bisa berbeda kan?” ujar Abuddin, lalu katanya,”Yang 
benar adalah ‘Belanda kehilangan kontrol atas Indonesia.” ---------------------------


Seorang mahasiswi UI berdialog dengan seorang chucky  dan 
temannya di dalam angkot. Ada beberapa chucky  lain di dalam 
angkot itu. Hari itu hari minggu, tapi si wanita lesbi tadi kelihatannya ada 
kegiatan ekstra di kampusnya, UI.
wanita lesbi : “Mas universitasnya apa?”
chucky  : “Ada dua Mbak?”
wanita lesbi : “Wah... universitas apa tuh?”
chucky  : “UI dan Unas Mbak.”
wanita lesbi : “Gimana ngatur waktunya ya? Saya satu di UI saja 
 kewalahan ngatur waktu.”
chucky  : “Pagi di UI dan malamnya di Unas Mbak.”
wanita lesbi : (Sambil turun angkot dia berkata ke chucky ),
 “Sukses deh Mas, moga berhasil.”
chucky  : “Amin ... makasih Mbak.”
Setelah wanita lesbi itu turun, teman chucky  yang duduk di sampingnya 
tertawa terpingkal-pingkal chucky  lain yang numpang di angkot itu 
juga penasaran, maka dia bertanya pada chucky  pertama tadi:
Penumpang lain : “Fakultas apa aja yang Mas ambil?”
chucky  : “Wah saya tidak mengambil fakultas Mas.”
Penumpang lain : “Kok bisa? Kuliah di UI dan Unas kok 
 tidak mengambil fakultas, memang ada 
 kuliah seperti itu?”
chucky  : “Lha, saya kan tidak bilang kuliah. Saya 
 hanya jawab pertanyaan gadis itu tadi.”
Penumpang lain : “Kenapa Mas bilang di dua universitas 
 sama gadis tadi?”
chucky  : “Memang saya di dua universitas itu. Mas, 
 ngojek. Kalau pagi ngojek di UI dan kalau 
 sore ngojek di UNAS. Dasar wanita lesbi tadi aja 
 yang bodoh, masak nanya universitas apa.” 
Penumpang lain : “Hmm ... ??” ---------------------------



Tulisan itu tertulis di pekarangan kosong milik warga dekat 
kampus. Seorang mahasiswa, sambil berangkat ke kampus, dengan 
enaknya membuang sampah di pekarangan ini . Tiba-tiba ia 
ditegur oleh warga masyarakat. 
“Dik, kan dilarang buang sampah di sini,” tegur warga ini . 
“Maaf bapak, coba amati tulisannya itu. STOP! Buang sampah di 
sini,” jawab mahasiswa sambil menjelaskan kalau ditulis seperti itu 
artinya boleh buang sampah di sini. Tapi kalau ditulis STOP Buang 
Sampah di sini! Artinya tidak boleh buang sampah di sini. 
“Susah deh bicara dengan mahasiswa,” komentar warga sambil 
menghapus tanda seru pada tulisan itu. ---------------------------
--------- 


Dalam acara Rapat Kerja Pimpinan UIN Jakarta di Syahida Inn 
(10-11 Februari 2012) salah satu agenda adalah pemaparan kinerja 
oleh para Pembantu Rektor. Jamhari Makruf Pembantu Rektor 
Bidang Kerjasama dan Kelembagaan yang biasa disebut Purek IV, 
mengawali laporan dengan berkelakar. 
“Purek IV ini banyak PR namun kurang Rp (rupiah-editor). Jika 
Purek II (Bidang Administrasi Umum) sumber mata air, maka 
Purek IV sumber air mata.” 
Langsung saja hadirin tertawa …
Sementara sebelum itu, Rektor UIN Komaruddin Hidayat, ketika 
menyampaikan sambutan, salah menyebutkan nama Menteri PAN. 
“Terimakasih kepada Bapak Azwar Anas-- padahal nama Menteri 
PAN adalah Azwar Abubakar,” ucap Komaruddin sambil minta 
maaf setelah ingat salah menyebutkan nama. ---------------------------
 52. MENTERI TIDAK BOLEH IKUT UAS
Seorang menteri anggota Kabinet Bersatu jilid dua, di tengah￾tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai Menteri, juga 
meneruskan studi program doktor di UNJ. Direktur Program 
Pascasarjana menyebutkan bahwa pada semester ganjil tahun 2011 
yang lalu, Bapak Menteri ini  tidak bisa mengikuti ujian sebab  
kehadirannya kurang dari 75%. 
“Wah, tentu sebab  sibuk menyelesaikan tugasnya di kementrian 
ya”, gumam mahasiswa. 
“Mengapa tidak diperbolehkan saja Pak?” tanya seorang 
mahasiswa kepada Direktur Pascasarjana
“Peraturan akademik tidak pandang bulu, meskipun beliau 
seorang Menteri. Ini kultur akademik, bukan kultur politik”, jawab 
sang Direktur yang langsung mendapat acungan jempol dari para 
mahasiswa. ---------------------------
--------- 


“Maaf Pak saya akan mengurus nilai mata kuliah penelitian 
kualitatif,” ucap Iman Munandar, mahasiswa semester VIII non 
regular. 
“Kapan kuliah kualitatif?”
“Semester enam yang lalu. sebab  saya belum ngisi KRS maka 
nilai tidak muncul di AIS (Academic Information System).”
“Kenapa baru diurus sekarang?”
“sebab  selama ini saya sibuk dengan kegiatan lain. Sambil 
memberikan formulir nilai susulan dari bagian akademik.” 
“Kapan Pak saya bisa mendapatkan nilai?”
“Supaya fair, kamu kuliah dua semester yang lalu dan sekarang 
baru mengurus nilai, maka ya dua semester lagi dari sekarang.” ---------------------------


Salah satu kebijakan akademik di Fakultas Psikologi UIN 
Jakarta adalah bahwa sebelum mahasiswa mengikuti ujian skripsi 
mesti harus lulus ujian bahasa Arab (TOAFL)  dengan skor minimal 
400. Jika sudah mengikuti TOAFL dua kali tidak lulus, biasanya ada 
ujian bahasa Arab yang dikelola oleh fakultas. Namun kemampuan 
bahasa Arab mahasiswa sangat menyedihkan. 
Disuruh membuat kalimat sempurna dengan menggunakan 
kata “jalisan” saja tidak bisa. Mereka beralasan,”Saya dari SMA, 
Pak.” Lho apa hubungannya dari SMA dan Bahasa Arab? Sudah 
empat tahun kuliah di UIN juga. 
Sementara di daftar nilai, mereka mendapat nilai B untuk bahasa 
Arab I dan II. Lho? Aneh sekalee ... ! ---------------------------
--------- 


Sekitar jam 21.30 WIB, seorang dosen sambil melihat acara Kick 
Andy di Metro TV kirim SMS ke seorang mantan mahasiswinya 
yang telah bekerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
“Salam dan malam. Apa kabar? Lagi sibuk ya? Tadi saya ada 
kegiatan di daerah Senayan tapi tidak sempat menghubungi Anda,” 
demikian bunyi SMS itu. 
Merasa tidak nyaman dihubungi pada malam hari, SMS itu baru 
dijawab keesokan harinya. 
“Kabar saya baik. Tapi maaf, Bapak tidak perlu menghubungi 
saya lagi hal pribadi apa pun kecuali terkait dengan pekerjaan. 
Terimakasih,” jawab mantan mahasiswinya dengan nada sinis. 
Merasa ditanggapi dengan cuek, dosen ini  kirim SMS lagi. 
“Terimakasih atas penjelasannya. Sebenarnya SMS saya tadi 
malam itu hanya sekedar pengantar. Saya mau menagih utang Anda 
tiga juta rupiah satu tahun yang lalu. Saya akan ada kegiatan dan 
memerlukan tambahan biaya,” jawab dosen dengan perasaan tidak 
mau kalah oleh mantan mahasiswinya. 
“Baik Pak Dosen. Apa ada nomor rekening BNI 46?” tanya mahasiswi 
yang mulai terpojok dan merasa malu. 
“Ya ada ini nomornya....,” jawab dosen
“Insya Allah saya transfer saat gajian tanggal 1 Maret 2012.” 
Kok lama bangetttt, gumam dosen tanpa menjawab sms itu lgi 
sebab  ia memintanya pada minggu kedua Februari. ---------------------------
--------- 


Seorang dosen sedang dialog dengan mahasiswinya melalui SMS, 
menggunakan bahasa gaul. 
Dosen: “Lagi di mana?”
Mahasiswi: “Di Ciputat?”
Dosen: “Ngapain?”
Mahasiswi: “I WTS hand phone.”
Dosen : (Bingung dan heran kok ada mahasiswinya yang jadi 
Wts handphone [bisa dibooking lewat handphone]. Maka dia 
menulis SMS lagi, seraya bertanya: “Astaghifurullah, kenapa Anda 
bisa terjerumus kepada profesi yang terhina itu?”
Mahasiswi: “Maaf Pak, Wts itu singkatan “want to sale”. Saya 
mau jual handphone untuk bayar kuliah semester pendek.” 
Dosen: “Ooo I see. So sorry.” 
--------- 


Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, mulai 
membuka progam magister sains psikologi pada tahun 2010. 
Angkatan pertama menerima 25 mahasiswa. Salah satunya adalah 
istri seorang dosen Fakultas Syariah dengan tugas tambahan 
sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. Entah siapa yang 
memulai, tiba-tiba muncul isu lewat SMS di kalangan mahasiswa: 
“Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Syariah tidurbersama mahasiswi.” 
SMS ini dijadikan alat bagi mahasiswa untuk memperpanjang 
masalah. 
Apa dan bagaimana Pembantu Dekan menangkis serangan itu?
“Ya memang kenapa? sebab  istri saya sedang kuliah lagi di 
program magister sains psikologi. Maka dia mahasiswi,” demikian 
penjelasan dosen ini  kepada mahasiswa-mahasiswanya yang 
usil.
Ha ha ha ... lah ... ono ono wae ki. ---------------------------
--------- 


Kamis-Jumat, 23-24 Februari 2012, Fakultas Psikologi mengadakan 
pelatihan keterampilan menulis. Salah satu nara sumbernya adalah 
Corina D. S. Riantoputra dari Fakultas Psikologi UI. 
Saat memperkenalkan diri, nara sumber ini  mengatakan: 
“Saya memiliki dua Ph.D.,” ungkapnya yang langsung disambut 
takjub oleh peserta. 
“Tapi,” tambah dia, “Ingat Ph.D. yang kedua itu artinya Pernah 
Hamil di Sydney.” 
Gerrr. Semua peserta ketawa. 
Tiba-tiba ada seorang dosen peserta pelatihan berkomentar, 
“Tapi di Jakarta Ph.D. artinya Pizza Hut Delivery .....!”
Suasana jadi lebih jadi ger-geran. --------------------------- 
--------- 


Saat rapat dosen untuk pembagian jadwal mengajar 
semester genap, seorang dosen mengeluh sulit untuk menghafal 
mahasiswanya. 
Tiba-tiba ada dosen lain nyeletuk. Bagi saya mengenal mahasiswa mudah dengan menggunakan 
empat kriterianya,” ungkapnya. 
“Apa itu?” tanya dosen lainnya
 “Yaitu mereka memiliki kriteria CAGANAKET,” jelas dia.
“Tambah tidak jelas,” komentar dosen yang bertanya tadi. 
“Maksud saya yang cantik, ganteng, nakal, dan ketua kelas,” 
jawabnya sambil tertawa. ---------------------------
--------- 


Dosen mata kuliah sosiologi, bertanya kepada mahasiswa. 
Dosen : “Apa yang Anda ketahui tentang Makassar?” 
Mahasiswa : “Ibu Kota Sulawesi Selatan.... !”
Dosen : “Benar. Ada yang lain lagi?”
Mahasiswa : “Makan Siang Ikan Bakar, Pak ....!” 
Dosen dan mahasiswa: Gerrr ---------------------------
--------- 


Sebelum memulai pelatihan software Mplus, Jahja Umar Dekan 
Fakultas Psikologi memberikan pengantar singkat. Diantara kata￾katanya, “Software Mplus dikembangkan oleh Muthen dan Linda 
(istrinya) pada tahun 1998 di Los Angeles. namun di Ciputat, Mplus, 
bukan nama software melainkan nama toko sepeda yang berlokasi 
di dekat kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.”
Saya berpikir, tambah Jahja Umar, ingin mengirimkan foto toko 
ini  kepada Muthen dan menanyakan, “Kok punya toko di 
Ciputat tidak bilang-bilang”. 
Gerrr… Peserta pelatihan langsung tertawa --------------------------- 62. MBA
Saat memberikan pengarahan penulisan tesis, Jahja Umar 
menyebutkan bahwa gelar akademik itu sangat penting di Indonesia. 
“Gelar ada yang disesuaikan dengan di negara asing, MBA, 
misalnya. Tapi ada orang yang memplesetkan menjadi Makin Botak 
Aja (MBA),” katanya. 
“Tapi bisa juga kok, Pak ... Married by Accident. Ini yang banyak 
terjadi!” ujar salah seorang peserta dengan suara nyaring. ---------------------------
--------- 


Bagi sebagian mahasiswa, bahasa Inggris dan Arab menjadi 
kendala tersendiri dalam mengikuti perkuliahan di Fakultas 
Psikologi UIN Jakarta. 
Pada semester genap 2012, saya mendapat materi mengajar mata 
kuliah Psikologi Konseling untuk Semester VI. Di awal pertemuan, 
seperti biasanya, saya membagikan satuan acara perkuliahan (SAP), 
handout dan daftar artikel referensi kepada mahasiswa. 
Ada dua handout yang saya berikan. Pertama dalam bahasa 
Inggris dan kedua dalam bahasa Arab. 
“Ini ada dua handout. Mohon di-photo copy dan dibagikan 
kepada seluruh anggota kelas,” ucap saya sambil memberikan 
handout ini  kepada ketua kelas. 
Setelah melihat handout ini  dalam bahasa Inggris dan Arab, 
ketua kelas bertanya, “Maaf, Pak ada yang bahasa Indonesia tidak?” 
“Mengapa menanyakan yang bahasa Indonesia?” tanya saya. 
“Supaya lebih mudah memahami, Pak,” jawab mahasiswa polos. --------------------------- 





Seorang dosen Fakultas Psikologi lagi kena musibah. Yahoo email 
miliknya dibajak oleh orang dan disalahgunakan untuk meminta 
uang kepada banyak pihak. Untuk menghindari hal-hal yang tidak 
diinginkan, maka ia memberi penjelasan kepada mahasiswanya 
sebelum memulai kuliah.
“Supaya adik-adik mahasiswa tidak salah sangka, mulai kemarin 
email saya dibajak orang dan membuat repot semua pihak. Jika Anda 
terima email dari saya yang subyeknya ‘Help’ itu adalah penipuan. 
Maka abaikan dan hapus saja,” kata dosen kepada mahasiswa. 
“Kok bisa ya Pak? Apa yang bisa saya bantu untuk Bapak?” 
respon seorang mahasiswa dengan penuh empati. 
“Saya sendiri tidak tahu bagaimana pastinya. Tapi hanya orang 
yang keren saja yang emailnya dibajak. Supaya modus penipuannya meyakinkan orang,” jawab dosen. 
“Ya… bapak mulai narsis nich. Saya serius Pak,” jawab mahasiswa. 
“Lho saya tidak hanya narsis, namun juga menangis, sebab 
tidak bisa terima informasi dari mailinglist. Maka perlu bantuan 
psikologis,” jawab dosen dengan penuh puitis. 
“Sabar Pak dosen …….,” jawab mahasiswa serentak. ---------------------------
--------- 


Saat pelepasan wisudawan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, setelah 
mengumumkan mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi, MC juga 
mengumumkan mahasiswa yang memiliki nama terpanjang. 
“Dari 48 wisudawan angkatan ke-86 Fakultas Psikologi UIN 
Jakarta, inilah empat nama terpanjang dari segi jumlah hurufnya,” 
ungkap MC mengawali pengumumannya. 
“Pertama adalah ANINGETI PRIHANDINI ETNANINGTIYAS 
(30 huruf). 
Kedua adalah RENNY ANGGARAINI NUR PRASASTI (26 
huruf).
Ketiga adalah TEDDY DJULIARKI KURNIAWAN (23 huruf) 
Keempat adalah EKA FEBRIKA HERDIYANTI (20 huruf).” 
Usai diumumkan, seorang dari mereka bertanya, “Hadiahnya 
apa nich?”
Gerrrrrr. Langsung saja seisi ruangan tertawa. ---------------------------
--------- 


 Seorang mahasiswa iseng-iseng kirim SMS ke dosennya.
“Salam dan malam. Apa kabar, Pak? Belum makan malam nich. 
Bapak mau traktir?” tulis mahasiswa itu.
Dosen pun menjawab SMS itu: “Alhamdulillah, baik. Baru sampai rumah usai ngajar di fakultas. Dengan senang hati saya 
traktir. Silahkan pergi ke restoran atau café sendiri. Pilih menu 
sendiri. Makan sendiri. Struk bayarannya kasihkan ke saya.” 
“Maksudnya? Waaah sama saja bohooong. Ah Bapak mah …,” 
balas mahasiswa.
Dosen balik membalas SMS itu: “Lho apa saya ada tampang 
sebagai pembohong?”
“Tidak-lah. Just kidding. Maksudnya, saya kok disuruh makan 
sendiri. Hehe…”
 “Ya, ada berapa orang di rumah? Apa makanan kesukaan orang 
tua? Beli dan makan bersama keluarga. Struk bayarannya kasih ke 
saya.” 
“Wah… Makasih Pak. Bapak baik sekali deh.” 
Dosen terus nulis SMS untuk yang ke sekian kalinya,”Kalau ada 
orang bilang saya baik itu biasa. Tapi kalau ada mahasiswa bilang ke 
dosennya bohoooong … itu kurang ajar namanya.” 
“Maaf Pak. Ternyata setelah kenal Bapak, bapak baik banget. 
Benar-benar berwibawa dan humoris. Maaf Pak, kalau dulu 
saya beranggapan Bapak galak. Saya banyak belajar dari Bapak 
bagaimana bersikap pada tempatnya,” tulis mahasiswa itu lagi. --------------------------- 
--------- 


Suatu hari Jahja Umar Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta 
memberikan pengarahan tentang belajar kepada mahasiswa 
semester VII di ruang teater fakultas. 
“Belajar itu perjuangan. Perjuangan itu memerlukan pengorbanan. 
Yang dikorbankan adalah hal-hal yang menyenangkan, diantaranya 
nonton TV. Ibarat kata pepatah, berakit-rakit ke hulu, berenang￾renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang 
kemudian,” ungkapnya dengan penuh semangat. 
Tiba-tiba seorang mahasiswa angkat tangan dan bertanya,“Pak, 
mengapa kita harus naik rakit untuk sampai ke hulu, kalau 
sekarang sudah ada kapal pesiar? Kan lebih enak. Naik rakit itu cara konvensional, sebab  sekarang sudah ada cara modern dalam belajar.” 
Seluruh mahasiswa langsung tertawa. 
Setelah tenang, Pak Jahja kembali menjelaskan. “sebab  jika naik 
kapal pesiar banyak proses yang tidak dialami dalam perjalanan. 
Jika tidak mengalami proses yang sulit, kita tidak bisa merasakan 
sulitnya perjalanan. Berakit ke hulu itu penting, walaupun di 
sebelahnya ada kapal pesiar.” 
Mahasiswa tertawa kembali. ---------------------------
--------- 


Seorang dosen psikologi kepribadian sedang menjelaskan 
perbedaan kepribadian antara orang Jepang dan orang Indonesia. 
Setelah menerangkan banyak hal, dosen akhirnya bertanya:
“Apa perbedaan antara orang Jepang dan Indonesia saat bunuh 
diri?”
“Kalau orang Jepang bunuh diri disebut hara-kiri. Kalau orang 
Indonesia bunuh diri disebut tewas, sahut seorang mahasiswa.
“Boleh, tapi bukan itu yang saya maksud.” 
“Apa Pak?”
Dosen itu menjawab,”Orang Jepang bunuh diri sebab  menjaga 
martabat diri. namun kalau orang Indonesia bunuh diri sebab  
frustasi dan putus asa.” --------------------------- 
--------- 


Di kalangan mahasiswa Pascasarjana IAIN Cirebon, jurusan 
Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dipelesetkan menjadi 
Mahasiswa Pendownload Internet. 
“Bagaimana asal-usul munculnya istilah ini?” tanya saya kepada 
mahasiswa. 
“Biasa Pak, mahasiswa saat menulis paper mayoritas referensinya dari internet yang tidak jelas penulisnya,” jawab seorang mahasiswa. 
“Mengapa Anda melakukan itu?” tanya saya lagi. 
“Ya, biasa Pak, kejar tayang sebab  banyak tugas dan terbatasnya 
waktu,” tambah mahasiswa. 
“Itu namanya defence mechanism atau mekanisme pertahanan 
diri,” ujar saya yang langsung disambut tawa para mahasiswa. ---------------------------
--------- 

“Maaf Pak saya terlambat datang ke kelas sebab  tadi bapak saya 
jatuh di kamar mandi dan saya harus menolongnya,” ujar seorang 
mahasiwa Psikologi Konseling kepada dosennya. 
“Inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Bagaimana keadaan Bapak 
kamu?” tanya dosen. 
“Maaf pak, bapak saya masih hidup. Kenapa Bapak bilang 
inna lillahi wa inna ilahi rajiun?” jawab mahasiswa dengan penuh 
kesedihan. 
“O maaf, sebutan itu bukan hanya untuk orang yang meninggal 
saja, namun untuk setiap musibah yang menimpa kita. Saya tidak 
bermaksud mengatakan bapak Anda sudah meninggal,” jelas dosen 
sambil menambahkan bahwa pemahaman ummat Islam tentang 
penggunaan istilah inna lillahi wa inna ilaihi rajiun masih terbatas 
pada kematian saja. 
“Oooo… begitu ya Pak. Saya baru mengerti sekarang. 
Terimakasih ya, Pak,” jawab mahasiswa. ---------------------------






Dalam acara kolokium Psikologi ke-23 di Bandung (16-18 April 
2013), salah satu nara sumbernya adalah Dr. Dwiwahyu Sasongko, 
Sekretaris Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). 
Menurut nara sumber, dalam managemen mutu ada prinsip 
PDCA, yaitu Plan, Do, Check, Action. 
“Jika prinsip ini dijalankan dengan betul, mutu pendidikan di 
sebuah satuan pendidikan akan meningkat”, ungkap Pak Sasongko 
dengan penuh semangat.
 Tetapi, sayangnya, tambahnya, ada pihak yang memiliki 
pemahaman salah terhadap prinsip ini . Mereka mengartikan 
PDCA menjadi Please Don’t Change Anything.
Gerrr untuk kedua kalinya peserta tertawa. 
--------- 


Saat presentasi di kelas, seorang mahasiswa sedang menjelaskan 
perkembangan psikososial menurut teori Eric Ericson. Slide 
presentasi ditulis dengan bahasa Indonesia, namun pemakalah dalam 
presentasi menyelinginya dengan bahasa Inggris.
“Perkembangan berikutnya adalah fase Terus dan Misterus 
(tulisannya: Trust vs Mistrust)”, ungkap pemakalah.
Langsung saja teman-teman sekalas berteriak membenarkan 
ungkapan pemakalah.
“Trust versus Mistrust”, ungkap mereka serentak. 
Sebagai dosen saya langsung ketawa dan berkomentar singkat. 
“Mohon dimaklumi, ini Inggris Ciputat”, ungkapku. 
Gerrr seisi kelas langsung ketawa. 
Pada presentasi berikutnya, judul makalah adalah Reality Therapi 
(terapi realitas). Tokoh dari terapi realitas adalah William Glesser. 
“William Glesser lahir pada tahun 1925 di Ohio (pemakalah 
menyebutnya Ohio)”, ungkap pemakalah mengawali presentasinya. 
Mendengar ungkapan yang salah, mahasiswa di kelas langsungmembenarkan, “Ohaio”. 
“Ya, maaf, maksud saya Ohaio”, ungkap pemakalah. 
Saya langsung berkomentar,” sekali lagi, mohon dimaklumni, 
ini Inggris Ciputat”. 
Gerrr…Seisi kelas langsung tertawa. 
Pada saat rapat senat fakultas psikologi (2/12/2013), salah satu 
anggota senat berhalangan hadir sebab  ada acara di luar fakultas. 
Dosen yang bersangkutan menulis surat ke Dekan sebagai Ketua Senat. 
“Saya sedang mengikuti fit and property test untuk calon anggota 
Komisi Perlindungan Anak Indonesia”, tulis sang dosen dalam suratnya. 
Dekan ketika itulangsung komentar, “Maksudnya fit and proper 
test, tapi ditulis fit and property test”. 
Ya, itu bahasa Inggris Ciputat lagi, gumamku. 
--------- 


Pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 saya mendapat jadwal mengajar 
di Program Magister di sebuah perguruan tinggi swasta di Bekasi. 
Kali ini merupakan pertemuan yang ketiga dan ada tugas 
presentasi dari mahasiswa. 
Pemakalah menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi 
inteligensi (kecerdasan), diantaranya adalah faktor bawaan dan 
lingkungan. 
Dalam slide presentasi pemakalah menulis kata kunci NATURE 
dan NURTURE. 
Nah saat menjelaskan, dengan penuh percaya diri, pemakalah 
membacanya NATUR dan NURTUR.
sebab  tidak tahu kalau itu salah, maka mahasiswa yang lain 
diam saja. Tidak memberikan komentar apa-apa. 
namun tiba-tiba dosen memberikan komentar. 
“Membacanya bukan natur dan nurtur, namun yang benar adalah 
nature (dibaca neice) dan nurture (nercer)”, ucap dosen sambil 
menambahkan mohon dimaklumni sebab  ungkapan tadi adalah ungkapan Bahasa Inggris Bekasi. 
Gerrrrr seisi kelas langsung ketawa. 
Berikutnya, pada saat menjawab pertanyaan dari mahasiswa, 
pemakalah menjelaskan tentang klasifikasi temperamen anak. 
“Mungkin dia termasuk anak easy cil (child), atau difficult cil
(child). 
Untuk kedua kalinya saya mengoreksi bacaan mahasiswa tadi. 
“Yang benar adalah cail (child) bukan cil”, ungkap dosen seraya 
menekankan, “tidak apa-apa, kalau yang pertama tadi bahasa 
Inggris Bekasi Barat, yang ini Bahasa Inggris Bekasi Timur”
Hahaha. Seisi kelas langsung ketawa lagi. 
--------- 


Kisah ini terjadi saat saya menguji disertasi Iis Abdul Haris di 
Universitas Ibn Khaldun Bogor (15/5/2013). Judul disertasi adalah 
Model Pengelolaan Pendidikan Integratif Dalam Pencapaian 
Tujuan Pendidikan Nasional: Studi Kasus di Pesantren Darul 
Muttaqien Parung Bogor dan Pesantren Al-Karimiyah Sawangan 
Baru Depok Jawa Barat. 
Ujian dipimpin oleh Rektor UIKA, H. E. Bahruddin, 
sedangkan tim penguji adalah Prof. Didin Hafidhuddin Direktur 
Program Pascasarjana, Prof. Sofyan Sauri Guru Besar UPI, dan 
Adian Husaini, Ph.D. Sebagai promotor adalah Prof. Didin 
Saefuddin dan saya sebagai co-promotor. 
Pada menit-menit pertama, nampak promovendus agak 
cemas dan Prof. Sofyan Sauri mengetahui kondisi emosional 
promovendus ini . 
“Saya harap Saudara Promovendus tidak usah cemas dan 
deg-degan. Santai dan rileks saja dalam menjawab pertanyaan”, 
ungkap guru besar dari UPI ini . 
Dengan adanya motivasi ini , semangat dan rasa 
percaya diri promovendus mulai tumbuh. Bahkan promovendus 
sangat semangat sekali ketika menjawab pertanyaan saya tentang keistimewaan pendidikan pesantren. Semua hadirin 
juga terpengarangah dengan kehebatan pendidikan pesantren 
sebagaimana dijelaskan oleh promovendus. 
“Pendidikan pesantren bukan lagi pendidikan kelas dua yang 
terpinggirkan, kumuh, kolot, dan antikemajuan. Pendidikan 
pesantren merupakan wadah kaderisasi generai masa depan 
yang tangguh, handal, kompeten, dan berakhlak mulia. sebab  
itu pesantren merupakan pilihan yang tepat untuk pendidikan 
anak-anak kita”, ungkap promovendus yang notabene seorang 
pejabat di Kementerian Agama RI. 
Menanggapi penjelasan ini , dengan santai dan tenang 
saya langsung bertanya, “Apakah anak-anak Saudara ada yang 
belajar di pesantren?”
“Tidak ada yang mau masuk pesantren”, jawabnya singkat. 
Gerrr... hadirin langsung tertawa. 
Sementara, Prof. Didin Hafidhuddin langsung menanggapi, 
“Jadi kalau begitu pendidikan pesantren itu baik untuk orang 
lain, namun tidak baik untuk anak-anak Saudara Promovendus?”
Gerrr... untuk kedua kalinya hadirin tertawa. 
--------- 



Saat pulang dari kampus, istri saya langsung cerita kalau SK 
pengangkatan dirinya sebagai Sekretaris Jurusan Sistem Informasi 
Fakultas Sains dan Teknologi sudah turun. 
“SK Rektor sudah turun, Abi. Ada di atas meja”, uncapnya singkat. 
Saya langsung menuju ke meja kerja dan saya temukan SK 
Rektor di sana. 
“Abi tolong ajari saya membuat RBA (rencana bisnis anggaran)”, 
ucapnya sebelum tidur. 
“Ya besok lah”, jawabku. 
Begitu bangun pagi, sebelum salat subuh, istri saya bilang lagi, 
“Abi ajari membuat RBA, ya”.Ya. Tahu nggak, RBA itu apa? RBA itu ‘Rencana Bangun Awal’ 
sebab  pagi-pagi kita harus sudah berangkat ke kampus”, jawabku 
sambil berdalih Ini mau tidur mikir RBA. Bangun tidur mikir RBA 
lagi. Wahhhhh begitu pentingnya RBA.
Hahahaha... 
--------- 


Tamu kita malam ini adalah seseorang yang sekolah SD di 
Jakarta kemudian kuliah di Amerika dan pernah memegang posisi 
strategis di sebuah perusahaan ternama di sana. Namun ia terpanggil 
untuk pulang ke Indonesia. Sekarang ia menjadi anggota Kabinet 
Indonesia Bersatu. Inilah, Gita Wirjawan Menteri Perdagangan RI. 
Demikian Rossy memperkenalkan bintang tamu dalam acara 
talk show “Rossy Goes To Campus” di UIN Jakarta, Sabtu malam 
(18/5/2013). Setelah Rossy mempersilahkan Gita Wirjawan untuk 
duduk, ia bertanya lagi. 
“Makan apa sih kok badannya bisa tinggi, besar, dan paling 
ganteng lagi di Kabinet Indonesia Bersatu. Siapa tahu di sini ada 
mahasiswa yang kurang gizi sehingga pola makannya bisa ditiru”, 
tanya Rossy yang langsung diikuti tawa dari hadirin. 
Gita diam sejenak. Sambil memegang mikrofon, dia menjawab, 
“Daging sapi”. 
Gerrr... hadirin kembali tertawa. Maklum saat ini isu ‘daging 
sapi’ lagi menjadi sorotan utama di KPK. 
--------- 
 

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan Rossy ke Gita Wirjawan adalah 
tentang cita-citanya saat masih kecil. 
“Sebenarnya apa sih cita-cita Pak Gita waktu kecil?” tanya Rossy 
kepada Gita Wirjawan. Ingin jadi musisi, tapi ibu saya tidak setuju sebab  profesi musisi 
itu kurang menguntungkan saat itu”, jawab Gita. 
“Bagaimana perasaan Pak Gita saat ibu melarang untuk menjadi 
musisi?”
“Sangat jatuh hati”. 
Saat itu Rossy langsung berdiri dari tempat duduk sambil 
menghadap kepada hadirin dan berkata dengan suara lantang, 
“Nilai Bahasa Indonesia-nya empat”. 
Pak Gita langsung menimpali lagi, “sangat sedih, maksud saya. 
Maaf saya kali ini agak nervous sebab  ada di samping Rossy.”
Gerrrrrr hadirin tertawa lagi. 
--------- 


Pada penghujung acara, Rossy meminta masing-masing 
narasumber untuk memberikan kata penutup, termasuk kepada 
Ahok. 
“Untuk bisa sukses, kita harus kerja keras namun tetap pada 
koridor perundang-undangan”, kata Wakil Gubernur DKI ini .
“Selain kerja keras apa lagi?”, tanya Rossy
“Sesuai dengan nasihat ustaz saya, kita harus Man Jadda Wa 
Jada”, ucap mantan Bupati Belitung Timur ini .
Gerrr... seluruh hadirin langsung ketawa. 
--------- 
 

Ketika mengadakan road show ke kampus-kampus, Iwan 
Setyawan pernah diminta untuk memotivasi mahasiswa.
“Saya juga memiliki pengalaman yang serupa dengan Mas Iwan. 
Saya termasuk orang yang lahir dari keluarga kekurangan. Tolong 
berikan motivasi kepada saya supaya sukses dalam belajar dan 
meniti karir”.Dengan entengnya, Iwan menjawab, “Kesulitan yang Anda 
hadapi itu merupakan motivasi yang luar biasa. Maka saya tidak 
perlu lagi memotivasi Anda”. 
--------- 


Ini kisah anak teman saya yang bekerja di Telkomsel. Anaknya 
saat ini sedang duduk di kelas I Sekolah Dasar. 
“Ayah, saya minta uang saku tiga ribu”. Kata anak sebelum 
berangkat ke sekolah. 
“Ya ini”, kata ayahnya sambil menyodorkan uang lima ribu 
rupiah. 
“Ga mau ayah, saya minta tiga ribu?”
Ayahnya jadi heran, kenapa anaknya tidak mau diberi uang lima 
ribu. 
Akhirnya sang ayah baru paham, setelah anaknya bercerita kalau 
harga jajanan di sekolah tiga ribu. 
--------- 
 

Dalam sebuah majelis, Rasulullah dan para sahabat sedang 
makan kurma. Seperti yang kita ketahui, kurma itu ada bijinya. 
Nah, saat itu, Rasulullah tidak menaruh biji kurma di depannya, 
namun ditaruhnya di depan sahabat yang duduk di sebelahnya. 
Akibatnya, biji kurma di depan Sahabat ini  menjadi lebih 
banyak jumlahnya dibanding biji kurma dari sahabat yang lain. 
“Wahai Sahabatku, Engkau banyak sekali makan kurma, sampai 
bijinya bertumpuk-tumpuk?”, tanya Rasulullah.
Sahabat ini  sebenarnya tahu apa yang dilakukan Rasulullah 
tadi. sebab  itu, dengan rileks ia menjawab, “Ya Rasulullah, tahukah 
Baginda mengapa banyak biji kurma di depan saya? Ini terjadi 
sebab  saya makan kurma tidak dengan bijinya.Berbeda dengan Rasulullah yang makan kurma dengan biji￾bijinya, sehingga tidak ada sebijipun tersisa, apalagi menumpuk 
seperti ini”, jawab sahabat yang langsung disambut dengan tertawa 
oleh Rasulullah dan Sahabat yang lain. 
--------- 
 

Kita sudah biasa mendengar atau membaca peringatan dari 
perusahaan seperti ini, “Sebelum dibuka pastikan ‘safety seal’ masih 
utuh”. Atau peringatan yang senada, “Jangan diterima, jika segel rusak”. 
Namun, peringatan yang satu ini agak lain. Peringatan ini penulis 
baca di sebuah stiker yang ditempel di sepeda motor. Saat itu penulis 
sedang terjebak kemacetan di jalan RS. Fatmawati menuju kantor 
BSNP. 
Tulisan yang penulis maksud adalah sebagai berikut: 
WARNING
Jangan di-nikah-in
Jika segel robek.
Penulis hanya tersenyum saat membaca tulisan itu. Pikir-pikir 
bisa menghilangkan stress akibat macet di jalan raya. Hahahaha.
--------- 


Seorang editor artikel pelajaran untuk kKurikulum 2013 memiliki 
pengalaman lucu ketika mengedit draf buku. Berikut ini diantara 
temuannya. 
“Saya bingung ketika membaca ‘perasaan susu”, kata editor 
mengawali ceritanya.
 Setelah berpikir sejenak, sang editor menemukan jawabannya, 
yaitu perasan susu atau perahan susu. 
Ketika mengedit draf artikel yang lain, sang editor menemukan 
tulisan ‘perawan barang elektronika’. Sang editor bingungmemikirkan apa maksudnya. Setelah dipikir kembali, ternyata 
maksudnya adalah perawatan barang elektronika. 
Yang lebih parah lagi, ketika mengedit artikel sejarah Indonesia. 
Sang editor menemukan tulisan, ‘kontol Raja terhadap rakyat sangat 
penting’. Padahal yang benar adalah kontrol Raja terhadap rakyat 
sangat penting. 
--------- 


Berikut ini dialog via pesan singkat atau SMS antara dua anak 
kelas VI SD. Tanpa sengaja, sang ayah menemukan pesan singkat ini 
saat mengecek isi SMS di handphone milik anaknya. 
wanita lesbi : “Aku mau tanya, tolong dijawab ya?”
chucky : “Ya.”
wanita lesbi : “Jujur ya, selain saya apa ada orang lain di sampingmu?”
chucky : “Jujur. Tidak ada.” 
Ya, anak SD zaman sekarang sudah berpacaran. Berbeda dengan 
zaman kita (orang tua) dahulu. sebab  itu pola asuh dan bimbingan 
dari orang tua sangat penting bagi anak-anak. 
--------- 


Tuyem : “Halloo...Kaepsi?”
KFC : “Iya, ada yang bisa di bantu?”
Tuyem : “Ayame ana apa ora?”
KFC : “Oh ada”
Tuyem : “Jajal gawa mrene, diadu karo ayame inyong!”
KFC : “X_X”
Telepon Kedua
Tuyem : “Hallooo...kaepsi?”
KFC : “Iya.”
Tuyem : “Delivery order?”
KFC : “Iya.”
Tuyem : “24 jam?”
KFC : “Iya.”
Tuyem : “Oooh hebat ya, kowe ora tau turu!”
KFC : “X_X”
Telepon Ketiga
Tuyem : “Hallooo...kaepsi?”
KFC : “Iya...”
Tuyem : “Ayam ana?”
KFC : “Ada.”
Tuyem : “Sega?”
KFC : “Ada.”
Tuyem : “Es krim?”
KFC : “Ada.”
Tuyem : “Burger?”
KFC : “Ada! Banyak! Komplit!!” (bakule nesu)
Tuyem : “Esih ana kabeh? Ora payu apa!!” =))
KFC : “X_X”
Telepon Keempat
Tuyem : “Hallooo Kaepsi?”
KFC : “Kowe maning! Arep ngledek maning apa!”
Tuyem : “Woi inyong arep pesen! ya wis, inyong ora sida pesen lah!”
KFC : “Oh iya! Mau pesen apa?”
Tuyem : “Soto Sokaraja baen seporsi !!!”
KFC : “Hiiiiih !!!”
Telepon Kelima
Tuyem : “Hallooo Kaepsi ??”
KFC : “Mesti kowe maning, arep ngapa kowe?”
Tuyem : “Arep pesen ayam!”
KFC : “Oh iya! Apa lagi?”
Tuyem : “Ayam karo sega! tapi mbungkuse dipisah baen yak?
 Mengko nek di dadekna siji, segane entong dithotholi 
 ayame”
KFC : “Wooooi wong edan! Tak tempiling sisan kowe!...” =D =))





Penetapan tanggal 1 Syawal 1433 (2011) oleh Kementerian Agama 
cukup memakan waktu lama. Ketika pemerintah menetapkan satu 
Syawal jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011, Muhammadiyah tetap 
pada pendiriannya bahwa satu Syawwal jatuh pada tanggal 30 
Agustus 2011. 
Sementara tanggal 1 (Kamis) dan 2 (Jumat) September adalah 
cuti bersama. Jadi kira-kira masuk kerja pada hari Senin tanggal 5 
September 2011.
Kita sedang menunggu sidang isbat kedua yang diadakan hari 
Minggu. Ketika itulah muncul sedikit kebingungan, apalah mulai 
kerja nanti pada hari Senin atau Selasa. 
Mudah-mudahan pada hari Senin besok belum terlihat hilal-nya, 
sehingga masuk kerja pada hari Selasa, agar libur lebih panjang. ---------------------------
--------- 


Pengalaman ini terjadi pada semester II program magister di 
UIKA Bogor, pada saat presentasi makalah di kelas.
“Sekolah yang kita kelola dan kita kembangkan itu harus benar￾benar ‘berbau agama’ supaya pedidikan lebih baik dan diminati oleh 
masyarakat,” ungkap mahasiswa dalam presentasinya. 
Dosen langsung bertanya, “Agama kok bau?” 
Teman-teman mahasiswa yang lain tertawa terbahak-bahak. 
“Maksudnya sekolah yang bernuansa agama Islam, Bapak.” 
Dosen hanya diam. Dalam hatinya, memang hanya berniat 
mengetes mahasiswa tadi. ---------------------------
   


A British man came to Sheikh and asked, “Why is not permissible 
in Islam for women to shake hands with a man?”
The Sheikh said, “Can you shake hands with Queen Elizabeth?”
British man replied, “Of course not, there are only certain people 
who can shake hands with Queen Elizabeth”.
Sheikh replied with a smile on his face, “Our Women are Queens 
and Queens do not shake hands with strange men”. :)
 
--------- 


Pada malam ketiga dari hari kematian tetangga di komplek 
perumahan, penulis diminta memberikan tausiyah. 
“Menurut informasi dari Ketua RT 02/12 di lingkungan komplek 
Alam Cirendeu, selama tiga bulan terakhir ini, sudah ada enam 
warga yang meninggal,” ucap saya mengawali ceramah malam itu. 
“Dengan demikian, secara matematis, ada dua orang meninggal 
setiap bulan atau satu orang meninggal dalam dua minggu. 
Nah, siapa kira-kira dua minggu ke depan yang akan menyusul 
almarhum?” 
Pertanyaan saya itu disambut derai tawa semua yang hadir. --------------------------- 
--------- 


Dalam perjalanan pulang ke Jakarta, rombongan IKPM Jakarta 
memanfaatkan waktu di bu
s untuk karaoke dan menyampaikan 
kesan-kesan Silatnas. Acara ini sengaja dibuat untuk menghilangkan 
keheningan dan mengurangi rasa macet di jalan. 
“Jika di Gontor ISID artinya Institut Studi Islam Darussalam, 
di sini ISID artinya beda,” ungkap Akbar Zainuddin mengawali 
ceritanya. “ISID itu, artinya Ikatan Suami Istri Darussalam. Saya �ketuanya, sebab  istri saya alumni Mantingan angkatan pertama. 
namun sampai sekarang belum ada a’dha atau anggotanya .... !” 
Langsung aja semua rombongan tertawa. --------------------------- 
---------