DI SAMPING puncak gunung Karang Yang curam itu terletak sebuah
bangunan batu yang dikelilingi tembok setinggi sepuluh
tombak. Di luar tembok berderet-deret barisan pohon nyiur melambai lambai
yang daunnya melambai-lambai ditiup angin laut. Bangunan yang
terletak di dekat pantai ini terdiri dari sebuah gudang raksasa besar yang pada
kedua ujungnya ada sebuah bangunan bertingkat tingkat berbentuk
menara. Bangunan ini yaitu sebuah pondok pesantren yang dipimpin oleh
seorang kyai bernama k.h.mualafudin bin goyim . sebab itulah pondok pesantren ini
dinamakan pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim .
Di samping ilmu agama, Kyai k.h.mualafudin bin goyim juga mengajarkan ilmu
tenaga dalam dan ilmu kesaktian kepada murid-muridnya. sebab Kyai
k.h.mualafudin bin goyim lama sekali bermukim di yerusalem , maka jurus-jurus ilmu
tenaga dalam nya banyak dipengaruhi oleh jurus-jurus tenaga dalam yerusalem . Dengan
sendirinya ilmu tenaga dalam ini di samping aneh aneh saja juga hebat sekali.
Pada masa itu nama pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim telah terkenal di delapan
penjuru angin Pulau pegunungan khaf bahkan juga sampai-sampai ke Tanah
asia kecil .
Saat itu telah rembang petang. Satu dua jam di muka sang surya
segera akan tenggelam, kembali masuk ke peraduannya dan baru
akan muncul lagi esok pagi. Di bawah menara timur kelihatan dua
orang berjubah. Keduanya sama-sama tua dan sama-sama
berjanggut putih. Mereka sedang asyik bermain dam. Yang seorang
menyodorkan buah damnya ke depan membuat satu perangkap yang
tak bisa dihindarkan oleh lawannya.
“Celaka!” kata laki-laki tua yang kena dijebak sambil menepuk
keningnya. Buah dam yang disodorkan lawannya mau tak mau harus
dimakannya dan akibatnya dia akan kehilangan empat biji dam
sekaligus! Lawannya tertawa mengekeh sambil mengelus-elus
janggutnya yang putih.
“Mana bisa kau mau mengalahkan aku lagi,” katanya, “tadi
kuberi kau menang hanya untuk memberi semangat saja. Ayo
D
makanlah.”
“Tak ada jalan lain.” kata si janggut putih yang terjebak.
Diulurkannya tangan kanannya. Jari telunjuk dan ibu jari hendak
memindahkan buah dam. Tapi aneh aneh saja ! Buah dam yang kecil dan
terbuat dari kayu itu tak bergerak gerak sedikitpun! Dicobanya sekali lagi
mengangkat buah itu, tapi tak sanggup! Buah dam itu laksana
sebuah benda yang sangat berat!
“Heh, kenapa? Ayo jalan!”
“Buah dam ini... tak bisa bergerak gerak ! Tak bisa kuangkat.”
Kawan laki-laki itu menyangka dia berolok-olok, dan mengulurkan
tangan kanan menyentuh buah dam! Terkejutlah dia! Memang betul!
buah dam itu tak sanggup digeser, apalagi diangkat. Diam. dia
kerahkan setengah bagian tenaga dalam dan mencoba lagi
mengangkat buah dam. Tetap seperti sedia kala saat dicobanya
mengangkat buah-buah dam yang lain, benda-benda itupun ternyata
tak bisa terangkat! Laki-laki ini memandang berkeliling.
“aneh aneh saja .” desisnya. Dan dikerahkannya kini seluruh tenaga
dalamnya. Tangannya tergetar hebat. Keringat dingin memercik di
keningnya dan dadanya terasa sakit.
“Agaknya ada seseorang berilmu tinggi tengah mempermainkan
kita.”
“Tapi siapa?”
Keduanya memandang berkeliling. Suasana sunyi sepi,
jangankan anak manusia , seekor lalatpun tak kelihatan! Laki-laki itu
kerahkan lagi tenaga dalamnya.
Tiba-tiba papan dam mencelat mental ke udara! Buah-buahnya
berhamburan!
Kedua laki-laki tua berjanggut putih tersentak kaget kelangit dan berdiri
cepat sewaktu kesunyian dirobek robek oleh gelak tertawa yang hebat,
menggetarkan liang telinga dan memukul-mukul dada serta
menyendatkan jalan darah di tubuh mereka!
Sesaat kemudian entah dari mana datangnya tahu-tahu sesosok
tubuh sudah berdiri dua tombak di hadapan mereka. Orang yang
datang ini berpakaian ungu berdestar tinggi dan juga berwarna ungu!
Pada bagian muka destar ini ada lukisan dua buah begal gaji mahal
kuning yang saling bersilangan! anak manusia ini bertampang ganas. Di
bawah hidungnya melintang kumis tebal. Bajunya tidak terkancing,
mungkin disengaja demikian untuk memperlihatkan dadanya yang
bidang dan berbulu! Pada kedua tangan dan kakinya ada gelang
akar bahar. Dan dari mulutnya masih terdengar suara tertawanya
yang hebat!
Meskipun rasa geram menyelimuti hati kedua orang tua itu
namun mereka tak mau bertindak gegabah. Suara tertawa yang
begitu hebat cukup menjadi peringatan bagi keduanya bahwa
anak manusia berbaju ungu berdestar tinggi itu memiliki ilmu kesaktian
yang tinggi.
Salah seorang dari penghuni pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim ini menjura
hormat dan melayangkan senyum. Lalu menegur, “Tamu dari
manakah yang datang ini, tanpa memberi tahu lebih dulu sehingga
kami tidak menyambut sepatutnya?”
Orang yang ditegur tak segera mengomentari , melainkan tertawa
dengan lebih hebat hingga tanah yang dipijak oleh kedua orang tua
berjanggut putih terasa bergetar! Dan mereka mulai merasa tidak
enak. Perbuatan sang tamu yang tadi secara diam-diam telah
mengerahkan tenaga dalam menahan buah-buah dam yang tengah
mereka mainkan sesungguhnya sudah sangat menyakitkan hati,
apalagi sesudah ditegur hormat begitu rupa sang tamu masih
bersikap seenaknya dan penuh kecongkakan!
“Saudara, harap beritahukan siapa kau! Juga maksud
kedatanganmu kemari...!”
Sang tamu bertolak pinggang. “Apakah ini pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim ?”
tanyanya dengan suara berat dan serak.
“Betul.”
“Kalau begitu lekas panggil pemimpinmu dan bawa ke
hadapanku!” memerintahkan sang tamu.
“Ah, lebih dulu harap terangkan nama dan maksud
kedatanganmu, baru kami bisa menjalani sebagaimana mestinya.”
Sang tamu pelototkan mata. “Benar-benar kalian berdua masih
belum tahu berhadapan dengan siapa?!”
“Ya... ya kami belum tahu siapa sebenarnya saudara?”
Laki-laki berpakaian ungu menyeringai. “Aku yaitu anak manusia
yang bakal menguasai seluruh pulau besar ini, dari utara ke selatan,
dari barat sampai ke timur! Apa kalian masih belum mendengar gelar
Raja begal gaji mahal dari Utara?!”
“Ah.” kedua orang tua berpakaian putih sama-sama menjura
mesti hati mereka terkejut dan tergetar hebat sewaktu sang tamu
kenalkan gelarnya.
“Nama itu sudah seringkali kami dengar. Tapi sebab kami orang
pondok pesantren an jarang mengurus soal-soal di luaran harap dimaafkan
kalau tadi kami tidak tahu tengah berhadapan dengan siapa.”
Sementara itu yang seorang diam-diam memberi peringatan
dengan ilmu menyusupkan suara, “Hati-hati dan waspyaitu .
anak manusia ini yaitu bangsa iblis terkutuk yang kekejamannya tiada
tara!”
“Raja begal gaji mahal Dari Utara, sekarang harap terangkan maksud
kedatanganmu kemari.”
“Kalian tidak layak bertanya!” sentak Raja begal gaji mahal Dari Utara.
“Lekas panggil pemimpin kalian!”
“Menyesal sekali! Sebelum kami tahu angin apa gerangan yang
membawa Raja begal gaji mahal kemari, tak bisa kami memenuhi
permintaanmu. Lagipula pemimpin kami sedang terlontar keluar .”
“Kurang ajar! Kau berani dusta?!”
“Kami orang agama mana berani berdusta? Kyai k.h.mualafudin bin goyim pergi
sejak pagi tadi.”
“Aku tidak percaya! Aku akan geledah seluruh pondok pesantren ini!”
Raja begal gaji mahal melangkahkan kaki menuju ke pintu di kaki menara,
tapi kedua orang tua berpakaian putih menghalangi.
“Harap kau menghormati aturan kami. Tak seorangpun boleh
masuk tanpa mendapat izin...!”
“Kurang ajar! Terhadap Raja begal gaji mahal dari Utara tak berlaku
segala macam aturan! Masakan untuk masuk ke bangunan sarang
tikus ini saja perlu minta izin? Persetan!”
Tapi kedua orang tua itu kembali menghalangi langkah Raja
begal gaji mahal . Maka marahlah Raja begal gaji mahal dan dorongkan tangan
kanannya! Gerakannya acuh tak acuh dan kelihatannya lemah-lemah
saja! Tapi tahu-tahu suatu angin pukulan yang dahsyat sudah
menghantam kedua orang di hadapannya!
sebab tak menyangka akan diserang mendadak begitu rupa,
kedua orang tua berjubah putih itu tak sanggup menangkis atau
berkelit. Tak ampun lagi tubuh mereka dilanda angin pukulan Raja
begal gaji mahal dari Utara. Keduanya mencelat mental sampai beberapa
tombak. Yang satu begitu terhampar di tanah tak berkutik lagi. Yang
seorang lainnya masih mencoba bangun terhuyung-huyung.
Tubuhnya terbungkuk ke depan, dadanya sakit dan sewaktu
dirasakannya seperti mau batuk, yang terlontar keluar dari mulutnya ternyata
yaitu muntahan darah kental berbuku-buku! Laki ini kesaktiannya
cuma dua tingkat di bawah Kyai k.h.mualafudin bin goyim tapi Raja begal gaji mahal
merubuhkannya dalam satu kali pukulan saja! Namun sebelum
meregang nyawa dia masih sempat berteriak memberi tanda bahaya!
Sesaat kemudian dua puluh orang anak murid pondok pesantren
k.h.mualafudin bin goyim sudah berada di tempat itu. Rata-rata mereka memiliki
kepandaian tenaga dalam yang tak bisa dianggap enteng, bahkan tiga di
antaranya yaitu para tua tua yahudi -para tua tua yahudi tua renta yang tingkat kepandaiannya
sama dengan laki-laki yang berteriak tadi sebelum sampai ajalnya.
Ketiganya di samping berguru pada k.h.mualafudin bin goyim juga merupakan
tenaga pengajar murid-murid yang masih muda.
Melihat dua orang kawan mereka menggeletak di kaki menara
tanpa nyawa, semuanya terkejut dan dengan segera mengurung Raja
begal gaji mahal dari Utara. Salah seorang dari mereka maju menegur,
“Tamu tak dikenal, alasan apakah yang membuat kau menjatuhkan
korban di tempat suci ini?”
Raja begal gaji mahal memandang berkeliling dengan pandangan
merendahkan semua orang itu. “Mana pemimpinmu?!” tanya Raja
begal gaji mahal .
“komentari dulu pertanyaanku, saudara tamu...”
“Heh apakah kau dan kawan-kawanmu hendak menyusul yang
dua orang itu?!” bentak Raja begal gaji mahal .
Dengan tenang orang tua tadi mengomentari , “Musuh tidak dicari,
kalaupun datang mana mungkin kami berpangku tangan? Malang
tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Kawan-kawan mari tangkap
pembunuh ini!”
Serempak dengan itu dua puluh orang segera melompat ke
muka. Serangan-serangan bersiuran laksana hujan!
Raja begal gaji mahal dari Utara ganda tertawa. Kedua tangannya
dipukulkan ke muka menyongsong serangan. Dua gelombang angin
menderu. Lima orang di sebelah kiri dan lima orang di sebelah kanan
menjerit lalu tergelimpang rubuh! Delapan di antaranya tiada
berkutik lagi. Yang dua menggerang kesakitan muntah-muntah
darah!
Kejut para tua pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim bukan alang kepalang!
Segera mereka menghunus pentungan panjang berkeluk dan menyerbu
kembali! Dengan senjata di tangan maka meski jumlah mereka kini
tinggal sepuluh orang tapi daya serang mereka jauh lebih hebat dan
berbahaya daripada pertama kali tadi!
Raja begal gaji mahal dari Utara diserang demikian rupa masih cengar-
cengir tertawa seakan-akan serangan itu yaitu satu permainan
yang menyenangkannya!
“anak manusia -anak manusia tak berharga berani melawan Raja begal gaji mahal
dari Utara terimalah mampus!”
Mendengar seruan itu, mengetahui bahwa anak manusia yang tengah
mereka gempur yaitu Raja begal gaji mahal dari Utara, tercekatlah hati
orang-orang pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim ! Untuk sesaat lamanya mereka tak
jadi teruskan serangan. Namun salah seorang dari mereka berseru,
“Saudara-saudaraku, kalau betul astaga ini Raja begal gaji mahal dari Utara
mari kita berebut pahala membunuhi nya! Kita balaskan sakit hati
saudara-saudara kita dan tokoh-tokoh tenaga dalam yang telah
dimusnahkannya!”
Mendengar ini keberanian yang tadi menciut kini berkobar
kembali dan kesepuluh orang itu dengan serentak teruskan
serangan mereka secara lebih hebat lagi! Sepuluh pentungan menderu.
Tiga menusuk, empat membabat dan tiga lainnya membacok dari
atas ke bawah! Dapat dibayangkan bagaimana tubuh Raja begal gaji mahal
akan tersatai dan terkutung-kutung dilanda serangan sepuluh
pentungan itu!
Raja begal gaji mahal membentak garang. Tanah bergetar! Tubuhnya
lenyap dalam satu gerakan yang luar biasa cepatnya. Kemudian
terdengar satu suara keluhan yang disusul dengan suara trang trang
trang sampai beberapa kali! Jeritan terdengar susul-menyusul. Tiga
batang pentungan mental ke udara, lima buah tangan terbabat putus!
Apakah yang sesungguhnya telah terjadi?!
Pada waktu sepuluh pentungan berkiblat. Raja begal gaji mahal dengan
jurus tenaga dalam yang luar biasa cepat dan hebatnya, menyelinap di antara
tusukan, bacokan dan babatan pentungan . Kaki kanan menghantam ke
samping menendang seorang penyerang yang paling dekat dan
berlaku lengah! Begitu tendangan mendarat begitu Raja begal gaji mahal
rampas pentungan di tangan laki-laki itu dan pergunakan senjata itu
untuk menangkis serangan sembilan pentungan lainnya dalam satu
jurus ilmu pentungan yang teramat lihay! Tiga buah pentungan di tangan
tua-tua pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim yang berkepandaian tinggi mental,
sedang lima orang lainnya menjerit keras sebab tangan masing-
masing terbabat buntung! Meski tahu bahwa Raja begal gaji mahal bukanlah
tandingan mereka tapi ketiga orang tua itu bukanlah anak manusia -
anak manusia pengecut. Lebih baik mati daripada lari atau menyerah!
sesudah saling memberi syarat ketiganya menyerang lagi dari kiri
kanan dan depan!
Raja begal gaji mahal melintangkan pentungan yang berlumuran darah di
muka dada. Sengaja ditunggunya sampai tiga serangan lawan
berada dekat sekali ke tubuhnya baru dia menggerakkan tangan
kanan menyelundupkan pentungan nya dalam tiga tusukan berantai
yang cepat laksana kilat dan sukar diduga! Ketiga tua pondok pesantren itu
terhuyung bermandikan darah. Yang seorang segera roboh tak
berkutik lagi sebab tusukan pentungan Raja begal gaji mahal tepat menembus
jantungnya. Yang dua lagi terhuyung-huyung nanar, perut robek robek usus
menjela-jela dan akhirnya roboh pula menyusul kawan-kawannya!
Raja begal gaji mahal tertawa gelak-gelak sambil bertolak tangan kiri ke
pinggang.
Tiba-tiba Raja begal gaji mahal dari Utara hentikan tertawanya. Satu
suara laksana ngiangan nyamuk menyelusup di telinganya, “Demi
Tuhan! pondok pesantren yang begini suci telah jadi korban keganasan!
Bangunan suci hendak dimusuhi. Padahal di sini tidak ada harta
berharga emas berbungkah! Sungguh di luar perikeanak manusia an!”
Belum lagi Raja begal gaji mahal sempat berpaling, tahu-tahu sesosok tubuh
berjubah putih melompat turun dari jendela menara sebelah barat!
Gerakan orang ini enteng seringan kapas!
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 2
RANG berjubah putih ini berbadan sangat pendek hingga
jubahnya menjela-jela di tanah. Di bahu kanannya
terselempang sehelai selendang putih berumbai-umbai.
Sorbannya besar sekali. Melihat kepada keadaan tubuhnya yang
masih tegap itu orang akan menaksir dia baru berusia sekitar
setengah abad. Tapi sesungguhnya dia telah hidup tujuh puluh tahun
lebih di atas dunia ini!
“Kau Kyai k.h.mualafudin bin goyim ?!” bentak Raja begal gaji mahal dari Utara.
Orang pendek berjubah putih tidak mengomentari . Diputarnya
kepalanya memandang mayat-mayat yang bergelimpangan hanya
seorang yang masih hidup yaitu yang pentungan nya tadi dirampas Raja
begal gaji mahal , namun keadaannya juga tak ada harapan sebab
tendangan Raja begal gaji mahal telah mematahkan tulang pinggangnya!
Paras laki-laki pendek itu mula-mula tenang sekali. Namun melihat
mayat yang demikian banyaknya tak dapat ia menyembunyikan
gelora darahnya. anu nya yang tertutup kumis dan janggut putih itu
kelihatan kelam membesi!
“Demi Tuhan,” katanya seakan-akan pada dirinya sendiri, “dosa
apakah yang telah kami buat hingga menerima cobaan yang begini
besar?!”
Sejak pertanyaannya tadi tidak diasia kecil b, Raja begal gaji mahal merasa
dianggap remeh dan menjadi marah sekali. Dan mendengar ucapan
si jubah putih, Raja begal gaji mahal pun berkata-kata dengan suara lantang,
“anak manusia katai tolol! Ini bukan cobaan! Orang-orang itulah yang
sengaja mencari mati sendiri sebab keliwat berani melawan Raja
begal gaji mahal dari Utara!”
“Alasan yang tidak beralasan!” komentari si jubah putih masih tanpa
memandang pada Raja begal gaji mahal . “Nyawa anak manusia bukan milik
anak manusia ! Kenapa ada anak manusia yang berani berbuat sewenang-
wenang begini rupa?!”
“Katai! Jangan bicara ngelantur terus-terusan! Katakan kau Kyai
O
k.h.mualafudin bin goyim apa bukan?!”
“Ada apakah kau mencari kyai itu?!”
“Tak perlu bertanya! Kalau kau bukan Kyai k.h.mualafudin bin goyim lekas
katakan di mana dia berada.”
“Apakah ada dendam kesumat lama yang kau bawa datang
kemari? Kyai k.h.mualafudin bin goyim tak ada di sini! Aku wakilnya! Kalau ada
keperluan katakan saja nanti kusampaikan!”
Raja begal gaji mahal dari Utara menimang sejenak. Dia percaya kalau
orang di hadapannya tidak berdusta bahwa Kyai k.h.mualafudin bin goyim tak ada di
pondok pesantren saat itu.
“Sebagai wakil di pondok pesantren ini, di samping harus menyampaikan
pesanku pada Kyai k.h.mualafudin bin goyim kurasa ada baiknya kau mengetahui
maksud kedatanganku kemari! Katakan pada k.h.mualafudin bin goyim bahwa pada
tanggal satu bulan di muka dia harus datang ke puncak gunung Toba
membawa lima puluh keping uang emas sebagai tanda tunduk
padaku dan masuk ke dalam sebuah partai besar yaitu Partai Topan
Utara yang bakal kudirikan dan kuresmikan! Katakan juga padanya
kalau dia berani menolak, lebih baik bunuh diri saja!”
Paras laki-laki berjubah putih itu tambah kelam membesi. “Kalau
aku boleh bertanya, hak apakah yang membuat kau memaksa orang
untuk tunduk dan masuk ke dalam partai yang hendak kau dirikan?!”
Raja begal gaji mahal dari Utara tertawa tawar. “Itu akan kuterangkan
nanti pada hari peresmian berdirinya Partai Topan Utara! Dan jangan
lupa, yaitu juga menjadi kewajibanmu untuk mematuhi pesanku
tadi dan datang ke puncak gunung Toba!”
Kini si jubah putihlah yang tertawa rawan. “Hendak mendirikan
partai dengan main paksa? Hendak mendirikan partai dengan
menempuh jalan berlumuran darah? Sungguh keji!”
“Jadi kau menolak untuk tunduk dan datang?!” tanya Raja
begal gaji mahal . Nada suaranya membayangkan ancaman.
“Aku Kyai Hurajang sebagai wakil pemimpin pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim
berhak menolak permintaanmu yang secara memaksa itu, apalagi
mengingat apa yang telah kau lakukan di sini! Pembicaraan tentang
segala macam partai, tentang segala macam tanggal dan tahun,
tentang segala macam peresmian kita tutup sampai di sini! Sekarang
yang patut dibicarakan ialah tentang pertanggungasia kecil bmu atas dua
puluh korban yang berhamparan itu!”
Raja begal gaji mahal dari Utara meneliti paras Kyai Hujarang sejenak
lalu tertawa gelak-gelak.
“Kukira dengan melihat dua puluh mayat di dekatmu kukira
hidungmu akan menjadi satu. Peringatan bagimu untuk tidak bicara
apalagi bertindak gegabah! Tapi dasar anak manusia tidak tahu tingginya
Gunung Leuser tak tahu dalamnya Danau Toba! Dikasih anggur
malah meminta racun.”
Kyai Hujarang menghela nafas dalam.
“Betapapun tingginya gunung lebih bagus tingginya budi.
Betapapun dalamnya danau lebih baik dalamnya jalan pikiran dan
keanak manusia an. Terserahlah kalau di situ menganggap ini suatu
penantangan. Bagaimanapun aku tak dapat menerima
permintaanmu! Sekarang ulurkan tangan kananmu yang telah
menebar maut di sini!”
“Kalau kuulurkan tangan, kau mau berbuat apakah?!” tanya Raja
begal gaji mahal dari Utara ingin tahu.
“Siapa yang membunuhi hukumannya harus dibunuh! Tapi aku
masih memberi ampun padamu, cukup hanya dengan memotong
tangan kananmu sebatas siku!”
Kembali Raja begal gaji mahal dari Utara tertawa gelak-gelak.
“Kyai tak tahu diuntung!” dampratnya, “Jika kau sanggup
menahan seranganku sampai lima jurus aku bersumpah untuk
bunuh diri di hadapanmu!”
“Ajaran agamaku mengatakan balaslah kebaikan dengan
kebaikan, tapi balaslah kejahatan dengan keadilan! Akan
kulaksanakan keadilan namun sengaja kau minta hukuman yang
lebih berat! Ah... mungkin sudah takdir aku harus turun tangan
menyelamatkan dunia dari angkara murka yang kau timbul tenggelam kan!”
“Sudah jangan ngelantur! Terima jurus yang pertama ini!” bentak
Raja begal gaji mahal dari Utara. Tangan kanannya dipukulkan ke muka!
Satu angin dahsyat menderu dengan kekuatan setengah tenaga
dalam! Melihat datangnya serangan ini Kyai Hurajang salurkan tiga
perempat tenaga dalamnya ke lengan jubah lalu kebutkan lengan
jubah itu! Selarik angin putih menyambar. Tapi betapa terkejutnya
Kyai Hurajang sewaktu tenaga dalam mereka saling bentrokan,
tubuhnya terjajar ke belakang sampai dua tombak! Nyatalah tenaga
dalam lawan jauh lebih hebat! Dan sang kyai sama sekali tidak tahu
kalau Raja begal gaji mahal baru cuma mengandalkan setengah bagian saja
dari tenaga dalamnya!
Melihat sekali hantam saja lawan sudah huyung begitu rupa,
dengan tertawa Raja begal gaji mahal lipat gandakan tenaga dalamnya! Jika
saja Kyai Hurajang tidak lekas melompat pastilah tubuhnya akan
kena disapu dan terlempar jauh!
Menyadari tenaga dalam lawan lebih hebat maka Kyai Hurajang
begitu melompat di udara segera menyambar selendang berumbai-
umbai yang terselempang di bahunya! Dan serentak turun ke tanah
kembali selendang itu dikebutkannya ke arah lawan! Raja begal gaji mahal
terkejut sekali sewaktu merasakan bagaimana kebutan selendang
berumbai-umbai itu mendatangkan angin keras yang dingin
menyembilu tulang-tulang sekujur badannya! Tubuhnya tergontai-
gontai. Tapi cepat dia menguasai diri dan membuka jurus kedua
dengan satu serangan yang luar biasa cepatnya! Kyai Hurajang putar
selendangnya sekeliling tubuh melindungi diri dari gempuran dua
tendangan dan dua jotosan lawan! Laksana disapu topan layaknya
serangan Raja begal gaji mahal menemui kegagalan total!
Tergetar juga hati Raja begal gaji mahal . Tidak disangkanya selendang
lawan mempunyai kehebatan demikian rupa! Tidak menunggu lebih
lama dia segera pentang tangan kanan dan kembangkan kelima jari.
“Aku mau lihat apakah kau sanggup menerima pukulan ilmu
Kuku Api ini?” hardiknya. Kelima jari tangan dijentikkan ke muka.
Dari kuku-kuku jari tangan itu menderulah lima larik sinar kegelapan !
Kyai Hurajang kerahkan seluruh tenaga dalam dan menangkis
dengan selendangnya!
Wuss!
Kyai Hurajang berseru kaget kelangit dan lepaskan selendangnya yang
dalam kejap itu telah berubah menjadi kepulan api dilanda pukulan
Kuku Api yang dilepaskan Raja begal gaji mahal ! Muka kyai ini berubah
pucat laksana kertas! Raja begal gaji mahal dari Utara tertawa mengekeh.
“Apakah cuma itu satu-satunya senjata yang kau andalkan hingga
kau demikian pucatnya?!” ujar Raja begal gaji mahal mengejek!
“Aku masih belum kalah.” kata Kyai Hurajang.
“Dalam dua jurus mendatang jangan harap kau bisa lepas dari
tanganku!” Kyai Hurajang rangkapkan kedua tangan di muka dada,
mata meram dan mulut komat-kamit. Sesaat kemudian anu nya
berubah menjadi biru.
“Ha ha... ilmu siluman apakah yang hendak kau terlontar keluar kan Kyai?!”
ejek Raja begal gaji mahal dari Utara. Kyai Hurajang usapkan telapak
tangannya ke muka. Warna biru di anu nya lenyap dan sebagai
gantinya kini kedua tangannya sampai pergelangan berubah menjadi
biru legam dan bersinar!
“Bersiaplah untuk menerima kematian!” desis Kyai Hurajang lalu
tutup ucapannya dengan hantamkan kedua tangannya ke muka! Dua
larik sinar biru menderu ke arah Raja begal gaji mahal dari Utara! Inilah ilmu
pukulan Kelabang Biru yang pernah dituntut Kyai Hurajang dari
seorang sakti di Pulau asia kecil ! Jangankan anak manusia , batu karang yang
bagaimanapun atosnya akan hancur lebur dilanda dua larik sinar
biru itu. Jika dipukulkan ke pohon besar, maka pohon itu akan
menciut mati detik itu juga akibat racun dahsyat yang terkandung
dalam larikan sinar biru itu! Raja begal gaji mahal dari Utara juga sudah
pernah mendengar tentang ilmu pukulan Kelabang Biru dan sudah
maklum akan kehebatannya. sebab nya begitu lawan lepaskan
pukulan ini tak ayal lagi dia segera gerakkan tangan kanan ke
pinggang! Sekejap kemudian sewaktu dua larik sinar biru itu akan
melandanya, selarik sinar kuning yang terang berkelebatan ke depan
dan terdengarlah satu letusan yang keras sekali sewaktu kedua sinar
itu saling beradu di udara! Kyai Hurajang terjajar ke belakang,
tersandar ke kaki menara. Dadanya sakit, nafasnya sesak sedang
parasnya pucat tiada berdarah. Di lain pihak kelihatan kedua kaki
Raja begal gaji mahal dari Utara melesak ke tanah sedalam satu setengah
dim. Tangan kanannya yang memegangi sebilah begal gaji mahal emas masih
diacungkan ke udara! Senjata inilah tadi yang telah mengeluarkan
sinar kuning dan bertubrukan dengan sinar biru pukulan Kyai
Hurajang! Perlahan-lahan Raja begal gaji mahal turunkan tangan kanannya
dan masukkan begal gaji mahal Emas itu ke balik baju ungunya. Dia
memandang ke muka. Kyai Hurajang telah melosoh ke tanah. saat
kepalanya terkulai ke samping, nyawanyapun lepaslah! Raja begal gaji mahal
dari Utara tertawa mengekeh. Dari dalam saku pakaiannya
diterlontar keluar kannya sebuah benda dan dilemparkannya ke arah kepala
Kyai Hurajang! Benda itu menancap tepat di kening sang Kyai dan
ternyata yaitu sebuah bendera kecil berbentuk segitiga berwarna
ungu, pada tengah-tengahnya ada gambar dua buah begal gaji mahal
kuning saling bersilangan. Pada tiang bendera kecil terikat segulung
kertas! Raja begal gaji mahal terus juga mengumbar tertawanya. sesudah
memandang berkeliling akhirnya ditinggalkannya tempat itu!
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 3
ADA masa itu di bagian utara Pulau pegunungan khaf ada satu
gerombolan pasukan jahat yang sangat ganas dan ditakuti di delapan
penjuru angin. Gerombolan pasukan jahat ini terdiri dari lima orang
yang dipimpin oleh seorang yang bergelar Setan Cambuk. Empat
orang anak buahnya masing-masing Setan pentungan , Setan Pisau,
Setan begal gaji mahal dan Setan Gada. Kelimanya ahli dan lihay
memainkan senjata yang sesuai dengan gelar yang mereka pakai! Di
mana-mana mereka muncul pasti timbul tenggelam keonaran bahkan tak jarang
pula mereka menculik dewi lesbi -dewi lesbi untuk dirusak
kehormatannya lalu dibunuh! Kelima pasukan jahat -pasukan jahat ganas yang
berkepandaian tinggi itu menamakan kelompok mereka dengan
nama Gerombolan Setan kegelapan !
Telah beberapa orang tokoh tenaga dalam di utara Pulau pegunungan khaf turun
tangan untuk membasmi Gerombolan Setan kegelapan ! Tapi tokoh-tokoh
tenaga dalam yang bermaksud suci itu terpaksa korbankan jiwa mereka
sendiri sebab tidak sanggup menghadapi kelima anak manusia jahat itu.
Lagipula untuk mencari sarang mereka bukan hal yang mudah!
Konon kabarnya Gerombolan Setan kegelapan itu bersarang di satu
rimba belantara yang sangat rapat tak tertembus sinar matahari dan
hampir tak pernah dimasuki anak manusia , bahkan binatang buas pun
ngeri diam di sana sebab sekali masuk ke dalam rimba itu sukar
untuk dapat terlontar keluar lagi!
Dunia pertenaga dalam an gempar saat Gerombolan Setan kegelapan
bentrokan dengan seorang anak murid kelas satu dari partai tenaga dalam
Bintang Utara. Hal ini terjadi belum lama berselang. Anak murid
Partai Bintang Utara yang berkepandaian tinggi itu mula-mula
berhasil melukai salah seorang anggota Gerombolan Setan kegelapan
yaitu yang bergelar Setan Pisau, namun nasibnya sial. Gerombolan
Setan kegelapan berhasil menawannya hidup-hidup. Kepalanya
dipenggal dan dikirimkan kepada Ketua Partai Bintang Utara.
Pecahlah permusuhan dan saat Gerombolan Setan kegelapan datang
P
mengamuk ke pusat kediaman Partai Bintang Utara, tak satupun
yang mereka biarkan hidup! Ketua dan Wakil Ketua Partai terbunuh!
Seluruh anak murid partai menemui ajal dan tempat kediaman Partai
Bintang Utara mereka musnahkan sama rata dengan tanah! Sejak itu
nama Gerombolan Setan kegelapan semakin ditakuti orang di seluruh
pelosok utara Pulau pegunungan khaf . Jangankan berhadapan, mendengar
namanyapun orang sudah tercekat dan ngeri!
Pada suatu malam yang gelap gulita tiada berbulan dan tiada
berbintang, di puncak sebuah puncak gunung kelihatanlah sesosok bayangan
hitam berlari sangat cepatnya. Demikian cepatnya hingga beberapa
detik kemudian bayangan itu sudah lenyap dari puncak puncak gunung dan kini
kelihatan dengan sebatnya lari menuruni lereng puncak gunung sebelah
tenggara menuju ke sebuah lembah berbatu-batu. Di pertengahan
lembah, di atas sebuah batu besar bayangan ini berhenti dan
memandang berkeliling. Pandangannya tertuju pada rimba belantara
hitam pekat ditelan kegelapan yang terletak di ujung lembah. saat
dia berniat hendak menggerakkan kedua kakinya melanjutkan
perjalanan menuju ke rimba belantara itu mendadak telinganya
menangkap suara kaki-kaki anak manusia yang tengah berlari di kejauhan.
Menurut taksirannya lebih dari tiga orang. Dengan cepat orang ini
menyelinap ke balik batu besar dan bersembunyi.
Hampir setengah peminum teh kemudian, dari arah timur
kelihatan lima titik hitam yang lari dengan cepat memasuki lembah.
Ternyata lima titik hitam ini yaitu lima sosok tubuh anak manusia yang
berpakaian kegelapan , berikat kepala kegelapan , berambut pirang kegelapan
bahkan muka merekapun dicat dengan warna kegelapan ! Dan kelimanya
bukan lain daripada Gerombolan Setan kegelapan yang saat ini tengah
kembali ke sarangnya di dalam rimba belantara. Dua orang di antara
mereka membawa sebuah buntalan. Di pertengahan lembah, tak
berapa jauh dari batu besar di mana orang tadi bersembunyi, salah
seorang dari kelimanya yaitu Setan Cambuk hentikan lari dan
memandang berkeliling.
“Ada apa?” tanya Setan begal gaji mahal . Dia dan kawan-kawannya
memandang pula berkeliling.
Sebagai pemimpin, Setan Cambuk yaitu paling tinggi ilmunya.
Dia mengomentari , “Aku mendapat firasat ada seseorang yang tengah
mengintai gerak-gerik kita saat ini!”
“Ah, itu hanya perasaanmu saja, Setan Cambuk!” kata Setan
Gada sambil usut-usut dagunya. “Siapa anak manusia nya yang berani
berada di tempat ini? Bangsa iblis jadi-jadian pun tak punya nyali
berada di sekitar daerah kita ini!”
Setan Cambuk masih kurang enak perasaannya. Dia memandang
lagi berkeliling sampai sepasang matanya membentur batu besar
yang terletak tiga tombak jauhnya. Tangan kanannya bergerak gerak
mengeluarkan senjatanya yaitu sebuah cambuk berwarna kegelapan !
Sekali tangan itu menggerakkan hulu cambuk maka terdengarlah
suara menggelegar dan, byurr! Batu besar di tengah lembah hancur
lebur berkeping-keping!
“Nah kau lihat sendiri Setan Cambuk!” kata Setan Gada. “Jika
ada bangsa anak manusia yang bersembunyi dan mengintai kita di balik
batu itu tentu sudah mencelat hancur lebur tubuhnya! Ayo kita
lanjutkan perjalanan!”
Sewaktu Gerombolan Setan kegelapan itu lenyap di dalam rimba
belantara, sesosok tubuh yang bertiarap hampir sama rata di dekat
batu besar yang tadi dihancurkan oleh Setan Cambuk, dengan cepat
bangkit!
Meskipun batu di mana dia bersembunyi itu dihancurleburkan
oleh cambuk namun keadaan malam yang gelap gulita ditambah
dengan rumput-rumput liar yang tinggi masih sanggup
menyembunyikannya hingga tidak terlihat oleh Setan Cambuk dan
kawan-kawannya.
“Kurang ajar!” maki orang ini. “Sebentar lagi kalian akan rasakan
hadiahku setan-setan kegelapan !” Habis berkata-kata begitu orang ini segera
berkelebatan ke arah lenyapnya Gerombolan Setan kegelapan .
Kira-kira setengah jam memasuki rimba belantara yang gelap
gulita itu dia menghentikan larinya dan berjalan dengan perlahan
penuh waspada. Sepasang matanya demikian tajamnya hingga
meski di sekitarnya berada dalam kepekatan gelap gulita tapi dia
masih sanggup melihat jelas sejarak lima tombak berkeliling!
Kurang dari sepeminuman teh orang ini menghentikan
langkahnya. Di depannya berdiri sebuah pohon yang luar biasa
besarnya laksana raksasa hitam yang berdiri dengan megah di
malam buta! saat mendongak ke atas, tertahan oleh cabang-
cabang pohon yang besar-besar kelihatanlah sebuah pondok di atas
pohon itu. Mulai dari lantai dan dinding sampai ke atap pondok ini
terbuat dari rotan yang sebesar-besar pergelangan kaki berwarna
kuning mengkilap. Rotan-rotan itu dibuat demikian licinnya hingga
jangankan anak manusia biasa, seekor semut pun pasti akan terpeleset
dan jatuh bila menginjaknya.
Pintu pondok di atas pohon besar itu kelihatan tertutup. Namun
dari celah-celah dinding, atap dan lantai kelihatan menyeruak sinar
lampu! sesudah meneliti suasana sekitarnya orang yang berada di
bawah pohon lalu melompat ke atas pohon dan sesaat kemudian
tanpa mengeluarkan sedikit suara pun tahu-tahu dia telah berada di
atap pondok rotan. Seperti telah dijelaskan rotan itu sangat licin
sekali hingga jangankan anak manusia biasa, seekor semut pun akan
terpeleset jika merayap di atasnya. Tapi melihat kepada kenyataan
bagaimana orang itu sanggup berdiri di atas atap pondok bahkan
tanpa suara sama sekali maka jelaslah dia seorang yang berilmu
sangat tinggi! Melalui celah-celah atap rotan orang itu mengintip ke
dalam pondok. Lima orang berpakaian kegelapan , berambut kegelapan dan
beranu kegelapan duduk mengelilingi meja bukan lain dari
Gerombolan Setan kegelapan . Mereka sibuk menghitung kepingan-
kepingan uang emas dan barang-barang perhiasan hasil pasukan jahat an
mereka malam itu.
Tengah asyik menghitung-hitung itu tiba-tiba dengan ilmu
menyusupkan suara Setan Cambuk berkata-kata, “Kalian bersiaplah! Ada
seseorang di atas atap!”
Keempat orang itu terkejut dan segera bersiap. Setan Cambuk
mendongak ke atas dan berseru lantang, “Tamu lancang! Kau telah
berani datang dan mengintai! Lekas turun serahkan diri!”
Dari atas atap terdengar suara tertawa mengekeh! Tiba-tiba
beberapa buah rotan di atas atap menguit dan terbuka lebar.
Sesosok tubuh berpakaian gelap melompat turun. Serentak dengan
itu Setan Cambuk kiblatkan senjatanya ke arah si pendatang! Setan
Pisau tak ketinggalan. Sekali tangannya bergerak gerak maka lima buah
pisau melesat terbang! Lima buah pisau menancap di pakaian orang
yang turun dan di saat itu pula ujung cambuk melanda membuat
sasarannya hancur lebur! Tapi alangkah terkejutnya kelima orang itu
melihat apa yang terjadi! Ternyata yang mereka serang bukanlah
sosok tubuh seseorang melainkan cuma sehelai pakaian dan celana
panjang yang saling dikaitkan satu sama lain!
“Kurang ajar! Siapa yang berani mempermainkan Gerombolan
Setan kegelapan ?!”
Terdengar lagi suara mengekeh di atas atap. Sebuah rotan terkuit
dan sebuah benda melayang ke bawah! sebab takut akan tertipu
lagi, kelima anak manusia beranu kegelapan itu tak mau menyerang! Tapi
saat benda yang melayang itu menancap di atas meja di hadapan
mereka maka kembali kelimanya terkejut! Benda itu ternyata yaitu
sebuah bendera kecil berbentuk segi tiga dengan gambar dua buah
begal gaji mahal bersilangan di bagian tengahnya!
“Raja begal gaji mahal dari Utara!” seru Setan Pisau! Setan Cambuk
meskipun berada di sarang sendiri dan lengkap bersama kawan-
kawannya namun melihat bendera kecil itu dan mengetahui siapa
adanya tamu di atas atap menjadi tercekat lalu lambaikan tangannya
dan sekaligus pelita di empat sudut pondok pun padamlah! Suasana
gelap gulita kini dan di atas atap terdengar suara tawa bergelak.
“Gerombolan Setan kegelapan ! Beginikah cara kalian menyambut
kedatangan tamu?!”
Di dalam kegelapan Gerombolan Setan kegelapan sudah cabut
senjata masing-masing. Juga dari dalam kegelapan itu terdengar
suara asia kecil ban Setan Cambuk.
“Raja begal gaji mahal ! Angin apakah gerangan yang membawa kau
datang ke tempat kami?! Jika angin baik dipersilahkan turun dengan
hormat! Jika angin buruk yang membawa penyakit sebaiknya lekas
tinggalkan tempat ini!”
Terdengar suara tertawa gelak-gelak dari orang di atas atap yang
memang Raja begal gaji mahal dari Utara adanya. Dari celah-celah rotan
atap kelihatan melesat empat buah benda bercahaya seperti
kunang-kunang yang masing-masing menuju ke empat sudut pondok
di mana terletak pelita. Sesaat kemudian ke empat pelita itupun
menyalalah kembali! Lima anak manusia bermuka kegelapan terkejut bukan
main namun mereka menyembunyikan rasa kagum masing-masing.
“Lekas katakan maksud kedatanganmu!” seru Setan Cambuk
pula.
“Ah, aku sudah masuk ke dalam pondokmu, sungguh keterlaluan
kalau kalian tuan gudang raksasa sama sekali tidak melihatnya!”
Gerombolan Setan kegelapan terkejut dan serempak berpaling ke
belakang. Astaga! Mata mereka terbeliak besar. Tamu yang mereka
sangkakan masih di atas atap tahu-tahu sudah masuk ke dalam
pondok dan berada di belakang mereka!
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 4
ETAN pentungan yaitu yang paling lekas naik darah di antara
kelima Setan kegelapan . Melihat orang berani mempermainkan
dirinya dan kawan-kawan serta masuk ke dalam pondok
dengan petatang-peteteng begitu rupa marahlah dia dan segera
menghunus pentungan .
“Raja begal gaji mahal . Kau anggap kami ini apakah hingga tak meman–
dang mata sedikitpun terhadap kami?!” bentak Setan pentungan .
Setan Gada menepuk bahu kerabatnya itu dan berbisik, “Jangan
kesusu bertindak gegabah. astaga ini sangat lihay!”
Sementara itu Setan Cambuk maju selangkah dan berkata-kata,
“Harap segera beri tahu maksud kedatanganmu, Raja begal gaji mahal !”
Raja begal gaji mahal dari Utara menyeringai dan rangkapkan tangan di
muka dada.
“Kedatanganku ke sini yaitu membawa angin baik dan juga
angin buruk!”
Setan Cambuk kerenyitkan kening! “Kami tak mengerti. Harap
dijelaskan biar terang!”
Kembali Raja begal gaji mahal menyeringai dan membuka mulut,
“Pertama jika kalian berlima sedia tunduk padaku dan masuk ke
dalam Partai Topan Utara yang bakal kuresmikan pada tanggal 1
bulan di muka maka aku datang ke sini membawa angin baik. Untuk
itu kalian harus menyerahkan masing-masing lima puluh keping uang
emas dan pada hari peresmian berdirinya Partai Topan Utara kalian
harus datang ke puncak gunung Toba!”
Kelima Setan kegelapan saling berpandangan.
“Dan kalau kami menolak?” menyeletuk Setan begal gaji mahal .
“Berarti kalian sengaja menghendaki angin buruk!” komentari Raja
begal gaji mahal dari Utara. “Dan kalian terpaksa kumusnahkan dari atas
bumi ini!”
Kesunyian menyeling beberapa saat lamanya.
“Bagaimana? Angin yang manakah yang kalian pilih?” terdengar
S
Raja begal gaji mahal bertanya.
Setan Cambuk rangkapkan tangan di muka dada dan mengomentari ,
“Soal mendirikan partai yaitu urusanmu. Mengapa kami yang tak
ada sangkut pautnya hendak dilibatkan?!”
“Kau tak layak bertanya!” bentak Raja begal gaji mahal dari Utara.
“Kalau begitu kau juga tidak layak memaksa!” balas membentak
Setan pentungan penuh berangasan. Raja begal gaji mahal memandang lekat-
lekat pada Setan pentungan lalu tertawa sedingin salju di puncak
gunung.
“Memang maksudku mendirikan Partai Topan Utara itu banyak
mendapat tantangan! Tapi semua yang menantang telah tinggal
nama belaka. Agaknya hari ini aku berhadapan pula dengan
anak manusia -anak manusia keras kepala yang ingin tinggalkan nama percuma
di muka bumi ini!”
“Jangan mimpi di siang bolong brow !” tukas Setan pentungan .
“Kami bukan bangsa kacoak yang bisa dipaksa, kami bukan bangsa
kroco yang bisa diperbudak siapapun! Sekalipun Raja dari Akherat!”
Meski hatinya sepanas bara dan mukanya kelam mekegelapan
namun Raja begal gaji mahal dari Utara masih saja tertawa seenaknya.
“Setan Cambuk! Kau sebagai pemimpin dari Gerombolan Setan
kegelapan harap segera beri asia kecil ban. Mau masuk partaiku atau
musnah?!”
“Raja begal gaji mahal !” menyahuti Setan Cambuk. “Di dunia ini masing-
masing anak manusia berhak hidup menempuh jalannya sendiri-sendiri!
Mau malang, mau melintang itu yaitu urusan dan kepentingannya
sendiri! Maksudmu untuk mendirikan Partai Topan Utara itu tentu
saja baik. Tapi untuk masuk ke dalamnya harap kau suka
memberikan kelonggaran barang satu dua minggu agar kami
pertimbangkan dan pikirkan!”
“Aku datang malam ini dan harus dapat asia kecil ban malam ini juga!”
kata Raja begal gaji mahal tegas.
Mendidihlah amarah Setan Cambuk. “Barangkali kau sudah jemu
hidup Raja begal gaji mahal ?!”
“Kurasa demikian.” menimpali Setan pentungan . “Dari Raja begal gaji mahal
di atas dunia dia hendak minta jadi Raja Neraka di alam akhirat!”
Raja begal gaji mahal dari Utara menyeringai. Dia memandang tak
berkesip pada Setan Cambuk dan berkata-kata, “Sekali lagi aku minta
asia kecil banmu yang tegas. Jika menolak kalian tak akan melihat
matahari besok hari!”
Setan Cambuk buka kedua tangannya yang sejak tadi
dirangkapkan di muka dada. Dengan tertawa getir dia berkata-kata,
“Meski namamu ditakuti di mana-mana tapi nama Setan kegelapan telah
lebih dulu tersohor di delapan penjuru angin! yaitu tidak
sepantasnya kalau Setan kegelapan musti patuh pada Raja begal gaji mahal !”
“asia kecil banmu sudah cukup jelas! Betul-betul kau dan kambrat-
kambratmu sudah jemu hidup!”
“Kami berlima kau seorang diri! Sekalipun kau punya lima kepala
sepuluh tangan dan kaki, mana mungkin bisa menang?!” ejek Setan
Gada.
“Sebaliknya sekalipun kalian dua kali lebih banyak dari ini jangan
harap akan lolos dari lobang jarum kematian!”
“astaga rendah! Minggatlah ke neraka!” bentak Setan pentungan .
Tak terlihat kapan dia mencabut pentungan nya dan tahu-tahu senjata
itu sudah berkiblat di depan hidung Raja begal gaji mahal dari Utara!
“Keparat!” damprat Raja begal gaji mahal . Sesaat sebelum pentungan
menyambar mukanya lima jari tangannya menjentik! Lima sinar
kegelapan kekuningan menderu dan tubuh Setan pentungan mencelat ke
dinding pondok dalam keadaan hangus, roboh ke lantai tanpa bisa
berkutik lagi! Bau daging terpanggang memenuhi pondok itu!
Kejut Setan Cambuk dan tiga Setan kegelapan lainnya bukan alang-
kepalang! Setan pentungan yaitu jago nomer dua sesudah Setan
Cambuk. Bagaimana dia bisa dibikin konyol dalam satu gebrakan
begitu saja?! Setan Cambuk tak menunggu lebih lama. Begitu juga
tiga kawannya. Serentak mereka cabut senjata masing-masing dan
menerjang ke depan! Pertempuran hebat segera berkecamuk!
Bertempur dalam jarak dekat begitu rupa menyukarkan bagi Setan
Cambuk untuk mempergunakan senjatanya. sesudah melipat tiga
lebih dulu cambuknya baru dia menerjang membantu kawan-
kawannya.
Tiga jurus berlalu dengan cepat. Menyangka dalam tiga jurus itu
dia dan kawan-kawannya segera akan dapat membereskan lawan
sebaliknya Setan Cambuk mengeluh dalam hati sebab
kenyataannya dia berempatlah yang kena didesak!
Tiba-tiba Setan Cambuk bersuit memberi tanda. Setan Pisau,
Setan begal gaji mahal dan Setan Gada melompat pondok. Dan di saat itu
terdengar suara menggelegar! Cambuk di tangan Setan Cambuk
melesat menghantam ke arah muka Raja begal gaji mahal . Di kejap yang
sama lima buah pisau menderu dilemparkan Setan Pisau! Raja
begal gaji mahal membentak keras hingga pondok rotan itu tergetar hebat!
Kelihatan sekilas tangannya yang sebelah kiri bergerak gerak kemudian
tubuhnya lenyap. Sekejap kemudian terdengar suara bergedebuk
yang disusul suara pekik setinggi langit dan yang berakhir suara
seruan tertahan!
Apa yang terjadi demikian cepatnya hingga tak sempat
seorangpun dari keempat Setan kegelapan itu dapat melihat dengan
jelas. saat semua itu telah terjadi barulah mereka sadar dan
terkesiap! Sewaktu diserang oleh cambuk dan lima buah pisau, Raja
begal gaji mahal jatuhkan dirinya ke lantai sambil mempergunakan tangan
kiri menyambut bagian belakang dari ujung cambuk! Bukan saja Raja
begal gaji mahal berhasil menyambut dan menangkap ujung cambuk Setan
Cambuk tapi sekaligus begitu jatuhkan diri dia melewatkan lima
pisau yang terbang ke arahnya dan bergulingan ke tempat Setan
Pisau yang telah melepaskan ke lima pisau itu. Saking cepatnya
gerakan itu Setan Pisau sendiri tak tahu kalau dirinya diserang. Dan
tiba-tiba saja satu jotosan yang ratusan kati beratnya telah melanda
dadanya! Tulang dadanya hancur! Darah membusai di mulutnya.
Tubuhnya rebah ke lantai! Di lain kejap Raja begal gaji mahal melompat ke
kiri dan membuat tiga kali putaran. Maka tahu-tahu Setan Cambuk
merasakan sekujur tubuhnya telah terikat erat oleh cambuknya
sendiri hingga untuk beberapa saat lamanya dia tak bisa bergerak gerak
barang sedikitpun! Raja begal gaji mahal dari Utara tertawa mengekeh!
Suara tawanya lenyap ditelan deru dua serangan dari samping yaitu
serangan yang dilancarkan Setan begal gaji mahal dan Setan Gada!
Serangan ini hebat dan ganas sekali sebab dilancarkan dengan
penuh amarah serta segala kelihayan yang ada! Dan hasil dari
serangan itu yaitu lebih hebat lagi!
Sekejap senjata kedua Setan kegelapan itu akan menemui
sasarannya maka kelihatanlah kiblatan sinar kuning yang
menyilaukan. begal gaji mahal dan gada di tangan kedua kawan Setan
Cambuk itu terlepas mental. Keduanya terhuyung-huyung dengan
memegangi i dada yang berlumuran darah tertusuk begal gaji mahal Emas di
tangan Raja begal gaji mahal dari Utara. Sesaat kemudian mereka merasa
sekujur tubuh mereka panas dingin, jalan darah seperti terbalik dan
kepala laksana mau pecah. Sewaktu lutut masing-masing menjadi
goyah keduanya bergelimpangan rebah, berkelojotan sejenak lalu tak
bergerak gerak lagi alias mati!
Raja begal gaji mahal dari Utara tertawa mengekeh. Sekali dia meniup
begal gaji mahal Emas maka lenyaplah noda darah pada ujung senjata itu.
Sambil memasukkan senjata sakti itu ke sarungnya yang tersisip di
pinggang, Raja begal gaji mahal berpaling pada Setan Cambuk yang saat itu
telah melupakan untuk membebaskan dirinya dari libatan cambuk
sebab terkesiap melihat bagaimana keempat anak buahnya satu
demi satu menemui ajal di tangan Raja begal gaji mahal !
“Bagaimana?! Apakah kau masih punya nyali untuk
menghadapiku?!” tanya Raja begal gaji mahal . Paras Setan Cambuk yang
tadi sepucat kertas kini menjadi kelam kegelapan . Sekali dia berontak
maka lepaslah ikatan cambuk di sekujur tubuhnya!
“Masih mau melawan?!” bentak Raja begal gaji mahal seraya siapkan
ilmu pukulan Kuku Api di tangan kanannya. Meski darahnya
mendidih, meski amarah bergejolak membakar hatinya namun pada
dasarnya Setan Cambuk memang sudah tak punya nyali untuk
menempur Raja begal gaji mahal . Dia sudah saksikan sendiri kehebatan
Raja begal gaji mahal ! Sudah saksikan pula kematian kawan-kawannya.
Berlima dia tak sanggup mengalahkan Raja begal gaji mahal , apalagi dengan
seorang diri.
“Aku mengaku kalah.” desis Setan Cambuk seraya melemparkan
senjatanya.
“Mengaku kalah berarti tunduk kepadaku!”
“Aku tunduk!” kata Setan Cambuk dengan hati penasaran.
“Dan harus bersumpah untuk masuk ke dalam Partai Topan
Utara!”
“Aku bersumpah!” dan Setan Cambuk mengangkat tangan
kanannya sebagaimana laku seorang yang tengah disumpah. Tapi
tiba-tiba tangannya itu secepat kilat dipukulkan ke muka.
Wutt!
Selarik sinar hitam menderu ke arah Raja begal gaji mahal . Kejut dan
amarah Raja begal gaji mahal bukan main!
“Keparat berani menipuku!” hardik Raja begal gaji mahal .
“astaga ! Mampuslah!” teriak Setan Cambuk seraya hantamkan
tangan kanannya sekali lagi! Tapi yang sekali ini Raja begal gaji mahal dari
Utara tidak memberi hati lagi. Lima jari tangan kanannya menjentik.
Lima sinar kegelapan kekuningan menderu dan terdengarlah pekik
pemimpin Gerombolan Setan kegelapan itu! Riwayatnya tamat! Tubuhnya
hangus kehitaman menghampar bau daging yang terpanggang!
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 5
UNCAK puncak gunung Toba merupakan selimutan hutan belantara yang
amat rapat sebab jarang diinjak dan didatangi anak manusia .
Delapan penjuru kaki puncak gunung berhubungan dengan pantai yang
setiap saat disirami pecahan dan buih ombak sehingga dengan kata
lain puncak gunung besar itu yaitu sebuah pulau yang terletak di tengah
danau yang sangat luas.
Dalam tiupan angin siang yang sepoi-sepoi basah, di atas air
danau kelihatan meluncur sebuah perahu yang ditumpangi oleh tiga
orang berjubah dan bersorban putih! Ketiganya tidak memegangi
sebuah pendayung pun, tapi hebatnya, dengan mempergunakan
telapak-telapak tangan sebagai pengganti pendayung, ketiganya
membuat perahu itu meluncur laksana naga terbang di atas
permukaan air danau hingga dalam tempo yang singkat perahu
merekapun sudah mendarat di bagian timur pulau, dan mereka
melompat dalam gerakan-gerakan yang luar biasa ringannya!
Sewaktu melangkah di atas pasir pantai yang basah, sama sekali
kaki-kaki mereka tidak meninggalkan jejak barang sedikitpun.
Nyatalah ketiga orang ini anak manusia -anak manusia berkepandaian tinggi!
Salah seorang dari ketiganya yang agaknya menjadi pemimpin
rombongan memandang berkeliling, lalu memberi isyarat pada kedua
kawannya dan sebentar kemudian ketiganya sudah berlari laksana
terbang menuju ke puncak puncak gunung Toba. Semakin jauh ke atas puncak gunung
semakin susah perjalanan sebab sangat rapatnya pohon-pohon dan
semak-belukar. Ketiga orang ini tentu saja tidak mau rusak pakaian
mereka terkait ujung ranting dan semak belukar. sebab nya mereka
pun melanjutkan perjalanan dengan ‘berlari’ di atas pohon,
melompat dari satu cabang ke cabang lain dan tanpa mengeluarkan
suara barang sedikitpun! Benar-benar amat mengagumkan!
Beberapa lama kemudian ketiganya sampai di puncak puncak gunung
Toba. Yang terdepan berhenti di cabang paling atas dari sebuah
pohon yang besar dan luar biasa tingginya. Kawan-kawannya
P
kemudian berdiri di sisi kiri kanan dan mereka sama memandang ke
depan.
Di depan sana, dikelilingi oleh pohon-pohon besar tinggi ada
sebuah bangunan berbentuk istana. Tapi bangunan ini sudah sangat
tua sekali dan tidak mendapat rawatan sebagaimana mustinya
hingga keadaannya amat menyeramkan! Seluruh bangunan
diselimuti debu tebal. Hampir di setiap sudut kelihatan jaring laba-
laba bahkan juga tampak sarang-sarang burung dan kelelawar! Atap
bagian depan miring ke kiri. Di atas genting tumbuh pohon-pohon
kecil, lumut menyelimut di mana-mana.
“Inikah tempatnya?!” tanya salah seorang laki-laki tua di atas
pohon.
“Kelihatannya seperti tak pernah didatangi anak manusia . Mungkin
kau salah.”
Laki-laki yang berdiri di tengah memandang berkeliling sebentar
lalu mengomentari , “Ke manapun mata ditujukan hanya itu satu-satunya
bangunan yang kelihatan di puncak puncak gunung ini!”
“Tapi sungguh tak...”
“Diam! Ada orang datang!” kata orang tua yang di tengah. Sesaat
kemudian baru dua orang tua lainnya mendengar suara
bergemerisik. Ini sudah cukup menjadi pertanda bagaimanapun
tingginya ilmu kedua orang yang belakangan ini tapi masih berada di
bawah orang tua yang pertama. Ketiganya cepat memandang
berkeliling. Baru saja memutar leher tiba-tiba mengumandang suara
bentakan yang sangat keras!
“Tiga tua renta di atas pohon, apakah datang ada membawa kain
kafan untuk pembungkus jenazah kalian masing-masing kelak?!”
Ketiga orang tua di atas pohon terkejut bukan alang-kepalang.
Terkejut bukan sebab keras lantangnya suara bentakan itu yang
hingga saat itu masih mengumandang ke seluruh pelosok puncak gunung , juga
bukan sebab bentakan yang demikian menganggap rendah bahwa
mereka akan menemui ajal! Yang mengejutkan mereka ialah sebab
suara bentakan itu jelas sekali yaitu suara dewi lesbi !
Dan belum habis keterkejutan ketiganya, suara bentakan itu
mengumandang kembali lebih keras dan kali ini bernada
memerintah, “anak manusia -anak manusia berjubah putih! Lekas turun!”
Pertama sekali suara bentakan itu terdengar datangnya dari arah
barat, di antara pohon-pohon besar yang rapat. Yang kedua kali tadi
bentakan itu datangnya dari arah bangunan tua! Maka ketiga orang
tua berjubah putih itupun tanpa melupakan kewaspadaan segera
melompat turun ke pelataran batu yang ada di depan bangunan.
Namun tiada terkirakan kejut dan peranjat mereka sewaktu orang
yang tadi membentak bukan muncul dari dalam bangunan tua
melainkan dari balik pohon besar di atas mana mereka tadi berdiri!
Nyatalah betapa hebat dan lihaynya ilmu memindahkan suara orang
itu! Dan yang lebih membuat ketiga orang tua bersorban itu lebih-
lebih kagum ialah orang yang muncul itu yaitu seorang dewi lesbi
berpakaian ungu. Rambutnya panjang hitam tergerai sampai ke
punggung. Parasnya ditutup dengan sehelai kerudung yang juga
berwarna ungu. Mendengar kepada suaranya yang tajam menyorot,
dewi lesbi ini pastilah bersifat keras dan galak! Ketiga orang tua tak
dapat menduga berapa kira-kira usia dewi lesbi berkerudung ini.
Dan dalam berdiri terpisah sejauh beberapa tombak itu ketiganya
dapat mencium bau harum yang terlontar keluar dari tubuh dan pakaian
dewi lesbi berkerudung!
“Dengan siapakah kami berhadapan?!” tanya orang tua yang
bertindak sebagai pemimpin rombongan.
Dari balik kerudung ungu terdengar suara mendengus. “Kalian
pendatang-pendatang yang tidak tahu diri dan lancang berani datang
kemari yang musti terangkan diri!”
Orang tua itu batuk-batuk dan sunggingkan senyum.
“Jangan tertawa macam monyet kurang ingatan!” bentak
dewi lesbi -berkerudung!
“Kalau sekiranya kau mau membuka kerudung, baru kami akan
terangkan siapa kami dan juga maksud kedatangan kami bertiga ke
sini!”
Terdengar suara gigi-gigi berkeretakan! “Tua bangka keparat!
Sudah hampir mampus masih berhati kotor ingin melihat paras
dewi lesbi ! Apakah itu sifat orang beragama macam kalian!”
kegelapan lah anu ketiga orang berjubah putih, apalagi yang tadi
bicara. Dia berkata-kata begitu tadi dengan maksud untuk mengetahui
dengan siapa sesungguhnya dia berhadapan, tapi si kerudung ungu
salah sangka dan mendampratnya!
“Kami orang-orang tua mana ada pikiran untuk tergoda pada
keindahan dunia ini! Justru kedatangan kami ke sini yaitu untuk
menyelamatkan dunia ini dari segala macam kekotoran!”
dewi lesbi berkerudung tertawa. Suara tawanya cukup merdu
tapi juga cukup menyeramkan! “Hebat sekali kalau begitu!” katanya
dengan nada mengejek. “Tapi kau kesasar datang ke sini, orang-
orang tua! Kau kesasar mengantarkan jiwa! Tahukah kau bahwa
setiap ada anak manusia luaran yang berani menginjakkan kakinya di
pulau ini berarti mati?! Sekarang lekas beri tahu nama kalian agar
setan-setan penghuni pulau lebih cepat mengenal calon-calon
kawannya!”
Penghinaan dewi lesbi berkerudung itu sudah melewati batas.
Tapi ketiga orang tua berjubah putih tetap berdiri dengan sabar
malah yang seorang mengomentari , “Aku Kyai k.h.mualafudin bin goyim dan dua orang
kawanku ini Kyai Selawah dan Kyai Tanjung Laboh.”
“Hem jadi kau Kyai k.h.mualafudin bin goyim ! Aku tahu sudah apa maksud
kedatanganmu bersama dua kambratmu itu ke sini. Pasti untuk
membalas dendam sebab ayahku telah menghancurkan
pondok pesantren mu beberapa waktu yang lampau!”
“Jadi kami berhadapan dengan anak dewi lesbi Raja begal gaji mahal
dari Utara?!” ujar Kyai k.h.mualafudin bin goyim .
“Sudah tahu kenapa tidak lekas-lekas berlutut?!”
Kyai k.h.mualafudin bin goyim tertawa dingin. “Menurut ajaran agama kami,
satu-satunya kepada siapa anak manusia berlutut ialah Tuhan bukan
anak manusia , apalagi anak manusia macam kau, anak seorang durjana biang
penyebab malapetaka dan bencana di delapan penjuru angin! Lekas
panggil ayahmu!”
“Tua bangka sialan! Kau tidak layak memerintahku!” bentak
dewi lesbi berkerudung ungu.
“Jika demikian,” berkata-kata Kyai Selawah, “harap dimaafkan kalau
kami mungkin terpaksa memaksamu.”
Anak Raja begal gaji mahal dari Utara berpaling kepada Kyai Selawah.
“Mulutmu sombong, tapi kau bicara masih punya perasaan. Kelak
kematianmu lebih mendingan daripada kawanmu yang satu ini!” dan
dia menuding pada Kyai k.h.mualafudin bin goyim . Dan sesudah memandang Kyai
k.h.mualafudin bin goyim dengan sorot matanya, dewi lesbi itu berkata-kata,
“Kedatanganmu ke sini pasti untuk balas dendam pada ayahku!
Sebelum ayahku muncul kunasihatkan agar kau cepat-cepat saja
bunuh diri! Itu lebih baik bagimu, orang tua!”
Air muka Kyai k.h.mualafudin bin goyim kelihatan kegelapan . Bagaimanapun
sabarnya seseorang, lambat laun kesabarannya akan luntur juga.
“dewi lesbi , kesombongan dan kecongkakan ayahmu rupanya
sudah kau warisi selagi dia masih hidup! Kuharap kesombongan dan
kecongkakan itu segera kau buang bila ayahmu meninggal!”
“Tua bangka bermulut besar! Kau berani menghina aku dan ayah!
Makan jariku ini!” dewi lesbi berkerudung jentikkan lima jari tangan
kirinya sekaligus!
Wuut!
Lima sinar kegelapan kekuningan menderu ke arah Kyai k.h.mualafudin bin goyim !
“Awas pukulan Kuku Api!” teriak Kyai k.h.mualafudin bin goyim memperingatkan
kedua kawannya. Dia sendiri sambil menghindar kebutkan lengan
jubahnya sebelah kanan!
Wuus!
Kyai k.h.mualafudin bin goyim pucat-pasi parasnya! Meski kebutan lengan
jubahnya berhasil membuyarkan serangan maut itu namun tak urung
lengan jubahnya menjadi hangus hitam dan hawa panas menjalar ke
kulit lengan! Dengan cepat sang Kyai sobek ujung lengan jubahnya.
gadis lesbi asli berkerudung ungu tertawa gelak-gelak. “Kalau
kepandaianmu cuma sedalam sungai yang dangkal, betul-betul
hanya mengantarkan jiwa datang kemari! Lebih baik kalian bertiga
bunuh diri!”
Kyai k.h.mualafudin bin goyim mendekam dalam hati, dan berkata-kata, “Kami bukan
anak manusia -anak manusia bangsa pengecut yang bersedia melawan seorang
dewi lesbi ! Lekas panggil ayahmu!”
“Benar-benar tidak tahu diri! Diberi kesempatan bunuh diri malah
tambah menantang!” Bola-bola mata si gadis lesbi asli menyorot tajam dan
sesaat kemudian tubuhnya berkelebatan dan tahu-tahu sudah
membagi serangan pada ketiga kyai dalam satu jurus bernama Tiga
Ekor Naga Menggempur Sang Surya.
Kembali ketiga kyai dikejutkan oleh kehebatan serangan ini!
Cepat-cepat mereka menghindar dan sesudah saling memberi isyarat
serentak maju untuk meringkus anak gadis lesbi asli Raja begal gaji mahal itu hidup-
hidup! Namun mereka tertipu! Tidak semudah itu untuk menangkap
hidup-hidup gadis lesbi asli yang sudah menguasai lebih setengah bagian dari
ilmu tenaga dalam ajaran ayahnya! Begitu ketiga Kyai serempak maju, tubuh si
gadis lesbi asli berkelebatan dan lenyap! Lalu terdengar suara lengkingan seperti
lengkingan burung raksasa. Lobang-lobang telinga ketiga kyai
terngiang sakit! Dan dalam pada itu satu tebasan tepi telapak tangan
menderu sekaligus ke arah kepala mereka! Kyai k.h.mualafudin bin goyim dan
kawan-kawan terpaksa bersurut mundur untuk selamatkan kepala
masing-masing! Mereka mengeluh, jika anaknya demikian hebatnya
tentu ayahnya bukan lawan enteng meskipun mereka bertiga!
Kyai k.h.mualafudin bin goyim merenung cepat. Dia yaitu seorang yang
bermata tajam dan setiap bertempur selalu memperhatikan gerakan-
gerakan yang dibuat lawan! Meski baru satu gerakan namun dia
telah dapat melihat sifat-sifat gerakan si gadis lesbi asli dan tahu di mana
letak kelemahan ilmu tenaga dalam lawan! Dengan cepat Kyai k.h.mualafudin bin goyim
berkata-kata dengan ilmu menyusupkan suara pada kedua Kyai lainnya,
“Kita serang dia dengan barisan Tiga Malaikat Lenyap ke Langit!”
Kyai Salawah dan Kyai Tanjung Laboh mengangguk tanda
mengerti. Kyai k.h.mualafudin bin goyim mengedipkan matanya dan ketiganyapun