Selasa, 11 Februari 2025

bobo di kuburan 1



DI SAMPING puncak gunung  Karang Yang curam itu terletak sebuah 

bangunan batu yang dikelilingi tembok setinggi sepuluh 

tombak. Di luar tembok berderet-deret barisan pohon nyiur melambai lambai  

yang daunnya melambai-lambai ditiup angin laut. Bangunan yang 

terletak di dekat pantai ini terdiri dari sebuah gudang raksasa  besar yang pada 

kedua ujungnya ada  sebuah bangunan bertingkat tingkat  berbentuk 

menara. Bangunan ini yaitu  sebuah pondok pesantren  yang dipimpin oleh 

seorang kyai bernama k.h.mualafudin bin goyim . sebab  itulah pondok pesantren  ini 

dinamakan pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim . 

Di samping ilmu agama, Kyai k.h.mualafudin bin goyim  juga mengajarkan ilmu 

tenaga dalam  dan ilmu kesaktian kepada murid-muridnya. sebab  Kyai 

k.h.mualafudin bin goyim  lama sekali bermukim di yerusalem , maka jurus-jurus ilmu 

tenaga dalam nya banyak dipengaruhi oleh jurus-jurus tenaga dalam  yerusalem . Dengan 

sendirinya ilmu tenaga dalam  ini  di samping aneh aneh saja  juga hebat sekali. 

Pada masa itu nama pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim  telah terkenal di delapan 

penjuru angin Pulau pegunungan khaf  bahkan juga sampai-sampai ke Tanah 

asia kecil .

Saat itu telah rembang petang. Satu dua jam di muka sang surya 

segera akan tenggelam, kembali masuk ke peraduannya dan baru 

akan muncul lagi esok pagi. Di bawah menara timur kelihatan dua 

orang berjubah. Keduanya sama-sama tua dan sama-sama 

berjanggut putih. Mereka sedang asyik bermain dam. Yang seorang 

menyodorkan buah damnya ke depan membuat satu perangkap yang 

tak bisa dihindarkan oleh lawannya. 

“Celaka!” kata laki-laki tua yang kena dijebak sambil menepuk 

keningnya. Buah dam yang disodorkan lawannya mau tak mau harus 

dimakannya dan akibatnya dia akan kehilangan empat biji dam 

sekaligus! Lawannya tertawa mengekeh sambil mengelus-elus 

janggutnya yang putih. 

“Mana bisa kau mau mengalahkan aku lagi,” katanya, “tadi 

kuberi kau menang hanya untuk memberi semangat saja. Ayo 

D

makanlah.”

“Tak ada jalan lain.” kata si janggut putih yang terjebak. 

Diulurkannya tangan kanannya. Jari telunjuk dan ibu jari hendak 

memindahkan buah dam. Tapi aneh aneh saja ! Buah dam yang kecil dan 

terbuat dari kayu itu tak bergerak gerak  sedikitpun! Dicobanya sekali lagi 

mengangkat buah itu, tapi tak sanggup! Buah dam itu laksana 

sebuah benda yang sangat berat! 

“Heh, kenapa? Ayo jalan!” 

“Buah dam ini... tak bisa bergerak gerak ! Tak bisa kuangkat.” 

Kawan laki-laki itu menyangka dia berolok-olok, dan mengulurkan 

tangan kanan menyentuh buah dam! Terkejutlah dia! Memang betul! 

buah dam itu tak sanggup digeser, apalagi diangkat. Diam. dia 

kerahkan setengah bagian tenaga dalam dan mencoba lagi 

mengangkat buah dam. Tetap seperti sedia kala saat  dicobanya 

mengangkat buah-buah dam yang lain, benda-benda itupun ternyata 

tak bisa terangkat! Laki-laki ini memandang berkeliling. 

“aneh aneh saja .” desisnya. Dan dikerahkannya kini seluruh tenaga 

dalamnya. Tangannya tergetar hebat. Keringat dingin memercik di 

keningnya dan dadanya terasa sakit. 

“Agaknya ada seseorang berilmu tinggi tengah mempermainkan 

kita.”

“Tapi siapa?” 

Keduanya memandang berkeliling. Suasana sunyi sepi, 

jangankan anak manusia , seekor lalatpun tak kelihatan! Laki-laki itu 

kerahkan lagi tenaga dalamnya. 

Tiba-tiba papan dam mencelat mental ke udara! Buah-buahnya 

berhamburan!

Kedua laki-laki tua berjanggut putih tersentak kaget kelangit  dan berdiri 

cepat sewaktu kesunyian dirobek robek  oleh gelak tertawa yang hebat, 

menggetarkan liang telinga dan memukul-mukul dada serta 

menyendatkan jalan darah di tubuh mereka! 

Sesaat kemudian entah dari mana datangnya tahu-tahu sesosok 

tubuh sudah berdiri dua tombak di hadapan mereka. Orang yang 

datang ini berpakaian ungu berdestar tinggi dan juga berwarna ungu! 

Pada bagian muka destar ini ada  lukisan dua buah begal gaji mahal  

kuning yang saling bersilangan! anak manusia  ini bertampang ganas. Di 

bawah hidungnya melintang kumis tebal. Bajunya tidak terkancing, 

mungkin disengaja demikian untuk memperlihatkan dadanya yang 

bidang dan berbulu! Pada kedua tangan dan kakinya ada  gelang 

akar bahar. Dan dari mulutnya masih terdengar suara tertawanya 

yang hebat! 

Meskipun rasa geram menyelimuti hati kedua orang tua itu 

namun mereka tak mau bertindak gegabah. Suara tertawa yang 

begitu hebat cukup menjadi peringatan bagi keduanya bahwa 

anak manusia  berbaju ungu berdestar tinggi itu memiliki ilmu kesaktian 

yang tinggi. 

Salah seorang dari penghuni pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim  ini menjura 

hormat dan melayangkan senyum. Lalu menegur, “Tamu dari 

manakah yang datang ini, tanpa memberi tahu lebih dulu sehingga 

kami tidak menyambut sepatutnya?” 

Orang yang ditegur tak segera mengomentari , melainkan tertawa 

dengan lebih hebat hingga tanah yang dipijak oleh kedua orang tua 

berjanggut putih terasa bergetar! Dan mereka mulai merasa tidak 

enak. Perbuatan sang tamu yang tadi secara diam-diam telah 

mengerahkan tenaga dalam menahan buah-buah dam yang tengah 

mereka mainkan sesungguhnya sudah sangat menyakitkan hati, 

apalagi sesudah  ditegur hormat begitu rupa sang tamu masih 

bersikap seenaknya dan penuh kecongkakan! 

“Saudara, harap beritahukan siapa kau! Juga maksud 

kedatanganmu kemari...!” 

Sang tamu bertolak pinggang. “Apakah ini pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim ?” 

tanyanya dengan suara berat dan serak. 

“Betul.”

“Kalau begitu lekas panggil pemimpinmu dan bawa ke 

hadapanku!” memerintahkan sang tamu. 

“Ah, lebih dulu harap terangkan nama dan maksud 

kedatanganmu, baru kami bisa menjalani sebagaimana mestinya.” 

Sang tamu pelototkan mata. “Benar-benar kalian berdua masih 

belum tahu berhadapan dengan siapa?!” 

“Ya... ya kami belum tahu siapa sebenarnya saudara?” 

Laki-laki berpakaian ungu menyeringai. “Aku yaitu  anak manusia  

yang bakal menguasai seluruh pulau besar ini, dari utara ke selatan, 

dari barat sampai ke timur! Apa kalian masih belum mendengar gelar 

Raja begal gaji mahal  dari Utara?!” 

“Ah.” kedua orang tua berpakaian putih sama-sama menjura 

mesti hati mereka terkejut dan tergetar hebat sewaktu sang tamu 

kenalkan gelarnya. 

“Nama itu sudah seringkali kami dengar. Tapi sebab  kami orang 

pondok pesantren an jarang mengurus soal-soal di luaran harap dimaafkan 

kalau tadi kami tidak tahu tengah berhadapan dengan siapa.” 

Sementara itu yang seorang diam-diam memberi peringatan 

dengan ilmu menyusupkan suara, “Hati-hati dan waspyaitu . 

anak manusia  ini yaitu  bangsa iblis terkutuk yang kekejamannya tiada 

tara!”

“Raja begal gaji mahal  Dari Utara, sekarang harap terangkan maksud 

kedatanganmu kemari.” 

“Kalian tidak layak bertanya!” sentak Raja begal gaji mahal  Dari Utara. 

“Lekas panggil pemimpin kalian!” 

“Menyesal sekali! Sebelum kami tahu angin apa gerangan yang 

membawa Raja begal gaji mahal  kemari, tak bisa kami memenuhi 

permintaanmu. Lagipula pemimpin kami sedang terlontar keluar .” 

“Kurang ajar! Kau berani dusta?!” 

“Kami orang agama mana berani berdusta? Kyai k.h.mualafudin bin goyim  pergi 

sejak pagi tadi.” 

“Aku tidak percaya! Aku akan geledah seluruh pondok pesantren  ini!” 

Raja begal gaji mahal  melangkahkan kaki menuju ke pintu di kaki menara, 

tapi kedua orang tua berpakaian putih menghalangi. 

“Harap kau menghormati aturan kami. Tak seorangpun boleh 

masuk tanpa mendapat izin...!” 

“Kurang ajar! Terhadap Raja begal gaji mahal  dari Utara tak berlaku 

segala macam aturan! Masakan untuk masuk ke bangunan sarang 

tikus ini saja perlu minta izin? Persetan!” 

Tapi kedua orang tua itu kembali menghalangi langkah Raja 

begal gaji mahal . Maka marahlah Raja begal gaji mahal  dan dorongkan tangan 

kanannya! Gerakannya acuh tak acuh dan kelihatannya lemah-lemah 

saja! Tapi tahu-tahu suatu angin pukulan yang dahsyat sudah 

menghantam kedua orang di hadapannya! 

sebab  tak menyangka akan diserang mendadak begitu rupa, 

kedua orang tua berjubah putih itu tak sanggup menangkis atau 

berkelit. Tak ampun lagi tubuh mereka dilanda angin pukulan Raja 

begal gaji mahal  dari Utara. Keduanya mencelat mental sampai beberapa 

tombak. Yang satu begitu terhampar di tanah tak berkutik lagi. Yang 

seorang lainnya masih mencoba bangun terhuyung-huyung. 

Tubuhnya terbungkuk ke depan, dadanya sakit dan sewaktu 

dirasakannya seperti mau batuk, yang terlontar keluar  dari mulutnya ternyata 

yaitu  muntahan darah kental berbuku-buku! Laki ini kesaktiannya 

cuma dua tingkat di bawah Kyai k.h.mualafudin bin goyim  tapi Raja begal gaji mahal  

merubuhkannya dalam satu kali pukulan saja! Namun sebelum 

meregang nyawa dia masih sempat berteriak memberi tanda bahaya! 

Sesaat kemudian dua puluh orang anak murid pondok pesantren  

k.h.mualafudin bin goyim  sudah berada di tempat itu. Rata-rata mereka memiliki 

kepandaian tenaga dalam  yang tak bisa dianggap enteng, bahkan tiga di 

antaranya yaitu  para tua tua yahudi -para tua tua yahudi  tua renta yang tingkat kepandaiannya 

sama dengan laki-laki yang berteriak tadi sebelum sampai ajalnya. 

Ketiganya di samping berguru pada k.h.mualafudin bin goyim  juga merupakan 

tenaga pengajar murid-murid yang masih muda. 

Melihat dua orang kawan mereka menggeletak di kaki menara 

tanpa nyawa, semuanya terkejut dan dengan segera mengurung Raja 

begal gaji mahal  dari Utara. Salah seorang dari mereka maju menegur, 

“Tamu tak dikenal, alasan apakah yang membuat kau menjatuhkan 

korban di tempat suci ini?” 

Raja begal gaji mahal  memandang berkeliling dengan pandangan 

merendahkan semua orang itu. “Mana pemimpinmu?!” tanya Raja 

begal gaji mahal .

“komentari dulu pertanyaanku, saudara tamu...” 

“Heh apakah kau dan kawan-kawanmu hendak menyusul yang 

dua orang itu?!” bentak Raja begal gaji mahal . 

Dengan tenang orang tua tadi mengomentari , “Musuh tidak dicari, 

kalaupun datang mana mungkin kami berpangku tangan? Malang 

tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Kawan-kawan mari tangkap 

pembunuh ini!” 

Serempak dengan itu dua puluh orang segera melompat ke 

muka. Serangan-serangan bersiuran laksana hujan! 

Raja begal gaji mahal  dari Utara ganda tertawa. Kedua tangannya 

dipukulkan ke muka menyongsong serangan. Dua gelombang angin 

menderu. Lima orang di sebelah kiri dan lima orang di sebelah kanan 

menjerit lalu tergelimpang rubuh! Delapan di antaranya tiada 

berkutik lagi. Yang dua menggerang kesakitan muntah-muntah 

darah!

Kejut para tua pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim  bukan alang kepalang! 

Segera mereka menghunus pentungan  panjang berkeluk dan menyerbu 

kembali! Dengan senjata di tangan maka meski jumlah mereka kini 

tinggal sepuluh orang tapi daya serang mereka jauh lebih hebat dan 

berbahaya daripada pertama kali tadi! 

Raja begal gaji mahal  dari Utara diserang demikian rupa masih cengar-

cengir tertawa seakan-akan serangan itu yaitu  satu permainan 

yang menyenangkannya! 

“anak manusia -anak manusia  tak berharga berani melawan Raja begal gaji mahal  

dari Utara terimalah mampus!” 

Mendengar seruan itu, mengetahui bahwa anak manusia  yang tengah 

mereka gempur yaitu  Raja begal gaji mahal  dari Utara, tercekatlah hati 

orang-orang pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim ! Untuk sesaat lamanya mereka tak 

jadi teruskan serangan. Namun salah seorang dari mereka berseru, 

“Saudara-saudaraku, kalau betul astaga  ini Raja begal gaji mahal  dari Utara 

mari kita berebut pahala membunuhi nya! Kita balaskan sakit hati 

saudara-saudara kita dan tokoh-tokoh tenaga dalam  yang telah 

dimusnahkannya!”

Mendengar ini keberanian yang tadi menciut kini berkobar 

kembali dan kesepuluh orang itu dengan serentak teruskan 

serangan mereka secara lebih hebat lagi! Sepuluh pentungan  menderu. 

Tiga menusuk, empat membabat dan tiga lainnya membacok dari 

atas ke bawah! Dapat dibayangkan bagaimana tubuh Raja begal gaji mahal  

akan tersatai dan terkutung-kutung dilanda serangan sepuluh 

pentungan  itu! 

Raja begal gaji mahal  membentak garang. Tanah bergetar! Tubuhnya 

lenyap dalam satu gerakan yang luar biasa cepatnya. Kemudian 

terdengar satu suara keluhan yang disusul dengan suara trang trang 

trang sampai beberapa kali! Jeritan terdengar susul-menyusul. Tiga 

batang pentungan  mental ke udara, lima buah tangan terbabat putus! 

Apakah yang sesungguhnya telah terjadi?! 

Pada waktu sepuluh pentungan  berkiblat. Raja begal gaji mahal  dengan 

jurus tenaga dalam  yang luar biasa cepat dan hebatnya, menyelinap di antara 

tusukan, bacokan dan babatan pentungan . Kaki kanan menghantam ke 

samping menendang seorang penyerang yang paling dekat dan 

berlaku lengah! Begitu tendangan mendarat begitu Raja begal gaji mahal  

rampas pentungan  di tangan laki-laki itu dan pergunakan senjata itu 

untuk menangkis serangan sembilan pentungan  lainnya dalam satu 

jurus ilmu pentungan  yang teramat lihay! Tiga buah pentungan  di tangan 

tua-tua pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim  yang berkepandaian tinggi mental, 

sedang lima orang lainnya menjerit keras sebab  tangan masing-

masing terbabat buntung! Meski tahu bahwa Raja begal gaji mahal  bukanlah 

tandingan mereka tapi ketiga orang tua itu bukanlah anak manusia -

anak manusia  pengecut. Lebih baik mati daripada lari atau menyerah! 

sesudah  saling memberi syarat ketiganya menyerang lagi dari kiri 

kanan dan depan! 

Raja begal gaji mahal  melintangkan pentungan  yang berlumuran darah di 

muka dada. Sengaja ditunggunya sampai tiga serangan lawan 

berada dekat sekali ke tubuhnya baru dia menggerakkan tangan 

kanan menyelundupkan pentungan nya dalam tiga tusukan berantai 

yang cepat laksana kilat dan sukar diduga! Ketiga tua pondok pesantren  itu 

terhuyung bermandikan darah. Yang seorang segera roboh tak 

berkutik lagi sebab  tusukan pentungan  Raja begal gaji mahal  tepat menembus 

jantungnya. Yang dua lagi terhuyung-huyung nanar, perut robek robek  usus 

menjela-jela dan akhirnya roboh pula menyusul kawan-kawannya! 

Raja begal gaji mahal  tertawa gelak-gelak sambil bertolak tangan kiri ke 

pinggang.

Tiba-tiba Raja begal gaji mahal  dari Utara hentikan tertawanya. Satu 

suara laksana ngiangan nyamuk menyelusup di telinganya, “Demi 

Tuhan! pondok pesantren  yang begini suci telah jadi korban keganasan! 

Bangunan suci hendak dimusuhi. Padahal di sini tidak ada  harta 

berharga emas berbungkah! Sungguh di luar perikeanak manusia an!” 

Belum lagi Raja begal gaji mahal  sempat berpaling, tahu-tahu sesosok tubuh 

berjubah putih melompat turun dari jendela menara sebelah barat! 

Gerakan orang ini enteng seringan kapas! 

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 2

RANG berjubah putih ini berbadan sangat pendek hingga 

jubahnya menjela-jela di tanah. Di bahu kanannya 

terselempang sehelai selendang putih berumbai-umbai. 

Sorbannya besar sekali. Melihat kepada keadaan tubuhnya yang 

masih tegap itu orang akan menaksir dia baru berusia sekitar 

setengah abad. Tapi sesungguhnya dia telah hidup tujuh puluh tahun 

lebih di atas dunia ini! 

“Kau Kyai k.h.mualafudin bin goyim ?!” bentak Raja begal gaji mahal  dari Utara. 

Orang pendek berjubah putih tidak mengomentari . Diputarnya 

kepalanya memandang mayat-mayat yang bergelimpangan hanya 

seorang yang masih hidup yaitu yang pentungan nya tadi dirampas Raja 

begal gaji mahal , namun keadaannya juga tak ada harapan sebab  

tendangan Raja begal gaji mahal  telah mematahkan tulang pinggangnya! 

Paras laki-laki pendek itu mula-mula tenang sekali. Namun melihat 

mayat yang demikian banyaknya tak dapat ia menyembunyikan 

gelora darahnya. anu nya yang tertutup kumis dan janggut putih itu 

kelihatan kelam membesi! 

“Demi Tuhan,” katanya seakan-akan pada dirinya sendiri, “dosa 

apakah yang telah kami buat hingga menerima cobaan yang begini 

besar?!”

Sejak pertanyaannya tadi tidak diasia kecil b, Raja begal gaji mahal  merasa 

dianggap remeh dan menjadi marah sekali. Dan mendengar ucapan 

si jubah putih, Raja begal gaji mahal pun berkata-kata dengan suara lantang, 

“anak manusia  katai tolol! Ini bukan cobaan! Orang-orang itulah yang 

sengaja mencari mati sendiri sebab  keliwat berani melawan Raja 

begal gaji mahal  dari Utara!” 

“Alasan yang tidak beralasan!” komentari si jubah putih masih tanpa 

memandang pada Raja begal gaji mahal . “Nyawa anak manusia  bukan milik 

anak manusia ! Kenapa ada anak manusia  yang berani berbuat sewenang-

wenang begini rupa?!” 

“Katai! Jangan bicara ngelantur terus-terusan! Katakan kau Kyai 

O

k.h.mualafudin bin goyim  apa bukan?!” 

“Ada apakah kau mencari kyai itu?!” 

“Tak perlu bertanya! Kalau kau bukan Kyai k.h.mualafudin bin goyim  lekas 

katakan di mana dia berada.” 

“Apakah ada dendam kesumat lama yang kau bawa datang 

kemari? Kyai k.h.mualafudin bin goyim  tak ada di sini! Aku wakilnya! Kalau ada 

keperluan katakan saja nanti kusampaikan!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara menimang sejenak. Dia percaya kalau 

orang di hadapannya tidak berdusta bahwa Kyai k.h.mualafudin bin goyim  tak ada di 

pondok pesantren  saat itu. 

“Sebagai wakil di pondok pesantren  ini, di samping harus menyampaikan 

pesanku pada Kyai k.h.mualafudin bin goyim  kurasa ada baiknya kau mengetahui 

maksud kedatanganku kemari! Katakan pada k.h.mualafudin bin goyim  bahwa pada 

tanggal satu bulan di muka dia harus datang ke puncak gunung  Toba 

membawa lima puluh keping uang emas sebagai tanda tunduk 

padaku dan masuk ke dalam sebuah partai besar yaitu Partai Topan 

Utara yang bakal kudirikan dan kuresmikan! Katakan juga padanya 

kalau dia berani menolak, lebih baik bunuh diri saja!” 

Paras laki-laki berjubah putih itu tambah kelam membesi. “Kalau 

aku boleh bertanya, hak apakah yang membuat kau memaksa orang 

untuk tunduk dan masuk ke dalam partai yang hendak kau dirikan?!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara tertawa tawar. “Itu akan kuterangkan 

nanti pada hari peresmian berdirinya Partai Topan Utara! Dan jangan 

lupa, yaitu  juga menjadi kewajibanmu untuk mematuhi pesanku 

tadi dan datang ke puncak gunung  Toba!” 

Kini si jubah putihlah yang tertawa rawan. “Hendak mendirikan 

partai dengan main paksa? Hendak mendirikan partai dengan 

menempuh jalan berlumuran darah? Sungguh keji!” 

“Jadi kau menolak untuk tunduk dan datang?!” tanya Raja 

begal gaji mahal . Nada suaranya membayangkan ancaman. 

“Aku Kyai Hurajang sebagai wakil pemimpin pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim  

berhak menolak permintaanmu yang secara memaksa itu, apalagi 

mengingat apa yang telah kau lakukan di sini! Pembicaraan tentang 

segala macam partai, tentang segala macam tanggal dan tahun, 

tentang segala macam peresmian kita tutup sampai di sini! Sekarang 

yang patut dibicarakan ialah tentang pertanggungasia kecil bmu atas dua 

puluh korban yang berhamparan itu!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara meneliti paras Kyai Hujarang sejenak 

lalu tertawa gelak-gelak. 

“Kukira dengan melihat dua puluh mayat di dekatmu kukira 

hidungmu akan menjadi satu. Peringatan bagimu untuk tidak bicara 

apalagi bertindak gegabah! Tapi dasar anak manusia  tidak tahu tingginya 

Gunung Leuser tak tahu dalamnya Danau Toba! Dikasih anggur 

malah meminta racun.” 

Kyai Hujarang menghela nafas dalam. 

“Betapapun tingginya gunung lebih bagus tingginya budi. 

Betapapun dalamnya danau lebih baik dalamnya jalan pikiran dan 

keanak manusia an. Terserahlah kalau di situ menganggap ini suatu 

penantangan. Bagaimanapun aku tak dapat menerima 

permintaanmu! Sekarang ulurkan tangan kananmu yang telah 

menebar maut di sini!” 

“Kalau kuulurkan tangan, kau mau berbuat apakah?!” tanya Raja 

begal gaji mahal  dari Utara ingin tahu. 

“Siapa yang membunuhi  hukumannya harus dibunuh! Tapi aku 

masih memberi ampun padamu, cukup hanya dengan memotong 

tangan kananmu sebatas siku!” 

Kembali Raja begal gaji mahal  dari Utara tertawa gelak-gelak. 

“Kyai tak tahu diuntung!” dampratnya, “Jika kau sanggup 

menahan seranganku sampai lima jurus aku bersumpah untuk 

bunuh diri di hadapanmu!” 

“Ajaran agamaku mengatakan balaslah kebaikan dengan 

kebaikan, tapi balaslah kejahatan dengan keadilan! Akan 

kulaksanakan keadilan namun sengaja kau minta hukuman yang 

lebih berat! Ah... mungkin sudah takdir aku harus turun tangan 

menyelamatkan dunia dari angkara murka yang kau timbul tenggelam kan!” 

“Sudah jangan ngelantur! Terima jurus yang pertama ini!” bentak 

Raja begal gaji mahal  dari Utara. Tangan kanannya dipukulkan ke muka! 

Satu angin dahsyat menderu dengan kekuatan setengah tenaga 

dalam! Melihat datangnya serangan ini Kyai Hurajang salurkan tiga 

perempat tenaga dalamnya ke lengan jubah lalu kebutkan lengan 

jubah itu! Selarik angin putih menyambar. Tapi betapa terkejutnya 

Kyai Hurajang sewaktu tenaga dalam mereka saling bentrokan, 

tubuhnya terjajar ke belakang sampai dua tombak! Nyatalah tenaga 

dalam lawan jauh lebih hebat! Dan sang kyai sama sekali tidak tahu 

kalau Raja begal gaji mahal  baru cuma mengandalkan setengah bagian saja 

dari tenaga dalamnya! 

Melihat sekali hantam saja lawan sudah huyung begitu rupa, 

dengan tertawa Raja begal gaji mahal  lipat gandakan tenaga dalamnya! Jika 

saja Kyai Hurajang tidak lekas melompat pastilah tubuhnya akan 

kena disapu dan terlempar jauh! 

Menyadari tenaga dalam lawan lebih hebat maka Kyai Hurajang 

begitu melompat di udara segera menyambar selendang berumbai-

umbai yang terselempang di bahunya! Dan serentak turun ke tanah 

kembali selendang itu dikebutkannya ke arah lawan! Raja begal gaji mahal  

terkejut sekali sewaktu merasakan bagaimana kebutan selendang 

berumbai-umbai itu mendatangkan angin keras yang dingin 

menyembilu tulang-tulang sekujur badannya! Tubuhnya tergontai-

gontai. Tapi cepat dia menguasai diri dan membuka jurus kedua 

dengan satu serangan yang luar biasa cepatnya! Kyai Hurajang putar 

selendangnya sekeliling tubuh melindungi diri dari gempuran dua 

tendangan dan dua jotosan lawan! Laksana disapu topan layaknya 

serangan Raja begal gaji mahal  menemui kegagalan total! 

Tergetar juga hati Raja begal gaji mahal . Tidak disangkanya selendang 

lawan mempunyai kehebatan demikian rupa! Tidak menunggu lebih 

lama dia segera pentang tangan kanan dan kembangkan kelima jari. 

“Aku mau lihat apakah kau sanggup menerima pukulan ilmu 

Kuku Api ini?” hardiknya. Kelima jari tangan dijentikkan ke muka. 

Dari kuku-kuku jari tangan itu menderulah lima larik sinar kegelapan ! 

Kyai Hurajang kerahkan seluruh tenaga dalam dan menangkis 

dengan selendangnya! 

Wuss! 

Kyai Hurajang berseru kaget kelangit  dan lepaskan selendangnya yang 

dalam kejap itu telah berubah menjadi kepulan api dilanda pukulan 

Kuku Api yang dilepaskan Raja begal gaji mahal ! Muka kyai ini berubah 

pucat laksana kertas! Raja begal gaji mahal  dari Utara tertawa mengekeh. 

“Apakah cuma itu satu-satunya senjata yang kau andalkan hingga 

kau demikian pucatnya?!” ujar Raja begal gaji mahal  mengejek! 

“Aku masih belum kalah.” kata Kyai Hurajang. 

“Dalam dua jurus mendatang jangan harap kau bisa lepas dari 

tanganku!” Kyai Hurajang rangkapkan kedua tangan di muka dada, 

mata meram dan mulut komat-kamit. Sesaat kemudian anu nya 

berubah menjadi biru. 

“Ha ha... ilmu siluman apakah yang hendak kau terlontar keluar kan Kyai?!” 

ejek Raja begal gaji mahal  dari Utara. Kyai Hurajang usapkan telapak 

tangannya ke muka. Warna biru di anu nya lenyap dan sebagai 

gantinya kini kedua tangannya sampai pergelangan berubah menjadi 

biru legam dan bersinar! 

“Bersiaplah untuk menerima kematian!” desis Kyai Hurajang lalu 

tutup ucapannya dengan hantamkan kedua tangannya ke muka! Dua 

larik sinar biru menderu ke arah Raja begal gaji mahal  dari Utara! Inilah ilmu 

pukulan Kelabang Biru yang pernah dituntut Kyai Hurajang dari 

seorang sakti di Pulau asia kecil ! Jangankan anak manusia , batu karang yang 

bagaimanapun atosnya akan hancur lebur dilanda dua larik sinar 

biru itu. Jika dipukulkan ke pohon besar, maka pohon itu akan 

menciut mati detik itu juga akibat racun dahsyat yang terkandung 

dalam larikan sinar biru itu! Raja begal gaji mahal  dari Utara juga sudah 

pernah mendengar tentang ilmu pukulan Kelabang Biru dan sudah 

maklum akan kehebatannya. sebab nya begitu lawan lepaskan 

pukulan ini  tak ayal lagi dia segera gerakkan tangan kanan ke 

pinggang! Sekejap kemudian sewaktu dua larik sinar biru itu akan 

melandanya, selarik sinar kuning yang terang berkelebatan  ke depan 

dan terdengarlah satu letusan yang keras sekali sewaktu kedua sinar 

itu saling beradu di udara! Kyai Hurajang terjajar ke belakang, 

tersandar ke kaki menara. Dadanya sakit, nafasnya sesak sedang 

parasnya pucat tiada berdarah. Di lain pihak kelihatan kedua kaki 

Raja begal gaji mahal  dari Utara melesak ke tanah sedalam satu setengah 

dim. Tangan kanannya yang memegangi  sebilah begal gaji mahal  emas masih 

diacungkan ke udara! Senjata inilah tadi yang telah mengeluarkan 

sinar kuning dan bertubrukan dengan sinar biru pukulan Kyai 

Hurajang! Perlahan-lahan Raja begal gaji mahal  turunkan tangan kanannya 

dan masukkan begal gaji mahal  Emas itu ke balik baju ungunya. Dia 

memandang ke muka. Kyai Hurajang telah melosoh ke tanah. saat  

kepalanya terkulai ke samping, nyawanyapun lepaslah! Raja begal gaji mahal  

dari Utara tertawa mengekeh. Dari dalam saku pakaiannya 

diterlontar keluar kannya sebuah benda dan dilemparkannya ke arah kepala 

Kyai Hurajang! Benda itu menancap tepat di kening sang Kyai dan 

ternyata yaitu  sebuah bendera kecil berbentuk segitiga berwarna 

ungu, pada tengah-tengahnya ada  gambar dua buah begal gaji mahal  

kuning saling bersilangan. Pada tiang bendera kecil terikat segulung 

kertas! Raja begal gaji mahal  terus juga mengumbar tertawanya. sesudah  

memandang berkeliling akhirnya ditinggalkannya tempat itu! 

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 3

ADA masa itu di bagian utara Pulau pegunungan khaf  ada  satu 

gerombolan pasukan jahat  yang sangat ganas dan ditakuti di delapan 

penjuru angin. Gerombolan pasukan jahat  ini terdiri dari lima orang 

yang dipimpin oleh seorang yang bergelar Setan Cambuk. Empat 

orang anak buahnya masing-masing Setan pentungan , Setan Pisau, 

Setan begal gaji mahal  dan Setan Gada. Kelimanya ahli dan lihay 

memainkan senjata yang sesuai dengan gelar yang mereka pakai! Di 

mana-mana mereka muncul pasti timbul tenggelam  keonaran bahkan tak jarang 

pula mereka menculik dewi lesbi -dewi lesbi  untuk dirusak 

kehormatannya lalu dibunuh! Kelima pasukan jahat -pasukan jahat  ganas yang 

berkepandaian tinggi itu menamakan kelompok mereka dengan 

nama Gerombolan Setan kegelapan ! 

Telah beberapa orang tokoh tenaga dalam  di utara Pulau pegunungan khaf  turun 

tangan untuk membasmi Gerombolan Setan kegelapan ! Tapi tokoh-tokoh 

tenaga dalam  yang bermaksud suci itu terpaksa korbankan jiwa mereka 

sendiri sebab  tidak sanggup menghadapi kelima anak manusia  jahat itu. 

Lagipula untuk mencari sarang mereka bukan hal yang mudah! 

Konon kabarnya Gerombolan Setan kegelapan  itu bersarang di satu 

rimba belantara yang sangat rapat tak tertembus sinar matahari dan 

hampir tak pernah dimasuki anak manusia , bahkan binatang buas pun 

ngeri diam di sana sebab  sekali masuk ke dalam rimba itu sukar 

untuk dapat terlontar keluar  lagi! 

Dunia pertenaga dalam an gempar saat  Gerombolan Setan kegelapan  

bentrokan dengan seorang anak murid kelas satu dari partai tenaga dalam  

Bintang Utara. Hal ini terjadi belum lama berselang. Anak murid 

Partai Bintang Utara yang berkepandaian tinggi itu mula-mula 

berhasil melukai salah seorang anggota Gerombolan Setan kegelapan  

yaitu yang bergelar Setan Pisau, namun nasibnya sial. Gerombolan 

Setan kegelapan  berhasil menawannya hidup-hidup. Kepalanya 

dipenggal dan dikirimkan kepada Ketua Partai Bintang Utara. 

Pecahlah permusuhan dan saat  Gerombolan Setan kegelapan  datang 

P

mengamuk ke pusat kediaman Partai Bintang Utara, tak satupun 

yang mereka biarkan hidup! Ketua dan Wakil Ketua Partai terbunuh! 

Seluruh anak murid partai menemui ajal dan tempat kediaman Partai 

Bintang Utara mereka musnahkan sama rata dengan tanah! Sejak itu 

nama Gerombolan Setan kegelapan  semakin ditakuti orang di seluruh 

pelosok utara Pulau pegunungan khaf . Jangankan berhadapan, mendengar 

namanyapun orang sudah tercekat dan ngeri! 

Pada suatu malam yang gelap gulita tiada berbulan dan tiada 

berbintang, di puncak sebuah puncak gunung  kelihatanlah sesosok bayangan 

hitam berlari sangat cepatnya. Demikian cepatnya hingga beberapa 

detik kemudian bayangan itu sudah lenyap dari puncak puncak gunung  dan kini 

kelihatan dengan sebatnya lari menuruni lereng puncak gunung  sebelah 

tenggara menuju ke sebuah lembah berbatu-batu. Di pertengahan 

lembah, di atas sebuah batu besar bayangan ini berhenti dan 

memandang berkeliling. Pandangannya tertuju pada rimba belantara 

hitam pekat ditelan kegelapan yang terletak di ujung lembah. saat  

dia berniat hendak menggerakkan kedua kakinya melanjutkan 

perjalanan menuju ke rimba belantara itu mendadak telinganya 

menangkap suara kaki-kaki anak manusia  yang tengah berlari di kejauhan. 

Menurut taksirannya lebih dari tiga orang. Dengan cepat orang ini 

menyelinap ke balik batu besar dan bersembunyi. 

Hampir setengah peminum teh kemudian, dari arah timur 

kelihatan lima titik hitam yang lari dengan cepat memasuki lembah. 

Ternyata lima titik hitam ini yaitu  lima sosok tubuh anak manusia  yang 

berpakaian kegelapan , berikat kepala kegelapan , berambut pirang  kegelapan  

bahkan muka merekapun dicat dengan warna kegelapan ! Dan kelimanya 

bukan lain daripada Gerombolan Setan kegelapan  yang saat ini tengah 

kembali ke sarangnya di dalam rimba belantara. Dua orang di antara 

mereka membawa sebuah buntalan. Di pertengahan lembah, tak 

berapa jauh dari batu besar di mana orang tadi bersembunyi, salah 

seorang dari kelimanya yaitu Setan Cambuk hentikan lari dan 

memandang berkeliling. 

“Ada apa?” tanya Setan begal gaji mahal . Dia dan kawan-kawannya 

memandang pula berkeliling. 

Sebagai pemimpin, Setan Cambuk yaitu  paling tinggi ilmunya. 

Dia mengomentari , “Aku mendapat firasat ada seseorang yang tengah 

mengintai gerak-gerik kita saat ini!” 

“Ah, itu hanya perasaanmu saja, Setan Cambuk!” kata Setan 

Gada sambil usut-usut dagunya. “Siapa anak manusia nya yang berani 

berada di tempat ini? Bangsa iblis jadi-jadian pun tak punya nyali 

berada di sekitar daerah kita ini!” 

Setan Cambuk masih kurang enak perasaannya. Dia memandang 

lagi berkeliling sampai sepasang matanya membentur batu besar 

yang terletak tiga tombak jauhnya. Tangan kanannya bergerak gerak  

mengeluarkan senjatanya yaitu sebuah cambuk berwarna kegelapan ! 

Sekali tangan itu menggerakkan hulu cambuk maka terdengarlah 

suara menggelegar dan, byurr! Batu besar di tengah lembah hancur 

lebur berkeping-keping! 

“Nah kau lihat sendiri Setan Cambuk!” kata Setan Gada. “Jika 

ada bangsa anak manusia  yang bersembunyi dan mengintai kita di balik 

batu itu tentu sudah mencelat hancur lebur tubuhnya! Ayo kita 

lanjutkan perjalanan!” 

Sewaktu Gerombolan Setan kegelapan  itu lenyap di dalam rimba 

belantara, sesosok tubuh yang bertiarap hampir sama rata di dekat 

batu besar yang tadi dihancurkan oleh Setan Cambuk, dengan cepat 

bangkit!

Meskipun batu di mana dia bersembunyi itu dihancurleburkan 

oleh cambuk namun keadaan malam yang gelap gulita ditambah 

dengan rumput-rumput liar yang tinggi masih sanggup 

menyembunyikannya hingga tidak terlihat oleh Setan Cambuk dan 

kawan-kawannya.

“Kurang ajar!” maki orang ini. “Sebentar lagi kalian akan rasakan 

hadiahku setan-setan kegelapan !” Habis berkata-kata begitu orang ini segera 

berkelebatan  ke arah lenyapnya Gerombolan Setan kegelapan . 

Kira-kira setengah jam memasuki rimba belantara yang gelap 

gulita itu dia menghentikan larinya dan berjalan dengan perlahan 

penuh waspada. Sepasang matanya demikian tajamnya hingga 

meski di sekitarnya berada dalam kepekatan gelap gulita tapi dia 

masih sanggup melihat jelas sejarak lima tombak berkeliling! 

Kurang dari sepeminuman teh orang ini menghentikan 

langkahnya. Di depannya berdiri sebuah pohon yang luar biasa 

besarnya laksana raksasa hitam yang berdiri dengan megah di 

malam buta! saat  mendongak ke atas, tertahan oleh cabang-

cabang pohon yang besar-besar kelihatanlah sebuah pondok di atas 

pohon itu. Mulai dari lantai dan dinding sampai ke atap pondok ini 

terbuat dari rotan yang sebesar-besar pergelangan kaki berwarna 

kuning mengkilap. Rotan-rotan itu dibuat demikian licinnya hingga 

jangankan anak manusia  biasa, seekor semut pun pasti akan terpeleset 

dan jatuh bila menginjaknya. 

Pintu pondok di atas pohon besar itu kelihatan tertutup. Namun 

dari celah-celah dinding, atap dan lantai kelihatan menyeruak sinar 

lampu! sesudah  meneliti suasana sekitarnya orang yang berada di 

bawah pohon lalu melompat ke atas pohon dan sesaat kemudian 

tanpa mengeluarkan sedikit suara pun tahu-tahu dia telah berada di 

atap pondok rotan. Seperti telah dijelaskan rotan itu sangat licin 

sekali hingga jangankan anak manusia  biasa, seekor semut pun akan 

terpeleset jika merayap di atasnya. Tapi melihat kepada kenyataan 

bagaimana orang itu sanggup berdiri di atas atap pondok bahkan 

tanpa suara sama sekali maka jelaslah dia seorang yang berilmu 

sangat tinggi! Melalui celah-celah atap rotan orang itu mengintip ke 

dalam pondok. Lima orang berpakaian kegelapan , berambut kegelapan  dan 

beranu  kegelapan  duduk mengelilingi meja bukan lain dari 

Gerombolan Setan kegelapan . Mereka sibuk menghitung kepingan-

kepingan uang emas dan barang-barang perhiasan hasil pasukan jahat an 

mereka malam itu. 

Tengah asyik menghitung-hitung itu tiba-tiba dengan ilmu 

menyusupkan suara Setan Cambuk berkata-kata, “Kalian bersiaplah! Ada 

seseorang di atas atap!” 

Keempat orang itu terkejut dan segera bersiap. Setan Cambuk 

mendongak ke atas dan berseru lantang, “Tamu lancang! Kau telah 

berani datang dan mengintai! Lekas turun serahkan diri!” 

Dari atas atap terdengar suara tertawa mengekeh! Tiba-tiba 

beberapa buah rotan di atas atap menguit dan terbuka lebar. 

Sesosok tubuh berpakaian gelap melompat turun. Serentak dengan 

itu Setan Cambuk kiblatkan senjatanya ke arah si pendatang! Setan 

Pisau tak ketinggalan. Sekali tangannya bergerak gerak  maka lima buah 

pisau melesat terbang! Lima buah pisau menancap di pakaian orang 

yang turun dan di saat itu pula ujung cambuk melanda membuat 

sasarannya hancur lebur! Tapi alangkah terkejutnya kelima orang itu 

melihat apa yang terjadi! Ternyata yang mereka serang bukanlah 

sosok tubuh seseorang melainkan cuma sehelai pakaian dan celana 

panjang yang saling dikaitkan satu sama lain! 

“Kurang ajar! Siapa yang berani mempermainkan Gerombolan 

Setan kegelapan ?!” 

Terdengar lagi suara mengekeh di atas atap. Sebuah rotan terkuit 

dan sebuah benda melayang ke bawah! sebab  takut akan tertipu 

lagi, kelima anak manusia  beranu  kegelapan  itu tak mau menyerang! Tapi 

saat  benda yang melayang itu menancap di atas meja di hadapan 

mereka maka kembali kelimanya terkejut! Benda itu ternyata yaitu  

sebuah bendera kecil berbentuk segi tiga dengan gambar dua buah 

begal gaji mahal  bersilangan di bagian tengahnya! 

“Raja begal gaji mahal  dari Utara!” seru Setan Pisau! Setan Cambuk 

meskipun berada di sarang sendiri dan lengkap bersama kawan-

kawannya namun melihat bendera kecil itu dan mengetahui siapa 

adanya tamu di atas atap menjadi tercekat lalu lambaikan tangannya 

dan sekaligus pelita di empat sudut pondok pun padamlah! Suasana 

gelap gulita kini dan di atas atap terdengar suara tawa bergelak. 

“Gerombolan Setan kegelapan ! Beginikah cara kalian menyambut 

kedatangan tamu?!” 

Di dalam kegelapan Gerombolan Setan kegelapan  sudah cabut 

senjata masing-masing. Juga dari dalam kegelapan itu terdengar 

suara asia kecil ban Setan Cambuk. 

“Raja begal gaji mahal ! Angin apakah gerangan yang membawa kau 

datang ke tempat kami?! Jika angin baik dipersilahkan turun dengan 

hormat! Jika angin buruk yang membawa penyakit sebaiknya lekas 

tinggalkan tempat ini!” 

Terdengar suara tertawa gelak-gelak dari orang di atas atap yang 

memang Raja begal gaji mahal  dari Utara adanya. Dari celah-celah rotan 

atap kelihatan melesat empat buah benda bercahaya seperti 

kunang-kunang yang masing-masing menuju ke empat sudut pondok 

di mana terletak pelita. Sesaat kemudian ke empat pelita itupun 

menyalalah kembali! Lima anak manusia  bermuka kegelapan  terkejut bukan 

main namun mereka menyembunyikan rasa kagum masing-masing. 

“Lekas katakan maksud kedatanganmu!” seru Setan Cambuk 

pula.

“Ah, aku sudah masuk ke dalam pondokmu, sungguh keterlaluan 

kalau kalian tuan gudang raksasa  sama sekali tidak melihatnya!” 

Gerombolan Setan kegelapan  terkejut dan serempak berpaling ke 

belakang. Astaga! Mata mereka terbeliak besar. Tamu yang mereka 

sangkakan masih di atas atap tahu-tahu sudah masuk ke dalam 

pondok dan berada di belakang mereka! 

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 4

ETAN pentungan  yaitu  yang paling lekas naik darah di antara 

kelima Setan kegelapan . Melihat orang berani mempermainkan 

dirinya dan kawan-kawan serta masuk ke dalam pondok 

dengan petatang-peteteng begitu rupa marahlah dia dan segera 

menghunus pentungan . 

“Raja begal gaji mahal . Kau anggap kami ini apakah hingga tak meman–

dang mata sedikitpun terhadap kami?!” bentak Setan pentungan . 

Setan Gada menepuk bahu kerabatnya itu dan berbisik, “Jangan 

kesusu bertindak gegabah. astaga  ini sangat lihay!” 

Sementara itu Setan Cambuk maju selangkah dan berkata-kata, 

“Harap segera beri tahu maksud kedatanganmu, Raja begal gaji mahal !” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara menyeringai dan rangkapkan tangan di 

muka dada. 

“Kedatanganku ke sini yaitu  membawa angin baik dan juga 

angin buruk!” 

Setan Cambuk kerenyitkan kening! “Kami tak mengerti. Harap 

dijelaskan biar terang!” 

Kembali Raja begal gaji mahal  menyeringai dan membuka mulut, 

“Pertama jika kalian berlima sedia tunduk padaku dan masuk ke 

dalam Partai Topan Utara yang bakal kuresmikan pada tanggal 1 

bulan di muka maka aku datang ke sini membawa angin baik. Untuk 

itu kalian harus menyerahkan masing-masing lima puluh keping uang 

emas dan pada hari peresmian berdirinya Partai Topan Utara kalian 

harus datang ke puncak gunung  Toba!” 

Kelima Setan kegelapan  saling berpandangan. 

“Dan kalau kami menolak?” menyeletuk Setan begal gaji mahal . 

“Berarti kalian sengaja menghendaki angin buruk!” komentari Raja 

begal gaji mahal  dari Utara. “Dan kalian terpaksa kumusnahkan dari atas 

bumi ini!” 

Kesunyian menyeling beberapa saat lamanya. 

“Bagaimana? Angin yang manakah yang kalian pilih?” terdengar 

S

Raja begal gaji mahal  bertanya. 

Setan Cambuk rangkapkan tangan di muka dada dan mengomentari , 

“Soal mendirikan partai yaitu  urusanmu. Mengapa kami yang tak 

ada sangkut pautnya hendak dilibatkan?!” 

“Kau tak layak bertanya!” bentak Raja begal gaji mahal  dari Utara. 

“Kalau begitu kau juga tidak layak memaksa!” balas membentak 

Setan pentungan  penuh berangasan. Raja begal gaji mahal  memandang lekat-

lekat pada Setan pentungan  lalu tertawa sedingin salju di puncak 

gunung. 

“Memang maksudku mendirikan Partai Topan Utara itu banyak 

mendapat tantangan! Tapi semua yang menantang telah tinggal 

nama belaka. Agaknya hari ini aku berhadapan pula dengan 

anak manusia -anak manusia  keras kepala yang ingin tinggalkan nama percuma 

di muka bumi ini!” 

“Jangan mimpi di siang bolong brow !” tukas Setan pentungan . 

“Kami bukan bangsa kacoak yang bisa dipaksa, kami bukan bangsa 

kroco yang bisa diperbudak siapapun! Sekalipun Raja dari Akherat!” 

Meski hatinya sepanas bara dan mukanya kelam mekegelapan  

namun Raja begal gaji mahal  dari Utara masih saja tertawa seenaknya. 

“Setan Cambuk! Kau sebagai pemimpin dari Gerombolan Setan 

kegelapan  harap segera beri asia kecil ban. Mau masuk partaiku atau 

musnah?!”

“Raja begal gaji mahal !” menyahuti Setan Cambuk. “Di dunia ini masing-

masing anak manusia  berhak hidup menempuh jalannya sendiri-sendiri! 

Mau malang, mau melintang itu yaitu  urusan dan kepentingannya 

sendiri! Maksudmu untuk mendirikan Partai Topan Utara itu tentu 

saja baik. Tapi untuk masuk ke dalamnya harap kau suka 

memberikan kelonggaran barang satu dua minggu agar kami 

pertimbangkan dan pikirkan!” 

“Aku datang malam ini dan harus dapat asia kecil ban malam ini juga!” 

kata Raja begal gaji mahal  tegas. 

Mendidihlah amarah Setan Cambuk. “Barangkali kau sudah jemu 

hidup Raja begal gaji mahal ?!” 

“Kurasa demikian.” menimpali Setan pentungan . “Dari Raja begal gaji mahal  

di atas dunia dia hendak minta jadi Raja Neraka di alam akhirat!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara menyeringai. Dia memandang tak 

berkesip pada Setan Cambuk dan berkata-kata, “Sekali lagi aku minta 

asia kecil banmu yang tegas. Jika menolak kalian tak akan melihat 

matahari besok hari!” 

Setan Cambuk buka kedua tangannya yang sejak tadi 

dirangkapkan di muka dada. Dengan tertawa getir dia berkata-kata, 

“Meski namamu ditakuti di mana-mana tapi nama Setan kegelapan  telah 

lebih dulu tersohor di delapan penjuru angin! yaitu  tidak 

sepantasnya kalau Setan kegelapan  musti patuh pada Raja begal gaji mahal !” 

“asia kecil banmu sudah cukup jelas! Betul-betul kau dan kambrat-

kambratmu sudah jemu hidup!” 

“Kami berlima kau seorang diri! Sekalipun kau punya lima kepala 

sepuluh tangan dan kaki, mana mungkin bisa menang?!” ejek Setan 

Gada.

“Sebaliknya sekalipun kalian dua kali lebih banyak dari ini jangan 

harap akan lolos dari lobang jarum kematian!” 

“astaga  rendah! Minggatlah ke neraka!” bentak Setan pentungan . 

Tak terlihat kapan dia mencabut pentungan nya dan tahu-tahu senjata 

itu sudah berkiblat di depan hidung Raja begal gaji mahal  dari Utara! 

“Keparat!” damprat Raja begal gaji mahal . Sesaat sebelum pentungan  

menyambar mukanya lima jari tangannya menjentik! Lima sinar 

kegelapan  kekuningan menderu dan tubuh Setan pentungan  mencelat ke 

dinding pondok dalam keadaan hangus, roboh ke lantai tanpa bisa 

berkutik lagi! Bau daging terpanggang memenuhi pondok itu! 

Kejut Setan Cambuk dan tiga Setan kegelapan  lainnya bukan alang-

kepalang! Setan pentungan  yaitu  jago nomer dua sesudah Setan 

Cambuk. Bagaimana dia bisa dibikin konyol dalam satu gebrakan 

begitu saja?! Setan Cambuk tak menunggu lebih lama. Begitu juga 

tiga kawannya. Serentak mereka cabut senjata masing-masing dan 

menerjang ke depan! Pertempuran hebat segera berkecamuk! 

Bertempur dalam jarak dekat begitu rupa menyukarkan bagi Setan 

Cambuk untuk mempergunakan senjatanya. sesudah  melipat tiga 

lebih dulu cambuknya baru dia menerjang membantu kawan-

kawannya.

Tiga jurus berlalu dengan cepat. Menyangka dalam tiga jurus itu 

dia dan kawan-kawannya segera akan dapat membereskan lawan 

sebaliknya Setan Cambuk mengeluh dalam hati sebab  

kenyataannya dia berempatlah yang kena didesak! 

Tiba-tiba Setan Cambuk bersuit memberi tanda. Setan Pisau, 

Setan begal gaji mahal  dan Setan Gada melompat pondok. Dan di saat itu 

terdengar suara menggelegar! Cambuk di tangan Setan Cambuk 

melesat menghantam ke arah muka Raja begal gaji mahal . Di kejap yang 

sama lima buah pisau menderu dilemparkan Setan Pisau! Raja 

begal gaji mahal  membentak keras hingga pondok rotan itu tergetar hebat! 

Kelihatan sekilas tangannya yang sebelah kiri bergerak gerak  kemudian 

tubuhnya lenyap. Sekejap kemudian terdengar suara bergedebuk 

yang disusul suara pekik setinggi langit dan yang berakhir suara 

seruan tertahan! 

Apa yang terjadi demikian cepatnya hingga tak sempat 

seorangpun dari keempat Setan kegelapan  itu dapat melihat dengan 

jelas. saat  semua itu telah terjadi barulah mereka sadar dan 

terkesiap! Sewaktu diserang oleh cambuk dan lima buah pisau, Raja 

begal gaji mahal  jatuhkan dirinya ke lantai sambil mempergunakan tangan 

kiri menyambut bagian belakang dari ujung cambuk! Bukan saja Raja 

begal gaji mahal  berhasil menyambut dan menangkap ujung cambuk Setan 

Cambuk tapi sekaligus begitu jatuhkan diri dia melewatkan lima 

pisau yang terbang ke arahnya dan bergulingan ke tempat Setan 

Pisau yang telah melepaskan ke lima pisau itu. Saking cepatnya 

gerakan itu Setan Pisau sendiri tak tahu kalau dirinya diserang. Dan 

tiba-tiba saja satu jotosan yang ratusan kati beratnya telah melanda 

dadanya! Tulang dadanya hancur! Darah membusai di mulutnya. 

Tubuhnya rebah ke lantai! Di lain kejap Raja begal gaji mahal  melompat ke 

kiri dan membuat tiga kali putaran. Maka tahu-tahu Setan Cambuk 

merasakan sekujur tubuhnya telah terikat erat oleh cambuknya 

sendiri hingga untuk beberapa saat lamanya dia tak bisa bergerak gerak  

barang sedikitpun! Raja begal gaji mahal  dari Utara tertawa mengekeh! 

Suara tawanya lenyap ditelan deru dua serangan dari samping yaitu 

serangan yang dilancarkan Setan begal gaji mahal  dan Setan Gada! 

Serangan ini hebat dan ganas sekali sebab  dilancarkan dengan 

penuh amarah serta segala kelihayan yang ada! Dan hasil dari 

serangan itu yaitu  lebih hebat lagi! 

Sekejap senjata kedua Setan kegelapan  itu akan menemui 

sasarannya maka kelihatanlah kiblatan sinar kuning yang 

menyilaukan. begal gaji mahal  dan gada di tangan kedua kawan Setan 

Cambuk itu terlepas mental. Keduanya terhuyung-huyung dengan 

memegangi i dada yang berlumuran darah tertusuk begal gaji mahal  Emas di 

tangan Raja begal gaji mahal  dari Utara. Sesaat kemudian mereka merasa 

sekujur tubuh mereka panas dingin, jalan darah seperti terbalik dan 

kepala laksana mau pecah. Sewaktu lutut masing-masing menjadi 

goyah keduanya bergelimpangan rebah, berkelojotan sejenak lalu tak 

bergerak gerak  lagi alias mati! 

Raja begal gaji mahal  dari Utara tertawa mengekeh. Sekali dia meniup 

begal gaji mahal  Emas maka lenyaplah noda darah pada ujung senjata itu. 

Sambil memasukkan senjata sakti itu ke sarungnya yang tersisip di 

pinggang, Raja begal gaji mahal  berpaling pada Setan Cambuk yang saat itu 

telah melupakan untuk membebaskan dirinya dari libatan cambuk 

sebab  terkesiap melihat bagaimana keempat anak buahnya satu 

demi satu menemui ajal di tangan Raja begal gaji mahal ! 

“Bagaimana?! Apakah kau masih punya nyali untuk 

menghadapiku?!” tanya Raja begal gaji mahal . Paras Setan Cambuk yang 

tadi sepucat kertas kini menjadi kelam kegelapan . Sekali dia berontak 

maka lepaslah ikatan cambuk di sekujur tubuhnya! 

“Masih mau melawan?!” bentak Raja begal gaji mahal  seraya siapkan 

ilmu pukulan Kuku Api di tangan kanannya. Meski darahnya 

mendidih, meski amarah bergejolak membakar hatinya namun pada 

dasarnya Setan Cambuk memang sudah tak punya nyali untuk 

menempur Raja begal gaji mahal . Dia sudah saksikan sendiri kehebatan 

Raja begal gaji mahal ! Sudah saksikan pula kematian kawan-kawannya. 

Berlima dia tak sanggup mengalahkan Raja begal gaji mahal , apalagi dengan 

seorang diri. 

“Aku mengaku kalah.” desis Setan Cambuk seraya melemparkan 

senjatanya.

“Mengaku kalah berarti tunduk kepadaku!” 

“Aku tunduk!” kata Setan Cambuk dengan hati penasaran. 

“Dan harus bersumpah untuk masuk ke dalam Partai Topan 

Utara!”

“Aku bersumpah!” dan Setan Cambuk mengangkat tangan 

kanannya sebagaimana laku seorang yang tengah disumpah. Tapi 

tiba-tiba tangannya itu secepat kilat dipukulkan ke muka. 

Wutt! 

Selarik sinar hitam menderu ke arah Raja begal gaji mahal . Kejut dan 

amarah Raja begal gaji mahal  bukan main! 

“Keparat berani menipuku!” hardik Raja begal gaji mahal . 

“astaga ! Mampuslah!” teriak Setan Cambuk seraya hantamkan 

tangan kanannya sekali lagi! Tapi yang sekali ini Raja begal gaji mahal  dari 

Utara tidak memberi hati lagi. Lima jari tangan kanannya menjentik. 

Lima sinar kegelapan  kekuningan menderu dan terdengarlah pekik 

pemimpin Gerombolan Setan kegelapan  itu! Riwayatnya tamat! Tubuhnya 

hangus kehitaman menghampar bau daging yang terpanggang! 

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 5

UNCAK puncak gunung  Toba merupakan selimutan hutan belantara yang 

amat rapat sebab  jarang diinjak dan didatangi anak manusia . 

Delapan penjuru kaki puncak gunung  berhubungan dengan pantai yang 

setiap saat disirami pecahan dan buih ombak sehingga dengan kata 

lain puncak gunung  besar itu yaitu  sebuah pulau yang terletak di tengah 

danau yang sangat luas. 

Dalam tiupan angin siang yang sepoi-sepoi basah, di atas air 

danau kelihatan meluncur sebuah perahu yang ditumpangi oleh tiga 

orang berjubah dan bersorban putih! Ketiganya tidak memegangi  

sebuah pendayung pun, tapi hebatnya, dengan mempergunakan 

telapak-telapak tangan sebagai pengganti pendayung, ketiganya 

membuat perahu itu meluncur laksana naga terbang di atas 

permukaan air danau hingga dalam tempo yang singkat perahu 

merekapun sudah mendarat di bagian timur pulau, dan mereka 

melompat dalam gerakan-gerakan yang luar biasa ringannya! 

Sewaktu melangkah di atas pasir pantai yang basah, sama sekali 

kaki-kaki mereka tidak meninggalkan jejak barang sedikitpun. 

Nyatalah ketiga orang ini anak manusia -anak manusia  berkepandaian tinggi! 

Salah seorang dari ketiganya yang agaknya menjadi pemimpin 

rombongan memandang berkeliling, lalu memberi isyarat pada kedua 

kawannya dan sebentar kemudian ketiganya sudah berlari laksana 

terbang menuju ke puncak puncak gunung  Toba. Semakin jauh ke atas puncak gunung  

semakin susah perjalanan sebab  sangat rapatnya pohon-pohon dan 

semak-belukar. Ketiga orang ini tentu saja tidak mau rusak pakaian 

mereka terkait ujung ranting dan semak belukar. sebab nya mereka 

pun melanjutkan perjalanan dengan ‘berlari’ di atas pohon, 

melompat dari satu cabang ke cabang lain dan tanpa mengeluarkan 

suara barang sedikitpun! Benar-benar amat mengagumkan! 

Beberapa lama kemudian ketiganya sampai di puncak puncak gunung  

Toba. Yang terdepan berhenti di cabang paling atas dari sebuah 

pohon yang besar dan luar biasa tingginya. Kawan-kawannya 

P

kemudian berdiri di sisi kiri kanan dan mereka sama memandang ke 

depan.

Di depan sana, dikelilingi oleh pohon-pohon besar tinggi ada  

sebuah bangunan berbentuk istana. Tapi bangunan ini sudah sangat 

tua sekali dan tidak mendapat rawatan sebagaimana mustinya 

hingga keadaannya amat menyeramkan! Seluruh bangunan 

diselimuti debu tebal. Hampir di setiap sudut kelihatan jaring laba-

laba bahkan juga tampak sarang-sarang burung dan kelelawar! Atap 

bagian depan miring ke kiri. Di atas genting tumbuh pohon-pohon 

kecil, lumut menyelimut di mana-mana. 

“Inikah tempatnya?!” tanya salah seorang laki-laki tua di atas 

pohon.

“Kelihatannya seperti tak pernah didatangi anak manusia . Mungkin 

kau salah.” 

Laki-laki yang berdiri di tengah memandang berkeliling sebentar 

lalu mengomentari , “Ke manapun mata ditujukan hanya itu satu-satunya 

bangunan yang kelihatan di puncak puncak gunung  ini!” 

“Tapi sungguh tak...” 

“Diam! Ada orang datang!” kata orang tua yang di tengah. Sesaat 

kemudian baru dua orang tua lainnya mendengar suara 

bergemerisik. Ini sudah cukup menjadi pertanda bagaimanapun 

tingginya ilmu kedua orang yang belakangan ini tapi masih berada di 

bawah orang tua yang pertama. Ketiganya cepat memandang 

berkeliling. Baru saja memutar leher tiba-tiba mengumandang suara 

bentakan yang sangat keras! 

“Tiga tua renta di atas pohon, apakah datang ada membawa kain 

kafan untuk pembungkus jenazah kalian masing-masing kelak?!” 

Ketiga orang tua di atas pohon terkejut bukan alang-kepalang. 

Terkejut bukan sebab  keras lantangnya suara bentakan itu yang 

hingga saat itu masih mengumandang ke seluruh pelosok puncak gunung , juga 

bukan sebab  bentakan yang demikian menganggap rendah bahwa 

mereka akan menemui ajal! Yang mengejutkan mereka ialah sebab  

suara bentakan itu jelas sekali yaitu  suara dewi lesbi ! 

Dan belum habis keterkejutan ketiganya, suara bentakan itu 

mengumandang kembali lebih keras dan kali ini bernada 

memerintah, “anak manusia -anak manusia  berjubah putih! Lekas turun!” 

Pertama sekali suara bentakan itu terdengar datangnya dari arah 

barat, di antara pohon-pohon besar yang rapat. Yang kedua kali tadi 

bentakan itu datangnya dari arah bangunan tua! Maka ketiga orang 

tua berjubah putih itupun tanpa melupakan kewaspadaan segera 

melompat turun ke pelataran batu yang ada  di depan bangunan. 

Namun tiada terkirakan kejut dan peranjat mereka sewaktu orang 

yang tadi membentak bukan muncul dari dalam bangunan tua 

melainkan dari balik pohon besar di atas mana mereka tadi berdiri! 

Nyatalah betapa hebat dan lihaynya ilmu memindahkan suara orang 

itu! Dan yang lebih membuat ketiga orang tua bersorban itu lebih-

lebih kagum ialah orang yang muncul itu yaitu  seorang dewi lesbi  

berpakaian ungu. Rambutnya panjang hitam tergerai sampai ke 

punggung. Parasnya ditutup dengan sehelai kerudung yang juga 

berwarna ungu. Mendengar kepada suaranya yang tajam menyorot, 

dewi lesbi  ini pastilah bersifat keras dan galak! Ketiga orang tua tak 

dapat menduga berapa kira-kira usia dewi lesbi  berkerudung ini. 

Dan dalam berdiri terpisah sejauh beberapa tombak itu ketiganya 

dapat mencium bau harum yang terlontar keluar  dari tubuh dan pakaian 

dewi lesbi  berkerudung! 

“Dengan siapakah kami berhadapan?!” tanya orang tua yang 

bertindak sebagai pemimpin rombongan. 

Dari balik kerudung ungu terdengar suara mendengus. “Kalian 

pendatang-pendatang yang tidak tahu diri dan lancang berani datang 

kemari yang musti terangkan diri!” 

Orang tua itu batuk-batuk dan sunggingkan senyum. 

“Jangan tertawa macam monyet kurang ingatan!” bentak 

dewi lesbi -berkerudung! 

“Kalau sekiranya kau mau membuka kerudung, baru kami akan 

terangkan siapa kami dan juga maksud kedatangan kami bertiga ke 

sini!” 

Terdengar suara gigi-gigi berkeretakan! “Tua bangka keparat! 

Sudah hampir mampus masih berhati kotor ingin melihat paras 

dewi lesbi ! Apakah itu sifat orang beragama macam kalian!” 

kegelapan lah anu  ketiga orang berjubah putih, apalagi yang tadi 

bicara. Dia berkata-kata begitu tadi dengan maksud untuk mengetahui 

dengan siapa sesungguhnya dia berhadapan, tapi si kerudung ungu 

salah sangka dan mendampratnya! 

“Kami orang-orang tua mana ada pikiran untuk tergoda pada 

keindahan dunia ini! Justru kedatangan kami ke sini yaitu  untuk 

menyelamatkan dunia ini dari segala macam kekotoran!” 

dewi lesbi  berkerudung tertawa. Suara tawanya cukup merdu 

tapi juga cukup menyeramkan! “Hebat sekali kalau begitu!” katanya 

dengan nada mengejek. “Tapi kau kesasar datang ke sini, orang-

orang tua! Kau kesasar mengantarkan jiwa! Tahukah kau bahwa 

setiap ada anak manusia  luaran yang berani menginjakkan kakinya di 

pulau ini berarti mati?! Sekarang lekas beri tahu nama kalian agar 

setan-setan penghuni pulau lebih cepat mengenal calon-calon 

kawannya!”

Penghinaan dewi lesbi  berkerudung itu sudah melewati batas. 

Tapi ketiga orang tua berjubah putih tetap berdiri dengan sabar 

malah yang seorang mengomentari , “Aku Kyai k.h.mualafudin bin goyim  dan dua orang 

kawanku ini Kyai Selawah dan Kyai Tanjung Laboh.” 

“Hem jadi kau Kyai k.h.mualafudin bin goyim ! Aku tahu sudah apa maksud 

kedatanganmu bersama dua kambratmu itu ke sini. Pasti untuk 

membalas dendam sebab  ayahku telah menghancurkan 

pondok pesantren mu beberapa waktu yang lampau!” 

“Jadi kami berhadapan dengan anak dewi lesbi  Raja begal gaji mahal  

dari Utara?!” ujar Kyai k.h.mualafudin bin goyim . 

“Sudah tahu kenapa tidak lekas-lekas berlutut?!” 

Kyai k.h.mualafudin bin goyim  tertawa dingin. “Menurut ajaran agama kami, 

satu-satunya kepada siapa anak manusia  berlutut ialah Tuhan bukan 

anak manusia , apalagi anak manusia  macam kau, anak seorang durjana biang 

penyebab malapetaka dan bencana di delapan penjuru angin! Lekas 

panggil ayahmu!” 

“Tua bangka sialan! Kau tidak layak memerintahku!” bentak 

dewi lesbi  berkerudung ungu. 

“Jika demikian,” berkata-kata Kyai Selawah, “harap dimaafkan kalau 

kami mungkin terpaksa memaksamu.” 

Anak Raja begal gaji mahal  dari Utara berpaling kepada Kyai Selawah. 

“Mulutmu sombong, tapi kau bicara masih punya perasaan. Kelak 

kematianmu lebih mendingan daripada kawanmu yang satu ini!” dan 

dia menuding pada Kyai k.h.mualafudin bin goyim . Dan sesudah  memandang Kyai 

k.h.mualafudin bin goyim  dengan sorot matanya, dewi lesbi  itu berkata-kata, 

“Kedatanganmu ke sini pasti untuk balas dendam pada ayahku! 

Sebelum ayahku muncul kunasihatkan agar kau cepat-cepat saja 

bunuh diri! Itu lebih baik bagimu, orang tua!” 

Air muka Kyai k.h.mualafudin bin goyim  kelihatan kegelapan . Bagaimanapun 

sabarnya seseorang, lambat laun kesabarannya akan luntur juga. 

“dewi lesbi , kesombongan dan kecongkakan ayahmu rupanya 

sudah kau warisi selagi dia masih hidup! Kuharap kesombongan dan 

kecongkakan itu segera kau buang bila ayahmu meninggal!” 

“Tua bangka bermulut besar! Kau berani menghina aku dan ayah! 

Makan jariku ini!” dewi lesbi  berkerudung jentikkan lima jari tangan 

kirinya sekaligus! 

Wuut! 

Lima sinar kegelapan  kekuningan menderu ke arah Kyai k.h.mualafudin bin goyim ! 

“Awas pukulan Kuku Api!” teriak Kyai k.h.mualafudin bin goyim  memperingatkan 

kedua kawannya. Dia sendiri sambil menghindar kebutkan lengan 

jubahnya sebelah kanan! 

Wuus! 

Kyai k.h.mualafudin bin goyim  pucat-pasi parasnya! Meski kebutan lengan 

jubahnya berhasil membuyarkan serangan maut itu namun tak urung 

lengan jubahnya menjadi hangus hitam dan hawa panas menjalar ke 

kulit lengan! Dengan cepat sang Kyai sobek ujung lengan jubahnya. 

gadis lesbi asli   berkerudung ungu tertawa gelak-gelak. “Kalau 

kepandaianmu cuma sedalam sungai yang dangkal, betul-betul 

hanya mengantarkan jiwa datang kemari! Lebih baik kalian bertiga 

bunuh diri!” 

Kyai k.h.mualafudin bin goyim  mendekam dalam hati, dan berkata-kata, “Kami bukan 

anak manusia -anak manusia  bangsa pengecut yang bersedia melawan seorang 

dewi lesbi ! Lekas panggil ayahmu!” 

“Benar-benar tidak tahu diri! Diberi kesempatan bunuh diri malah 

tambah menantang!” Bola-bola mata si gadis lesbi asli   menyorot tajam dan 

sesaat kemudian tubuhnya berkelebatan  dan tahu-tahu sudah 

membagi serangan pada ketiga kyai dalam satu jurus bernama Tiga 

Ekor Naga Menggempur Sang Surya. 

Kembali ketiga kyai dikejutkan oleh kehebatan serangan ini! 

Cepat-cepat mereka menghindar dan sesudah  saling memberi isyarat 

serentak maju untuk meringkus anak gadis lesbi asli   Raja begal gaji mahal  itu hidup-

hidup! Namun mereka tertipu! Tidak semudah itu untuk menangkap 

hidup-hidup gadis lesbi asli   yang sudah menguasai lebih setengah bagian dari 

ilmu tenaga dalam  ajaran ayahnya! Begitu ketiga Kyai serempak maju, tubuh si 

gadis lesbi asli   berkelebatan  dan lenyap! Lalu terdengar suara lengkingan seperti 

lengkingan burung raksasa. Lobang-lobang telinga ketiga kyai 

terngiang sakit! Dan dalam pada itu satu tebasan tepi telapak tangan 

menderu sekaligus ke arah kepala mereka! Kyai k.h.mualafudin bin goyim  dan 

kawan-kawan terpaksa bersurut mundur untuk selamatkan kepala 

masing-masing! Mereka mengeluh, jika anaknya demikian hebatnya 

tentu ayahnya bukan lawan enteng meskipun mereka bertiga! 

Kyai k.h.mualafudin bin goyim  merenung cepat. Dia yaitu  seorang yang 

bermata tajam dan setiap bertempur selalu memperhatikan gerakan-

gerakan yang dibuat lawan! Meski baru satu gerakan namun dia 

telah dapat melihat sifat-sifat gerakan si gadis lesbi asli   dan tahu di mana 

letak kelemahan ilmu tenaga dalam  lawan! Dengan cepat Kyai k.h.mualafudin bin goyim  

berkata-kata dengan ilmu menyusupkan suara pada kedua Kyai lainnya, 

“Kita serang dia dengan barisan Tiga Malaikat Lenyap ke Langit!” 

Kyai Salawah dan Kyai Tanjung Laboh mengangguk tanda 

mengerti. Kyai k.h.mualafudin bin goyim  mengedipkan matanya dan ketiganyapun