kemudian menyerbu dari tiga jurusan. Kyai k.h.mualafudin bin goyim dari depan,
Kyai Selawah dari samping kanan dan Kyai Tanjung Laboh dari
samping kiri!
“Ilmu tenaga dalam picisan macam apa yang hendak kalian obral di
hadapanku?!” ejek anak gadis lesbi asli Raja begal gaji mahal . Tubuhnya
dibungkukkan sedikit dan dengan mengandalkan tumit kaki kirinya,
laksana sebuah titiran dia berputar dengan kaki kanan menderu ke
arah ketiga penyerangnya! Yang sekali ini tidak mudah bagi gadis lesbi asli
berkerudung ungu ini untuk memusnahkan serangan ketiga kyai itu.
sebab begitu tubuhnya berputar dan menghantamkan tendangan
dalam bentuk lingkaran, ketiga lawannya berkelebatan cepat, lenyap
dari pemandangannya dan tahu-tahu sudah menyerang lagi dari
jurusan yang lain yaitu Kyai k.h.mualafudin bin goyim dari belakang, Kyai Selawah
dari depan sedang Kyai yang satu lagi dari samping kanan. Tiga buah
totokan menderu ke arah tiga jalan darah si gadis lesbi asli ! gadis lesbi asli itu
kertakkan geraham tanda penasaran. Kedua kakinya menjejak
tanah. Didahului oleh satu lengkingan keras dia melompat ke atas.
Kaki kiri dihantamkan ke depan menendang lengan Kyai Selawah.
Kaki kanan ditendangkan seperti kuda betina menendang ke arah Kyai
k.h.mualafudin bin goyim yang menyerang dari belakang sedang satu pukulan
tangan kosong yang mendatangkan angin keras dihantamkan ke
batok kepala Kyai Tanjung Laboh yang menotok dari samping!
sebab tubuh si gadis lesbi asli berada di udara dan lebih tinggi dari ketiga
lawannya maka meski bagaimanapun hebatnya serangan para kyai
namun serangan balasan dari si gadis lesbi asli akan berhasil mencelakakan
mereka lebih dulu!
Anak gadis lesbi asli Raja begal gaji mahal menyeringai di balik kerudungnya
sewaktu melihat ketiga penyerangnya menarik pulang tangan
masing-masing. Segera dia hendak susulkan dengan tiga serangan
berantai yang menurutnya tidak dapat tidak pasti akan mengirim
mereka ke pintu kematian! Dengan gelak mengejek maka dia segera
lancarkan tiga serangan berantai itu! Tapi hatinya menciut! Parasnya
yang, tersembunyi di balik kerudung berubah total! Peluh dingin
mengucur di keningnya sewaktu entah bagaimana ketiga calon
korbannya itu lenyap dari pemandangan dan tahu-tahu tiga pusat
jalan darahnya terasa dingin! Sadarlah si gadis lesbi asli bahwa ketiga
lawannya sebelum sempat dia menyerang telah lebih dulu
mengirimkan totokan-totokan dari jurusan lain yang tak diduganya!
Meski bagaimanapun kehebatan dan kecepatannya untuk mengelak
atau menangkis tapi kini sudah kasip! Yang bisa dilakukannya cuma
memaki dan merutuk dalam hati! Si gadis lesbi asli mengeluh tinggi sewaktu
totokan yang pertama melanda jalan darah di punggungnya. Kedua
tangannya dengan serta merta lumpuh. Tubuhnya terhuyung-huyung
ke muka. Dalam sedetik lagi dua totokan segera pula akan mendarat
susul-menyusul di bagian lain tubuhnya! Dalam keadaan yang
demikian kritisnya bagi si gadis lesbi asli tiba-tiba mengumandanglah suara
bentakan yang kerasnya laksana gelegar gunung meletus!
“nyi pandanajeng ! Siapa yang berani berlaku kurang ajar
terhadapmu?!” Satu gelombang angin yang luar biasa dahsyatnya
menderu, membuat ketiga kyai terhuyung lima langkah dari kalangan
pertempuran sedang gelombang angin itu sekaligus melepaskan
totokan di tubuh si gadis lesbi asli yang ternyata bernama nyi pandanajeng !
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 6
ENDENGAR suara bentakan itu dan merasa totokan pada
punggungnya lepas nyi pandanajeng menjadi lega. Sebaliknya
ketiga kyai terkejut bukan main! Mereka yaitu orang-orang
cabang atas dalam ilmu tenaga dalam , tapi sekali terpa saja ketiganya telah
“dilemparkan” terlontar keluar sejauh lima langkah dari kalangan
pertempuran! Mereka sama palingkan kepala dengan cepat! Seorang
laki-laki berbadan tinggi tegap berdiri bertolak pinggang di bawah
atap bangunan tua! Pakaiannya dan juga destarnya yang tinggi
berwarna ungu. Tampangnya yang angker itu dihias dengan kumis
hitam melintang. Bajunya yang sengaja tidak dikancingkan
memperlihatkan dada yang penuh otot dan berbulu!
“Apakah kami berhadapan dengan Raja begal gaji mahal dari Utara?!”
tanya Kyai k.h.mualafudin bin goyim .
Pelipis laki-laki itu menggembung. “Sialan! Ditanya malah
menanya! asia kecil b! Apa kalian tidak malu mengeroyok seorang
dewi lesbi ?!”
“Malu atau tidak malu bukan itu soalnya.” komentari Kyai k.h.mualafudin bin goyim .
“Kami datang mencari Raja begal gaji mahal ! Dan anak gadis lesbi asli nya hendak
membunuhi kami bertiga! Apakah salah kalau kami tak bisa
berpangku tangan?!”
Laki-laki berkumis melintang tertawa sambil usap-usap dadanya
yang berbulu.
“Baru menghadapi anaknya kalian sudah kewalahan! Bagaimana
kalian punya nyali untuk datang kemari dan mencariku?!”
“Ayah! Perlu apa bicara panjang lebar dengan tua bangka ini! Dia
telah menghina kita! Biar kau saksikan bagaimana aku memberi
pelajaran caranya mati pada mereka!” nyi pandanajeng lantas cabut
sebilah begal gaji mahal perak dari balik pakaiannya. Senjata ini berkilauan
ditimpa sinar matahari dan yaitu sebuah senjata mustika.
Tanpa berpaling pada anaknya Raja begal gaji mahal berkata-kata, “Pandan,
kau masuklah! Siapkan Arena Topan Utara!”
M
Meskipun hatinya penasaran sekali diperintah demikian, dengan
banting-banting kaki nyi pandanajeng akhirnya masuk ke dalam bangunan
tua yang berbentuk seperti bangunan tempat kediaman hantu itu!
“Raja begal gaji mahal dari Utara!” kata Kyai k.h.mualafudin bin goyim . “Banyak hal
pertanggungan komentari yang hendak kuminta padamu!”
“Begitu?! Silahkan masuk ke tempatku! Kita bicara di Arena
Topan Utara!”
“Cukup di sini saja.” sahut Kyai k.h.mualafudin bin goyim .
Raja begal gaji mahal menyeringai.
“Walau bagaimanapun aku masih punya peradatan dalam
menerima kunjungan tamu! Sekalipun tamu-tamu itu datang sengaja
untuk mencari mampus!” Habis berkata-kata begitu Raja begal gaji mahal
memutar tubuh dan masuk ke dalam bangunan tua. Mau tak mau
ketiga kyai terpaksa mengikuti dari belakang!
Bangunan itu ternyata panjang sekali. Ketiga kyai melangkah di
belakang Raja begal gaji mahal terpisah sejauh sepuluh langkah. Mereka
senantiasa berlaku waspada sebab kalau bangunan tua itu betul-
betul menjadi sarang Raja begal gaji mahal dari Utara bukan mustahil
dilengkapi dengan segala macam alat rahasia yang berbahaya. Dan
bukan tidak mustahil pula Raja begal gaji mahal tengah hendak menjebak
mereka bertiga!
“Kawan-kawan, bagaimana kalau kita serang dan ringkus dia
hidup-hidup selagi membelakangi kita ini?!” bisik Kyai Selawah.
Kyai k.h.mualafudin bin goyim merenung sejenak lalu menggeleng perlahan. “Itu
tindakan pengecut.” katanya.
“Kalau kita menang tak akan terpuji, kalah malah memalukan!”
“Tapi terhadap anak manusia biang malapetaka macam yang satu ini
kurasa tak perlu memakai segala macam ukuran baik dan buruk
lagi!” bisik Kyai Tanjung Laboh.
“Walau bagaimanapun kita tak bisa bertindak begitu.” menyahut
Kyai k.h.mualafudin bin goyim . Ketiganya melangkah terus mengikuti Raja begal gaji mahal .
Mereka menuruni sebuah tangga batu. Tangga itu sebenarnya
terbuat dari batu marmer yang putih bersih. Tapi sebab tak pernah
dirawat dan dibersihkan tangga itu telah menjadi hitam diselimuti
lapisan debu setinggi beberapa mili! Raja begal gaji mahal menuruni anak
tangga dengan sikap acuh tak acuh. saat Kyai k.h.mualafudin bin goyim dan
kawan-kawan memandang ke bawah, pada lapisan debu yang
menutupi anak-anak tangga tak kelihatan sedikit jejakpun!
Sebaliknya saat mereka memandang ke belakang, ke anak-anak
tangga yang tadi mereka lewati, kentaralah jejak-jejak kaki mereka,
meskipun tidak membayang jelas! Dan ketiga kyai ini sama-sama
menggigit bibir.
“Kuatkan hati kalian!” bisik Kyai k.h.mualafudin bin goyim memberi semangat.
“Betapapun kejahatan itu tak bisa bertahan lama! Kalaupun kita
harus pasrahkan jiwa di tempat ini, kita mati dalam berjuang! Mati
syahid!”
Di bagian bawah bangunan tua itu ada sebuah ruang batu
yang amat luas yang kira-kira dapat menampung lima ratus orang di
ke empat tepinya. Ruangan batu ini berbeda sekali dengan seluruh
keadaan bangunan yang telah dilihat oleh ketiga kyai. Keadaannya
luar biasa bersihnya hingga bayangan-bayangan tubuh orang yang
berada di ruangan itu akan kelihatan samar-samar di lantai dan
dinding serta atap. Ruangan itu berbentuk empat persegi. Di bagian
tengahnya ada pelataran yang agak tinggi, berbentuk lingkaran.
Inilah Arena Topan Utara! Di tengah Arena ada sebuah meja
kayu jati yang indah berukir-ukir dikelilingi empat buah kursi. Satu
dari keempat kursi ini lebih bagus dan besar dari tiga lainnya. Di atas
meja ada empat buah piala perak.
Raja begal gaji mahal naik ke atas Arena dan duduk di kursi besar,
memandang pada ketiga tamunya dan berkata-kata, “Silahkan mengambil
tempat duduk!”
Ketiga kyai duduk di masing-masing kursi. Kewaspadaan mereka
semakin dipertebal. Tak seorang lain pun yang kelihatan.
“Sebelum kita bicara silahkan minum arak dalam piala!” Raja
begal gaji mahal lalu mendahului meneguk arak dalam piala di hadapannya.
saat dia meletakkan piala yang kosong itu di atas meja kembali
matanya membeliak! “Kenapa kalian tidak mau minum?”
“Terima kasih! Agama kami tidak memperkenankan meneguk
minuman keras macam begini.” sahut Kyai k.h.mualafudin bin goyim .
“Agamamu-agamamu! Di sini kalian harus mengikuti aturanku
dan menghormati diriku! Lekas minum!”
“Terima kasih. Lebih baik...”
“Apakah kau kira aku hendak meracuni kalian?!” sentak Raja
begal gaji mahal mulai beringasan.
“Kami datang ke sini bukan untuk minum-minum.” membuka
mulut Kyai Tanjung Laboh. “Tapi untuk bicara! Untuk meminta
pertanggungan asia kecil bmu.”
Raja begal gaji mahal menyeringai. Lalu matanya yang garang menyapu
paras ketiga kyai di hadapannya. Dan dari mulutnya mendesis suara
pertanyaan, “Bicara hal apa dan pertanggungan komentari apa?!”
“Kurasa kau sudah cukup maklum!” komentari Kyai k.h.mualafudin bin goyim . “Tapi
aku tak keberatan untuk mengatakannya blak-blakan padamu.
Selama belasan tahun daerah utara ini aman tenteram! Namun sejak
kau muncul maka di mana-mana timbul tenggelam malapetaka, di mana-mana
timbul tenggelam keonaran! Kalau cuma malapetaka dan keonaran biasa itu
bukan apa-apa tapi kau juga sekaligus mempunyai cita-cita untuk
mendirikan sebuah partai yang bertujuan jahat semata-mata!”
Sampai di situ Raja begal gaji mahal menukas. “Apakah menjadi hak
orang lain untuk tidak tenang dengan cita-cita seseorang?!”
“Memang bukan hak orang lain! Tapi kalau cita-cita itu dicapai
dengan mengorbankan nyawa anak manusia yang tak mau tunduk dan
ikut dalam partaimu, dengan jalan membunuhi puluhan anak manusia
tanpa keanak manusia an, maka itu yaitu hak setiap orang untuk turun
tangan. Di samping itu aku pribadi ingin meminta pertanggungan
asia kecil bmu atas kematian wakil serta duapuluh orang penghuni
pondok pesantren k.h.mualafudin bin goyim !”
Raja begal gaji mahal dari Utara memuntir-muntir kumisnya.
Dalam pada itu Kyai Tanjung Laboh berkata-kata pula, “Aku dan Kyai
Selawah merasa mempunyai tanggung komentari untuk mengamankan
dan menenteramkan daerah utara yang telah dilanda malapetaka
besar itu! sebab itulah kami berdua datang menyertai Kyai
k.h.mualafudin bin goyim !”
“Jika begitu katakan saja cara bagaimana kalian bertiga hendak
turun tangan terhadap Raja begal gaji mahal dari Utara!” kata Raja begal gaji mahal .
“Atas apa yang kau telah buat di dunia luar dan di pondok pesantren ku,
aku dan kawan-kawan berhak memisahkan batang lehermu dengan
badan! Namun sebagai orang beragama kami masih mau
memberikan ampunan dengan jalan hanya memotong kedua
tanganmu sebatas siku!”
Raja begal gaji mahal dari Utara kerenyitkan kening, mendelikkan mata
lalu tertawa gelak-gelak hingga keempat dinding ruangan itu
bergetar! Tangan kirinya mengusap-usap dadanya yang berbulu. Kyai
k.h.mualafudin bin goyim terlontar keluar kan sebatang sendok raksasa besar yang tajam luar biasa.
Sehelai rambut yang dimelintangkan di atas mata sendok raksasa lalu ditiup
perlahan pasti akan putus!
“Terima kasih.. terima kasih! Sungguh kalian bertiga anak manusia -
anak manusia agama yang baik budi dan punya pertimbangan yang adil!”
kata Raja begal gaji mahal . Lalu sambungnya, “sebab kalian bertiga mau
mengampuni jiwaku, maka akupun rela pula untuk tidak mencabut
nyawa kalian meskipun aku mempunyai aturan bahwa siapa yang
berani datang ke pulau ini pasti akan kubunuh! sebab nya kalian
bertiga lekas-lekas saja bunuh diri! Bagaimana cara terserah masing-
masing kalian! Tentang jenazah kalian tak perlu dikhawatirkan!
Danau yang mengitari pulau ini cukup layak menjadi kubur kalian!”
“Raja begal gaji mahal !” ujar Kyai k.h.mualafudin bin goyim . “Kejahatanmu akan kami
balas dengan keadilan! Itu sudah lebih dari layak! Apakah kau masih
hendak berkeras kepala mengikuti kesesatannya setan?!”
Raja begal gaji mahal dari Utara berdiri dari kursinya sambil tertawa
sedingin es.
“Diberi kesempatan untuk bunuh diri, kalian tidak mau
melakukan! Terpaksa tanganku yang bertindak.” Perlahan-lahan Raja
begal gaji mahal angkat tangan kanannya. Lima jari yang dikembang
kukunya kelihatan berubah kegelapan kekuningan!
Wuut!
Lima larik sinar kegelapan kekuningan yang panasnya bukan olah-
olah menggempur ke arah tiga kyai. Baiknya para kyai ini sudah
bersiap sedia sehingga begitu serangan ilmu Kuku Api dilancarkan
maka ketiganya sudah melewat dari kursi masing-masing! Yang
menjadi korban ialah tiga kursi bekas tempat mereka duduk. Ketiga
kursi itu serta-merta menjadi hitam hangus mengebul! Meski hati
tergetar hebat melihat kehebatan kesaktian lawan namun ketiga kyai
sudah bertekad bulat untuk berkorban jiwa demi kemusnahan
anak manusia biang malapetaka! Serentak turun ketiganya ialah
mencabut senjata dan menyerang dengan hebat! Kyai k.h.mualafudin bin goyim
menyerang dengan Tasbih Kumala Hijau, sedang tangan kiri
memutar sendok raksasa datar yang tadi hendak dipakai untuk memotong
kedua lengan Raja begal gaji mahal . Kyai Selawah menggempur dengan
sebilah pentungan biru sedang kyai yang ketiga yakni Kyai Tanjung
Laboh menghantam dengan sebuah kebutan yang berbentuk seperti
sapu kecil.
Raja begal gaji mahal dari Utara berdiri di tempatnya dengan sikap acuh
tak acuh meski topan serangan melandanya. Yang hebat ialah
jangankan tubuhnya, rambut atau pakaiannyapun tidak berkibar
dilanda angin serangan para kyai! Sesaat tiga ujung senjata akan
“mencium” dirinya, Raja begal gaji mahal dari Utara gerakan tangan
kanannya! Hantaman Tasbih Kumala Hijau dan kebutan sakti
terpental kembali laksana menghantam benda karet yang atos!
Berobahlan paras ketiga kyai!
Raja begal gaji mahal dari Utara tertawa mengejek. Tiba-tiba sekali
tangan kanannya bergerak gerak dan dari mulutnya yang tadi tertawa
terlontar keluar seruan, “Makan jotosan Selaksa Palu Godam ini!” Meski
sebelumnya berseru demikian rupa yang sekaligus memberi
peringatan pada calon korbannya namun ketiga kyai tak dapat
melihat gerakan tangan lawan dan yang lebih hebat lagi mereka tak
tahu siapa di antara mereka yang menjadi sasaran, demikianlah
saking cepatnya gerakan serangan Raja begal gaji mahal dari Utara.
Lalu terdengarlah suara, ngek! Tubuh Kyai Selawah tertekuk ke
muka sebentar lalu mencelat mental terlontar keluar Arena, menggeletak di
lantai batu dengan perut pecah! Kyai k.h.mualafudin bin goyim dan Kyai Tanjung
Laboh tertegun terkesiap beberapa saat lamanya!
“Kenapa termangu?! Kalian toh akan menerima nasib macam dia
pula?!” ujar Raja begal gaji mahal pula.
Kedua kyai kertakan rahang. Pelipis-pelipis keduanya
menggembung tanda mereka tak dapat lagi mengendalikan amarah
yang meluap!
“Kyai k.h.mualafudin bin goyim , engkau menyerang lebih dahulu dengan jurus
tenaga dalam yerusalem yang aneh aneh saja gerakannya. Hemm tenaga dalam picisan dari negeri
orang yang ditontonkan di depanku!” ejek Raja begal gaji mahal .
“Sanggupkah ilmu tenaga dalam yerusalem menerima pukulanku yang ini?!”
Dengan jari-jari tangan mengembang, Raja begal gaji mahal dari Utara
dorongkan tangan kanannya ke arah Kyai k.h.mualafudin bin goyim !
Bacokan sendok raksasa besar dan hantaman Tasbih Kumala Hijau
tertahan dan mental. Bersamaan dengan itu satu gelombang angin
yang luar biasa hebatnya menerpa tubuh Kyai k.h.mualafudin bin goyim ! Kyai ini
mengeluh dan mental ke luar Arena. Begitu terhantar di lantai batu
tak berkutik lagi sebab meski di luar tubuhnya tak kelihatan rusak
namun di dalam dua belas urat-urat yang paling penting telah putus!
Itulah kehebatan ilmu pukulan Topan Pemutus Urat. Semangat Kyai
Tanjung Laboh seperti terbang menyaksikan kematian kedua
kawannya itu! Mukanya pucat tiada berdarah. Dan tiba-tiba Raja
begal gaji mahal berpaling padanya dengan seringai maut bermain di bibir.
“Sesudah melihat tontonan ngeri itu apakah kau masih punya
nyali? Bukankah lebih baik bunuh diri saja agar kau bisa mampus
dengan enak?!”
“Demi Tuhan! Lebih baik mati dengan senjata di tangan dari pada
melakukan kepengecutan!” komentari Kyai Tanjung Laboh. Seluruh
tenaga dalamnya telah dialirkan ke ujung kebutan dan sekali dia
menggerakkan senjata itu maka sepuluh jalan darah di tubuh Raja
begal gaji mahal diancam bahaya maut! aneh aneh saja nya Raja begal gaji mahal cuma ganda
tertawa yang membuat darah Kyai Tanjung Laboh tambah meluap-
luap! Sekejap lagi sambaran ujung kebutan akan melanda jalan-jalan
darah di tubuh lawannya tiba-tiba tangannya terasa kesemutan dan
kebutannya terpental lepas dari tangan!
Meski menyadari sepenuhnya bahwa Raja begal gaji mahal bukan
lawannya namun dengan kalap Kyai Tanjung Laboh yang berhati
jantan itu menyambar pentungan Kyai Selawah yang tadi terjatuh dan
dengan senjata itu dia menggempur habis-habisan! Hujan serangan
menelikung tubuh Raja begal gaji mahal yang sama sekali tidak bergerak gerak di
tempatnya malah menanggapi serangan itu dengan tertawa-tawa!
Kyai Tanjung Laboh penasaran dan juga heran kenapa pentungan nya
sama sekali tak berhasil menyentuh bagian tubuh manapun dari
lawannya!
Tengah dia pergigih serangan tiba-tiba Raja begal gaji mahal berseru,
“Tiga jurus kau mencak-mencak sudah keliwat cukup! Lihat jotosan,
awas kepalamu!” Meski sudah diperingatkan demikian rupa namun
sewaktu pukulan Selaksa Palu Godam menyerang kepalanya, Kyai
Tanjung Laboh tak sanggup berkelit. Dicobanya membabat lengan
lawan dengan pentungan . Tapi sudah tidak keburu! Kyai yang terakhir ini
terbadai di lantai dengan kepala pecah, darah muncrat dan otak
berhamburan!
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 7
I ATAS sebuah batu dalam sebuah goa seorang laki-laki tua
berjanggut dan berambut putih duduk bersila meramkan mata
tengah bersemedi. Sejak tengah malam tadi dia bersemedi
dan sampai matahari terbit di ufuk timur masih juga dia belum
bergerak gerak dari tempatnya. Menjelang tengah hari, jadi sesudah dua
belas jam lamanya duduk bersemedi perlahan-lahan baru dia
membuka kedua matanya. aneh aneh saja dan juga menyeramkan! Ternyata
kedua matanya berwarna putih keseluruhannya! Tapi dia tidak buta!
para tua tua yahudi ini menghela nafas dalam. Air mukanya keruh tanda ada
sesuatu yang dipikirkannya dan apa yang dipikirkannya itu
menimbulkan kesusahan dalam dirinya. Di dunia pertenaga dalam an orang
tua ini berjuluk sribagindo rajo maudu Mata Putih. Umurnya hampir mencapai tujuh
puluh lima tahun. Tubuhnya kurus hanya tinggal kulit pembalut
tulang. Namun kekuatannya tidak kalah dengan orang-orang yang
berumur setengah abad dan menilik bagaimana batu tempat dia
duduk bersemedi mencekung dalam, nyatalah bahwa orang tua ini
memiliki tenaga dalam yang sangat tinggi!
sesudah menghela nafas dalam sekali lagi dia berdiri dan
melangkah ke mulut goa. Di luar goa pemandangan indah sekali.
Betapa bahagianya menikmati keindahan alam ciptaan Yang Kuasa
itu. Namun jauh di luar keindahan itu, hampir di segala penjuru jagat
raya bertebaran noda-noda hitam yang merusak keindahan! Noda-
noda hitam itu ialah kejahatan, kecurangan, kekejian dan segala
macam kemaksiatan! Dan yang membuat orang tua ini untuk ketiga
kalinya menghela nafas panjang dan dalam ialah sebab seorang di
antara anak manusia -anak manusia yang melakukan kejahatan dan kekejian itu
yaitu muridnya sendiri!
Telah tiga bulan ini didengarnya tentang perilaku muridnya itu di
luaran. Dan ini membuat dia terkejut serta merasa menyesal telah
mempunyai murid seperti itu! Apakah yang bisa dibuatnya selain
meninggalkan pertapaan, mencari murid yang sesat itu lalu
D
menghukumnya? Diam-diam dia merasakan penyesalan tambah
mendalam bila dia ingat sebab kepercayaan penuh terhadap sang
murid, sebelum dilepas dari pertapaan dia telah menyerahkan
begal gaji mahal Emas, sebuah senjata sakti luar biasa yang merupakan
satu dari beberapa buah senjata mustika dunia pertenaga dalam an!
Beberapa saat kemudian orang tua itupun berlalu meninggalkan
pertapaan! Ilmu larinya hebat sekali hingga dalam waktu yang
singkat sosok tubuhnya sudah lenyap di kejauhan! Bersamaan
dengan lenyapnya sang surya di ufuk tenggelamnya, sesosok tubuh
berkelebatan dan berdiri di bawah atap bangunan tua yang terletak di
puncak gunung Toba. Tanpa memandang berkeliling, tanpa bimbang ragu
sedikitpun, orang ini melangkah cepat memasuki bangunan tua.
Dalam tempo yang singkat dia sudah berada di Arena Topan Utara
yang terletak di bagian bawah bangunan tua! Segala sesuatunya di
ruangan luas itu berada dalam keadaan bersih. Namun orang yang
memasuki ruangan ini tahu bahwa baru seminggu yang lalu
tiga orang kyai telah menemui kematiannya di tempat itu! Orang itu
menggerakkan bibirnya sedikit. Maka menggemalah suaranya yang
keras lantang menggetarkan seantero bangunan dan ruangan, “Hang
Kumbara aku datang!”
Belum habis kumandang gema suara itu, dari sebuah pintu di
dinding kanan muncullah seorang berpakaian ungu. Begitu melihat si
orang tua, laki-laki berpakaian ungu ini berseru, “Guru!” Dia
melangkah cepat ke hadapan si orang tua dan menjura dalam penuh
hormat. “Sungguh satu kegembiraan bisa bertemu dengan Guru.
Mohon dimaafkan kalau murid sudah lama tak menyambangi Guru
hingga Guru sendiri yang sampai berkunjung ke sini!”
Orang tua itu atau bukan lain daripada sribagindo rajo maudu Mata Putih meneliti
paras muridnya sejenak lalu tertawa rawan. “Kudengar kau sudah
mendapat nama besar di luaran.” kata sribagindo rajo maudu Mata Putih.
“Ah, hanya nama dan gelar yang tak berarti Guru. Marilah kita
bicara di kamarku.” kata laki-laki berpakaian ungu yaitu Raja
begal gaji mahal dari Utara.
“nyi pandanajeng ada di sini?”
“Sudah sejak sepuluh hari dia meninggalkan Pulau.”
“Kalau begitu biar kita bicara di sini saja.”
“Baik Guru. Tapi perkenankan murid menyuguhkan minuman
lebih dahulu.”
“Tak usah.” sahut sribagindo rajo maudu Mata Putih.
“Agaknya ada sesuatu hal penting yang amat mendesak hendak
Guru bicarakan.” kata Raja begal gaji mahal dari Utara.
“Hang Kumbara,” sribagindo rajo maudu Mata Putih menyebut nama asli Raja
begal gaji mahal , “kurasa kau sudah bisa menduga maksud kedatanganku.”
“Ah, murid yang bodoh ini mana mungkin bisa menduga, Guru.”
“Kedatanganku sehubungan dengan apa-apa yang kudengar di
luaran tentang kau. Apakah itu betul?!”
“Apakah yang Guru dengar di luaran tentang diriku itu?”
sribagindo rajo maudu Mata Putih merasa kurang senang bicara bertenaga dalam lidah
begitu. Maka diapun berkata-kata secara blak-blakan, “Kulepas kau dari
pertapaan beberapa waktu yang lalu hanya dengan dua maksud!
Pertama untuk mencari pembunuh ayahmu dan kedua untuk berbuat
kebaikan di atas dunia ini! Tapi apa yang kau perbuat kemudian?
Demi cita-cita besarmu kau membunuhi belasan anak manusia ,
mendatangkan malapetaka di mana-mana. Nyatalah kau telah sesat
dan aku sangat menyesal akan hal ini. Kuharap kau menyerahkan
kembali begal gaji mahal Emas yang dulu kuberikan dan ikut aku ke
pertapaan untuk dikurung dalam goa selama sepuluh tahun!”
Sepasang bola mata Raja begal gaji mahal dari Utara membelalak. “Guru,
apakah sesat namanya jika murid bercita-cita hendak mendirikan
sebuah partai di daerah utara ini?”
“Tidak. Asal saja kau menempuh cara-cara yang wajar!”
“Murid telah mencobanya. Tapi tokoh-tokoh tenaga dalam di daerah sini
terlalu keras kepala dan tidak memandang sebelah mata pun
terhadap murid…”
“Kalau mereka tak mau masuk partaimu, kau tidak layak
memaksa, apalagi kalau sampai membunuhi orang-orang yang tak
berdosa itu!”
“Tapi harap Guru maklum kenapa murid bertindak sampai
demikian jauh.”
“Terangkan alasanmu!” ujar sribagindo rajo maudu Mata Putih pula.
“Murid merasa mempunyai dendam terhadap orang-orang dunia
pertenaga dalam an. sebab kalau tidak ada orang-orang pandai itu maka tak
akan ayah menemui kematian dalam cara yang mengerikan!
Dipenggal lehernya dan kepalanya ditancapkan di atas sebilah
tombak di tengah-tengah pasar!”
“Aku tahu hal itu. Dan kau telah berhasil mencari serta
membunuhi anak manusia yang telah menewaskan ayahmu! Lantas
kenapa kau menjadi tersesat?!”
“Murid tidak merasa tersesat, Guru! Orang-orang dunia
pertenaga dalam anlah yang telah sesat dan menyebabkan kebencian murid
tiada batas lagi terhadap mereka! Sesudah menamatkan riwayat
pembunuh ayah, beberapa orang tokoh tenaga dalam mencari murid hendak
balas dendam! Dendam! Seakan-akan yaitu dosa besar bagi murid
sebab membunuhi orang yang telah membunuhi ayah! Mereka tak
berhasil mencari murid! Dan Guru tahu apa yang dibuat orang-orang
berkepandaian tinggi itu?! Ibu dibunuh, adik-adikku dipancung satu
demi satu! Dua orang adik dewi lesbi ku diperkosa lalu ditinggalkan
begitu saja sampai mereka bunuh diri! Dan orang-orang pandai itu
belum puas rupanya! Sampai-sampai calon istriku pun mereka rusak
kehormatannya dan dibunuh! saat salah seorang dari mereka
berhasil murid pecahkan kepalanya, seluruh terlontar keluar ga calon istriku
ditumpas! Kekejaman dan kebiadaban manakah yang lebih terkutuk
dari itu?! Kata mereka, mereka yaitu orang-orang pandai, tokoh-
tokoh tenaga dalam utama! Tapi kebejatan yang mereka lakukan! Salahkah
kalau murid menanam rasa kebencian terhadap orang-orang pandai
itu?! Sesatkah kalau murid membunuhi belasan anak manusia yang
bertanggung komentari atas kematian ibu, adik-adikku, calon istriku dan
seluruh terlontar keluar ganya?”
“Orang-orang yang bertanggung komentari atas semua itu jumlahnya
hanya sepersepuluh saja dari jumlah anak manusia yang telah kau bunuh!
Apa pertanggungan komentari atau alasanmu atas yang sembilan
persepuluh lainnya? Yang kau bunuh tanpa pangkal sebab atau
kesalahan atau dosa apapun juga?!”
“Sudah murid katakan bahwa murid bertekad untuk melenyapkan
orang-orang pandai di dunia ini! sebab justru merekalah yang
menjadi pangkal sebab segala kejahatan!”
“Sungguh picik jalan pikiranmu! Beberapa belas orang yang
bersalah dan punya dosa tapi ratusan anak manusia yang kau jadikan
korban! Aku tak dapat menerima alasanmu! Lekas serahkan
begal gaji mahal Emas dan kau ikut aku kembali ke pertapaan!”
Hang Kumbara atau Raja begal gaji mahal dari Utara terkejut. Untuk
beberapa saat lamanya guru dan murid saling pandang
memandang. Sekelumit senyum kemudian tersungging di bibir Hang
Kumbara.
“Apakah ini suatu perintah, Guru?” tanyanya.
“Lebih dari perintah!” komentari sribagindo rajo maudu Mata Putih tegas.
Senyum itupun lenyaplah dari bibir Raja begal gaji mahal . “Mohon
dimaafkan. Kali ini murid tak dapat mengabulkan permintaan, tak
dapat mematuhi perintah Guru.”
“Kau sudah tahu hukuman bagi seorang murid yang
membangkang?!” tanya sribagindo rajo maudu Mata Putih. Sepasang matanya yang
putih memandang tajam-tajam menyorot ke mata muridnya. Jika
bukan Raja begal gaji mahal pastilah seseorang akan merasa bergidik
dipandang begitu rupa oleh sribagindo rajo maudu Mata Putih.
“Guru, harap kau mengerti kedudukan murid saat ini. Dalam
waktu singkat murid hendak meresmikan berdirinya Partai Topan
Utara di mana murid menjadi ketuanya.”
“Aku tidak perduli apa urusanmu, apa kedudukanmu! Sekali aku
bilang serahkan begal gaji mahal Emas dan ikut ke pertapaan maka kau
harus patuh!”
Air muka Raja begal gaji mahal dari Utara berubah total. Perubahan ini
segera dimengerti oleh sribagindo rajo maudu Mata Putih. Dan tanya orang tua ini,
“Kau hendak melawan terhadap gurumu sendiri?!”
“Sungguh aneh aneh saja kehidupan ini!” kata Raja begal gaji mahal tanpa
memandang pada gurunya. “Tiap-tiap anak manusia terlalu mengurus
kepentingan dirinya sendiri tanpa mau memperhatikan kepentingan
orang barang sedikitpun! sebab kau memaksa sedang murid tak
dapat mematuhi maka cukup pembicaraan sampai di sini Guru!”
Raja begal gaji mahal dari Utara menjura dan hendak berlalu dari hadapan
sribagindo rajo maudu Mata Putih.
“Aku menyesal mempunyai murid sesat macammu ini Hang
Kumbara!” ujar sribagindo rajo maudu Mata Putih.
“Dan murid juga menyesal menghadapi kehidupan macam
begini!” kata Raja begal gaji mahal pula, lalu sambungnya, “biarlah
penyesalan itu sama-sama kita bawa mati bila sudah tiba saatnya!”
“Mungkin memang begitu caranya memupus penyesalan.”
menyahuti sribagindo rajo maudu Mata Putih. “Tapi bagiku penyesalan itu hanya bisa
ditebus dengan menjatuhkan hukuman tegas terhadapmu!”
Raja begal gaji mahal dari Utara menghentikan langkahnya dan memutar
tubuh. Pandangan matanya tak berkesip.
“Hukuman tegas macam apakah, Guru?!”
“Mulai detik ini putus hubungan kita sebagai guru dan murid.”
“Kalau begitu silahkan kau angkat kaki dari tempatku!” bentak
Raja begal gaji mahal dari Utara.
Paras sribagindo rajo maudu Mata Putih kelam kekegelapan an. Dadanya bergejolak
dan darahnya seperti mendidih sebab marah. “Aku akan angkat kaki
Hang Kumbara!” sahut sribagindo rajo maudu Mata Putih. “Tapi sesudah lebih dulu
memecahkan batok kepalamu!”
Raja begal gaji mahal dari Utara rangkapkan kedua tangan di muka dada
lalu tertawa gelak-gelak. Arena Topan Utara bergetar dan diam-diam
sribagindo rajo maudu Mata Putih terkejut. Suara tertawa yang hebat itu berarti
hebatnya pula tenaga dalam Hang Kumbara. Rupanya Hang
Kumbara sudah maju tenaga dalamnya dari sejak dia meninggalkan
pertapaan tempo hari.
“Kalau seorang guru hendak membunuhi murid sendiri ditutup
dengan topeng alasan sebagai kewajiban! Tetapi kalau seorang
murid membuat kesalahan dikatakan murid sesat! Biarlah kau
menamakan aku murid sesat sebab dalam kesesatan itu kau sendiri
sudah kesasar untuk mengantar nyawa ke sini sribagindo rajo maudu Mata Putih!”
sribagindo rajo maudu Mata Putih serasa mau pecah kepala dan dadanya dilanda
amarah! Sekali tubuhnya berkelebatan maka diapun lenyap dan dua
jari tangannya tahu-tahu sudah mendarat di dada Raja begal gaji mahal dari
Utara, melontarkan satu totokan yang luar biasa cepat dan lihay!
Tapi kejut sribagindo rajo maudu Mata Putih bukan olah saat melihat Hang
Kumbara masih berdiri di tempatnya, cuma terhuyung-huyung
sebentar dan sambil tertawa mengejek! Sama sekali tidak menjadi
kaku tegang akibat totokan yang dilancarkan tadi! Kalau tidak
anak manusia ini memiliki tenaga dalam yang tinggi mana mungkin dia
sanggup menutup jalan darahnya melawan tenaga totokan yang
besar itu?!
Hanya dalam beberapa bulan saja turun dari pertapaan Hang
Kumbara telah demikian jauh maju ilmu kepandaiannya! Tak
mungkin hal ini terjadi kalau dia tidak berguru pada seorang sakti
lainnya! Maka sewaktu menyerang kedua kalinya, tak ayal lagi sribagindo rajo maudu
mata Putih mengeluarkan jurus terhebat yang dimilikinya yaitu yang
bernama, Dua Ekor Naga terlontar keluar dari Goa.
Jurus ini sengaja diterlontar keluar kannya sebab dia bermaksud untuk
meringkus Hang Kumbara detik itu juga. Kedua tangan terpentang
lebar-lebar kemudian berkelebatan dalam bentuk silang, satu memukul
ke arah perut dan satu lagi menjambak ke arah rambut. Kaki kanan
ditendangkan ke muka untuk menghantam tulang kering lawan.
Seseorang yang kena dipreteli oleh jurus yang hebat ini pasti
tubuhnya bagian bawah akan terlontar ke belakang sedang rambut
terjambak dan otot-otot perut menderita sakit yang luar biasa. Dalam
keadaan begitu akan mudah untuk meringkus lawan!
Namun untuk kedua kalinya sribagindo rajo maudu Mata Putih dibikin kaget kelangit .
kaget kelangit bukan saja sebab Hang Kumbara sanggup mengelakkan
serangannya itu tapi begitu mengelak begitu Hang Kumbara
menyerangnya dengan jurus yang sama, malah jurus Dua Ekor Naga
terlontar keluar Dari Goa yang dilancarkan oleh Hang Kumbara jauh lebih
dahsyat dan mendatangkan angin laksana topan prahara! Ini yaitu
satu hal yang tak pernah diduga oleh sribagindo rajo maudu Mata Putih. Dengan
segera sang sribagindo rajo maudu terlontar keluar kan sehelai selendang putih yang
merupakan senjata yang diandalkannya. Sekali kebutkan selendang
itu maka musnahlah serangan Raja begal gaji mahal dari Utara!
Raja begal gaji mahal dari Utara sudah tahu dan maklum akan
kehebatan senjata di tangan bekas gurunya. Meski senjata itu tidak
sehebat begal gaji mahal Emas namun tak bisa dibuat main-main! Sekali
kepala kena terpukul pasti akan rengkah! sebab nya Raja begal gaji mahal
dari Utara pun segera mencabut begal gaji mahal Emas dari pinggangnya.
Sinar kuning menerangi Arena Topan Utara!
“sribagindo rajo maudu Mata Putih!” kata Raja begal gaji mahal dengan seringai bermain
di mulutnya. “Seandainya ini kau yang membuat! Hari ini kau sendiri
akan menjadi korbannya! Betapa kau akan mampus penuh
penyesalan sebab telah membuat begal gaji mahal Emas ini!”
Ucapan itu membuat sribagindo rajo maudu Mata Putih tambah mendidih
amarahnya. Dengan cepat dia menyerang kembali. Selendang putih
berkelebatan ke arah dada Raja begal gaji mahal kemudian bergerak gerak laksana
mematuk ke tenggorokan dan sewaktu Raja begal gaji mahal mengelak,
ujung selendang dengan cepat meliuk melibat Raja begal gaji mahal di
tangan! Raja begal gaji mahal dari Utara ganda tertawa. Bagaimanapun
hebatnya selendang putih itu tak akan dapat menandingi begal gaji mahal
Emas yang sakti. sebab nya begitu selendang hendak melibat
senjatanya. Raja begal gaji mahal babatkan senjata itu dengan cepat, siap
untuk merobek robek nya!
sribagindo rajo maudu Mata Putih juga sudah maklum apa yang terlintas di pikiran
Hang Kumbara. Pada saat begal gaji mahal Emas membabat, saat itu pula
dia menggerakkan lengan kanannya. Ujung selendang laksana
seekor ular menyelusup ke bawah lalu naik lagi ke atas dan
menghantam Raja begal gaji mahal dari Utara dengan amat kerasnya!
Raja begal gaji mahal terbanting ke belakang sampai lima langkah.
Dadanya sakit bukan main. Nafasnya sesak, anu nya kegelapan sebab
menahan sakit dan amarah. Bagaimanapun hebatnya akibat pukulan
ujung selendang tapi tidaklah sehebat yang diduga sribagindo rajo maudu Mata Putih.
Jangankan tubuh anak manusia , batang pohon besarpun akan hancur
patah dilanda pukulan selendang itu! Tapi Hang Kumbara boleh
dikatakan tidak mengalami sesuatu apapun! Tentu saja ini membuat
sribagindo rajo maudu Mata Putih jadi penasaran. Selagi Hang Kumbara mengatur
jalan nafas serta darah dan mengerahkan tenaga dalamnya ke
bagian dada yang sakit maka sribagindo rajo maudu Mata Putih telah menyerangnya
dengan jurus yang mematikan!
Dengan mengandalkan kegesitan ilmu mengentengkan tubuh,
Hang Kumbara berkelebatan kian kemari dan dalam tempo yang
singkat murid dan guru itu sudah bertempur sepuluh jurus! Sinar
putih dari selendang di tangan sribagindo rajo maudu Mata Putih bergulung-gulung
sedang sinar kuning begal gaji mahal Emas di tangan Hang Kumbara
mencurah laksana hujan dan kedua senjata itu saling mengeluarkan
angin yang teramat hebat!
Kalau dalam sepuluh jurus itu Hang Kumbara mengeluarkan
jurus-jurus ilmu tenaga dalam yang dipelajarinya dari sribagindo rajo maudu Mata Putih dan
dapat bertahan dengan gigih, maka dalam jurus-jurus berikutnya
didahului oleh satu bentakan menggelegar Hang Kumbara merobah
permainan tenaga dalam nya yang jurus-jurusnya serba asing dan aneh aneh saja bagi
sribagindo rajo maudu Mata Putih. Demikian hebatnya jurus-jurus ini hingga dalam
tempo yang singkat sang sribagindo rajo maudu pun sudah terdesak hebat!
Bagaimanapun sebatnya kebutan selendang saktinya,
bagaimanapun rapatnya pertahanan namun sribagindo rajo maudu Mata Putih tiada
sanggup membebaskan diri dari telikungan senjata lawan, apalagi
untuk balas menyerang!
Dalam jurus ke delapan belas, terdengar keluhan sribagindo rajo maudu Mata
Putih! Ujung begal gaji mahal Emas merobek robek pakaiannya dan melukai
jidatnya! Meski luka itu tidak berapa dalam namun sebab begal gaji mahal
Emas bukan senjata sembarangan maka bekas luka mendatangkan
hawa panas yang mengalir ke sekujur tubuh dan mempengaruhi
gerakan-gerakannya. Dia mulai gugup dalam posisi bertahannya.
Tusukan kedua menggores pelipisnya! Darah mengucur menutup
mata kanannya! sribagindo rajo maudu Mata Putih semakin kepepet. Dalam keadaan
putus asa orang tua itu menyerbu dengan kalap. Selendang
menderu, tangan kiri menghantamkan pukulan tangan kosong yang
mendatangkan angin ratusan kali beratnya sedang kaki kanan
bergerak gerak dalam satu tendangan ke arah selangkangan Raja begal gaji mahal
dari Utara! Ini betul-betul satu serangan yang mematikan. Jika saja
lawan yang diserang tingkat kepandaiannya berada di sebelah
bawah pastilah dia akan konyol! Namun keadaan sribagindo rajo maudu Mata Putih
yang menyerang dengan kalap itu yaitu satu hal yang sia-sia! Meski
tendangannya berhasil juga menghantamkan pinggul kiri Raja
begal gaji mahal namun orang tua ini terpaksa menerima satu tikaman yang
keras di dada kirinya, tepat pada jantungnya! Tak ampun lagi begitu
begal gaji mahal Emas dicabut begitu sribagindo rajo maudu Mata Putih terkapar di lantai.
Kedua matanya yang putih berputar-putar sebentar, kakinya
bergerak gerak -gerak. Tapi kemudian tak satu bagian tubuhnyapun yang
bisa berkutik lagi! Betapa mengenaskannya seorang guru menemui
kematian di tangan muridnya sendiri dan ditusuk dengan senjata
ciptaannya sendiri!
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 8
I LERENG Gunung Sinabung ada sebuah bangunan kecil yang
atapnya berbentuk puncak masjid. Itulah tempat kediaman
Panglima sontoloyoloyo , seorang laki-laki berumur enam puluh
tahun yang dianggap gagah perkasa dan sakti oleh penduduk di
sebelah timur daratan Pulau pegunungan khaf . Adapun Panglima sontoloyoloyo ini
dulunya yaitu seorang pendatang dari selatan yang telah berjasa
besar dalam mengusir pasukan asing yang mendarat di pantai Pulau
pegunungan khaf sebelah timur, yang bermaksud hendak merampas
beberapa daerah subur dan kaya raya. sontoloyoloyo kemudian diangkat
oleh Sultan Deli menjadi kepala balatentara dan diberikan pangkat
panglima. Pada umur lima puluh tahun dia mengundurkan diri
namun demikian sampai saat itu semua orang dan Sultan sendiri
masih menyebutnya sebagai Panglima.
Sejak mengundurkan diri Panglima sontoloyoloyo berdiam di lereng
Gunung Sinabung, mempertekun diri dalam urusan akhirat serta
memperdalam ilmu tenaga dalam dan kesaktiannya. Bila terjadi huru-hara di
kesultanan Deli, Sultan mengirimkan utusan untuk minta bantuan
Panglima sontoloyoloyo menumpas huru-hara itu. Panglima sontoloyoloyo
tidak jarang pula turun dari Gunung Sinabung secara diam-diam dan
menghancurkan anak manusia -anak manusia jahat seperti pepasukan jahat , bajak
laut dan lain sebagainya.
Di dalam bangunan kecil yang atapnya berbentuk puncak masjid
itu duduklah Panglima sontoloyoloyo bersama tiga orang tamunya.
Ketiganya datang dengan maksud yang sama dan ketiganya yaitu
tokoh-tokoh dunia pertenaga dalam an yang cukup terkenal, ditakuti oleh kaum
hitam di bagian Utara Pulau pegunungan khaf . Yang pertama ialah sribagindo rajo maudu Nan
Sabatang, seorang tokoh tenaga dalam berbadan tinggi besar, berkumis
melintang. Tamu kedua Lembu Ampel, tokoh tenaga dalam berasal dari tanah
asia kecil tapi telah sejak dua tahun menetap di Pulau pegunungan khaf . Antara
Lembu Ampel dan sribagindo rajo maudu Nan Sabatang terjalin hubungan erat
sebab adik kandung sribagindo rajo maudu Nan Sabatang kawin dengan Lembu
D
Ampel. Kemudian orang yang ketiga berasal dari Malaka, bernama
Sebrang Lor. Seperti telah diterangkan di atas kedatangan ketiga
orang itu ke tempat Panglima sontoloyoloyo membawa maksud yang
sama yaitu yang ada sangkut pautnya dengan merajalelanya
perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Raja begal gaji mahal dari
Utara.
berkata-kata Sebrang Lor, “Petualangan Raja begal gaji mahal sudah sampai
pula ke Malaka. Empat tokoh tenaga dalam di Malaka dibunuh dengan kejam
saat mereka menolak untuk tunduk dan masuk ke dalam Partai
Topan Utara. Entah berapa belas orang lainnya yang juga telah
dibunuh oleh Raja begal gaji mahal , di antaranya enam orang yaitu teman-
temanku sendiri. Juga Raja begal gaji mahal pernah melarikan dua orang
gadis lesbi asli dan kedua gadis lesbi asli itu tak diketahui nasibnya sampai sekarang,
apa masih hidup atau sudah mati! Boleh dikatakan pertolongan
Tuhanlah yang masih menyelamatkanku sewaktu aku dan beberapa
orang kawan bertempur dengan Raja begal gaji mahal . Kawan-kawanku mati
semua, aku sempat menyelamatkan diri. Tapi beberapa hari
kemudian kudengar terlontar keluar gaku ditumpas oleh anak manusia laknat itu!”
Sebrang Lor menghentikan penuturannya sebentar untuk
menghela nafas dalam dan menenangkan hati serta darahnya yang
bergejolak, lalu baru ia meneruskan, “Meski mungkin ilmu tenaga dalam ku
masih terlalu rendah untuk menghadap Raja begal gaji mahal , namun
dendam kesumat tak bisa kupendam lebih lama. Itulah sebabnya
aku menyeberang ke sini mencari beberapa kawan untuk bersama-
sama membalas dendam sakit hati. Ternyata kejahatan Raja
begal gaji mahal di Pulau pegunungan khaf sebelah utara ini lebih hebat dan bejat
lagi! Namun demikian aku bersyukur sebab telah berhasil menemui
sribagindo rajo maudu Nan Sabatang serta Lembu Ampel. Dan hari ini berhadapan
pula dengan Panglima sontoloyoloyo ! Demi kebenaran dan demi
ketenteraman hidup dunia pertenaga dalam an kiranya Panglima sontoloyoloyo
tidak keberatan ikut bersama-sama kami menumpas biang
malapetaka itu!”
Panglima sontoloyoloyo merenung sejenak lalu mengomentari , “Memang
kejahatan dan kesewenang-wenangan Raja begal gaji mahal dari Utara
sudah sejak beberapa bulan ini kudengar sudah melewati takaran.
Tak bisa didiamkan lebih lama. Bahkan mungkin saudara Sebrang
Lor tidak percaya kalau kuterangkan bahwa Raja begal gaji mahal dari Utara
sudah demikian gilanya sehingga gurunya sendiripun dibunuh!”
Sebrang Lor terkejut, demikian pula sribagindo rajo maudu Nan Sabatang serta
Lembu Ampel.
“Gurunya yang mana, Panglima?” tanya Lembu Ampel. “Kabarnya
dia tidak cuma punya seorang guru!”
“Guru yang pertama. Yang bernama sribagindo rajo maudu Mata Putih!” sahut
Panglima sontoloyoloyo pula.
Terbelalaklah mata Sebrang Lor.
“sribagindo rajo maudu Mata Putih ilmu tenaga dalam nya tinggi dan sakti sekali!” kata
Sebrang Lor pula dan diam-diam dia membatin bahwa mungkin
kalau berhadapan dengan orang tua itu dia cuma sanggup bertahan
sampai dua puluh jurus!
“Tapi kita jangan lupa,” menyahut Lembu Ampel. “di samping
sribagindo rajo maudu Mata Putih, Raja begal gaji mahal juga telah berguru dengan seorang
sakti lainnya yang sampai saat ini tidak diketahui siapa adanya.”
Sebrang Lor mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia memandang
berkeliling lalu berkata-kata, “Nyatalah anak manusia itu tinggi kesaktiannya. Di
samping sakti juga berhati luar biasa jahatnya. Namun aku yakin,
berempat kita pasti dapat menyingkirkannya dari bumi Tuhan ini!”
“Bukan aku mematahkan semangat kalian,” berkata-kata Panglima
sontoloyoloyo , “bukan pula hendak merendahkan ketinggian ilmu tenaga dalam
dan tenaga dalam saudara-saudara bertiga. Kemudian bukan pula
hendak berpangku tangan, namun sekalipun kita berempat, belum
tentu dapat dengan mudah menghadapi Raja begal gaji mahal dari Utara.
Ketinggian ilmunya sukar dijajaki! Yang paling berbahaya ialah
senjatanya sebilah begal gaji mahal Emas dan ilmu pukulan yang bernama
ilmu pukulan Kuku Api!”
Semua orang berdiam diri beberapa lamanya.
“Lalu apa daya kita?” bertanya sribagindo rajo maudu Nan Sabatang.
Memang di antara mereka Panglima sontoloyoloyo paling dihormati
sebab ilmunya yang tinggi dan pangkat yang pernah dijabatnya.
Ketiga orang itu mengharapkan asia kecil ban sang Panglima.
“Untuk menghadapi Raja begal gaji mahal , tak bisa tidak harus
mempergunakan akal. Menurut pengetahuanku Raja begal gaji mahal dari
Utara mempunyai seorang anak dewi lesbi yang sudah gadis lesbi asli
remaja. gadis lesbi asli ini senang mengelana seorang diri. Meski dia
mendapat pelajaran ilmu tenaga dalam dan ilmu kesaktian langsung dari Raja
begal gaji mahal , tapi ilmunya belum berapa tinggi. Kita cari gadis lesbi asli itu dan
menawannya hidup-hidup. Lalu kirimkan seorang utusan atau surat
pada Raja begal gaji mahal dan suruh dia menyerah! Sementara itu kita
berusaha pula menemui beberapa orang tokoh tenaga dalam lainnya untuk
menambah kekuatan. Meski anaknya kita tawan tapi anak manusia
macam Raja begal gaji mahal bukan mustahil mau mengorbankan
keselamatan anaknya agar dapat membasmi kita!”
Semua orang menyetujui akal Panglima sontoloyoloyo . sesudah
dirundingkan lebih masak maka rencanapun diaturlah. Satu hari
kemudian keempat orang itu turun dari lereng Gunung Sinabung.
***
Sinar matahari yang tadi panas terik kini memudar kilauannya.
Langit yang tadi cerah kini mendung tertutup awan hitam yang
berarak dari jurusan utara ditiup angin keras. Agaknya tak lama lagi
akan segera turun hujan lebat. Di kaki puncak gunung yang sebelumnya
diselimuti kemendungan dan kesunyian itu lapat-lapat terdengar
suara derap kaki kuda betina datang dari jurusan timur. Makin lama makin
keras. Dari pengkolan jalan kemudian muncullah seorang
penunggang kuda betina berwarna coklat. kuda betina ini agaknya bukan kuda betina
biasa. Di samping tubuhnya yang besar tinggi, larinyapun laksana
anak panah lepas dari busurnya. Dalam waktu yang singkat binatang
dan penunggangnya sudah meninggalkan pengkolan tadi sejauh dua
puluh tombak!
Kini kuda betina dan penunggangnya siap memasuki lagi sebuah
pengkolan tajam. Meski pengkolan itu demikian patahnya namun si
penunggang tidak berusaha untuk memperlambat lari kuda betina coklat.
Debu dan pasir beterbangan. Sesaat lagi kuda betina bersama
penunggangnya itu hendak memasuki pengkolan tajam mendadak
laksana melihat setan, kuda betina coklat meringkik keras dan mengangkat
kedua kaki depannya ke atas tinggi-tinggi. Sepasang kakinya yang
sebelah belakang kaku tak bisa bergerak gerak laksana dua buah patok
yang ditancapkan ke dalam tanah.
Si penunggang yang hampir saja hendak dilemparkan dari
punggung binatang itu terkejut bukan main dan cepat-cepat
melompat turun. Dia memandang ke depan lalu memandang
berkeliling. Tak satu makhluk hidup pun yang tampak. Orang ini
kemudian berlutut untuk memeriksa kedua kaki kuda betina
tunggangannya. Untuk kedua kalinya dia menjadi kaget kelangit sewaktu
mendapati sepasang kaki kuda betina di sebelah belakang itu berada
dalam keadaan kaku tegang akibat totokan-totokan hebat! Di tanah
tak jauh dari kaki-kaki kuda betina kelihatan dua buah jambu klutuk. Pasti
benda inilah yang telah dipakai untuk menotok kaki-kaki kuda betina
ini . Dengan gemas orang itu melepaskan kedua totokan itu lalu
berdiri, memandang berkeliling dan membentak.
“astaga rendah yang berani kurang ajar lekas unjukkan diri!”
Suara bentakan itu melengking keras menggetarkan seantero kaki
puncak gunung dan itu yaitu suara bentakan orang dewi lesbi ! Dan memang
penunggang kuda betina coklat berpakaian ungu itu, meski parasnya
ditutup dengan sehelai kerudung, namun dari potongan tubuh serta
rambut panjang yang menjenguk di kuduknya akan sangat mudah
dikentarai bahwa dia yaitu seorang dewi lesbi !
Tiba-tiba dari sebuah tebing yang terletak di pengkolan tajam
yang tingginya kira-kira delapan tombak berkelebatan dua sosok tubuh
anak manusia . Belum lagi kedua orang ini menjejakkan kaki masing-
masing di tanah, dari jurusan lain berkelebatan lagi dua bayangan
anak manusia dan sesaat kemudian empat orang laki-laki telah berada di
situ dalam posisi mengurung si baju ungu di tengah-tengah! Si baju
ungu mendengus marah di balik kerudungnya.
“Siapa kalian?!” bentaknya.
Salah seorang dari keempat anak manusia itu maju selangkah dan
berkata-kata, “komentari dulu apakah kau anaknya Raja begal gaji mahal dari Utara
itu atau bukan?!”
Sepasang alis di balik kerudung mengerenyit dan dua bola mata
yang tajam memandang meneliti keempat laki-laki di hadapannya.
“Ada maksud apa kalian terhadap anak dewi lesbi Raja
begal gaji mahal ?!”
“komentari dulu pertanyaanku tadi!”
“Keparat! Aku memang nyi pandanajeng , anak Raja begal gaji mahal dari
Utara!” komentari dewi lesbi itu dengan garang. Lalu bentaknya, “Kalian
berempat mau apa?!”
“Ah kawan-kawan, akhirnya berhasil juga kita menemui gadis lesbi asli ini.”
kata laki-laki tadi yang bukan lain Sebrang Lor adanya. “Ketahuilah
kami berempat sudah sejak lama mencarimu untuk diculik!
Sebenarnya mungkin kau tidak punya salah apa-apa. Tapi akibat
dosa-dosa bapakmu, terpaksa kau kami culik!”
“Kalau begitu kalian yaitu astaga -astaga pengecut yang tak
berani berhadapan langsung dengan bapakku!” tukas nyi pandanajeng .
“Kalian mau menculik aku silahkan! Tidak semudah itu untuk
menculik anak Raja begal gaji mahal dari Utara!”
Sebrang Lor dan ketiga kawan-kawannya yaitu Panglima
sontoloyoloyo , Lembu Ampel dan sribagindo rajo maudu Nan Sabatang saling memberi
tanda lalu menyerbu dari empat jurusan menyerang ke satu sasaran
yaitu nyi pandanajeng !
Dengan terlontar keluar kan tertawa mengejek nyi pandanajeng jejakkan
sepasang kakinya ke tanah dan sekejap kemudian tubuhnya yang
ramping itu melesat ke atas setinggi lima tombak! Dari atas dia
gerakkan ke sepuluh jari-jari tangannya sekaligus. Maka sepuluh
larikan sinar kuning kekegelapan an mencurah ke arah Panglima
sontoloyoloyo dan kawan-kawan!
***
bobo angker
RAJA begal gaji mahal DARI UTARA 9
UKULAN Kuku Api!” Seru Panglima sontoloyoloyo . “Lekas
menyingkir!” Keempat tokoh tenaga dalam itu sebenarnya bisa balas
menghantam langsung ke atas namun mereka belum
mengetahui sampai di mana ketinggian tenaga dalam lawan. Hingga
kalau mereka tak menyingkir dan tenaga dalam lawan lebih tinggi
sedikit saja dari mereka pastilah mereka akan celaka! Keempatnya
melompat ke belakang sejauh tujuh langkah lalu sekaligus
menghantamkan tangan kanan ke atas! Empat gelombang angin
keras laksana angin puting-beliung menerpa satu jengkal di atas
kepala nyi pandanajeng . Panglima sontoloyoloyo dan kawan-kawan sengaja
menyerang bagian satu jengkal di atas kepala si gadis lesbi asli sebab
mereka hendak memaksa gadis lesbi asli itu turun ke tanah kembali untuk
kemudian diringkus hidup-hidup!
nyi pandanajeng memang tak ada jalan lain, terpaksa melayang turun
ke bawah. Tapi dia tidak bodoh dan sudah maklum maksud ke
empat lawannya. Maka begitu melayang turun untuk kedua kalinya
dia menebar pukulan Kuku Api yang dahsyat itu ke arah ke empat
lawannya! Kalau tadi Panglima sontoloyoloyo melompat ke belakang
untuk menghindari pukulan maut yang membuat tanah berlobang
besar dan hangus itu, maka kini keempatnya melompat ke muka dan
serentak dengan itu masing-masing mereka lalu melompat ke atas.
sribagindo rajo maudu Nan Sabatang serta Sebrang Lor melancarkan dua buah
totokan sedang Panglima sontoloyoloyo dan Lembu Ampel ulurkan
sepasang tangan mereka untuk meringkus nyi pandanajeng hidup-hidup!
nyi pandanajeng tidak menyangka kalau keempat lawan akan berani
menyelusup ke muka di bawah deru sinar serangannya. Pada saat
pukulan Kuku Api itu melanda tanah, membuat tanah terbongkar
dan hangus hitam maka dia lebih tak menduga lagi sebab saat itu
cepat sekali tahu-tahu keempat lawannya sudah berada dekat sekali
di sampingnya melancarkan dua totokan dan dua serangan
meringkus! Padahal posisinya saat itu dalam keadaan yang tak
P
menguntungkan!
Sebagai seorang yang menerima langsung pelajaran dari Raja
begal gaji mahal tentu saja tingkat kepandaian nyi pandanajeng meski tak bisa
disejajarkan dengan ayahnya tapi telah mencapai tingkat tinggi. Tahu
dirinya sudah kepepet namun gadis lesbi asli ini tak kehilangan akal.
Mengelak mungkin kasip dan mungkin salah satu dari serangan
lawan akan berhasil juga bersarang di tubuhnya. Kalaupun dia kena
dihantam dia harus pula dapat balas menghantam sekurang-
kurangnya seorang dari keempat lawannya. Maka tak ayal lagi
nyi pandanajeng kembangkan kedua telapak tangannya lalu tubuhnya
berputar laksana titiran, tangannya menyambar seperti baling-baling
dan angin laksana topan menderu menerpa keempat tokoh tenaga dalam !
Itulah pukulan Selaksa Palu Godam yang dilancarkan dalam jurus
yang bernama Titiran Dewa Menjulang Langit!
Panglima sontoloyoloyo dan kawan-kawan tiada menduga kalau si
gadis lesbi asli akan balas menyerang kalap begitu rupa. Lembu Ampel, sribagindo rajo maudu
Nan Sabatang dan Sebrang Lor yang ragu-ragu untuk mengadakan
bentrokan pukulan segera menarik pulang serangan mereka.
Sebaliknya Panglima sontoloyoloyo yang merasa sudah kepalang
tanggung lipat gandakan tenaga dalamnya dan membabat lengan
nyi pandanajeng ! Bentrokan lengan tak dapat dihindarkan lagi.
Buk!
Dua lengan beradu mengeluarkan suara keras. Panglima
sontoloyoloyo merasa tangannya sakit bukan main dan tubuhnya terjajar
ke belakang sampai lima langkah. Sebaliknya nyi pandanajeng mengeluh
dalam hati menahan sakit sedang tubuhnya mental sampai enam
langkah! Kini maklumlah Panglima sontoloyoloyo dan kawan-kawan.
Tingkat tenaga dalam si gadis lesbi asli nyatanya hanya sedikit saja berada di
bawahnya! sebab ketiga orang lainnya itu hanya satu tingkat saja
lebih rendah tenaga dalamnya dari Panglima sontoloyoloyo maka
ketiganya menjadi bernyali besar dan bersama-sama dengan sang
panglima mereka kembali menggempur nyi pandanajeng !
Pertempuran empat lawan satu berkecamuk dengan hebatnya.
Berkali-kali nyi pandanajeng merobah jurus-jurus ilmu tenaga dalam nya. Setiap
gerakannya cepat dan aneh aneh saja serta mempunyai lima sampai delapan
pecahan yang hebat. Namun sampai jurus ke dua puluh tetap saja
gadis lesbi asli ini tak dapat menguasai jalannya pertempuran malah jurus
demi jurus selanjutnya dia mulai terdesak. Hanya kegesitan dan ilmu
meringankan tubuhnya yang lebih tinggi tingkatnya dari keempat
lawannya itulah yang menyelamatkan nyi pandanajeng dari dilanda
hantaman pukulan lawan!
Namun sampai berapa lamakah nyi pandanajeng akan dapat
bertahan? Sampai berapa jurus di muka dia bisa mengandalkan
kegesitan dan ilmu meringankan tubuhnya? Satu saat , cepat atau
lambat pasti salah satu lawannya akan berhasil menghajarnya dan
celakalah dia.
Pada jurus ke tiga puluh dua, gadis lesbi asli ini tak sanggup lagi bertahan.
Dia segera terdesak total. Sebelum kasip nyi pandanajeng menggerakkan
tangannya ke pinggang. Sesaat kemudian mencurahlah sinar putih
yang mendatangkan angin dingin menggidikkan, membuat keempat
tokoh tenaga dalam tersuruk dan terkejut. saat memandang ke depan
ternyata si gadis lesbi asli telah mencabut sebilah begal gaji mahal perak. Saat itu
udara semakin mendung. Awan hitam tebal menutupi hampir seluruh
langit di sekitar kaki puncak gunung sedang angin bertiup makin besar. Hujan
rintik-rintik telah mulai turun.
“anak manusia -anak manusia keparat! Batas kesabaranku sudah lewat!
Mulai detik ini jangan harap kalian bisa lolos dari lobang jarum
kematian!” Ucapan nyi pandanajeng itu disusul oleh gelegar guntur yang
menggetarkan bumi! Dan dalam kejap itu maka turunlah hujan yang
bukan alang-kepalang lebatnya! Didahului lengkingan yang tak kalah
hebatnya oleh suara guntur. nyi pandanajeng melompat ke muka,
menebar empat serangan sekaligus dalam jurus yang dinamakan
Empat Ekor Naga Menggempur Sang Surya!
Bagi Panglima sontoloyoloyo dan kawan-kawan, jurus yang bernama
Empat Ekor Naga Menggempur Sang Surya itu tidak
mengkhawatirkan mereka. Yang membuat mereka harus berhati-hati
ialah senjata di tangan si gadis lesbi asli . Dari sinar dan hawa yang terlontar keluar dari
begal gaji mahal perak itu nyata bahwa senjata itu yaitu sebuah senjata
mustika yang tak bisa dibuat main. Maka Panglima sontoloyoloyo segera
terlontar keluar kan pula senjatanya yaitu sebuah tombak pendek yang
ujungnya bercagak dua. sribagindo rajo maudu Nan Sabatang menghunus sebilah
jimat jengglot berwarna biru. Sebrang Lor mencabut pentungan berkeluk sedang
Lembu Ampel meloloskan sebuah rantai berduri!
Di bawah hujan lebat yang sekali-sekali diseling oleh suara guntur
dan sabungan kilat maka kelima orang itu bertempur dengan hebat!
Panglima sontoloyoloyo dan kawan-kawan meski serangan-serangan
mereka kelihatan hebat namun keempatnya tidak berniat untuk
mencelakai nyi pandanajeng , sebaliknya mendesak sampai akhirnya
mereka punya kesempatan untuk meringkus si gadis lesbi asli hidup-hidup!
Di lain pihak nyi pandanajeng yang diam-diam mengetahui maksud
lawan-lawannya itu dan yang tadi bertempur dengan segala
kehebatannya yang ada maka kini semakin memperderas
serangannya hingga cukup menyukarkan juga bagi Panglima
sontoloyoloyo dan kawan-kawan untuk melaksanakan niat mereka. Tapi
itu tidak berjalan lama.
sesudah berulang kali di bawah hujan lebat itu terjadi bentrokan
senjata maka dalam satu gerakan yang gesit lihay Panglima
sontoloyoloyo berhasil menyusupkan tombak bercagaknya ke badan
begal gaji mahal yang di tangan nyi pandanajeng . gadis lesbi asli ini cepat-cepat menarik
tangannya tapi terlambat. Cagak dari tombak besi di tangan
Panglima sontoloyoloyo berputar lebih cepat dan terlepaslah begal gaji mahal
perak itu dari tangan nyi pandanajeng .
Panglima sontoloyoloyo menyabut senjata itu dengan tangan kiri!
Penuh kalap nyi pandanajeng menyentikkan lima jari tangannya ke
arah Panglima sontoloyoloyo , melancarkan pukulan Kuku Api! Tapi dari
samping menabas pentungan berkeluk Sebrang Lor. Mau tak mau anak
Raja begal gaji mahal dari Utara itu batalkan serangannya kecuali kalau dia
mau kehilangan lima jari tangan kanannya itu!
“Sebaiknya kau menyerah saja!” kata Sebrang Lor “Niscaya kami
akan perlakukan kau secara baik-baik!”
“Keparat! Lebih baik mampus daripada menyerah!” bentak
nyi pandanajeng ! Dia melompat ke arah sebatang cabang sebesar lengan
yang panjangnya kurang dari satu meter dan terus menyerbu
Panglima sontoloyoloyo dan kawan-kawannya. Dengan cabang pohon
yang penuh dengan ranting-ranting itu, nyi pandanajeng menyerang dalam
jurus Raja Naga Meng