Selasa, 11 Februari 2025

bobo dikuburan 2

 



kemudian menyerbu dari tiga jurusan. Kyai k.h.mualafudin bin goyim  dari depan, 

Kyai Selawah dari samping kanan dan Kyai Tanjung Laboh dari 

samping kiri! 

“Ilmu tenaga dalam  picisan macam apa yang hendak kalian obral di 

hadapanku?!” ejek anak gadis lesbi asli   Raja begal gaji mahal . Tubuhnya 

dibungkukkan sedikit dan dengan mengandalkan tumit kaki kirinya, 

laksana sebuah titiran dia berputar dengan kaki kanan menderu ke 

arah ketiga penyerangnya! Yang sekali ini tidak mudah bagi gadis lesbi asli   

berkerudung ungu ini untuk memusnahkan serangan ketiga kyai itu. 

sebab  begitu tubuhnya berputar dan menghantamkan tendangan 

dalam bentuk lingkaran, ketiga lawannya berkelebatan  cepat, lenyap 

dari pemandangannya dan tahu-tahu sudah menyerang lagi dari 

jurusan yang lain yaitu Kyai k.h.mualafudin bin goyim  dari belakang, Kyai Selawah 

dari depan sedang Kyai yang satu lagi dari samping kanan. Tiga buah 

totokan menderu ke arah tiga jalan darah si gadis lesbi asli  ! gadis lesbi asli   itu 

kertakkan geraham tanda penasaran. Kedua kakinya menjejak 

tanah. Didahului oleh satu lengkingan keras dia melompat ke atas. 

Kaki kiri dihantamkan ke depan menendang lengan Kyai Selawah. 

Kaki kanan ditendangkan seperti kuda betina  menendang ke arah Kyai 

k.h.mualafudin bin goyim  yang menyerang dari belakang sedang satu pukulan 

tangan kosong yang mendatangkan angin keras dihantamkan ke 

batok kepala Kyai Tanjung Laboh yang menotok dari samping! 

sebab  tubuh si gadis lesbi asli   berada di udara dan lebih tinggi dari ketiga 

lawannya maka meski bagaimanapun hebatnya serangan para kyai 

namun serangan balasan dari si gadis lesbi asli   akan berhasil mencelakakan 

mereka lebih dulu! 

Anak gadis lesbi asli   Raja begal gaji mahal  menyeringai di balik kerudungnya 

sewaktu melihat ketiga penyerangnya menarik pulang tangan 

masing-masing. Segera dia hendak susulkan dengan tiga serangan 

berantai yang menurutnya tidak dapat tidak pasti akan mengirim 

mereka ke pintu kematian! Dengan gelak mengejek maka dia segera 

lancarkan tiga serangan berantai itu! Tapi hatinya menciut! Parasnya 

yang, tersembunyi di balik kerudung berubah total! Peluh dingin 

mengucur di keningnya sewaktu entah bagaimana ketiga calon 

korbannya itu lenyap dari pemandangan dan tahu-tahu tiga pusat 

jalan darahnya terasa dingin! Sadarlah si gadis lesbi asli   bahwa ketiga 

lawannya sebelum sempat dia menyerang telah lebih dulu 

mengirimkan totokan-totokan dari jurusan lain yang tak diduganya! 

Meski bagaimanapun kehebatan dan kecepatannya untuk mengelak 

atau menangkis tapi kini sudah kasip! Yang bisa dilakukannya cuma 

memaki dan merutuk dalam hati! Si gadis lesbi asli   mengeluh tinggi sewaktu 

totokan yang pertama melanda jalan darah di punggungnya. Kedua 

tangannya dengan serta merta lumpuh. Tubuhnya terhuyung-huyung 

ke muka. Dalam sedetik lagi dua totokan segera pula akan mendarat 

susul-menyusul di bagian lain tubuhnya! Dalam keadaan yang 

demikian kritisnya bagi si gadis lesbi asli   tiba-tiba mengumandanglah suara 

bentakan yang kerasnya laksana gelegar gunung meletus! 

“nyi pandanajeng ! Siapa yang berani berlaku kurang ajar 

terhadapmu?!” Satu gelombang angin yang luar biasa dahsyatnya 

menderu, membuat ketiga kyai terhuyung lima langkah dari kalangan 

pertempuran sedang gelombang angin itu sekaligus melepaskan 

totokan di tubuh si gadis lesbi asli   yang ternyata bernama nyi pandanajeng ! 

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 6

ENDENGAR suara bentakan itu dan merasa totokan pada 

punggungnya lepas nyi pandanajeng  menjadi lega. Sebaliknya 

ketiga kyai terkejut bukan main! Mereka yaitu  orang-orang 

cabang atas dalam ilmu tenaga dalam , tapi sekali terpa saja ketiganya telah 

“dilemparkan” terlontar keluar  sejauh lima langkah dari kalangan 

pertempuran! Mereka sama palingkan kepala dengan cepat! Seorang 

laki-laki berbadan tinggi tegap berdiri bertolak pinggang di bawah 

atap bangunan tua! Pakaiannya dan juga destarnya yang tinggi 

berwarna ungu. Tampangnya yang angker itu dihias dengan kumis 

hitam melintang. Bajunya yang sengaja tidak dikancingkan 

memperlihatkan dada yang penuh otot dan berbulu! 

“Apakah kami berhadapan dengan Raja begal gaji mahal  dari Utara?!” 

tanya Kyai k.h.mualafudin bin goyim . 

Pelipis laki-laki itu menggembung. “Sialan! Ditanya malah 

menanya! asia kecil b! Apa kalian tidak malu mengeroyok seorang 

dewi lesbi ?!”

“Malu atau tidak malu bukan itu soalnya.” komentari Kyai k.h.mualafudin bin goyim . 

“Kami datang mencari Raja begal gaji mahal ! Dan anak gadis lesbi asli  nya hendak 

membunuhi  kami bertiga! Apakah salah kalau kami tak bisa 

berpangku tangan?!” 

Laki-laki berkumis melintang tertawa sambil usap-usap dadanya 

yang berbulu. 

“Baru menghadapi anaknya kalian sudah kewalahan! Bagaimana 

kalian punya nyali untuk datang kemari dan mencariku?!” 

“Ayah! Perlu apa bicara panjang lebar dengan tua bangka ini! Dia 

telah menghina kita! Biar kau saksikan bagaimana aku memberi 

pelajaran caranya mati pada mereka!” nyi pandanajeng  lantas cabut 

sebilah begal gaji mahal  perak dari balik pakaiannya. Senjata ini berkilauan 

ditimpa sinar matahari dan yaitu  sebuah senjata mustika. 

Tanpa berpaling pada anaknya Raja begal gaji mahal  berkata-kata, “Pandan, 

kau masuklah! Siapkan Arena Topan Utara!” 

M

Meskipun hatinya penasaran sekali diperintah demikian, dengan 

banting-banting kaki nyi pandanajeng  akhirnya masuk ke dalam bangunan 

tua yang berbentuk seperti bangunan tempat kediaman hantu itu! 

“Raja begal gaji mahal  dari Utara!” kata Kyai k.h.mualafudin bin goyim . “Banyak hal 

pertanggungan komentari yang hendak kuminta padamu!” 

“Begitu?! Silahkan masuk ke tempatku! Kita bicara di Arena 

Topan Utara!” 

“Cukup di sini saja.” sahut Kyai k.h.mualafudin bin goyim . 

Raja begal gaji mahal  menyeringai. 

“Walau bagaimanapun aku masih punya peradatan dalam 

menerima kunjungan tamu! Sekalipun tamu-tamu itu datang sengaja 

untuk mencari mampus!” Habis berkata-kata begitu Raja begal gaji mahal  

memutar tubuh dan masuk ke dalam bangunan tua. Mau tak mau 

ketiga kyai terpaksa mengikuti dari belakang! 

Bangunan itu ternyata panjang sekali. Ketiga kyai melangkah di 

belakang Raja begal gaji mahal  terpisah sejauh sepuluh langkah. Mereka 

senantiasa berlaku waspada sebab  kalau bangunan tua itu betul-

betul menjadi sarang Raja begal gaji mahal  dari Utara bukan mustahil 

dilengkapi dengan segala macam alat rahasia yang berbahaya. Dan 

bukan tidak mustahil pula Raja begal gaji mahal  tengah hendak menjebak 

mereka bertiga! 

“Kawan-kawan, bagaimana kalau kita serang dan ringkus dia 

hidup-hidup selagi membelakangi kita ini?!” bisik Kyai Selawah. 

Kyai k.h.mualafudin bin goyim  merenung sejenak lalu menggeleng perlahan. “Itu 

tindakan pengecut.” katanya. 

“Kalau kita menang tak akan terpuji, kalah malah memalukan!” 

“Tapi terhadap anak manusia  biang malapetaka macam yang satu ini 

kurasa tak perlu memakai segala macam ukuran baik dan buruk 

lagi!” bisik Kyai Tanjung Laboh. 

“Walau bagaimanapun kita tak bisa bertindak begitu.” menyahut 

Kyai k.h.mualafudin bin goyim . Ketiganya melangkah terus mengikuti Raja begal gaji mahal . 

Mereka menuruni sebuah tangga batu. Tangga itu sebenarnya 

terbuat dari batu marmer yang putih bersih. Tapi sebab  tak pernah 

dirawat dan dibersihkan tangga itu telah menjadi hitam diselimuti 

lapisan debu setinggi beberapa mili! Raja begal gaji mahal  menuruni anak 

tangga dengan sikap acuh tak acuh. saat  Kyai k.h.mualafudin bin goyim  dan 

kawan-kawan memandang ke bawah, pada lapisan debu yang 

menutupi anak-anak tangga tak kelihatan sedikit jejakpun! 

Sebaliknya saat  mereka memandang ke belakang, ke anak-anak 

tangga yang tadi mereka lewati, kentaralah jejak-jejak kaki mereka, 

meskipun tidak membayang jelas! Dan ketiga kyai ini sama-sama 

menggigit bibir. 

“Kuatkan hati kalian!” bisik Kyai k.h.mualafudin bin goyim  memberi semangat. 

“Betapapun kejahatan itu tak bisa bertahan lama! Kalaupun kita 

harus pasrahkan jiwa di tempat ini, kita mati dalam berjuang! Mati 

syahid!”

Di bagian bawah bangunan tua itu ada  sebuah ruang batu 

yang amat luas yang kira-kira dapat menampung lima ratus orang di 

ke empat tepinya. Ruangan batu ini berbeda sekali dengan seluruh 

keadaan bangunan yang telah dilihat oleh ketiga kyai. Keadaannya 

luar biasa bersihnya hingga bayangan-bayangan tubuh orang yang 

berada di ruangan itu akan kelihatan samar-samar di lantai dan 

dinding serta atap. Ruangan itu berbentuk empat persegi. Di bagian 

tengahnya ada  pelataran yang agak tinggi, berbentuk lingkaran. 

Inilah Arena Topan Utara! Di tengah Arena ada  sebuah meja 

kayu jati yang indah berukir-ukir dikelilingi empat buah kursi. Satu 

dari keempat kursi ini lebih bagus dan besar dari tiga lainnya. Di atas 

meja ada  empat buah piala perak. 

Raja begal gaji mahal  naik ke atas Arena dan duduk di kursi besar, 

memandang pada ketiga tamunya dan berkata-kata, “Silahkan mengambil 

tempat duduk!” 

Ketiga kyai duduk di masing-masing kursi. Kewaspadaan mereka 

semakin dipertebal. Tak seorang lain pun yang kelihatan. 

“Sebelum kita bicara silahkan minum arak dalam piala!” Raja 

begal gaji mahal  lalu mendahului meneguk arak dalam piala di hadapannya. 

saat  dia meletakkan piala yang kosong itu di atas meja kembali 

matanya membeliak! “Kenapa kalian tidak mau minum?” 

“Terima kasih! Agama kami tidak memperkenankan meneguk 

minuman keras macam begini.” sahut Kyai k.h.mualafudin bin goyim . 

“Agamamu-agamamu! Di sini kalian harus mengikuti aturanku 

dan menghormati diriku! Lekas minum!” 

“Terima kasih. Lebih baik...” 

“Apakah kau kira aku hendak meracuni kalian?!” sentak Raja 

begal gaji mahal  mulai beringasan. 

“Kami datang ke sini bukan untuk minum-minum.” membuka 

mulut Kyai Tanjung Laboh. “Tapi untuk bicara! Untuk meminta 

pertanggungan asia kecil bmu.” 

Raja begal gaji mahal  menyeringai. Lalu matanya yang garang menyapu 

paras ketiga kyai di hadapannya. Dan dari mulutnya mendesis suara 

pertanyaan, “Bicara hal apa dan pertanggungan komentari apa?!” 

“Kurasa kau sudah cukup maklum!” komentari Kyai k.h.mualafudin bin goyim . “Tapi 

aku tak keberatan untuk mengatakannya blak-blakan padamu. 

Selama belasan tahun daerah utara ini aman tenteram! Namun sejak 

kau muncul maka di mana-mana timbul tenggelam  malapetaka, di mana-mana 

timbul tenggelam  keonaran! Kalau cuma malapetaka dan keonaran biasa itu 

bukan apa-apa tapi kau juga sekaligus mempunyai cita-cita untuk 

mendirikan sebuah partai yang bertujuan jahat semata-mata!” 

Sampai di situ Raja begal gaji mahal  menukas. “Apakah menjadi hak 

orang lain untuk tidak tenang dengan cita-cita seseorang?!” 

“Memang bukan hak orang lain! Tapi kalau cita-cita itu dicapai 

dengan mengorbankan nyawa anak manusia  yang tak mau tunduk dan 

ikut dalam partaimu, dengan jalan membunuhi  puluhan anak manusia  

tanpa keanak manusia an, maka itu yaitu  hak setiap orang untuk turun 

tangan. Di samping itu aku pribadi ingin meminta pertanggungan 

asia kecil bmu atas kematian wakil serta duapuluh orang penghuni 

pondok pesantren  k.h.mualafudin bin goyim !” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara memuntir-muntir kumisnya. 

Dalam pada itu Kyai Tanjung Laboh berkata-kata pula, “Aku dan Kyai 

Selawah merasa mempunyai tanggung komentari untuk mengamankan 

dan menenteramkan daerah utara yang telah dilanda malapetaka 

besar itu! sebab  itulah kami berdua datang menyertai Kyai 

k.h.mualafudin bin goyim !”

“Jika begitu katakan saja cara bagaimana kalian bertiga hendak 

turun tangan terhadap Raja begal gaji mahal  dari Utara!” kata Raja begal gaji mahal . 

“Atas apa yang kau telah buat di dunia luar dan di pondok pesantren ku, 

aku dan kawan-kawan berhak memisahkan batang lehermu dengan 

badan! Namun sebagai orang beragama kami masih mau 

memberikan ampunan dengan jalan hanya memotong kedua 

tanganmu sebatas siku!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara kerenyitkan kening, mendelikkan mata 

lalu tertawa gelak-gelak hingga keempat dinding ruangan itu 

bergetar! Tangan kirinya mengusap-usap dadanya yang berbulu. Kyai 

k.h.mualafudin bin goyim  terlontar keluar kan sebatang sendok raksasa  besar yang tajam luar biasa. 

Sehelai rambut yang dimelintangkan di atas mata sendok raksasa  lalu ditiup 

perlahan pasti akan putus! 

“Terima kasih.. terima kasih! Sungguh kalian bertiga anak manusia -

anak manusia  agama yang baik budi dan punya pertimbangan yang adil!” 

kata Raja begal gaji mahal . Lalu sambungnya, “sebab  kalian bertiga mau 

mengampuni jiwaku, maka akupun rela pula untuk tidak mencabut 

nyawa kalian meskipun aku mempunyai aturan bahwa siapa yang 

berani datang ke pulau ini pasti akan kubunuh! sebab nya kalian 

bertiga lekas-lekas saja bunuh diri! Bagaimana cara terserah masing-

masing kalian! Tentang jenazah kalian tak perlu dikhawatirkan! 

Danau yang mengitari pulau ini cukup layak menjadi kubur kalian!” 

“Raja begal gaji mahal !” ujar Kyai k.h.mualafudin bin goyim . “Kejahatanmu akan kami 

balas dengan keadilan! Itu sudah lebih dari layak! Apakah kau masih 

hendak berkeras kepala mengikuti kesesatannya setan?!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara berdiri dari kursinya sambil tertawa 

sedingin es. 

“Diberi kesempatan untuk bunuh diri, kalian tidak mau 

melakukan! Terpaksa tanganku yang bertindak.” Perlahan-lahan Raja 

begal gaji mahal  angkat tangan kanannya. Lima jari yang dikembang 

kukunya kelihatan berubah kegelapan  kekuningan! 

Wuut! 

Lima larik sinar kegelapan  kekuningan yang panasnya bukan olah-

olah menggempur ke arah tiga kyai. Baiknya para kyai ini sudah 

bersiap sedia sehingga begitu serangan ilmu Kuku Api dilancarkan 

maka ketiganya sudah melewat dari kursi masing-masing! Yang 

menjadi korban ialah tiga kursi bekas tempat mereka duduk. Ketiga 

kursi itu serta-merta menjadi hitam hangus mengebul! Meski hati 

tergetar hebat melihat kehebatan kesaktian lawan namun ketiga kyai 

sudah bertekad bulat untuk berkorban jiwa demi kemusnahan 

anak manusia  biang malapetaka! Serentak turun ketiganya ialah 

mencabut senjata dan menyerang dengan hebat! Kyai k.h.mualafudin bin goyim  

menyerang dengan Tasbih Kumala Hijau, sedang tangan kiri 

memutar sendok raksasa  datar yang tadi hendak dipakai untuk memotong 

kedua lengan Raja begal gaji mahal . Kyai Selawah menggempur dengan 

sebilah pentungan  biru sedang kyai yang ketiga yakni Kyai Tanjung 

Laboh menghantam dengan sebuah kebutan yang berbentuk seperti 

sapu kecil. 

Raja begal gaji mahal  dari Utara berdiri di tempatnya dengan sikap acuh 

tak acuh meski topan serangan melandanya. Yang hebat ialah 

jangankan tubuhnya, rambut atau pakaiannyapun tidak berkibar 

dilanda angin serangan para kyai! Sesaat tiga ujung senjata akan 

“mencium” dirinya, Raja begal gaji mahal  dari Utara gerakan tangan 

kanannya! Hantaman Tasbih Kumala Hijau dan kebutan sakti 

terpental kembali laksana menghantam benda karet yang atos! 

Berobahlan paras ketiga kyai! 

Raja begal gaji mahal  dari Utara tertawa mengejek. Tiba-tiba sekali 

tangan kanannya bergerak gerak  dan dari mulutnya yang tadi tertawa 

terlontar keluar  seruan, “Makan jotosan Selaksa Palu Godam ini!” Meski 

sebelumnya berseru demikian rupa yang sekaligus memberi 

peringatan pada calon korbannya namun ketiga kyai tak dapat 

melihat gerakan tangan lawan dan yang lebih hebat lagi mereka tak 

tahu siapa di antara mereka yang menjadi sasaran, demikianlah 

saking cepatnya gerakan serangan Raja begal gaji mahal  dari Utara. 

Lalu terdengarlah suara, ngek! Tubuh Kyai Selawah tertekuk ke 

muka sebentar lalu mencelat mental terlontar keluar  Arena, menggeletak di 

lantai batu dengan perut pecah! Kyai k.h.mualafudin bin goyim  dan Kyai Tanjung 

Laboh tertegun terkesiap beberapa saat  lamanya! 

“Kenapa termangu?! Kalian toh akan menerima nasib macam dia 

pula?!” ujar Raja begal gaji mahal  pula. 

Kedua kyai kertakan rahang. Pelipis-pelipis keduanya 

menggembung tanda mereka tak dapat lagi mengendalikan amarah 

yang meluap! 

“Kyai k.h.mualafudin bin goyim , engkau menyerang lebih dahulu dengan jurus 

tenaga dalam  yerusalem  yang aneh aneh saja  gerakannya. Hemm tenaga dalam  picisan dari negeri 

orang yang ditontonkan di depanku!” ejek Raja begal gaji mahal . 

“Sanggupkah ilmu tenaga dalam  yerusalem  menerima pukulanku yang ini?!” 

Dengan jari-jari tangan mengembang, Raja begal gaji mahal  dari Utara 

dorongkan tangan kanannya ke arah Kyai k.h.mualafudin bin goyim ! 

Bacokan sendok raksasa  besar dan hantaman Tasbih Kumala Hijau 

tertahan dan mental. Bersamaan dengan itu satu gelombang angin 

yang luar biasa hebatnya menerpa tubuh Kyai k.h.mualafudin bin goyim ! Kyai ini 

mengeluh dan mental ke luar Arena. Begitu terhantar di lantai batu 

tak berkutik lagi sebab  meski di luar tubuhnya tak kelihatan rusak 

namun di dalam dua belas urat-urat yang paling penting telah putus! 

Itulah kehebatan ilmu pukulan Topan Pemutus Urat. Semangat Kyai 

Tanjung Laboh seperti terbang menyaksikan kematian kedua 

kawannya itu! Mukanya pucat tiada berdarah. Dan tiba-tiba Raja 

begal gaji mahal  berpaling padanya dengan seringai maut bermain di bibir. 

“Sesudah melihat tontonan ngeri itu apakah kau masih punya 

nyali? Bukankah lebih baik bunuh diri saja agar kau bisa mampus 

dengan enak?!” 

“Demi Tuhan! Lebih baik mati dengan senjata di tangan dari pada 

melakukan kepengecutan!” komentari Kyai Tanjung Laboh. Seluruh 

tenaga dalamnya telah dialirkan ke ujung kebutan dan sekali dia 

menggerakkan senjata itu maka sepuluh jalan darah di tubuh Raja 

begal gaji mahal  diancam bahaya maut! aneh aneh saja nya Raja begal gaji mahal  cuma ganda 

tertawa yang membuat darah Kyai Tanjung Laboh tambah meluap-

luap! Sekejap lagi sambaran ujung kebutan akan melanda jalan-jalan 

darah di tubuh lawannya tiba-tiba tangannya terasa kesemutan dan 

kebutannya terpental lepas dari tangan! 

Meski menyadari sepenuhnya bahwa Raja begal gaji mahal  bukan 

lawannya namun dengan kalap Kyai Tanjung Laboh yang berhati 

jantan itu menyambar pentungan  Kyai Selawah yang tadi terjatuh dan 

dengan senjata itu dia menggempur habis-habisan! Hujan serangan 

menelikung tubuh Raja begal gaji mahal  yang sama sekali tidak bergerak gerak  di 

tempatnya malah menanggapi serangan itu dengan tertawa-tawa! 

Kyai Tanjung Laboh penasaran dan juga heran kenapa pentungan nya 

sama sekali tak berhasil menyentuh bagian tubuh manapun dari 

lawannya!

Tengah dia pergigih serangan tiba-tiba Raja begal gaji mahal  berseru, 

“Tiga jurus kau mencak-mencak sudah keliwat cukup! Lihat jotosan, 

awas kepalamu!” Meski sudah diperingatkan demikian rupa namun 

sewaktu pukulan Selaksa Palu Godam menyerang kepalanya, Kyai 

Tanjung Laboh tak sanggup berkelit. Dicobanya membabat lengan 

lawan dengan pentungan . Tapi sudah tidak keburu! Kyai yang terakhir ini 

terbadai di lantai dengan kepala pecah, darah muncrat dan otak 

berhamburan!

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 7

I ATAS sebuah batu dalam sebuah goa seorang laki-laki tua 

berjanggut dan berambut putih duduk bersila meramkan mata 

tengah bersemedi. Sejak tengah malam tadi dia bersemedi 

dan sampai matahari terbit di ufuk timur masih juga dia belum 

bergerak gerak  dari tempatnya. Menjelang tengah hari, jadi sesudah dua 

belas jam lamanya duduk bersemedi perlahan-lahan baru dia 

membuka kedua matanya. aneh aneh saja  dan juga menyeramkan! Ternyata 

kedua matanya berwarna putih keseluruhannya! Tapi dia tidak buta! 

para tua tua yahudi  ini menghela nafas dalam. Air mukanya keruh tanda ada 

sesuatu yang dipikirkannya dan apa yang dipikirkannya itu 

menimbulkan kesusahan dalam dirinya. Di dunia pertenaga dalam an orang 

tua ini berjuluk sribagindo rajo maudu  Mata Putih. Umurnya hampir mencapai tujuh 

puluh lima tahun. Tubuhnya kurus hanya tinggal kulit pembalut 

tulang. Namun kekuatannya tidak kalah dengan orang-orang yang 

berumur setengah abad dan menilik bagaimana batu tempat dia 

duduk bersemedi mencekung dalam, nyatalah bahwa orang tua ini 

memiliki tenaga dalam yang sangat tinggi! 

sesudah  menghela nafas dalam sekali lagi dia berdiri dan 

melangkah ke mulut goa. Di luar goa pemandangan indah sekali. 

Betapa bahagianya menikmati keindahan alam ciptaan Yang Kuasa 

itu. Namun jauh di luar keindahan itu, hampir di segala penjuru jagat 

raya bertebaran noda-noda hitam yang merusak keindahan! Noda-

noda hitam itu ialah kejahatan, kecurangan, kekejian dan segala 

macam kemaksiatan! Dan yang membuat orang tua ini untuk ketiga 

kalinya menghela nafas panjang dan dalam ialah sebab  seorang di 

antara anak manusia -anak manusia  yang melakukan kejahatan dan kekejian itu 

yaitu  muridnya sendiri! 

Telah tiga bulan ini didengarnya tentang perilaku muridnya itu di 

luaran. Dan ini membuat dia terkejut serta merasa menyesal telah 

mempunyai murid seperti itu! Apakah yang bisa dibuatnya selain 

meninggalkan pertapaan, mencari murid yang sesat itu lalu 

D

menghukumnya? Diam-diam dia merasakan penyesalan tambah 

mendalam bila dia ingat sebab  kepercayaan penuh terhadap sang 

murid, sebelum dilepas dari pertapaan dia telah menyerahkan 

begal gaji mahal  Emas, sebuah senjata sakti luar biasa yang merupakan 

satu dari beberapa buah senjata mustika dunia pertenaga dalam an! 

Beberapa saat kemudian orang tua itupun berlalu meninggalkan 

pertapaan! Ilmu larinya hebat sekali hingga dalam waktu yang 

singkat sosok tubuhnya sudah lenyap di kejauhan! Bersamaan 

dengan lenyapnya sang surya di ufuk tenggelamnya, sesosok tubuh 

berkelebatan  dan berdiri di bawah atap bangunan tua yang terletak di 

puncak gunung  Toba. Tanpa memandang berkeliling, tanpa bimbang ragu 

sedikitpun, orang ini melangkah cepat memasuki bangunan tua. 

Dalam tempo yang singkat dia sudah berada di Arena Topan Utara 

yang terletak di bagian bawah bangunan tua! Segala sesuatunya di 

ruangan luas itu berada dalam keadaan bersih. Namun orang yang 

memasuki ruangan ini  tahu bahwa baru seminggu yang lalu 

tiga orang kyai telah menemui kematiannya di tempat itu! Orang itu 

menggerakkan bibirnya sedikit. Maka menggemalah suaranya yang 

keras lantang menggetarkan seantero bangunan dan ruangan, “Hang 

Kumbara aku datang!” 

Belum habis kumandang gema suara itu, dari sebuah pintu di 

dinding kanan muncullah seorang berpakaian ungu. Begitu melihat si 

orang tua, laki-laki berpakaian ungu ini berseru, “Guru!” Dia 

melangkah cepat ke hadapan si orang tua dan menjura dalam penuh 

hormat. “Sungguh satu kegembiraan bisa bertemu dengan Guru. 

Mohon dimaafkan kalau murid sudah lama tak menyambangi Guru 

hingga Guru sendiri yang sampai berkunjung ke sini!” 

Orang tua itu atau bukan lain daripada sribagindo rajo maudu  Mata Putih meneliti 

paras muridnya sejenak lalu tertawa rawan. “Kudengar kau sudah 

mendapat nama besar di luaran.” kata sribagindo rajo maudu  Mata Putih. 

“Ah, hanya nama dan gelar yang tak berarti Guru. Marilah kita 

bicara di kamarku.” kata laki-laki berpakaian ungu yaitu Raja 

begal gaji mahal  dari Utara. 

“nyi pandanajeng  ada di sini?” 

“Sudah sejak sepuluh hari dia meninggalkan Pulau.” 

“Kalau begitu biar kita bicara di sini saja.” 

“Baik Guru. Tapi perkenankan murid menyuguhkan minuman 

lebih dahulu.” 

“Tak usah.” sahut sribagindo rajo maudu  Mata Putih. 

“Agaknya ada sesuatu hal penting yang amat mendesak hendak 

Guru bicarakan.” kata Raja begal gaji mahal  dari Utara. 

“Hang Kumbara,” sribagindo rajo maudu  Mata Putih menyebut nama asli Raja 

begal gaji mahal , “kurasa kau sudah bisa menduga maksud kedatanganku.” 

“Ah, murid yang bodoh ini mana mungkin bisa menduga, Guru.” 

“Kedatanganku sehubungan dengan apa-apa yang kudengar di 

luaran tentang kau. Apakah itu betul?!” 

“Apakah yang Guru dengar di luaran tentang diriku itu?” 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih merasa kurang senang bicara bertenaga dalam  lidah 

begitu. Maka diapun berkata-kata secara blak-blakan, “Kulepas kau dari 

pertapaan beberapa waktu yang lalu hanya dengan dua maksud! 

Pertama untuk mencari pembunuh ayahmu dan kedua untuk berbuat 

kebaikan di atas dunia ini! Tapi apa yang kau perbuat kemudian? 

Demi cita-cita besarmu kau membunuhi  belasan anak manusia , 

mendatangkan malapetaka di mana-mana. Nyatalah kau telah sesat 

dan aku sangat menyesal akan hal ini. Kuharap kau menyerahkan 

kembali begal gaji mahal  Emas yang dulu kuberikan dan ikut aku ke 

pertapaan untuk dikurung dalam goa selama sepuluh tahun!” 

Sepasang bola mata Raja begal gaji mahal  dari Utara membelalak. “Guru, 

apakah sesat namanya jika murid bercita-cita hendak mendirikan 

sebuah partai di daerah utara ini?” 

“Tidak. Asal saja kau menempuh cara-cara yang wajar!” 

“Murid telah mencobanya. Tapi tokoh-tokoh tenaga dalam  di daerah sini 

terlalu keras kepala dan tidak memandang sebelah mata pun 

terhadap murid…” 

“Kalau mereka tak mau masuk partaimu, kau tidak layak 

memaksa, apalagi kalau sampai membunuhi  orang-orang yang tak 

berdosa itu!” 

“Tapi harap Guru maklum kenapa murid bertindak sampai 

demikian jauh.” 

“Terangkan alasanmu!” ujar sribagindo rajo maudu  Mata Putih pula. 

“Murid merasa mempunyai dendam terhadap orang-orang dunia 

pertenaga dalam an. sebab  kalau tidak ada orang-orang pandai itu maka tak 

akan ayah menemui kematian dalam cara yang mengerikan! 

Dipenggal lehernya dan kepalanya ditancapkan di atas sebilah 

tombak di tengah-tengah pasar!” 

“Aku tahu hal itu. Dan kau telah berhasil mencari serta 

membunuhi  anak manusia  yang telah menewaskan ayahmu! Lantas 

kenapa kau menjadi tersesat?!” 

“Murid tidak merasa tersesat, Guru! Orang-orang dunia 

pertenaga dalam anlah yang telah sesat dan menyebabkan kebencian murid 

tiada batas lagi terhadap mereka! Sesudah menamatkan riwayat 

pembunuh ayah, beberapa orang tokoh tenaga dalam  mencari murid hendak 

balas dendam! Dendam! Seakan-akan yaitu  dosa besar bagi murid 

sebab  membunuhi  orang yang telah membunuhi  ayah! Mereka tak 

berhasil mencari murid! Dan Guru tahu apa yang dibuat orang-orang 

berkepandaian tinggi itu?! Ibu dibunuh, adik-adikku dipancung satu 

demi satu! Dua orang adik dewi lesbi ku diperkosa lalu ditinggalkan 

begitu saja sampai mereka bunuh diri! Dan orang-orang pandai itu 

belum puas rupanya! Sampai-sampai calon istriku pun mereka rusak 

kehormatannya dan dibunuh! saat  salah seorang dari mereka 

berhasil murid pecahkan kepalanya, seluruh terlontar keluar ga calon istriku 

ditumpas! Kekejaman dan kebiadaban manakah yang lebih terkutuk 

dari itu?! Kata mereka, mereka yaitu  orang-orang pandai, tokoh-

tokoh tenaga dalam  utama! Tapi kebejatan yang mereka lakukan! Salahkah 

kalau murid menanam rasa kebencian terhadap orang-orang pandai 

itu?! Sesatkah kalau murid membunuhi  belasan anak manusia  yang 

bertanggung komentari atas kematian ibu, adik-adikku, calon istriku dan 

seluruh terlontar keluar ganya?” 

“Orang-orang yang bertanggung komentari atas semua itu jumlahnya 

hanya sepersepuluh saja dari jumlah anak manusia  yang telah kau bunuh! 

Apa pertanggungan komentari atau alasanmu atas yang sembilan 

persepuluh lainnya? Yang kau bunuh tanpa pangkal sebab atau 

kesalahan atau dosa apapun juga?!” 

“Sudah murid katakan bahwa murid bertekad untuk melenyapkan 

orang-orang pandai di dunia ini! sebab  justru merekalah yang 

menjadi pangkal sebab segala kejahatan!” 

“Sungguh picik jalan pikiranmu! Beberapa belas orang yang 

bersalah dan punya dosa tapi ratusan anak manusia  yang kau jadikan 

korban! Aku tak dapat menerima alasanmu! Lekas serahkan 

begal gaji mahal  Emas dan kau ikut aku kembali ke pertapaan!” 

Hang Kumbara atau Raja begal gaji mahal  dari Utara terkejut. Untuk 

beberapa saat  lamanya guru dan murid saling pandang 

memandang. Sekelumit senyum kemudian tersungging di bibir Hang 

Kumbara.

“Apakah ini suatu perintah, Guru?” tanyanya. 

“Lebih dari perintah!” komentari sribagindo rajo maudu  Mata Putih tegas. 

Senyum itupun lenyaplah dari bibir Raja begal gaji mahal . “Mohon 

dimaafkan. Kali ini murid tak dapat mengabulkan permintaan, tak 

dapat mematuhi perintah Guru.” 

“Kau sudah tahu hukuman bagi seorang murid yang 

membangkang?!” tanya sribagindo rajo maudu  Mata Putih. Sepasang matanya yang 

putih memandang tajam-tajam menyorot ke mata muridnya. Jika 

bukan Raja begal gaji mahal  pastilah seseorang akan merasa bergidik 

dipandang begitu rupa oleh sribagindo rajo maudu  Mata Putih. 

“Guru, harap kau mengerti kedudukan murid saat ini. Dalam 

waktu singkat murid hendak meresmikan berdirinya Partai Topan 

Utara di mana murid menjadi ketuanya.” 

“Aku tidak perduli apa urusanmu, apa kedudukanmu! Sekali aku 

bilang serahkan begal gaji mahal  Emas dan ikut ke pertapaan maka kau 

harus patuh!” 

Air muka Raja begal gaji mahal  dari Utara berubah total. Perubahan ini 

segera dimengerti oleh sribagindo rajo maudu  Mata Putih. Dan tanya orang tua ini, 

“Kau hendak melawan terhadap gurumu sendiri?!” 

“Sungguh aneh aneh saja  kehidupan ini!” kata Raja begal gaji mahal  tanpa 

memandang pada gurunya. “Tiap-tiap anak manusia  terlalu mengurus 

kepentingan dirinya sendiri tanpa mau memperhatikan kepentingan 

orang barang sedikitpun! sebab  kau memaksa sedang murid tak 

dapat mematuhi maka cukup pembicaraan sampai di sini Guru!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara menjura dan hendak berlalu dari hadapan 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih. 

“Aku menyesal mempunyai murid sesat macammu ini Hang 

Kumbara!” ujar sribagindo rajo maudu  Mata Putih. 

“Dan murid juga menyesal menghadapi kehidupan macam 

begini!” kata Raja begal gaji mahal  pula, lalu sambungnya, “biarlah 

penyesalan itu sama-sama kita bawa mati bila sudah tiba saatnya!” 

“Mungkin memang begitu caranya memupus penyesalan.” 

menyahuti sribagindo rajo maudu  Mata Putih. “Tapi bagiku penyesalan itu hanya bisa 

ditebus dengan menjatuhkan hukuman tegas terhadapmu!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara menghentikan langkahnya dan memutar 

tubuh. Pandangan matanya tak berkesip. 

“Hukuman tegas macam apakah, Guru?!” 

“Mulai detik ini putus hubungan kita sebagai guru dan murid.” 

“Kalau begitu silahkan kau angkat kaki dari tempatku!” bentak 

Raja begal gaji mahal  dari Utara. 

Paras sribagindo rajo maudu  Mata Putih kelam kekegelapan an. Dadanya bergejolak 

dan darahnya seperti mendidih sebab  marah. “Aku akan angkat kaki 

Hang Kumbara!” sahut sribagindo rajo maudu  Mata Putih. “Tapi sesudah  lebih dulu 

memecahkan batok kepalamu!” 

Raja begal gaji mahal  dari Utara rangkapkan kedua tangan di muka dada 

lalu tertawa gelak-gelak. Arena Topan Utara bergetar dan diam-diam 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih terkejut. Suara tertawa yang hebat itu berarti 

hebatnya pula tenaga dalam Hang Kumbara. Rupanya Hang 

Kumbara sudah maju tenaga dalamnya dari sejak dia meninggalkan 

pertapaan tempo hari. 

“Kalau seorang guru hendak membunuhi  murid sendiri ditutup 

dengan topeng alasan sebagai kewajiban! Tetapi kalau seorang 

murid membuat kesalahan dikatakan murid sesat! Biarlah kau 

menamakan aku murid sesat sebab  dalam kesesatan itu kau sendiri 

sudah kesasar untuk mengantar nyawa ke sini sribagindo rajo maudu  Mata Putih!” 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih serasa mau pecah kepala dan dadanya dilanda 

amarah! Sekali tubuhnya berkelebatan  maka diapun lenyap dan dua 

jari tangannya tahu-tahu sudah mendarat di dada Raja begal gaji mahal  dari 

Utara, melontarkan satu totokan yang luar biasa cepat dan lihay! 

Tapi kejut sribagindo rajo maudu  Mata Putih bukan olah saat  melihat Hang 

Kumbara masih berdiri di tempatnya, cuma terhuyung-huyung 

sebentar dan sambil tertawa mengejek! Sama sekali tidak menjadi 

kaku tegang akibat totokan yang dilancarkan tadi! Kalau tidak 

anak manusia  ini memiliki tenaga dalam yang tinggi mana mungkin dia 

sanggup menutup jalan darahnya melawan tenaga totokan yang 

besar itu?! 

Hanya dalam beberapa bulan saja turun dari pertapaan Hang 

Kumbara telah demikian jauh maju ilmu kepandaiannya! Tak 

mungkin hal ini terjadi kalau dia tidak berguru pada seorang sakti 

lainnya! Maka sewaktu menyerang kedua kalinya, tak ayal lagi sribagindo rajo maudu  

mata Putih mengeluarkan jurus terhebat yang dimilikinya yaitu yang 

bernama, Dua Ekor Naga terlontar keluar  dari Goa. 

Jurus ini sengaja diterlontar keluar kannya sebab  dia bermaksud untuk 

meringkus Hang Kumbara detik itu juga. Kedua tangan terpentang 

lebar-lebar kemudian berkelebatan  dalam bentuk silang, satu memukul 

ke arah perut dan satu lagi menjambak ke arah rambut. Kaki kanan 

ditendangkan ke muka untuk menghantam tulang kering lawan. 

Seseorang yang kena dipreteli oleh jurus yang hebat ini pasti 

tubuhnya bagian bawah akan terlontar ke belakang sedang rambut 

terjambak dan otot-otot perut menderita sakit yang luar biasa. Dalam 

keadaan begitu akan mudah untuk meringkus lawan! 

Namun untuk kedua kalinya sribagindo rajo maudu  Mata Putih dibikin kaget kelangit . 

kaget kelangit  bukan saja sebab  Hang Kumbara sanggup mengelakkan 

serangannya itu tapi begitu mengelak begitu Hang Kumbara 

menyerangnya dengan jurus yang sama, malah jurus Dua Ekor Naga 

terlontar keluar  Dari Goa yang dilancarkan oleh Hang Kumbara jauh lebih 

dahsyat dan mendatangkan angin laksana topan prahara! Ini yaitu  

satu hal yang tak pernah diduga oleh sribagindo rajo maudu  Mata Putih. Dengan 

segera sang sribagindo rajo maudu  terlontar keluar kan sehelai selendang putih yang 

merupakan senjata yang diandalkannya. Sekali kebutkan selendang 

itu maka musnahlah serangan Raja begal gaji mahal  dari Utara! 

Raja begal gaji mahal  dari Utara sudah tahu dan maklum akan 

kehebatan senjata di tangan bekas gurunya. Meski senjata itu tidak 

sehebat begal gaji mahal  Emas namun tak bisa dibuat main-main! Sekali 

kepala kena terpukul pasti akan rengkah! sebab nya Raja begal gaji mahal  

dari Utara pun segera mencabut begal gaji mahal  Emas dari pinggangnya. 

Sinar kuning menerangi Arena Topan Utara! 

“sribagindo rajo maudu  Mata Putih!” kata Raja begal gaji mahal  dengan seringai bermain 

di mulutnya. “Seandainya ini kau yang membuat! Hari ini kau sendiri 

akan menjadi korbannya! Betapa kau akan mampus penuh 

penyesalan sebab  telah membuat begal gaji mahal  Emas ini!” 

Ucapan itu membuat sribagindo rajo maudu  Mata Putih tambah mendidih 

amarahnya. Dengan cepat dia menyerang kembali. Selendang putih 

berkelebatan  ke arah dada Raja begal gaji mahal  kemudian bergerak gerak  laksana 

mematuk ke tenggorokan dan sewaktu Raja begal gaji mahal  mengelak, 

ujung selendang dengan cepat meliuk melibat Raja begal gaji mahal  di 

tangan! Raja begal gaji mahal  dari Utara ganda tertawa. Bagaimanapun 

hebatnya selendang putih itu tak akan dapat menandingi begal gaji mahal  

Emas yang sakti. sebab nya begitu selendang hendak melibat 

senjatanya. Raja begal gaji mahal  babatkan senjata itu dengan cepat, siap 

untuk merobek robek nya! 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih juga sudah maklum apa yang terlintas di pikiran 

Hang Kumbara. Pada saat begal gaji mahal  Emas membabat, saat itu pula 

dia menggerakkan lengan kanannya. Ujung selendang laksana 

seekor ular menyelusup ke bawah lalu naik lagi ke atas dan 

menghantam Raja begal gaji mahal  dari Utara dengan amat kerasnya! 

Raja begal gaji mahal  terbanting ke belakang sampai lima langkah. 

Dadanya sakit bukan main. Nafasnya sesak, anu nya kegelapan  sebab  

menahan sakit dan amarah. Bagaimanapun hebatnya akibat pukulan 

ujung selendang tapi tidaklah sehebat yang diduga sribagindo rajo maudu  Mata Putih. 

Jangankan tubuh anak manusia , batang pohon besarpun akan hancur 

patah dilanda pukulan selendang itu! Tapi Hang Kumbara boleh 

dikatakan tidak mengalami sesuatu apapun! Tentu saja ini membuat 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih jadi penasaran. Selagi Hang Kumbara mengatur 

jalan nafas serta darah dan mengerahkan tenaga dalamnya ke 

bagian dada yang sakit maka sribagindo rajo maudu  Mata Putih telah menyerangnya 

dengan jurus yang mematikan! 

Dengan mengandalkan kegesitan ilmu mengentengkan tubuh, 

Hang Kumbara berkelebatan  kian kemari dan dalam tempo yang 

singkat murid dan guru itu sudah bertempur sepuluh jurus! Sinar 

putih dari selendang di tangan sribagindo rajo maudu  Mata Putih bergulung-gulung 

sedang sinar kuning begal gaji mahal  Emas di tangan Hang Kumbara 

mencurah laksana hujan dan kedua senjata itu saling mengeluarkan 

angin yang teramat hebat! 

Kalau dalam sepuluh jurus itu Hang Kumbara mengeluarkan 

jurus-jurus ilmu tenaga dalam  yang dipelajarinya dari sribagindo rajo maudu  Mata Putih dan 

dapat bertahan dengan gigih, maka dalam jurus-jurus berikutnya 

didahului oleh satu bentakan menggelegar Hang Kumbara merobah 

permainan tenaga dalam nya yang jurus-jurusnya serba asing dan aneh aneh saja  bagi 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih. Demikian hebatnya jurus-jurus ini hingga dalam 

tempo yang singkat sang sribagindo rajo maudu  pun sudah terdesak hebat! 

Bagaimanapun sebatnya kebutan selendang saktinya, 

bagaimanapun rapatnya pertahanan namun sribagindo rajo maudu  Mata Putih tiada 

sanggup membebaskan diri dari telikungan senjata lawan, apalagi 

untuk balas menyerang! 

Dalam jurus ke delapan belas, terdengar keluhan sribagindo rajo maudu  Mata 

Putih! Ujung begal gaji mahal  Emas merobek robek  pakaiannya dan melukai 

jidatnya! Meski luka itu tidak berapa dalam namun sebab  begal gaji mahal  

Emas bukan senjata sembarangan maka bekas luka mendatangkan 

hawa panas yang mengalir ke sekujur tubuh dan mempengaruhi 

gerakan-gerakannya. Dia mulai gugup dalam posisi bertahannya. 

Tusukan kedua menggores pelipisnya! Darah mengucur menutup 

mata kanannya! sribagindo rajo maudu  Mata Putih semakin kepepet. Dalam keadaan 

putus asa orang tua itu menyerbu dengan kalap. Selendang 

menderu, tangan kiri menghantamkan pukulan tangan kosong yang 

mendatangkan angin ratusan kali beratnya sedang kaki kanan 

bergerak gerak  dalam satu tendangan ke arah selangkangan Raja begal gaji mahal  

dari Utara! Ini betul-betul satu serangan yang mematikan. Jika saja 

lawan yang diserang tingkat kepandaiannya berada di sebelah 

bawah pastilah dia akan konyol! Namun keadaan sribagindo rajo maudu  Mata Putih 

yang menyerang dengan kalap itu yaitu  satu hal yang sia-sia! Meski 

tendangannya berhasil juga menghantamkan pinggul kiri Raja 

begal gaji mahal  namun orang tua ini terpaksa menerima satu tikaman yang 

keras di dada kirinya, tepat pada jantungnya! Tak ampun lagi begitu 

begal gaji mahal  Emas dicabut begitu sribagindo rajo maudu  Mata Putih terkapar di lantai. 

Kedua matanya yang putih berputar-putar sebentar, kakinya 

bergerak gerak -gerak. Tapi kemudian tak satu bagian tubuhnyapun yang 

bisa berkutik lagi! Betapa mengenaskannya seorang guru menemui 

kematian di tangan muridnya sendiri dan ditusuk dengan senjata 

ciptaannya sendiri! 

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 8

I LERENG Gunung Sinabung ada sebuah bangunan kecil yang 

atapnya berbentuk puncak masjid. Itulah tempat kediaman 

Panglima sontoloyoloyo , seorang laki-laki berumur enam puluh 

tahun yang dianggap gagah perkasa dan sakti oleh penduduk di 

sebelah timur daratan Pulau pegunungan khaf . Adapun Panglima sontoloyoloyo  ini 

dulunya yaitu  seorang pendatang dari selatan yang telah berjasa 

besar dalam mengusir pasukan asing yang mendarat di pantai Pulau 

pegunungan khaf  sebelah timur, yang bermaksud hendak merampas 

beberapa daerah subur dan kaya raya. sontoloyoloyo  kemudian diangkat 

oleh Sultan Deli menjadi kepala balatentara dan diberikan pangkat 

panglima. Pada umur lima puluh tahun dia mengundurkan diri 

namun demikian sampai saat itu semua orang dan Sultan sendiri 

masih menyebutnya sebagai Panglima. 

Sejak mengundurkan diri Panglima sontoloyoloyo  berdiam di lereng 

Gunung Sinabung, mempertekun diri dalam urusan akhirat serta 

memperdalam ilmu tenaga dalam  dan kesaktiannya. Bila terjadi huru-hara di 

kesultanan Deli, Sultan mengirimkan utusan untuk minta bantuan 

Panglima sontoloyoloyo  menumpas huru-hara itu. Panglima sontoloyoloyo  

tidak jarang pula turun dari Gunung Sinabung secara diam-diam dan 

menghancurkan anak manusia -anak manusia  jahat seperti pepasukan jahat , bajak 

laut dan lain sebagainya. 

Di dalam bangunan kecil yang atapnya berbentuk puncak masjid 

itu duduklah Panglima sontoloyoloyo  bersama tiga orang tamunya. 

Ketiganya datang dengan maksud yang sama dan ketiganya yaitu  

tokoh-tokoh dunia pertenaga dalam an yang cukup terkenal, ditakuti oleh kaum 

hitam di bagian Utara Pulau pegunungan khaf . Yang pertama ialah sribagindo rajo maudu  Nan 

Sabatang, seorang tokoh tenaga dalam  berbadan tinggi besar, berkumis 

melintang. Tamu kedua Lembu Ampel, tokoh tenaga dalam  berasal dari tanah 

asia kecil  tapi telah sejak dua tahun menetap di Pulau pegunungan khaf . Antara 

Lembu Ampel dan sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang terjalin hubungan erat 

sebab  adik kandung sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang kawin dengan Lembu 

D

Ampel. Kemudian orang yang ketiga berasal dari Malaka, bernama 

Sebrang Lor. Seperti telah diterangkan di atas kedatangan ketiga 

orang itu ke tempat Panglima sontoloyoloyo  membawa maksud yang 

sama yaitu yang ada sangkut pautnya dengan merajalelanya 

perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Raja begal gaji mahal  dari 

Utara.

berkata-kata Sebrang Lor, “Petualangan Raja begal gaji mahal  sudah sampai 

pula ke Malaka. Empat tokoh tenaga dalam  di Malaka dibunuh dengan kejam 

saat  mereka menolak untuk tunduk dan masuk ke dalam Partai 

Topan Utara. Entah berapa belas orang lainnya yang juga telah 

dibunuh oleh Raja begal gaji mahal , di antaranya enam orang yaitu  teman-

temanku sendiri. Juga Raja begal gaji mahal  pernah melarikan dua orang 

gadis lesbi asli   dan kedua gadis lesbi asli   itu tak diketahui nasibnya sampai sekarang, 

apa masih hidup atau sudah mati! Boleh dikatakan pertolongan 

Tuhanlah yang masih menyelamatkanku sewaktu aku dan beberapa 

orang kawan bertempur dengan Raja begal gaji mahal . Kawan-kawanku mati 

semua, aku sempat menyelamatkan diri. Tapi beberapa hari 

kemudian kudengar terlontar keluar gaku ditumpas oleh anak manusia  laknat itu!” 

Sebrang Lor menghentikan penuturannya sebentar untuk 

menghela nafas dalam dan menenangkan hati serta darahnya yang 

bergejolak, lalu baru ia meneruskan, “Meski mungkin ilmu tenaga dalam ku 

masih terlalu rendah untuk menghadap Raja begal gaji mahal , namun 

dendam kesumat tak bisa kupendam lebih lama. Itulah sebabnya 

aku menyeberang ke sini mencari beberapa kawan untuk bersama-

sama membalas dendam sakit hati. Ternyata kejahatan Raja 

begal gaji mahal  di Pulau pegunungan khaf  sebelah utara ini lebih hebat dan bejat 

lagi! Namun demikian aku bersyukur sebab  telah berhasil menemui 

sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang serta Lembu Ampel. Dan hari ini berhadapan 

pula dengan Panglima sontoloyoloyo ! Demi kebenaran dan demi 

ketenteraman hidup dunia pertenaga dalam an kiranya Panglima sontoloyoloyo  

tidak keberatan ikut bersama-sama kami menumpas biang 

malapetaka itu!” 

Panglima sontoloyoloyo  merenung sejenak lalu mengomentari , “Memang 

kejahatan dan kesewenang-wenangan Raja begal gaji mahal  dari Utara 

sudah sejak beberapa bulan ini kudengar sudah melewati takaran. 

Tak bisa didiamkan lebih lama. Bahkan mungkin saudara Sebrang 

Lor tidak percaya kalau kuterangkan bahwa Raja begal gaji mahal  dari Utara 

sudah demikian gilanya sehingga gurunya sendiripun dibunuh!” 

Sebrang Lor terkejut, demikian pula sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang serta 

Lembu Ampel. 

“Gurunya yang mana, Panglima?” tanya Lembu Ampel. “Kabarnya 

dia tidak cuma punya seorang guru!” 

“Guru yang pertama. Yang bernama sribagindo rajo maudu  Mata Putih!” sahut 

Panglima sontoloyoloyo  pula. 

Terbelalaklah mata Sebrang Lor. 

“sribagindo rajo maudu  Mata Putih ilmu tenaga dalam nya tinggi dan sakti sekali!” kata 

Sebrang Lor pula dan diam-diam dia membatin bahwa mungkin 

kalau berhadapan dengan orang tua itu dia cuma sanggup bertahan 

sampai dua puluh jurus! 

“Tapi kita jangan lupa,” menyahut Lembu Ampel. “di samping 

sribagindo rajo maudu  Mata Putih, Raja begal gaji mahal  juga telah berguru dengan seorang 

sakti lainnya yang sampai saat ini tidak diketahui siapa adanya.” 

Sebrang Lor mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia memandang 

berkeliling lalu berkata-kata, “Nyatalah anak manusia  itu tinggi kesaktiannya. Di 

samping sakti juga berhati luar biasa jahatnya. Namun aku yakin, 

berempat kita pasti dapat menyingkirkannya dari bumi Tuhan ini!” 

“Bukan aku mematahkan semangat kalian,” berkata-kata Panglima 

sontoloyoloyo , “bukan pula hendak merendahkan ketinggian ilmu tenaga dalam  

dan tenaga dalam saudara-saudara bertiga. Kemudian bukan pula 

hendak berpangku tangan, namun sekalipun kita berempat, belum 

tentu dapat dengan mudah menghadapi Raja begal gaji mahal  dari Utara. 

Ketinggian ilmunya sukar dijajaki! Yang paling berbahaya ialah 

senjatanya sebilah begal gaji mahal  Emas dan ilmu pukulan yang bernama 

ilmu pukulan Kuku Api!” 

Semua orang berdiam diri beberapa lamanya. 

“Lalu apa daya kita?” bertanya sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang. 

Memang di antara mereka Panglima sontoloyoloyo  paling dihormati 

sebab  ilmunya yang tinggi dan pangkat yang pernah dijabatnya. 

Ketiga orang itu mengharapkan asia kecil ban sang Panglima. 

“Untuk menghadapi Raja begal gaji mahal , tak bisa tidak harus 

mempergunakan akal. Menurut pengetahuanku Raja begal gaji mahal  dari 

Utara mempunyai seorang anak dewi lesbi  yang sudah gadis lesbi asli   

remaja. gadis lesbi asli   ini senang mengelana seorang diri. Meski dia 

mendapat pelajaran ilmu tenaga dalam  dan ilmu kesaktian langsung dari Raja 

begal gaji mahal , tapi ilmunya belum berapa tinggi. Kita cari gadis lesbi asli   itu dan 

menawannya hidup-hidup. Lalu kirimkan seorang utusan atau surat 

pada Raja begal gaji mahal  dan suruh dia menyerah! Sementara itu kita 

berusaha pula menemui beberapa orang tokoh tenaga dalam  lainnya untuk 

menambah kekuatan. Meski anaknya kita tawan tapi anak manusia  

macam Raja begal gaji mahal  bukan mustahil mau mengorbankan 

keselamatan anaknya agar dapat membasmi kita!” 

Semua orang menyetujui akal Panglima sontoloyoloyo . sesudah  

dirundingkan lebih masak maka rencanapun diaturlah. Satu hari 

kemudian keempat orang itu turun dari lereng Gunung Sinabung. 

***

Sinar matahari yang tadi panas terik kini memudar kilauannya. 

Langit yang tadi cerah kini mendung tertutup awan hitam yang 

berarak dari jurusan utara ditiup angin keras. Agaknya tak lama lagi 

akan segera turun hujan lebat. Di kaki puncak gunung  yang sebelumnya 

diselimuti kemendungan dan kesunyian itu lapat-lapat terdengar 

suara derap kaki kuda betina  datang dari jurusan timur. Makin lama makin 

keras. Dari pengkolan jalan kemudian muncullah seorang 

penunggang kuda betina  berwarna coklat. kuda betina  ini agaknya bukan kuda betina  

biasa. Di samping tubuhnya yang besar tinggi, larinyapun laksana 

anak panah lepas dari busurnya. Dalam waktu yang singkat binatang 

dan penunggangnya sudah meninggalkan pengkolan tadi sejauh dua 

puluh tombak! 

Kini kuda betina  dan penunggangnya siap memasuki lagi sebuah 

pengkolan tajam. Meski pengkolan itu demikian patahnya namun si 

penunggang tidak berusaha untuk memperlambat lari kuda betina  coklat. 

Debu dan pasir beterbangan. Sesaat lagi kuda betina  bersama 

penunggangnya itu hendak memasuki pengkolan tajam mendadak 

laksana melihat setan, kuda betina  coklat meringkik keras dan mengangkat 

kedua kaki depannya ke atas tinggi-tinggi. Sepasang kakinya yang 

sebelah belakang kaku tak bisa bergerak gerak  laksana dua buah patok 

yang ditancapkan ke dalam tanah. 

Si penunggang yang hampir saja hendak dilemparkan dari 

punggung binatang itu terkejut bukan main dan cepat-cepat 

melompat turun. Dia memandang ke depan lalu memandang 

berkeliling. Tak satu makhluk hidup pun yang tampak. Orang ini 

kemudian berlutut untuk memeriksa kedua kaki kuda betina  

tunggangannya. Untuk kedua kalinya dia menjadi kaget kelangit  sewaktu 

mendapati sepasang kaki kuda betina  di sebelah belakang itu berada 

dalam keadaan kaku tegang akibat totokan-totokan hebat! Di tanah 

tak jauh dari kaki-kaki kuda betina  kelihatan dua buah jambu klutuk. Pasti 

benda inilah yang telah dipakai untuk menotok kaki-kaki kuda betina  

ini . Dengan gemas orang itu melepaskan kedua totokan itu lalu 

berdiri, memandang berkeliling dan membentak. 

“astaga  rendah yang berani kurang ajar lekas unjukkan diri!” 

Suara bentakan itu melengking keras menggetarkan seantero kaki 

puncak gunung  dan itu yaitu  suara bentakan orang dewi lesbi ! Dan memang 

penunggang kuda betina  coklat berpakaian ungu itu, meski parasnya 

ditutup dengan sehelai kerudung, namun dari potongan tubuh serta 

rambut panjang yang menjenguk di kuduknya akan sangat mudah 

dikentarai bahwa dia yaitu  seorang dewi lesbi ! 

Tiba-tiba dari sebuah tebing yang terletak di pengkolan tajam 

yang tingginya kira-kira delapan tombak berkelebatan  dua sosok tubuh 

anak manusia . Belum lagi kedua orang ini menjejakkan kaki masing-

masing di tanah, dari jurusan lain berkelebatan  lagi dua bayangan 

anak manusia  dan sesaat kemudian empat orang laki-laki telah berada di 

situ dalam posisi mengurung si baju ungu di tengah-tengah! Si baju 

ungu mendengus marah di balik kerudungnya. 

“Siapa kalian?!” bentaknya. 

Salah seorang dari keempat anak manusia  itu maju selangkah dan 

berkata-kata, “komentari dulu apakah kau anaknya Raja begal gaji mahal  dari Utara 

itu atau bukan?!” 

Sepasang alis di balik kerudung mengerenyit dan dua bola mata 

yang tajam memandang meneliti keempat laki-laki di hadapannya. 

“Ada maksud apa kalian terhadap anak dewi lesbi  Raja 

begal gaji mahal ?!”

“komentari dulu pertanyaanku tadi!” 

“Keparat! Aku memang nyi pandanajeng , anak Raja begal gaji mahal  dari 

Utara!” komentari dewi lesbi  itu dengan garang. Lalu bentaknya, “Kalian 

berempat mau apa?!” 

“Ah kawan-kawan, akhirnya berhasil juga kita menemui gadis lesbi asli   ini.” 

kata laki-laki tadi yang bukan lain Sebrang Lor adanya. “Ketahuilah 

kami berempat sudah sejak lama mencarimu untuk diculik! 

Sebenarnya mungkin kau tidak punya salah apa-apa. Tapi akibat 

dosa-dosa bapakmu, terpaksa kau kami culik!” 

“Kalau begitu kalian yaitu  astaga -astaga  pengecut yang tak 

berani berhadapan langsung dengan bapakku!” tukas nyi pandanajeng . 

“Kalian mau menculik aku silahkan! Tidak semudah itu untuk 

menculik anak Raja begal gaji mahal  dari Utara!” 

Sebrang Lor dan ketiga kawan-kawannya yaitu Panglima 

sontoloyoloyo , Lembu Ampel dan sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang saling memberi 

tanda lalu menyerbu dari empat jurusan menyerang ke satu sasaran 

yaitu nyi pandanajeng ! 

Dengan terlontar keluar kan tertawa mengejek nyi pandanajeng  jejakkan 

sepasang kakinya ke tanah dan sekejap kemudian tubuhnya yang 

ramping itu melesat ke atas setinggi lima tombak! Dari atas dia 

gerakkan ke sepuluh jari-jari tangannya sekaligus. Maka sepuluh 

larikan sinar kuning kekegelapan an mencurah ke arah Panglima 

sontoloyoloyo  dan kawan-kawan! 

***

bobo  angker  

RAJA begal gaji mahal  DARI UTARA 9

UKULAN Kuku Api!” Seru Panglima sontoloyoloyo . “Lekas 

menyingkir!” Keempat tokoh tenaga dalam  itu sebenarnya bisa balas 

menghantam langsung ke atas namun mereka belum 

mengetahui sampai di mana ketinggian tenaga dalam lawan. Hingga 

kalau mereka tak menyingkir dan tenaga dalam lawan lebih tinggi 

sedikit saja dari mereka pastilah mereka akan celaka! Keempatnya 

melompat ke belakang sejauh tujuh langkah lalu sekaligus 

menghantamkan tangan kanan ke atas! Empat gelombang angin 

keras laksana angin puting-beliung menerpa satu jengkal di atas 

kepala nyi pandanajeng . Panglima sontoloyoloyo  dan kawan-kawan sengaja 

menyerang bagian satu jengkal di atas kepala si gadis lesbi asli   sebab  

mereka hendak memaksa gadis lesbi asli   itu turun ke tanah kembali untuk 

kemudian diringkus hidup-hidup! 

nyi pandanajeng  memang tak ada jalan lain, terpaksa melayang turun 

ke bawah. Tapi dia tidak bodoh dan sudah maklum maksud ke 

empat lawannya. Maka begitu melayang turun untuk kedua kalinya 

dia menebar pukulan Kuku Api yang dahsyat itu ke arah ke empat 

lawannya! Kalau tadi Panglima sontoloyoloyo  melompat ke belakang 

untuk menghindari pukulan maut yang membuat tanah berlobang 

besar dan hangus itu, maka kini keempatnya melompat ke muka dan 

serentak dengan itu masing-masing mereka lalu melompat ke atas. 

sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang serta Sebrang Lor melancarkan dua buah 

totokan sedang Panglima sontoloyoloyo  dan Lembu Ampel ulurkan 

sepasang tangan mereka untuk meringkus nyi pandanajeng  hidup-hidup! 

nyi pandanajeng  tidak menyangka kalau keempat lawan akan berani 

menyelusup ke muka di bawah deru sinar serangannya. Pada saat 

pukulan Kuku Api itu melanda tanah, membuat tanah terbongkar 

dan hangus hitam maka dia lebih tak menduga lagi sebab  saat itu 

cepat sekali tahu-tahu keempat lawannya sudah berada dekat sekali 

di sampingnya melancarkan dua totokan dan dua serangan 

meringkus! Padahal posisinya saat itu dalam keadaan yang tak 

P

menguntungkan! 

Sebagai seorang yang menerima langsung pelajaran dari Raja 

begal gaji mahal  tentu saja tingkat kepandaian nyi pandanajeng  meski tak bisa 

disejajarkan dengan ayahnya tapi telah mencapai tingkat tinggi. Tahu 

dirinya sudah kepepet namun gadis lesbi asli   ini tak kehilangan akal. 

Mengelak mungkin kasip dan mungkin salah satu dari serangan 

lawan akan berhasil juga bersarang di tubuhnya. Kalaupun dia kena 

dihantam dia harus pula dapat balas menghantam sekurang-

kurangnya seorang dari keempat lawannya. Maka tak ayal lagi 

nyi pandanajeng  kembangkan kedua telapak tangannya lalu tubuhnya 

berputar laksana titiran, tangannya menyambar seperti baling-baling 

dan angin laksana topan menderu menerpa keempat tokoh tenaga dalam ! 

Itulah pukulan Selaksa Palu Godam yang dilancarkan dalam jurus 

yang bernama Titiran Dewa Menjulang Langit! 

Panglima sontoloyoloyo  dan kawan-kawan tiada menduga kalau si 

gadis lesbi asli   akan balas menyerang kalap begitu rupa. Lembu Ampel, sribagindo rajo maudu  

Nan Sabatang dan Sebrang Lor yang ragu-ragu untuk mengadakan 

bentrokan pukulan segera menarik pulang serangan mereka. 

Sebaliknya Panglima sontoloyoloyo  yang merasa sudah kepalang 

tanggung lipat gandakan tenaga dalamnya dan membabat lengan 

nyi pandanajeng ! Bentrokan lengan tak dapat dihindarkan lagi. 

Buk!

Dua lengan beradu mengeluarkan suara keras. Panglima 

sontoloyoloyo  merasa tangannya sakit bukan main dan tubuhnya terjajar 

ke belakang sampai lima langkah. Sebaliknya nyi pandanajeng  mengeluh 

dalam hati menahan sakit sedang tubuhnya mental sampai enam 

langkah! Kini maklumlah Panglima sontoloyoloyo  dan kawan-kawan. 

Tingkat tenaga dalam si gadis lesbi asli   nyatanya hanya sedikit saja berada di 

bawahnya! sebab  ketiga orang lainnya itu hanya satu tingkat saja 

lebih rendah tenaga dalamnya dari Panglima sontoloyoloyo  maka 

ketiganya menjadi bernyali besar dan bersama-sama dengan sang 

panglima mereka kembali menggempur nyi pandanajeng ! 

Pertempuran empat lawan satu berkecamuk dengan hebatnya. 

Berkali-kali nyi pandanajeng  merobah jurus-jurus ilmu tenaga dalam nya. Setiap 

gerakannya cepat dan aneh aneh saja  serta mempunyai lima sampai delapan 

pecahan yang hebat. Namun sampai jurus ke dua puluh tetap saja 

gadis lesbi asli   ini tak dapat menguasai jalannya pertempuran malah jurus 

demi jurus selanjutnya dia mulai terdesak. Hanya kegesitan dan ilmu 

meringankan tubuhnya yang lebih tinggi tingkatnya dari keempat 

lawannya itulah yang menyelamatkan nyi pandanajeng  dari dilanda 

hantaman pukulan lawan! 

Namun sampai berapa lamakah nyi pandanajeng  akan dapat 

bertahan? Sampai berapa jurus di muka dia bisa mengandalkan 

kegesitan dan ilmu meringankan tubuhnya? Satu saat , cepat atau 

lambat pasti salah satu lawannya akan berhasil menghajarnya dan 

celakalah dia. 

Pada jurus ke tiga puluh dua, gadis lesbi asli   ini tak sanggup lagi bertahan. 

Dia segera terdesak total. Sebelum kasip nyi pandanajeng  menggerakkan 

tangannya ke pinggang. Sesaat kemudian mencurahlah sinar putih 

yang mendatangkan angin dingin menggidikkan, membuat keempat 

tokoh tenaga dalam  tersuruk dan terkejut. saat  memandang ke depan 

ternyata si gadis lesbi asli   telah mencabut sebilah begal gaji mahal  perak. Saat itu 

udara semakin mendung. Awan hitam tebal menutupi hampir seluruh 

langit di sekitar kaki puncak gunung  sedang angin bertiup makin besar. Hujan 

rintik-rintik telah mulai turun. 

“anak manusia -anak manusia  keparat! Batas kesabaranku sudah lewat! 

Mulai detik ini jangan harap kalian bisa lolos dari lobang jarum 

kematian!” Ucapan nyi pandanajeng  itu disusul oleh gelegar guntur yang 

menggetarkan bumi! Dan dalam kejap itu maka turunlah hujan yang 

bukan alang-kepalang lebatnya! Didahului lengkingan yang tak kalah 

hebatnya oleh suara guntur. nyi pandanajeng  melompat ke muka, 

menebar empat serangan sekaligus dalam jurus yang dinamakan 

Empat Ekor Naga Menggempur Sang Surya! 

Bagi Panglima sontoloyoloyo  dan kawan-kawan, jurus yang bernama 

Empat Ekor Naga Menggempur Sang Surya itu tidak 

mengkhawatirkan mereka. Yang membuat mereka harus berhati-hati 

ialah senjata di tangan si gadis lesbi asli  . Dari sinar dan hawa yang terlontar keluar  dari 

begal gaji mahal  perak itu nyata bahwa senjata itu yaitu  sebuah senjata 

mustika yang tak bisa dibuat main. Maka Panglima sontoloyoloyo  segera 

terlontar keluar kan pula senjatanya yaitu sebuah tombak pendek yang 

ujungnya bercagak dua. sribagindo rajo maudu  Nan Sabatang menghunus sebilah 

jimat jengglot  berwarna biru. Sebrang Lor mencabut pentungan  berkeluk sedang 

Lembu Ampel meloloskan sebuah rantai berduri! 

Di bawah hujan lebat yang sekali-sekali diseling oleh suara guntur 

dan sabungan kilat maka kelima orang itu bertempur dengan hebat! 

Panglima sontoloyoloyo  dan kawan-kawan meski serangan-serangan 

mereka kelihatan hebat namun keempatnya tidak berniat untuk 

mencelakai nyi pandanajeng , sebaliknya mendesak sampai akhirnya 

mereka punya kesempatan untuk meringkus si gadis lesbi asli   hidup-hidup! 

Di lain pihak nyi pandanajeng  yang diam-diam mengetahui maksud 

lawan-lawannya itu dan yang tadi bertempur dengan segala 

kehebatannya yang ada maka kini semakin memperderas 

serangannya hingga cukup menyukarkan juga bagi Panglima 

sontoloyoloyo  dan kawan-kawan untuk melaksanakan niat mereka. Tapi 

itu tidak berjalan lama. 

sesudah  berulang kali di bawah hujan lebat itu terjadi bentrokan 

senjata maka dalam satu gerakan yang gesit lihay Panglima 

sontoloyoloyo  berhasil menyusupkan tombak bercagaknya ke badan 

begal gaji mahal  yang di tangan nyi pandanajeng . gadis lesbi asli   ini cepat-cepat menarik 

tangannya tapi terlambat. Cagak dari tombak besi di tangan 

Panglima sontoloyoloyo  berputar lebih cepat dan terlepaslah begal gaji mahal  

perak itu dari tangan nyi pandanajeng . 

Panglima sontoloyoloyo  menyabut senjata itu dengan tangan kiri! 

Penuh kalap nyi pandanajeng  menyentikkan lima jari tangannya ke 

arah Panglima sontoloyoloyo , melancarkan pukulan Kuku Api! Tapi dari 

samping menabas pentungan  berkeluk Sebrang Lor. Mau tak mau anak 

Raja begal gaji mahal  dari Utara itu batalkan serangannya kecuali kalau dia 

mau kehilangan lima jari tangan kanannya itu! 

“Sebaiknya kau menyerah saja!” kata Sebrang Lor “Niscaya kami 

akan perlakukan kau secara baik-baik!” 

“Keparat! Lebih baik mampus daripada menyerah!” bentak 

nyi pandanajeng ! Dia melompat ke arah sebatang cabang sebesar lengan 

yang panjangnya kurang dari satu meter dan terus menyerbu 

Panglima sontoloyoloyo  dan kawan-kawannya. Dengan cabang pohon 

yang penuh dengan ranting-ranting itu, nyi pandanajeng  menyerang dalam 

jurus Raja Naga Meng