Selasa, 11 Februari 2025

bobo dikuburan 17

 


ara tua tua yahudi  nenek cantik seksi  yang bukan lain Damar Soka dan Camperenik adanya 

mengambil pakaian masing-masing, mengenakannya lalu laksana 

terbang lari ke jurusan timur. Tanpa menunggu lebih lama bobo  

angker  segera berkelebatan  mengikuti keduanya. Dari pembicaraan 

kedua tua renta itu tadi, bobo  tahu bahwa mereka mempunyai 

maksud jahat terhadap asbabul nuzul   wirasuastra . 

Tetapi baru saja Pendekar pendek kekar  menggerakkan kakinya, dia 

dikejutkan oleh satu suara yang megap-megap. 

“Sau... sauda... ra... tol... tolonglah...” 

bobo  berpaling. Semak belukar di sampingnya tiba-tiba tersibak 

dan seorang laki-laki melangkah tertatih-tatih sambil memegangi i 

dadanya yang berlumuran darah. Pada bahunya ada sebuah kantung 

kulit.

“Sau... saudara...” Laki-laki itu hampir terjatuh menyungkur tanah 

kalau bobo  tidak memegangi  bahunya dengan cepat! 

bobo  segera hendak memeriksa luka di dada laki-laki itu sewaktu 

tiba-tiba sekali lima orang berpakaian serba hitam bertampang buas 

menyeruak dari balik semak belukar. Salah satu di antaranya mereka 

memegangi  sebatang sendok raksasa  yang basah oleh darah. sebab  tak 

sempat memberi pertolongan lebih lanjut, bobo  segera menotok urat 

besar di leher laki-laki yang di hadapannya, membaringkannya di 

tanah lalu berdiri dengan cepat. 

“Siapa kalian?!” 

anak manusia  buas yang memegangi  sendok raksasa  menyeringai. 

“anak manusia  rambut pirang ! Berlalulah dari sini kalau tak ingin 

mampus!”

“Hebat sekali bicaramu!” ejek bobo . “Kau menyebut-nyebut soal 

mampus! Agaknya kau sendiri yang ingin berpisah nyawa dengan 

badan!”

“Setan alas! Tak ada seorang astaga pun yang boleh bicara 

kasar terhadap anak buah resi batari triratna !” Laki-laki itu memutar sendok raksasa nya 

dengan sebat. 

***

bobo  angker  

dewa  kegelapan  MENUNTUT BALAS 10

IRO angker  terlontar keluar kan siulan nyaring. “Jadi kalian yaitu  

monyet-monyetnya si resi batari triratna , hah? Bagus! Majulah 

bersama-sama agar lebih cepat aku bisa merenggut nyawa 

kalian!”

Sambil berkata-kata begitu bobo  berkelit mengelakkan serangan sendok raksasa  

yang ganas berbahaya. Anak buah resi batari triratna  menjadi penasaran 

melihat serangannya mengenai tempat kosong. Secepat kilat 

dilancarkannya lagi satu serangan susulan yang lebih berbahaya. 

Namun saat itu bobo  telah lenyap dari hadapannya. Sebelum dia 

sempat mengetahui di mana penulis  itu berada, satu jambakan 

telah mencengkeram rambutnya dan di lain kejap tubuhnya 

terbanting keras ke tanah! 

Pepasukan jahat  itu mengeluh tinggi. Untuk beberapa lamanya dia 

terkapar di tanah tanpa bisa bergerak gerak . Tulang-tulangnya serasa 

remuk, pemandangannya gelap. sendok raksasa nya telah terlepas entah ke 

mana.

Sret!

Suara sendok raksasa  dicabut terdengar susul menyusul. Empat pasukan jahat  

yang lainnya begitu melihat kawan mereka dihajar demikian rupa, 

serentak mencabut senjata masing-masing dan tanpa banyak cerita 

langsung menyerang bobo  angker . Empat sendok raksasa  besar bersiuran, 

mencari sasaran di empat bagian tubuh bobo . Jika serangan itu 

berhasil dapat dibayangkan bagaimana Pendekar pendek kekar  akan mati 

dengan tubuh terkutung-kutung. Namun serangan-serangan ini  

tak akan berhasil, tak akan pernah berhasil. 

Didahului dengan bentakan nyaring, bobo  melompat satu 

setengah tombak ke udara. Dua orang penyerang saling bentrokan 

senjata satu sama lain. Sementara itu dari atas bobo  berkelebatan  

turun. Kaki kanan dan tangan kirinya menabur serangan. 

Dua pekik kematian terdengar. pasukan jahat  yang di samping kanan 

terbanting ke tanah dengan kepala rengkah sedang pasukan jahat  yang di 

W

sebelah kiri melosok dengan dada hancur melesak! 

pasukan jahat -pasukan jahat  yang masih hidup terkesiap kaget kelangit  lalu tanpa 

tunggu lebih lama segera memutar tubuh untuk larikan diri. Namun 

masing-masing mereka hanya bisa bergerak gerak  sejauh dua langkah, 

sebab  sangat cepat bobo  telah menjambak rambut mereka. Mula-

mula hendak dibenturkannya kepala kedua pasukan jahat  itu satu sama 

lain. Tetapi sesudah  berpikir sejenak, dengan menyeringai bobo  

melemparkan keduanya ke dalam telaga. Celakanya masing-masing 

mereka tidak bisa berenang. 

“Tolong!” jerit mereka sambil menggelepar-gelepar dalam air. 

Keduanya laksana gila, berteriak dan menggelepar. Tubuh 

mereka sedikit demi sedikit mulai tenggelam. Semakin keras dan 

cepat gerakan yang mereka buat, semakin lekas tubuh mereka 

amblas ke dalam air. Beberapa menit kemudian keduanya lenyap 

dari permukaan air telaga. 

bobo  memutar tubuh dan melangkah mendapati laki-laki yang 

menggeletak luka parah. Dibukanya totokan pada urat di leher orang 

ini. Darah yang tadi berhenti kini kelihatan kembali mengucur. Dari 

mulut orang itu terdengar suara erangan sedang kedua matanya 

terpejam. bobo  mengeluarkan bubuk obat dari dalam saku 

pakaiannya. Darah yang mengucur tak lama kemudian segera 

berhenti sesudah bubuk obat itu ditaburkannya di atas luka. Dengan 

cabikan pakaian bobo  membalut luka itu kemudian menelankan 

sebutir obat ke mulut laki-laki ini  dan menyandarkannya di 

sebuah pohon. Kira-kira sepeminuman teh berlalu orang itu 

membuka kedua matanya. 

“Bagaimana rasanya, masih sakit?” tanya bobo . 

“Mendingan... te... terima kasih, Sau... dara.” 

“Bernafaslah dengan teratur, pasti rasa sakitmu akan lebih 

berkurang,” menasihatkan bobo . Dan bila orang itu dilihatnya agak 

segar dia berkata-kata, “Sekarang terangkanlah siapa kau dan apa yang 

terjadi dengan dirimu.” 

“Aku yaitu  seorang kurir Adipati Ekalaya dari Parangsari. Aku 

ditugaskan ke kotaraja untuk menyampaikan uang emas yang ada di 

dalam kantong kulit di punggungku ini. Entah bagaimana 

perjalananku bocor ke tangan penjahat-penjahat di Hutan hujan amazon  itu. 

Aku dihadang di tengah jalan. saat  aku menolak untuk 

memberikan uang emas yang kubawa, kelima penjahat itu 

mengeroyokku. Aku berusaha melawan. Namun jumlah mereka 

terlalu banyak dan rata-rata memiliki ilmu yang tinggi. Sewaktu salah 

seorang dari mereka mencabut sendok raksasa , aku tak berdaya lagi. Dadaku 

luka parah. Dalam keadaan begitu rupa aku berusaha melarikan diri. 

Aku sampai di tempat ini dan bertemu dengan kau...” 

Laki-laki itu meraba dadanya sebentar lalu menarik nafas 

panjang dan berkata-kata lagi, “Aku berhutang besar padamu, Saudara. 

Berhutang nyawa. Sebagai balasan aku tak bisa memberikan apa-

apa. Kuharap kau mau mengambil sepertiga dari uang emas yang 

ada di dalam kantong kulit ini. Bagaimana nanti dengan Adipati 

Ekalaya yaitu  urusanku.” Dan laki-laki itu hendak membuka ikatan 

kantong kulit di punggungnya. 

bobo  angker  tertawa dan digelengkannya kepalanya. 

“Menolong sesama anak manusia  yaitu  satu hal yang menyenangkan 

bagiku. Lebih dari itu, menolong merupakan satu kewajiban. 

Menolong berarti tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balas jasa. 

sebab nya jangan sebut-sebut segala hutang nyawa dan segala 

pembalasan...”

“Uang ini kuberikan dengan penuh rasa rela. Dan aku yakin 

Adipati Ekalaya tidak keberatan.” 

“Sudahlah, brow . Sebaiknya kita tinggalkan tempat ini. Sebentar 

lagi matahari akan tenggelam dan malam akan tiba.” 

Keduanya berdiri. 

“Aku akan antarkan kau ke tepi sungai. Kau bisa melanjutkan 

perjalanan ke kotaraja dengan menumpang perahu,” kata bobo  pula. 

Laki-laki itu mengangguk. 

saat  malam tiba mereka sampai di satu tikungan sungai di 

mana ada  sebuah pangkalan perahu tumpangan. 

“Kita berpisah di sini, brow . Selamat jalan!” kata bobo  sambil 

menepuk bahu laki-laki di sampingnya. 

“Ya. Terima kasih atas segala bantuanmu. Sebelum berpisah 

harap kau sudi menerangkan nama dan tempat tinggalmu...” Laki-

laki itu berpaling dan astaga! Terkejutlah dia. bobo  angker  sudah 

lenyap dari sampingnya. 

Sekarang marilah kita ikuti perjalanan dua tua bangka cabul 

yakni Damar Soka alias Hantu Kuning dan nenek cantik seksi -nenek cantik seksi  bermuka 

hitam bermata satu si Camperenik. Dengan mengandalkan ilmu lari 

masing-masing, menjelang tengah malam mereka berhasil mencapai 

puncak gunung  Gong tempat kediaman asbabul nuzul   wirasuastra . 

Pada saat itu asbabul nuzul   wirasuastra  tengah hendak bersemedi. 

Beberapa kali telah dicobanya untuk menutup panca inderanya 

namun sia-sia belaka. Dia sama sekali tak dapat memusatkan 

pikiran sedang entah sebab  apa hatinya selalu tidak enak. 

Dihelanya nafas panjang, dibukanya kedua matanya kembali. Di 

sampingnya tertidur pulas gadis lesbi asli   cilik yang akan menjadi muridnya. 

sesudah  lewat kira-kira sepeminuman teh, asbabul nuzul   wirasuastra  coba untuk 

bersemedi kembali. Namun lagi-lagi dia tak bisa memusatkan 

pikirannya. Selagi dia termenung diombang-ambing jalan pikiran yang 

tak menentu, mendadak telinganya yang tajam mendengar suara di 

luar.

“Siapa?!” asbabul nuzul   wirasuastra  bertanya. 

Baru saja pertanyaannya itu selesai diucapkan, pintu pondok tiba-

tiba terbuka dan sesosok tubuh masuk ke dalam. 

“Selamat berjumpa kembali, asbabul nuzul   wirasuastra !” orang yang baru 

masuk berkata-kata dengan seringai bermain di mulut. Matanya yang 

cuma satu membuka besar-besar sewaktu melihat gadis lesbi asli   cilik yang 

tengah tidur pulas di samping asbabul nuzul   wirasuastra . 

“Ada apa kau ke sini? Apa hajaran yang kuberikan padamu 

beberapa waktu yang lewat masih kurang?” 

“Aha! Jangan bicara besar malam ini, asbabul nuzul   wirasuastra !” sahut 

Camperenik. “Aku datang untuk menagih hutang berikut bunganya. 

Tiada dinyana calon muridku juga ada di sini! Sekali merengkuh, dua 

tiga pulau terlalui. Bukankah keadaan cocok sekali dengan pepatah 

itu, heh?!” 

asbabul nuzul   wirasuastra  mengusap janggutnya yang panjang putih. “Aku 

tidak percaya kau punya nyali untuk datang seorang diri kemari! 

Siapa orang di luar yang agaknya menjadi andalanmu?!” 

Pada saat itu di luar pondok terdengar suara batuk-batuk. 

Menyusul masuknya seorang laki-laki bermuka kuning dan berbadan 

bungkuk.

“Hem... Kau rupanya Damar Soka. Sudah sejak lama dunia 

pertenaga dalam an mengetahui kekotoran yang kau perbuat bersama nenek cantik seksi -

nenek cantik seksi  tua keriput ini! Sekarang kalian berdua terlontar keluar lah dari 

pondokku. Haram kaki kalian menginjak tempat ini!” 

“Buset... buset... buset!” Damar Soka goleng-golengkan kepala. 

“Haram atau halal itu urusan kemudian. Yang jelas kau harus 

berterima kasih lantaran aku ikut kemari bersama Camperenik!” 

asbabul nuzul   wirasuastra  kerenyitkan kening. 

“Sangkut paut apa aku musti berterima kasih padamu, Hantu 

Kuning?!” 

“Camperenik hendak minta kau punya jiwa, hendak 

membunuhi mu! Tapi dengan adanya aku di sini, pembalasannya yang 

kejam bisa diperingan sedikit. Nah, kau lekaslah bunuh diri!” 

Berubahlah paras asbabul nuzul   wirasuastra . 

“terlontar keluar  dari sini atau aku terpaksa mengusir kalian secara 

kekerasan?!”

“Sebagai tuan gudang raksasa  kau terlalu kurang ajar, wirasuastra !” kata 

Camperenik. Lalu diterlontar keluar kannya senjatanya yaitu ular yang telah 

dikeringkan. “Bersiaplah untuk mampus!” 

Camperenik menerjang ke muka. Senjatanya berkelebatan . Racun 

kuning menyembur nyembur . Namun asbabul nuzul   wirasuastra  siang-siang sudah 

berpindah tempat hingga serangan Camperenik hanya mengenai 

tempat kosong. 

Dengan sebat nenek cantik seksi -nenek cantik seksi  bermata satu bermuka hitam ini 

membalikkan tubuh. Pada saat itu satu gulungan berwarna kuning 

datang di hadapannya dengan amat cepat. Camperenik tidak 

menduga sama sekali kalau di kejapan itu asbabul nuzul   wirasuastra  akan 

melancarkan serangan balasan dengan tongkatnya. Dia bersurut 

mundur namun serangan tongkat bambu kuning asbabul nuzul   wirasuastra  telah 

mengurung sekujur tubuhnya kemudian dengan sebat menderu ke 

kepalanya. asbabul nuzul   wirasuastra  sengaja mengeluarkan jurus serangan 

yang amat hebatnya bernama Naga Sakti Menggulung Bumi 

Mematuk Bulan. 

Camperenik berseru tertahan. Tak ada kesempatan lagi baginya 

untuk berkelit ataupun menangkis! Sekejap lagi tongkat bambu 

kuning asbabul nuzul   wirasuastra  akan membuat otak Camperenik bertaburan, 

tiba-tiba tubuh orang tua ini menghuyung. Selarik angin panas 

menyambar dari samping, satu pukulan kemudian melanda 

lengannya, hampir saja membuat tongkatnya terlepas dari tangan! 

“Kurang ajar! Kau mau main keroyokan Damar Soka?!” sentak 

asbabul nuzul   wirasuastra  marah. 

Damar Soka alias Hantu Kuning menyeringai buruk. “Tidak 

seorang anak manusia pun tega melihat kekasihnya dihajar orang. 

Termasuk aku!” 

“Kalau begitu lanjutkanlah hidup cabul kalian di neraka!” kata 

asbabul nuzul   wirasuastra  pula seraya mengiblatkan bambu kuningnya dan 

mengirimkan dua serangan kepada kedua lawannya. Perkelahian 

dua lawan satupun berkecamuklah. 

Seperti telah diketahui, bertempur satu lawan satu bukan hal 

yang mudah bagi asbabul nuzul   wirasuastra  untuk mengalahkan Camperenik, 

apalagi saat itu si nenek cantik seksi  muka hitam dibantu pula oleh Damar Soka, 

seorang tokoh tenaga dalam  jahat yang kepandaiannya tiga tingkat lebih tinggi 

dari Camperenik! Sementara itu gadis lesbi asli   cilik delapan tahun yang tadi 

tidur pulas kini telah terbangun dan dengan terkejut serta takut 

menyaksikan pertempuran itu di sudut pondok. Jurus demi jurus 

pertempuran semakin hebat. Mereka yang berkelahi hanya 

merupakan bayang-bayang saja kini. Taburan serangan yang 

dilancarkan asbabul nuzul   wirasuastra  laksana curahan hujan datangnya. 

Namun cuma sampai lima jurus orang tua itu sanggup menunjukkan 

kehebatannya. Jurus-jurus selanjutnya dia mulai mendapat tekanan-

tekanan untuk kemudian dia musti bertahan mati-matian. 

Dalam satu gebrakan hebat di jurus ke sembilan, asbabul nuzul   wirasuastra  

terpaksa membiarkan tongkatnya kena dirampas oleh Damar Soka 

demi untuk menyelamatkan kepalanya dari hantaman tongkat ular 

Camperenik. Dan mulai detik inilah asbabul nuzul   wirasuastra  betul-betul 

terancam jiwanya. 

“Camperenik, hati-hati, astaga  tua ini hendak mengeluarkan 

pukulan Buana Biru!” Damar Soka berteriak memberi ingat sewaktu 

dilihatnya asbabul nuzul   wirasuastra  menggerakkan tangan kanannya yang saat 

itu sudah berwarna biru. 

Peringatan Damar Soka percuma saja. Meski Camperenik 

berusaha untuk menyingkir namun terlambat. Sebagian sinar 

pukulan yang mengandung racun jahat menderu memapas pinggang 

Camperenik. nenek cantik seksi -nenek cantik seksi  ini melolong setinggi langit. Tubuhnya 

mencelat bersama-sama dengan dinding pondok yang hancur 

berantakan, terhampar di tanah, berkutik melejang-lejang sesaat  

lalu diam tak bergerak gerak  lagi. Di saat yang sama terdengar pula pekik 

asbabul nuzul   wirasuastra . 

Meskipun asbabul nuzul   wirasuastra  berhasil menewaskan Camperenik 

dengan pukulan Buana Biru namun dia sama sekali tidak sempat 

mengelakkan tendangan kaki kanan Damar Soka yang membabat 

dari samping. Tangan kanan asbabul nuzul   wirasuastra  sampai sebatas 

pergelangan remuk hancur! Dengan menggigit bibir menahan sakit 

orang tua ini melompat terlontar keluar  dari kalangan pertempuran. 

asbabul nuzul   wirasuastra  menyadari sepenuhnya bahwa sekalipun dia tidak 

menderita seperti saat itu, yaitu  mustahil baginya untuk dapat 

bertahan menghadapi Damar Soka. sebab nya cepat-cepat dia 

berpaling pada gadis lesbi asli   cilik di sudut pondok dan berteriak. “dewa ! 

Larilah! Tinggalkan tempat ini cepat!” 

gadis lesbi asli   cilik berumur delapan tahun itu nampak ragu-ragu. 

asbabul nuzul   wirasuastra  berteriak lagi. Si anak segera hendak lari tapi Damar 

Soka sudah menghadang di pintu menutup jalan. Dengan penasaran 

asbabul nuzul   wirasuastra  menerjang dan melancarkan satu tendangan ke 

bawah perut Damar Soka. anak manusia  bermuka kuning itu berkelit gesit 

dan dengan satu gerakan cepat yang sukar diukur, tinju kanan 

Damar Soka bersarang di dada asbabul nuzul   wirasuastra . Tak ampun lagi orang 

tua ini terpelanting dan jatuh terjengkang di lantai pondok. Dengan 

terhuyung-huyung dicobanya berdiri. Sebelum dia bisa mengimbangi 

tubuh, asbabul nuzul   wirasuastra  terbatuk-batuk beberapa kali lalu muntah 

darah dan melosoh kembali ke lantai. Dadanya terasa panas dan 

sakit bukan main. Nafasnya tersendat-sendat sedang pandangan 

matanya berbinar-binar. 

Hantu Kuning tertawa mengekeh. Dia melangkah mendekati 

asbabul nuzul   wirasuastra . 

“astaga  tua bangka! Hari ini kutamatkan riwayatmu sampai di 

sini!” 

Hantu Kuning menggerakkan kaki kanannya. Sesaat sebelum 

tendangan yang dilancarkan laki-laki ini sampai di kepala asbabul nuzul   

wirasuastra , dari arah pintu menderu lima buah benda berwarna putih 

perak menyilaukan. Hantu kuning terpaksa membatalkan 

tendangannya kecuali kalau dia inginkan kakinya dilabrak senjata 

rahasia itu. Lima senjata rahasia menancap di dinding pondok. 

Benda-benda ini berbentuk bintang yang bertuliskan angka-angka 

pendek kekar  di tengah-tengahnya! 

***

bobo  angker  

dewa  kegelapan  MENUNTUT BALAS 11

EGITU terkejut melihat barisan tiga buah angka itu, secepatnya 

Damar Soka memutar tubuh ke pintu. Rasa terkejutnya kini 

berubah menjadi rasa heran. Sekitar dua puluh tahun yang 

silam angka pendek kekar  itu telah menggetarkan dunia pertenaga dalam an. Setiap 

muncul angka pendek kekar  berarti munculnya seorang nenek cantik seksi -nenek cantik seksi  sakti 

bernama Sinto Gendeng. Tetapi hari ini yang dilihat Damar Soka 

bukan seorang nenek cantik seksi -nenek cantik seksi , melainkan seorang penulis  bertubuh 

kekar, berpakaian putih-putih dan berambut pirang . penulis  ini 

menyengir seenaknya kepadanya! 

“Buset kau budak! Lekas terangkan siapa kau!” 

Si rambut pirang  bersiul lalu tudingkan ibu jarinya ke 

belakang. “Lekas terlontar keluar  dari sini!” 

“Hah?!” Damar Soka beliakkan kedua matanya. “Kau menyuruh 

si tua bangka ini terlontar keluar  dari sini?!” Dan meledaklah tawa Damar 

Soka. Sesaat kemudian dihentikannya tawanya itu. Dia memandang 

lekat-lekat ke anu  penulis  di hadapannya dan berkata-kata, “Kau 

memiliki angka pengenal pendek kekar . Apa sangkut pautmu dengan Sinto 

Gendeng dari Gunung Gede?” 

“Aku suruh kau terlontar keluar , bukan mengajukan segala macam 

pertanyaan!” bentak si penulis . 

Marahlah Damar Soka. Kedua tangannya dipentang. Begitu 

sepasang tangan ini  diayunkan, dua larik sinar kuning pekat 

menggebu-gebu. Terdengar satu siulan. Si rambut pirang  lenyap 

dari pemandangan. Di kejap yang sama serangkum sinar putih 

berkiblat dari samping, menyapu ke arah tubuh Damar Soka. 

“Pukulan Sinar Matahari!” seru Damar Soka kaget kelangit  dan buru-buru 

menjatuhkan diri ke lantai pondok. Terdengar suara hiruk pikuk yang 

hebat. Dinding pondok sebelah kanan hancur berkeping-keping dan 

hangus.

Tercekat hati Damar Soka. Satu-satunya anak manusia  yang memiliki 

pukulan sakti itu yaitu  Sinto Gendeng. Dan kini si penulis  telah 

B

melancarkan ilmu pukulan ini  secara hebat! Pasti dia murid Si 

Sinto Gendeng! 

Dengan bola mata berkilat-kilat Damar Soka berdiri. Kedua 

tangannya yang berwarna kuning saling digosok-gosokkan sedang 

mulutnya berkomat-kamit. “Budak, dulu gurumu selama bertahun-

tahun telah menjadi seteru tokoh-tokoh tenaga dalam  golonganku. Jika aku 

dan kawan-kawan masa itu tak dapat menghancurkan batok kepala 

Sinto Gendeng, biarlah hari ini aku cukup puas mengirim muridnya 

ke liang kubur!” 

Wino angker  tertawa perlahan. 

asbabul nuzul   wirasuastra  yang sejak tadi menyaksikan baku hantam antara 

kedua orang itu dalam keadaan megap-megap hampir kehabisan 

nafas, mengumpulkan sisa-sisa tenaganya dan berseru memberi 

peringatan.

“bobo , awas! Tua bangka cabul ini hendak melepaskan pukulan 

Waja Kuning! Lekas menyingkir dan selamatkan gadis lesbi asli   cilik itu!” 

bobo  masih tertawa. 

“Terima kasih atas peringatanmu, orang tua. Tapi biarlah aku 

mau lihat dan mau tahu kehebatan pukulan yang hendak 

dilepaskannya!”

Dan diam-diam Pendekar pendek kekar  bobo  angker  memusatkan seluruh 

tenaga dalamnya ke tangan kiri dan tangan kanan. 

Perlahan-lahan Damar Soka meluruskan tubuhnya yang bungkuk. 

Tanpa melepaskan pandangannya dari Damar Soka, bobo  berkata-kata 

pada gadis lesbi asli   cilik di sudut ruangan, “Anak, kau lekas tinggalkan 

pondok ini. Tunggu di luar. Lekas...” 

dewa  si gadis lesbi asli   cilik delapan tahun dengan kaki gemetar lari ke 

pintu. Sementara itu Damar Soka mengembangkan kedua tangannya 

ke samping laksana burung besar hendak terbang. Kedua tangan itu 

memancarkan sinar kuning yang menyilaukan dan menggidikkan. 

Tiba-tiba dari tenggorokan Damar Soka alias Hantu Kuning terlontar keluar  

jeritan dahsyat laksana seratus serigala melolong di malam buta! 

Dan serentak dengan itu kedua tangannya didorongkan ke muka. 

Pondok itu laksana dilanda lindu. Dua larik gelombang sinar 

kuning menderu dahsyat ke arah Pendekar pendek kekar . Di lain pihak bobo  

angker  begitu lawan bergerak gerak  melancarkan serangan segera pula 

memukulkan kedua tangannya ke depan. Tangan kanan 

melancarkan ilmu pukulan Dewa Topan Menggusur Gunung yang 

dipelajarinya dari Tua Gila sedang tangan kiri melancarkan pukulan 

Sinar Matahari yang diwarisinya dari Eyang Sinto Gendeng. 

Terjadilah hal yang hebat. Pondok di mana pertempuran adu 

kesaktian itu terjadi hancur berantakan laksana diledakkan. Atap 

dan dinding beterbangan ke udara. asbabul nuzul   wirasuastra  yang terhampar di 

lantai, mental terguling-guling. Demikian juga tubuh tak bernafas dari 

Camperenik.

Di dalam kepekatan malam di atas reruntuhan pondok, bobo  

angker  dan Damar Soka kembali saling berhadapan. Pendekar pendek kekar  

saat itu merasakan dadanya sakit berdenyut-denyut, aliran darahnya 

tidak teratur dan kepalanya sedikit pusing. Di lain pihak Hantu 

Kuning mengerahkan seluruh tenaganya untuk bisa berdiri dengan 

betul. Lututnya bergetar, sekujur tubuhnya panas dingin. 

“Tak mungkin aku sanggup menghadapi budak ini lebih lama... 

Dia kelihatan masih segar bugar,” kata Damar Soka dalam hati. 

Tiba-tiba si tua renta ini melompat ke samping dan menyambar 

tubuh Camperenik terus hendak melarikan diri! bobo  bersuit nyaring. 

Tubuhnya laksana terbang melesat ke muka. Damar Soka kaget kelangit  dan 

penasaran bukan main sewaktu tahu-tahu si penulis  telah 

menghadang larinya. Meskipun sadar bahwa dalam keadaan terluka 

di dalam begitu rupa yaitu  berbahaya untuk melancarkan serangan 

yang mengandalkan tenaga dalam, namun dilanda hawa amarah 

yang amat sangat maka Damar Soka memukulkan tangan kanannya. 

Selarik angin hitam berkiblat. bobo  membentak nyaring. Di kegelapan 

malam dia melompat setinggi tiga tombak dan sambil melayang 

turun dia melepaskan pukulan Sinar Matahari yang terkenal ampuh 

itu.

Sehabis melancarkan serangan tadi, Damar Soka merasakan 

dadanya seperti dipanggang. Nafasnya menyesak dan lidahnya 

menjulur terlontar keluar  laksana orang dicekik. Sedetik kemudian buku-buku 

darah kegelapan  kehitaman menyembur nyembur  dari mulutnya. Damar Soka 

tersungkur. Tangan kirinya masih merangkul pinggang Camperenik. 

Sebelum tubuh Damar Soka mencium tanah, pada saat itulah 

pukulan Sinar Matahari yang dilepaskan bobo  angker  datang 

menyapu!

Damar Soka terbanting ke tanah. Camperenik lepas dari 

rangkulannya. Tanpa mengeluarkan suara sedikitpun Damar Soka 

amblas ke tanah sedalam beberapa senti. Tubuhnya dan juga tubuh 

Camperenik hangus hitam. Nyawanya lepas meninggalkan badan! 

bobo  mengatur jalan darah serta pernafasannya dengan cepat. 

Kalau dia memandang berkeliling, dilihatnya asbabul nuzul   wirasuastra  

menggeletak di antara puing-puing pondok. Di sampingnya 

bersimpuh gadis lesbi asli   cilik itu. bobo  cepat mendatangi si orang tua. 

Dalam keadaan megap-megap begitu asbabul nuzul   wirasuastra  masih bisa 

sunggingkan senyum dan memuji, “Kau hebat bobo , hebat sekali... 

Tak percuma kau jadi murid Sinto Gendeng. Hatiku... puas. Sebelum 

menutup mata aku... masih sem... sempat menyaksikan kematian 

dua man... anak manusia  cabul itu...” 

bobo  angker  meraba dada asbabul nuzul   wirasuastra . Dada itu terasa 

panas. Sewaktu disibakkannya pakaian si orang tua kelihatanlah 

kulit dadanya kuning pekat sedang tulang dada melesak ke dalam. 

Beberapa iga jelas kelihatan patah. Pendekar kita segera alirkan 

tenaga dalam ke dada asbabul nuzul   wirasuastra . 

“Tak usah bobo ... jangan,” kata asbabul nuzul   wirasuastra  pelahan dengan 

senyum masih di bibir. “Aku sudah mendapat firasat bahwa umurku 

cukup sampai di sini...” 

“Telanlah obat ini,” kata bobo  tanpa perdulikan ucapan asbabul nuzul   

wirasuastra .

Orang tua itu menggeleng. Sepasang matanya semakin menyipit 

dan kabur. “Kehendak Tuhan segera akan berlaku atas diriku. Satu 

permintaanku padamu, bawalah dewa  pada pujangga sastra kuno . Maksudku 

untuk mengambilnya jadi murid tidak kesampaian. Biar pujangga sastra kuno  

yang melanjutkan. Aku... bobo  kurasa... kurasa...” 

Ucapan asbabul nuzul   wirasuastra  cuma sampai di situ. Nafasnya 

meninggalkan jazad. Orang tua ini menghembuskan nafas 

penghabisan dengan senyum masih membayang di bibirnya. gadis lesbi asli   

kecil di sampingnya menangis sedih  terisak-isak. 

Pendekar pendek kekar  bobo  angker  menghela nafas panjang. Sampai 

saat itu telah puluhan kali dia melihat anak manusia -anak manusia  meregang 

nyawa. Ada yang secara baik-baik, banyak dalam cara mengerikan. 

Diam-diam dia berpikir entah kapan pula malaikat maut akan 

mendatanginya, menagih nyawanya dan mati! 

***

Dulu hidup ini sunyi dan sepi,

Kini indah berseri.

Dulu hidup ini penuh duka derita,

Kini semarak bercahaya.

Betapa tak akan indah,

Betapa tak akan berseri.

Apa yang dicita muncul di mata,

Telah datang seorang calon istri.

Dulu hidup ini...

R.A.bretrimurti  mendadak menghentikan nyanyiannya. Dia berdiri dengan 

cepat. Sepasang telinganya telah menangkap suara orang berlari di 

kejauhan. Semak-semak di depannya tersibak, sesosok tubuh 

berpakaian putih mendukung tubuh seorang anak kecil muncul. 

“Amboi! Kau datang lagi, rambut pirang ! Eh, siapa anak dalam 

dukunganmu itu?!” R.A.bretrimurti  berseru. 

“Ayahmu ada di dalam?” tanya orang yang datang yaitu bobo  

bersama dewa . 

“Ngaco! Ditanya malah bertanya!” damprat R.A.bretrimurti . “Mau bikin 

apa, tanya-tanya ayahku segala?!” 

bobo  menahan kegusarannya. Sebelum dia membuka mulut 

memberi asia kecil ban dari dalam bangunan angker  mendadak terdengar seruan 

dewi lesbi , “dewa ! Adikku...!” 

Seorang gadis lesbi asli   yang bukan lain yaitu  Ratih menghambur terlontar keluar , 

merebut dewa  dari dukungan bobo , memeluknya dan menangis sedih  

tersedu-sedu. bobo  terharu sedang R.A.bretrimurti  berdiri bingung. 

“Amboi.., amboi! Mengapa calon istriku menangis sedih ?! Siapa gadis lesbi asli   

cilik yang ditangisi? Adikmu...? Ah... anu nya... anu nya memang 

hampir sama. Adik calon istriku... ipar... ya iparku kalau begitu! Amboi 

iiiipaaaar!”

“Semua yang ada di luar, masuklah ke dalam,” tiba-tiba terdengar 

suara pujangga sastra kuno  dari dalam bangunan angker . 

“Amboi! Semua masuk!” kata R.A.bretrimurti  pula lalu dia yang pertama 

sekali melompat masuk, menyusul Ratih yang mendukung dewa  

dan belakangan bobo . 

Pendekar ini menjura di hadapan pujangga sastra kuno . 

“Duduklah dan ceritakan apa yang telah terjadi!” kata pujangga sastra kuno  

pula.

Semua orang duduk dan memandang pada bobo  angker  

sementara penulis  ini mulai menuturkan malapetaka apa yang telah 

menimpa asbabul nuzul   wirasuastra  di puncak gunung  Gong. 

“Begitulah, orang tua...” kata bobo  menutup keterangannya. 

“Sebelum menutup mata asbabul nuzul   wirasuastra  meninggalkan pesan agar 

membawa adik Ratih ke sini, meminta agar kau mengambilnya 

menjadi murid sebab  dialah kelak yang bakal menuntut balas 

terhadap kematian orang tuanya.” 

sesudah  berdiam diri sejenak, pujangga sastra kuno  baru membuka mulut 

berikan asia kecil ban, “Apa yang dipesankan asbabul nuzul   wirasuastra  yaitu  satu 

kewajiban luhur. Jika saja pesan itu tidak lekas sampainya ke sini, 

mungkin aku sudah lebih dahulu menyuruh R.A.bretrimurti  untuk 

mengobrak-abrik astaga -astaga  di Hutan hujan amazon  itu.” 

Sunyi beberapa saat . 

Tiba-tiba R.A.bretrimurti  mendongak ke atas. 

pujangga sastra kuno  bertanya dengan suara keras, “Siapa di luar?!” 

Dan Pendekar pendek kekar  dalam kejap itu telah melompat ke pintu. 

Sekelebat dilihatnya sesosok bayangan hitam tinggi langsing di atas 

atap bangunan angker . bobo  cepat mengejar namun orang itu lenyap dari 

pemandangan. Betapapun dia menyelidik dengan teliti di sekitar 

tempat itu tetap tak berhasil mencari jejak ke mana lenyapnya si 

bayangan hitam tadi! 

Dengan menduga-duga siapa adanya anak manusia  ini , bobo  

masuk kembali ke dalam bangunan angker . Saat itu dilihatnya pujangga sastra kuno  tengah 

memegangi  sehelai kertas putih, bersama R.A.bretrimurti  dia membaca 

serentetan tulisan yang ada di atas kertas itu. 

saat  bobo  menghambur terlontar keluar  bangunan angker  tadi, dari atas atap 

rumbia melesat segulung kertas yang saat itu tengah dipegang oleh 

pujangga sastra kuno . Kertas apakah yang di tangan orang tua itu, demikian 

bobo  berpikir sambil kembali duduk ke tempatnya semula. 

pujangga sastra kuno  mengangkat kepalanya, memandang tepat-tepat pada 

bobo . Hal yang sama dilakukan pula oleh R.A.bretrimurti . Tiba-tiba penulis  

itu melompat dan menari berputar-putar mengelilingi bobo  angker . 

“Aku akan sembuh! Aku akan sembuh dan... amboi! Ratih... Ratih! 

Dengarlah! Aku akan sembuh dan nanti suamimu bukan orang gila 

lagi, bukan orang sedeng, bukan orang sinting, bukan orang 

edaaaannn!”

Wino memandang R.A.bretrimurti  dan pujangga sastra kuno  berganti-ganti. Apa-

apaan pula ini, tanyanya dalam hati. 

Tiba-tiba pujangga sastra kuno  mengulurkan tangannya yang memegangi  

kertas.

“Bacalah!” kata orang tua ini. 

bobo  menerima kertas yang diberikan lalu membaca rangkaian 

tulisan yang tertera di atasnya. Ternyata merupakan sebuah surat 

yang ditujukan kepadanya dan berbunyi: 

bobo  muridku, 

Percuma kau menguasai 1001 macam ilmu pengobatan kalau di 

hatimu tak ada niat untuk mengobati R.A.bretrimurti .

Sinto Gendeng.

bobo  angker  tertegun melengak. Tiada dinyananya akan 

mendapat surat seperti itu. Pantas saja dia tadi tak berhasil 

mengejar sosok tubuh hitam yang berkelebatan  di atas atap bangunan angker  

sebab  ternyata orang ini  yaitu  gurunya sendiri! 

“Bisakah kau memberi sedikit keterangan akan bunyi surat 

gurumu itu?” bertanya pujangga sastra kuno  sementara saat itu R.A.bretrimurti  masih 

juga menari-nari seputar bobo . 

“Aku memang pernah membaca dan mempelajari sebuah kitab 

tentang berbagai ilmu pengobatan beberapa waktu yang lalu. Kitab 

itu ditulis oleh Kiai Bangkalan...” 

“Kiai Bangkalan!” kata pujangga sastra kuno  setengah berseru. “Dalam 

dunia pertenaga dalam an memang dialah satu-satunya ahli pengobatan yang 

paling lihay.” Dan harapan besar jelas terbayang di anu  si orang 

tua. “Jika betul kau sudah mempelajari ilmu pengobatan yang 

ditulisnya, aku yakin R.A.bretrimurti  akan bisa disembuhkan!” 

bobo  mengangguk pelahan. 

“Menurut keterangan yang kuda betina pat dari asbabul nuzul   wirasuastra  sebelum 

orang tua itu meninggal, anakmu telah delapan tahun menderita 

sakit. Ini berarti membutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk 

menyembuhkannya. Sekurang-kurangnya setengah dari masa 

sakitnya.”

“Aku tak perduli berapa tahun pun! Yang penting anakku bisa 

disembuhkan!” kata pujangga sastra kuno  pula. 

“Ya, yang penting aku sembuh! Sembuh dan... kawin! Amboi 

kaawwwwiiiinnnn!” menimpali R.A.bretrimurti . 

bobo  menarik nafas dalam, lalu pejamkan mata dan menepekur. 

Hampir sepeminuman teh baru dia mengangkat kepalanya kembali 

dan memandang pada pujangga sastra kuno  lalu berkata-kata, “Pertama sekali harus 

disediakan satu guci anggur kegelapan . Lalu disiapkan tujuh puluh 

lembar daun sirih, tujuh puluh serabut akar cendana dan tujuh ekor 

katak putih. Semuanya dimasukkan ke dalam anggur kegelapan  lalu 

digodok. Minuman itu harus diminum oleh anakmu sebanyak tujuh 

sendok setiap malam selama empat tahun.” 

pujangga sastra kuno  mengangguk-anggukkan kepala. 

“Daun sirih dan akar cendana mudah dicari. Tetapi katak putih, di 

manakah binatang-binatang itu didapat? Seumur hidup baru kali ini 

aku mendengar ada katak putih!” kata pujangga sastra kuno  pula. 

“Dalam buku yang ditulis Kiai Bangkalan diterangkan bahwa di 

dunia ini ada tujuh tempat di mana ada  katak-katak putih itu. 

Salah satu di antaranya di Pulau asia kecil  ini. Di dasar kawah Gunung 

Tangkuban Perahu.” 

“Dasar kawah Gunung Tangkuban Perahu. Aku akan ke sana 

mengambilnya!” kata pujangga sastra kuno . 

“Untuk menangkap binatang-binatang itu ada syaratnya pula. 

Yaitu pada malam hari sewaktu muncul bulan tujuh hari atau saat  

bulan dalam keadaan setengah lingkaran.” 

“Betapa pun sulitnya semua itu akan kulaksanakan.” kata 

pujangga sastra kuno  pula. 

Lalu orang tua ini berulang kali mengucapkan terima kasih atas 

segala pertolongan dan petunjuk bobo . Tak lama kemudian pendekar 

ini  pun minta diri sementara R.A.bretrimurti  saat itu kembali menari-

nari kegirangan. 

***

bobo  angker  

dewa  kegelapan  MENUNTUT BALAS 12

EWINDU telah berlalu. Banyak hal telah terjadi. Peristiwa buruk 

dan peristiwa jahat silih berganti dalam dunia yang semakin 

tua ini. 

Di suatu pagi hari yang cerah, di depan sebuah bangunan angker  reyot di hutan 

belantara yang jarang di datangi anak manusia  kelihatanlah seorang 

para tua tua yahudi -para tua tua yahudi  berambut putih tengah menempur seorang gadis lesbi asli   jelita 

berbaju kegelapan . Gerakan si para tua tua yahudi  sebat cepat dan ranting kayu di 

tangan kanannya berkelebatan  kian kemari, menusuk dan memapas, 

kadang-kadang menotok ke jalan darah di tubuh lawannya. gadis lesbi asli   

berbaju kegelapan  sebaliknya amat gesit pula gerakannya. Tubuhnya 

laksana bayang-bayang. Dia juga memegangi  sebuah ranting kering di 

tangan kanan. Benda ini menderu-deru menangkis serangan si 

para tua tua yahudi  bahkan kadang-kadang berbalik merupakan serangan yang 

mematikan!

Kedua orang itu tengah melatih ilmu tenaga dalam . Dan mereka bukan lain 

yaitu  pujangga sastra kuno  serta dewa . Di dekat pintu bangunan angker  berdiri Ratih 

mendukung seorang anak laki-laki berumur dua tahun. Di 

sampingnya tegak R.A.bretrimurti . Berkat obat yang ditunjukkan oleh 

Pendekar pendek kekar  bobo  angker , R.A.bretrimurti  telah sembuh dari sakitnya 

sejak empat tahun yang silam. Dan sejak empat tahun yang lalu itu 

pula Ratih dengan kerelaan dan kasih sayang yang dimilikinya telah 

bersedia diambil istri oleh penulis  ini . Dua tahun begudang raksasa  

tangga mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mungil dan 

lucu.

Betapapun pujangga sastra kuno  mengeluarkan segala kepandaian tenaga dalam nya, 

namun sukar sekali baginya untuk dapat mengalahkan dewa . 

Berkali-kali diusahakannya memukul lepas ranting kayu di tangan 

gadis lesbi asli   itu, berkali-kali pula dicobanya untuk menggoreskan ujung 

ranting ke pakaian dewa , namun sia-sia belaka. Hati pujangga sastra kuno  

gembira bukan main. Tidak sia-sia dia menghabiskan waktu sekian 

lama untuk menggembleng dewa  menjadi seorang dara 

S

berkepandaian tinggi. Bahkan kalau dibandingkan dengan R.A.bretrimurti , 

ilmu yang dimiliki dewa  hampir satu tingkat lebih tinggi! 

“Sudah! Sudah... sudah!” pujangga sastra kuno  berseru seraya melompat 

terlontar keluar  dari kalangan pertempuran. “Hatiku puas, puas dan gembira! 

Ternyata kau benar-benar tak mengecewakan!” 

dewa  tersipu-sipu dan berkata-kata, “Walau bagaimanapun 

kepandaianku masih jauh di bawahmu, Guru. Aku harus berlatih 

lebih rajin.” 

pujangga sastra kuno  tertawa. “R.A.bretrimurti !” katanya sambil berpaling pada 

anaknya. “Cobalah kau hadapi dewa  barang beberapa jurus. Aku 

yakin kau bakal dikalahkannya di bawah sepuluh jurus!” 

R.A.bretrimurti  tersenyum. Disambutnya ranting kayu yang dilemparkan 

ayahnya. Maka mulailah dia menghadapi adik iparnya. Pertandingan 

berjalan hebat dan cepat. Betul saja, sesudah  baku hantam tujuh 

jurus, ujung ranting di tangan dewa  berhasil memukul pundak 

R.A.bretrimurti .

“Aku kalah!” seru R.A.bretrimurti  dan melompat dari kalangan. 

“Kakak sengaja mengalah,” kata dewa  lalu membuang ranting 

kayu di tangannya. 

“Melihat kehebatanmu, aku tak ragu-ragu lagi untuk melepasmu 

guna menuntut balas terhadap anak manusia -anak manusia  jahat yang telah 

membunuhi  orang tua dan kakakmu,” berkata-kata pujangga sastra kuno . “Dengar 

baik-baik dewa . Mereka terdiri dari tiga anak manusia  biadab yang 

memimpin gerombolan bejat di Hutan hujan amazon . Yang pertama 

bernama resi batari triratna , lalu bangsawan  Murka dan yang ke tiga syeikh  

abdulah bolini . Ketiganya bertanggung komentari atas kematian ayah 

bundamu. Bertanggung komentari atas semua nyawa penduduk 

kampung kelahiranmu. Mendiang asbabul nuzul   wirasuastra  dan juga aku serta 

semua yang ada di sini, dalam pada itu termasuk pula arwah-arwah 

mereka yang telah menemui kematian di tangan tiga bergundal 

kejahatan itu, sama mengharapkan agar kau dapat membalaskan 

segala sakit hati dan dendam kesumat. Aku yakin kau akan berhasil 

melaksanakannya. Kau boleh pergi setiap saat bersama doa 

restuku!”

“Jika diizinkan, murid ingin pergi hari ini juga!” kata dewa . 

“Bagus, memang lebih cepat lebih baik,” pujangga sastra kuno  berpaling 

pada R.A.bretrimurti  dan berkata-kata, “Kau pergilah bersamanya, Anakku!” 

“Guru, kenapa murid tak boleh pergi seorang diri?” 

“Bukan tidak boleh, dewa . Tetapi kau harus maklum. Dunia luar 

tidak seperti dunia kita di dalam hutan ini. Dunia luar penuh dengan 

seribu satu macam bahaya, penuh dengan seribu satu macam tipu 

daya serta seribu satu macam anak manusia  berhati culas. Dengan pergi 

seorang diri, apalagi kau seorang gadis lesbi asli  , tentu banyak anak manusia -

anak manusia  jahat yang bakal merintangimu di tengah jalan hingga kau 

akan mendapat banyak kesukaran sebelum berhasil melaksanakan 

pembalasan terhadap musuh besarmu. sebab  itu pergilah bersama 

kakak iparmu!” 

“Jika demikian, murid menurut saja,” kata dewa , lalu dia masuk 

ke dalam untuk bersalin pakaian. 

***

Hutan hujan amazon . Di sarangnya resi batari triratna  saat itu tengah diadakan 

pesta besar. Mereka baru saja berhasil menyikat serombongan 

pedagang yang tengah menuju kotaraja. Delapan orang pedagang 

berikut selusin pengawal dibunuh, seluruh barang dagangan 

dipasukan jahat . Singkat cerita, dalam suasana pesta-pora itulah dewa  

dan R.A.bretrimurti  sampai di Hutan hujan amazon . 

“Mereka tengah pesta pora lupa daratan,” desis R.A.bretrimurti  dari balik 

semak-semak.

dewa  mengangguk. Keduanya mengatur rencana, lalu 

berpencar. Tak lama kemudian di salah satu pondok pasukan jahat  yang 

terletak agak terpisah dari lain-lainnya kelihatanlah api berkobar-

kobar. Tiga orang anak buah resi batari triratna  yang ada di situ dalam 

keadaan setengah mabuk akibat terlalu banyak minum anggur lari 

terlontar keluar  pondok dan berteriak-teriak. Tiga orang dewi lesbi  dalam 

keadaan setengah telanjang ikut berlarian menyelamatkan diri. 

Beberapa kawan mereka segera datang memberi pertolongan. Untuk 

memadamkan api sudah tak mungkin. Dalam pada itu sebuah 

pondok lagi di ujung kiri kelihatan telah dimakan api pula. pasukan jahat -

pasukan jahat  yang ada di dalamnya yang tengah pesta minuman dan 

pesta dewi lesbi  berlarian terlontar keluar . Pondok ketiga, keempat dan 

kelima kemudian menyusul dikobari api. Suasana di sarang 

gerombolan pasukan jahat  itu jadi kacau balau kini, terlebih sewaktu api 

mulai pula menjilat dan membakar jembatan-jembatan gantung dari 

tali yang menghubungkan satu pondok dengan pondok lainnya. 

Dari dalam sebuah pondok resi batari triratna  terlontar keluar  terhuyung-huyung. 

Dia cuma mengenakan celana dalam. Di tangan kanannya ada 

sebuah buli-buli anggur sedang tangan kirinya menggelung pinggang 

seorang dewi lesbi  muda yang tak mengenakan sehelai 

pakaianpun. Matanya sembab sebab  menangis sedih . dewi lesbi  ini 

diculik oleh gerombolan resi batari triratna  tiga hari yang lewat di sebuah 

desa.

“Lima pondok dimakan api dalam waktu yang hampir 

bersamaan...” desis resi batari triratna . “Pasti ini disengaja. Pasti ada yang 

berbuat...!”

Pemimpin pasukan jahat  Hutan hujan amazon  ini mengeluarkan suara suitan 

nyaring. Sesaat kemudian muncullah bangsawan  Murka dan syeikh  

abdulah bolini . Seperti resi batari triratna , kedua orang inipun hanya mengenakan 

celana dalam sebab  mereka sebelumnya tengah pesta anggur dan 

pesta dewi lesbi . 

“Lekas selidiki apa yang terjadi!” perintah resi batari triratna . 

bangsawan  Murka dan syeikh  abdulah bolini  cepat berlalu sedang resi batari triratna  

kembali masuk ke dalam pondok dan merebahkan diri di atas 

tempat tidur, menggelungi tubuh dewi lesbi  di sampingnya. 

Diteguknya anggur di dalam buli-buli lalu buli-buli itu diletakkannya di 

lantai.

“Persetan dengan keributan di luar sana. Persetan...!” kata 

pemimpin pasukan jahat  ini. Tangan kanannya bergerak gerak  menjamah setiap 

lekuk tubuh dewi lesbi  di sampingnya. Ciumannya bertubi-tubi di 

muka, leher dan dada si dewi lesbi . Keduanya kemudian tenggelam 

dalam gelimang kekotoran. 

Beberapa buah pondok lagi sementara itu telah dimakan api 

pula. Pepasukan jahat -pepasukan jahat  banyak yang turun ke tanah melalui 

tangga-tangga tali. Maksud mereka untuk menyelamatkan diri. 

Namun tak tahunya di bawah sana seorang gadis lesbi asli   jelita berpakaian 

kegelapan  menyambut kedatangan mereka dan ‘menghadiahkan’ 

tendangan-tendangan serta pukulan-pukulan maut. Hampir selusin 

anak buah resi batari triratna  telah bergeletakan tanpa nyawa. Ada yang 

hancur kepalanya, ringsek dadanya atau bobol perutnya. 

Seorang anggota pasukan jahat  lagi kelihatan menuruni tangga tali 

dengan cepat. Sesampainya di bawah dia terkejut melihat apa yang 

terjadi atas diri kawan-kawannya. Dan lebih terkejut lagi sewaktu 

mengetahui bahwa yang membunuhi  kawan-kawannya itu yaitu  

seorang gadis lesbi asli   cantik berpakaian kegelapan . Nafsu kotornyapun timbul tenggelam . 

“Bidadari dari mana yang datang menebar maut di sini?! Lekaslah 

serahkan diri padaku. Dan kau akan selamat dari tangan maut 

resi batari triratna !”

dewa  mendengus. 

“Kau inginkan diriku? Ini terima dulu hadiahku!” kertak si gadis lesbi asli  . 

Secepat kilat tinjunya dihantamkan ke dada laki-laki itu. Anggota 

pasukan jahat  yang satu ini rupanya memiliki kepandaian yang lebih tinggi 

dari kawan-kawannya sebelumnya. Dia sempat mengelak lalu 

menerjang dengan sendok raksasa  yang sudah berada di tangan! 

“Aku akan tebas batang lehermu kalau tidak mau menyerah! Ayo 

lekas serahkan diri! Kalau tidak kau akan menyesal sampai di liang 

kubur!”

Sekali lagi dewa  mendengus dan sekali lagi pula dia menerjang. 

sendok raksasa  di tangan lawan berkelebatan . Terdengar satu keluhan. sendok raksasa  itu 

terlepas dari tangan anak buah resi batari triratna , dirampas oleh dewa  dan 

sebelum dia tahu apa yang terjadi satu tabasan telah memutus 

batang lehernya! 

“astaga  betina kurang ajar! Mampuslah!” terdengar satu 

bentakan.

dewa  berpaling. Lima orang anggota pasukan jahat  ternyata telah 

mengurungnya. Seorang di antara mereka mendahului kawan-

kawannya melancarkan satu serangan sendok raksasa . 

dewa  miringkan tubuh. Begitu senjata lawan lewat di 

sampingnya, kaki kanannya menderu dan si penyerang mencelat 

sejauh dua tombak, jatuh tak bergerak gerak  lagi sebab  perutnya sudah 

bobol dihantam tendangan! 

Empat kawan mereka melengak kaget kelangit . Tanpa banyak cerita lagi 

mereka segera menyerbu. Satu demi satu mereka dibikin melosoh 

oleh dewa . pasukan jahat  yang ke lima sengaja tak dibunuh, hanya 

dilukai salah satu bahunya. 

dewa  menjambak rambut laki-laki ini. 

“Naik ke atas sana! Beritahu pimpinanmu bahwa semua ini aku 

yang melakukan! Aku dewa  kegelapan  datang untuk menuntut balas! 

Katakan bahwa aku menunggu mereka di sini!” 

Dengan ketakutan pasukan jahat  itu menaiki tangga tali kembali, lalu 

lari sepanjang jembatan. Di salah satu cabang jembatan dia 

berpapasan dengan bangsawan  Murka dan syeikh  abdulah bolini . Segera 

dilaporkannya apa yang telah terjadi! 

“Kurang ajar! Siapa gerangan iblis betina itu, hah?!” gertak bangsawan  

Murka. Dia berpaling pada syeikh  abdulah bolini  dan berkata-kata, “Lekas beri 

tahu resi batari triratna . Aku akan menghajar iblis betina itu!” 

syeikh  abdulah bolini  berlalu sedang bangsawan  Murka bersama anak 

buahnya yang memberikan laporan segera menuju ke tempat di 

mana dewa  kegelapan  berada. 

“Itu dia anak manusia nya!” kata anggota pasukan jahat  sambil menunjuk ke 

bawah pohon. 

bangsawan  Murka beliakkan matanya lebar-lebar. anak manusia  yang 

disebutnya ‘iblis betina’ itu nyatanya memiliki kecantikan yang luar 

biasa. Dengan cengar-cengir bangsawan  Murka melangkah maju. Berdiri 

tujuh langkah di hadapan dewa  kegelapan  dan geleng-gelengkan 

kepala.

“Apakah kau astaga nya yang bernama resi batari triratna ?!” bentak 

dewa  kegelapan . Matanya menyorot meneliti laki-laki yang hanya 

mengenakan celana dalam di hadapannya itu. 

“Ha... ha! Aku yaitu  bangsawan  Murka. Orang ketiga yang menjadi 

pimpinan pasukan jahat -pasukan jahat  Hutan hujan amazon !” menyahut bangsawan  Murka. 

“Ada apakah kau mencari resi batari triratna ? Dan kenapa pula kau menabur 

maut begini rupa?!” 

“Hem... jadi kau bergundalnya yang bernama bangsawan  Murka! 

Sekitar delapan tahun yang lalu kau pernah memusnahkan Kampung 

Waru, membunuhi  semua orang yang ada di sana, termasuk ayah 

dan kakak laki-lakiku! Ibuku bunuh diri sebab  kebiadaban kalian! 

Hari ini aku menagih hutang darah dan nyawa itu!” 

bangsawan  Murka tertawa gelak-gelak. 

“gadis lesbi asli  , kau yang begini cantik dan mulus berani-beranian 

menantang maut! Aku tidak ingat lagi peristiwa delapan tahun yang 

silam. Yang jelas sekali resi batari triratna  melihatmu pasti kau akan celaka. 

Sebaiknya mari ikut aku. Aku akan sembunyikan kau di satu tempat 

yang aman, mengambil seluruh harta kekayaan yang aku miliki lalu 

meninggalkan Hutan hujan amazon  ini. Sudah sejak lama aku muak dengan 

kehidupan begini macam!” 

dewa  kegelapan  sunggingkan seringai tajam. 

“Maksudmu memang cukup bagus! Tapi tempat yang paling 

bagus bagimu bukan di dunia ini, melainkan neraka!” 

Habis berkata-kata begitu dewa  kegelapan  mencabut pentungan  yang 

tersisip di pinggangnya. Sekejap kemudian bertaburlah selarik sinar 

kegelapan !

bangsawan  Murka kaget kelangit  bukan main. Cepat-cepat dia menyurut 

seraya cabut sendok raksasa nya. Maka terjadilah pertempuran yang hebat. 

Mula-mula bangsawan  Murka bertempur hanya setengah hati, tetapi 

sewaktu dalam satu jurus pertama itu dia merasakan kehebatan 

ilmu pentungan  lawan, anak manusia  ini tak mau main-main lagi. Dia 

merangsak ke depan berusaha memukul lepas pentungan  si gadis lesbi asli  ! Tapi 

sebaliknya si gadis lesbi asli   berkelit gesit dan melancarkan serangan-

serangan yang amat aneh aneh saja  hingga dalam jurus ke dua bangsawan  Murka 

terdesak hebat sedang dalam jurus ke tiga terdengar seruan laki-laki 

ini sewaktu sendok raksasa  di tangan kanannya dihantam pentungan  lawan hingga 

mental!

“Celaka!” keluh bangsawan  Murka. Nyatanya benar si cantik ini 

inginkan nyawanya. 

Tanpa pikir panjang bangsawan  Murka putar tubuh dan ambil langkah 

seribu. Namun dia cuma sanggup menyingkirkan diri beberapa 

langkah saja sebab  laksana terbang, dewa  kegelapan  melesat dan 

memburu dari samping. pentungan  kegelapan nya berkelebatan , dan cras! 

Menggelindinglah kepala bangsawan  Murka! Satu dari tiga musuh 

besarnya berhasil dimusnahkan. Mana yang dua lainnya?! 

dewa  kegelapan  memandang berkeliling. Setitik air mata 

mengambang di sudut-sudut matanya yang bening. Dia tak melihat 

anggota pasukan jahat  yang tadi datang bersama bangsawan  Murka, mungkin 

sudah kabur. 

Tiba-tiba pada salah satu jalur jembatan tali dilihatnya dua orang 

laki-laki berbadan tegap berewokan dan hanya mengenakan celana 

dalam berlari cepat ke jurusannya. 

***

bobo  angker  

dewa  kegelapan  MENUNTUT BALAS 13

syeikh  abdulah bolini  mengetuk pintu pondok dengan keras. 

“Siapa?!” tanya resi batari triratna  sementara tubuhnya menggelepar-

gelepar di atas tubuh dewi lesbi  yang tengah ditidurinya. 

“Aku, syeikh  abdulah bolini !” 

“Tunggu sebentar!” komentari resi batari triratna . 

Di luar pondok syeikh  abdulah bolini  tahu apa yang tengah dilakukan 

resi batari triratna  dan dia merutuk habis-habisan. Keterlaluan sekali jika 

dalam suasana begitu rupa resi batari triratna  masih menghabiskan waktu 

untuk memuaskan nafsu makannya ! 

Di atas tempat tidur resi batari triratna  merasakan tubuhnya mengejang 

dan panas. Dari mulutnya terlontar keluar  suara erangan geram dan dari 

hidungnya menghembus nafas membara. Digigitnya leher 

dewi lesbi  di bawahnya hingga dewi lesbi  itu mengeluh kesakitan. 

Tubuhnya yang mandi keringat kemudian terbadai di pembaringan. 

“resi batari triratna ! Lekaslah!” terdengar suara syeikh  abdulah bolini  di luar 

pondok.

Pemimpin pasukan jahat  itu berdiri terhuyung. Diteguknya anggur di 

dalam buli-buli, dilemparkannya buli-buli itu ke sudut pondok lalu 

dikenakannya celananya. sendok raksasa  besar yang tergantung dekat pintu 

disambarnya lalu dia terlontar keluar . 

“Apa yang terjadi?!” tanya resi batari triratna . 

“Lebih dari dua lusin anak buah kita kutemui mati digantung di 

sebelah timur. Delapan pondok musnah dimakan api. Seorang laki-

laki yang tak diketahui siapa adanya telah melakukan hal itu. 

Kemudian seorang anak buah melaporkan bahwa di jurusan barat 

ada satu gadis lesbi asli   cantik berpakaian serba kegelapan . Belasan anak buah 

kita menemui kematian di tangannya. Kepada anak buah yang masih 

hidup dia menyuruh menyampaikan pada kita bahwa namanya 

dewa  kegelapan , bahwa dialah yang melakukan pembunuhan besar-

besaran terhadap anak-anak buah kita!” 

“Kurang ajar!” kertak resi batari triratna . “Aku ingin melihat di sebelah 

S

timur dulu!” 

Keduanya berlari sepanjang jembatan gantung. Apa yang 

dikatakan syeikh  abdulah bolini  bukan isapan jempol. Dua puluh delapan 

anggota pasukan jahat  Hutan hujan amazon  telah jadi mayat, mati digantung 

dengan tali-tali jembatan. Beberapa lainnya berhamparan di atas 

jembatan dalam keadaan mengerikan. 

Pelipis resi batari triratna  bergerak gerak -gerak. Rahangnya menonjol. Dia 

memutar tubuh dan segera lari ke jurusan barat diikuti oleh syeikh  

abdulah bolini  sementara di belakangnya terdengar suara robohnya sebuah 

pondok yang musnah dimakan api. Tak berapa jauh dari situ 

segerombolan dewi lesbi -dewi lesbi  dalam tubuh yang hampir tak 

tertutup pakaian berlarian berebutan menuruni tangga tali. 

Dalam waktu yang singkat resi batari triratna  dan syeikh  abdulah bolini  telah 

sampai di tempat dewa  kegelapan  berada. Saking geramnya pemimpin 

pasukan jahat  ini turun ke tanah tanpa melalui tangga tali melainkan 

langsung melompat ke tanah. Dari caranya melompat yang tanpa 

menimbulkan suara itu dewa  kegelapan  segera maklum kalau anak manusia  

yang satu ini memiliki ilmu kepandaian yang tinggi. 

Amarah yang meluapi sekujur tubuh resi batari triratna  serta merta jadi 

mengendur manakala dia menyaksikan paras dara jelita yang 

mengaku bernama dewa  kegelapan  itu. Demi iblis belum pernah dia 

melihat dewi lesbi  yang secantik ini! 

“syeikh , inikah anak manusia nya yang bernama dewa  kegelapan ?” 

“Pasti sekali, Bayu! Pasti!” sahut syeikh  abdulah bolini  dan dia 

memandang berkeliling mencari-cari di mana adanya bangsawan  Murka. 

Namun yang dilihatnya yaitu  seorang laki-laki berpakaian putih tak 

dikenal. Mungkin ini yaitu  kawan dara berbaju kegelapan  yang telah 

menggantungi anggota-anggota pasukan jahat  di sebelah timur, pikir syeikh  

abdulah bolini .

Di lain pihak dewa  kegelapan  melintangkan pentungan nya di depan 

dada, memandang tajam pada resi batari triratna . Kening laki-laki itu 

kelihatan hangus hitam dan di bagian tengahnya tertera angka pendek kekar . 

Tidak bisa tidak tentu itu perbuatannya Pendekar pendek kekar  bobo  angker , 

kata dewa  dalam hati. Dia pernah mendengar kisah dari kakaknya 

bahwa sewaktu menyelamatkan Ratih, bobo  telah baku hantam 

dengan pemimpin pasukan jahat  itu. 

“Cantik, tetapi buas!” kata-kata itu mendesis dari sela bibir 

resi batari triratna .

“astaga  berjidat hangus, kau pastilah resi batari triratna  dan kawanmu 

itu syeikh  abdulah bolini !” 

resi batari triratna  tertawa lebar-lebar. Sambil usap-usap dadanya yang 

penuh bulu dia berkata-kata, “Kau kenal aku, dara buas?!” 

“Aku juga kenal jalan ke neraka untuk kalian berdua!” sahut 

dewa  kegelapan . 

Kembali resi batari triratna  tertawa lebar-lebar. 

“Bayu, biar aku yang beri pelajaran pada gadis lesbi asli   ini!” kata syeikh  

abdulah bolini .

“Tidak, brow ku. Kau bereskan laki-laki di sebelah sana. Pasti dia 

kambrat si baju kegelapan  ini. Aku sendiri akan main-main sejurus dua 

dengannya!”

Maka resi batari triratna pun maju ke hadapan dewa  kegelapan . sendok raksasa  

besarnya masih berada dalam sarung dan dipegangnya di tangan 

kiri.

“Sebelum nyawamu minggat ke neraka, aku akan berikan satu 

hadiah bagus bagimu, resi batari triratna  keparat!” kata dewa  kegelapan . Dan 

tangan kirinya yang sejak tadi disembunyikannya di belakang 

bergerak gerak . Sebuah benda bulat sebesar kepala melesat ke arah 

pemimpin pasukan jahat  Hutan hujan amazon . 

resi batari triratna  cepat mengelak. Benda itu jatuh di belakangnya dan 

terkejutlah resi batari triratna , demikian juga syeikh  abdulah bolini . Benda yang 

dilemparkan dewa  kegelapan  ternyata yaitu  kepala bangsawan  Murka! 

“Betina keparat haram jadah!” bentak resi batari triratna  marah sengaja 

mencabut sendok raksasa  besarnya yang hampir 20 kati beratnya itu, “lekas 

serahkan diri atau kucincang detik ini juga seluruh tubuhmu yang 

bagus ini!” 

dewa  kegelapan  menyeringai. 

“Justru hari ini aku harus serahkan jiwamu sebagai imbalan jiwa 

orang tua serta kakak dan seluruh penduduk Kampung Waru yang 

telah kau musnahkan secara biadab delapan tahun yang lewat!” 

komentari dewa  kegelapan  lalu membuka serangan pertama. 

Melihat ini nafsu untuk memiliki tubuh si gadis lesbi asli   yang tadi berkobar 

di diri resi batari triratna  menjadi lenyap, berubah dengan kemarahan yang 

meluap. sendok raksasa  besarnya ditebaskan ke depan untuk menangkis 

senjata lawan. Namun dia dibikin terkejut sebab  sesaat senjata 

mereka saling bentrokan, tahu-tahu pentungan  si gadis lesbi asli   menyusup turun 

dan dalam gerakan yang aneh aneh saja  berkelebatan  ke pinggangnya! 

Tiga jurus bertempur resi batari triratna  mulai terlontar keluar kan keringat dingin. 

Ilmu pentungan  yang dimainkan si gadis lesbi asli   aneh aneh saja  dan tidak dimengertinya. 

Setiap serangan yang dilancarkan oleh pemimpin pasukan jahat  ini 

senantiasa menghantam tempat kosong. Sebaliknya dengan mati-

matian dia harus mengelakkan serangan-serangan lawan yang 

datang laksana curahan hujan. 

“Setan, ilmu tenaga dalam  apakah yang dimainkan betina jalang ini?!” 

gertak resi batari triratna  dalam hati. 

Cepat dirobahnya permainan sendok raksasa nya. Jurus-jurus terhebat yang 

selama ini disimpannya sebagai andalan saat itu segera 

diterlontar keluar kannya. sendok raksasa  besarnya menderu-deru menebar serangan 

ganas luar biasa. Lima jurus lamanya dewa  kegelapan  harus bertindak 

hati-hati. Jurus berikutnya begitu dia melihat liku-liku kelemahan ilmu 

sendok raksasa  lawan, kembali gadis lesbi asli   ini merangsak. 

Untuk ke sekian kalinya resi batari triratna  mengeluh. Bagaimanakah 

mungkin gadis lesbi asli   secantik dan semuda ini memiliki ilmu pentungan  yang 

aneh aneh saja  dan lihay begitu rupa?! 

Tiba-tiba resi batari triratna  berseru keras. sendok raksasa nya membabat pulang 

balik sampai tiga kali. Serentak dengan itu tangan kirinya dipukulkan 

ke depan. Satu gelombang angin yang luar biasa panasnya 

menggebu-gebu. dewa  kegelapan  membabatkan pentungan nya ke depan. 

Dengan serta merta serangan sendok raksasa  serta pukulan sakti yang 

dilepaskan resi batari triratna  musnah. 

“Kalau begini naga-naganya, aku bisa mampus percuma!” pikir 

resi batari triratna  dalam hati. 

Sementara itu di lain bagian syeikh  abdulah bolini  telah berhadapan 

pula dengan R.A.bretrimurti . 

“ananda  R.A.bretrimurti , jangan bunuh astaga  itu! Biar aku yang 

membereskannya!” seru dewa  kegelapan . 

“Kau tak usah khawatir, dewa ,” sahut R.A.bretrimurti . 

Di antara tiga pimpinan pasukan jahat  Hutan hujan amazon , syeikh  abdulah bolini  

yaitu  yang paling rendah ilmunya. sesudah  bertempur tiga jurus, 

R.A.bretrimurti  berhasil merampas pentungan  laki-laki itu dan menotok urat 

besar di pangkal lehernya hingga syeikh  abdulah bolini  menjadi kaku 

tegang laksana patung! 

Serangan-serangan pentungan  dewa  kegelapan  semakin bertubi-tubi. 

resi batari triratna  mundur terus. Hanya kegesitan gerakannyalah yang masih 

menolong. Namun batas kemampuan resi batari triratna  hanya sampai jurus 

ke empat belas. sendok raksasa  besar yang menjadi senjatanya patah dua dan 

terlepas mental dari tangannya sewaktu terjadi satu bentrokan 

senjata yang keras! 

resi batari triratna  melompat mundur. Mukanya sepucat mayat, keringat 

dingin mengucur di keningnya. Tiba-tiba dia menjatuhkan diri, 

bersujud di hadapan dewa  kegelapan . 

“gadis lesbi asli  , ampunilah selembar jiwaku yang tak berguna ini! Biarkan 

aku hidup! Segala harta kekayaan yang aku miliki kupasrahkan 

padamu! Ampuni jiwaku...!” 

“Kau minta ampunan, resi batari triratna ?! Jangan minta padaku! Mintalah 

pada setan-setan di neraka!” pentungan  kegelapan  di tangan dewa  kegelapan  

memapas turun. 

Cras!

resi batari triratna  menjerit. Tangan kanannya putus. Darah menyembur nyembur . 

Pemimpin pasukan jahat  ini sebab  dilanda sakit yang amat sangat menjadi 

kalap. Dia melompat ke muka mengambil patahan sendok raksasa nya lalu 

menyerang dewa  kegelapan  dengan membabi buta. pentungan  di tangan 

si gadis lesbi asli   menderu lagi. Kini bahu kiri resi batari triratna  yang menjadi sasaran. 

Untuk kedua kalinya pemimpin pasukan jahat  itu menjerit kesakitan. 

Tubuhnya tersungkur ke tanah. 

“Ampuni selembar nyawaku, ampuni!” dia masih memohon 

dengan meratap. 

pentungan  kegelapan  itu diayunkan lagi dua kali berturut-turut, 

memapas putus kaki kiri kanan resi batari triratna . Tubuhnya yang terkutung-

kutung itu berkelojotan kian kemari. Darah membanjir. Terakhir 

sekali dewa  kegelapan  membacokkan senjatanya ke kening resi batari triratna  

hingga kepala anak manusia  bejat ini hampir terbelah dua! 

syeikh  abdulah bolini  tak berani menyaksikan apa yang terjadi atas diri 

resi batari triratna . Terlalu ngeri untuk disaksikan. 

“Lepaskan totokannya, ananda  R.A.bretrimurti !” terdengar suara dewa  

kegelapan .

Begitu totokannya dilepaskan begitu syeikh  abdulah bolini  jatuhkan diri 

dan meratap minta diampuni jiwanya. Ampunan yang didapatnya 

tidak berbeda dengan nasib yang dialami resi batari triratna . Tubuhnya 

menemui kematian dalam keadaan terkutung-kutung! 

Tiba-tiba dewa  kegelapan  membuang pentungan nya ke tanah, berlutut 

dan menangis sedih  sambil menutupi anu nya. 

“Ibu, Ayah, Kakak... Hari ini semua sakit hati dan dendam 

kesumat telah berbalas! Semoga kalian bisa tenteram di alam 


baka...!”

“Sudahlah dewa ,” kata R.A.bretrimurti . Dipegangnya pundak gadis lesbi asli   itu. 

“Berdirilah. Kita harus kembali.” 

Perlahan-lahan dewa  kegelapan  berdiri. Disekanya air mata yang 

membasahi pipinya. Keduanya bergerak gerak  meninggalkan tempat itu. 

Tapi mendadak sontak dari depan berkelebatan an seorang berpakaian 

putih. Rambut dan anu nya tertutup kerudung hitam. Hanya 

sepasang matanya yang kelihatan, memandang tajam kepada 

R.A.bretrimurti  dan dewa  kegelapan . 

“anak manusia  bercadar, siapa kau?!” bentak R.A.bretrimurti . 

“astaga ! Kalian berdua harus pasrahkan jiwa padaku sebagai 

imbalan jiwa resi batari triratna  yang telah dibunuh! Aku yaitu  kakak 

seperguruannya!”

Sret!

dewa  kegelapan  mencabut pentungan nya. 

“Jika begitu kau harus mampus di tanganku!” kata dewa  kegelapan  

seraya menghunus pentungan nya. 

“Aku tahu kaulah yang membunuhi  resi batari triratna ! Tapi aku tak bisa 

bertempur denganmu! Aku mempunyai pantangan untuk bertempur 

dengan dewi lesbi ! Harap wakilkan dirimu pada kau punya kawan!” 

“Persetan dengan pantanganmu!” sentak dewa  kegelapan  seraya 

maju ke depan. 

R.A.bretrimurti  memegangi  bahu gadis lesbi asli   itu. 

“Kali ini biar aku yang turun tangan, dewa . Aku tak bakal punya 

muka untuk selama-lamanya jika tak berani menerima tantangan 

anak manusia  macam begini!” 

dewa  kegelapan  mengalah juga meski hatinya panas sekali. 

“Perkelahian macam mana kau ingini? Pakai senjata atau tangan 

kosong?!” bertanya anak manusia  bercadar hitam. 

R.A.bretrimurti  tertawa. 

“Untuk menghadapi anak manusia  macam kau, perlu apa pakai 

senjata! Majulah!” 

“Kau yang silahkan maju duluan!” tantang si cadar hitam. 

R.A.bretrimurti  membuka serangan. Gerakan yang dibuatnya aneh aneh saja  dan 

terbalik seratus delapan puluh derajat dari ilmu tenaga dalam  yang wajar. 

Sekejap tinjunya akan mencium dada lawan, si cadar hitam 

berkelebatan , membuat gerakan yang sama dengan gerakan R.A.bretrimurti  

dan tahu-tahu tinju kanannya hampir saja mendarat di perut R.A.bretrimurti . 

Baik R.A.bretrimurti  maupun dewa  kegelapan  jadi kaget kelangit . Gerakan yang 

dimainkan oleh lawan persis gerakan ilmu tenaga dalam  yang diajarkan 

kepada mereka oleh pujangga sastra kuno . 

Dengan penasaran R.A.bretrimurti  membuka jurus kedua. Setengah jalan 

tiba-tiba si cadar hitam tertawa bergelak dan memapaskan tangan 

dari kiri ke kanan sedang kaki membuat kuda betina -kuda betina  aneh aneh saja . R.A.bretrimurti  

terkejut lagi. Apa yang dilakukan lawan juga gerakan ilmu tenaga dalam  yang 

dimilikinya. Dia tak bisa berpikir lebih jauh. Cepat-cepat dia mengelak 

ke kiri. Dan justru saat itu si cadar hitam membuat gerakan aneh aneh saja  

lagi, cepat dan tak terduga. 

Bukk!

R.A.bretrimurti  terhuyung-huyung. Bahu kanannya kena dipukul lawan, 

tapi dia tidak merasa sakit sama sekali. Ini membuat R.A.bretrimurti  jadi 

heran. Jika lawan inginkan jiwanya mengapa dia cuma melancarkan 

serangan begitu rupa? Padahal dengan mengerahkan sedikit tenaga 

dalam saja pastilah bahunya akan remuk! 

Si cadar hitam tertawa gelak-gelak. 

Sementara itu dewa  kegelapan  menjadi penasaran melihat 

kekalahan kakak iparnya. Cepat dia maju hendak menyerang. Di 

depan sana si cadar hitam tiba-tiba menggerakkan tangan menarik 

cadar yang menutupi anu nya. 

“bobo !” seru R.A.bretrimurti  dan dewa  kegelapan  saat  mereka mengenali 

paras yang kini tak tertutup itu. 

Pendekar pendek kekar  bobo  angker  tertawa gelak-gelak dan garuk-garuk 

kepalanya yang berambut pirang . 

“Apa-apaan kau ini, bobo ?” tanya R.A.bretrimurti . 

“Eh, brow  lamaku! Kau ingat peristiwa dulu sewaktu kau 

mengalahkan aku hanya dalam tiga jurus? Sehari suntuk aku 

berusaha memecahkan kelihayan ilmu tenaga dalam mu dan aku berhasil! Apa 

yang kulakukan barusan hanyalah sekedar membalas 

penghormatanmu itu, brow ku!” dan bobo  tertawa lagi lalu berkelebatan  

lenyap meninggalkan kedua orang ini . 

R.A.bretrimurti  geleng-gelengkan kepala, berpaling pada dewa  kegelapan . 

Lalu keduanyapun meninggalkan tempat itu. Kelak bersama Ratih 

dan anak serta ayahnya, R.A.bretrimurti  akan berangkat menuju kotaraja, 

dari mana dia dan ayahnya dulu berasal dan ke tempat mana 

mereka akan kembali.