ara tua tua yahudi nenek cantik seksi yang bukan lain Damar Soka dan Camperenik adanya
mengambil pakaian masing-masing, mengenakannya lalu laksana
terbang lari ke jurusan timur. Tanpa menunggu lebih lama bobo
angker segera berkelebatan mengikuti keduanya. Dari pembicaraan
kedua tua renta itu tadi, bobo tahu bahwa mereka mempunyai
maksud jahat terhadap asbabul nuzul wirasuastra .
Tetapi baru saja Pendekar pendek kekar menggerakkan kakinya, dia
dikejutkan oleh satu suara yang megap-megap.
“Sau... sauda... ra... tol... tolonglah...”
bobo berpaling. Semak belukar di sampingnya tiba-tiba tersibak
dan seorang laki-laki melangkah tertatih-tatih sambil memegangi i
dadanya yang berlumuran darah. Pada bahunya ada sebuah kantung
kulit.
“Sau... saudara...” Laki-laki itu hampir terjatuh menyungkur tanah
kalau bobo tidak memegangi bahunya dengan cepat!
bobo segera hendak memeriksa luka di dada laki-laki itu sewaktu
tiba-tiba sekali lima orang berpakaian serba hitam bertampang buas
menyeruak dari balik semak belukar. Salah satu di antaranya mereka
memegangi sebatang sendok raksasa yang basah oleh darah. sebab tak
sempat memberi pertolongan lebih lanjut, bobo segera menotok urat
besar di leher laki-laki yang di hadapannya, membaringkannya di
tanah lalu berdiri dengan cepat.
“Siapa kalian?!”
anak manusia buas yang memegangi sendok raksasa menyeringai.
“anak manusia rambut pirang ! Berlalulah dari sini kalau tak ingin
mampus!”
“Hebat sekali bicaramu!” ejek bobo . “Kau menyebut-nyebut soal
mampus! Agaknya kau sendiri yang ingin berpisah nyawa dengan
badan!”
“Setan alas! Tak ada seorang astaga pun yang boleh bicara
kasar terhadap anak buah resi batari triratna !” Laki-laki itu memutar sendok raksasa nya
dengan sebat.
***
bobo angker
dewa kegelapan MENUNTUT BALAS 10
IRO angker terlontar keluar kan siulan nyaring. “Jadi kalian yaitu
monyet-monyetnya si resi batari triratna , hah? Bagus! Majulah
bersama-sama agar lebih cepat aku bisa merenggut nyawa
kalian!”
Sambil berkata-kata begitu bobo berkelit mengelakkan serangan sendok raksasa
yang ganas berbahaya. Anak buah resi batari triratna menjadi penasaran
melihat serangannya mengenai tempat kosong. Secepat kilat
dilancarkannya lagi satu serangan susulan yang lebih berbahaya.
Namun saat itu bobo telah lenyap dari hadapannya. Sebelum dia
sempat mengetahui di mana penulis itu berada, satu jambakan
telah mencengkeram rambutnya dan di lain kejap tubuhnya
terbanting keras ke tanah!
Pepasukan jahat itu mengeluh tinggi. Untuk beberapa lamanya dia
terkapar di tanah tanpa bisa bergerak gerak . Tulang-tulangnya serasa
remuk, pemandangannya gelap. sendok raksasa nya telah terlepas entah ke
mana.
Sret!
Suara sendok raksasa dicabut terdengar susul menyusul. Empat pasukan jahat
yang lainnya begitu melihat kawan mereka dihajar demikian rupa,
serentak mencabut senjata masing-masing dan tanpa banyak cerita
langsung menyerang bobo angker . Empat sendok raksasa besar bersiuran,
mencari sasaran di empat bagian tubuh bobo . Jika serangan itu
berhasil dapat dibayangkan bagaimana Pendekar pendek kekar akan mati
dengan tubuh terkutung-kutung. Namun serangan-serangan ini
tak akan berhasil, tak akan pernah berhasil.
Didahului dengan bentakan nyaring, bobo melompat satu
setengah tombak ke udara. Dua orang penyerang saling bentrokan
senjata satu sama lain. Sementara itu dari atas bobo berkelebatan
turun. Kaki kanan dan tangan kirinya menabur serangan.
Dua pekik kematian terdengar. pasukan jahat yang di samping kanan
terbanting ke tanah dengan kepala rengkah sedang pasukan jahat yang di
W
sebelah kiri melosok dengan dada hancur melesak!
pasukan jahat -pasukan jahat yang masih hidup terkesiap kaget kelangit lalu tanpa
tunggu lebih lama segera memutar tubuh untuk larikan diri. Namun
masing-masing mereka hanya bisa bergerak gerak sejauh dua langkah,
sebab sangat cepat bobo telah menjambak rambut mereka. Mula-
mula hendak dibenturkannya kepala kedua pasukan jahat itu satu sama
lain. Tetapi sesudah berpikir sejenak, dengan menyeringai bobo
melemparkan keduanya ke dalam telaga. Celakanya masing-masing
mereka tidak bisa berenang.
“Tolong!” jerit mereka sambil menggelepar-gelepar dalam air.
Keduanya laksana gila, berteriak dan menggelepar. Tubuh
mereka sedikit demi sedikit mulai tenggelam. Semakin keras dan
cepat gerakan yang mereka buat, semakin lekas tubuh mereka
amblas ke dalam air. Beberapa menit kemudian keduanya lenyap
dari permukaan air telaga.
bobo memutar tubuh dan melangkah mendapati laki-laki yang
menggeletak luka parah. Dibukanya totokan pada urat di leher orang
ini. Darah yang tadi berhenti kini kelihatan kembali mengucur. Dari
mulut orang itu terdengar suara erangan sedang kedua matanya
terpejam. bobo mengeluarkan bubuk obat dari dalam saku
pakaiannya. Darah yang mengucur tak lama kemudian segera
berhenti sesudah bubuk obat itu ditaburkannya di atas luka. Dengan
cabikan pakaian bobo membalut luka itu kemudian menelankan
sebutir obat ke mulut laki-laki ini dan menyandarkannya di
sebuah pohon. Kira-kira sepeminuman teh berlalu orang itu
membuka kedua matanya.
“Bagaimana rasanya, masih sakit?” tanya bobo .
“Mendingan... te... terima kasih, Sau... dara.”
“Bernafaslah dengan teratur, pasti rasa sakitmu akan lebih
berkurang,” menasihatkan bobo . Dan bila orang itu dilihatnya agak
segar dia berkata-kata, “Sekarang terangkanlah siapa kau dan apa yang
terjadi dengan dirimu.”
“Aku yaitu seorang kurir Adipati Ekalaya dari Parangsari. Aku
ditugaskan ke kotaraja untuk menyampaikan uang emas yang ada di
dalam kantong kulit di punggungku ini. Entah bagaimana
perjalananku bocor ke tangan penjahat-penjahat di Hutan hujan amazon itu.
Aku dihadang di tengah jalan. saat aku menolak untuk
memberikan uang emas yang kubawa, kelima penjahat itu
mengeroyokku. Aku berusaha melawan. Namun jumlah mereka
terlalu banyak dan rata-rata memiliki ilmu yang tinggi. Sewaktu salah
seorang dari mereka mencabut sendok raksasa , aku tak berdaya lagi. Dadaku
luka parah. Dalam keadaan begitu rupa aku berusaha melarikan diri.
Aku sampai di tempat ini dan bertemu dengan kau...”
Laki-laki itu meraba dadanya sebentar lalu menarik nafas
panjang dan berkata-kata lagi, “Aku berhutang besar padamu, Saudara.
Berhutang nyawa. Sebagai balasan aku tak bisa memberikan apa-
apa. Kuharap kau mau mengambil sepertiga dari uang emas yang
ada di dalam kantong kulit ini. Bagaimana nanti dengan Adipati
Ekalaya yaitu urusanku.” Dan laki-laki itu hendak membuka ikatan
kantong kulit di punggungnya.
bobo angker tertawa dan digelengkannya kepalanya.
“Menolong sesama anak manusia yaitu satu hal yang menyenangkan
bagiku. Lebih dari itu, menolong merupakan satu kewajiban.
Menolong berarti tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balas jasa.
sebab nya jangan sebut-sebut segala hutang nyawa dan segala
pembalasan...”
“Uang ini kuberikan dengan penuh rasa rela. Dan aku yakin
Adipati Ekalaya tidak keberatan.”
“Sudahlah, brow . Sebaiknya kita tinggalkan tempat ini. Sebentar
lagi matahari akan tenggelam dan malam akan tiba.”
Keduanya berdiri.
“Aku akan antarkan kau ke tepi sungai. Kau bisa melanjutkan
perjalanan ke kotaraja dengan menumpang perahu,” kata bobo pula.
Laki-laki itu mengangguk.
saat malam tiba mereka sampai di satu tikungan sungai di
mana ada sebuah pangkalan perahu tumpangan.
“Kita berpisah di sini, brow . Selamat jalan!” kata bobo sambil
menepuk bahu laki-laki di sampingnya.
“Ya. Terima kasih atas segala bantuanmu. Sebelum berpisah
harap kau sudi menerangkan nama dan tempat tinggalmu...” Laki-
laki itu berpaling dan astaga! Terkejutlah dia. bobo angker sudah
lenyap dari sampingnya.
Sekarang marilah kita ikuti perjalanan dua tua bangka cabul
yakni Damar Soka alias Hantu Kuning dan nenek cantik seksi -nenek cantik seksi bermuka
hitam bermata satu si Camperenik. Dengan mengandalkan ilmu lari
masing-masing, menjelang tengah malam mereka berhasil mencapai
puncak gunung Gong tempat kediaman asbabul nuzul wirasuastra .
Pada saat itu asbabul nuzul wirasuastra tengah hendak bersemedi.
Beberapa kali telah dicobanya untuk menutup panca inderanya
namun sia-sia belaka. Dia sama sekali tak dapat memusatkan
pikiran sedang entah sebab apa hatinya selalu tidak enak.
Dihelanya nafas panjang, dibukanya kedua matanya kembali. Di
sampingnya tertidur pulas gadis lesbi asli cilik yang akan menjadi muridnya.
sesudah lewat kira-kira sepeminuman teh, asbabul nuzul wirasuastra coba untuk
bersemedi kembali. Namun lagi-lagi dia tak bisa memusatkan
pikirannya. Selagi dia termenung diombang-ambing jalan pikiran yang
tak menentu, mendadak telinganya yang tajam mendengar suara di
luar.
“Siapa?!” asbabul nuzul wirasuastra bertanya.
Baru saja pertanyaannya itu selesai diucapkan, pintu pondok tiba-
tiba terbuka dan sesosok tubuh masuk ke dalam.
“Selamat berjumpa kembali, asbabul nuzul wirasuastra !” orang yang baru
masuk berkata-kata dengan seringai bermain di mulut. Matanya yang
cuma satu membuka besar-besar sewaktu melihat gadis lesbi asli cilik yang
tengah tidur pulas di samping asbabul nuzul wirasuastra .
“Ada apa kau ke sini? Apa hajaran yang kuberikan padamu
beberapa waktu yang lewat masih kurang?”
“Aha! Jangan bicara besar malam ini, asbabul nuzul wirasuastra !” sahut
Camperenik. “Aku datang untuk menagih hutang berikut bunganya.
Tiada dinyana calon muridku juga ada di sini! Sekali merengkuh, dua
tiga pulau terlalui. Bukankah keadaan cocok sekali dengan pepatah
itu, heh?!”
asbabul nuzul wirasuastra mengusap janggutnya yang panjang putih. “Aku
tidak percaya kau punya nyali untuk datang seorang diri kemari!
Siapa orang di luar yang agaknya menjadi andalanmu?!”
Pada saat itu di luar pondok terdengar suara batuk-batuk.
Menyusul masuknya seorang laki-laki bermuka kuning dan berbadan
bungkuk.
“Hem... Kau rupanya Damar Soka. Sudah sejak lama dunia
pertenaga dalam an mengetahui kekotoran yang kau perbuat bersama nenek cantik seksi -
nenek cantik seksi tua keriput ini! Sekarang kalian berdua terlontar keluar lah dari
pondokku. Haram kaki kalian menginjak tempat ini!”
“Buset... buset... buset!” Damar Soka goleng-golengkan kepala.
“Haram atau halal itu urusan kemudian. Yang jelas kau harus
berterima kasih lantaran aku ikut kemari bersama Camperenik!”
asbabul nuzul wirasuastra kerenyitkan kening.
“Sangkut paut apa aku musti berterima kasih padamu, Hantu
Kuning?!”
“Camperenik hendak minta kau punya jiwa, hendak
membunuhi mu! Tapi dengan adanya aku di sini, pembalasannya yang
kejam bisa diperingan sedikit. Nah, kau lekaslah bunuh diri!”
Berubahlah paras asbabul nuzul wirasuastra .
“terlontar keluar dari sini atau aku terpaksa mengusir kalian secara
kekerasan?!”
“Sebagai tuan gudang raksasa kau terlalu kurang ajar, wirasuastra !” kata
Camperenik. Lalu diterlontar keluar kannya senjatanya yaitu ular yang telah
dikeringkan. “Bersiaplah untuk mampus!”
Camperenik menerjang ke muka. Senjatanya berkelebatan . Racun
kuning menyembur nyembur . Namun asbabul nuzul wirasuastra siang-siang sudah
berpindah tempat hingga serangan Camperenik hanya mengenai
tempat kosong.
Dengan sebat nenek cantik seksi -nenek cantik seksi bermata satu bermuka hitam ini
membalikkan tubuh. Pada saat itu satu gulungan berwarna kuning
datang di hadapannya dengan amat cepat. Camperenik tidak
menduga sama sekali kalau di kejapan itu asbabul nuzul wirasuastra akan
melancarkan serangan balasan dengan tongkatnya. Dia bersurut
mundur namun serangan tongkat bambu kuning asbabul nuzul wirasuastra telah
mengurung sekujur tubuhnya kemudian dengan sebat menderu ke
kepalanya. asbabul nuzul wirasuastra sengaja mengeluarkan jurus serangan
yang amat hebatnya bernama Naga Sakti Menggulung Bumi
Mematuk Bulan.
Camperenik berseru tertahan. Tak ada kesempatan lagi baginya
untuk berkelit ataupun menangkis! Sekejap lagi tongkat bambu
kuning asbabul nuzul wirasuastra akan membuat otak Camperenik bertaburan,
tiba-tiba tubuh orang tua ini menghuyung. Selarik angin panas
menyambar dari samping, satu pukulan kemudian melanda
lengannya, hampir saja membuat tongkatnya terlepas dari tangan!
“Kurang ajar! Kau mau main keroyokan Damar Soka?!” sentak
asbabul nuzul wirasuastra marah.
Damar Soka alias Hantu Kuning menyeringai buruk. “Tidak
seorang anak manusia pun tega melihat kekasihnya dihajar orang.
Termasuk aku!”
“Kalau begitu lanjutkanlah hidup cabul kalian di neraka!” kata
asbabul nuzul wirasuastra pula seraya mengiblatkan bambu kuningnya dan
mengirimkan dua serangan kepada kedua lawannya. Perkelahian
dua lawan satupun berkecamuklah.
Seperti telah diketahui, bertempur satu lawan satu bukan hal
yang mudah bagi asbabul nuzul wirasuastra untuk mengalahkan Camperenik,
apalagi saat itu si nenek cantik seksi muka hitam dibantu pula oleh Damar Soka,
seorang tokoh tenaga dalam jahat yang kepandaiannya tiga tingkat lebih tinggi
dari Camperenik! Sementara itu gadis lesbi asli cilik delapan tahun yang tadi
tidur pulas kini telah terbangun dan dengan terkejut serta takut
menyaksikan pertempuran itu di sudut pondok. Jurus demi jurus
pertempuran semakin hebat. Mereka yang berkelahi hanya
merupakan bayang-bayang saja kini. Taburan serangan yang
dilancarkan asbabul nuzul wirasuastra laksana curahan hujan datangnya.
Namun cuma sampai lima jurus orang tua itu sanggup menunjukkan
kehebatannya. Jurus-jurus selanjutnya dia mulai mendapat tekanan-
tekanan untuk kemudian dia musti bertahan mati-matian.
Dalam satu gebrakan hebat di jurus ke sembilan, asbabul nuzul wirasuastra
terpaksa membiarkan tongkatnya kena dirampas oleh Damar Soka
demi untuk menyelamatkan kepalanya dari hantaman tongkat ular
Camperenik. Dan mulai detik inilah asbabul nuzul wirasuastra betul-betul
terancam jiwanya.
“Camperenik, hati-hati, astaga tua ini hendak mengeluarkan
pukulan Buana Biru!” Damar Soka berteriak memberi ingat sewaktu
dilihatnya asbabul nuzul wirasuastra menggerakkan tangan kanannya yang saat
itu sudah berwarna biru.
Peringatan Damar Soka percuma saja. Meski Camperenik
berusaha untuk menyingkir namun terlambat. Sebagian sinar
pukulan yang mengandung racun jahat menderu memapas pinggang
Camperenik. nenek cantik seksi -nenek cantik seksi ini melolong setinggi langit. Tubuhnya
mencelat bersama-sama dengan dinding pondok yang hancur
berantakan, terhampar di tanah, berkutik melejang-lejang sesaat
lalu diam tak bergerak gerak lagi. Di saat yang sama terdengar pula pekik
asbabul nuzul wirasuastra .
Meskipun asbabul nuzul wirasuastra berhasil menewaskan Camperenik
dengan pukulan Buana Biru namun dia sama sekali tidak sempat
mengelakkan tendangan kaki kanan Damar Soka yang membabat
dari samping. Tangan kanan asbabul nuzul wirasuastra sampai sebatas
pergelangan remuk hancur! Dengan menggigit bibir menahan sakit
orang tua ini melompat terlontar keluar dari kalangan pertempuran.
asbabul nuzul wirasuastra menyadari sepenuhnya bahwa sekalipun dia tidak
menderita seperti saat itu, yaitu mustahil baginya untuk dapat
bertahan menghadapi Damar Soka. sebab nya cepat-cepat dia
berpaling pada gadis lesbi asli cilik di sudut pondok dan berteriak. “dewa !
Larilah! Tinggalkan tempat ini cepat!”
gadis lesbi asli cilik berumur delapan tahun itu nampak ragu-ragu.
asbabul nuzul wirasuastra berteriak lagi. Si anak segera hendak lari tapi Damar
Soka sudah menghadang di pintu menutup jalan. Dengan penasaran
asbabul nuzul wirasuastra menerjang dan melancarkan satu tendangan ke
bawah perut Damar Soka. anak manusia bermuka kuning itu berkelit gesit
dan dengan satu gerakan cepat yang sukar diukur, tinju kanan
Damar Soka bersarang di dada asbabul nuzul wirasuastra . Tak ampun lagi orang
tua ini terpelanting dan jatuh terjengkang di lantai pondok. Dengan
terhuyung-huyung dicobanya berdiri. Sebelum dia bisa mengimbangi
tubuh, asbabul nuzul wirasuastra terbatuk-batuk beberapa kali lalu muntah
darah dan melosoh kembali ke lantai. Dadanya terasa panas dan
sakit bukan main. Nafasnya tersendat-sendat sedang pandangan
matanya berbinar-binar.
Hantu Kuning tertawa mengekeh. Dia melangkah mendekati
asbabul nuzul wirasuastra .
“astaga tua bangka! Hari ini kutamatkan riwayatmu sampai di
sini!”
Hantu Kuning menggerakkan kaki kanannya. Sesaat sebelum
tendangan yang dilancarkan laki-laki ini sampai di kepala asbabul nuzul
wirasuastra , dari arah pintu menderu lima buah benda berwarna putih
perak menyilaukan. Hantu kuning terpaksa membatalkan
tendangannya kecuali kalau dia inginkan kakinya dilabrak senjata
rahasia itu. Lima senjata rahasia menancap di dinding pondok.
Benda-benda ini berbentuk bintang yang bertuliskan angka-angka
pendek kekar di tengah-tengahnya!
***
bobo angker
dewa kegelapan MENUNTUT BALAS 11
EGITU terkejut melihat barisan tiga buah angka itu, secepatnya
Damar Soka memutar tubuh ke pintu. Rasa terkejutnya kini
berubah menjadi rasa heran. Sekitar dua puluh tahun yang
silam angka pendek kekar itu telah menggetarkan dunia pertenaga dalam an. Setiap
muncul angka pendek kekar berarti munculnya seorang nenek cantik seksi -nenek cantik seksi sakti
bernama Sinto Gendeng. Tetapi hari ini yang dilihat Damar Soka
bukan seorang nenek cantik seksi -nenek cantik seksi , melainkan seorang penulis bertubuh
kekar, berpakaian putih-putih dan berambut pirang . penulis ini
menyengir seenaknya kepadanya!
“Buset kau budak! Lekas terangkan siapa kau!”
Si rambut pirang bersiul lalu tudingkan ibu jarinya ke
belakang. “Lekas terlontar keluar dari sini!”
“Hah?!” Damar Soka beliakkan kedua matanya. “Kau menyuruh
si tua bangka ini terlontar keluar dari sini?!” Dan meledaklah tawa Damar
Soka. Sesaat kemudian dihentikannya tawanya itu. Dia memandang
lekat-lekat ke anu penulis di hadapannya dan berkata-kata, “Kau
memiliki angka pengenal pendek kekar . Apa sangkut pautmu dengan Sinto
Gendeng dari Gunung Gede?”
“Aku suruh kau terlontar keluar , bukan mengajukan segala macam
pertanyaan!” bentak si penulis .
Marahlah Damar Soka. Kedua tangannya dipentang. Begitu
sepasang tangan ini diayunkan, dua larik sinar kuning pekat
menggebu-gebu. Terdengar satu siulan. Si rambut pirang lenyap
dari pemandangan. Di kejap yang sama serangkum sinar putih
berkiblat dari samping, menyapu ke arah tubuh Damar Soka.
“Pukulan Sinar Matahari!” seru Damar Soka kaget kelangit dan buru-buru
menjatuhkan diri ke lantai pondok. Terdengar suara hiruk pikuk yang
hebat. Dinding pondok sebelah kanan hancur berkeping-keping dan
hangus.
Tercekat hati Damar Soka. Satu-satunya anak manusia yang memiliki
pukulan sakti itu yaitu Sinto Gendeng. Dan kini si penulis telah
B
melancarkan ilmu pukulan ini secara hebat! Pasti dia murid Si
Sinto Gendeng!
Dengan bola mata berkilat-kilat Damar Soka berdiri. Kedua
tangannya yang berwarna kuning saling digosok-gosokkan sedang
mulutnya berkomat-kamit. “Budak, dulu gurumu selama bertahun-
tahun telah menjadi seteru tokoh-tokoh tenaga dalam golonganku. Jika aku
dan kawan-kawan masa itu tak dapat menghancurkan batok kepala
Sinto Gendeng, biarlah hari ini aku cukup puas mengirim muridnya
ke liang kubur!”
Wino angker tertawa perlahan.
asbabul nuzul wirasuastra yang sejak tadi menyaksikan baku hantam antara
kedua orang itu dalam keadaan megap-megap hampir kehabisan
nafas, mengumpulkan sisa-sisa tenaganya dan berseru memberi
peringatan.
“bobo , awas! Tua bangka cabul ini hendak melepaskan pukulan
Waja Kuning! Lekas menyingkir dan selamatkan gadis lesbi asli cilik itu!”
bobo masih tertawa.
“Terima kasih atas peringatanmu, orang tua. Tapi biarlah aku
mau lihat dan mau tahu kehebatan pukulan yang hendak
dilepaskannya!”
Dan diam-diam Pendekar pendek kekar bobo angker memusatkan seluruh
tenaga dalamnya ke tangan kiri dan tangan kanan.
Perlahan-lahan Damar Soka meluruskan tubuhnya yang bungkuk.
Tanpa melepaskan pandangannya dari Damar Soka, bobo berkata-kata
pada gadis lesbi asli cilik di sudut ruangan, “Anak, kau lekas tinggalkan
pondok ini. Tunggu di luar. Lekas...”
dewa si gadis lesbi asli cilik delapan tahun dengan kaki gemetar lari ke
pintu. Sementara itu Damar Soka mengembangkan kedua tangannya
ke samping laksana burung besar hendak terbang. Kedua tangan itu
memancarkan sinar kuning yang menyilaukan dan menggidikkan.
Tiba-tiba dari tenggorokan Damar Soka alias Hantu Kuning terlontar keluar
jeritan dahsyat laksana seratus serigala melolong di malam buta!
Dan serentak dengan itu kedua tangannya didorongkan ke muka.
Pondok itu laksana dilanda lindu. Dua larik gelombang sinar
kuning menderu dahsyat ke arah Pendekar pendek kekar . Di lain pihak bobo
angker begitu lawan bergerak gerak melancarkan serangan segera pula
memukulkan kedua tangannya ke depan. Tangan kanan
melancarkan ilmu pukulan Dewa Topan Menggusur Gunung yang
dipelajarinya dari Tua Gila sedang tangan kiri melancarkan pukulan
Sinar Matahari yang diwarisinya dari Eyang Sinto Gendeng.
Terjadilah hal yang hebat. Pondok di mana pertempuran adu
kesaktian itu terjadi hancur berantakan laksana diledakkan. Atap
dan dinding beterbangan ke udara. asbabul nuzul wirasuastra yang terhampar di
lantai, mental terguling-guling. Demikian juga tubuh tak bernafas dari
Camperenik.
Di dalam kepekatan malam di atas reruntuhan pondok, bobo
angker dan Damar Soka kembali saling berhadapan. Pendekar pendek kekar
saat itu merasakan dadanya sakit berdenyut-denyut, aliran darahnya
tidak teratur dan kepalanya sedikit pusing. Di lain pihak Hantu
Kuning mengerahkan seluruh tenaganya untuk bisa berdiri dengan
betul. Lututnya bergetar, sekujur tubuhnya panas dingin.
“Tak mungkin aku sanggup menghadapi budak ini lebih lama...
Dia kelihatan masih segar bugar,” kata Damar Soka dalam hati.
Tiba-tiba si tua renta ini melompat ke samping dan menyambar
tubuh Camperenik terus hendak melarikan diri! bobo bersuit nyaring.
Tubuhnya laksana terbang melesat ke muka. Damar Soka kaget kelangit dan
penasaran bukan main sewaktu tahu-tahu si penulis telah
menghadang larinya. Meskipun sadar bahwa dalam keadaan terluka
di dalam begitu rupa yaitu berbahaya untuk melancarkan serangan
yang mengandalkan tenaga dalam, namun dilanda hawa amarah
yang amat sangat maka Damar Soka memukulkan tangan kanannya.
Selarik angin hitam berkiblat. bobo membentak nyaring. Di kegelapan
malam dia melompat setinggi tiga tombak dan sambil melayang
turun dia melepaskan pukulan Sinar Matahari yang terkenal ampuh
itu.
Sehabis melancarkan serangan tadi, Damar Soka merasakan
dadanya seperti dipanggang. Nafasnya menyesak dan lidahnya
menjulur terlontar keluar laksana orang dicekik. Sedetik kemudian buku-buku
darah kegelapan kehitaman menyembur nyembur dari mulutnya. Damar Soka
tersungkur. Tangan kirinya masih merangkul pinggang Camperenik.
Sebelum tubuh Damar Soka mencium tanah, pada saat itulah
pukulan Sinar Matahari yang dilepaskan bobo angker datang
menyapu!
Damar Soka terbanting ke tanah. Camperenik lepas dari
rangkulannya. Tanpa mengeluarkan suara sedikitpun Damar Soka
amblas ke tanah sedalam beberapa senti. Tubuhnya dan juga tubuh
Camperenik hangus hitam. Nyawanya lepas meninggalkan badan!
bobo mengatur jalan darah serta pernafasannya dengan cepat.
Kalau dia memandang berkeliling, dilihatnya asbabul nuzul wirasuastra
menggeletak di antara puing-puing pondok. Di sampingnya
bersimpuh gadis lesbi asli cilik itu. bobo cepat mendatangi si orang tua.
Dalam keadaan megap-megap begitu asbabul nuzul wirasuastra masih bisa
sunggingkan senyum dan memuji, “Kau hebat bobo , hebat sekali...
Tak percuma kau jadi murid Sinto Gendeng. Hatiku... puas. Sebelum
menutup mata aku... masih sem... sempat menyaksikan kematian
dua man... anak manusia cabul itu...”
bobo angker meraba dada asbabul nuzul wirasuastra . Dada itu terasa
panas. Sewaktu disibakkannya pakaian si orang tua kelihatanlah
kulit dadanya kuning pekat sedang tulang dada melesak ke dalam.
Beberapa iga jelas kelihatan patah. Pendekar kita segera alirkan
tenaga dalam ke dada asbabul nuzul wirasuastra .
“Tak usah bobo ... jangan,” kata asbabul nuzul wirasuastra pelahan dengan
senyum masih di bibir. “Aku sudah mendapat firasat bahwa umurku
cukup sampai di sini...”
“Telanlah obat ini,” kata bobo tanpa perdulikan ucapan asbabul nuzul
wirasuastra .
Orang tua itu menggeleng. Sepasang matanya semakin menyipit
dan kabur. “Kehendak Tuhan segera akan berlaku atas diriku. Satu
permintaanku padamu, bawalah dewa pada pujangga sastra kuno . Maksudku
untuk mengambilnya jadi murid tidak kesampaian. Biar pujangga sastra kuno
yang melanjutkan. Aku... bobo kurasa... kurasa...”
Ucapan asbabul nuzul wirasuastra cuma sampai di situ. Nafasnya
meninggalkan jazad. Orang tua ini menghembuskan nafas
penghabisan dengan senyum masih membayang di bibirnya. gadis lesbi asli
kecil di sampingnya menangis sedih terisak-isak.
Pendekar pendek kekar bobo angker menghela nafas panjang. Sampai
saat itu telah puluhan kali dia melihat anak manusia -anak manusia meregang
nyawa. Ada yang secara baik-baik, banyak dalam cara mengerikan.
Diam-diam dia berpikir entah kapan pula malaikat maut akan
mendatanginya, menagih nyawanya dan mati!
***
Dulu hidup ini sunyi dan sepi,
Kini indah berseri.
Dulu hidup ini penuh duka derita,
Kini semarak bercahaya.
Betapa tak akan indah,
Betapa tak akan berseri.
Apa yang dicita muncul di mata,
Telah datang seorang calon istri.
Dulu hidup ini...
R.A.bretrimurti mendadak menghentikan nyanyiannya. Dia berdiri dengan
cepat. Sepasang telinganya telah menangkap suara orang berlari di
kejauhan. Semak-semak di depannya tersibak, sesosok tubuh
berpakaian putih mendukung tubuh seorang anak kecil muncul.
“Amboi! Kau datang lagi, rambut pirang ! Eh, siapa anak dalam
dukunganmu itu?!” R.A.bretrimurti berseru.
“Ayahmu ada di dalam?” tanya orang yang datang yaitu bobo
bersama dewa .
“Ngaco! Ditanya malah bertanya!” damprat R.A.bretrimurti . “Mau bikin
apa, tanya-tanya ayahku segala?!”
bobo menahan kegusarannya. Sebelum dia membuka mulut
memberi asia kecil ban dari dalam bangunan angker mendadak terdengar seruan
dewi lesbi , “dewa ! Adikku...!”
Seorang gadis lesbi asli yang bukan lain yaitu Ratih menghambur terlontar keluar ,
merebut dewa dari dukungan bobo , memeluknya dan menangis sedih
tersedu-sedu. bobo terharu sedang R.A.bretrimurti berdiri bingung.
“Amboi.., amboi! Mengapa calon istriku menangis sedih ?! Siapa gadis lesbi asli
cilik yang ditangisi? Adikmu...? Ah... anu nya... anu nya memang
hampir sama. Adik calon istriku... ipar... ya iparku kalau begitu! Amboi
iiiipaaaar!”
“Semua yang ada di luar, masuklah ke dalam,” tiba-tiba terdengar
suara pujangga sastra kuno dari dalam bangunan angker .
“Amboi! Semua masuk!” kata R.A.bretrimurti pula lalu dia yang pertama
sekali melompat masuk, menyusul Ratih yang mendukung dewa
dan belakangan bobo .
Pendekar ini menjura di hadapan pujangga sastra kuno .
“Duduklah dan ceritakan apa yang telah terjadi!” kata pujangga sastra kuno
pula.
Semua orang duduk dan memandang pada bobo angker
sementara penulis ini mulai menuturkan malapetaka apa yang telah
menimpa asbabul nuzul wirasuastra di puncak gunung Gong.
“Begitulah, orang tua...” kata bobo menutup keterangannya.
“Sebelum menutup mata asbabul nuzul wirasuastra meninggalkan pesan agar
membawa adik Ratih ke sini, meminta agar kau mengambilnya
menjadi murid sebab dialah kelak yang bakal menuntut balas
terhadap kematian orang tuanya.”
sesudah berdiam diri sejenak, pujangga sastra kuno baru membuka mulut
berikan asia kecil ban, “Apa yang dipesankan asbabul nuzul wirasuastra yaitu satu
kewajiban luhur. Jika saja pesan itu tidak lekas sampainya ke sini,
mungkin aku sudah lebih dahulu menyuruh R.A.bretrimurti untuk
mengobrak-abrik astaga -astaga di Hutan hujan amazon itu.”
Sunyi beberapa saat .
Tiba-tiba R.A.bretrimurti mendongak ke atas.
pujangga sastra kuno bertanya dengan suara keras, “Siapa di luar?!”
Dan Pendekar pendek kekar dalam kejap itu telah melompat ke pintu.
Sekelebat dilihatnya sesosok bayangan hitam tinggi langsing di atas
atap bangunan angker . bobo cepat mengejar namun orang itu lenyap dari
pemandangan. Betapapun dia menyelidik dengan teliti di sekitar
tempat itu tetap tak berhasil mencari jejak ke mana lenyapnya si
bayangan hitam tadi!
Dengan menduga-duga siapa adanya anak manusia ini , bobo
masuk kembali ke dalam bangunan angker . Saat itu dilihatnya pujangga sastra kuno tengah
memegangi sehelai kertas putih, bersama R.A.bretrimurti dia membaca
serentetan tulisan yang ada di atas kertas itu.
saat bobo menghambur terlontar keluar bangunan angker tadi, dari atas atap
rumbia melesat segulung kertas yang saat itu tengah dipegang oleh
pujangga sastra kuno . Kertas apakah yang di tangan orang tua itu, demikian
bobo berpikir sambil kembali duduk ke tempatnya semula.
pujangga sastra kuno mengangkat kepalanya, memandang tepat-tepat pada
bobo . Hal yang sama dilakukan pula oleh R.A.bretrimurti . Tiba-tiba penulis
itu melompat dan menari berputar-putar mengelilingi bobo angker .
“Aku akan sembuh! Aku akan sembuh dan... amboi! Ratih... Ratih!
Dengarlah! Aku akan sembuh dan nanti suamimu bukan orang gila
lagi, bukan orang sedeng, bukan orang sinting, bukan orang
edaaaannn!”
Wino memandang R.A.bretrimurti dan pujangga sastra kuno berganti-ganti. Apa-
apaan pula ini, tanyanya dalam hati.
Tiba-tiba pujangga sastra kuno mengulurkan tangannya yang memegangi
kertas.
“Bacalah!” kata orang tua ini.
bobo menerima kertas yang diberikan lalu membaca rangkaian
tulisan yang tertera di atasnya. Ternyata merupakan sebuah surat
yang ditujukan kepadanya dan berbunyi:
bobo muridku,
Percuma kau menguasai 1001 macam ilmu pengobatan kalau di
hatimu tak ada niat untuk mengobati R.A.bretrimurti .
Sinto Gendeng.
bobo angker tertegun melengak. Tiada dinyananya akan
mendapat surat seperti itu. Pantas saja dia tadi tak berhasil
mengejar sosok tubuh hitam yang berkelebatan di atas atap bangunan angker
sebab ternyata orang ini yaitu gurunya sendiri!
“Bisakah kau memberi sedikit keterangan akan bunyi surat
gurumu itu?” bertanya pujangga sastra kuno sementara saat itu R.A.bretrimurti masih
juga menari-nari seputar bobo .
“Aku memang pernah membaca dan mempelajari sebuah kitab
tentang berbagai ilmu pengobatan beberapa waktu yang lalu. Kitab
itu ditulis oleh Kiai Bangkalan...”
“Kiai Bangkalan!” kata pujangga sastra kuno setengah berseru. “Dalam
dunia pertenaga dalam an memang dialah satu-satunya ahli pengobatan yang
paling lihay.” Dan harapan besar jelas terbayang di anu si orang
tua. “Jika betul kau sudah mempelajari ilmu pengobatan yang
ditulisnya, aku yakin R.A.bretrimurti akan bisa disembuhkan!”
bobo mengangguk pelahan.
“Menurut keterangan yang kuda betina pat dari asbabul nuzul wirasuastra sebelum
orang tua itu meninggal, anakmu telah delapan tahun menderita
sakit. Ini berarti membutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk
menyembuhkannya. Sekurang-kurangnya setengah dari masa
sakitnya.”
“Aku tak perduli berapa tahun pun! Yang penting anakku bisa
disembuhkan!” kata pujangga sastra kuno pula.
“Ya, yang penting aku sembuh! Sembuh dan... kawin! Amboi
kaawwwwiiiinnnn!” menimpali R.A.bretrimurti .
bobo menarik nafas dalam, lalu pejamkan mata dan menepekur.
Hampir sepeminuman teh baru dia mengangkat kepalanya kembali
dan memandang pada pujangga sastra kuno lalu berkata-kata, “Pertama sekali harus
disediakan satu guci anggur kegelapan . Lalu disiapkan tujuh puluh
lembar daun sirih, tujuh puluh serabut akar cendana dan tujuh ekor
katak putih. Semuanya dimasukkan ke dalam anggur kegelapan lalu
digodok. Minuman itu harus diminum oleh anakmu sebanyak tujuh
sendok setiap malam selama empat tahun.”
pujangga sastra kuno mengangguk-anggukkan kepala.
“Daun sirih dan akar cendana mudah dicari. Tetapi katak putih, di
manakah binatang-binatang itu didapat? Seumur hidup baru kali ini
aku mendengar ada katak putih!” kata pujangga sastra kuno pula.
“Dalam buku yang ditulis Kiai Bangkalan diterangkan bahwa di
dunia ini ada tujuh tempat di mana ada katak-katak putih itu.
Salah satu di antaranya di Pulau asia kecil ini. Di dasar kawah Gunung
Tangkuban Perahu.”
“Dasar kawah Gunung Tangkuban Perahu. Aku akan ke sana
mengambilnya!” kata pujangga sastra kuno .
“Untuk menangkap binatang-binatang itu ada syaratnya pula.
Yaitu pada malam hari sewaktu muncul bulan tujuh hari atau saat
bulan dalam keadaan setengah lingkaran.”
“Betapa pun sulitnya semua itu akan kulaksanakan.” kata
pujangga sastra kuno pula.
Lalu orang tua ini berulang kali mengucapkan terima kasih atas
segala pertolongan dan petunjuk bobo . Tak lama kemudian pendekar
ini pun minta diri sementara R.A.bretrimurti saat itu kembali menari-
nari kegirangan.
***
bobo angker
dewa kegelapan MENUNTUT BALAS 12
EWINDU telah berlalu. Banyak hal telah terjadi. Peristiwa buruk
dan peristiwa jahat silih berganti dalam dunia yang semakin
tua ini.
Di suatu pagi hari yang cerah, di depan sebuah bangunan angker reyot di hutan
belantara yang jarang di datangi anak manusia kelihatanlah seorang
para tua tua yahudi -para tua tua yahudi berambut putih tengah menempur seorang gadis lesbi asli jelita
berbaju kegelapan . Gerakan si para tua tua yahudi sebat cepat dan ranting kayu di
tangan kanannya berkelebatan kian kemari, menusuk dan memapas,
kadang-kadang menotok ke jalan darah di tubuh lawannya. gadis lesbi asli
berbaju kegelapan sebaliknya amat gesit pula gerakannya. Tubuhnya
laksana bayang-bayang. Dia juga memegangi sebuah ranting kering di
tangan kanan. Benda ini menderu-deru menangkis serangan si
para tua tua yahudi bahkan kadang-kadang berbalik merupakan serangan yang
mematikan!
Kedua orang itu tengah melatih ilmu tenaga dalam . Dan mereka bukan lain
yaitu pujangga sastra kuno serta dewa . Di dekat pintu bangunan angker berdiri Ratih
mendukung seorang anak laki-laki berumur dua tahun. Di
sampingnya tegak R.A.bretrimurti . Berkat obat yang ditunjukkan oleh
Pendekar pendek kekar bobo angker , R.A.bretrimurti telah sembuh dari sakitnya
sejak empat tahun yang silam. Dan sejak empat tahun yang lalu itu
pula Ratih dengan kerelaan dan kasih sayang yang dimilikinya telah
bersedia diambil istri oleh penulis ini . Dua tahun begudang raksasa
tangga mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mungil dan
lucu.
Betapapun pujangga sastra kuno mengeluarkan segala kepandaian tenaga dalam nya,
namun sukar sekali baginya untuk dapat mengalahkan dewa .
Berkali-kali diusahakannya memukul lepas ranting kayu di tangan
gadis lesbi asli itu, berkali-kali pula dicobanya untuk menggoreskan ujung
ranting ke pakaian dewa , namun sia-sia belaka. Hati pujangga sastra kuno
gembira bukan main. Tidak sia-sia dia menghabiskan waktu sekian
lama untuk menggembleng dewa menjadi seorang dara
S
berkepandaian tinggi. Bahkan kalau dibandingkan dengan R.A.bretrimurti ,
ilmu yang dimiliki dewa hampir satu tingkat lebih tinggi!
“Sudah! Sudah... sudah!” pujangga sastra kuno berseru seraya melompat
terlontar keluar dari kalangan pertempuran. “Hatiku puas, puas dan gembira!
Ternyata kau benar-benar tak mengecewakan!”
dewa tersipu-sipu dan berkata-kata, “Walau bagaimanapun
kepandaianku masih jauh di bawahmu, Guru. Aku harus berlatih
lebih rajin.”
pujangga sastra kuno tertawa. “R.A.bretrimurti !” katanya sambil berpaling pada
anaknya. “Cobalah kau hadapi dewa barang beberapa jurus. Aku
yakin kau bakal dikalahkannya di bawah sepuluh jurus!”
R.A.bretrimurti tersenyum. Disambutnya ranting kayu yang dilemparkan
ayahnya. Maka mulailah dia menghadapi adik iparnya. Pertandingan
berjalan hebat dan cepat. Betul saja, sesudah baku hantam tujuh
jurus, ujung ranting di tangan dewa berhasil memukul pundak
R.A.bretrimurti .
“Aku kalah!” seru R.A.bretrimurti dan melompat dari kalangan.
“Kakak sengaja mengalah,” kata dewa lalu membuang ranting
kayu di tangannya.
“Melihat kehebatanmu, aku tak ragu-ragu lagi untuk melepasmu
guna menuntut balas terhadap anak manusia -anak manusia jahat yang telah
membunuhi orang tua dan kakakmu,” berkata-kata pujangga sastra kuno . “Dengar
baik-baik dewa . Mereka terdiri dari tiga anak manusia biadab yang
memimpin gerombolan bejat di Hutan hujan amazon . Yang pertama
bernama resi batari triratna , lalu bangsawan Murka dan yang ke tiga syeikh
abdulah bolini . Ketiganya bertanggung komentari atas kematian ayah
bundamu. Bertanggung komentari atas semua nyawa penduduk
kampung kelahiranmu. Mendiang asbabul nuzul wirasuastra dan juga aku serta
semua yang ada di sini, dalam pada itu termasuk pula arwah-arwah
mereka yang telah menemui kematian di tangan tiga bergundal
kejahatan itu, sama mengharapkan agar kau dapat membalaskan
segala sakit hati dan dendam kesumat. Aku yakin kau akan berhasil
melaksanakannya. Kau boleh pergi setiap saat bersama doa
restuku!”
“Jika diizinkan, murid ingin pergi hari ini juga!” kata dewa .
“Bagus, memang lebih cepat lebih baik,” pujangga sastra kuno berpaling
pada R.A.bretrimurti dan berkata-kata, “Kau pergilah bersamanya, Anakku!”
“Guru, kenapa murid tak boleh pergi seorang diri?”
“Bukan tidak boleh, dewa . Tetapi kau harus maklum. Dunia luar
tidak seperti dunia kita di dalam hutan ini. Dunia luar penuh dengan
seribu satu macam bahaya, penuh dengan seribu satu macam tipu
daya serta seribu satu macam anak manusia berhati culas. Dengan pergi
seorang diri, apalagi kau seorang gadis lesbi asli , tentu banyak anak manusia -
anak manusia jahat yang bakal merintangimu di tengah jalan hingga kau
akan mendapat banyak kesukaran sebelum berhasil melaksanakan
pembalasan terhadap musuh besarmu. sebab itu pergilah bersama
kakak iparmu!”
“Jika demikian, murid menurut saja,” kata dewa , lalu dia masuk
ke dalam untuk bersalin pakaian.
***
Hutan hujan amazon . Di sarangnya resi batari triratna saat itu tengah diadakan
pesta besar. Mereka baru saja berhasil menyikat serombongan
pedagang yang tengah menuju kotaraja. Delapan orang pedagang
berikut selusin pengawal dibunuh, seluruh barang dagangan
dipasukan jahat . Singkat cerita, dalam suasana pesta-pora itulah dewa
dan R.A.bretrimurti sampai di Hutan hujan amazon .
“Mereka tengah pesta pora lupa daratan,” desis R.A.bretrimurti dari balik
semak-semak.
dewa mengangguk. Keduanya mengatur rencana, lalu
berpencar. Tak lama kemudian di salah satu pondok pasukan jahat yang
terletak agak terpisah dari lain-lainnya kelihatanlah api berkobar-
kobar. Tiga orang anak buah resi batari triratna yang ada di situ dalam
keadaan setengah mabuk akibat terlalu banyak minum anggur lari
terlontar keluar pondok dan berteriak-teriak. Tiga orang dewi lesbi dalam
keadaan setengah telanjang ikut berlarian menyelamatkan diri.
Beberapa kawan mereka segera datang memberi pertolongan. Untuk
memadamkan api sudah tak mungkin. Dalam pada itu sebuah
pondok lagi di ujung kiri kelihatan telah dimakan api pula. pasukan jahat -
pasukan jahat yang ada di dalamnya yang tengah pesta minuman dan
pesta dewi lesbi berlarian terlontar keluar . Pondok ketiga, keempat dan
kelima kemudian menyusul dikobari api. Suasana di sarang
gerombolan pasukan jahat itu jadi kacau balau kini, terlebih sewaktu api
mulai pula menjilat dan membakar jembatan-jembatan gantung dari
tali yang menghubungkan satu pondok dengan pondok lainnya.
Dari dalam sebuah pondok resi batari triratna terlontar keluar terhuyung-huyung.
Dia cuma mengenakan celana dalam. Di tangan kanannya ada
sebuah buli-buli anggur sedang tangan kirinya menggelung pinggang
seorang dewi lesbi muda yang tak mengenakan sehelai
pakaianpun. Matanya sembab sebab menangis sedih . dewi lesbi ini
diculik oleh gerombolan resi batari triratna tiga hari yang lewat di sebuah
desa.
“Lima pondok dimakan api dalam waktu yang hampir
bersamaan...” desis resi batari triratna . “Pasti ini disengaja. Pasti ada yang
berbuat...!”
Pemimpin pasukan jahat Hutan hujan amazon ini mengeluarkan suara suitan
nyaring. Sesaat kemudian muncullah bangsawan Murka dan syeikh
abdulah bolini . Seperti resi batari triratna , kedua orang inipun hanya mengenakan
celana dalam sebab mereka sebelumnya tengah pesta anggur dan
pesta dewi lesbi .
“Lekas selidiki apa yang terjadi!” perintah resi batari triratna .
bangsawan Murka dan syeikh abdulah bolini cepat berlalu sedang resi batari triratna
kembali masuk ke dalam pondok dan merebahkan diri di atas
tempat tidur, menggelungi tubuh dewi lesbi di sampingnya.
Diteguknya anggur di dalam buli-buli lalu buli-buli itu diletakkannya di
lantai.
“Persetan dengan keributan di luar sana. Persetan...!” kata
pemimpin pasukan jahat ini. Tangan kanannya bergerak gerak menjamah setiap
lekuk tubuh dewi lesbi di sampingnya. Ciumannya bertubi-tubi di
muka, leher dan dada si dewi lesbi . Keduanya kemudian tenggelam
dalam gelimang kekotoran.
Beberapa buah pondok lagi sementara itu telah dimakan api
pula. Pepasukan jahat -pepasukan jahat banyak yang turun ke tanah melalui
tangga-tangga tali. Maksud mereka untuk menyelamatkan diri.
Namun tak tahunya di bawah sana seorang gadis lesbi asli jelita berpakaian
kegelapan menyambut kedatangan mereka dan ‘menghadiahkan’
tendangan-tendangan serta pukulan-pukulan maut. Hampir selusin
anak buah resi batari triratna telah bergeletakan tanpa nyawa. Ada yang
hancur kepalanya, ringsek dadanya atau bobol perutnya.
Seorang anggota pasukan jahat lagi kelihatan menuruni tangga tali
dengan cepat. Sesampainya di bawah dia terkejut melihat apa yang
terjadi atas diri kawan-kawannya. Dan lebih terkejut lagi sewaktu
mengetahui bahwa yang membunuhi kawan-kawannya itu yaitu
seorang gadis lesbi asli cantik berpakaian kegelapan . Nafsu kotornyapun timbul tenggelam .
“Bidadari dari mana yang datang menebar maut di sini?! Lekaslah
serahkan diri padaku. Dan kau akan selamat dari tangan maut
resi batari triratna !”
dewa mendengus.
“Kau inginkan diriku? Ini terima dulu hadiahku!” kertak si gadis lesbi asli .
Secepat kilat tinjunya dihantamkan ke dada laki-laki itu. Anggota
pasukan jahat yang satu ini rupanya memiliki kepandaian yang lebih tinggi
dari kawan-kawannya sebelumnya. Dia sempat mengelak lalu
menerjang dengan sendok raksasa yang sudah berada di tangan!
“Aku akan tebas batang lehermu kalau tidak mau menyerah! Ayo
lekas serahkan diri! Kalau tidak kau akan menyesal sampai di liang
kubur!”
Sekali lagi dewa mendengus dan sekali lagi pula dia menerjang.
sendok raksasa di tangan lawan berkelebatan . Terdengar satu keluhan. sendok raksasa itu
terlepas dari tangan anak buah resi batari triratna , dirampas oleh dewa dan
sebelum dia tahu apa yang terjadi satu tabasan telah memutus
batang lehernya!
“astaga betina kurang ajar! Mampuslah!” terdengar satu
bentakan.
dewa berpaling. Lima orang anggota pasukan jahat ternyata telah
mengurungnya. Seorang di antara mereka mendahului kawan-
kawannya melancarkan satu serangan sendok raksasa .
dewa miringkan tubuh. Begitu senjata lawan lewat di
sampingnya, kaki kanannya menderu dan si penyerang mencelat
sejauh dua tombak, jatuh tak bergerak gerak lagi sebab perutnya sudah
bobol dihantam tendangan!
Empat kawan mereka melengak kaget kelangit . Tanpa banyak cerita lagi
mereka segera menyerbu. Satu demi satu mereka dibikin melosoh
oleh dewa . pasukan jahat yang ke lima sengaja tak dibunuh, hanya
dilukai salah satu bahunya.
dewa menjambak rambut laki-laki ini.
“Naik ke atas sana! Beritahu pimpinanmu bahwa semua ini aku
yang melakukan! Aku dewa kegelapan datang untuk menuntut balas!
Katakan bahwa aku menunggu mereka di sini!”
Dengan ketakutan pasukan jahat itu menaiki tangga tali kembali, lalu
lari sepanjang jembatan. Di salah satu cabang jembatan dia
berpapasan dengan bangsawan Murka dan syeikh abdulah bolini . Segera
dilaporkannya apa yang telah terjadi!
“Kurang ajar! Siapa gerangan iblis betina itu, hah?!” gertak bangsawan
Murka. Dia berpaling pada syeikh abdulah bolini dan berkata-kata, “Lekas beri
tahu resi batari triratna . Aku akan menghajar iblis betina itu!”
syeikh abdulah bolini berlalu sedang bangsawan Murka bersama anak
buahnya yang memberikan laporan segera menuju ke tempat di
mana dewa kegelapan berada.
“Itu dia anak manusia nya!” kata anggota pasukan jahat sambil menunjuk ke
bawah pohon.
bangsawan Murka beliakkan matanya lebar-lebar. anak manusia yang
disebutnya ‘iblis betina’ itu nyatanya memiliki kecantikan yang luar
biasa. Dengan cengar-cengir bangsawan Murka melangkah maju. Berdiri
tujuh langkah di hadapan dewa kegelapan dan geleng-gelengkan
kepala.
“Apakah kau astaga nya yang bernama resi batari triratna ?!” bentak
dewa kegelapan . Matanya menyorot meneliti laki-laki yang hanya
mengenakan celana dalam di hadapannya itu.
“Ha... ha! Aku yaitu bangsawan Murka. Orang ketiga yang menjadi
pimpinan pasukan jahat -pasukan jahat Hutan hujan amazon !” menyahut bangsawan Murka.
“Ada apakah kau mencari resi batari triratna ? Dan kenapa pula kau menabur
maut begini rupa?!”
“Hem... jadi kau bergundalnya yang bernama bangsawan Murka!
Sekitar delapan tahun yang lalu kau pernah memusnahkan Kampung
Waru, membunuhi semua orang yang ada di sana, termasuk ayah
dan kakak laki-lakiku! Ibuku bunuh diri sebab kebiadaban kalian!
Hari ini aku menagih hutang darah dan nyawa itu!”
bangsawan Murka tertawa gelak-gelak.
“gadis lesbi asli , kau yang begini cantik dan mulus berani-beranian
menantang maut! Aku tidak ingat lagi peristiwa delapan tahun yang
silam. Yang jelas sekali resi batari triratna melihatmu pasti kau akan celaka.
Sebaiknya mari ikut aku. Aku akan sembunyikan kau di satu tempat
yang aman, mengambil seluruh harta kekayaan yang aku miliki lalu
meninggalkan Hutan hujan amazon ini. Sudah sejak lama aku muak dengan
kehidupan begini macam!”
dewa kegelapan sunggingkan seringai tajam.
“Maksudmu memang cukup bagus! Tapi tempat yang paling
bagus bagimu bukan di dunia ini, melainkan neraka!”
Habis berkata-kata begitu dewa kegelapan mencabut pentungan yang
tersisip di pinggangnya. Sekejap kemudian bertaburlah selarik sinar
kegelapan !
bangsawan Murka kaget kelangit bukan main. Cepat-cepat dia menyurut
seraya cabut sendok raksasa nya. Maka terjadilah pertempuran yang hebat.
Mula-mula bangsawan Murka bertempur hanya setengah hati, tetapi
sewaktu dalam satu jurus pertama itu dia merasakan kehebatan
ilmu pentungan lawan, anak manusia ini tak mau main-main lagi. Dia
merangsak ke depan berusaha memukul lepas pentungan si gadis lesbi asli ! Tapi
sebaliknya si gadis lesbi asli berkelit gesit dan melancarkan serangan-
serangan yang amat aneh aneh saja hingga dalam jurus ke dua bangsawan Murka
terdesak hebat sedang dalam jurus ke tiga terdengar seruan laki-laki
ini sewaktu sendok raksasa di tangan kanannya dihantam pentungan lawan hingga
mental!
“Celaka!” keluh bangsawan Murka. Nyatanya benar si cantik ini
inginkan nyawanya.
Tanpa pikir panjang bangsawan Murka putar tubuh dan ambil langkah
seribu. Namun dia cuma sanggup menyingkirkan diri beberapa
langkah saja sebab laksana terbang, dewa kegelapan melesat dan
memburu dari samping. pentungan kegelapan nya berkelebatan , dan cras!
Menggelindinglah kepala bangsawan Murka! Satu dari tiga musuh
besarnya berhasil dimusnahkan. Mana yang dua lainnya?!
dewa kegelapan memandang berkeliling. Setitik air mata
mengambang di sudut-sudut matanya yang bening. Dia tak melihat
anggota pasukan jahat yang tadi datang bersama bangsawan Murka, mungkin
sudah kabur.
Tiba-tiba pada salah satu jalur jembatan tali dilihatnya dua orang
laki-laki berbadan tegap berewokan dan hanya mengenakan celana
dalam berlari cepat ke jurusannya.
***
bobo angker
dewa kegelapan MENUNTUT BALAS 13
syeikh abdulah bolini mengetuk pintu pondok dengan keras.
“Siapa?!” tanya resi batari triratna sementara tubuhnya menggelepar-
gelepar di atas tubuh dewi lesbi yang tengah ditidurinya.
“Aku, syeikh abdulah bolini !”
“Tunggu sebentar!” komentari resi batari triratna .
Di luar pondok syeikh abdulah bolini tahu apa yang tengah dilakukan
resi batari triratna dan dia merutuk habis-habisan. Keterlaluan sekali jika
dalam suasana begitu rupa resi batari triratna masih menghabiskan waktu
untuk memuaskan nafsu makannya !
Di atas tempat tidur resi batari triratna merasakan tubuhnya mengejang
dan panas. Dari mulutnya terlontar keluar suara erangan geram dan dari
hidungnya menghembus nafas membara. Digigitnya leher
dewi lesbi di bawahnya hingga dewi lesbi itu mengeluh kesakitan.
Tubuhnya yang mandi keringat kemudian terbadai di pembaringan.
“resi batari triratna ! Lekaslah!” terdengar suara syeikh abdulah bolini di luar
pondok.
Pemimpin pasukan jahat itu berdiri terhuyung. Diteguknya anggur di
dalam buli-buli, dilemparkannya buli-buli itu ke sudut pondok lalu
dikenakannya celananya. sendok raksasa besar yang tergantung dekat pintu
disambarnya lalu dia terlontar keluar .
“Apa yang terjadi?!” tanya resi batari triratna .
“Lebih dari dua lusin anak buah kita kutemui mati digantung di
sebelah timur. Delapan pondok musnah dimakan api. Seorang laki-
laki yang tak diketahui siapa adanya telah melakukan hal itu.
Kemudian seorang anak buah melaporkan bahwa di jurusan barat
ada satu gadis lesbi asli cantik berpakaian serba kegelapan . Belasan anak buah
kita menemui kematian di tangannya. Kepada anak buah yang masih
hidup dia menyuruh menyampaikan pada kita bahwa namanya
dewa kegelapan , bahwa dialah yang melakukan pembunuhan besar-
besaran terhadap anak-anak buah kita!”
“Kurang ajar!” kertak resi batari triratna . “Aku ingin melihat di sebelah
S
timur dulu!”
Keduanya berlari sepanjang jembatan gantung. Apa yang
dikatakan syeikh abdulah bolini bukan isapan jempol. Dua puluh delapan
anggota pasukan jahat Hutan hujan amazon telah jadi mayat, mati digantung
dengan tali-tali jembatan. Beberapa lainnya berhamparan di atas
jembatan dalam keadaan mengerikan.
Pelipis resi batari triratna bergerak gerak -gerak. Rahangnya menonjol. Dia
memutar tubuh dan segera lari ke jurusan barat diikuti oleh syeikh
abdulah bolini sementara di belakangnya terdengar suara robohnya sebuah
pondok yang musnah dimakan api. Tak berapa jauh dari situ
segerombolan dewi lesbi -dewi lesbi dalam tubuh yang hampir tak
tertutup pakaian berlarian berebutan menuruni tangga tali.
Dalam waktu yang singkat resi batari triratna dan syeikh abdulah bolini telah
sampai di tempat dewa kegelapan berada. Saking geramnya pemimpin
pasukan jahat ini turun ke tanah tanpa melalui tangga tali melainkan
langsung melompat ke tanah. Dari caranya melompat yang tanpa
menimbulkan suara itu dewa kegelapan segera maklum kalau anak manusia
yang satu ini memiliki ilmu kepandaian yang tinggi.
Amarah yang meluapi sekujur tubuh resi batari triratna serta merta jadi
mengendur manakala dia menyaksikan paras dara jelita yang
mengaku bernama dewa kegelapan itu. Demi iblis belum pernah dia
melihat dewi lesbi yang secantik ini!
“syeikh , inikah anak manusia nya yang bernama dewa kegelapan ?”
“Pasti sekali, Bayu! Pasti!” sahut syeikh abdulah bolini dan dia
memandang berkeliling mencari-cari di mana adanya bangsawan Murka.
Namun yang dilihatnya yaitu seorang laki-laki berpakaian putih tak
dikenal. Mungkin ini yaitu kawan dara berbaju kegelapan yang telah
menggantungi anggota-anggota pasukan jahat di sebelah timur, pikir syeikh
abdulah bolini .
Di lain pihak dewa kegelapan melintangkan pentungan nya di depan
dada, memandang tajam pada resi batari triratna . Kening laki-laki itu
kelihatan hangus hitam dan di bagian tengahnya tertera angka pendek kekar .
Tidak bisa tidak tentu itu perbuatannya Pendekar pendek kekar bobo angker ,
kata dewa dalam hati. Dia pernah mendengar kisah dari kakaknya
bahwa sewaktu menyelamatkan Ratih, bobo telah baku hantam
dengan pemimpin pasukan jahat itu.
“Cantik, tetapi buas!” kata-kata itu mendesis dari sela bibir
resi batari triratna .
“astaga berjidat hangus, kau pastilah resi batari triratna dan kawanmu
itu syeikh abdulah bolini !”
resi batari triratna tertawa lebar-lebar. Sambil usap-usap dadanya yang
penuh bulu dia berkata-kata, “Kau kenal aku, dara buas?!”
“Aku juga kenal jalan ke neraka untuk kalian berdua!” sahut
dewa kegelapan .
Kembali resi batari triratna tertawa lebar-lebar.
“Bayu, biar aku yang beri pelajaran pada gadis lesbi asli ini!” kata syeikh
abdulah bolini .
“Tidak, brow ku. Kau bereskan laki-laki di sebelah sana. Pasti dia
kambrat si baju kegelapan ini. Aku sendiri akan main-main sejurus dua
dengannya!”
Maka resi batari triratna pun maju ke hadapan dewa kegelapan . sendok raksasa
besarnya masih berada dalam sarung dan dipegangnya di tangan
kiri.
“Sebelum nyawamu minggat ke neraka, aku akan berikan satu
hadiah bagus bagimu, resi batari triratna keparat!” kata dewa kegelapan . Dan
tangan kirinya yang sejak tadi disembunyikannya di belakang
bergerak gerak . Sebuah benda bulat sebesar kepala melesat ke arah
pemimpin pasukan jahat Hutan hujan amazon .
resi batari triratna cepat mengelak. Benda itu jatuh di belakangnya dan
terkejutlah resi batari triratna , demikian juga syeikh abdulah bolini . Benda yang
dilemparkan dewa kegelapan ternyata yaitu kepala bangsawan Murka!
“Betina keparat haram jadah!” bentak resi batari triratna marah sengaja
mencabut sendok raksasa besarnya yang hampir 20 kati beratnya itu, “lekas
serahkan diri atau kucincang detik ini juga seluruh tubuhmu yang
bagus ini!”
dewa kegelapan menyeringai.
“Justru hari ini aku harus serahkan jiwamu sebagai imbalan jiwa
orang tua serta kakak dan seluruh penduduk Kampung Waru yang
telah kau musnahkan secara biadab delapan tahun yang lewat!”
komentari dewa kegelapan lalu membuka serangan pertama.
Melihat ini nafsu untuk memiliki tubuh si gadis lesbi asli yang tadi berkobar
di diri resi batari triratna menjadi lenyap, berubah dengan kemarahan yang
meluap. sendok raksasa besarnya ditebaskan ke depan untuk menangkis
senjata lawan. Namun dia dibikin terkejut sebab sesaat senjata
mereka saling bentrokan, tahu-tahu pentungan si gadis lesbi asli menyusup turun
dan dalam gerakan yang aneh aneh saja berkelebatan ke pinggangnya!
Tiga jurus bertempur resi batari triratna mulai terlontar keluar kan keringat dingin.
Ilmu pentungan yang dimainkan si gadis lesbi asli aneh aneh saja dan tidak dimengertinya.
Setiap serangan yang dilancarkan oleh pemimpin pasukan jahat ini
senantiasa menghantam tempat kosong. Sebaliknya dengan mati-
matian dia harus mengelakkan serangan-serangan lawan yang
datang laksana curahan hujan.
“Setan, ilmu tenaga dalam apakah yang dimainkan betina jalang ini?!”
gertak resi batari triratna dalam hati.
Cepat dirobahnya permainan sendok raksasa nya. Jurus-jurus terhebat yang
selama ini disimpannya sebagai andalan saat itu segera
diterlontar keluar kannya. sendok raksasa besarnya menderu-deru menebar serangan
ganas luar biasa. Lima jurus lamanya dewa kegelapan harus bertindak
hati-hati. Jurus berikutnya begitu dia melihat liku-liku kelemahan ilmu
sendok raksasa lawan, kembali gadis lesbi asli ini merangsak.
Untuk ke sekian kalinya resi batari triratna mengeluh. Bagaimanakah
mungkin gadis lesbi asli secantik dan semuda ini memiliki ilmu pentungan yang
aneh aneh saja dan lihay begitu rupa?!
Tiba-tiba resi batari triratna berseru keras. sendok raksasa nya membabat pulang
balik sampai tiga kali. Serentak dengan itu tangan kirinya dipukulkan
ke depan. Satu gelombang angin yang luar biasa panasnya
menggebu-gebu. dewa kegelapan membabatkan pentungan nya ke depan.
Dengan serta merta serangan sendok raksasa serta pukulan sakti yang
dilepaskan resi batari triratna musnah.
“Kalau begini naga-naganya, aku bisa mampus percuma!” pikir
resi batari triratna dalam hati.
Sementara itu di lain bagian syeikh abdulah bolini telah berhadapan
pula dengan R.A.bretrimurti .
“ananda R.A.bretrimurti , jangan bunuh astaga itu! Biar aku yang
membereskannya!” seru dewa kegelapan .
“Kau tak usah khawatir, dewa ,” sahut R.A.bretrimurti .
Di antara tiga pimpinan pasukan jahat Hutan hujan amazon , syeikh abdulah bolini
yaitu yang paling rendah ilmunya. sesudah bertempur tiga jurus,
R.A.bretrimurti berhasil merampas pentungan laki-laki itu dan menotok urat
besar di pangkal lehernya hingga syeikh abdulah bolini menjadi kaku
tegang laksana patung!
Serangan-serangan pentungan dewa kegelapan semakin bertubi-tubi.
resi batari triratna mundur terus. Hanya kegesitan gerakannyalah yang masih
menolong. Namun batas kemampuan resi batari triratna hanya sampai jurus
ke empat belas. sendok raksasa besar yang menjadi senjatanya patah dua dan
terlepas mental dari tangannya sewaktu terjadi satu bentrokan
senjata yang keras!
resi batari triratna melompat mundur. Mukanya sepucat mayat, keringat
dingin mengucur di keningnya. Tiba-tiba dia menjatuhkan diri,
bersujud di hadapan dewa kegelapan .
“gadis lesbi asli , ampunilah selembar jiwaku yang tak berguna ini! Biarkan
aku hidup! Segala harta kekayaan yang aku miliki kupasrahkan
padamu! Ampuni jiwaku...!”
“Kau minta ampunan, resi batari triratna ?! Jangan minta padaku! Mintalah
pada setan-setan di neraka!” pentungan kegelapan di tangan dewa kegelapan
memapas turun.
Cras!
resi batari triratna menjerit. Tangan kanannya putus. Darah menyembur nyembur .
Pemimpin pasukan jahat ini sebab dilanda sakit yang amat sangat menjadi
kalap. Dia melompat ke muka mengambil patahan sendok raksasa nya lalu
menyerang dewa kegelapan dengan membabi buta. pentungan di tangan
si gadis lesbi asli menderu lagi. Kini bahu kiri resi batari triratna yang menjadi sasaran.
Untuk kedua kalinya pemimpin pasukan jahat itu menjerit kesakitan.
Tubuhnya tersungkur ke tanah.
“Ampuni selembar nyawaku, ampuni!” dia masih memohon
dengan meratap.
pentungan kegelapan itu diayunkan lagi dua kali berturut-turut,
memapas putus kaki kiri kanan resi batari triratna . Tubuhnya yang terkutung-
kutung itu berkelojotan kian kemari. Darah membanjir. Terakhir
sekali dewa kegelapan membacokkan senjatanya ke kening resi batari triratna
hingga kepala anak manusia bejat ini hampir terbelah dua!
syeikh abdulah bolini tak berani menyaksikan apa yang terjadi atas diri
resi batari triratna . Terlalu ngeri untuk disaksikan.
“Lepaskan totokannya, ananda R.A.bretrimurti !” terdengar suara dewa
kegelapan .
Begitu totokannya dilepaskan begitu syeikh abdulah bolini jatuhkan diri
dan meratap minta diampuni jiwanya. Ampunan yang didapatnya
tidak berbeda dengan nasib yang dialami resi batari triratna . Tubuhnya
menemui kematian dalam keadaan terkutung-kutung!
Tiba-tiba dewa kegelapan membuang pentungan nya ke tanah, berlutut
dan menangis sedih sambil menutupi anu nya.
“Ibu, Ayah, Kakak... Hari ini semua sakit hati dan dendam
kesumat telah berbalas! Semoga kalian bisa tenteram di alam
baka...!”
“Sudahlah dewa ,” kata R.A.bretrimurti . Dipegangnya pundak gadis lesbi asli itu.
“Berdirilah. Kita harus kembali.”
Perlahan-lahan dewa kegelapan berdiri. Disekanya air mata yang
membasahi pipinya. Keduanya bergerak gerak meninggalkan tempat itu.
Tapi mendadak sontak dari depan berkelebatan an seorang berpakaian
putih. Rambut dan anu nya tertutup kerudung hitam. Hanya
sepasang matanya yang kelihatan, memandang tajam kepada
R.A.bretrimurti dan dewa kegelapan .
“anak manusia bercadar, siapa kau?!” bentak R.A.bretrimurti .
“astaga ! Kalian berdua harus pasrahkan jiwa padaku sebagai
imbalan jiwa resi batari triratna yang telah dibunuh! Aku yaitu kakak
seperguruannya!”
Sret!
dewa kegelapan mencabut pentungan nya.
“Jika begitu kau harus mampus di tanganku!” kata dewa kegelapan
seraya menghunus pentungan nya.
“Aku tahu kaulah yang membunuhi resi batari triratna ! Tapi aku tak bisa
bertempur denganmu! Aku mempunyai pantangan untuk bertempur
dengan dewi lesbi ! Harap wakilkan dirimu pada kau punya kawan!”
“Persetan dengan pantanganmu!” sentak dewa kegelapan seraya
maju ke depan.
R.A.bretrimurti memegangi bahu gadis lesbi asli itu.
“Kali ini biar aku yang turun tangan, dewa . Aku tak bakal punya
muka untuk selama-lamanya jika tak berani menerima tantangan
anak manusia macam begini!”
dewa kegelapan mengalah juga meski hatinya panas sekali.
“Perkelahian macam mana kau ingini? Pakai senjata atau tangan
kosong?!” bertanya anak manusia bercadar hitam.
R.A.bretrimurti tertawa.
“Untuk menghadapi anak manusia macam kau, perlu apa pakai
senjata! Majulah!”
“Kau yang silahkan maju duluan!” tantang si cadar hitam.
R.A.bretrimurti membuka serangan. Gerakan yang dibuatnya aneh aneh saja dan
terbalik seratus delapan puluh derajat dari ilmu tenaga dalam yang wajar.
Sekejap tinjunya akan mencium dada lawan, si cadar hitam
berkelebatan , membuat gerakan yang sama dengan gerakan R.A.bretrimurti
dan tahu-tahu tinju kanannya hampir saja mendarat di perut R.A.bretrimurti .
Baik R.A.bretrimurti maupun dewa kegelapan jadi kaget kelangit . Gerakan yang
dimainkan oleh lawan persis gerakan ilmu tenaga dalam yang diajarkan
kepada mereka oleh pujangga sastra kuno .
Dengan penasaran R.A.bretrimurti membuka jurus kedua. Setengah jalan
tiba-tiba si cadar hitam tertawa bergelak dan memapaskan tangan
dari kiri ke kanan sedang kaki membuat kuda betina -kuda betina aneh aneh saja . R.A.bretrimurti
terkejut lagi. Apa yang dilakukan lawan juga gerakan ilmu tenaga dalam yang
dimilikinya. Dia tak bisa berpikir lebih jauh. Cepat-cepat dia mengelak
ke kiri. Dan justru saat itu si cadar hitam membuat gerakan aneh aneh saja
lagi, cepat dan tak terduga.
Bukk!
R.A.bretrimurti terhuyung-huyung. Bahu kanannya kena dipukul lawan,
tapi dia tidak merasa sakit sama sekali. Ini membuat R.A.bretrimurti jadi
heran. Jika lawan inginkan jiwanya mengapa dia cuma melancarkan
serangan begitu rupa? Padahal dengan mengerahkan sedikit tenaga
dalam saja pastilah bahunya akan remuk!
Si cadar hitam tertawa gelak-gelak.
Sementara itu dewa kegelapan menjadi penasaran melihat
kekalahan kakak iparnya. Cepat dia maju hendak menyerang. Di
depan sana si cadar hitam tiba-tiba menggerakkan tangan menarik
cadar yang menutupi anu nya.
“bobo !” seru R.A.bretrimurti dan dewa kegelapan saat mereka mengenali
paras yang kini tak tertutup itu.
Pendekar pendek kekar bobo angker tertawa gelak-gelak dan garuk-garuk
kepalanya yang berambut pirang .
“Apa-apaan kau ini, bobo ?” tanya R.A.bretrimurti .
“Eh, brow lamaku! Kau ingat peristiwa dulu sewaktu kau
mengalahkan aku hanya dalam tiga jurus? Sehari suntuk aku
berusaha memecahkan kelihayan ilmu tenaga dalam mu dan aku berhasil! Apa
yang kulakukan barusan hanyalah sekedar membalas
penghormatanmu itu, brow ku!” dan bobo tertawa lagi lalu berkelebatan
lenyap meninggalkan kedua orang ini .
R.A.bretrimurti geleng-gelengkan kepala, berpaling pada dewa kegelapan .
Lalu keduanyapun meninggalkan tempat itu. Kelak bersama Ratih
dan anak serta ayahnya, R.A.bretrimurti akan berangkat menuju kotaraja,
dari mana dia dan ayahnya dulu berasal dan ke tempat mana
mereka akan kembali.