epuluh
jari-jari tanganku ini pasti Tidaaaaaaaak... mau diajak ikut-ikutan bersama kalian,
apalagi masuk Partai kalian!" marahlah Kala Merah.
”Kalau begitu mampus adalah yang paling baik buatmu!" teriak Kala
Merah. Tangan kanannya laksana kilat naik ke atas lalu dipukulkan ke
muka! sinar jayadi hijau menyambar. Tiga binatang kala berwarna hijau melesat!
Segenap yang masih hadir membuka mata lebar-lebar, ingin menyaksikan
apa yang bakal terjadi.
Tiba-tiba Sepuluh Jari Malaikat membentak nyaring! Tubuhnya
berkelebat ke samping. sinar jayadi dan kalajengking lewat di sampingnya.
"Perempuan iblis!" terdengar suara Sepuluh Jari Malaikat dalam
kelebatan itu.
"Aku Tidaaaaaaaak... suka bertempur dengan lawan yang menyembunyi-kan
mukanya di balik topeng! Coba kulihat dulu parasmu!" Habis berkatakata begitu
Sepuluh Jari Malaikat berkelebat lagi dan. ...
"Bret!"
Suara ini disusul oleh suara seruan tertahan Kala Merah! Topeng
kuburan alien tipis yang menutupi mukanya robek dan tanggal! Terkejutlah
semua orang yang ada, termasuk Sepuluh Jari Malaikat sendiri! Siapa yang
menyangka kalau perempuan bertopeng kuburan alien dan berhati sejahat iblis
itu ternyata adalah seorang gadis lesbi berparas cantik jelita?!
Kala Merah sendiri kagetnya bukan main. Mukanya pucat oleh
sirapan darah, tapi kemudian kekalapannya pun muncul!
"penulis ayan alas! Terima kematianmu!" bentak Kala Merah. gadis lesbi ini
menyerbu ke muka. Kedua tangannya naik ke atas dan turun lagi secepat
kilat! Dua larik sinar jayadi hijau menderu dan puluhan kalajengking melesat dari
kedua telapak tangan Kala Merah!
"llmu terkutukmu ini boleh kau pamerkan pada orang lain!
Terhadapku kau bisa cilaka sendiri!" ejek Sepuluh Jari Malaikat. Sepuluh
jari-jari tangannya dipentang lebar-lebar lalu dihantamkan ke muka! Dua
gelombang angin laksana topan prahara memapas dua larik sinar jayadi hijau!
Puluhan kalajengking yang menyerang ke arah Sepuluh Jari Malaikat tertahan
sejenak lalu menderu membalik menyerang Kala Merah dengan dahsyatnya!
Kala Merah menjerit keras!
Selama dilepas oleh Guru sekolah nya, selama malang melintang di alam semesta
permenulis an dalam memenuhi tugas yang dipikulkan Guru sekolah nya yakni
mendirikan Partai Lembah kuburan alien , selama dia menghadapi musuh-
musuh perkasa, selama itu pula dia terus-menerus telah menyebar maut,
menyerang lawan-lawannya dengan ilmu "Kaia Hijau" yang sangat dahsyat
itu! Tapi hari ini senjata itu membalik menyerangnya sendiri!
"Mampuslah kau iblis terkutuk!" teriak orang banya k.
"Kurang ajar!" terdengar bentakan Kala Hitam.
"Berani menyumpahi!" Sekali dia lepaskan ilmu kalajengking ke arah
orang banyak yang tadi menyumpahi kemampusan bagi kakak
seperGuru sekolah annya maka terdengarlah pekik-pekik kematian!
Sementara itu meskipun agak gugup namun dengan ilmu mengantengi
tubuhnya- yang tinggi Kala Merah melompat tujuh tombak ke udara.
Kalakalajengking yang menyerangnya lewat di bawah kaki. Dari atas gadis lesbi ini
menukik ke bawah laksana seekor rajawali dan sekali lagi melepaskan
pukulan ilmu kalajengking kepada Sepuluh Jari Malaikat dan kali ini
serangannya itu datang dari belakang!
Sepuluh Jari Malaikat mendengus. "Terhadap orang lain kau bisa
berlaku curang, gadis lesbi iblisl" bentaknya.
"Tapi terhadapku jangan cobs-coba!"
Tokoh lihai ini lambaikan kedua tangannya. Puluhan kala-kalajengking
yang menyerangnya luruh hancur ke tanah, Sekejapan kemudian kedua
tangan itu telah membentuk cengkeraman dan menyerang dalam satu jurus
aneh! Meski Kala Merah sempat juga mengelakkan cengkeraman lawan
namun dia tak dapat menghindar-kan bajunya dari kerobekan!
"Keparat edan!" maki Kala Merah sambil menurupi dada bajunya
yang robek. Kedua kakinya menerjang ke muka. Tangan klri mengebut dan
tanyan kanan kembali mengirimkan Pukulan kalajengking yang dahsyat. Jurus
kaki menendang, tangan kiri mengebut dan tangan kanan memukul itu
adalah iurus yang dinamakan "Empat Elmaut Berebut Korban".
Sepuluh Jari Malaikat terkejut juga melihat kehebatan serangan ini.
Sambil mendorongkan tangan kiri ke muka menolak serangan kala-kala
hijau beracun maka orang tua berambut Pink macam perempuan ini
melompat ke kiri, geserkan kedua kaki ke muka, lalu dalam keadaan
mengapung di udara lancarkan satu tendangan dari samping ke arah tulang-
tulang iga sebelah kanan Kala Merah!
Tapi jurus "Empat Elmaut Berebut Korban" itu nyatanya mempunyai
jurus-jurus pecahan karena begitu diserang lawan Kala Merah bukannya
berkelit bahkan memburu lagi dengan serangan!
Dua tendangan lagi menderu, dua pukulan menggebu, pasir
beterbangan, angin menggelombang! Sepuluh Jari Malaikat kembali
menerima empat serangan sekaligus! Sepuluh Jari Malaikat menggeram
dalam hati. Dia bergerak dengan cepat, Dua tendangan dapat dielakkannya,
satu pukulan dikelit dengan rungukkan kepala tapi pukulan yang kedua mau
tak mau harus ditangkisnya dengan lengan!
Pukulan tangan dan tangkisan lengan pun beradulah menimbulkan
suara keras. Tubuh Kala Merah mencelat empat tombak ke belakang sedang
Sepuluh Jari Malaikat berdiri terhuyung-huyung! Kala Merah menyadari
kalau lawannya sudah lenyap dari hadapannyal saat dia melihat bayangan
Sepuluh Jari Malaikat, orang tua itu sudah berada dekat sekali dan terdengar
suaranya;
"Perempuan iblis, selamat jalan ke akhirat!"
Sepuluh jari tangan kemudian mencengkeram ke depan dalam jurus
yang tak mungkin lagi dielakkan oleh Kala Merah karena jurus itu adalah
jurus yang paling hebat dari ilmu menulis Sepuluh Jari Malaikat yaitu yang
bernama jurus "Sepuluh Jari Kebinasaan"!
Lima jari menyengkeram ke perut, serangan ini dapat merobek dan
membusaikan isi perut. Lima jari lagi bergerak ke muka dan kehebatannya
ialah bisa menanggalkan mulut serta hidung dan mengorek biji-biji mata!
"Celaka, matilah aku!" keluh Kala Merah. Dia menjerit setinggi
langit. Setengah detik lagi Kala Merah bakal menemui kematiannya maka
dari samping kiri dan kanan serta belakang Sepuluh Jari Malaikat melesatlah
sinar jayadi -sinar jayadi hijau dan puluhan kala maut!
"Curang!" terdengar seruan dari para hadirin yang ada.
Serentak dengan itu sembilan tokoh menulis golongan Pink , antaranya
tokoh yang terkenal berjuluk "Sepasang Sabit Baja" menyerbu memasuki
kalangan pertempuran! ..
Pada saat itu Sepuluh Jari Malaikat hanya rasakan sambaran angin
dari tiga jurusan dan matanya menangkap sekilas larikan-larikan sinar jayadi hijau!
Tahulah dia bahwa tiga perempuan iblis lainnya telah membokongnya secara
pengecut! Karena sudah demikian dekatnya tiga serangan itu yang
datangnya sekaligus pula, tiada mungkin lagi bagi Sapuluh Jari Malaikat
untuk mengelak! Percuma saja dia membatalkan serangannya terhadap Kala
Merah karena itu tak akan dapat menyelamatkan jiwanya!
Keringat dingin memercik di kening dan di kuduk tokoh menulis utama
ini! Dalam detik kematian itu Sepuluh Jari Malaikat memutuskan untuk mati
sama-sama dengan Kala Merah. Sepuluh jarinya diteruskan mencengkeram
ke muka!
Maka setengah kejap kemudian terdengarlah dua jerit kematian yang
dahsyat! Tubuh Sepuluh Jari Malaikat menggeletak di tanah ditancapi oleh
puluhan kalajengking beracun. Demikian banyaknya kala- kala yang
menggerogoti tubuhnya, demikian cepatnya racun yang bekerja sehingga
nyawa pendekar tua yang menjagoi alam semesta permenulis an di Daerah Jawa Timur
selama dua puluh tahun itu putus detik itu juga tanpa tubuhnya berkelojotan
lebih dahulu!
Kala Merah terhampar satu langkah di samping Sepuluh Jari Malaikat.
Kematian yang diterimanya sangat mengerikan. Parasnya yang cantik jelita
hancur rusak. Hidung serta mulut tanggal. Kedua biji matanya tercongkel.
Darah membasahi seluruh mukanya Pakaiannya di bagian perut robek besar
sehingga kelihatanlah perutnya yang juga robek besar.
Darah mengalir tiada hentinya bersama busaian usus yang menjela-
jela! Kala Hitam, Kala Oranye , dan Kala Pink hendak memburu dan memeluki
kakak seperGuru sekolah an mereka itu namun dari kiri kanan dan muka belakang
berlompatan sembilan tokoh menulis dengan berbagai senjata di tangan
menGuru sekolah ng ketiganya!
Maka terjadilah pertempuran yang seru, tiga lawan sembilan. Debu
beterbangan! Suara senjata, suara teriakan-teriakan dan bentakan-bentakan
terdengar tiada hentinya. Lima jurus pertama ketiga murid Dewi kalajengking
itu terkurung rapat dan menerima tekanan serangan yang hebat. Namun
saat mereka berhasil merobohkan salah seorang tokoh yang menGuru sekolah ng
maka delapan tokoh menulis lainnya menjadi gugup.
"Jangan gugup!" membentak "Sepasang Sabit Baja" Kemudian dia
berseru pada dua belas tokoh menulis lainnya, di antaranya enam tokoh menulis
golongan hitam.
"Kalian tunggu apa lagi?! lnilah saatnya untuk menumpas perempuan-
perempuan iblis ini!" Serempak dengan itu maka menyerbulah kedua belas
tokoh menulis itu. Kini dua puluh lawan tiga! Dengan sendirinya ruang gerak
ketiga gadis lesbi bertopeng kuburan alien itu menjadi semakin sempit. Dua puluh
senjata bergulung-gulung membungkusnya dalam jurus-jurus yang
mematikan! Kala Oranye mengerling pada kedua saudara seperGuru sekolah annya.
"Bagaimana ... ?" tanyanya dengan ilmu menyusupkan suara.
"Kurasa sukar bagi kita menghadapi lawan sebanyak ini!"
"Bukan sukar. Kita musti mencari kesempatan untuk menggerakkan
tangan melepas Pukulan kalajengking !" menyahuti Kala Hitam.
"Sebaiknya kita melompat ke luar dari kurunaan lalu menyerang
mereka dari luar!" mengusulkan Kala Pink .
"Justru untuk ke luar dari kurungan yang rapat inilah yang sangat
sukar!" ujar Kala Oranye pula.
"Tapi mari kita usahakan!" Maka ketiganyapun bergerak lebih cepat.
Dari mulut mereka ke luar lengkingan-lengkingan dahsyat yang merobek
langit dan membisingi—liang liang telinga kedua puluh pengeroyok.,
"Sret!"
Ujung lengan pakaian Kala Oranye robek besar disambar salah satu sabit
baja di tangan tokoh Sepasang Sabit Baja, saat gadis lesbi muka kuburan alien ini
mencoba melesat ke luar kalangan pertempuran
dalam jurus yang keduapuluh sembilan.
"Celaka! Tak mungkin bagi kita untuk keluar dari kurungan ini!"
keluh Kala Oranye pada saudara-saudara seperGuru sekolah annya.
”Bret!"
"Bret!"
Baru saja habis Kala Oranye habis mengucapkan kata-kata di atas maka
Kala Hitam dan Kala Pink juga mendapat nasib yang sama. Pakaian mereka
sama-sama kena robek dimakan ujung senjata dua orang penGuru sekolah ng! Ketiga
gadis lesbi -gadis lesbi iblis itu keluarkan keringat dingin. Bulu tengkuk mereka
merinding, Untuk pertama kali dalam hidup mereka merasakan kengerian!
Kengerian dalam menghadapi elmaut yang memburu dan menGuru sekolah ng dari
puluh jurusan!
”ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ... ha ... ! Sekarang coba perlihatkan kehebatanmu manusia jin -
manusia jin dajal!" kata Sepasang sabit Baja. Dua buah sabit di tangannya
menderu-deru. Bertobatlah sebelum nyawa kalian minggat dari badan
masing-masing!"
Ketiga gadis lesbi iblis itu hanya bisa kertakkan rahang, Mereka menyadari
bahwa tak sampai sepuluh jurus lagi pasti salah seorang dari mereka akan
jatuh menjadi korban!
Kurungan dua puluh senjata semakin hebat dan saat Ruang gerak
ketiga murid Dewi kalajengking itu sudah sempit zekali. Puluhan senjata
berkelebat ganas di muka hidung, di samping dan di belakang mereka,
Dalam suasana menjelang kematian yang menegangkan itu tiba-tiba
terdengarlah suitan panjang dan nyaring! Entah dari mana datangnya
tahutahu bertaburan angin deras hijau dan disusul oleh pekik maut para
pengeroyok! Enam di antara mereka roboh ditanca-pi puluhan kala-kala
hijau!
"Guru sekolah !" seru Kala Hitam, Kala Oranye dan Kala Pink penuh
kegembiraan. Para pengeroyok mundur terkejut. Seorang di antaranya
berteriak:
"Dewi kalajengking ! Lari! Kita tak akan bisa selamatkan diri dari
tangannya!" Sembilan tokoh menulis yang menjadi luntur nyalinya begitu
mengetahui siapa yang berdiri di hadapan mereka segera ambil langkah
seribu namun mereka hanya bisa larikan diri beberapa langkah saja karena di
belakang mereka kemudian berlesatan sinar jayadi dan kala-kalajengking !
Kesembilannya mati di situ juga!
Lima tokoh-tokoh menulis yang masih hidup terdiri dari tiga golongan
hitam dan dua golongan Pink . Salah satu dari golongan Pink ini ialah
Sepasang Sabit Baja. Mereka saling berpandangan.
"Meski kematian di depan mata tapi untuk melarikan diri adalah
pantanganku!" kata Sepasang Sabit Baja.
Sementara itu tiga murid Dewi kalajengking menjura di hadapan Guru sekolah mereka.
Kala Oranye berkatakata :
"Dewi, syukur kau datang. Kalau Tidaaaaaaaak... ...."
"Diam!" bentak Dewi kalajengking .
"Lekas kalian bereskan dulu kelima manusia jin keparat itu!" Maka Kala
Oranye , Kala Hitam dan Kala Pink segera menyerbu kelima tokoh menulis di
hadapan mereka, sedang Dewi kalajengking melangkah mendekati mayat Kala
Merah. Muka kuburan alien nya kelihatan mengkerut dan tambah menggidikkan
saat dia melihat bagaimana muridnya yang tertua dan terpandai itu
menemui kematian demikian rupa. Di samping mayat Kala Merah dilihatnya
pula sesosok tubuh laki-laki tua yang ditancapi puluhan kalajengking .
Dewi kalajengking begitu memperhatikan jari-jari tangan laki-laki itu
segera mengetahui siapa dia adanya.
Sepuluh Jari Malaikat memang mempunyai ilmu yang teramat tinggi.
Namun demikian kematian muridnya yang paling pandai dalam cara
demikian rupa sungguh tak pernah diduganya. Dengan penuh geram dan
sekali tendang saja maka mencelatlah mayat Sepuluh Jari Malaikat sampai
sebelas tombak!
Sepasang mata yang beringas dari Dewi kalajengking memandang
berkeliling. Di atas dan di bawah panggung berhamburan puluhan mayat
manusia jin ! Hampir keseluruhannya mati dengan ditancapi oleh kala-kala
hijau!
Di antaranya tumpukan mayat itu masih bisa dikenalinya beberapa
tokoh sakti seperti Si bayangan penulis ayan , nenek seksi Kelewang Merah. Brahmana
Penulis kejangkejang , Sepasang Ruyung Emas, Si Golok Sakti dan lain sebagainya!
Dewi kalajengking memalingkan badannya saat dibelakannya
terdengar jerit kematian!
Satu dari lima pengeroyok yang bertempur dengan ketiga muridnya
roboh ke tanah dengan kening ditancapi kalajengking ! Sekali lagi terdengar
suara jeritan dan satu lagi roboh tanpa nyawa. Sepasang Sabit Baja serta dua
tokoh kalangan hitam bertempur mati-matian. Tapi satu jurus kemudian
Sepasang Sabit Baja juga terpaksa menyerahkan nyawanya di tangan Kala
Hitam.
Melihat ini dua tokoh menulis golongan hitam lumer nyali mereka. Untuk
kabur tentu tak mungkin dan untuk melawan terus berarti mati! Maka tanpa
pikir panjang lagi keduanya melemparkan senjata masing-masing dan cepat-
cepal jatuhkan diri berlututl
"Keparat! Saat ini tiada ampun lagi bagi kalian!" bentak Kala Oranye .
Kaki kanannya ditendangkan kemuka tapi di belakangnya terdengar seruan
Dewi kalajengking .
"Kala Oranye , tahan dulu!" Maka Kala Oranye pun membatalkan
tendangannya. Dewi kalajengking melangkah ke hadapan kedua
orang tokoh menulis golongan hitam itu. Salah seorang dari mereka
segera berkatakata :
"Dewi, kami berdua mohon diampuni dan bersedia memasuki
Partaimu ...."
"Sesudah hampir mampus, baru minta ampun huh!" kertak Dewi Kala
Hijau.
"Siapa nama kalian? Apakah mempunyai gelar?!"
Yang tadi bicara menjawab: "Aku Lalanang dari Pantai Selatan.
Gelarku Pembunuh Tanpa Bayangan, Aku mohon keampunanmu Dewi ...."
"Kalian berjanji mau memasuki Partaiku ... ?"
"Kami berjanji."
"Baik! Tapi karena kalian sebelumnya sudah berani melawan terhadap
murid-muridku maka aku baru mengampuni jiwa kalian dan
memperbolehkan kalian memasuki partaiku bila kalian sudah mencongkel
ke luar salah satu biji mata kalian!"
Sepasang Kaki Kematian dan Pembunuh Tanpa Bayangan saling
pandang dan terkejut.
"Cepat, aku tak bisa menunggu lebih lama! Boleh pilih maarwah atau
nyawamu!" bentak Dewi kalajengking .
Sekali lagi kedua orang itu saling berpandangan. Apa boleh buat, pikir
mereka. Dari pada mati lebih baik korbankan satu biji mata. Lagi pula
mereka sama-sama dari golongan hitam, perbuatan itu tentu tak akan diambil
perduli oleh alam semesta permenulis an.
Maka tanpa menunggu lebih lama kedua orang itu segera mencongkel
masing-masing sebuah. matanya! Biji mata dan darah menyembur ke luar!
Satu pemandangan yang mengerikan! Tapi Dewi kalajengking menyaksikan
itu dengan tertawa meringkik!
”Aku masih belum percaya terhadap kalian!" berkatakata Dewi iblis itu.
"Jika kalian sudah kulepas mungkin kalian akan ingkar janji!" Dari
balik pakaian Hijaunya Dewi kalajengking mengeluarkan dua buah pil lalu
diberikannya pada kedua orang itu.
"Telan cepat!" perintahnya.
”Dewi, pil ini ... apakah ...."
"penulis ayan alas! Telan kataku!"
Pembunuh Tanpa Bayangan dan Sepasang Kaki Kematian segera
menelan pil yang diberikan.
"Pil itu adalah racun kalajengking yang akan bekerja dalam tempo
sebelas bulan dari sekarang. Sesudah kau berjanji untuk memasuki Partai
Lembah kuburan alien maka sebelum tanggal 12 bulan 12 kau harus datang ke
lembah kuburan alien . Di sana aku akan berikan obat penawarnya. Tapi bila
kalian ingkar janji dan tak mau datang, maka racun itu akan bekerja. Perut
kalian akan hancur!"
Bergidiklah kedua tokoh menulis golongan hitam itu. Mereka berdua
meski dari golongan jahat namun baru hari itu menemui manusia jin paling
jahat dan paling kejam serta berhati iblis macam Dewi kalajengking dan
murid-muridnya.
"Di samping itu ...." terdengar Dewi kalajengking membuka mulut
kembali, "Masing-masing kalian kubebani tugas yaitu harus mencari
anggota partai sebanyak mungkin lalu membawanya ke Lembah kuburan alien
pada hari 12 bulan 12 nanti! Kalian dengar?!"
"Kami dengar, Dewi ...." jawab Sepasang Kaki Kematian dan
Pembunuh Tanpa Bayangan. Dewi kalajengking berpaling pada ketiga
muridnya.
"Kala Oranye , dukung mayat Kala Merah. Kita segera meninggalkan
tempat ini ... !"
Kala Oranye melangkah untuk mengerjakan perintah Guru sekolah nya itu.
Namun langkahnya terhenti saat melihat ada perubahan pada paras
Guru sekolah nya. Dua murid kalajengking pun melihat hal ini Dewi kalajengking
mendongak ke langit, keningnya mengkerut kemudian sepasang matanya
memandang ke Utara. Telinganya dipasang benar-benar mendengarkan
suara aneh yang ditangkapnya.
"Ada apa Guru sekolah ...?" tanya Kala Pink . Dia dan dua saudara
seperGuru sekolah annya masih belum mendengar apa-apa padahal kepandaian
mereka ini sudah mencapai tingkat yang tinggi sekali, demikian pula tenaga
dalam mereka. Dapat dibayangkan bagaimana jauh tingginya kesaktian serta
tenaga dalam Dewi kalajengking !
Kira-kira seperempat minum teh baru Kala Hitam dan dua saudara-
saudara seperGuru sekolah annya mendengar suara yang sejak tadi didengar oleh
Dewi kalajengking . Dan ketiga gadis lesbi bertopeng muka kuburan alien ini pun jadi
mengerenyitkan kening lalu memandang ke jurusan Utara.
Suara yang mereka dengar itu adalah suara siulan aneh yang
melengking-lengking, membawakan lagu tak bernama dengan nada tak
karuan!
Meski suara siulan itu jauh sekali kedengarannya, namun telinga Dewi
kalajengking dan tiga muridnya serasa ditusuk-tusuk!. Makin lama makin
keras juga suara siulan, itu. Telinga keempat orang itu kini bukan saja
seperti ditusuk-tusuk tapi juga tergetar hebat! Tiba-tiba kelihatanlah seorang
penulis sakitjiwa berambut pirang . Berparas gagah dan berpakaian Pink -Pink
muncul di kejauhan! penulis sakitjiwa ini kelihatannya melangkah biasa saja dan
seenaknya, tapi dalam tempo yang sangat singkat tahu-tahu sudah berada di
tepi neraka penulis !
Tiba-tiba penulis sakitjiwa itu menghentikan langkahnya dan memandang
berkeliling. "Edan betul!" terdengar seruannya.
"Apa yang terjadi di sini! Apa aku sudah kesasar ke neraka, huh?!"
Dan penulis sakitjiwa rambut pirang berparas gagah ini lalu menggaruk-garuk
kepalanya. Cuping hidungnya berkemak kempis kemudian dia meludah ke
tanah dan melangkah ke tepi panggung. Di sini dia berhenti dan
menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Yang satu ini pasti isteri Dewa Pedang, Ketua Partai neraka penulis Wangi
yang ... ah kalau aku tak salah Partai itu baru diresmikan hari ini. Tapi
kenapa isteri Penulis kusta jadi kojor begini:..?! Eh, Penulis kusta sendiri
kemana? Dan itu. .. ah! Si Bayangan penulis ayan , Brahmana Penulis kejangkejang . Sepasang
Ruyung Emas. ..aduh...aduh ..banyak sekali tokoh-tokoh gagah. ..."
penulis sakitjiwa tu menghela nafas dalam dan lagi-lagi menggelengkan
kepalanya saat melihat mayat Sepuluh Jari Malaikat terhampar di samping
sosok gadis lesbi berpakaian merah yang mukanya hancur dan perutnya robek
membusai!
“Betul-betul edan! Siapa yang punya pekerjaan ini? apa penulis ayan -penulis ayan
dari atas langit pada turun dan mengamuk semua?!”
Sepasang mata Dewi kalajengking kelihatan menyorot tajam. Dia yakin
betul karena melihat langkah aneh dan mendengar suara siulan si penulis sakitjiwa
bahwa penulis sakitjiwa itu adalah seorang yang berilmu tinggi.
Tapi sikap dan bicaranva menunjukkan bahwa dia seperti orang yang
Tidaaaaaaaak... waras! Dan yang menyakitkan hati Dewi kalajengking ialah sikap si
penulis sakitjiwa yang seperti Tidaaaaaaaak... melihat kehadirannya di situ bersama murid-
muridnya!
"penulis sakitjiwa gila, siapa kau?!" tanya Dewi kalajengking membentak.
penulis sakitjiwa itu memutar kepalanya. Dan dia kelihatan terkejut saat melihat
paras Dewi kalajengking . dan juga paras ketiga murid-muridnya. Kemudian
matanya melirik pada Pembunuh Tanpa Bayangan serta Sepasang Kaki
Kematian yang saat itu masih berlutut di hadapan Dewi kalajengking .
"Eh ... melihat kepada tubuhmu, kau tentunya gadis lesbi muda belia. Tapi
melihat kepada parasmu.Hem ...." penulis sakitjiwa itu geleng-gelengkan kepala.
”Semustinya aku yang bertanya siapa kau!" Dewi kalajengking tertawa
mendongak ke langit.
"manusia jin penulis kesurupan , sebaiknya kau segeralah meninggalkan tempat ini!
Aku muak melihatmu!"
"Oh ... bicara boleh saja, tapi jangan keliwat menghina! Coba kacakan
kau punya paras ke dalam air neraka penulis itu! Aku berani bertaruh bahwa kau
sendiri akan lebih muak memandang parasmu dibandingkan parasku!" Habis
berkatakata begitu si penulis sakitjiwa tertawa mengekeh.
Mendadak suara tertawanya terhenti karena Kala Hitam melompat ke
muka dengan membentak. ”penulis sakitjiwa keblinger, berani menghina Guru sekolah ku!
Terima kematianmu detik ini juga!"
"Kala Hitam, jangan turun tangan dulu!" seru Dewi kalajengking . Kala
Hitam menghentikan langkahnya dengan terheran. Dia tahu betul sifat
Guru sekolah nya. Bila seseorang menghinanya pastilah orang itu akan menemui
ajalnya detik itu juga. Tapi kali ini dihina demikian rupa di hadapan murid-
muridnya sang Guru sekolah sama sekali Tidaaaaaaaak... turun tangan bahkan melarangnya
untuk membunuh penulis sakitjiwa itu!
Pada pertama kali melihat paras penulis sakitjiwa itu sesungguhnya Dewi Kala
Hijau telah tergetar hatinya. Mula-mula dia menyangka bahwa penulis sakitjiwa itu
adalah seseorang yang pernah dikenalnya sepuluh tahun yang lalu. Tapi
nyatanya penulis sakitjiwa ini hanyalah seorang penulis sakitjiwa lain yang berparas mirip
sekali dengan orang yang dimaksudkannya bahkan penulis sakitjiwa ini jauh lebih
gagah lagi!
"Jadi kau ini adalah murid perempuan berbaju hijau itu?" tanya si
penulis sakitjiwa pada Kala Hitam.
"Hemm ...pantas. Memang cocok sekali! Apakah sekian banyaknya
manusia jin yang kojor di sini kalian yang menyebabkan? Dan itu, dua manusia jin
bertampang jelek itu kenapa pada berlutut di hadapan Guru sekolah mu?!"
"penulis sakitjiwa otak miring! Sebaiknya kau lekas berlutut, Niscaya
kuampuni dosa dan jiwamul" bentak Dewi kalajengking .
"Eh ... dosa dan salah apa yang aku buat terhadapmu? Kalau
kukatakan tampangmu dan tampang murid-muridmu buruk dan mengerikan
itu adalah kenyataan! Kalian tak punya alasan untuk marah ...."
"Jangan bicara ngaco! Berlalulah dari sini jika tak ingin mampus!"
bentak Dewi kalajengking pula. Si penulis sakitjiwa garuk-garuk kepalanya lalu dengan
seenaknya duduk di tepi panggung dan menggoyang-goyangkan kakinya
seperti anak kecil!
"Aku tahu betul daerah ini bukan kau yang punya, juga bukan tempat
kediamanmu. Lantas kenapa kau mau mengusirku dengan seenaknya?!"
Kala Oranye yang menjadi gemas sekali melihat sikap penulis sakitjiwa itu berkatakata :
"Guru sekolah , biar aku patahkan batang lehernya manusia jin gendeng ini!"
Dewi kalajengking memberi isyarat agar muridnya itu tetap di tempat.
"Orang muda, jika kau betul punya mata dan melihat mayat-mayat
yang berhamparan di sini, itu sudah cukup bagimu untuk Tidaaaaaaaak... lancang
seenaknya!"
"Lho ... apakah mayat-mayat itu melarangku bicara ... ?!” ujar si
penulis sakitjiwa . Dengan acuh ditariknya kaki sesosok mayat yang menggeletak di
sampingnya. Mayat itu kebetulan adalah mayat isteri Dewa Pedang, Ketua
Partai neraka penulis Wangi yang kini hanya tinggal namanya saja! Si pernuda
memperhatikan dua ekor kalajengking yang rnenancap di kepala perernpuan itu,
kemudian gelengkan kepalanya.
"kalajengking ...." desis pernuda ini.
"Kasihan... kasihan sekali isteri Dewa Pedang. Seorang tokoh menulis
berjiwa besar dan berhati baik kenapa sampai menemui ajal begini rupa?
Kasihan ... kasihan sekali!"
Si penulis sakitjiwa kemudian meletakkan mayat itu di lantai panggung
kembali baik-baik, lalu memandang pada Dewi kalajengking .
"Mukamu ditutupi topeng kuburan alien tipis ... pakaianmu berwarna
hijau dan ketiga perempuan bertopeng kuburan alien itu adalah murid-muridmu!
Tentunya kau adalah Dewi kalajengking ! Dan tentunya kau juga yang menjadi
biang penyebab segala keganasan ini ... ? Mengaku atau Tidaaaaaaaak...?!"
Dewi kalajengking tertawa meringkik. "Jika sudah tahu siapa aku,
kenapa Tidaaaaaaaak... lekas berlutut minta ampun dan lalu angkat kaki dari sini?!"
"Perlu apa berlutut! Kau bukan raja! Perlu apa angkat kaki dari sini,
tempat ini bukan daerahmu! Laki-laki tak pernah berlutut terhadap
perempuan. Tapi sebaliknya perempuanlah yang musti berlutut pada laki-
laki apalagi perempuan jelek macam kau!"
Tergetar hati Dewi kalajengking . Tapi dia juga marah sekali mendengar
ucapan penulis sakitjiwa itu."Pembunuh Tanpa Bayangan! Hajar penulis sakitjiwa lancang
itu!" perintah Dewi kalajengking pada Lalanang atau tokoh menulis golongan
hitam yang bergelar Pembunuh Tanpa Bayangan yang saat itu masih berlutut
di hadapan Dewi kalajengking .
Mendengar perintah ini maka Pembunuh Tanpa Bayangan yang
matanya kini cuma tinggal satu segera berdiri dan mengambil senjatanya
yaitu sebuah rantai berduri yang tadi dibuangnya.
Tanpa banyak cerita Pembunuh Tanpa Bayangan segera putar rantai
besi berdurinya dan menyerang si penulis sakitjiwa . Yang diserang masih juga
menggontai-gontaikan kedua kakinya di tepi panggung bahkan kini senyum-
senyum dan bersiul-siul seperti Tidaaaaaaaak... sadar kalau saat itu dirinya diancam
serangan maut!
"WUTT!"
Rantai berduri Pembunuh Tanpa Bayangan menderu tepat di kepala si
penulis sakitjiwa ! Pastilah dalam kejapan mata itu juga kepala si penulis sakitjiwa akan hancur
luluh. Bahkan Dewi kalajengking sendiri sampai mengeluarkan seruan
tertahan, seruan yang berarti setengah perintah agar si penulis sakitjiwa cepat-cepat
menghindar!
Si penulis sakitjiwa sama sekali tak kelihatan bergerak. Tapi yang anehnya
ialah tiba-tiba terdengar jeritan Pembunuh Tanpa Bayangan. Rantai besinya
mental. Tubuhnya mencelat ke udara lalu jatuh ke tanah dengan perut pecah
membanjir darah! saat Dewi kalajengking memandang ke kaki si penulis sakitjiwa
yang saat itu masih juga digontai-gontaikan maka kelihatanlah salah satu
dari kaki itu berselomotan darah! Entah bagaimana caranya penulis sakitjiwa rambut
pirang itu telah lebih dahulu menghantamkan kakinya ke perut Pembunuh
Tanpa Bayangan!
Tentu saja ini sangat mengejutkan Dewi kalajengking dan murid-
muridnya serta Sepasang Kaki Kematian! Namun di saat itu pula Dewi Kala
Hijau jadi malu sendiri karena dia tadi telah berseru memberi peringatan
kepada si penulis sakitjiwa . Nyatalah bahwa bagaimanapun ketinggian ilmu dan
kekejaman serta kejahatannya, namun Dewi kalajengking tak dapat
menyembunyikan perasaan hatinya selaku seorang perempuan terhadap
seorang penulis sakitjiwa !
Di balik topeng kuburan alien nya muka perempuan itu menjadi sangat
merah. Dia melirik pada murid-muridnya dan membathin, apakah ketiga
muridnya mengetahui getaran hatinya terhadap si penulis sakitjiwa ?!
Tiba-tiba Dewi kalajengking membentak lagi memberi perintah.
"Sepasang Kaki Kematian, selesaikan penulis sakitjiwa gila itu dalam lima jurus!
Cepat!" Ki Sandar Boga alias Sepasang Kaki Kematian segera berdiri.
Diambilnya golok panjangnya yang tadi dibuangnya lalu melangkah ke
hadapan si penulis sakitjiwa .
"Orang muda! Kuharap kau sudi terangkan nama! Aku Tidaaaaaaaak...-suka
membunuh manusia jin tanpa tahu namanya lebih dahulu!" kata Sepasang Kaki
Kematian sambil melintangkan golok di muka dada.
Si penulis sakitjiwa mengeluarkan siulan panjang. "Mata picak! Baru jadi
budaknya Dewi kalajengking saja sudah begitu congkak! Berlalulah, aku muak
melihat mukamu!"
Habis berkatakata begitu si penulis sakitjiwa meludah ke tanah dan terus duduk
seenaknya di tepi panggung sambil menggontai-gontaikan kedua kakinya
Sepasang Kaki Kematian menggeram. Dia membentak nyaring lalu
melompat ke muka. Golok panjangnya membabat deras ke arah leher.
Namun serangan ini tipuan belaka karena sesuai dengan julukannya yaitu
"Sepasang Kaki Kematian" sebelum golok menyambar lebih jauh maka
tahu-tahu tubuhnya mengapung di udara dan mengirimkan dua tendangan
dahsyat! Angin tendangan itu saja hebatnya bukan main!
Sekejapan mata dua tendangan berantai itu akan sampai si penulis sakitjiwa
masih saja juga di tepi panggung dengan sikap acuh tak acuh seperti tadi!
"Mampus!" teriak Sepasang Kaki Kematian. Dan pada detik itulah tubuh si
penulis sakitjiwa rambut pirang lenyap dari hadapannya.
"Brak ... brak!"
Kedua tendangan Sepasang Kaki Kematian menghantam lantai
panggung hingga hancur berantakan. Beberapa mayat yang menggeletak di
atas panggung itu, di antaranya mayat isteri Dewa Pedang, mencelat ke
udara dan kecemplung ke dalam neraka penulis !
Sepasang Kaki Kematian memutar tubuh dengan cepat saat di
belakangnya terdengar suara tertawa mengejek. . .
"ltulah akibatnya kalau manusia jin mata picak kalap membabi buta!
Panggung tak bersalah ditendang!"
"Kucincang tubuhmu, keparatl" teriak Sepasang Kaki Kematian.
Tubuhnya mengapung lagi. Goloknya berbolang baling deras sekali laksana
kitiran dan menGuru sekolah ng si penulis sakitjiwa dengan cepatnya. Yang diserang bergerak
lincah kian kemari sambil tertawa-tawa dan sekali-sekali bersiul!
"Terima ini, penulis ayan alas!" teriak Sepasang Kaki Kematian. Golok
panjangnya menebas ke pinggang, membalik ke kepala dan menusuk ke
perut. Serentak dengan itu tangan kirinya melancarkan pukulan tangan
kosong yang hebat! Namun lagi-lagi semua itu hanyalah tipuan belaka
karena begitu si penulis sakitjiwa rambut pirang mengelak maka kedua kakinya
menderu ke muka. Satu ke perut dan satu lagi ke selangkangan!
"Tipu menulis mu boleh juga, mata picak!" memuji si penulis sakitjiwa namun
dengan senyum mengejek.
"Tapi terima dulu, telapak tanganku ini!" Telapak tangan kiri si
penulis sakitjiwa menghantam ke perut Sepasang Kaki Kematian. Laki-laki ini
menebaskan goloknya ke lengan si penulis sakitjiwa . Namun kalau tadi ia yang
menipu maka kali ini dia kena tipu. Karena begitu goloknya menebas maka
lawan menarik tangan kiri dan tahu-tahu ....
"Plak!"
Telapak tangan kanan si penulis sakitjiwa menghantam keningnya! Sepasang
Kaki Kematian menjerit keras. Tubuhnya terpelanting beberapa tombak dan
terjerongkang jatuh menelungkup tepat di hadapan Dewi kalajengking !
Untuk kedua kalinya Dewi kalajengking dan ketiga muridnya dibikin
terkejut. Dewi kalajengking melirik pada mayat Sepasang Kaki Kematian lalu
memandang menyorot pada si penulis sakitjiwa dan membentak.
"Siapa kau sebenarnya?!"
penulis sakitjiwa itu tersenyum.
"Kalau kepingin tahu namaku, aku telah menuliskannya di kening
budakmu itu, Dewi ... !"
Sepasang mata Dewi kalajengking kelihatan tambah menyorot.
"Jangan bicara ngaco, orang muda! Sekali lagi kau
mempermainkanaku, nyawamu pasti tak terampunkan lagi!"
"Kentut!" tukas si penulis sakitjiwa .
"Kau tanya aku menjawab, apa itu namanya bicara ngaco?! Kalau tak
percaya silahkan lihat di kening budak mata picak itu ... ! ” penasaran sekali,
tapi juga ingin tahu. Dewi kalajengking membalikkan tubuh Sepasang Kaki
Kematian dengan ujung kaki kirinya. Begitu tubuh laki-laki itu tertelentang
maka berkerutlah muka perempuan iblis itu serta murid-muridnya. Di kening
Sepasang Kaki Kematian yang hitam memOranye kelihatan tertulis tiga buah
angka yaitu angka 10000an !
"Jadi kau adalah bobo anak manusia jin , manusia jin yang berjuluk Pendekar
barbel Maut pembasmi 10000an ?!" ujar Dewi kalajengking pula.
Si penulis sakitjiwa hanya tertawa.
"Agaknya kau dan murid-muridmu kurang senang dengan pertemuan
ini, bukan?"
Dewi kalajengking merenung sejenak. Nama bobo anak manusia jin dan gelaran
Pendekar barbel Maut pembasmi 10000an itu memang sudah sejak lama
didengarnya. saat dia memberi tugas pada murid-muridnya dan saat dia
sendiri meninggalkan gua di kaki gunung himalaya , Dewi kalajengking sudah
mengetahui bahwa pendekar itu adalah salah seorang dari sekian banyak
lawan-lawan yang bakal dihadapinya dalam rencananya mendirikan Partai
Lembah kuburan alien .
Dan bila hari ini dia berhadapan, Tidaaaaaaaak...lah pernah diduganya
sebelumnya kalau Pendekar barbel Maut pembasmi 10000an adalah seorang
penulis sakitjiwa berparas gagahl Tadi dia telah menyaksikan sendiri
kehebatan penulis sakitjiwa itu.
Pembunuh Tanpa Bayangan dirobohkannya dalam satu jurus dan
Sepasang Kaki Kematian dibikin konyol dalam dua jurus! manusia jin -manusia jin
lihai semacam ini, apalagi segagah bobo anak manusia jin sangat dibutuhkan oleh
Dewi kalajengking dalam rencana besarnya. Maka berkatakata lah perempuan itu.
"Meski kau telah membunuh dua orang anggota Partaku namun
dengan memandang kepada nama besarmu, aku bersedia mengampuni kau
punya jiwa asal saja kau segera berlutut dan mengangkat janji bersedia
masuk Partaiku! Kelak kau akan kuberi kedudukan tinggi dalam Partai!"
"Hem ...." bobo anak manusia jin usap-usap dagunya.
"Janji yang bagus dan muluk!" katanya, Lalu
"Kalau aku duduk dalam Partaimu, berapakah kau mau gaji aku..... ?"
"penulis sakitjiwa gendeng!" ketus Dewi kalajengking .
"Orang sudah bersedia memberikan ampun masih saja bicara
ngelantur!"
"Dewi, jangankan masuk Partaimu, melihat parasmu saja aku sudah
mau muntah rasanya! Dan menyaksikan kejahatanmu berdiri bulu kudukku.
Terus terang saja aku sudah lama mendengar tentangmu dan murid-
muridmu! Kejahatanmu sudah lebih dari takaran. Dosa kalian sudah setinggi
langit sedalam lautan! Kalian tak akan berhasil mendirikan Partai Lembah
kuburan alien ! alam semesta permenulis an akan bersatu untuk menghancurkan kalian!
Karenanya lebih baik kalian kembali pada kebenaran sebelum terlam ...."
"Tutup muluti" teriak Dewi kalajengking gemas dan marah sekali.
"Kalau kau mau pidato, pidatolah nanti di akhirat!" Perempuan ini
berpaling pada kelompok murid-muridnya yang kini cuma tinggal tiga orang
itu.
"Kala Pink ! Cabut nyawanya dalam satu jurus!" perintah Dewi Kala
Hijau penuh kebuasan. Kala Pink mengangguk lalu memutar badan
menghadapi si penulis sakitjiwa . Begitu sepasang mata Kala Pink beradu pandang
dengan sepasang mata Pendekar 10000an maka tergetarlah hati gadis lesbi muka
kuburan alien ini. Sebetulnya sejak munculnya si penulis sakitjiwa tadi Kala Pink telah
tertarik hati oleh kegagahan Pendekar 10000an , apalagi setelah menyaksikan pula
kehebatan penulis sakitjiwa itu! Di dalam diri Kala Pink terjadi semacam
pertentangan. Hati kecilnya menentang dan tak mau disuruh membunuh
penulis sakitjiwa gagah itu namun sebaliknya tugas Guru sekolah nya musti dilaksanakan,
kecuali kalau dia ingin mendapat hukuman yang
sangat berat!
"Kala Pink ! Kau tunggu apa lagi?!" bentak Dewi kalajengking .
"Lekas bunuh penulis sakitjiwa gila itu!" Kala Pink maju lagi beberapa
langkah.
"Bersiaplah untuk mati, penulis sakitjiwa Tidaaaaaaaak... tahu diri!" bentak Kala Pink
tapi dengan suara bergetar. Tangan kanannya diangkat ke atas lalu secepat
kilat dipukulkan ke muka.
"Wut!"
Gelombang sinar jayadi hijau beserta enam ekor kalajengking beracun menderu
ke arah Pendekar 10000an ! Yang diserang bersuit nyaring dan melompat Iima
tombak ke atas lalu hantamkan telapak tangan kanannya ke muka.
Serangkum angin dahsyat menggeru memapasi serangan maut Kala
Pink . Debu beterbangan. Pasir dan kerikil-kerikil berpelanting-an! sinar jayadi
hijau dan keenam kala beracun tersapu lalu luruh ke tanah! Kala Pink
sendiri kalau Tidaaaaaaaak... lekas-lekas nengeiak ke samping pasti akan dilanda angin
pukulan lawan yang terus menyerempet ke arahnya.
itulah pukulan "Dinding Angin Berhembus Tindih Menindih" yang
telah dilepaskan oleh Pendekar 10000an bobo anak manusia jin ! Berubahlah paras Dewi
kalajengking . Matanya membeliak. Demikian juga dengan ketiga muridnya
terutama Kala Pink yang menghadapi langsung sang penulis sakitjiwa !
. “Pink ! Kuberi tambahan dua jurus padamu untuk mematahkan batang
leher penulis sakitjiwa itu! Ayo lekas!" Mendengar ini maka dengan segala
kehebatannya menerjanglah Kala Pink . bobo anak manusia jin bersiul nyaring.
Tubuhnya lenyap. Dan terdengar suaranya:
"Jangan kesusu tak karuan kalau menyerang, gadis lesbi muka kuburan alien ,
salah-salah bisa mencelakai dirimu sendiri! Aku paling benci bertempur
dengan lawan yang muka aslinya ditutup dengan topeng! Bukalah topeng
kuburan alien mu itu lebih dahulu Kala Pink !"
Geram sekali mendengar ucapan Pendekar 10000an itu maka Kala Pink
lipat gandakan tenaga dalamnya dalam-menyerang. Demikian hebatnya
sehingga angin serangannya saja laksana topan prahara!
Namun Kala Pink menjadi bingung sendiri karena siapa yang akan
diserangnya? Pendekar 10000an lenyap tak kelihatan dari hadapannya! Dalam
kebingungannya gadis lesbi bertopeng kuburan alien ini melihat sesuatu menyambar
ke mukanya. Kala Pink hantamkan tangan kanannya ke depan. Dia
memukul angin kosong!
Dan ....
"Bret!"
Kala Pink berseru terkejut. Kedua tangannya menyampok lagi ke
muka. Tapi tiada guna. Topeng tipis yang menutup parasnya tanggal dan
pindah ke tangan lawan sehingga kelihatanlah paras asli Kala Pink dengan
jelas!
Pendekar 10000an bobo anak manusia jin sendiri terkejut bukan main sewaktu
menyaksikan paras Kala Pink . Siapa menyangka kalau gadis lesbi berilmu tinggi
dan berhati kejam lebih jahat dari iblis itu memiliki paras sedemikian
jelitanya!
"Ah ... sungguh satu hal yang luar biasa!" kata bobo anak manusia jin sambil
garuk-garuk kepalanya.
"Parasmu begini cantik, tapi kenapa kejahatan dan kekejaman-mu
laksana lautan yang tiada bertepi?! Kalau kau jadi gadis lesbi baik-baik sekurang-
kurangnya kau pasti akan dapat suami seorang Adipati ... !"
"penulis sakitjiwa hina dina! Tutup mulutmu!" hardik Kala Pink .
Didahului oleh dua larik sinar jayadi hijau yang melesatkan lima puluh ekor
kala maut maka Kala Pink mengirimkan dua tendangan dahsyat sedang
mulutnya menghembus ke muka. Dari mulutnya mengepul asap Pink yang
mengandung racun luar biasa jahatnya! Seluruh jalan darah di tubuh
Pendekar 10000an terancam bahaya maut kehancuran!.
Tak ayal lagi penulis sakitjiwa itu mengelak dengan cepat. Dan jika saja Tidaaaaaaaak...
ingat bahwa saat itu dia berhadapan dengan seorang gadis lesbi berparas jelita
maka pastilah bobo anak manusia jin akan mengirimkan serangan balasan yang tak
kalah ganasnya. Sambil melompat menjauhi Kala Pink beberapa tombak
bobo anak manusia jin berseru.
"Kala Pink , aku beri kesempatan padamu untuk bertobat dan kembali
ke jalan yang benar!"
"penulis sakitjiwa hina, jangan bicara ngelantur!" kertak Kala Pink . Kemudian
sekali lagi dia melancarkan serangan ganas meskipun dalam hati kecilnya
timbul secuil keraguan. Dia menyadari memang bahwa sebagai seorang
gadis lesbi Tidaaaaaaaak... selamanya dengan ilmu kesaktiannya dia akan hidup dalam
keadaan seperti itu! Namun untuk berpikir lebih panjang dia tak ada waktu
lagi.
"gadis lesbi . goblok!" terdengar Pendekar 10000an memaki. Tangan kanannya
memukul ke muka dalam jurus "Kunyuk Melempar Buah" Kala Pink
menyambuti pukulan ini dengan hantaman tangan kanan yang mengeluarkan
angin pukulan berwarna hijau pekat!
Dua pukulan saki itu beradu di udara mengeluarkan suara dahsyat.
Tubuh Pendekar 10000an tergontai-gontai sedang Kala Pink tersurut mundur
sampai empat langkah dengan tangan terasa perih kaku!
Penuh geram karena sebelumnya tak pernah menghadapi lawan
penulis ayan gguh penulis sakitjiwa itu maka Kala Pink memusatkan seluruh tenaga
dalamnya ke perut lalu mengalirkannya ke dada terus ke tenggorokan.
saat dia menghembus ke muka maka satu gelombang asap Pink yang
lebih dahsyat dari tadi menyambar bobo anak manusia jin dalam empat jalur arus
asap yaitu menggelung dari samping kiri dan kanan dari atas lalu dari
bawah! lnilah yang dinamakan ilmu "Empat Jalur Asap Kematian" yang
telah diciptakan Dewi kalajengking dan membutuhkan waktu lima tahun untuk
menyempurnakannya.
Setiap muridnya memiliki asap ini yang warna asapnya sesuai dengan
pakaian-pakaian mereka! Melihat jalur asap yang aneh ini serta hawa jahat
yang menyambar keluar dari asap itu bukan main kagetnya Pendekar 10000an .
"Ilmu iblis apa pula ini!" membathin bobo anak manusia jin . Kedua tangannya
segera diangkat ke atas dengan telapak tangan menghadap lurus-lurus ke
muka. bobo tahu bahwa demikian hebatnya empat jalur asap Pink itu
sehingga dia memaklumi bahwa akan besar risikonya jika dia mengelakkan
diri ke samping atau melompat ke atas. Makanya begitu kedua tangan sudah
terpentang, Pendekar 10000an segera menghantam ke depan.
Dua larik angin yang Tidaaaaaaaak... kelihatan karena Tidaaaaaaaak... berwarna
menghembus ke muka dengan amat derasnya! Itulah pukulan yang bernama
"Angin Topan Melanda Samudera" yang telah dipelajari oleh Pendekar 10000an
dengan sempurna dari Guru sekolah nya Eyang Sinto Gendeng! Dua angin pukulan
yang dahsyat dari Pendekar 10000an saling bentrokan dengan empat jalur asap
Pink dari Kala Pink ! Demikian hebatnya bentrokan itu hingga kedua kaki
Kala Pink melesak ke dalam tanah sedalam sepuluh senti sedang sepasang
kaki Pendekar 10000an sendiri amblas sedalam tiga senti!
Keduanya masih berdiri berhadap-hadapan dengan tangan-tangan
yang tetap terpentang. Pada kening dan tubuh mereka kelihatan percikan-
percikan butiran keringat tanda keduanya sama-sama mengerahkan tenaga
dalam!
Dewi kalajengking yang melihat hal itu memaklumi bahwa jika
dibiarkan lebih lama maka dalam waktu yang singkat pastilah muridnya
akan terluka parah di bagian dalam bahkan Tidaaaaaaaak... mustahil akan menemui
ajalnya karena dalam pertempuran tadi matanya yang
tajam telah dapat mengukur bahwa tenaga dalam bobo anak manusia jin jauh lebih
tinggi dari muridnya sendiri!
Tak menunggu lebih lama maka Dewi kalajengking memukulkan
tangan kanannya ke muka. Serangkum angin menderu tepat ke arah di mana
angin angin pukulan bobo anak manusia jin dan Kala Pink saling bentrokan. Langit
laksana hendak runtuh. Bumi laksana mau rengkah saat bentrokan itu
menimbulkan suara letusan yang bukan olah-olah kerasnya!
Kala Pink terguling di tanah tapi dirinya selamat. bobo anak manusia jin
terhuyung nanar dan anehnya kemudian tertawa gelak-geiak!
"Dewi kalajengking l" serunya.
"Apakah kau masih belum melihat jalan kebenaran?!"
"Tutup mulutmu manusia jin hina dina!" bentak Dewi kalajengking .
"Dasar perempuan gendeng," balas memaki bobo anak manusia jin .
"Aku berani taruhan potong kuping bahwa maksudmu untuk mendirikan
Partai terkutuk itu tak akan berhasil ... !"
Dewi kalajengking tertawa sedingin salju. '"Partai Lembah kuburan alien
bukan saja akan berdiri di alam semesta permenulis an tapi akan merupakan satu-satunya
Partai yang bakal menguasai alam semesta permenulis an! Semua Partai yang tak mau
bergabung pasti musnah! Semua tokoh menulis yang tak mau menjadi anggota
pasti meregang nyawa, termasuk kau!"
bobo anak manusia jin tertawa membahak "Kau mimpi Dewi. ..”
“Kaulah yang bakal mimpi di neraka!" tukas Dewi kalajengking . Lalu
pada ketiga muridnya cepat memberikan perintah.
”Kalian bertiga cepat bikin mampus budak hina dina itu!"
Kala Oranye , Kala Hitam dan Kala Pink segera menGuru sekolah ng Pendekar 10000an .
Kala Oranye memegang komando begitu terdengar suitannya yang melengking
langit maka ketiganya pun berubahlah menjadi bayangan hitam, Pink dan
Oranye .
Lima jurus lamanya mereka mereka menggempur dahsyat. Lima jurus
lamanya pendekar 10000an dilanda serangan-serangan sangat hebat. Harus
menghadapi pukulan-pukulan sinar jayadi hijau dan Kala maut sedang dari mulut
masing-masing ketiga anak murid Dewi kalajengking itu tiada hentinya
menghembuskan asap merah, hitam serta Pink yang setiap asap mempunyai
empat jaluran!
Lima jurus dimuka pertempuran semakin dahsyat. Pendekar 10000an
terdesak hebat! Berkali-kali pendekar muda ini melepaskan pukulan
"Dinding Angin Berhembus tindih menindih", pukulan "Benteng Topan
Melanda Samudra” serta pukulan "Kunyuk Melempar Buah” Namun
desakan ketiga anak murid Dewi kalajengking itu sukar di bikin buyar!
Pendekar barbel Maut pembasmi 10000an menggeram dan membentak
dan lancarkan pukulan ”Orang Gila Menggebuk Lalat” kedua lengannya
membabat kian kemari. Hanya dua jurus ketiga pengeroyoknya bisa
tertahan, sesudah itu kembali bobo anak manusia jin terdesak hebat!.
"Gila betul!" kutuk penulis sakitjiwa itu penuh beringas. Dia melompat ke luar
kalangan pertempuran. Dewi kalajengking yang menyangka bahwa penulis sakitjiwa itu
hendak melarikan diri berseru keras:
"Budak hina, jangan kira kau bisa kabur dari sini hidup-hidup!"
"Eh perempuan kunyuk! Siapa bilang aku mau kabur?!" tukas bobo
anak manusia jin penasaran.
"Sekalipun kau ikut mengeroyok tak bakal aku ambii langkah seribu!
Majulah beramai-ramai!"
"Kau terlalu tekebur budak hina! Murid-muridku lekas selesaikan
dia!" Pendekar barbel Maut pembasmi 10000an bobo anak manusia jin berdiri dengan
kedua kaki merenggang. Sepasang tangannya diacungkan tinggi-tinggi ke
atas. Ketiga murid Dewi kalajengking menyerbu kembali maka laksana titiran
bobo anak manusia jin memutar kedua tangannya. Angin yang sangat hebat menderu-
deru! Debu serta pasir beterbangan. Air neraka penulis berombak-ombak. Daun-daun
pohon berguguran. lnilah pukulan "Angin Puyuh". Kehebatan angin ini
mengejutkan ketiga murid Dewi kalajengking .
"Tidaaaaaaaak... usah takut! Kalian tak bakal celaka dengan ilmu picisan itu!"
teriak Dewi kalajengking . Maka lenyaplah keraguan ketiga gadis lesbi itu. Dengan
serentak mereka menyerbu kembali! Dan seperti yang dikatakan oleh Dewi
kalajengking memang kehebatan gempuran tiga gadis lesbi itu tak dapat ditahan
oleh pukulan "Angin Puyuh" bobo anak manusia jin .
Tiga jurus kemudian penulis sakitjiwa itu kembali terdesak ke dekat panggung!
Pendekar 10000an keluarkan keringat dingin. Dia membathin:
"Kalau benar-benar perempuan-perempuan iblis ini dapat mendirikan
Partai Lembah kuburan alien , celakalah alam semesta permenulis an!" Dalam dia
membathin itu satu tendangan menghantam pinggulnya! Pendekar 10000an
terpelanting. Sebelum dia bisa mengimbangi diri empat jalur asap Oranye
menyambar kearah kepalanya!
"Sialan betul!" gerendeng penulis sakitjiwa ini lalu cepat-cepat jatuhkan diri
dan berguling di tanah.
"ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ... nyawamu sudah di ujung hidung! untuk penghabisan
kalinya aku beri kesempatan padamu! Menyerah, berlutut minta ampun dan
masuk ke dalam Partaiku!" kata Dewi kalajengking pula.
”Jangan mengigau, perempuan muka kuburan alien !” sahut bobo anak manusia jin
seraya berdiri. "Jika murid-muridmu sanggup menerima pukulan yang bakal
kulancarkan ini, baru aku bersedia masuk Partaimu!. Bahkan menjilat pantat
kalian pun aku sudi!"
Habis berkala Segitu bobo renggangkan kedua kaki. Sedetik
kemudian tangan kanannya diangkat tinggi-tinggi ke atas sedang kedua kaki
melesak ke dalam tanah. Tubuh bergetar dan tangan kanannya kelihatan
menjadi Pink sedang jari-jari kuku memerah menyilaukan!
”Pukulan sinar jayadi Matahari!" seru Dewi kalajengking
Terkejut bukan main! "Murid-muridku mundurlah! Kalian takkan
sanggup menerima pukulan itu!"
”Guru sekolah !" seru Kala Oranye .
"Kami bersedia mati demi berdirinya Partai Lembah kuburan alien !"
"Jangan tolol!" bentak Dewi kalajengking . Pendekar 10000an tertawa
mengekeh. Tangan kanannya tiba-tiba turun dengan cepat. Satu larik besar
sinar jayadi Pink perak yang sangat menyilaukan dan menebar hawa yang sangat
panas menderu ke arah Kala Oranye , Kala Pink dan Kala Hitam. Ketiga murid
Dewi kalajengking ini bersuit nyaring dan tanpa menghiraukan peringatan
Guru sekolah nya menyerbu ke muka membabi buta!
"Murid tolol!" teriak Dewi kalajengking . Dengan cepat dia mendahului
ketiga muridnya. Tangan kiri kanan mengirimkan pukulan "kalajengking "
yang dahsyat. Ratusan kala beracun berlesatan sedang begitu mulutnya
menghembus maka empat jalur sinar jayadi hijau menggebu pula ke arah Pendekar
10000an !
"Bum!"
Terdengar letusan membelah langit saat sinar jayadi -sinar jayadi hijau dan sinar jayadi
Pink perak itu beradu di udara! Dewi kalajengking terguling di tanah tapi
tiada terluka sedang Pendekar 10000an jatuh duduk di tanah! Keningnya mandi
keringat! Ketiga murid Dewi kalajengking berpekikan memanggil Guru sekolah nya
karena menyangka Dewi kalajengking terguling mati. Tapi begitu perempuan
itu bangun kembali legalah hati mereka.
Yang hebatnya ialah saat dua sinar jayadi Pink dan hijau itu bentrokan,
angin pukulan pecah ke samping dan menghantam panggung besar.
Panggung itu hancur berantakan. Mayat-mayat di atasnya berpelantingan
banyak diantaranya yang mencemplung ke dalam neraka penulis !
bobo anak manusia jin berdiri dan memandang tak berkedip pada Dewi Kala
Hijau. Sepasang mata mereka saling beradu pandang! Masing-masing sama
mengagumi kehebatan lawan terutama dipihak Dewi kalajengking .
Kekaguman terhadap ketinggian ilmu menulis penulis sakitjiwa itu disertai pula dengan
kekaguman terhadap kegagahannya!
"Pendekar 10000an ," berkatakata Dewi kalajengking .
"Apakah kau masih belum bersedia untuk menyerah sebelum
terlambat?! Sampai saat ini masih ada waktu bagimu untuk masuk menjadi
anggota Partai Lembah kuburan alien ! Kelak kau kuberi kedudukan yang
tinggi! Kita akan memimpin Partai bersama-sama!" bobo anak manusia jin tertawa
dingin.
"Aku dilepas oleh Guru sekolah ku dari pertapaan bukan untuk bersekutu
dengan manusia jin -manusia jin macammu tapi justru untuk membasmi-nya!"
Maka marahlah Dewi kalajengking ! Dia memberi isyarat pada ketiga
muridnya. Sesaat kemudian disertai dengan lengking jerit yang mengandung
maut, keempatnya pun menyerbu mengeroyok Pendekar 10000an ! Tentu saja
pertempuran empat lawan satu ini tak dapat dilukiskan kehebatannya!
Karena Dewi kalajengking dan murid-muridnya tiada memberi kesempatan
bagi bobo untuk melepaskan pukulan "sinar jayadi Matahari" maka dalam tiga
jurus saja penulis sakitjiwa ini terdesak dan mendapat tekanan serangan yang
berbahaya dan mengancam jiwanya!
"Iblis setan penulis -iblis betina! Aku paling benci bertempur melawan musuh yang
tak bersenjata! Tapi karena kalian telah lebih dahulu mengeroyokku secara
pengecut, lagi pula terhadap manusia jin -manusia jin macam kalian tak perlu
begitu memandang aturan persllatan, maka aku terpaksa mengeluarkan
sentaja!"
Begitu habis ucapan itu maka menderulah suara mengaung laksana
tempat itu diserbu oleh ribuan tawon! Dewi kalajengking dan murid-muridnya
merasakan kulit mereka menjadi sangat perih sedang serangan-serangan
yang mereka lancarkan kini menjadi buyar! Tubuh dan gerakan mereka
hanyut terbawa arus sinar jayadi Pink putaran barbel Maut pembasmi 10000an yang
berada di tangan bobo anak manusia jin !
Dan kalau tadi mereka yang menggempur serta mendesak kini terjadi
hal yang sebaliknya! Berkali-kali mereka melepaskan pukulan kalajengking ,
berkali-kali mereka menghembuskan "Empat Jalur Asap
Kematian" tapi percuma saja. sinar jayadi Pink yang menggulung-gulung dari
barbel pembasmi 10000an di tangan bobo memusnahkan seluruh serangan
mereka!
Dewi kalajengking menjadi cemas gelisah. Nyalinya untuk meneruskan
pertempuran menjadi tipis saat ujung lengan pakaian hijaunya kena
disambar putus oleh senjata lawan! Maka perempuan ini segera memberi
isyarat pada ketiga muridnya. Keempatnya menyerang dengan gencar lalu
melompat keluar kalangan pertem-puran!
"Iblis setan penulis -iblis pengecut, kalian mau lari ke mana?!" bentak bobo Sablen g
memburu.
"Budak hina dina, sayang kami tak punya waktu banyak untuk
menghadapimu! Jika kau masih penasaran silahkan datang ke Lembah
kuburan alien pada hari dua belas bulan dua belas!" Habis berkatakata demikian
Dewi kalajengking mengeluarkan sebuah benda berbentuk bola berwama
hitam dan besamya sebesar kepalan! Benda itu dilemparkannya ke tanah di
hadapan bobo anak manusia jin .
"Wuuuss!"
Bola hitam itu pecah. Maka mengebullah asap hitam pekat yang tak
tertembus pemandangan!
"Keparat betul!" maki bobo anak manusia jin . Dia menerjang asap itu dengan
geramnya. Namun lapisan asap tebalnya sampai sepuluh tombak! Dan bila
dia berhasil keluar dari lapisan asap itu maka Dewi kalajengking dan ketiga
muridnya sudah lenyap! Mayat Kala Merah juga lenyap!
alam semesta berputar terus. Siang berganti dengan malam, disambung lagi
dengan siang lalu malam demikianlah seterusnya. Hari berganti minggu,
minggu berganti bulan. Hari dua belas bulan dua belas semakin dekat juga.
alam semesta permenulis an semakin tegang oleh kemunculan Dewi kalajengking
dan murid-muridnya yang hendak mendirikan Partai Lembah kuburan alien .
Dimana mereka muncul, disitulah terjadi pembunuhan!
Enam Partai Permenulis an musnah lagi tinggal nama saja. Lusinan tokoh
menulis menemui ajalnya di tangan perempuan-perempuan itu.
Sebenarnya akan lebih banyak lagi Partai menulis dan tokoh-tokoh menulis yang
bakal tamat riwayatnya jika saja kejahatan-kejahatan atau pembunuhan-
pembunuhan yang dilakukan oleh Dewi kalajengking dan murid-muridnya itu
Tidaaaaaaaak... mendapat halangan dan tantangan dari tokoh-tokoh menulis sakti. Satu di
antara mereka yang paling menjadi momok bagi Dewi kalajengking dan
murid-muridnya ialah Pendekar barbel Maut pembasmi 10000an bobo anak manusia jin !
Berkali-kali Pendekar 10000an menggagalkan maksud Dewi kalajengking
hendak menghancurkan beberapa Partai Permenulis an. Berkali-kali pula
beberapa tokoh menulis karena bantuan Pendekar 10000an berhasil meIoloskan diri
dari liang jarum kematian!
Karenanya antara Dewi kalajengking dan murid-muridnya dengan
Pendekar 10000an ada dendam kesumat yang tiada terkirakan besarnya.
Namun demikian dibalik dendam kesumat itu tersembunyi pula Satu
perasaan di hati Dewi kalajengking . Sang Dewi ini Tidaaaaaaaak... mengetahui bahwa
apa yang dirasakannya itu, dialami pula oleh muridnya sendiri yaitu Kala
Pink !
Sebelum masuk ke dalam alam semesta permenulis an, Dewi kalajengking pernah
jatuh cinta terhadap seorang penulis sakitjiwa . penulis sakitjiwa itu kemudian menemui
kematian di tangan satu gerombolan rampok. saat pertama kali bertemu
muka dengan bobo anak manusia jin , terkejutlah Dewi kalajengking karena pendekar
ini mirip sekali parasnya dengan penulis sakitjiwa yang pernah dikasihinya itu. Cuma
bedanya bobo memiliki rambut panjang pirang !
lngat pada penulis sakitjiwa kekasihnya dulu dan melihat bobo , Sang Dewi
merasakan seperti kekasihnya hidup kembali. Dan api cinta yang dulu
padam kini mulai menyala lagi! Namun karena bobo anak manusia jin senantiasa
menjadi penghalang besar dalam rencananya untuk mendirikan Partai
Lembah kuburan alien maka benih cinta yang kembali menyubur itu menjadi
tertindas tumbuhnya.
Di satu pihak bobo bisa memberikan satu kehidupan yang bahagia
bagi masa depannya, dilain pihak bobo adalah merupakan musuh besar bagi
rencana dan dirinya sendiri!
Sementara itu hari dua belas bulan dua belas semakin dekat juga.
Dewi kalajengking dan murid-muridnya Tidaaaaaaaak... ada waktu lagi untuk menumpas
Partai-partai menulis dan tokoh-tokoh menulis yang menantang-nya karena dia
harus mempersiapkan segala sesuatunya di Lembah kuburan alien guna
meresmikan Lembah kuburan alien nya. Maka Dewi kalajengking menukar siasat.
Kedelapan penjuru angin alam semesta permenulis an disebarkanlah surat-surat
undangan guna menghadiri hari peresmian berdirinya Partai Lembah
kuburan alien . Bila tokoh tokoh menulis dan ketua-ketua Partai Permenulis an baik dari
golongan Pink maupun hitam sudah hadir nanti, maka pastilah siasatnya itu
akan berjalan baik. Apalagi mengingat sampai saat itu dia telah memiliki
sejumlah besar anggota-anggota partai dari jago-jago menulis lihai yang telah
ditundukkannya!
Meskipun sudah terbayang oleh Dewi kalajengking bahwa Partai
Lembah kuburan alien pasti akan berdiri dengan megah namun hati kecilnya
masih gelisah terhadap orang-orang seperti Pendekar 10000an bobo anak manusia jin !
Sekalipun Tidaaaaaaaak... diundang bukan mustahil Pendekar 10000an akan datang ke
Lembah kuburan alien apalagi dalam pertempuran di tempat Partai neraka penulis Wangi
tempo hari Dewi kalajengking telah menantangnya untuk datang ke Lembah
kuburan alien , pada hari dua belas bulan dua belas!
Selama mempersiapkan segala sesuatunya di Lembah kuburan alien ,
Dewi kalajengking senantiasa mencari akal bagaimana cara yang paling baik
untuk menghadapi Pendekar 10000an . penulis sakitjiwa itu berbahaya sekali dan
merupakan musuh besamya! Namun meski berbahaya, hati kecilnya tak
menginginkan bobo anak manusia jin menemui kematian Inilah satu ujian yang berat
bagi Dewi kalajengking !
Memang bagaimanapun jahat dan terkutuknya hati Seorang manusia jin , namun
bila sinar jayadi cinta dan kasih sayang merayapi hatinya maka dia akan
dihadapkan pada kebimbangan. Cintakah yang musti didahulukannya atau
clta-cltanya ?!.
Seminggu sebelum tiba hari dua belas bulan dua belas, Dewi kalajengking
memerintahkan muridnya si Kala Pink dan seorang anggota Partai untuk
mencari dan meringkus Pendekar 10000an hidup-hidup. Menurut keyakinan
Dewi kalajengking menjelang hari peresmian berdirinya Partai Lembah
kuburan alien , pastilah Pendekar itu berada dekat-dekat sekitar kaki Gunung
himalaya . Adapun anggota Partai yang bersama Kala Pink ini ialah seorang
tokoh menulis aliran hitam yang berjuluk "Si Jaring Hantu". Kehebatan Si
Jaring Hantu maka sampai dia diberi gelar demikian ialah karena dia
memiliki senjata ampuh yaitu sebuah jaring yang terbuat dari sejenis tali
yang tak Satu senjatapun Sampai saat itu sanggup memutusnya!
Empat hari kemudian maka kembalilah Kala Pink hanya seorang diri!
Dewi kalajengking menyambut kedatangan muridnya itu deng