Selasa, 11 Februari 2025

bobo kawin 3

 


epuluh 

jari-jari tanganku ini pasti Tidaaaaaaaak... mau diajak ikut-ikutan bersama kalian, 

apalagi masuk Partai kalian!" marahlah Kala Merah.  

”Kalau begitu mampus adalah yang paling baik buatmu!" teriak Kala 

Merah. Tangan kanannya laksana kilat naik ke atas lalu dipukulkan ke 

muka! sinar jayadi  hijau menyambar. Tiga binatang kala berwarna hijau melesat! 

Segenap yang masih hadir membuka mata lebar-lebar, ingin menyaksikan 

apa yang bakal terjadi. 

Tiba-tiba Sepuluh Jari Malaikat membentak nyaring! Tubuhnya 

berkelebat ke samping. sinar jayadi  dan kalajengking  lewat di sampingnya.  

"Perempuan iblis!" terdengar suara Sepuluh Jari Malaikat dalam 

kelebatan itu.  

"Aku Tidaaaaaaaak... suka bertempur dengan lawan yang menyembunyi-kan 

mukanya di balik topeng! Coba kulihat dulu parasmu!" Habis berkatakata  begitu 

Sepuluh Jari Malaikat berkelebat lagi dan. ... 

"Bret!" 

Suara ini disusul oleh suara seruan tertahan Kala Merah! Topeng 

kuburan alien  tipis yang menutupi mukanya robek dan tanggal! Terkejutlah 

semua orang yang ada, termasuk Sepuluh Jari Malaikat sendiri! Siapa yang 

menyangka kalau perempuan bertopeng kuburan alien  dan berhati sejahat iblis 

itu ternyata adalah seorang gadis lesbi  berparas cantik jelita?! 

Kala Merah sendiri kagetnya bukan main. Mukanya pucat oleh 

sirapan darah, tapi kemudian kekalapannya pun muncul! 

"penulis ayan  alas! Terima kematianmu!" bentak Kala Merah. gadis lesbi  ini 

menyerbu ke muka. Kedua tangannya naik ke atas dan turun lagi secepat 

kilat! Dua larik sinar jayadi  hijau menderu dan puluhan kalajengking  melesat dari 

kedua telapak tangan Kala Merah! 

"llmu terkutukmu ini boleh kau pamerkan pada orang lain! 

Terhadapku kau bisa cilaka sendiri!" ejek Sepuluh Jari Malaikat. Sepuluh 

jari-jari tangannya dipentang lebar-lebar lalu dihantamkan ke muka! Dua 

gelombang angin laksana topan prahara memapas dua larik sinar jayadi  hijau! 

Puluhan kalajengking  yang menyerang ke arah Sepuluh Jari Malaikat tertahan 

sejenak lalu menderu membalik menyerang Kala Merah dengan dahsyatnya! 

Kala Merah menjerit keras! 

Selama dilepas oleh Guru sekolah nya, selama malang melintang di alam semesta  

permenulis an dalam memenuhi tugas yang dipikulkan Guru sekolah nya yakni 

mendirikan Partai Lembah kuburan alien , selama dia menghadapi musuh-

musuh perkasa, selama itu pula dia terus-menerus telah menyebar maut, 

menyerang lawan-lawannya dengan ilmu "Kaia Hijau" yang sangat dahsyat 

itu! Tapi hari ini senjata itu membalik menyerangnya sendiri! 

"Mampuslah kau iblis terkutuk!" teriak orang banya k. 

"Kurang ajar!" terdengar bentakan Kala Hitam. 

"Berani menyumpahi!" Sekali dia lepaskan ilmu kalajengking  ke arah 

orang banyak yang tadi menyumpahi kemampusan bagi kakak 

seperGuru sekolah annya maka terdengarlah pekik-pekik kematian! 

Sementara itu meskipun agak gugup namun dengan ilmu mengantengi 

tubuhnya- yang tinggi Kala Merah melompat tujuh tombak ke udara. 

Kalakalajengking  yang menyerangnya lewat di bawah kaki. Dari atas gadis lesbi  ini 

menukik ke bawah laksana seekor rajawali dan sekali lagi melepaskan 

pukulan ilmu kalajengking  kepada Sepuluh Jari Malaikat dan kali ini 

serangannya itu datang dari belakang! 

Sepuluh Jari Malaikat mendengus. "Terhadap orang lain kau bisa 

berlaku curang, gadis lesbi  iblisl" bentaknya.  

"Tapi terhadapku jangan cobs-coba!" 

Tokoh lihai ini lambaikan kedua tangannya. Puluhan kala-kalajengking  

yang menyerangnya luruh hancur ke tanah, Sekejapan kemudian kedua 

tangan itu telah membentuk cengkeraman dan menyerang dalam satu jurus 

aneh! Meski Kala Merah sempat juga mengelakkan cengkeraman lawan 

namun dia tak dapat menghindar-kan bajunya dari kerobekan! 

"Keparat edan!" maki Kala Merah sambil menurupi dada bajunya 

yang robek. Kedua kakinya menerjang ke muka. Tangan klri mengebut dan 

tanyan kanan kembali mengirimkan Pukulan kalajengking  yang dahsyat. Jurus 

kaki menendang, tangan kiri mengebut dan tangan kanan memukul itu 

adalah iurus yang dinamakan "Empat Elmaut Berebut Korban". 

Sepuluh Jari Malaikat terkejut juga melihat kehebatan serangan ini. 

Sambil mendorongkan tangan kiri ke muka menolak serangan kala-kala 

hijau beracun maka orang tua berambut Pink  macam perempuan ini 

melompat ke kiri, geserkan kedua kaki ke muka, lalu dalam keadaan 

mengapung di udara lancarkan satu tendangan dari samping ke arah tulang-

tulang iga sebelah kanan Kala Merah! 

Tapi jurus "Empat Elmaut Berebut Korban" itu nyatanya mempunyai 

jurus-jurus pecahan karena begitu diserang lawan Kala Merah bukannya 

berkelit bahkan memburu lagi dengan serangan! 

Dua tendangan lagi menderu, dua pukulan menggebu, pasir 

beterbangan, angin menggelombang! Sepuluh Jari Malaikat kembali 

menerima empat serangan sekaligus! Sepuluh Jari Malaikat menggeram 

dalam hati. Dia bergerak dengan cepat, Dua tendangan dapat dielakkannya, 

satu pukulan dikelit dengan rungukkan kepala tapi pukulan yang kedua mau 

tak mau harus ditangkisnya dengan lengan! 

Pukulan tangan dan tangkisan lengan pun beradulah menimbulkan 

suara keras. Tubuh Kala Merah mencelat empat tombak ke belakang sedang 

Sepuluh Jari Malaikat berdiri terhuyung-huyung! Kala Merah menyadari 

kalau lawannya sudah lenyap dari hadapannyal saat  dia melihat bayangan 

Sepuluh Jari Malaikat, orang tua itu sudah berada dekat sekali dan terdengar 

suaranya;  

"Perempuan iblis, selamat jalan ke akhirat!" 

Sepuluh jari tangan kemudian mencengkeram ke depan dalam jurus 

yang tak mungkin lagi dielakkan oleh Kala Merah karena jurus itu adalah 

jurus yang paling hebat dari ilmu menulis  Sepuluh Jari Malaikat yaitu yang 

bernama jurus "Sepuluh Jari Kebinasaan"! 

Lima jari menyengkeram ke perut, serangan ini dapat merobek dan 

membusaikan isi perut. Lima jari lagi bergerak ke muka dan kehebatannya 

ialah bisa menanggalkan mulut serta hidung dan mengorek biji-biji mata! 

"Celaka, matilah aku!" keluh Kala Merah. Dia menjerit setinggi 

langit. Setengah detik lagi Kala Merah bakal menemui kematiannya maka 

dari samping kiri dan kanan serta belakang Sepuluh Jari Malaikat melesatlah 

sinar jayadi -sinar jayadi  hijau dan puluhan kala maut! 

"Curang!" terdengar seruan dari para hadirin yang ada. 

Serentak dengan itu sembilan tokoh menulis  golongan Pink , antaranya 

tokoh yang terkenal berjuluk "Sepasang Sabit Baja" menyerbu memasuki 

kalangan pertempuran! .. 

Pada saat itu Sepuluh Jari Malaikat hanya rasakan sambaran angin 

dari tiga jurusan dan matanya menangkap sekilas larikan-larikan sinar jayadi  hijau! 

Tahulah dia bahwa tiga perempuan iblis lainnya telah membokongnya secara 

pengecut! Karena sudah demikian dekatnya tiga serangan itu yang 

datangnya sekaligus pula, tiada mungkin lagi bagi Sapuluh Jari Malaikat 

untuk mengelak! Percuma saja dia membatalkan serangannya terhadap Kala 

Merah karena itu tak akan dapat menyelamatkan jiwanya! 

Keringat dingin memercik di kening dan di kuduk tokoh menulis  utama 

ini! Dalam detik kematian itu Sepuluh Jari Malaikat memutuskan untuk mati 

sama-sama dengan Kala Merah. Sepuluh jarinya diteruskan mencengkeram 

ke muka! 

Maka setengah kejap kemudian terdengarlah dua jerit kematian yang 

dahsyat! Tubuh Sepuluh Jari Malaikat menggeletak di tanah ditancapi oleh 

puluhan kalajengking  beracun. Demikian banyaknya kala- kala yang 

menggerogoti tubuhnya, demikian cepatnya racun yang bekerja sehingga 

nyawa pendekar tua yang menjagoi alam semesta  permenulis an di Daerah Jawa Timur 

selama dua puluh tahun itu putus detik itu juga tanpa tubuhnya berkelojotan 

lebih dahulu! 

Kala Merah terhampar satu langkah di samping Sepuluh Jari Malaikat. 

Kematian yang diterimanya sangat mengerikan. Parasnya yang cantik jelita 

hancur rusak. Hidung serta mulut tanggal. Kedua biji matanya tercongkel. 

Darah membasahi seluruh mukanya Pakaiannya di bagian perut robek besar 

sehingga kelihatanlah perutnya yang juga robek besar.  

Darah mengalir tiada hentinya bersama busaian usus yang menjela-

jela! Kala Hitam, Kala Oranye , dan Kala Pink  hendak memburu dan memeluki 

kakak seperGuru sekolah an mereka itu namun dari kiri kanan dan muka belakang 

berlompatan sembilan tokoh menulis  dengan berbagai senjata di tangan 

menGuru sekolah ng ketiganya! 

Maka terjadilah pertempuran yang seru, tiga lawan sembilan. Debu 

beterbangan! Suara senjata, suara teriakan-teriakan dan bentakan-bentakan 

terdengar tiada hentinya. Lima jurus pertama ketiga murid Dewi kalajengking  

itu terkurung rapat dan menerima tekanan serangan yang hebat. Namun 

saat  mereka berhasil merobohkan salah seorang tokoh yang menGuru sekolah ng 

maka delapan tokoh menulis  lainnya menjadi gugup. 

"Jangan gugup!" membentak  "Sepasang Sabit Baja" Kemudian dia 

berseru pada dua belas tokoh menulis  lainnya, di antaranya enam tokoh menulis  

golongan hitam.  

"Kalian tunggu apa lagi?! lnilah saatnya untuk menumpas perempuan-

perempuan iblis ini!" Serempak dengan itu maka menyerbulah kedua belas 

tokoh menulis  itu. Kini dua puluh lawan tiga! Dengan sendirinya ruang gerak 

ketiga gadis lesbi  bertopeng kuburan alien  itu menjadi semakin sempit. Dua puluh 

senjata bergulung-gulung membungkusnya dalam jurus-jurus yang 

mematikan! Kala Oranye  mengerling pada kedua saudara seperGuru sekolah annya. 

"Bagaimana ... ?" tanyanya dengan ilmu menyusupkan suara.  

"Kurasa sukar bagi kita menghadapi lawan sebanyak ini!" 

"Bukan sukar. Kita musti mencari kesempatan untuk menggerakkan 

tangan melepas Pukulan kalajengking !" menyahuti Kala Hitam.  

"Sebaiknya kita melompat ke luar dari kurunaan lalu menyerang 

mereka dari luar!" mengusulkan Kala Pink . 

"Justru untuk ke luar dari kurungan yang rapat inilah yang sangat 

sukar!" ujar Kala Oranye  pula. 

"Tapi mari kita usahakan!" Maka ketiganyapun bergerak lebih cepat. 

Dari mulut mereka ke luar lengkingan-lengkingan dahsyat yang merobek 

langit dan membisingi—liang liang telinga kedua puluh pengeroyok., 

"Sret!" 

Ujung lengan pakaian Kala Oranye  robek besar disambar salah satu sabit 

baja di tangan tokoh Sepasang Sabit Baja, saat  gadis lesbi  muka kuburan alien  ini 

mencoba melesat ke luar kalangan pertempuran 

dalam jurus yang keduapuluh sembilan. 

"Celaka! Tak mungkin bagi kita untuk keluar dari kurungan ini!" 

keluh Kala Oranye  pada saudara-saudara seperGuru sekolah annya. 

”Bret!" 

"Bret!" 

Baru saja habis Kala Oranye  habis mengucapkan kata-kata di atas maka 

Kala Hitam dan Kala Pink  juga mendapat nasib yang sama. Pakaian mereka 

sama-sama kena robek dimakan ujung senjata dua orang penGuru sekolah ng! Ketiga 

gadis lesbi -gadis lesbi  iblis itu keluarkan keringat dingin. Bulu tengkuk mereka 

merinding,  Untuk pertama kali dalam hidup mereka merasakan kengerian! 

Kengerian dalam menghadapi elmaut yang memburu dan menGuru sekolah ng dari 

puluh jurusan! 

”ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ... ha ... ! Sekarang coba perlihatkan kehebatanmu manusia jin -

manusia jin  dajal!" kata Sepasang sabit  Baja. Dua buah sabit di tangannya 

menderu-deru. Bertobatlah sebelum nyawa kalian minggat dari badan 

masing-masing!" 

Ketiga gadis lesbi  iblis itu hanya bisa kertakkan rahang, Mereka menyadari 

bahwa tak sampai sepuluh jurus lagi pasti salah seorang dari mereka akan 

jatuh menjadi korban! 

Kurungan dua puluh senjata semakin hebat dan saat Ruang gerak 

ketiga murid Dewi kalajengking  itu sudah sempit zekali. Puluhan senjata 

berkelebat ganas di muka hidung, di samping dan di belakang mereka, 

 Dalam suasana menjelang kematian yang menegangkan itu tiba-tiba 

terdengarlah suitan panjang dan nyaring! Entah dari mana datangnya 

tahutahu bertaburan angin deras hijau dan disusul oleh pekik maut para 

pengeroyok! Enam di antara mereka roboh ditanca-pi puluhan kala-kala 

hijau! 

"Guru sekolah !" seru Kala Hitam, Kala Oranye  dan Kala Pink  penuh 

kegembiraan. Para pengeroyok mundur terkejut. Seorang di antaranya 

berteriak:  

"Dewi kalajengking ! Lari! Kita tak akan bisa selamatkan diri dari 

tangannya!" Sembilan tokoh menulis  yang menjadi luntur nyalinya begitu 

mengetahui siapa yang berdiri di hadapan mereka segera ambil langkah 

seribu namun mereka hanya bisa larikan diri beberapa langkah saja karena di 

belakang mereka kemudian berlesatan sinar jayadi  dan kala-kalajengking ! 

Kesembilannya mati di situ juga! 

Lima tokoh-tokoh menulis  yang masih hidup terdiri dari tiga golongan 

hitam dan dua golongan Pink . Salah satu dari golongan Pink  ini ialah 

Sepasang Sabit Baja. Mereka saling berpandangan.  

"Meski kematian di depan mata tapi untuk melarikan diri adalah 

pantanganku!" kata Sepasang Sabit Baja. 

Sementara itu tiga murid Dewi kalajengking  menjura di hadapan Guru sekolah  mereka. 

Kala Oranye  berkatakata : 

"Dewi, syukur kau datang. Kalau Tidaaaaaaaak... ...." 

"Diam!" bentak Dewi kalajengking .  

"Lekas kalian bereskan dulu kelima manusia jin  keparat itu!" Maka Kala 

Oranye , Kala Hitam dan Kala Pink  segera menyerbu kelima tokoh menulis  di 

hadapan mereka, sedang Dewi kalajengking  melangkah mendekati mayat Kala 

Merah. Muka kuburan alien nya kelihatan mengkerut dan tambah menggidikkan 

saat  dia melihat bagaimana muridnya yang tertua dan terpandai itu 

menemui kematian demikian rupa. Di samping mayat Kala Merah dilihatnya 

pula sesosok tubuh laki-laki tua yang ditancapi puluhan kalajengking .  

Dewi kalajengking  begitu memperhatikan jari-jari tangan laki-laki itu 

segera mengetahui siapa dia adanya.  

Sepuluh Jari Malaikat memang mempunyai ilmu yang teramat tinggi. 

Namun demikian kematian muridnya yang paling pandai dalam cara 

demikian rupa sungguh tak pernah diduganya. Dengan penuh geram dan 

sekali tendang saja  maka mencelatlah mayat Sepuluh Jari Malaikat sampai 

sebelas tombak!  

Sepasang mata yang beringas dari Dewi kalajengking  memandang 

berkeliling. Di atas dan di bawah panggung berhamburan puluhan mayat 

manusia jin ! Hampir keseluruhannya mati dengan ditancapi oleh kala-kala 

hijau!  

Di antaranya tumpukan mayat itu masih bisa dikenalinya beberapa 

tokoh sakti seperti Si bayangan penulis ayan , nenek seksi  Kelewang Merah. Brahmana 

Penulis kejangkejang , Sepasang Ruyung Emas, Si Golok Sakti dan lain sebagainya! 

Dewi kalajengking  memalingkan badannya saat  dibelakannya 

terdengar jerit kematian! 

Satu dari lima pengeroyok yang bertempur dengan ketiga muridnya 

roboh ke tanah dengan kening ditancapi kalajengking ! Sekali lagi terdengar 

suara jeritan dan satu lagi roboh tanpa nyawa. Sepasang Sabit Baja serta dua 

tokoh kalangan hitam bertempur mati-matian. Tapi satu jurus kemudian 

Sepasang Sabit Baja juga terpaksa menyerahkan nyawanya di tangan Kala 

Hitam.  

Melihat ini dua tokoh menulis  golongan hitam lumer nyali mereka. Untuk 

kabur tentu tak mungkin dan untuk melawan terus berarti mati! Maka tanpa 

pikir panjang lagi keduanya melemparkan senjata masing-masing dan cepat-

cepal jatuhkan diri berlututl 

"Keparat! Saat ini tiada ampun lagi bagi kalian!" bentak Kala Oranye . 

Kaki kanannya ditendangkan kemuka tapi di belakangnya terdengar seruan 

Dewi kalajengking . 

"Kala Oranye , tahan dulu!" Maka Kala Oranye pun membatalkan 

tendangannya. Dewi kalajengking  melangkah ke hadapan kedua 

orang tokoh menulis  golongan hitam itu. Salah seorang dari mereka 

segera berkatakata :  

"Dewi, kami berdua mohon diampuni dan bersedia memasuki 

Partaimu ...." 

"Sesudah hampir mampus, baru minta ampun huh!" kertak Dewi Kala 

Hijau.  

"Siapa nama kalian? Apakah mempunyai gelar?!" 

Yang tadi bicara menjawab: "Aku Lalanang dari Pantai Selatan. 

Gelarku Pembunuh Tanpa Bayangan, Aku mohon keampunanmu Dewi ...."  

"Kalian berjanji mau memasuki Partaiku ... ?"  

"Kami berjanji." 

"Baik! Tapi karena kalian sebelumnya sudah berani melawan terhadap 

murid-muridku maka aku baru mengampuni jiwa kalian dan 

memperbolehkan kalian memasuki partaiku bila kalian sudah mencongkel 

ke luar salah satu biji mata kalian!" 

Sepasang Kaki Kematian dan Pembunuh Tanpa Bayangan saling 

pandang dan terkejut.  

"Cepat, aku tak bisa menunggu lebih lama! Boleh pilih maarwah  atau 

nyawamu!" bentak Dewi kalajengking . 

Sekali lagi kedua orang itu saling berpandangan. Apa boleh buat, pikir 

mereka. Dari pada mati lebih baik korbankan satu biji mata. Lagi pula 

mereka sama-sama dari golongan hitam, perbuatan itu tentu tak akan diambil 

perduli oleh alam semesta  permenulis an. 

Maka tanpa menunggu lebih lama kedua orang itu segera mencongkel 

masing-masing sebuah. matanya! Biji mata dan darah menyembur ke luar! 

Satu pemandangan yang mengerikan! Tapi Dewi kalajengking  menyaksikan 

itu dengan tertawa meringkik! 

”Aku masih belum percaya terhadap kalian!" berkatakata  Dewi iblis itu.  

"Jika kalian sudah kulepas mungkin kalian akan ingkar janji!" Dari 

balik pakaian Hijaunya Dewi kalajengking  mengeluarkan dua buah pil lalu 

diberikannya pada kedua orang itu.  

"Telan cepat!" perintahnya. 

”Dewi, pil ini ... apakah ...." 

"penulis ayan  alas! Telan kataku!" 

Pembunuh Tanpa Bayangan dan Sepasang Kaki Kematian segera 

menelan pil yang diberikan. 

"Pil itu adalah racun kalajengking  yang akan bekerja dalam tempo 

sebelas bulan dari sekarang. Sesudah kau berjanji untuk memasuki Partai 

Lembah kuburan alien  maka sebelum tanggal 12 bulan 12 kau harus datang ke 

lembah kuburan alien . Di sana aku akan berikan obat penawarnya. Tapi bila 

kalian ingkar janji dan tak mau datang, maka racun itu akan bekerja. Perut 

kalian akan hancur!" 

Bergidiklah kedua tokoh menulis  golongan hitam itu. Mereka berdua 

meski dari golongan jahat namun baru hari itu menemui manusia jin  paling 

jahat dan paling kejam serta berhati iblis macam Dewi kalajengking  dan 

murid-muridnya. 

"Di samping itu ...." terdengar Dewi kalajengking  membuka mulut 

kembali, "Masing-masing kalian kubebani tugas yaitu harus mencari 

anggota partai sebanyak mungkin lalu membawanya ke Lembah kuburan alien  

pada hari 12 bulan 12 nanti! Kalian dengar?!" 

"Kami dengar, Dewi ...." jawab Sepasang Kaki Kematian dan 

Pembunuh Tanpa Bayangan. Dewi kalajengking  berpaling pada ketiga 

muridnya. 

"Kala Oranye , dukung mayat Kala Merah. Kita segera meninggalkan 

tempat ini ... !" 

Kala Oranye  melangkah untuk mengerjakan perintah Guru sekolah nya itu. 

Namun langkahnya terhenti saat  melihat ada perubahan pada paras 

Guru sekolah nya. Dua murid kalajengking  pun melihat hal ini Dewi kalajengking  

mendongak ke langit, keningnya mengkerut kemudian sepasang matanya 

memandang ke Utara. Telinganya dipasang benar-benar mendengarkan 

suara aneh yang ditangkapnya. 

"Ada apa Guru sekolah ...?" tanya Kala Pink . Dia dan dua saudara 

seperGuru sekolah annya masih belum mendengar apa-apa padahal kepandaian 

mereka ini sudah mencapai tingkat yang tinggi sekali, demikian pula tenaga 

dalam mereka. Dapat dibayangkan bagaimana jauh tingginya kesaktian serta 

tenaga dalam Dewi kalajengking ! 

Kira-kira seperempat minum teh baru Kala Hitam dan dua saudara-

saudara seperGuru sekolah annya mendengar suara yang sejak tadi didengar oleh 

Dewi kalajengking . Dan ketiga gadis lesbi  bertopeng muka kuburan alien  ini pun jadi 

mengerenyitkan kening lalu memandang ke jurusan Utara. 

Suara yang mereka dengar itu adalah suara siulan aneh yang 

melengking-lengking, membawakan lagu tak bernama dengan nada tak 

karuan! 

Meski suara siulan itu jauh sekali kedengarannya, namun telinga Dewi 

kalajengking  dan tiga muridnya serasa ditusuk-tusuk!. Makin lama makin 

keras juga suara siulan, itu. Telinga keempat orang itu kini bukan saja 

seperti ditusuk-tusuk tapi juga tergetar hebat! Tiba-tiba kelihatanlah seorang 

penulis sakitjiwa  berambut pirang . Berparas gagah dan berpakaian Pink -Pink  

muncul di kejauhan! penulis sakitjiwa  ini kelihatannya melangkah biasa saja dan 

seenaknya, tapi dalam tempo yang sangat singkat tahu-tahu sudah berada di 

tepi neraka penulis ! 

Tiba-tiba penulis sakitjiwa  itu menghentikan langkahnya dan memandang 

berkeliling. "Edan betul!" terdengar seruannya.  

"Apa yang terjadi di sini! Apa aku sudah kesasar ke neraka, huh?!" 

Dan penulis sakitjiwa  rambut pirang  berparas gagah ini lalu menggaruk-garuk 

kepalanya. Cuping hidungnya berkemak kempis kemudian dia meludah ke 

tanah dan melangkah ke tepi panggung. Di sini dia berhenti dan 

menggeleng-gelengkan kepalanya.  

“Yang satu ini pasti isteri Dewa Pedang, Ketua Partai neraka penulis  Wangi 

yang ... ah kalau aku tak salah  Partai itu baru diresmikan hari ini. Tapi 

kenapa isteri Penulis kusta jadi kojor begini:..?! Eh, Penulis kusta sendiri 

kemana? Dan itu. .. ah! Si Bayangan penulis ayan , Brahmana Penulis kejangkejang . Sepasang 

Ruyung Emas. ..aduh...aduh ..banyak sekali tokoh-tokoh gagah. ..." 

penulis sakitjiwa  tu menghela nafas dalam dan lagi-lagi menggelengkan 

kepalanya saat  melihat mayat Sepuluh Jari Malaikat terhampar di samping 

sosok gadis lesbi  berpakaian merah yang mukanya hancur dan perutnya robek 

membusai! 

“Betul-betul edan! Siapa yang punya pekerjaan ini? apa penulis ayan -penulis ayan  

dari atas langit   pada turun dan mengamuk semua?!” 

 Sepasang mata Dewi kalajengking  kelihatan menyorot tajam. Dia yakin 

betul karena melihat langkah aneh dan mendengar suara siulan si penulis sakitjiwa  

bahwa penulis sakitjiwa  itu adalah seorang yang berilmu tinggi. 

Tapi sikap dan bicaranva menunjukkan bahwa dia seperti orang yang 

Tidaaaaaaaak... waras! Dan yang menyakitkan hati Dewi kalajengking  ialah sikap si 

penulis sakitjiwa  yang seperti Tidaaaaaaaak... melihat kehadirannya di situ bersama murid-

muridnya! 

"penulis sakitjiwa  gila, siapa kau?!" tanya Dewi kalajengking  membentak. 

penulis sakitjiwa  itu memutar kepalanya. Dan dia kelihatan terkejut saat  melihat 

paras Dewi kalajengking . dan juga paras ketiga murid-muridnya. Kemudian 

matanya melirik pada Pembunuh Tanpa Bayangan serta Sepasang Kaki 

Kematian yang saat itu masih berlutut di hadapan Dewi kalajengking . 

"Eh ... melihat kepada tubuhmu, kau tentunya gadis lesbi  muda belia. Tapi 

melihat kepada parasmu.Hem ...." penulis sakitjiwa  itu geleng-gelengkan kepala.  

”Semustinya aku yang bertanya siapa kau!" Dewi kalajengking  tertawa 

mendongak ke langit.  

"manusia jin  penulis kesurupan , sebaiknya kau segeralah meninggalkan tempat ini! 

Aku muak melihatmu!" 

"Oh ... bicara boleh saja, tapi jangan keliwat menghina! Coba kacakan 

kau punya paras ke dalam air neraka penulis  itu! Aku berani bertaruh bahwa kau 

sendiri akan lebih muak memandang parasmu dibandingkan  parasku!" Habis 

berkatakata  begitu si penulis sakitjiwa  tertawa mengekeh. 

Mendadak suara tertawanya terhenti karena Kala Hitam melompat ke 

muka dengan membentak. ”penulis sakitjiwa  keblinger, berani menghina Guru sekolah ku! 

Terima kematianmu detik ini juga!" 

"Kala Hitam, jangan turun tangan dulu!" seru Dewi kalajengking . Kala 

Hitam menghentikan langkahnya dengan terheran. Dia tahu betul sifat 

Guru sekolah nya. Bila seseorang menghinanya pastilah orang itu akan menemui 

ajalnya detik itu juga. Tapi kali ini dihina demikian rupa di hadapan murid-

muridnya sang Guru sekolah  sama sekali Tidaaaaaaaak... turun tangan bahkan melarangnya 

untuk membunuh penulis sakitjiwa  itu! 

Pada pertama kali melihat paras penulis sakitjiwa  itu sesungguhnya Dewi Kala 

Hijau telah tergetar hatinya. Mula-mula dia menyangka bahwa penulis sakitjiwa  itu 

adalah seseorang yang pernah dikenalnya sepuluh tahun yang lalu. Tapi 

nyatanya penulis sakitjiwa  ini hanyalah seorang penulis sakitjiwa  lain yang berparas mirip 

sekali dengan orang yang dimaksudkannya bahkan penulis sakitjiwa  ini jauh lebih 

gagah lagi! 

"Jadi kau ini adalah murid perempuan berbaju hijau itu?" tanya si 

penulis sakitjiwa  pada Kala Hitam.  

"Hemm ...pantas. Memang cocok sekali! Apakah sekian banyaknya 

manusia jin  yang kojor di sini kalian yang menyebabkan? Dan itu, dua manusia jin  

bertampang jelek itu kenapa pada berlutut di hadapan Guru sekolah mu?!" 

"penulis sakitjiwa  otak miring! Sebaiknya kau lekas berlutut, Niscaya 

kuampuni dosa dan jiwamul" bentak Dewi kalajengking . 

"Eh ... dosa dan salah apa yang aku buat terhadapmu? Kalau 

kukatakan tampangmu dan tampang murid-muridmu buruk dan mengerikan 

itu adalah kenyataan! Kalian tak punya alasan untuk marah ...." 

"Jangan bicara ngaco! Berlalulah dari sini jika tak ingin mampus!" 

bentak Dewi kalajengking  pula. Si penulis sakitjiwa  garuk-garuk kepalanya lalu dengan 

seenaknya duduk di tepi panggung dan menggoyang-goyangkan kakinya 

seperti anak kecil! 

"Aku tahu betul daerah ini bukan kau yang punya, juga bukan tempat 

kediamanmu. Lantas kenapa kau mau mengusirku dengan seenaknya?!" 

Kala Oranye  yang menjadi gemas sekali melihat sikap penulis sakitjiwa  itu berkatakata :  

"Guru sekolah , biar aku patahkan batang lehernya manusia jin  gendeng ini!" 

Dewi kalajengking  memberi isyarat agar muridnya itu tetap di tempat. 

"Orang muda, jika kau betul punya mata dan melihat mayat-mayat 

yang berhamparan di sini, itu sudah cukup bagimu untuk Tidaaaaaaaak... lancang 

seenaknya!" 

"Lho ... apakah mayat-mayat itu melarangku bicara ... ?!”  ujar si 

penulis sakitjiwa . Dengan acuh ditariknya kaki sesosok mayat yang menggeletak di 

sampingnya. Mayat itu kebetulan adalah mayat isteri Dewa Pedang, Ketua 

Partai neraka penulis  Wangi yang kini hanya tinggal namanya saja! Si pernuda 

memperhatikan dua ekor kalajengking  yang rnenancap di kepala perernpuan itu, 

kemudian gelengkan kepalanya. 

"kalajengking  ...." desis pernuda ini.  

"Kasihan... kasihan sekali isteri Dewa Pedang. Seorang tokoh menulis  

berjiwa besar dan berhati baik kenapa sampai menemui ajal begini rupa? 

Kasihan ... kasihan sekali!" 

Si penulis sakitjiwa  kemudian meletakkan mayat itu di lantai panggung 

kembali baik-baik, lalu memandang pada Dewi kalajengking . 

"Mukamu ditutupi topeng kuburan alien  tipis ... pakaianmu berwarna 

hijau dan ketiga perempuan bertopeng kuburan alien  itu adalah murid-muridmu! 

Tentunya kau adalah Dewi kalajengking ! Dan tentunya kau juga yang menjadi 

biang penyebab segala keganasan ini ... ? Mengaku atau Tidaaaaaaaak...?!" 

Dewi kalajengking  tertawa meringkik. "Jika sudah tahu siapa aku, 

kenapa Tidaaaaaaaak... lekas berlutut minta ampun dan lalu angkat kaki dari sini?!" 

"Perlu apa berlutut! Kau bukan raja! Perlu apa angkat kaki dari sini, 

tempat ini bukan daerahmu! Laki-laki tak pernah berlutut terhadap 

perempuan. Tapi sebaliknya perempuanlah yang musti berlutut pada laki-

laki apalagi perempuan jelek macam kau!" 

Tergetar hati Dewi kalajengking . Tapi dia juga marah sekali mendengar 

ucapan penulis sakitjiwa  itu."Pembunuh Tanpa Bayangan! Hajar penulis sakitjiwa  lancang 

itu!" perintah Dewi kalajengking  pada Lalanang atau tokoh menulis  golongan 

hitam yang bergelar Pembunuh Tanpa Bayangan yang saat itu masih berlutut 

di hadapan Dewi kalajengking . 

Mendengar perintah ini maka Pembunuh Tanpa Bayangan yang 

matanya kini cuma tinggal satu segera berdiri dan mengambil senjatanya 

yaitu sebuah rantai berduri yang tadi dibuangnya. 

Tanpa banyak cerita Pembunuh Tanpa Bayangan segera putar rantai 

besi berdurinya dan menyerang si penulis sakitjiwa . Yang diserang masih juga 

menggontai-gontaikan kedua kakinya di tepi panggung bahkan kini senyum-

senyum dan bersiul-siul seperti Tidaaaaaaaak... sadar kalau saat itu dirinya diancam 

serangan maut! 

"WUTT!" 

Rantai berduri Pembunuh Tanpa Bayangan menderu tepat di kepala si 

penulis sakitjiwa ! Pastilah dalam kejapan mata itu juga kepala si penulis sakitjiwa  akan hancur 

luluh. Bahkan Dewi kalajengking  sendiri sampai mengeluarkan seruan 

tertahan, seruan yang berarti setengah perintah agar si penulis sakitjiwa  cepat-cepat 

menghindar! 

Si penulis sakitjiwa  sama sekali tak kelihatan bergerak. Tapi yang anehnya 

ialah tiba-tiba terdengar jeritan Pembunuh Tanpa Bayangan. Rantai besinya 

mental. Tubuhnya mencelat ke udara lalu jatuh ke tanah dengan perut pecah 

membanjir darah! saat  Dewi kalajengking  memandang ke kaki si penulis sakitjiwa  

yang saat itu masih juga digontai-gontaikan maka kelihatanlah salah satu 

dari kaki itu berselomotan darah! Entah bagaimana caranya penulis sakitjiwa  rambut 

pirang  itu telah lebih dahulu menghantamkan kakinya ke perut Pembunuh 

Tanpa Bayangan!  

Tentu saja ini sangat mengejutkan Dewi kalajengking  dan murid-

muridnya serta Sepasang Kaki Kematian! Namun di saat itu pula Dewi Kala 

Hijau jadi malu sendiri karena dia tadi telah berseru memberi peringatan 

kepada si penulis sakitjiwa . Nyatalah bahwa bagaimanapun ketinggian ilmu dan 

kekejaman serta kejahatannya, namun Dewi kalajengking  tak dapat 

menyembunyikan perasaan hatinya selaku seorang perempuan terhadap 

seorang penulis sakitjiwa !  

Di balik topeng kuburan alien nya muka perempuan itu menjadi sangat 

merah. Dia melirik pada murid-muridnya dan membathin, apakah ketiga 

muridnya mengetahui getaran hatinya terhadap si penulis sakitjiwa ?! 

Tiba-tiba Dewi kalajengking  membentak lagi memberi perintah. 

"Sepasang Kaki Kematian, selesaikan penulis sakitjiwa  gila itu dalam lima jurus! 

Cepat!" Ki Sandar Boga alias Sepasang Kaki Kematian segera berdiri. 

Diambilnya golok panjangnya yang tadi dibuangnya lalu melangkah ke 

hadapan si penulis sakitjiwa . 

"Orang muda! Kuharap kau sudi terangkan nama! Aku Tidaaaaaaaak...-suka 

membunuh manusia jin  tanpa tahu namanya lebih dahulu!" kata Sepasang Kaki 

Kematian sambil melintangkan golok di muka dada. 

Si penulis sakitjiwa  mengeluarkan siulan panjang. "Mata picak! Baru jadi 

budaknya Dewi kalajengking  saja sudah begitu congkak! Berlalulah, aku muak 

melihat mukamu!"  

Habis berkatakata  begitu si penulis sakitjiwa  meludah ke tanah dan terus duduk 

seenaknya di tepi panggung sambil menggontai-gontaikan kedua kakinya 

Sepasang Kaki Kematian menggeram. Dia membentak nyaring lalu 

melompat ke muka. Golok panjangnya membabat deras ke arah leher. 

Namun serangan ini tipuan belaka karena sesuai dengan julukannya yaitu 

"Sepasang Kaki Kematian" sebelum golok menyambar lebih jauh maka 

tahu-tahu tubuhnya mengapung di udara dan mengirimkan dua tendangan 

dahsyat! Angin tendangan itu saja hebatnya bukan main! 

Sekejapan mata dua tendangan berantai itu akan sampai si penulis sakitjiwa  

masih saja juga di tepi panggung dengan sikap acuh tak acuh seperti tadi! 

"Mampus!" teriak Sepasang Kaki Kematian. Dan pada detik itulah tubuh si 

penulis sakitjiwa  rambut pirang  lenyap dari hadapannya. 

"Brak ... brak!" 

Kedua tendangan Sepasang Kaki Kematian menghantam lantai 

panggung hingga hancur berantakan. Beberapa mayat yang menggeletak di 

atas panggung itu, di antaranya mayat isteri Dewa Pedang, mencelat ke 

udara dan kecemplung ke dalam neraka penulis ! 

Sepasang Kaki Kematian memutar tubuh dengan cepat saat  di 

belakangnya terdengar suara tertawa mengejek. . . 

"ltulah akibatnya kalau manusia jin  mata picak kalap membabi buta! 

Panggung tak bersalah ditendang!" 

"Kucincang tubuhmu, keparatl" teriak Sepasang Kaki Kematian. 

Tubuhnya mengapung lagi. Goloknya berbolang baling deras sekali laksana 

kitiran dan menGuru sekolah ng si penulis sakitjiwa  dengan cepatnya. Yang diserang bergerak 

lincah kian kemari sambil tertawa-tawa dan sekali-sekali bersiul!  

"Terima ini, penulis ayan  alas!" teriak Sepasang Kaki Kematian. Golok 

panjangnya menebas ke pinggang, membalik ke kepala dan menusuk ke 

perut. Serentak dengan itu tangan kirinya melancarkan pukulan tangan 

kosong yang hebat! Namun lagi-lagi semua itu hanyalah tipuan belaka 

karena begitu si penulis sakitjiwa  rambut pirang  mengelak maka kedua kakinya 

menderu ke muka. Satu ke perut dan satu lagi ke selangkangan! 

"Tipu menulis mu boleh juga, mata picak!" memuji si penulis sakitjiwa  namun 

dengan senyum mengejek.  

"Tapi terima dulu, telapak tanganku ini!" Telapak tangan kiri si 

penulis sakitjiwa  menghantam ke perut Sepasang Kaki Kematian. Laki-laki ini 

menebaskan goloknya ke lengan si penulis sakitjiwa . Namun kalau tadi ia yang 

menipu maka kali ini dia kena tipu. Karena begitu goloknya menebas maka 

lawan menarik tangan kiri dan tahu-tahu .... 

"Plak!" 

Telapak tangan kanan si penulis sakitjiwa  menghantam keningnya! Sepasang 

Kaki Kematian menjerit keras. Tubuhnya terpelanting beberapa tombak dan 

terjerongkang jatuh menelungkup tepat di hadapan Dewi kalajengking ! 

Untuk kedua kalinya Dewi kalajengking  dan ketiga muridnya dibikin 

terkejut. Dewi kalajengking  melirik pada mayat Sepasang Kaki Kematian lalu 

memandang menyorot pada si penulis sakitjiwa  dan membentak. 

"Siapa kau sebenarnya?!" 

penulis sakitjiwa  itu tersenyum.  

"Kalau kepingin tahu namaku, aku telah menuliskannya di kening 

budakmu itu, Dewi ... !" 

Sepasang mata Dewi kalajengking  kelihatan tambah menyorot.  

"Jangan bicara ngaco, orang muda! Sekali lagi kau 

mempermainkanaku, nyawamu pasti tak terampunkan lagi!" 

"Kentut!" tukas si penulis sakitjiwa .  

"Kau tanya aku menjawab, apa itu namanya bicara ngaco?! Kalau tak 

percaya silahkan lihat di kening budak mata picak itu ... ! ” penasaran sekali, 

tapi juga ingin tahu. Dewi kalajengking  membalikkan tubuh Sepasang Kaki 

Kematian dengan ujung kaki kirinya. Begitu tubuh laki-laki itu tertelentang 

maka berkerutlah muka perempuan iblis itu serta murid-muridnya. Di kening 

Sepasang Kaki Kematian yang hitam memOranye  kelihatan tertulis tiga buah 

angka yaitu angka 10000an !  

"Jadi kau adalah bobo  anak manusia jin  , manusia jin  yang berjuluk Pendekar 

barbel  Maut pembasmi 10000an ?!" ujar Dewi kalajengking  pula. 

Si penulis sakitjiwa  hanya tertawa.  

"Agaknya kau dan murid-muridmu kurang senang dengan pertemuan 

ini, bukan?"  

Dewi kalajengking  merenung sejenak. Nama bobo  anak manusia jin   dan gelaran 

Pendekar barbel  Maut pembasmi 10000an  itu memang sudah sejak lama 

didengarnya. saat  dia memberi tugas pada murid-muridnya dan saat  dia 

sendiri meninggalkan gua di kaki gunung himalaya , Dewi kalajengking  sudah 

mengetahui bahwa pendekar itu adalah salah seorang dari sekian banyak 

lawan-lawan yang bakal dihadapinya dalam rencananya mendirikan Partai 

Lembah kuburan alien .  

Dan bila hari ini dia berhadapan, Tidaaaaaaaak...lah pernah diduganya 

sebelumnya kalau Pendekar barbel  Maut pembasmi 10000an  adalah seorang 

penulis sakitjiwa  berparas gagahl Tadi dia telah menyaksikan sendiri 

kehebatan penulis sakitjiwa  itu.  

Pembunuh Tanpa Bayangan dirobohkannya dalam satu jurus dan 

Sepasang Kaki Kematian dibikin konyol dalam dua jurus! manusia jin -manusia jin  

lihai semacam ini, apalagi segagah bobo  anak manusia jin   sangat dibutuhkan oleh 

Dewi kalajengking  dalam rencana besarnya. Maka berkatakata lah perempuan itu.  

"Meski kau telah membunuh dua orang anggota Partaku namun 

dengan memandang kepada nama besarmu, aku bersedia mengampuni kau 

punya jiwa asal saja kau segera berlutut dan mengangkat janji bersedia 

masuk Partaiku! Kelak kau akan kuberi kedudukan tinggi dalam Partai!" 

"Hem ...." bobo  anak manusia jin   usap-usap dagunya. 

"Janji yang bagus dan muluk!" katanya, Lalu 

"Kalau aku duduk dalam Partaimu, berapakah kau mau gaji aku..... ?" 

"penulis sakitjiwa  gendeng!" ketus Dewi kalajengking . 

"Orang sudah bersedia memberikan ampun masih saja bicara 

ngelantur!" 

"Dewi, jangankan masuk Partaimu, melihat parasmu saja aku sudah 

mau muntah rasanya! Dan menyaksikan kejahatanmu berdiri bulu kudukku. 

Terus terang saja aku sudah lama mendengar tentangmu dan murid-

muridmu! Kejahatanmu sudah lebih dari takaran. Dosa kalian sudah setinggi 

langit sedalam lautan! Kalian tak akan berhasil mendirikan Partai Lembah 

kuburan alien ! alam semesta  permenulis an akan bersatu untuk menghancurkan kalian! 

Karenanya lebih baik kalian kembali pada kebenaran sebelum terlam ...." 

"Tutup muluti" teriak Dewi kalajengking  gemas dan marah sekali.  

"Kalau kau mau pidato, pidatolah nanti di akhirat!" Perempuan ini 

berpaling pada kelompok murid-muridnya yang kini cuma tinggal tiga orang 

itu. 

"Kala Pink ! Cabut nyawanya dalam satu jurus!" perintah Dewi Kala 

Hijau penuh kebuasan. Kala Pink  mengangguk lalu memutar badan 

menghadapi si penulis sakitjiwa . Begitu sepasang mata Kala Pink  beradu pandang 

dengan sepasang mata Pendekar 10000an  maka tergetarlah hati gadis lesbi  muka 

kuburan alien  ini. Sebetulnya sejak munculnya si penulis sakitjiwa  tadi Kala Pink  telah 

tertarik hati oleh kegagahan Pendekar 10000an , apalagi setelah menyaksikan pula 

kehebatan penulis sakitjiwa  itu! Di dalam diri Kala Pink  terjadi semacam 

pertentangan. Hati kecilnya menentang dan tak mau disuruh membunuh 

penulis sakitjiwa  gagah itu namun sebaliknya tugas Guru sekolah nya musti dilaksanakan, 

kecuali kalau dia ingin mendapat hukuman yang 

sangat berat!  

"Kala Pink ! Kau tunggu apa lagi?!" bentak Dewi kalajengking .  

"Lekas bunuh penulis sakitjiwa  gila itu!" Kala Pink  maju lagi beberapa 

langkah.  

"Bersiaplah untuk mati, penulis sakitjiwa  Tidaaaaaaaak... tahu diri!" bentak Kala Pink  

tapi dengan suara bergetar. Tangan kanannya diangkat ke atas lalu secepat 

kilat dipukulkan ke muka. 

"Wut!" 

Gelombang sinar jayadi  hijau beserta enam ekor kalajengking  beracun menderu 

ke arah Pendekar 10000an ! Yang diserang bersuit nyaring dan melompat Iima 

tombak ke atas lalu hantamkan telapak tangan kanannya ke muka. 

Serangkum angin dahsyat menggeru memapasi serangan maut Kala 

Pink . Debu beterbangan. Pasir dan kerikil-kerikil berpelanting-an! sinar jayadi  

hijau dan keenam kala beracun tersapu lalu luruh ke tanah! Kala Pink  

sendiri kalau Tidaaaaaaaak... lekas-lekas nengeiak ke samping pasti akan dilanda angin 

pukulan lawan yang terus menyerempet ke arahnya. 

itulah pukulan "Dinding Angin Berhembus Tindih Menindih" yang 

telah dilepaskan oleh Pendekar 10000an   bobo  anak manusia jin  ! Berubahlah paras Dewi 

kalajengking . Matanya membeliak. Demikian juga dengan ketiga muridnya 

terutama Kala Pink  yang menghadapi langsung sang penulis sakitjiwa ! 

. “Pink ! Kuberi tambahan dua jurus padamu untuk mematahkan batang 

leher penulis sakitjiwa  itu! Ayo lekas!" Mendengar ini maka dengan segala 

kehebatannya menerjanglah Kala Pink . bobo  anak manusia jin   bersiul nyaring. 

Tubuhnya lenyap. Dan terdengar suaranya:  

"Jangan kesusu tak karuan kalau menyerang, gadis lesbi  muka kuburan alien , 

salah-salah bisa mencelakai dirimu sendiri! Aku paling benci bertempur 

dengan lawan yang muka aslinya ditutup dengan topeng! Bukalah topeng 

kuburan alien mu itu lebih dahulu Kala Pink !"  

Geram sekali mendengar ucapan Pendekar 10000an  itu maka Kala Pink  

lipat gandakan tenaga dalamnya dalam-menyerang. Demikian hebatnya 

sehingga angin serangannya saja laksana topan prahara!  

Namun Kala Pink  menjadi bingung sendiri karena siapa yang akan 

diserangnya? Pendekar 10000an  lenyap tak kelihatan dari hadapannya! Dalam 

kebingungannya gadis lesbi  bertopeng kuburan alien  ini melihat sesuatu menyambar 

ke mukanya. Kala Pink  hantamkan tangan kanannya ke depan. Dia 

memukul angin kosong! 

Dan .... 

"Bret!" 

Kala Pink  berseru terkejut. Kedua tangannya menyampok lagi ke 

muka. Tapi tiada guna. Topeng tipis yang menutup parasnya tanggal dan 

pindah ke tangan lawan sehingga kelihatanlah paras asli Kala Pink  dengan 

jelas! 

Pendekar 10000an  bobo  anak manusia jin   sendiri terkejut bukan main sewaktu 

menyaksikan paras Kala Pink . Siapa menyangka kalau gadis lesbi  berilmu tinggi 

dan berhati kejam lebih jahat dari iblis itu memiliki paras sedemikian 

jelitanya! 

"Ah ... sungguh satu hal yang luar biasa!" kata bobo  anak manusia jin   sambil 

garuk-garuk kepalanya.  

"Parasmu begini cantik, tapi kenapa kejahatan dan kekejaman-mu 

laksana lautan yang tiada bertepi?! Kalau kau jadi gadis lesbi  baik-baik sekurang-

kurangnya kau pasti akan dapat suami seorang Adipati ... !" 

"penulis sakitjiwa  hina dina! Tutup mulutmu!" hardik Kala Pink .  

Didahului oleh dua larik sinar jayadi  hijau yang melesatkan lima puluh ekor 

kala maut maka Kala Pink  mengirimkan dua tendangan dahsyat sedang 

mulutnya menghembus ke muka. Dari mulutnya mengepul asap Pink  yang 

mengandung racun luar biasa jahatnya! Seluruh jalan darah di tubuh 

Pendekar 10000an  terancam bahaya maut kehancuran!. 

Tak ayal lagi penulis sakitjiwa  itu mengelak dengan cepat. Dan jika saja Tidaaaaaaaak... 

ingat bahwa saat itu dia berhadapan dengan seorang gadis lesbi  berparas jelita 

maka pastilah bobo  anak manusia jin   akan mengirimkan serangan balasan yang tak 

kalah ganasnya. Sambil melompat menjauhi Kala Pink  beberapa tombak 

bobo  anak manusia jin   berseru.  

"Kala Pink , aku beri kesempatan padamu untuk bertobat dan kembali 

ke jalan yang benar!" 

"penulis sakitjiwa  hina, jangan bicara ngelantur!" kertak Kala Pink . Kemudian 

sekali lagi dia melancarkan serangan ganas meskipun dalam hati kecilnya 

timbul secuil keraguan. Dia menyadari memang bahwa sebagai seorang 

gadis lesbi  Tidaaaaaaaak... selamanya dengan ilmu kesaktiannya dia akan hidup dalam 

keadaan seperti itu! Namun untuk berpikir lebih panjang dia tak ada waktu 

lagi. 

"gadis lesbi . goblok!" terdengar Pendekar 10000an  memaki. Tangan kanannya 

memukul ke muka dalam jurus "Kunyuk Melempar Buah" Kala Pink  

menyambuti pukulan ini dengan hantaman tangan kanan yang mengeluarkan 

angin pukulan berwarna hijau pekat! 

Dua pukulan saki itu beradu di udara mengeluarkan suara dahsyat. 

Tubuh Pendekar 10000an  tergontai-gontai sedang Kala Pink  tersurut mundur 

sampai empat langkah dengan tangan terasa perih kaku! 

Penuh geram karena sebelumnya tak pernah menghadapi lawan 

penulis ayan gguh penulis sakitjiwa  itu maka Kala Pink  memusatkan seluruh tenaga 

dalamnya ke perut lalu mengalirkannya ke dada terus ke tenggorokan. 

saat  dia menghembus ke muka maka satu gelombang asap Pink  yang 

lebih dahsyat dari tadi menyambar bobo  anak manusia jin   dalam empat jalur arus 

asap yaitu menggelung dari samping kiri dan kanan dari atas lalu dari 

bawah! lnilah yang dinamakan ilmu "Empat Jalur Asap Kematian" yang 

telah diciptakan Dewi kalajengking  dan membutuhkan waktu lima tahun untuk 

menyempurnakannya.  

Setiap muridnya memiliki asap ini yang warna asapnya sesuai dengan 

pakaian-pakaian mereka! Melihat jalur asap yang aneh ini serta hawa jahat 

yang menyambar keluar dari asap itu bukan main kagetnya Pendekar 10000an . 

"Ilmu iblis apa pula ini!" membathin bobo  anak manusia jin  . Kedua tangannya 

segera diangkat ke atas dengan telapak tangan menghadap lurus-lurus ke 

muka. bobo  tahu bahwa demikian hebatnya empat jalur asap Pink  itu 

sehingga dia memaklumi bahwa akan besar risikonya jika dia mengelakkan 

diri ke samping atau melompat ke atas. Makanya begitu kedua tangan sudah 

terpentang, Pendekar 10000an  segera menghantam ke depan.  

Dua larik angin yang Tidaaaaaaaak... kelihatan karena Tidaaaaaaaak... berwarna 

menghembus ke muka dengan amat derasnya! Itulah pukulan yang bernama 

"Angin Topan Melanda Samudera" yang telah dipelajari oleh Pendekar 10000an  

dengan sempurna dari Guru sekolah nya Eyang Sinto Gendeng! Dua angin pukulan 

yang dahsyat dari Pendekar 10000an  saling bentrokan dengan empat jalur asap 

Pink  dari Kala Pink ! Demikian hebatnya bentrokan itu hingga kedua kaki 

Kala Pink  melesak ke dalam tanah sedalam sepuluh senti sedang sepasang 

kaki Pendekar 10000an  sendiri amblas sedalam tiga senti! 

Keduanya masih berdiri berhadap-hadapan dengan tangan-tangan 

yang tetap terpentang. Pada kening dan tubuh mereka kelihatan percikan-

percikan butiran keringat tanda keduanya sama-sama mengerahkan tenaga 

dalam! 

Dewi kalajengking  yang melihat hal itu memaklumi bahwa jika 

dibiarkan lebih lama maka dalam waktu yang singkat pastilah muridnya 

akan terluka parah di bagian dalam bahkan Tidaaaaaaaak... mustahil akan menemui 

ajalnya karena dalam pertempuran tadi matanya yang 

tajam telah dapat mengukur bahwa tenaga dalam bobo  anak manusia jin   jauh lebih 

tinggi dari muridnya sendiri! 

Tak menunggu lebih lama maka Dewi kalajengking  memukulkan 

tangan kanannya ke muka. Serangkum angin menderu tepat ke arah di mana 

angin angin pukulan bobo  anak manusia jin   dan Kala Pink  saling bentrokan. Langit 

laksana hendak runtuh. Bumi laksana mau rengkah saat  bentrokan itu 

menimbulkan suara letusan yang bukan olah-olah kerasnya! 

Kala Pink  terguling di tanah tapi dirinya selamat. bobo  anak manusia jin   

terhuyung nanar dan anehnya kemudian tertawa gelak-geiak! 

"Dewi kalajengking l" serunya.  

"Apakah kau masih belum melihat jalan kebenaran?!" 

"Tutup mulutmu manusia jin  hina dina!" bentak Dewi kalajengking . 

"Dasar perempuan gendeng," balas memaki bobo  anak manusia jin  .  

"Aku berani taruhan potong kuping bahwa maksudmu untuk mendirikan 

Partai terkutuk itu tak akan berhasil ... !"  

Dewi kalajengking  tertawa sedingin salju. '"Partai Lembah kuburan alien  

bukan saja akan berdiri di alam semesta  permenulis an tapi akan merupakan satu-satunya 

Partai yang bakal menguasai alam semesta  permenulis an! Semua Partai yang tak mau 

bergabung pasti musnah! Semua  tokoh menulis  yang tak mau menjadi anggota 

pasti meregang nyawa, termasuk kau!" 

bobo  anak manusia jin   tertawa membahak "Kau mimpi Dewi. ..” 

“Kaulah yang bakal mimpi di neraka!" tukas Dewi kalajengking . Lalu 

pada ketiga muridnya cepat memberikan perintah.  

”Kalian bertiga cepat bikin mampus budak hina dina itu!"  

Kala Oranye , Kala Hitam dan Kala Pink  segera menGuru sekolah ng Pendekar 10000an . 

Kala Oranye  memegang komando begitu terdengar suitannya yang melengking 

langit maka ketiganya pun berubahlah menjadi bayangan hitam, Pink  dan 

Oranye . 

 Lima jurus lamanya mereka mereka menggempur dahsyat. Lima jurus 

lamanya pendekar 10000an  dilanda serangan-serangan sangat hebat. Harus 

menghadapi pukulan-pukulan sinar jayadi  hijau dan Kala maut sedang dari mulut  

masing-masing ketiga anak murid Dewi kalajengking  itu tiada hentinya 

menghembuskan asap merah, hitam serta Pink  yang setiap asap mempunyai 

empat jaluran! 

Lima jurus dimuka pertempuran semakin dahsyat. Pendekar 10000an  

terdesak hebat! Berkali-kali pendekar muda ini melepaskan pukulan 

"Dinding Angin Berhembus tindih menindih", pukulan "Benteng Topan 

Melanda Samudra” serta pukulan "Kunyuk Melempar Buah” Namun 

desakan ketiga anak murid Dewi kalajengking  itu sukar di bikin buyar! 

Pendekar barbel  Maut pembasmi 10000an  menggeram dan membentak 

dan lancarkan pukulan ”Orang Gila Menggebuk Lalat” kedua lengannya 

membabat kian kemari. Hanya dua jurus ketiga pengeroyoknya bisa 

tertahan, sesudah itu kembali bobo  anak manusia jin   terdesak hebat!. 

"Gila betul!" kutuk penulis sakitjiwa  itu penuh beringas. Dia melompat ke luar 

kalangan pertempuran. Dewi kalajengking  yang menyangka bahwa penulis sakitjiwa  itu 

hendak melarikan diri berseru keras:  

"Budak hina, jangan kira kau bisa kabur dari sini hidup-hidup!" 

"Eh perempuan kunyuk! Siapa bilang aku mau kabur?!" tukas bobo  

anak manusia jin   penasaran.  

"Sekalipun kau ikut mengeroyok tak bakal aku ambii langkah seribu! 

Majulah beramai-ramai!" 

"Kau terlalu tekebur budak hina! Murid-muridku lekas selesaikan 

dia!" Pendekar barbel  Maut pembasmi 10000an  bobo  anak manusia jin   berdiri dengan 

kedua kaki merenggang. Sepasang tangannya diacungkan tinggi-tinggi ke 

atas. Ketiga murid Dewi kalajengking  menyerbu kembali maka laksana titiran 

bobo  anak manusia jin   memutar kedua tangannya. Angin yang sangat hebat menderu-

deru! Debu serta pasir beterbangan. Air neraka penulis  berombak-ombak. Daun-daun 

pohon berguguran. lnilah pukulan "Angin Puyuh". Kehebatan angin ini 

mengejutkan ketiga murid Dewi kalajengking . 

"Tidaaaaaaaak... usah takut! Kalian tak bakal celaka dengan ilmu picisan itu!" 

teriak Dewi kalajengking . Maka lenyaplah keraguan ketiga gadis lesbi  itu. Dengan 

serentak mereka menyerbu kembali! Dan seperti yang dikatakan oleh Dewi 

kalajengking  memang kehebatan gempuran tiga gadis lesbi  itu tak dapat ditahan 

oleh pukulan "Angin Puyuh" bobo  anak manusia jin  .  

Tiga jurus kemudian penulis sakitjiwa  itu kembali terdesak ke dekat panggung! 

Pendekar 10000an  keluarkan keringat dingin. Dia membathin:  

"Kalau benar-benar perempuan-perempuan iblis ini dapat mendirikan 

Partai Lembah kuburan alien , celakalah alam semesta  permenulis an!" Dalam dia 

membathin itu satu tendangan menghantam pinggulnya! Pendekar 10000an 

terpelanting. Sebelum dia bisa mengimbangi diri empat jalur asap Oranye  

menyambar kearah kepalanya! 

"Sialan betul!" gerendeng penulis sakitjiwa  ini lalu cepat-cepat jatuhkan diri 

dan berguling di tanah.  

"ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ..Ha ... ha ... nyawamu sudah di ujung hidung! untuk penghabisan 

kalinya aku beri kesempatan padamu! Menyerah, berlutut minta ampun dan 

masuk ke dalam Partaiku!" kata Dewi kalajengking  pula. 

”Jangan mengigau, perempuan muka kuburan alien !” sahut bobo  anak manusia jin   

seraya berdiri. "Jika murid-muridmu sanggup menerima pukulan yang bakal 

kulancarkan ini, baru aku bersedia masuk Partaimu!. Bahkan menjilat pantat 

kalian pun aku sudi!" 

Habis berkala Segitu bobo  renggangkan kedua kaki. Sedetik 

kemudian tangan kanannya diangkat tinggi-tinggi ke atas sedang kedua kaki 

melesak ke dalam tanah. Tubuh bergetar dan tangan kanannya kelihatan 

menjadi Pink  sedang jari-jari kuku memerah menyilaukan! 

”Pukulan sinar jayadi  Matahari!" seru Dewi kalajengking  

Terkejut bukan main! "Murid-muridku mundurlah! Kalian takkan 

sanggup menerima pukulan itu!"  

”Guru sekolah !" seru Kala Oranye .  

"Kami bersedia mati demi berdirinya Partai Lembah kuburan alien !" 

"Jangan tolol!" bentak Dewi kalajengking . Pendekar 10000an tertawa 

mengekeh. Tangan kanannya tiba-tiba turun dengan cepat. Satu larik besar 

sinar jayadi  Pink  perak yang sangat menyilaukan dan menebar hawa yang sangat 

panas menderu ke arah Kala Oranye , Kala Pink  dan Kala Hitam. Ketiga murid 

Dewi kalajengking  ini bersuit nyaring dan tanpa menghiraukan peringatan 

Guru sekolah nya menyerbu ke muka membabi buta! 

"Murid tolol!" teriak Dewi kalajengking . Dengan cepat dia mendahului 

ketiga muridnya. Tangan kiri kanan mengirimkan pukulan "kalajengking " 

yang dahsyat. Ratusan kala beracun berlesatan sedang begitu mulutnya 

menghembus maka empat jalur sinar jayadi  hijau menggebu pula ke arah Pendekar 

10000an ! 

"Bum!" 

Terdengar letusan membelah langit saat  sinar jayadi -sinar jayadi  hijau dan sinar jayadi  

Pink  perak itu beradu di udara! Dewi kalajengking  terguling di tanah tapi 

tiada terluka sedang Pendekar 10000an  jatuh duduk di tanah! Keningnya mandi 

keringat! Ketiga murid Dewi kalajengking  berpekikan memanggil Guru sekolah nya 

karena menyangka Dewi kalajengking  terguling mati. Tapi begitu perempuan 

itu bangun kembali legalah hati mereka. 

Yang hebatnya ialah saat  dua sinar jayadi  Pink  dan hijau itu bentrokan, 

angin pukulan pecah ke samping dan menghantam panggung besar. 

Panggung itu hancur berantakan. Mayat-mayat di atasnya berpelantingan 

banyak diantaranya yang mencemplung ke dalam neraka penulis ! 

bobo  anak manusia jin   berdiri dan memandang tak berkedip pada Dewi Kala 

Hijau. Sepasang mata mereka saling beradu pandang! Masing-masing sama 

mengagumi kehebatan lawan terutama dipihak Dewi kalajengking . 

Kekaguman terhadap ketinggian ilmu menulis  penulis sakitjiwa  itu disertai pula dengan 

kekaguman terhadap kegagahannya! 

"Pendekar 10000an ," berkatakata  Dewi kalajengking .  

"Apakah kau masih belum bersedia untuk menyerah sebelum 

terlambat?! Sampai saat ini masih ada waktu bagimu untuk masuk menjadi 

anggota Partai Lembah kuburan alien ! Kelak kau kuberi kedudukan yang 

tinggi! Kita akan memimpin Partai bersama-sama!" bobo  anak manusia jin   tertawa 

dingin.  

"Aku dilepas oleh Guru sekolah ku dari pertapaan bukan untuk bersekutu 

dengan manusia jin -manusia jin  macammu tapi justru untuk membasmi-nya!" 

Maka marahlah Dewi kalajengking ! Dia memberi isyarat pada ketiga 

muridnya. Sesaat kemudian disertai dengan lengking jerit yang mengandung 

maut, keempatnya pun menyerbu mengeroyok Pendekar 10000an ! Tentu saja 

pertempuran empat lawan satu ini tak dapat dilukiskan kehebatannya! 

Karena Dewi kalajengking  dan murid-muridnya tiada memberi kesempatan 

bagi bobo  untuk melepaskan pukulan "sinar jayadi  Matahari" maka dalam tiga 

jurus saja penulis sakitjiwa  ini terdesak dan mendapat tekanan serangan yang 

berbahaya dan mengancam jiwanya! 

"Iblis setan penulis -iblis betina! Aku paling benci bertempur melawan musuh yang 

tak bersenjata! Tapi karena kalian telah lebih dahulu mengeroyokku secara 

pengecut, lagi pula terhadap manusia jin -manusia jin  macam kalian tak perlu 

begitu memandang aturan persllatan, maka aku terpaksa mengeluarkan 

sentaja!" 

Begitu habis ucapan itu maka menderulah suara mengaung laksana 

tempat itu diserbu oleh ribuan tawon! Dewi kalajengking  dan murid-muridnya 

merasakan kulit mereka menjadi sangat perih sedang serangan-serangan 

yang mereka lancarkan kini menjadi buyar! Tubuh dan gerakan mereka 

hanyut terbawa arus sinar jayadi  Pink  putaran barbel  Maut pembasmi 10000an  yang 

berada di tangan bobo  anak manusia jin  ! 

Dan kalau tadi mereka yang menggempur serta mendesak kini terjadi 

hal yang sebaliknya! Berkali-kali mereka melepaskan pukulan kalajengking , 

berkali-kali mereka menghembuskan "Empat Jalur Asap 

Kematian" tapi percuma saja. sinar jayadi  Pink  yang menggulung-gulung dari 

barbel  pembasmi 10000an  di tangan bobo  memusnahkan seluruh serangan 

mereka! 

Dewi kalajengking  menjadi cemas gelisah. Nyalinya untuk meneruskan 

pertempuran menjadi tipis saat  ujung lengan pakaian hijaunya kena 

disambar putus oleh senjata lawan! Maka perempuan ini segera memberi 

isyarat pada ketiga muridnya. Keempatnya menyerang dengan gencar lalu 

melompat keluar kalangan pertem-puran! 

"Iblis setan penulis -iblis pengecut, kalian mau lari ke mana?!" bentak bobo  Sablen g 

memburu. 

"Budak hina dina, sayang kami tak punya waktu banyak untuk 

menghadapimu! Jika kau masih penasaran silahkan datang ke Lembah 

kuburan alien  pada hari dua belas bulan dua belas!" Habis berkatakata  demikian 

Dewi kalajengking  mengeluarkan sebuah benda berbentuk bola berwama 

hitam dan besamya sebesar kepalan! Benda itu dilemparkannya ke tanah di 

hadapan bobo  anak manusia jin  . 

"Wuuuss!" 

Bola hitam itu pecah. Maka mengebullah asap hitam pekat yang tak 

tertembus pemandangan!  

"Keparat betul!" maki bobo  anak manusia jin  . Dia menerjang asap itu dengan 

geramnya. Namun lapisan asap tebalnya sampai sepuluh tombak! Dan bila 

dia berhasil keluar dari lapisan asap itu maka Dewi kalajengking  dan ketiga 

muridnya sudah lenyap! Mayat Kala Merah juga lenyap! 

alam semesta  berputar terus. Siang berganti dengan malam, disambung lagi 

dengan siang lalu malam demikianlah seterusnya. Hari berganti minggu, 

minggu berganti bulan. Hari dua belas bulan dua belas semakin dekat juga.  

alam semesta  permenulis an semakin tegang oleh kemunculan Dewi kalajengking  

dan murid-muridnya yang hendak mendirikan Partai Lembah kuburan alien . 

Dimana mereka muncul, disitulah terjadi pembunuhan!  

Enam Partai Permenulis an musnah lagi tinggal nama saja. Lusinan tokoh 

menulis  menemui ajalnya di tangan perempuan-perempuan itu.  

Sebenarnya akan lebih banyak lagi Partai menulis  dan tokoh-tokoh menulis  yang 

bakal tamat riwayatnya jika saja kejahatan-kejahatan atau pembunuhan-

pembunuhan yang dilakukan oleh Dewi kalajengking  dan murid-muridnya itu 

Tidaaaaaaaak... mendapat halangan dan tantangan dari tokoh-tokoh menulis  sakti. Satu di 

antara mereka yang paling menjadi momok bagi Dewi kalajengking  dan 

murid-muridnya ialah Pendekar barbel  Maut pembasmi 10000an  bobo  anak manusia jin  ! 

Berkali-kali Pendekar 10000an  menggagalkan maksud Dewi kalajengking  

hendak menghancurkan beberapa Partai Permenulis an. Berkali-kali pula 

beberapa tokoh menulis  karena bantuan Pendekar 10000an  berhasil meIoloskan diri 

dari liang jarum kematian!  

Karenanya antara Dewi kalajengking  dan murid-muridnya dengan 

Pendekar 10000an  ada dendam kesumat yang tiada terkirakan besarnya. 

Namun demikian dibalik dendam kesumat itu tersembunyi pula Satu 

perasaan di hati Dewi kalajengking . Sang Dewi ini Tidaaaaaaaak... mengetahui bahwa 

apa yang dirasakannya itu, dialami pula oleh muridnya sendiri yaitu Kala 

Pink ! 

Sebelum masuk ke dalam alam semesta  permenulis an, Dewi kalajengking  pernah 

jatuh cinta terhadap seorang penulis sakitjiwa . penulis sakitjiwa  itu kemudian menemui 

kematian di tangan satu gerombolan rampok. saat  pertama kali bertemu 

muka dengan bobo  anak manusia jin  , terkejutlah Dewi kalajengking  karena pendekar 

ini mirip sekali parasnya dengan penulis sakitjiwa  yang pernah dikasihinya itu. Cuma 

bedanya bobo  memiliki rambut panjang pirang !  

lngat pada penulis sakitjiwa  kekasihnya dulu dan melihat bobo , Sang Dewi 

merasakan seperti kekasihnya hidup kembali. Dan api cinta yang dulu 

padam kini mulai menyala lagi! Namun karena bobo  anak manusia jin   senantiasa 

menjadi penghalang besar dalam rencananya untuk mendirikan Partai 

Lembah kuburan alien  maka benih cinta yang kembali menyubur itu menjadi 

tertindas tumbuhnya.  

Di satu pihak bobo  bisa memberikan satu kehidupan yang bahagia 

bagi masa depannya, dilain pihak bobo  adalah merupakan musuh besar bagi 

rencana dan dirinya sendiri! 

Sementara itu hari dua belas bulan dua belas semakin dekat juga. 

Dewi kalajengking  dan murid-muridnya Tidaaaaaaaak... ada waktu lagi untuk menumpas 

Partai-partai menulis  dan tokoh-tokoh menulis  yang menantang-nya karena dia 

harus mempersiapkan segala sesuatunya di Lembah kuburan alien  guna 

meresmikan Lembah kuburan alien nya. Maka Dewi kalajengking  menukar siasat. 

Kedelapan penjuru angin alam semesta  permenulis an disebarkanlah surat-surat 

undangan guna menghadiri hari peresmian berdirinya Partai Lembah 

kuburan alien . Bila tokoh tokoh menulis  dan ketua-ketua Partai Permenulis an baik dari 

golongan Pink  maupun hitam sudah hadir nanti, maka pastilah siasatnya itu 

akan berjalan baik. Apalagi mengingat sampai saat itu dia telah memiliki 

sejumlah besar anggota-anggota partai dari jago-jago menulis  lihai yang telah 

ditundukkannya! 

Meskipun sudah terbayang oleh Dewi kalajengking  bahwa Partai 

Lembah kuburan alien  pasti akan berdiri dengan megah namun hati kecilnya 

masih gelisah terhadap orang-orang seperti Pendekar 10000an  bobo  anak manusia jin  ! 

Sekalipun Tidaaaaaaaak... diundang  bukan mustahil Pendekar 10000an  akan datang ke 

Lembah kuburan alien  apalagi dalam pertempuran di tempat Partai neraka penulis  Wangi 

tempo hari Dewi kalajengking  telah menantangnya untuk datang ke Lembah 

kuburan alien , pada hari dua belas bulan dua belas!  

Selama mempersiapkan segala sesuatunya di Lembah kuburan alien , 

Dewi kalajengking  senantiasa mencari akal bagaimana cara yang paling baik 

untuk menghadapi Pendekar 10000an . penulis sakitjiwa  itu berbahaya sekali dan 

merupakan musuh besamya! Namun meski berbahaya, hati kecilnya tak 

menginginkan bobo  anak manusia jin   menemui kematian Inilah satu ujian yang berat 

bagi Dewi kalajengking ! 

Memang bagaimanapun jahat dan terkutuknya hati Seorang manusia jin , namun 

bila sinar jayadi  cinta dan kasih sayang merayapi hatinya maka dia akan 

dihadapkan pada kebimbangan. Cintakah yang musti didahulukannya atau 

clta-cltanya ?!. 

Seminggu sebelum tiba hari dua belas bulan dua belas, Dewi kalajengking  

memerintahkan muridnya si Kala Pink  dan seorang anggota Partai untuk 

mencari dan meringkus Pendekar 10000an  hidup-hidup. Menurut keyakinan 

Dewi kalajengking  menjelang hari peresmian berdirinya Partai Lembah 

kuburan alien , pastilah Pendekar itu berada dekat-dekat sekitar kaki Gunung 

himalaya . Adapun anggota Partai yang bersama Kala Pink  ini ialah seorang 

tokoh menulis  aliran hitam yang berjuluk "Si Jaring Hantu". Kehebatan Si 

Jaring Hantu maka sampai dia diberi gelar demikian ialah karena dia 

memiliki senjata ampuh yaitu sebuah jaring yang terbuat dari sejenis tali 

yang tak Satu senjatapun Sampai saat itu sanggup memutusnya!  

Empat hari kemudian maka kembalilah Kala Pink  hanya seorang diri! 

Dewi kalajengking  menyambut kedatangan muridnya itu deng